You are on page 1of 7

Bahasa Indonesia

# Apriliani Dyah P. (05)


# Dyah Ari N. (09)
# Kaisati Luthfina
# Siwi Aji P. (23)
(15) Kelompok 2
# Tri Yuliasih (24)
Pola Pengembangan Paragraf
Pola Pengembangan Paragraf Pola Pengembangan Paragraf

Pola Pengembangan Paragraf Pola Pengembangan Paragraf Definisi

Pola Pengembangan Paragraf Klasifikasi

Pola Pengembangan Paragraf


Pola Pengembangan Paragraf Definisi

• Membuat definisi pada dasarnya adalah membuat


batasan arti pada suatu hal. Batasan arti ini sulit
dibuat karena ada berbagai macam batasan,
misalnya untuk tujuan yang berlainan.
Contoh
Istilah “kedokteran” dipakai di Indonesia
untuk fakultas kedokteran, yang ilmu medicine maupun dari akar
seharusnya lebih tepat disebut sebagai kata dokter yang ditambah awalan
fakultas pengobatan. Di negeri Anglo dan akhiran “ke-an”. Dokter
Saxon, istilah yang dipakai adalah Faculty adalah kata benda, kedokteran
of Medicine, fakultas pengobatan. Istilah adalah kata benda yang
“kedokteran” tidak tepat, baik dari sudut dibendakan. Contohnya adalah
terjemahan fakultas hukum tidak memakai
istilah “kehukuman”, dan fakultas
teknik tidak disebut fakultaas
“keinsinyuran” atau “keteknikan”.
Pola Pengembangan Paragraf Analisis
Tipe/ Jenis/ Golongan atau Klasifikasi

• Analisis pada hakikatnya adalah teknik khusus


mengembangkan suatu topik dengan membedakan
dan mendiskusikan komponen-komponen tersebut
(Kane, 1988:104).
Contoh
Secara umum terdapat tiga tipe dosen. Pertama pengetahuannya, dan mengajar berdasarkan
adalah tipe dosen yang mencintai ilmu bahan yang diajarkan oleh dosennya terdahulu.
pengetahuan, berdisiplin tinggi, konsisten Dosen tipe ini cukup rajin, paling-paling korupsi
membaca, meneliti, menulis, dan mengajar. waktu 1-2 jam sehari, tetapi strategis dalam hal
Mereka tidak segan-segan membelanjakan mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan
sebagian besar gajinya untuk membeli buku- pangkat. Tipe kedua ini yang paling banyak ada,
buku baik mengenai bidangnya maupun hal-hal mungkin mencapai 50%. Tipe ketiga adalah
di luar bidangnya, serta berlangganan terbitan mereka yang tidak begitu peduli pada
ilmiah berkala. Mereka bekerja dari jam 08.00 pengembangan pengetahuan, apalagi
sampai 13.30 dan tidak pernah iri dengan dosen institusinya. Istilah salah satu dekan di UGM
lain yang belum tentu masuk kerja setiap hari, adalah bekerja sebagai dosen sebagai sandaran
atau masuk terlambat pulang cepat. Menurut hidup. Ciri tipe ketiga ini adalah jarang masuk
mereka, dengan korupsi waktu/dan atau makan kerja dan lebih banyak menjalankan proyek di
gaji buta, produktivitas dan pengembangan diri luar. Untungnya, jumlahnya sedikit, mungkin
akan terhambat dengan sendirinya. Persentase kurang dari 20%. Ketiga tipe dosen tersebut,
tipe satu ini tidak banyak, barangkali maksimum barangkali dapat dinamakan berturut-turut:
30% dari dosen yang ada. Tipe kedua adalah dosen berdedikasi atau ilmuwan sejati, dosen
dosen yang malas mengeluarkan uang dari kebanyakan, dan dosen “mroyek”. Sayang,
sakunya sendiri untuk menambah belum ada penelitian mengenai persentase
masing-masing di setiap perguruan tinggi.
Sekian dan Selamat Belajar!
Sekian dan Selamat Belajar!
Sekian dan Selamat Belajar!

Sekian dan Selamat Belajar!

You might also like