You are on page 1of 2

Hati Bening - Hatimu Adalah Rajamu

I F F A H (MEMELIHARA DIRI)
Category : Sukses Hidup
Published by Abdullah Hadrami [abdullah] on 2009/10/6

I F F A H (MEMELIHARA DIRI)

Iffah adalah usaha memelihara dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak halal, makruh dan
tercela.
Hal-hal yang dapat menumbuhkan iffah antara lain :

Pertama: Iman dan Taqwa

Inilah asas yang paling fundamental di dalam memelihara diri dari segala hal yang tercela. Jiwa yang
terpateri oleh iman dan taqwa merupakan modal yang paling utama untuk membentengi diri dari
hal-hal yang dibenci oleh Allah dan RasulNya. Allah membrikan jaminan kepada orang-orang yang
amal solehnya didasari oleh iman dengan kehidupan yang baik, "Barang siapa mengerjakan amal
soleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia orang beriman, maka sesungguhnya kami
akan berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (An Nahl: 97)

Lalu terhadap orang beriman yang taqwa Allah mmberikan AlFurqan, yaitu petunjuk yang dapat
membedakan antara Al Haq dengan Al Bathil. "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa
kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu Al Furqan dan menghapuskan segala
kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu." (Al Anfal: 29)

Dan manakala iman dan taqwa dalam jiwa seorang muslim telah rapuh, maka itulah pertanda
mudahnya dirinya terjebak dalam kesesatan dan perbuatan tercela. Maka memelihara dan memupuk
iman ini merupakan kewajiban yang harus mendapatkan prioritas utama.

Kedua: Nikah

Inilah salah satu rambu jalan yang jelas menuju kesucian diri. Bahkan nikah adalah sarana yang
paling baik dan paling afdhol untuk menumbuhkan sikap iffah pada diri seorang muslim. Nikah
adalah sesuatu yang fithri pada diri seorang muslim, di mana padanya Allah menjadikan rasa cinta
serta kasih sayang dan kedamaian. "Dan di antara kekuasaanNya adalah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di
antaramu rasa cinta dan kasih sayang." (Ar Rum: 21).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda: "


"Hai para pemuda, barang siapa di antara kamu yang telah mampu untuk menikah, maka hendaklah
ia menikah, karena hal itu lebih (dapat) menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan,
dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena itu dapat mengobatinya."
(Muttafaq Alaih)

Dalam hadits lain beliau bersabda:

http://www.kajianislam.net 2009/10/24 22:38:45 / Page 1


"Apabila seorang hamba telah menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah agamanya, maka
hendaklah ia bertaqwa kepada Allah padayang setengah lagi." (HR. Al Baihaqy, shohih)

Ayat dan hadits-hadits tadi merupakan nash-nash yang jelas mendorong untuk nikah, di mana
ketenteraman hati, cinta dan kasih sayang dapat diraih oleh seorang muslim. Dan yang lebih utama
lagi adalah bahwa nikah merupakan sarana yang dapat memelihara pandangan dan kehormatan diri
seetiap muslim.

Ketiga: Rasa Malu

Malu adalah akhlak indah dan terpuji. Malu adalah sifat yang sempurna dan perhiasan yang anggun.
Terlebih indah jika malu ini menghiasi seorang muslimah. Sifat malu selalu tumbuh dalam sikap yang
baik dan memadamkan keinginan untuk berbuat tercela. Allah telah mentakdirkan sifat malu ini
hanya ada pada manusia untuk membedakannya dengan hewan. Malu adalah potret pribadi yang
agung dan terpuji. Tentang keutamaan malu ini Rasulullah Shallalhu Alaihi wa Sallam bersabda:
"Malu dan iman adalah bersaudara, maka jika salah satu dari keduanya itu dicabut, tercabut pulalah
yang lainnya." (HR. Al Hakim, shohih)
"Sesungguhnya setiap agama itu mempunyai akhlak, dan akhlak Islam adalah rasa malu." (HR.
Malik, Ibnu Majah, Al Hakim, shohih) [alsofwah]

http://www.kajianislam.net 2009/10/24 22:38:45 / Page 2

You might also like