You are on page 1of 4

PENDAHULUAN

Perubahan pada pola hidup dan pola makan kita telah menyebabkan maraknya
muncul makanan yang disebut dengan Fast Food, dalam bahasa Indonesia disebut
"Makanan cepat saji". Saat ini tak ada banyak waktu untuk menyiapkan makanan
maka dikenal Eat on the run. Hal ini disebabkan oleh jadwal kegiatan yang padat dan
sibuk. Makan di luar rumah terutama pada siang dan malam hari sudah merupakan
hal yang umum di daerah perkotaan di Indonesia, oleh karena lebih banyak wanita
yang bekerja di luar rumah, sehingga kurang waktu untuk menyiapkan makanan di
rumah.
Oxford dictionary mendefinisikan fast food sebagai: makanan yang dapat diolah dan
disajikan dalam waktu yang singkat dan mudah dalam hitungan beberapa menit,
terutama di snack bar atau rumah makan. Bila kita mendengar istilah fast food maka
kita langsung berpikiran makanan seperti burger, frech fries, fried chicken, pizza,
dsb. Sering dikacaukan dengan Junk Food, yang definisinya adalah makanan
dengan nilai gizi yang rendah, misalnya Chikie, Cheese Ball, yang sangat disukai oleh
anak. Umumnya fast food mengandung tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi gula dan
garam yang membuat kita menolaknya. Kebanyakan fast food mengandung lebih dari
50% lemak, rendah besi, kalsium, riboflavin, serat makanan, vitamin A dan C.
Kandungan vitamin C rendah bila tidak dimakan bersama buah atau juice buah.
Apakah berarti kita harus menolak Fast Food? Bukan tidak perlu kita menolaknya
karena berlawanan dengan kepercayaan umum, fast food dapat menjadi bagian dari
makanan yang seimbang, yaitu dengan menyantap juga jenis makanan lain untuk
membuatnya seimbang.
Fast food merupakan pilihan makanan yang baik bagi yang membutuhkan
kecepatan, kenyamanan, terjamin kebersihannya, lezat rasanya, kepraktisan, dan
harga yang relatif murah serta sedikit keluar tenaga, bisa sambil berekreasi serta
bergengsi. Fast food kini telah menggeser makanan tradisional, bahkan telah
merubah pola makan.
Pizza, Fast food dengan kandungan Gizi Paling banyak

Pizza memang populer dimasyarakat perkotaan.


Karena pizza tergolong ke dalam fast food, tak
jarang orang-orang pun membatasi konsumsi
pizza. Mereka takut bila sering menkonsumsi
pizza akan memberikan efek negatif negatif
seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau
hipertensi. Padahal pizza juga memiliki
kandungan gizi yang baik untuk tubuh.
Secara umum, kandungan gizi pizza
dipengaruhi oleh adonan roti dasarnya, yang
familiar disebut crust. Hampir 90 persen dari
kandungan pizza adalah adonan crust.
Kandungan topping di atasnya pun bervariasi
tergantung jenis pizza. Hal tersebutlah yang
menyebabkan komposisi gizi piza sangat
beragam satu sama lain. Salah satu contoh kandungan gizi piza dapat dilihat pada
daftar berikut.;
Komposisi Zat Gizi Pizza per 100 gram:
Zat gizi Kadar
Energi (kkal) 255
Vitamin C (mg) 2,30
Protein (g) 14,3
Thiamin (mg) 0,19
Karbohidrat (g) 27,9
Riboflavin (mg) 0,33
Kalsium (mg) 91
Niasin (mg) 4,29
Besi (mg) 1,32
Vitamin B6 (mg) 0,08
Magnesium (mg) 12
Folat (mg) 0,033
Fosfor (mg) 106
Vitamin B12 0,0026
Kalium 215
Retinol (mg) 0,065
Natrium (mg) 376
Total Lemak (g) 9,80
Seng (mg) 0,73
Kolesterol (mg) 20
Tembaga (mg) 0,09
Lemak jenuh (g) 3,15
Mangan (mg) 0,14
Lemak tak jenuh (g) 4,42
Selenium (mg) 18,40
Lemak tak jenuh ganda (g) 1,64
Dari 100 gram pizza akan diperoleh 255 kkal energi; 27,9 g karbohidrat; 14,3 g
protein; serta 9,8 g lemak total. Komposisi lemak pads 100 gram pizza terdiri dari 3,15
g lemak jenuh; 4,42 g lemak tak jenuh tunggal; serta 1,64 g lemak tak jenuh ganda.
Sumber karbohidrat utama pada pizza adalah tepung, sedangkan proteinnya berasal
dari daging atau seafood. Sumber utama lemak pada pizza adalah keju.
Kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi memungkinkan pizza dapat digunakan
sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat harian kita, selain nasi dan
mie. Tambahan berbagai topping di atasnya juga membuat pizza menjadi semakin
bervariasi dengan kandungan gizi yang beragam.
Mineral yang banyak terkandung pada pizza adalah kalsium, besi, magnesium, fosfor,
kalium, natrlum, seng, tembaga, dan mangan. Sementara vitamin yang cukup banyak
terkandung pada pizza adalah vitamin A, C, B1, B2, B6, B12, niacin, dan asam folat.

Walaupun demikian, ada beberapa yang harus anda perhatikan dalam mengkonsumsi
pizza, yaitu:
1. Usahakan untuk memilih pizza dengan topping beragam sayur dan mengandung
keju seminimal mungkin.
2. Imbangi konsumsi pizza dengan menu sehat lainnya seperti salad ataupun sup.
(perempuan/pit/ft:ilustrasi)
TUGAS KELOMPOK
IPA

Kelompok :

Anggota :

You might also like