Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui proses terjadinya Aritmia gangguan pembentukan
impuls di penghubung dan ventrikel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Fisiologi Jantung
Jantung merupakan organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan
jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan
otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar
kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom).
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul
(pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Disebelah bawah agak ryncing
yang disebut apeks kordis. Letak jantung didalam rongga dada sebelah depan
(kavum mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada,
diatas diagfragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kostae V dan
VI dua jari dibawah papila mamae. Pada tempaat ini, teraba adanya denyutan
jantung yang disebut iktus kordis.
Otot jantung terdiri dari 3 tipe yaitu otot atrium, otot ventrikel, dan serat
otot khusus pengantar rangsangan, sebagai pencetus rangsangan. Tipe otot atrium
dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka dengan
kontraksi otot yang lebih lama. Sedangkan serat khusus penghantar dan pencetus
rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali sebab serat-serat ini hanya
mengandung sedikit serat kontraktif malahan serat ini menghambat irama dan
berbagai kecepatan konduksi sehingga serat ini bekerja sebagai suatu sistem
pencetus rangsangan bagi jantung.
Pada tiap siklus jantung terjadi sistole dan diastole secara berurutan dan
teratur dengan adanya katup jantung yang terbuka dan tertutup. Pada saat itu
jantung dapat bekerja sebagai suatu pompa sehingga darah dapat beredar
keseluruh tubuh.
Selama satu siklus kerja jantung terjadi perubahan tekanan di dalam
rongga jantung sehingga terdapat perbedaan tekanan. Perbedaan ini menyebabkan
darah mengalir dari rongga yang tekanannya lebih tinggi ketekanan yang lebih
rendah.
Pada keadaan normal dan istirahat, jantung orang dewasa akan berdenyut
secara teratur antara 60-100 detak/menit. Kecepatan dari denyut jantung
ditentukan oleh kecepatan dari signal listrik yang berasal dari pemacu jantung, SA
node. Signal listrik dari SA node mengalir melalui kedua serambi, menyebabkan
kedua serambi berkontraksi mengalirkan darah ke kedua bilik. Kemudian signal
listrik ini mengalir melalui AV node mencapai kedua bilik. Ini menyebabkan
kedua bilik berkontraksi memompa darah keseluruh tubuh dan menghasilkan
denyutan (pulse). Pengaliran listrik yang teratur ini dari SA node ke AV node
menyebabkan kontraksi teratur dari otot jantung yang dikenal dengan sebutan
denyut sinus (sinus beat). Waktu istirahat, kecepatan signal listrik dari SA node
adalah perlahan, jadi denyut jantung juga perlahan. Waktu olah raga atau waktu
sangat kegirangan , kecepatan signal listrik dari SA node menjadi cepat sehingga
denyut jantung juga jadi cepat.
Tachycardia yang terjadi karena pengeluaran signal listrik yang cepat oleh
SA node disebut sinus tachycardia. Sinus tachycardia umumnya adalah kontraksi
cepat dari jantung yang normal sebagai reaksi atas kondisi atau keadaan sakit.
Sinus tachycardia dapat menyebabkan debar jantung. Penyebab sinus tachycardia
termasuk sakit, demam, hormon tiroid yang berlebihan, tingkat oksigen darah
yang rendah, kopi dan obat-obatan seperti cocaine dan amphetamine. Dalam
lingkup ini maka sinus tachycardia merupakan jawaban yang memadai dari
jantung terhadap stres, dan ini tidak menandakan adanya penyakit otot jantung,
klep jantung dan sistim penghantar listrik. Namun pada beberapa pasien, sinus
tachycardia dapat sebagai gejala gagal jantung atau penyakit klep jantung yang
signifikan.
Beberapa tipe malfungsi jantung yang paling mengganggu tidak terjadi
sebagai akibat dari otot jantung yang abnormal tetapi karena irama jantung yang
abnormal. Sebagai contoh, kadang-kadang denyut atrium tidak terkoordinasi
dengan denyut dari ventrikel, sehingga atrium tidak lagi berfungsi sebagai
pendahulu bagi ventrikel.
• · Periode refrakter
Dari awal depolarisasi hingga awal repolarisasi sel-sel miokard tidak dapat
menjawab stimulus baru yang kuat sekalipun. Periode ini disebut periode refrakter
mutlak.
Fase selanjutnya hingga hamper akhir repolarisasi, sel-sel miokard dapat
menjawab stimulus yang lebih kuat. Fase ini disebut fase refrakter relative.
• · Blok
Hal ini terutama berhubungan dengan simpul AV yaitu suatu impuls yang
melaluinya tak berhasil menembusnya hingga ujung yang lain, tetapi perubahan-
[erubahan akibat konduksi ini tetap terjadi, yaitu terutama mengenai periode
refrakter.
• · Konduksi aberan.
Konduksi aberan ialah konduksi yang menyimpang dari jalur normal. Hal ini
disebabkan terutama karena perbedaan periode refrakter berbagai bagian jalur
konduksi.Konduksi aberan bias terjadi di atria maupun ventrikel, tetapi yang
terpenting ialah konduksi ventricular aberan, yang ditandai dengan kompleks QRS
yang melebar dan konfigurasi yang berbeda.Konduksi atrial aberan diandai
dengan P yang melebar dan konfigurasi yang berbeda.
• · Re-entri.
Re-entri ialah suatu keadaan dimana suatu impulas yang sudah keluar dari suatu
jalur konduksi, melalui suatu jalan lingkar masuk kembali ke jalur semula.
Dengan demikian bagian miokard yang bersangkutan mengalami depolarisasi
berulang.
• · Mekanisme lolos.
Suatu kompleks lolos ialah kompleks ektopik yang timbul karena terlambatnya
impuls yang datang dari arah atas. Kompleks lolos paling sering timbul di daerah
penghubung AV dan ventrikel, jarang di atria. Jelas bahwa mekanisme lolos ialah
suatu mekanisme penyelamatan system konduksi jantung agar jantung tetap
berdenyut meskipun ada gangguan datangnya impuls dari atas.
KLASIFIKASI
Pada umumnya aritmia dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
1) Gangguan pembentukan impuls.
• · Takikardia sinus
• · Bradikardia sinus
• · Aritmia sinus
• · Henti sinus
• · Ekstrasistol atrial
• · Takiakardia atrial
• · Gelepar atrial
• · Fibrilasi atrial
• · Pemacu kelana atrial
• · Ekstrasistole penghubung AV
• · Takikardia penghubung AV
• · Irama lolos penghubung AV
• · Ekstrasistole ventricular.
• · Takikardia ventricular.
• · Gelepar ventricular.
• · Fibrilasi ventricular.
• · Henti ventricular.
• · Irama lolos ventricular.
2) Gangguan penghantaran impuls.
• Ventrikel ekstrasistol.
Biasanya pasien merasa berdebar-debar tetapi tidak ada keluhan lain. Namun,
demikian perhatian terletak pada kenyataan bahwa kontraksi premature ini dapat
menyebabkan terjadinya ventrikel takikardi dan fibrilasi ventrikel.
• Frekuensi : 60 - 100 denyut per menit.
• Kompleks QRS : Lebar, berdurasi lebih dari 0,10 detik. Mungkin berasal dari
satu focus yang sama dalam ventrikel; atau mungkin multi focus di ventrikel.
• Hantaran : Terkadang retrograde melalui jaringan penyambung dan atrium.
Obat anti disritmia dapat dipergunakan untuk pengobatan segera atau jangka
panjang. Obat yang biasanya dipakai pada penatalaksanaan akut adalah lidokain,
prokainamid, atau quinidin mungkin efektif untuk terapi jangka panjang.
• Ventrikel takikardi.
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/raka_3_.pdf
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1540-8159.1982.tb02275.x/abstract
ARITMIA GANGGUAN PEMBENTUKAN
DIPENGHUBUNG DAN VENTRIKEL
Disusun oleh :
Kelompok 7
Ahmad firman ismail
Ramadani ekananda
Iqbal fathuri
Akhwatul aisyah
Milan yuliani
Disusun oleh :
Kelompok 7
Ramadhani Ekananda
Akhwatul Aisyah
Milan Yuliani
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Cipto Susilo S.Kep Ns.
sebagai dosen mata kuliah fisiologi yang telah memberikan bimbingan serta
dukungan moral kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dan tidak lupa juga kepada tim penyusun makalah ini atas kerja samanya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,walaupun didalam
pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan yang perlu kami perbaiki.
Akhirnya kami selaku penyusun makalah ini,berharap makalah ini bisa
bermanfaat dan tidak hanya sebagai sebuah tugas saja.Melainkan sebuah
ilmuyang kami rangkum menjadi suatu karya tulis yang tersusun secara rapi,dan
kami juga berharap kritik dan saran dari pihak lain,demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun