Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di seluruh Indonesia tersebar sekitar 40 jenis (spesies) tanaman atsiri yang
berpotensi dikembangkan seperti akar wangi, nilam, serai wangi, kenanga, daun
cengkeh, jahe, dan pala. Namun, sampai kini yang bisa diolah untuk diekspor baru
12 jenis. Di seluruh pasar dunia terdapat sekitar 80 jenis minyak untuk berbagai
bahan baku.
Nilam termasuk tumbuhan semak yang mempunyai tinggi mencapai satu
meter. Nilam akan tumbuh subur pada keadaan lingkungan yang teduh, hangat
dan lembab. Nilam biasanya dikembangbiakan dengan cara vegetatif.
Untuk mendapatkan minyak atsiri dilakukan penyulingan pada tanaman
yang mengandung minyak atsiri. Penyulingan dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu cara direbus, dikukus, dan penyulingan dengan uap.
Kegunaan essential oil ini boleh dibilang sangat luas mulai sebagai bahan
baku parfum, antiseptik, kosmetik, obat-obatan, flavour agent dalam makanan
atau minuman, serta pencampur rokok kretek. Beberapa jenis di antaranya
digunakan sebagai bahan analgesic, haemolitic atau sebagai antizymatic, serta
sedavita dan stimulan untuk obat sakit perut.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses penyulingan minyak atsiri dari nilam.
2. Untuk mengetahui kandungan yang tersimpan dalam minyak atsiri
terutama nilam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
B. Prosedur Kerja
1. Tempat penyulingan minyak nilam dikunjungi
2. Proses penyulingan minyak nilam diamati dan
dicatat
3. Alat-alat penyulingan digambar pada kertas
4. Jika ada yang kurang jelas mengenai proses
penyulingan, menanyakan kepada pekerja setempat
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
-terlampir-
B. Pembahasan
Nilam (Pogostemon cablin Benth.) adalah suatu semak tropis penghasil
sejenis minyak atsiri yang dinamakan minyak nilam. Ditilik dari segi botani
tanaman, nilam termasuk tanaman herba semusim. Tumbuh tegak setinggi 0,5m –
1 m. Percabangannya banyak dan bertingkat mengitari batang (ada 3 – 5 cabang
tiap tingkat), dan berbulu. Radius cabang melebar sekitar 60 cm. Batangnya
berkayu dan berbentuk segi empat dengan diameter 10 – 20 cm, berwarna
keungu-unguan. Sedangkan daunnya hijau tersusun dalam pasangan berlawanan.
Berbentuk bulat lonjong, panjang 10 cm, lebar 8 cm, dengan ujung agak
meruncing. Tangkai daun sekitar 4 cm berwarna hijau kemerahan.
Nilam bisa tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun dataran
tinggi (0 – 1.200 m dpl). Tapi ia akan tumbuh baik pada ketinggian 10 m – 400 m
dpl. Nilam tidak haus air, tapi juga tidak tahan kering. Menghendaki suhu 24°C –
28°C, tapi lembab (lebih dari 75%). Curah hujan merata sepanjang tahun (2.000 –
3.500 mm per tahun).
Untuk pertumbuhan optimal, nilam perlu cukup sinar matahari. Namun
bisa tumbuh baik di tempat yang agak terlindung. Karena itu bisa saja ditanam
secara tumpang sari dengan tanaman lain.Biasanya ditumpangsarikan dengan
tanaman jagung, tapi juga masih dapat tumbuh di sela-sela lamtoro gung, kelapa,
atau karet.
Kondisi tanah datar atau miring (lereng) tidak masalah bagi pertumbuhan
nilam. Yang penting subur dan berdrainase baik. Tanah liat, tanah berpasir, dan
berkapur kurang disukai. Tanah tergenang memudahkan tanaman nilam diserang
cendawan Phytoptora. Musuh lainnya yakni serangga perusak daun, nematoda,
penyakit buduk, busuk batang, luka batang, dan gejala defisiensi. Juga ulat
pemakan daun, ulat penggulung daun, dan belalang.
Nilam diperbanyak dengan stek yang diambil dari batang atau cabang
cukup tua, berdiameter 0,8 – 1 cm. Panjang stek 15 – 23 cm. Setidaknya berisi 3 –
5 mata tunas atau tiga helai daun. Stek bisa langsung ditanam di kebun. Lebih
baik ditanam dulu di tempat pembibitan, baru dipindahkan ke kebun begitu
muncul akar dan tunas baru (3 – 4 minggu). Satu lubang tanam diisi 1 – 3 stek
(bibit). Jarak tanamnya mulai dari 30 x 100 cm, 50 x 100 cm, hingga 100 x 100
cm, tergantung kesuburan dan jenis tanah. Sebaiknya, dilakukan pada awal musim
hujan.
Tanaman dianggap matang dan siap panen kalau sudah berumur enam
bulan atau 5 – 8 bulan. Bagian yang dipanen, cabang dari tingkat dua ke atas.
Sekitar 20 cm di atas tanah. Biasanya disisakan satu cabang di tingkat pertama
untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru.
Tiga bulan kemudian (bulan ke-9),
cabang dan anakan baru dipanen kedua
kalinya. Periode panen berikutnya setiap
selang tiga bulan. Hasil panen bisa
mencapai 3,5 – 4 ton daun nilam kering,
kalau kondisi tanaman bagus.
Pemanenan daun nilam sebaiknya dilakukan pagi hari, atau menjelang
petang, ketika musim kering. Maksudnya agar daun tetap mengandung minyak
atsiri tinggi (2,5 – 5%). Pemetikan siang hari membuat daun kurang elastis dan
mudah robek. Juga transpirasi (penguapan air) daun lebih cepat sehingga kadar
minyak atsirinya berkurang. Alatnya bisa berupa sabit, gunting, atau parang tajam.
Nilam yang sudah dipanen dipotong-potong 3 – 5 cm, kemudian dijemur
di bawah sinar matahari selama empat jam (pukul 10.00 – 14.00). Setelah itu
diangin-anginkan di atas para-para yang teduh, sambil dibolak-balik 2 – 3 kali
sehari selama 3– 4 hari hingga kadar airnya tinggal 15%. Pengeringan tidak
terlalu cepat atau terlalu lambat. Terlalu cepat membuat daun rapuh dan sulit
disuling. Terlambat kering, daun menjadi lembap dan mudah ditumbuhi jamur.
Akibatnya, rendemen atau mutu minyak yang dihasilkan menurun.
A. Kesimpulan
1. Nilam (Pogostemon cablin Benth.) adalah suatu semak tropis penghasil
sejenis minyak atsiri yang dinamakan minyak nilam
2. Penyulingan minyak nilam dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu cara
direbus, penyulingan dikukus, dan penyulingan dengan uap. Penyulingan
direbus, daun nilam kering dimasukkan dalam ketel berisi air dan dipanasi.
Dari ketel akan keluar uap, kemudian dialirkan lewat pipa yang terhubung
dengan kondensor (pendingin). Uap berubah menjadi air. Air yang
sesungguhnya merupakan campuran air dan minyak itu akan menetes di
ujung pipa dan ditampung dalam wadah. Selanjutnya, dilakukan proses
pemisahaan sehingga diperoleh minyak nilam murni.
3. Kandungan utama minyak nilam berupa pachoully alcohol 45-50%,
sedangkan kandungan yang lain adalah Alpha-Patchoulene,
Caryophyllene, Alpha-Guaiene, Alpha-humulene, Patchouli alcohol, Beta-
pathoulene, dan Alpha Bulnesene.
4. Manfaat utama minyak nilam adalah sebagai bahan baku dalam industri
parfum. Selain itu, minyak nilam bermanfaat juga dalam bidang obat-
obatan.
B. Saran
Sebaiknya ada lebih dari dua orang yang bertugas menjelaskan
penyulingan minyak secara terperinci di tempat pengamatan mengingat jumlah
praktikan yang cukup banyak.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org/nilam
www.wikipedia.org/minyak_atsiri