You are on page 1of 64

Henny Riandari

MODEL
Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)

SAINS

BIOLOGI 1B
untuk Kelas X SMA dan MA Semester 2

Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan


Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI


SOLO

i
MODEL
Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)

SAINS
BIOLOGI 1B
untuk Kelas X SMA dan MA Semester 2

Penulis : Henny Riandari


Editor : Ria Setyo Mardani
Perancang kulit : Agung Wibawanto
Perancang tata letak isi : Yulius Widi Nugroho
Penata letak isi : Nur Hidayati
Tahun terbit : 2007
Diset dengan Power Mac G4, font: Times 10 pt

Preliminary : iv
Halaman isi : 60 hlm.
Ukuran buku : 14,8 x 21 cm

Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran © Hak cipta dilindungi


oleh undang-undang.
Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 All rights reserved.
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987
tentang Hak Cipta
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau Penerbit
memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana PT Tiga Serangkai Pustaka
dengan pidana penjara paling sedikit 1 (satu) bulan dan/atau denda Mandiri
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara Jalan Dr. Supomo 23 Solo
paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Anggota IKAPI No. 19
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Tel. 0271-714344,
Faks. 0271-713607
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan,
e-mail:
memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum sesuatu
tspm@tigaserangkai.co.id
ciptaan barang atau hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana
Dicetak oleh percetakan
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
PT Tiga Serangkai Pustaka
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Mandiri

ii
Kata Pengantar

Kami mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah memilih dan
menggunakan buku Sains Biologi terbitan Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Semoga
buku ini dapat meningkatkan hasil dari Proses Belajar Mengajar (PBM) secara
maksimal sebagai upaya untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
melalui jalur formal (SMA/MA). Kami menyadari, adanya ketetapan pemerintah
yang memberikan wewenang kepada masing-masing sekolah untuk menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), belum sepenuhnya dipahami oleh
guru yang berada di lapangan. Di antara mereka masih banyak yang mengalami
kesulitan atau keterbatasan dalam penyusunan perangkat pembelajaran tersebut.
Dengan ini, kami penulis dari Tiga Serangkai Pustaka Mandiri memberikan Model
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran Biologi.
Silabus yang kami buat bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan guru dan siswa dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) serta dapat
disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Silabus ini berfungsi sebagai
salah satu alternatif untuk memudahkan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang juga dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-
masing. Adapun penyusunan model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini
telah kami sesuaikan dengan model Silabus yang telah kami buat. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut dapat memberikan gambaran proses
pembelajaran yang berlangsung, dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan. Bentuk
penilaian dan alokasi waktu yang tercantum dapat diubah sesuai dengan kebutuhan
guru yang secara langsung melihat kondisi siswa, sekolah, dan lingkungan sekitarnya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Model Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk memperbaikinya. Harapan
kami dengan adanya Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ini, guru dapat memperoleh salah satu model alternatif dalam menyusun perangkat
pembelajaran, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Solo, Juli 2007

Penulis

iii
Daftar Isi

Kata Pengantar ________________________________________________ iii


Daftar Isi _____________________________________________________ iv

Silabus ______________________________________________________ 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ________________________________ 10
Daftar Pustaka ________________________________________________ 60

iv
Silabus
Nama Sekolah : SMA/MA ...
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati.
Alokasi Waktu : 18 × 45 menit (18 jam pelajaran)
Kompetensi Materi Alokasi Sumber
No. Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Dasar Pembelajaran Waktu Bahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. 3.1 Mendeskripsi- • Konsep • Menguraikan konsep 1. Mendeskripsikan • Jenis 2 jam • Buku Sains
kan konsep ke- keanekaragaman keanekaragaman gen, konsep tagihan: pelajaran Biologi 1B,
anekaragaman hayati. jenis, dan ekosistem. keanekaragaman - unjuk (2 × 45 Henny
gen, jenis, • Klasifikasi dalam • Menghubungkan konsep hayati tingkat gen, kerja menit) Riandari,
ekosistem keanekaragaman keanekaragaman hayati jenis, dan ekosistem. - tugas ke- 2007, Tiga
melalui hayati. dengan klasifikasi. 2. Mengaitkan konsep lompok Serangkai
kegiatan • Mendeskripsikan dasar- keanekaragaman • Bentuk • Lingkungan
pengamatan. dasar klasifikasi hayati dengan tagihan: sekitar
keanekaragaman hayati. mengelompokkan - laporan • Internet
makhluk hidup. hasil ke-
3. Mendeskripsikan giatan
dasar-dasar - produk
klasifikasi terhadap
keanekaragaman
hayati.

2. 3.2 Mengomuni- • Keanekaragaman • Mengidentifikasi macam- 1. Menyebutkan • Jenis 2 jam • Buku Sains
kasikan ke- hayati di macam macam-macam tagihan: pelajaran Biologi 1B,
anekaragaman Indonesia. keanekaragaman hayati keanekaragaman - tugas (2 × 45 Henny
hayati • Usaha pelestarian Indonesia. hayati Indonesia dan individu menit) Riandari,
Indonesia dan usaha pelestarian 2007, Tiga

KTSP Sains Biologi SMA 1B


keanekaragaman • Mendeskripsikan - tugas ke-
usaha hayati di keunikan biodiversitas serta lompok Serangkai
pelestarian Indonesia. keanekaragaman hayati pemanfaatannya. - ulangan • Lingkungan
serta Indonesia. harian sekitar
• Internet

1
2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

pemanfaatan • Mengelompokkan 2. Menunjukkan • Bentuk


sumber daya tumbuhan dan hewan keunikan biodiversitas tagihan:
alam. khas di Indonesia ber- Indonesia berdasarkan - portofo-
dasarkan persebarannya. persebarannya. lio 1
• Mendeskripsikan usaha 3. Menginventarisasi - produk
pelestarian tumbuhan dan hewan - uraian
keanekaragaman hayati khas di Indonesia singkat
serta pemanfaatan yang memiliki nilai
sumber daya alam. tertentu.
• Membuat toga di kebun 4. Mengidentifikasi
sekolah. kegiatan manusia
• Membuat karya tulis atau dalam usaha

KTSP Sains Biologi SMA 1B


karya ilmiah populer pelestarian alam.
tentang keanekaragaman 5. Membuat kebun
hayati di Indonesia. taman dapur atau
tanaman obat
keluarga (toga).
6. Menyusun karya tulis
ilmiah disertai dengan
gambar tentang
organisme khas
daerahnya.

3. 3.3 Mendeskripsi- • Kormophyta • Menjelaskan ciri umum 1. Menguraikan ciri-ciri • Jenis 2 jam • Buku Sains
kan ciri-ciri berspora. Kingdom Plantae. umum Kingdom tagihan: pelajaran Biologi 1B,
divisio dalam • Menyebutkan dasar-dasar Plantae. - unjuk (2 × 45 Henny
dunia klasifikasi Kingdom Plantae. 2. Mengidentifikasi ciri kerja menit) Riandari,
tumbuhan dan • Mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan sebagai - kuis 2007, Tiga
peranannya tumbuhan Bryophyta dan dasar klasifikasi. • Bentuk Serangkai
bagi Pterydophyta. 3. Menguraikan ciri tagihan: • Lingkungan
kelangsungan • Mendeskripsikan tumbuhan dari - produk sekitar
hidup di bumi. metagenesis tumbuhan Bryophyta dan - uraian • Internet
lumut dan paku-pakuan. Pterydophyta. singkat
• Mengidentifikasi peranan 4. Menjelaskan cara
tumbuhan lumut dan hidup dan habitat
paku-pakuan dalam tumbuhan lumut dan
kehidupan. paku-pakuan.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

5. Menyebutkan peran
tumbuhan lumut dan
paku-pakuan dalam
kehidupan baik yang
menguntungkan
maupun yang
merugikan.

4. • Kormophyta • Menjelaskan ciri-ciri 1. Menjelaskan ciri-ciri • Jenis 4 jam • Buku Sains


berbiji. umum Kormophyta umum yang tagihan: pelajaran Biologi 1B,
berbiji. membedakan - tugas (4 × 45 Henny
• Menyebutkan dasar- Kormophyta berspora kelompok menit) Riandari,
dasar klasifikasi dengan Kormophyta - ulangan 2007, Tiga
Spermatophyta. berbiji. harian Serangkai
• Mendeskripsikan ciri-ciri 2. Membandingkan ciri- • Bentuk • Lingkungan
tumbuhan ciri tumbuhan tagihan: sekitar
Gymnospermae dan Gymnospermae - uraian • Internet
Angiospermae. dengan singkat
• Mengelompokkan Angiospermae. - produk
tumbuhan Angiospermae 3. Mendeskripsikan
yang termasuk golongan tumbuhan yang
dikotil dan monokotil. tergolong dalam
• Mengidentifikasi peranan dikotil dan monokotil.
tumbuhan yang 4. Menyebutkan peran
termasuk tumbuhan yang
Spermatophyta dalam termasuk
kehidupan. Spermatophya dalam
kehidupan.

5. 3.4 Mendeskripsi- • Porifera. • Mendeskripsikan 1. Membandingkan ciri • Jenis 2 jam • Buku Sains
kan ciri-ciri • Coelenterata. anatomi dan morfologi anatomi dan tagihan: pelajaran Biologi 1B,
filum dalam Porifera dan Coe- morfologi Porifera - tugas (2 × 45 Henny

KTSP Sains Biologi SMA 1B


dunia hewan lenterata. dengan Coelenterata. individu menit) Riandari,
dan • Mendeskripsikan cara 2. Membandingkan cara • Bentuk 2007, Tiga
peranannya hidup Porifera dan hidup Porifera tagihan: Serangkai
bagi Coelenterata. dengan Coelenterata. - tabel per- • Lingkungan
kehidupan. bandingan sekitar

3
4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

• Mendeskripsikan cara 3. Membandingkan cara polip dan • Internet


reproduksi Porifera dan reproduksi Porifera medusa
Coelenterata. dengan Coelenterata. - uraian
• Mendeskripsikan dasar- 4. Menguraikan dasar singkat
dasar klasifikasi dalam klasifikasi dalam
takson kelas pada filum takson kelas pada
Porifera dan Coe- filum Porifera dan
lenterata. Coelenterata.
• Mengidentifikasi peran 5. Mengidentifikasi
Porifera dan Coe- peran Porifera dan
lenterata bagi Coelenterata bagi
kehidupan. kehidupan.

KTSP Sains Biologi SMA 1B


• Membandingkan fase 6. Membandingkan fase
polip dan medusa pada polip dan medusa.
Coelenterata. 7. Menjelaskan
• Menjelaskan metage- metagenesis pada
nesis pada Coelenterata Aurelia aurita dan
(Aurelia aurita dan Obelia sp.
Obelia sp.).

6. • Platyhelminthes. • Mendeskripsikan 1. Membandingkan ciri • Jenis 2 jam • Buku Sains


• Nemathelminthes. anatomi dan morfologi anatomi dan tagihan: pelajaran Biologi 1B,
• Annelida. dari Platyhelminthes, morfologi antara - tugas (2 × 45 Henny
Nemathelminthes, dan Platyhelminthes, individu menit) Riandari,
Annelida. Nemathelminthes, • Bentuk 2007, Tiga
• Mendeskripsikan cara dan Annelida. tagihan: Serangkai
hidup dan reproduksi 2. Membandingkan cara - portofo- • Lingkungan
pada Platyhelminthes, hidup antara lio 3 sekitar
Nemathelminthes, dan Platyhelminthes, • Internet
Annelida. Nemathelminthes,
• Mendeskripsikan dasar- dan Annelida.
dasar pengelompokan 3. Membandingkan cara
Platyhelminthes, reproduksi
Nemathelminthes, dan Platyhelminthes,
Annelida dalam takson Nemathelminthes,
kelas. dan Annelida.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

• Menjelaskan metage- 4. Menguraikan dasar


nesis pada Platyhel- klasifikasi dalam
minthes (Fasciola hepatica takson kelas pada
dan Taenia saginata) filum Platyhel-
• Membandingkan minthes, Nemathel-
perbedaan antara kelas minthes, dan Annelida.
Turbelaria, Trematoda, 5. Mengidentifikasi
dan Cestoda pada peran Platyhel-
Platyhelmintes. minthes, Nemathel-
• Mengidentifikasi peran minthes, dan
Platyhelminthes, Annelida bagi
Nemathelminthes, dan kehidupan.
Annelida bagi
kehidupan.
• Mendeskripsikan daur
hidup dan proses
reproduksi Ascaris
lumbricoides, Necator
americanus, Fillaria
brancofti, Oxyuris
fermicularis.
• Membandingkan
perbedaan antara
Olygochaeta,
Polychaeta, dan
Hirudinea.

7. • Mollusca. • Mendeskripsikan 1. Menjelaskan ciri-ciri • Jenis 2 jam • Buku Sains


• Arthropoda. anatomi dan morfologi anatomi dan tagihan: pelajaran Biologi 1B,
dari Mollusca dan morfologi Mollusca - unjuk (2 × 45 Henny
Arthropoda. dan Arthropoda. kerja menit) Riandari,
• Mendeskripsikan cara 2. Menjelaskan cara • Bentuk 2007, Tiga

KTSP Sains Biologi SMA 1B


hidup dan reproduksi hidup Mollusca dan tagihan: Serangkai
pada Mollusca dan Arthropoda. - produk • Lingkungan
Arthropoda. 3. Membandingkan cara - tabel sekitar
• Mendeskripsikan dasar- reproduksi Mollusca perban- • Internet
dasar pengelompokan dan Arthropoda. dingan

5
6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Mollusca dan Arthropoda 4. Menguraikan dasar Arthro-


dalam takson kelas. klasifikasi dalam poda
• Mengidentifikasi peran takson kelas pada
Mollusca dan Arthropoda filum Mollusca dan
bagi kehidupan. Arthropoda.
• Mendeskripsikan cara 5. Mengidentifikasi
pembentukan mutiara peran Mollusca dan
secara alami dan secara Arthropoda bagi
buatan. kehidupan.
• Membandingkan
perbedaan kelas
Crustacea, Arachnida,

KTSP Sains Biologi SMA 1B


Insecta, dan Myriapoda.

8. • Echinodermata. • Mendeskripsikan 1. Menjelaskan ciri-ciri • Jenis 2 jam • Buku Sains


• Chordata. anatomi dan morfologi anatomi dan tagihan: pelajaran Biologi 1B,
dari Echinodermata dan morfologi Echinoder- - unjuk (2 × 45 Henny
Chordata. mata dan Chordata. kerja menit) Riandari,
• Mendeskripsikan cara 2. Menjelaskan cara • Bentuk 2007, Tiga
hidup dan reproduksi hidup Echinodermata tagihan: Serangkai
Echinodermata dan dan Chordata. - laporan • Lingkungan
Chordata. 3. Membandingkan cara hasil sekitar
• Mendeskripsikan dasar- reproduksi kegiatan • Internet
dasar pengelompokan Echinodermata dan
Echinodermata dan Chordata.
Chordata dalam takson 4. Menguraikan dasar
kelas. klasifikasi dalam
• Mengidentifikasi peran takson kelas pada
Echinodermata dan filum Echinodermata
Chordata bagi dan Chordata.
kehidupan. 5. Mengidentifikasi
• Mendeskripsikan daur peran Echinodermata
hidup dan proses dan Chordata bagi
reproduksi Asterias kehidupan.
vulgaris.
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia.
Alokasi Waktu : 14 × 45 menit (14 jam pelajaran)

Kompetensi Materi Alokasi Sumber


No. Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Dasar Pembelajaran Waktu Bahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. 4.1 Mendeskrip- • Lingkungan • Mendeskripsikan 1. Mendeskripsikan • Jenis 2 jam • Buku Sains


sikan peran komponen ekosistem komponen ekositem. tagihan: pelajaran Biologi 1B,
ekosistem berupa lingkungan biotik. 2. Mendeskripsikan - tugas (2 × 45 Henny
dalam aliran • Mendeskripsikan interaksi individu menit) Riandari,
energi dan daur komponen ekosistem antarkomponen • Bentuk 2007, Tiga
biogeokimia berupa lingkungan ekositem. tagihan: Serangkai
serta abiotik. - kuis • Lingkungan
pemanfaatan • Mendeskripsikan sekitar
komponen interaksi netral dan • Internet
ekosistem bagi contohnya.
kehidupan. • Mendeskripsikan
interaksi predasi dan
kompetisi beserta
contohnya.
• Mendeskripsikan
interaksi simbiosis dan
antibiosis beserta
contohnya.

2. • Pertumbuhan • Mendeskripsikan 1. Mendeskripsikan • Jenis 2 jam • Buku Sains


komunitas. mekanisme suksesi mekanisme suksesi tagihan: pelajaran Biologi 1B,
primer. dalam suatu - tugas ke- (2 × 45 Henny
• Mendeskripsikan ekosistem. lompok menit) Riandari,
mekanisme suksesi 2. Mendeskripsikan • Bentuk 2007, Tiga
sekunder. karakteristik tipe tagihan: Serangkai
• Membandingkan antara ekosistem. - laporan • Lingkungan
suksesi primer dan hasil sekitar

KTSP Sains Biologi SMA 1B


sekunder. kegiatan • Internet
• Mengidentifikasi karakter - porto-
dari tipe ekosistem folio 4
akuatik dan terestrial.

7
8
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

3. • Interaksi. • Mengidentifikasi rantai 1. Mendeskripsikan • Jenis 2 jam • Buku Sains


makanan dan jaring- rantai makanan, arus tagihan: pelajaran Biologi 1B,
jaring makanan. materi, dan energi. - tugas (2 × 45 Henny
• Menunjukkan contoh kelompok menit) Riandari,
bentuk rantai makanan • Bentuk 2007, Tiga
dan jaring-jaring tagihan: Serangkai
makanan dalam bentuk - simulasi • Lingkungan
gambar. sekitar
• Menunjukkan hubungan • Internet
antara rantai makanan
dengan piramida makanan.

KTSP Sains Biologi SMA 1B


4. • Daur biogeokimia. • Mendeskripsikan daur 1. Mendeskripsikan • Jenis 2 jam • Buku Sains
karbon. daur biogeokimia tagihan: pelajaran Biologi 1B,
• Mendeskripsikan daur berupa unsur - unjuk (2 × 45 Henny
oksigen. penting dalam kerja menit) Riandari,
• Mendeskripsikan daur ekosistem. • Bentuk 2007, Tiga
nitrogen. 2. Mendeskripsikan tagihan: Serangkai
• Mendeskripsikan daur manfaat komponen - produk • Lingkungan
fosfor. ekosistem bagi sekitar
manusia. • Internet

5. 4.2 Menjelaskan • Keseimbangan • Mendeskripsikan zat 1. Mendeskripsikan • Jenis 2 jam • Buku Sains
keterkaitan lingkungan. pencemar (polutan). macam pencemaran tagihan: pelajaran Biologi 1B,
antara kegiatan • Pencemaran. • Menjelaskan mekanisme lingkungan. - unjuk (2 × 45 Henny
manusia • Dampak pencemaran lingkungan. 2. Mengidentifikasi kerja menit) Riandari,
dengan perubahan • Mengidentifikasi peran kegiatan manusia - tugas 2007, Tiga
masalah lingkungan. manusia dalam yang berpengaruh individu Serangkai
perusakan/ pelestarian lingkungan. terhadap - tugas • Lingkungan
pencemaran • Mendeskripsikan pencemaran kelompok sekitar
lingkungan dan pencemaran air serta lingkungan. • Bentuk • Internet
pelestarian dampaknya terhadap 3. Mengidentifikasi tagihan:
lingkungan. makhluk hidup. dampak pencemaran - laporan
• Mendeskripsikan lingkungan terhadap hasil
pencemaran udara serta makhluk hidup. kegiatan
dampaknya bagi - porto-
makhluk hidup. folio 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

• Mendeskripsikan
hubungan antara
kegiatan manusia
dengan perubahan
lingkungan.

6. 4.3 Menganalisis • Macam limbah. • Menganalisis jenis 1. Mendeskripsikan • Jenis 2 jam • Buku Sains
jenis-jenis dan • Penanganan limbah berdasarkan macam limbah. tagihan: pelajaran Biologi 1B,
daur ulang limbah. prinsip klasifikasinya. 2. Mengidentifikasi - tugas (2 × 45 Henny
limbah. • Daur ulang limbah. • Menganalisa risiko yang mekanisme daur individu menit) Riandari,
dihadapi dalam mendaur ulang limbah. • Bentuk 2007, Tiga
ulang limbah. tagihan: Serangkai
• Mendeskripsikan teknik - kuis • Lingkungan
untuk menghasilkan sekitar
suatu produk dalam proses • Internet
daur ulang limbah.

7. 4.4 Membuat • Produk daur ulang • Melakukan praktikum 1. Membuat produk • Jenis 2 jam • Buku Sains
produk ulang limbah. untuk mendaur ulang daur ulang limbah. tagihan: pelajaran Biologi 1B,
limbah. suatu limbah. - tugas (2 × 45 Henny
• Membuat pupuk organik. individu menit) Riandari,
• Bentuk 2007, Tiga
tagihan: Serangkai
- produk • Lingkungan
sekitar
• Internet

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

KTSP Sains Biologi SMA 1B


(_______________________) (_______________________)

9
NIP. ......................................... NIP. .........................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragam hayati.
Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis,
dan ekosistem melalui kegiatan pengamatan.
Indikator : 1. Mendeskripsikan konsep keanekaragaman hayati
tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
2. Mengaitkan konsep keanekaragaman hayati dengan
mengelompokkan makhluk hidup.
3. Mendeskripsikan dasar-dasar klasifikasi keaneka-
ragaman hayati.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat menguraikan konsep keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.
B. Siswa dapat menghubungkan konsep keanekaragaman hayati dengan klasifikasi.
C. Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar klasifikasi keanekaragaman
hayati.
II. Materi Ajar
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) merupakan keseluruhan variasi
makhluk hidup yang mencakup kesatuan ekologi di tempat hidupnya.
Keanekaragaman hayati tingkat genetik terjadi karena adanya variasi susunan
perangkat dasar gen pada setiap individu dalam satu spesies sehingga ciri dan
sifat antara individu yang satu dengan lainnya berbeda. Sebagai contoh, bunga
bugenvil memiliki warna yang berbeda, daun dalam satu pohon memiliki bentuk
dan ukuran yang tidak sama. Contoh yang lain adalah pada warna bunga mawar.
Bunga mawar ada yang berwarna merah, kuning, putih, atau merah muda. Begitu
juga dengan aneka warna pada bulu burung, ada yang berwarna biru-hijau,
oranye-biru, atau kuning-biru.
Secara genetik makhluk hidup dalam satu spesies dapat dianggap sama,
tetapi karena pengaruh lingkungan yang berbeda akan memunculkan fenotipe
yang berlainan. Hal ini terjadi karena fenotipe merupakan resultan dari faktor
genetik dan lingkungan. Atau, dapat dikatakan bahwa fenotipe dapat terjadi
karena suatu individu secara alamiah akan melakukan penyesuaian (adaptasi)
terhadap lingkungan hidupnya sehingga akan memunculkan variasi dalam
spesies tersebut. Selain itu, munculnya variasi dapat dibuat melalui proses mutasi
yang sengaja dibuat oleh manusia dengan menggunakan mutagen tertentu.

10 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Keanekaragaman hayati tingkat jenis akan tampak pada variasi bentuk,
penampakan, serta frekuensi antarspesies yang satu dengan spesies yang lain.
Sebagai contoh itik, ayam, dan angsa memiliki persamaan, yaitu bulunya kedap
air sehingga meskipun berada dalam air tubuhnya tidak akan basah. Namun,
ketiganya memiliki ciri khas yang membedakan antara ayam, itik, dan angsa.
Spesies yang berinteraksi dengan lingkungan tempat hidupnya (habitat)
akan membentuk ekosistem dengan beradaptasi sehingga membentuk fenotipe
yang khas. Hal ini dapat juga merupakan ciri khas dari ekosistem yang dibentuk-
nya, misalnya tumbuhan bakau merupakan ciri khas dari ekosistem hutan mang-
rove.
Keanekaragaman hayati dapat dikelompokkan berdasarkan kebutuhan
manusia. Misalnya, berdasarkan fungsinya organisme-organisme berikut
tergolong sebagai bahan pangan: padi, kambing, sagu; sebagai bahan bangunan:
bambu, kayu jati, mahoni; sebagai bahan pangan: Saccharomyces cerevisiae.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan berbagai macam jenis nama
mangga. Kemudian, siswa diminta menggambarkan rasa dan bentuk masing-
masing mangga tersebut.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru menyebutkan bahwa bunga bugenvil ada yang berwarna merah,
putih, ungu, dan kuning. Kemudian, guru meminta siswa memberikan
contoh lain yang identik dengan contoh tersebut. Misalnya, macam
bentuk dan warna dari bunga Adenium sp. (kamboja jepang).
2. Guru meminta siswa menjelaskan konsep keanekaragaman hayati
tingkat gen, jenis, dan ekosistem berdasarkan buku referensi. Kemudian,
siswa diminta mendiskusikan keanekaragaman hayati yang disebutkan
pada kegiatan sebelumnya termasuk keanekaragaman gen, jenis, atau
ekosistem.
3. Guru meminta siswa untuk mencari lima jenis pohon yang berbeda,
kemudian siswa diminta mengambil daun yang telah dewasa pada pohon
tersebut masing-masing 10 lembar. Siswa diminta mengukur panjang
dan lebar daun tersebut untuk diambil nilai reratanya. Selanjutnya, siswa
diminta menjelaskan penyebab panjang dan lebar daun tersebut dapat
berbeda-beda dikaitkan dengan keanekaragaman gen dan jenis (lihat
Unjuk Kerja, halaman 6).
4. Guru meminta siswa berkreasi dengan membuat awetan bunga.
Kemudian, siswa diminta membuat deskripsi dan identitas tentang
bunga tersebut.

KTSP Sains Biologi SMA 1B 11


C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian keanekaragaman gen,
jenis, dan ekosistem.
2. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil kegiatan.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (membuat awetan bunga)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 1-8.
B. Lingkungan sekitar berupa daun (misalnya, akasia, jambu, rambutan).
C. Laboratorium (bahan kimia berupa asam asetat glasial 1%, formalin 4%,
dan alkohol 70%).
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Pengukuran daun (ranah psikomotor).
2. Produk = hasil pengawetan bunga (ranah psikomotor dan kognitif).
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:
Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh
1. Pengklasifikasian 30
bunga yang tepat
2. Proses pengawetan 20
yang benar
3. Hasil pengawetan/produk 50
Jumlah skor 100

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

12 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragam hayati.
Kompetensi Dasar : 3.2 Mengomunikasikan keanekaragaman hayati Indone-
sia dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber
daya alam.
Indikator : 1. Menyebutkan macam-macam keanekaragaman hayati
Indonesia dan usaha pelestarian serta pemanfaatannya.
2. Menunjukkan keunikan biodiversitas Indonesia ber-
dasarkan persebarannya.
3. Menginventarisasi tumbuhan dan hewan khas di In-
donesia yang memiliki nilai tertentu.
4. Mengidentifikasi kegiatan manusia dalam usaha
pelestarian alam.
5. Membuat kebun taman dapur atau tanaman obat
keluarga (toga).
6. Menyusun karya tulis ilmiah disertai dengan gambar
tentang organisme khas daerahnya.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam keanekaragaman hayati In-
donesia.
B. Siswa dapat mendeskripsikan keunikan biodiversitas keanekaragaman
hayati Indonesia.
C. Siswa dapat mengelompokkan tumbuhan dan hewan khas di Indonesia
berdasarkan persebarannya.
D. Siswa dapat mendeskripsikan usaha pelestarian keanekaragaman hayati serta
pemanfaatan sumber daya alam.
E. Siswa dapat membuat toga di kebun sekolah.
F. Siswa dapat membuat karya tulis atau karya ilmiah populer tentang keaneka-
ragaman hayati di Indonesia.
II. Materi Ajar
Indonesia terletak antara dua wilayah biogeografi dunia, yaitu Oriental
(Asia) dan Australia. Hal ini sangat memengaruhi biodiversitas hayati di Indo-
nesia. Kawasan barat Indonesia hewannya mirip dengan kawasan Oriental,
misalnya tapir, badak bercula dua, dan orang utan. Kawasan barat Indonesia

KTSP Sains Biologi SMA 1B 13


tersebut meliputi Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Adapun hewan di
kawasan timur Indonesia memiliki kemiripan dengan kawasan Australia,
misalnya kasuari, burung cendrawasih, burung nuri, dan kanguru pohon.
Kawasan timur Indonesia tersebut meliputi Pulau Sulawesi, Irian, Maluku, Bali
dan Nusa Tenggara. Keunikan lain dari letak Indonesia yang berada di antara
dua wilayah biogeografi dunia adalah adanya hewan endemik pada suatu daerah
tertentu, misalnya anoa di Sulawesi Selatan dan bekantan di Kalimantan Tengah.
Keanekaragaman hayati di Indonesia banyak dimanfaatkan oleh manusia,
antara lain sebagai bahan bangunan, penyaring udara (paru-paru kota), pelindung
terhadap lahan yang rusak, alat transportasi, penyeimbang lingkungan, agen
daur materi, dan untuk membuat aneka bahan makanan.
Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dilakukan dengan dua cara,
yaitu secara in situ dan ex situ. Secara in situ berarti pelestarian sumber daya
alam hayati berlangsung di habitat asalnya. Adapun secara ex situ berarti
pelestarian sumber daya alam hayati berlangsung di luar habitat aslinya, misalnya
kebun raya, kebun botani, kebun plasma nutfah, taman nasional, suaka
margasatwa, dan kebun binatang.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan lima hewan langka yang
terdapat di Indonesia beserta lingkungan tempat tinggalnya.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa mempersiapkan peta biogeografi dunia, kemudian
siswa diminta menunjukkan bahwa Indonesia terletak di antara daerah
Oriental dan daerah Australia.
2. Guru meminta siswa untuk menyebutkan hewan dan tumbuhan yang
terdapat di kawasan barat dan kawasan timur Indonesia serta hewan
dan tumbuhan yang hanya dapat ditemukan di Indonesia (hewan
endemik).
3. Guru dapat meminta siswa agar mencari informasi tentang alasan bunga
melati ditetapkan sebagai puspa bangsa dikaitkan dengan tempat
pertumbuhannya di wilayah Indonesia. (Catatan: salah satu alasan
bunga melati ditetapkan sebagai puspa bangsa karena tanaman ini dapat
tumbuh di seluruh wilayah Indonesia).
4. Guru meminta siswa mendiskusikan tentang usaha pelestarian sumber
daya alam hayati di Indonesia secara in situ dan ex situ.
5. Guru meminta siswa untuk membuat deskripsi tentang hewan langka
(lihat Tugas, halaman 11).

14 KTSP Sains Biologi SMA 1B


6. Guru menugaskan kepada siswa agar membentuk kelompok kecil, yang
masing-masing kelompok terdiri atas empat orang siswa. Setiap
kelompok diwajibkan membuat toga (tanaman obat keluarga).
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan kelompok hewan yang termasuk
hewan kawasan barat Indonesia, kawasan timur Indonesia, dan hewan
endemik Indonesia.
2. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil Portofolio 1.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (Portofolio 1)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 8-17.
B. Lingkungan sekitar berupa tanaman obat keluarga.
C. Majalah, ensiklopedia, atau internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Portofolio 1 (ranah psikomotor).
2. Ulangan harian(kognitif).
Ulangan Harian
a. Berikan dua contoh keanekaragaman hayati tingkat genetik!
b. Sebutkan dua hewan khas kawasan barat Indonesia!
c. Sebutkan dua manfaat keanekaragaman hayati di Indonesia!
d. Jelaskan perbedaan pelestarian secara in situ dan ex situ!

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

KTSP Sains Biologi SMA 1B 15


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 3
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragam hayati.
Kompetensi Dasar : 3.3 Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan
dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi.
Indikator : 1. Menguraikan ciri-ciri umum Kingdom Plantae.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan sebagai dasar
klasifikasi.
3. Menguraikan ciri-ciri tumbuhan Bryophyta dan Ptery-
dophyta.
4. Menjelaskan cara hidup dan habitat tumbuhan lumut
dan paku-pakuan.
5. Menyebutkan peran tumbuhan lumut dan paku-
pakuan dalam kehidupan baik yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat menjelaskan ciri umum Kingdom Plantae.
B. Siswa dapat menyebutkan dasar-dasar klasifikasi Kingdom Plantae.
C. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan Bryophyta dan Pterydophyta.
D. Siswa dapat mendeskripsikan metagenesis tumbuhan lumut dan paku-
pakuan.
E. Siswa dapat mengidentifikasi peranan tumbuhan lumut dan paku-pakuan
dalam kehidupan.
II. Materi Ajar
Bryophyta (lumut) merupakan tumbuhan yang memiliki daun dan ”akar”
(rizoid) yang berfungsi untuk melekat dan menyerap zat hara. Lumut hidup di
habitat yang lembab, dapat juga sebagai epifit. Alat kelamin jantan lumut disebut
anteridium dan alat kelamin betinanya disebut arkegonium. Lumut berkembang
biak dengan spora. Tumbuhan lumut yang sering Anda lihat merupakan fase
gametofit sehingga pada tumbuhan lumut tidak terlihat sporanya.
Manfaat lumut bermacam-macam, antara lain Marchantia polymorpha
sebagai obat hepatitis, Sphagnum sp. sebagai pengganti kapas, dan sebagai
vegetasi perintis.

16 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) sudah memiliki akar, batang, dan
daun yang sempurna. Tumbuhan yang tergolong Pteridophyta memiliki ciri khas,
yaitu tumbuhan mudanya menggulung dan berkembang biak dengan spora.
Tumbuhan paku merupakan fase sporofit sehingga dapat ditemukan spora pada
tumbuhan paku tersebut.
Berdasarkan sporanya, tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga, yaitu
isospora, heterospora, dan paku peralihan. Isospora (homospora) hanya memiliki
satu macam spora, misalnya pada Lycopodium cernuum. Heterospora memiliki
dua macam spora, yaitu mikrospora (sel kelamin jantan) dan makrospora (sel
kelamin betina), misalnya pada Sellaginela wildenowii. Adapun tumbuhan yang
termasuk dalam paku peralihan memiliki spora yang bentuk dan ukurannya
sama, tetapi berbeda fungsi. Spora itu adalah spora jantan dan spora betina,
misalnya spora pada Equisetum debile.
Manfaat tumbuhan paku antara lain untuk tanaman hias seperti paku sarang
burung, Platycerum bifurcatum (tanduk rusa); untuk sayuran misalnya Marsilea
crenata; untuk obat misalnya Aspidium felixmas; untuk pupuk misalnya Azolla
pinnata.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan lima macam ciri yang
membedakan tumbuhan dengan hewan.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa mendiskusikan tentang ciri-ciri lumut, antara lain bentuk
morfologi dan anatomi tubuhnya, habitatnya, dan cara reproduksinya.
2. Guru meminta siswa mendiskusikan tentang ciri-ciri paku-pakuan,
antara lain bentuk morfologi dan anatomi tubuhnya, habitatnya, dan
cara reproduksinya.
3. Siswa diminta membedakan ciri-ciri lumut dengan paku-pakuan dengan
membuat tabel.
4. Guru meminta siswa menunjukkan proses metagenesis pada tumbuhan
lumut dan paku-pakuan.
5. Guru meminta siswa menyebutkan manfaat dari tumbuhan lumut dan
paku-pakuan.
6. Secara berkelompok, siswa diminta membuat herbarium tumbuhan paku
(lihat Tugas, halaman 30).
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan daur hidup tumbuhan
lumut dan paku-pakuan.
2. Guru meminta siswa mengerjakan kuis.

KTSP Sains Biologi SMA 1B 17


IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (membuat herbarium)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 21-31.
B. Lingkungan sekitar berupa tumbuhan lumut dan paku-pakuan.
C. Majalah, ensiklopedia, atau internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Kuis isian singkat (ranah kognitif).
2. Produk herbarium(ranah psikomotorik).
Kuis: (Pasangkanlah)
Soal Jawaban Kunci
1. Tumbuhan lumut a. isospora 1–c
2. Anteridium b. heterospora 2–e
3. Tumbuhan paku c. gametofit 3–j
4. Marsilea crenata d. 2n 4–b
5. Daun untuk fotosintesis e. spermatozoa 5–h
6. Arkegonium f. sel telur 6–f
7. Lycopodium cernuum g. n 7–a
8. Kromosom tumbuhan lumut h. tropofil 8–g
9. Equisetum debile i. paku peralihan 9–i
10. Kromosom tumbuhan paku j. sporofit 10 – d

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

18 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 4 dan 5
Alokasi Waktu : 4 × 45 menit (4 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragam hayati.
Kompetensi Dasar : 3.3 Mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuh-
an dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi.
Indikator : 1. Menjelaskan ciri-ciri umum yang membedakan
Kormophyta berspora dengan Kormophyta berbiji.
2. Membandingkan ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae
dengan Angiospermae.
3. Mendeskripsikan tumbuhan yang tergolong dalam
dikotil dan monokotil.
4. Menyebutkan peran tumbuhan yang termasuk
Spermatophyta dalam kehidupan.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri umum Kormophyta berbiji.
B. Siswa dapat menyebutkan dasar-dasar klasifikasi Spermatophyta.
C. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae dan
Angiospermae.
D. Siswa dapat mengelompokkan tumbuhan Angiospermae yang termasuk
golongan dikotil dan monokotil.
E. Siswa dapat mengidentifikasi peranan tumbuhan yang termasuk
Spermatophyta dalam kehidupan.
II. Materi Ajar
Kormophyta berbiji adalah golongan Spermatophyta yang memiliki akar,
batang, dan daun sejati; berkembang biak secara generatif dengan menghasilkan
biji. Spermatophyta dibedakan menjadi dua, yaitu Gymnospermae (berbiji
terbuka) dan Angiospermae (berbiji tertutup).
Gymnospermae disebut sebagai tumbuhan yang memiliki biji terbuka karena
bijinya tidak dilindungi oleh endosperm. Batangnya bertipe monopodial, artinya
memiliki cabang yang mudah dibedakan dari batang utamanya. Batang dan
akar Gymnospermae dapat tumbuh membesar karena memiliki kambium. Alat
perkembangbiakan terkumpul dalam suatu strobilus yang terpisah antara jantan
dan betina. Gymnospermae meliputi Cycas rumphii (pakis haji), Ginkgo biloba,
Pinus mercusii, dan Gnetum gnemon (belinjo).

KTSP Sains Biologi SMA 1B 19


Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji tertutup. Bijinya tertutup oleh
endosperma, batangnya ada yang bercabang dan ada yang tidak. Bunga
merupakan alat kelamin untuk bereproduksi. Berdasarkan jenis alat kelaminnya,
Angiospermae dibedakan menjadi bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci.
Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, Angiospermae dibedakan menjadi
bunga sempurna (serbuk sari dan putik dalam satu bunga) serta bunga tidak
sempurna (serbuk sari saja atau putik saja yang terdapat dalam satu bunga).
Berdasarkan kelengkapan pendukung bunga, Angiospermae dibedakan menjadi
bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
Angiospermae dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu dikotil dan
monokotil.
Organ Monokotil
Dikotil
Tumbuhan
Biji Memiliki dua daun lembaga Memiliki satu daun lembaga
Akar Akar tunggang, ujung akar Akar serabut, ujung akar
dilindungi oleh kaliptra dilindungi oleh koleoriza
Batang Batang bercabang-cabang, Batang tidak bercabang, tipe
pengangkutan tipe kolateral pengangkutan kolateral ter-
terbuka dan bikolateral, memi- tutup, tidak memiliki kam-
liki kambium sehingga batang bium sehingga batang tidak
dapat tumbuh membesar tumbuh membesar
Daun Tulang daun menyirip dan men- Tulang daun melengkung
jari dan sejajar
Bunga Bunga memiliki bagian bunga Bunga dengan bagian bunga
berkelipatan 2, 4, dan 5 3 atau kelipatan 3

Tumbuhan yang termasuk dikotil dibedakan menjadi dua golongan, yaitu


Apetalae dan Dialypetalae. Apetalae adalah kelompok yang tidak memiliki
kelopak bunga, antara lain Quercus suber (penghasil kayu gabus), Artocarpus
integra (nangka), Amaranthus spinosum (bayam). Adapun Dialypetalae adalah
kelompok yang memiliki kelopak bunga, antara lain Cananga odorata (bunga
kenanga), Rosa domestica (bunga mawar), Mimosa pudica (putri malu),
Caesalpinia pulcherima (bunga merak), Carica papaya (papaya), Ceiba
pentandra (kapuk randu), Hibiscus rosasinensis (kembang sepatu), Cucurbita
moschata (waluh).
Yang termasuk dalam monokotil, antara lain Allium sativum (bawang putih),
Cyperus rotundus (rumput teki), Andropogon nardus (sereh), Musa paradisiaca

20 KTSP Sains Biologi SMA 1B


(pisang), Orchidaceae (suku anggrek), Anthurium crystallinum (kuping gajah),
Pandanus tectorius (pandan untuk membuat tikar).
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-4
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan tiga macam tumbuhan di
lingkungan sekolah yang termasuk golongan Spermatophyta.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa mendiskusikan tentang ciri-ciri tumbuhan berbiji
terbuka, antara lain bentuk morfologi dan anatomi tubuhnya, habitatnya,
serta cara reproduksinya.
2. Guru meminta siswa mengumpulkan tumbuhan di sekitar lingkungan
sekolah yang termasuk Gymnospermae. Kemudian, siswa diminta untuk
mendiskusikan ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae dan menuliskannya
dalam buku kerja.
3. Apabila memungkinkan, siswa diminta berkreasi dengan menggunakan
strobilus dari tanaman pinus atau cemara yang ada di lingkungan sekitar.
4. Guru meminta siswa untuk menyebutkan manfaat dari lima tanaman
yang termasuk dalam golongan Gymnospermae.
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan ciri-ciri tumbuhan yang termasuk
Gymnospermae.
2. Guru meminta siswa menyebutkan manfaat beberapa tanaman yang
tergolong Gymnospermae.

Pertemuan Ke-5
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru meminta siswa menyebutkan tiga macam tumbuhan di
lingkungan sekolah yang termasuk golongan Angiospermae.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa memberikan contoh tumbuhan dikotil dan
monokotil yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru meminta siswa mengidentifikasi perbedaan antara tanaman padi
dan jagung secara diskusi. Kemudian, siswa diminta menuliskan
perbedaan kedua tanaman tersebut dalam bentuk tabel.
3. Guru meminta siswa menyebutkan sepuluh macam tumbuhan
Spermatophyta yang dapat dimanfaatkan bagi manusia.

KTSP Sains Biologi SMA 1B 21


C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan hal yang membedakan tumbuhan
dikotil dan monokotil.
2. Guru meminta siswa mengerjakan soal ulangan harian.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 31-44.
B. Lingkungan sekitar berupa tumbuhan strobilus dari pohon pinus atau cemara.
C. Laboratorium alam berupa tumbuhan pinus, belinjo, padi, dan kacang tanah.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Ulangan harian (ranah kognitif).
2. Produk dari strobilus (ranah psikomotorik).
Kuis: (Pasangkanlah)
Soal Jawaban Kunci
1. Amaranthus a. kentang 1–h
2. Orchidaceae b. sirih 2–e
3. Solanum tuberosum c. rumput-rumputan 3-a
4. Gramineae d. jeruk 4-c
5. Piper betle e. anggrek 5-b
6. Gnetum gnemon f. kapuk randu 6-j
7. Ceiba petandra g. pisang 7-f
8. Citrus nobilis h. bayam 8–d
9. Ipomea batatas i. ubi 9–i
10. Musa paradisiaca j. belinjo 10 - g
Mengetahui, Dilaksanakan, ............................
Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

22 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 6
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragam hayati.
Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan
dan peranannya bagi kelangsungan kehidupan.
Indikator : 1. Membandingkan ciri-ciri anatomi dan morfologi
Porifera dengan Coelenterata.
2. Membandingkan cara hidup Porifera dengan Coe-
lenterata.
3. Membandingkan cara reproduksi Porifera dengan
Coelenterata.
4. Menguraikan dasar klasifikasi dalam takson kelas
pada filum Porifera dan Coelenterata.
5. Mengidentifikasi peran Porifera dan Coelenterata bagi
kehidupan.
6. Membandingkan fase polip dan medusa.
7. Menjelaskan metagenesis pada Aurelia aurita dan
Obelia sp.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan anatomi dan morfologi Porifera dan Coe-
lenterata.
B. Siswa dapat mendeskripsikan cara hidup Porifera dan Coelenterata.
C. Siswa dapat mendeskripsikan cara reproduksi Porifera dan Coelenterata.
D. Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar klasifikasi dalam takson kelas
pada filum Porifera dan Coelenterata.
E. Siswa dapat mengidentifikasi peran Porifera dan Coelenterata bagi
kehidupan.
F. Siswa dapat membandingkan fase polip dan medusa pada Coelenterata.
G. Siswa dapat menjelaskan metagenesis pada Coelenterata (Aurelia aurita
dan Obelia sp.).
II. Materi Ajar
Berdasarkan adanya tulang, Kingdom Animalia dibedakan menjadi dua go-
longan, yaitu invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan vertebrata
(memiliki tulang belakang).

KTSP Sains Biologi SMA 1B 23


Porifera termasuk hewan invertebtara, disebut juga hewan berpori karena
tubuhnya tersusun atas lubang-lubang yang disebut ostia. Tubuh berbentuk
semacam vas yang hidup melekat pada suatu substrat. Tubuh tersusun atas dua
lapis (diploblastik), yaitu lapisan luar (tersusun atas lapisan pinakosit yang
berbentuk pipih berfungsi sebagai lapisan kulit) dan lapisan dalam (tersusun
atas sel koanosit). Sel koanosit tersebut memiliki bentuk seperti leher dan
berfungsi untuk mencerna makanan. Di antara lapisan luar dan lapisan dalam
terdapat sel amebosit yang berfungsi mengedarkan sari makanan dan sel
skleroblast yang berfungsi membentuk spikula (kerangka sel).
Pada lingkungan yang kurang menguntungkan, Porifera akan membentuk
gemma (kuncup) yang sebenarnya berasal dari sel amebosit. Apabila lingkungan
telah sesuai kembali maka gemma akan pecah dan berkembang menjadi Porifera
yang baru. Reproduksi Porifera dapat terjadi secara generatif dengan adanya
pertemuan antara sel telur dan sel sperma di luar tubuh (eksternal) pada musim
tertentu. Telur yang dibuahi akan menjadi larva. Selanjutnya, dengan segera
larva tersebut akan menempel pada substrat, kemudian berkembang dan
membentuk koloni yang baru. Porifera juga memiliki daya regenerasi, yaitu
apabila tubuhnya terpotong atau rusak akan segera tumbuh kembali. Porifera
digolongkan menjadi golongan Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongia.

Calcarea Hexactinellida Demospongia


• Spikula tersusun • Spikula tersusun atas • Spikula tersusun atas
atas CaCO3 zat silikat/zat kersik spongin dan zat
• Contoh: • Contoh: Phenorema, kersik
Leucosolenia, Euplectella • Contoh: Euspongia
Grantia molisima, Spongilla

Coelenterata disebut juga sebagai hewan berongga (coelom), sistem


pencernaan secara gastrovaskuler. Tubuh diploblastik berupa lapisan ektodermis
dan lapisan endodermis. Coelenterata mengalami fase polip dan medusa dengan
ciri-ciri sebagai berikut:

Fase Polip Fase Medusa

• Tidak dapat bergerak bebas, me- • Dapat bergerak bebas, berenang


lekat pada suatu substrat • Berkembang biak secara generatif
• Berkembang biak secara vege- dengan perkawinan antara sel telur
tatif dan sel sperma

24 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Fase Polip Fase Medusa

• Macam polip: gastrozooid → • Medusa dapat dibedakan antara


untuk mencari makan, gonozooid yang jantan dan medusa betina
→ untuk perkawinan /reproduksi, • Tubuh berbentuk seperti payung/
daktilozooid → untuk memper- lonceng
tahankan diri

Klasifikasi Coelenterata dibagi atas tiga kelas sebagai berikut:

Hydrozoa Schypozoa Anthozoa


• Hydra viridis: tubuh • Aurelia aurita: disebut • Metridium margina-
hanya dalam fase juga sebagai ubur-ubur; tum: nama lain dari
polip; satu-satunya habitat di laut; memili- mawar laut; termasuk
Coelenterata yang ki fase polip dan me- Hexcacoralia karena
hidup di air tawar; dusa; mengalami me- rongga gastrovas-
berkembang biak tagenesis; tubuh ber- kulernya bersekat 6;
dengan membentuk bentuk seperti mang- memiliki sifonoglifa
tunas (vegetatif); kuk/payung; bentuk yang merupakan alat
dapat bereproduksi medusa dimulai dari respirasi; menetap
secara seksual. efira sampai memben- pada suatu substrat
• Obelia geniculata: tuk medusa jantan dan dan membentuk kolo-
hidup di laut; meng- medusa betina; bentuk ni; berkembang biak
alami metagenesis; polip dimulai dari dengan tunas dan se-
memiliki bentuk polip skifistoma sampai cara seksual.
dan medusa. stobila. • Coralium rubrum:
• Physalia pelagica: memiliki rongga gas-
disebut juga sebagai trovaskuler bersekat 8;
ubur-ubur api; habi- sekat disebut oktacoralia;
tat di laut; dengan membentuk terumbu
3 macam polip, yaitu karang.
gastrozooid, gono-
zooid, dan daktilo-
zooid.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran


A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru meminta siswa menggambarkan beberapa organisme yang
dapat ditemukan di Taman Laut Bunaken, Manado.

KTSP Sains Biologi SMA 1B 25


B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa mendiskusikan tentang ciri-ciri Porifera dan Coe-
lenterata. Kemudian, siswa diminta membandingkan ciri-ciri kedua
organisme tersebut dalam sebuah tabel.
2. Guru meminta siswa membedakan polip dan medusa yang merupakan
ciri khas dari Coelenterata.
3. Guru meminta siswa membedakan ciri Hydrozoa, Schypozoa, dan
Anthozoa (lihat Tugas, halaman 60).
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan ciri-ciri antara Porifera
dan Coelenterata.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan dua perbedaan polip dan medusa
pada Coelenterata.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (tabel perbedaan Hydrozoa, Schypozoa, dan Anthozoa)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 49-61.
B. Lingkungan sekitar berupa akuarium air laut yang berisi Porifera dan Coe-
lenterata.
C. Laboratorium alam berupa daerah pantai.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
Tabel perbedaan kelas Coelenterata (ranah kognitif)
Acuan penilaian tabel sebagai berikut
Perbedaan Hydrozoa Schypozoa Anthozoa
Contoh Hydra viridis Aurelia aurita Metridium mar-
ginatum
Ciri tubuh Seperti tabung, Tubuh seperti Tubuh seperti ta-
bertentakel payung/ bung, bertentakel
mangkuk berwarna menarik

26 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Perbedaan Hydrozoa Schypozoa Anthozoa
Polip Ada Scifistoma, Ada
stobila
Medusa Tidak ada Efira, medusa Tidak ada
dewasa
Metagenesis Tidak meng- Mengalami me- Tidak mengalami
alami metage- tagenesis metagenesis
nesis
Habitat Air tawar Air laut Air laut

Catatan:
Jawaban dari tabel dapat disesuaikan dengan contoh yang diberikan. Guru
dapat menyesuaikan dengan jawaban siswa. Setiap nilai yang benar diberi
skor 5. Misalnya, pada kolom Hydrozoa terdapat 6 nilai sehingga apabila
setiap nilai memiliki skor 5 maka jumlah total skor adalah 30. Demikian
pula perhitungan skor pada Schypozoa dan Anthozoa. Apabila semua
nilainya benar, ditambahkan bonus sebesar 10 sehingga jumlahnya 100.

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

KTSP Sains Biologi SMA 1B 27


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 7
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragam hayati.
Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan
dan peranannya bagi kelangsungan kehidupan.
Indikator : 1. Membandingkan ciri anatomi dan morfologi antara
Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida.
2. Membandingkan cara hidup antara Platyhelminthes,
Nemathelminthes, dan Annelida.
3. Membandingkan cara reproduksi Platyhelminthes,
Nemathelminthes, dan Annelida.
4. Menguraikan dasar klasifikasi dalam takson kelas
pada filum Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan
Annelida.
5. Mengidentifikasi peran Platyhelminthes, Nemathel-
minthes, dan Annelida bagi kehidupan.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan anatomi dan morfologi dari Platyhelminthes,
Nemathelminthes, dan Annelida.
B. Siswa dapat mendeskripsikan cara hidup dan reproduksi pada Platyhel-
minthes, Nemathelminthes, dan Annelida.
C. Siswa dapat mendeskripsikan dasar pengelompokan Platyhelminthes, Ne-
mathelminthes, dan Annelida dalam takson kelas.
D. Siswa dapat menjelaskan metagenesis pada Platyhelminthes (Fasciola he-
patica dan Taenia saginata)
E. Siswa dapat membandingkan perbedaan antara kelas Turbelaria, Trema-
toda, dan Cestoda pada Platyhelminthes.
F. Siswa dapat mengidentifikasi peran Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan
Annelida bagi kehidupan.
G. Siswa dapat mendeskripsikan daur hidup dan proses reproduksi Ascaris
lumbricoides, Necator americanus, Fillaria brancofti, Oxyuris fermicularis.
H. Siswa dapat membandingkan perbedaan antara Olygochaeta, Polychaeta,
dan Hirudinea.

28 KTSP Sains Biologi SMA 1B


II. Materi Ajar
Platyhelminthes (cacing pipih) termasuk triploblastik aselomata; sistem
pencernaan makanan belum sempurna; melakukan ekskresi dengan sel api (flame
cells); memiliki sistem saraf tangga tali; memiliki daya regenerasi tinggi.
Klasifikasi Plathyhelminthes sebagai berikut.
Turbellaria Trematoda Cestoda

• Disebut juga • Mengalami me- • Disebut juga sebagai cacing pita,


cacing be- tagenesis: telur tubuh bersegmen-segmen (pro-
rambut getar → mirasidium → glotid), skoleks dilengkapi de-
• Contohnya sporokist → re- ngan alat penghisap (rostelum),
Planaria dia → serkaria → hidup parasit pada vertebrata dan
(Dugesia metaserkaria → manusia
tigrina), hospes • Mengalami metagenesis: daging
Limnosty- • Contohnya Fas- sapi/babi mengandung sistiser-
lochus ciola hepatica kus → dimakan manusia →
bornencis. (cacing hati) yang embrio pecah menjadi larva
menyerang pada onkosfer → dewasa → proglotid
sapi/kambing. keluar bersama feses manusia →
Adapun Chlo- larva heksakan → masuk tubuh
norchis senensis sapi/babi menjadi sistiserkus
dan Schitostoma • Contohnya Taenia saginata
japonicum me- (cacing pita pada sapi) dan Tae-
nyerang pada ma- nia solium (cacing pita pada
nusia yang makan babi)
ikan tidak masak
betul

Nemathelminthes disebut juga cacing gilik; tubuh triploblastik pseu-


doselomata; respirasi dengan difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Cacing
gilik dibedakan hewan jantan dan betina. Hewan jantan memiliki alat kopulasi
yang disebut penial setae. Contoh Nemathelminthes yang parasit pada manusia
antara lain dalam tabel berikut.

Nama Cacing Agen Penularan Ciri yang Khas


Ascaris lumbricoides Makanan/minuman yang Hewan jantan panjang
(cacing perut) mengandung telur cacing mencapai 30 cm, se-
dangkan betina dapat
mencapai 40 cm; umur

KTSP Sains Biologi SMA 1B 29


Nama Cacing Agen Penularan Ciri yang Khas

mencapai 10 bulan; da-


lam pengembaraannya,
cacing bergerak sampai
ke jantung dan paru-paru
penderita

Necator americanus/ Pori-pori kulit Dapat menyebabkan


Ancylostoma duode- anemia; cacing memiliki
nale (cacing tambang) zat antikoagulasi; dalam
pengembaraannya, cacing
bergerak sampai ke jan-
tung dan paru-paru pen-
derita

Oxyuris/Enterobius Makanan yang mengan- Dalam pengembaraan-


vermicularis (cacing dung telur cacing, autoin- nya, cacing bergerak
kremi) feksi sampai ke jantung dan
paru-paru penderita;
bertelur pada malam hari
di dubur

Fillaria/Wucherechia Gigitan nyamuk Culex Menyebabkan penyakit


bancrofti Elephantiasis (kaki ga-
jah), yang diserang sa-
luran dan kelenjar getah
bening

Trichinella spiralis Makan daging babi yang Cacing ini berada dalam
(cacing otot) mengandung larva cacing otot manusia dan me-
nyebabkan benjolan di
kulit
Annelida disebut juga sebagai cacing gelang; tubuh bersegmen-segmen
dengan bagian yang sama (metameri). Golongan ini bersifat hermafrodit, tetapi
melakukan perkawinan secara konjugasi. Tubuhnya triploblastik selomata,
sistem pencernaan makanan telah sempurna, dan sistem peredaran darahnya
tertutup. Klasifikasi dari Annelida sebagai berikut.

30 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Olygochaeta Polychaeta Hirudinea

• Disebut cacing be- • Disebut cacing be- • Disebut cacing hisap


rambut sedikit rambut banyak, habi- karena mengisap da-
• Pada segmen ke 32– tat di laut rah vertebrata
37 menebal disebut • Contohnya Nereis vi- • Memiliki zat hirudin/
klitelum (ovotestis), rens (cacing pantai), antikoagulan yang
telur terbungkus ko- Eunice viridis (cacing menyebabkan darah
kon. palolo), Lysidice oele tidak membeku
• Contohnya Lum- (cacing wawo) • Contohnya Hirudo
briscus terrestris, • Cacing palolo dan ca- medicinalis (lintah),
Pheretima, Moni- cing wawo enak dima- Haemadipsa java-
ligaster houtenii, kan (dalam bentuk nica (pacet)
Tubifex sp. larva) • Lintah dimanfaatkan
• Cacing tanah ber- untuk pengobatan
fungsi menyubur- • Zat hirudin diman-
kan tanah dan di- faatkan untuk anti
manfaatkan untuk pembekuan darah
pakan ternak.

III. Langkah-Langkah Pembelajaran


A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya mengapa daging yang hendak dimakan harus
dimasak terlebih dahulu.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa mendiskusikan tentang ciri-ciri Platyhelminthes,
Nemathelminthes, dan Annelida.
2. Guru meminta beberapa siswa menyebutkan peranan beberapa anggota
Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida.
3. Guru meminta siswa membedakan ciri beberapa anggota Platyhel-
minthes (lihat Tugas, halaman 65).
4. Guru meminta siswa mendeskripsikan daur hidup Ascaris lumbricoides,
Necator americanus, Fillaria brancofti, dan Oxyuris fermicularis dari
gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
5. Guru meminta siswa menjelaskan perbedaan antara kelas Olygochaeta,
Polychaeta, dan Hirudinea.
6. Guru meminta siswa untuk mencari artikel tentang penyakit cacing
yang menyerang makhluk hidup, terutama manusia, lengkap dengan
cara penanganannya.

KTSP Sains Biologi SMA 1B 31


C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan ciri Platyhelminthes, Nema-
thelminthes, dan Annelida beserta perannya masing-masing.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan dasar yang digunakan untuk
mengklasifikasikan Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (Portofolio dan artikel tentang penyakit yang diakibatkan oleh
cacing)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 61-70.
B. Majalah, koran, atau internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Portofolio 3 (ranah kognitif)
2. Artikel (ranah psikomotor dan ranah kognitif)
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:

Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh


1. Kemutakhiran artikel 20
2. Kesesuaian isi artikel 30
3. Deskripsi artikel 50
Jumlah skor 100

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

32 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 8
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragam hayati.
Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan
dan peranannya bagi kelangsungan kehidupan.
Indikator : 1. Menjelaskan ciri-ciri anatomi dan morfologi Mollusca
dan Arthropoda.
2. Menjelaskan cara hidup Mollusca dan Arthropoda.
3. Membandingkan cara reproduksi Mollusca dan Ar-
thropoda.
4. Menguraikan dasar klasifikasi dalam takson kelas
pada filum Mollusca dan Arthropoda.
5. Mengidentifikasi peran Mollusca dan Arthropoda bagi
kehidupan.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri anatomi dan morfologi dari Mol-
lusca dan Arthropoda.
B. Siswa dapat mendeskripsikan cara hidup dan reproduksi pada Mollusca
dan Arthropoda.
C. Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar pengelompokan Mollusca dan
Arthropoda dalam takson kelas.
D. Siswa dapat mengidentifikasi peran Mollusca dan Arthropoda bagi
kehidupan.
E. Siswa dapat mendeskripsikan cara pembentukan mutiara secara alami dan
secara buatan.
F. Siswa dapat membandingkan perbedaan kelas Crustacea, Arachnida, In-
secta, dan Myriapoda.
II. Materi Ajar
Mollusca disebut juga sebagai hewan lunak karena tubuhnya lunak, tubuh
dilindungi oleh mantel, cangkang terbuat dari zat kapur (CaCO3 ), triploblastik
selomata, memiliki sistem peredaran darah terbuka. Berdasarkan kakinya,
Mollusca dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan
Chepalopoda dengan ciri-ciri sebagai berikut.

KTSP Sains Biologi SMA 1B 33


Gastropoda Pelecypoda Cephalopoda

• Memiliki kaki perut • Memiliki kaki kapak • Memiliki kaki di ke-


• Memiliki sebuah atau kakinya pipih se- pala
cangkang perti kapak • Tidak memiliki cang-
• Gastropoda yang • Disebut juga sebagai kang
hidup di darat ber- Bivalvia karena me- • Tubuh simetri bila-
napas dengan man- miliki dua buah cang- teral, kaki termo-
tel yang berubah kang; masing-masing difikasi menjadi ten-
fungsi sebagai paru- cangkang tersusun takel
paru maka disebut atas lapisan perio- • Memiliki kelenjar
juga sebagai Pul- strakum, prismatik, tinta yang berfungsi
monata dan nakreas untuk mempertahan-
• Contohnya Acha- • Disebut juga sebagai kan diri dari musuh
tina fulica (beki- Lamellibranchiata • Contohnya Loligo
cot), Limnea java- karena memiliki in- pealeli (cumi-cumi),
nica (siput air tawar) sang berbentuk lem- Sephia officinalis
• Cangkang bekicot baran (ikan sontong), dan
dapat dimanfaat- • Contohnya Pinctada Octopus (gurita)
kan untuk pupuk margaritifera (tiram
mutiara)
• Cangkang dari Pele-
cypoda banyak diman-
faatkan untuk mem-
buat hiasan misalnya
kap lampu

Arthropoda disebut juga sebagai hewan yang memiliki kaki bersendi-sendi.


Tubuh Arthropoda dapat dibedakan menjadi kepala (caput), dada (thorax), dan
perut (abdomen); pada bagian kepala terdapat antena; sebagian dada bersayap;
memiliki kerangka luar (eksoskleton) yang terbuat dari zat kitin; sistem ekskresi
dengan kelenjar hijau dan buluh Malpighi; respirasi dengan sistem trakea. Ar-
thropoda diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu Crustacea, Insecta, Arachnida,
dan Myriapoda.

34 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Crustaceae Insecta Arachnida Myriapoda
(udang) (serangga) (labah-labah) (kaki seribu)
• Tubuh • Tubuh • Tubuh terdiri • Tubuh terdiri
terdiri atas terdiri atas atas kepala- atas kepala
kepala- kepala, dada, dan dan ruas
dada, dan dada, dan perut tubuh
perut perut • Jumlah kaki • Jumlah kaki
• Jumlah • Jumlah kaki 4 pasang banyak
kaki 5 3 pasang • Memiliki alat pasang
pasang • Kebanyakan mulut berupa • Dibedakan
• Mengalami memiliki kelisera dan menjadi dua
eksdisis sayap pedipalpus kelompok,
• Contoh: • Mengalami • Memiliki yaitu
udang, metamorfosis spineret Diplopoda
kepiting, • Memiliki (penghasil (tiap ruas
udang tipe mulut benang untuk tubuhnya
besar, dan penggigit, sarang) memiliki dua
yuyu penghisap, • Dibedakan pasang kaki,
• Dimanfaat- penjilat, dan menjadi 3 contohnya
kan sebagai penusuk ordo, yaitu keluwing)
bahan • Berperan Scorpionida dan
makanan menghasilkan (kalajengking), Chilopoda
sumber madu Arachnida (tiap ruas
protein (lebah), (labah- tubuhnya
membantu labah), dan memiliki
penyerbukan Acarina sepasang
(kupu- (caplak dan kaki,
kupu), ulat tungau) contohnya
sutera • Tungau dan kelabang =
menghasilkan caplak lipan)
kain sutera menyebabkan • Fungsinya
scabies sebagai
(kudis) detritivor

KTSP Sains Biologi SMA 1B 35


III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya apakah para siswa pernah makan kripik bekicot,
sate kerang, atau belalang goreng. Guru dapat menerangkan bahwa pada
jaman dahulu makanan tersebut dimakan apabila sumber makanan terbatas.
Namun, pada saat ini jenis makanan tersebut dikonsumsi karena dianggap
makanan yang unik. Kemudian, guru bertanya, ”Termasuk dalam golongan
filum apakah hewan-hewan tersebut?”
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa menyebutkan beberapa beberapa hewan yang ter-
golong dalam Mollusca. Kemudian, siswa diminta menggolongkannya
dalam kelas Gastropoda, Pelecypoda, atau Chepalopoda.
2. Guru meminta siswa menyebutkan peran hewan yang termasuk Mol-
lusca tersebut bagi kehidupan manusia.
3. Guru meminta siswa melakukan pengamatan terhadap udang atau cumi-
cumi (lihat Tugas, halaman 72).
4. Guru meminta siswa mendiskusikan tentang ciri-ciri umum yang
terdapat pada Arthropoda beserta peranannya bagi manusia.
5. Guru meminta siswa membentuk kelompok kecil, masing-masing
kelompok beranggotakan empat orang, untuk membuat insektarium
(lihat Ayo Kembangkan Kreasi Anda, halaman 86).
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan ciri Mollusca dan Arthropoda.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan peranan Mollusca dan Arthropoda
bagi kehidupan manusia.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (produk insektarium)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 70-87.
B. Lingkungan sekitar berupa hewan yang termasuk Insecta (serangga) untuk
membuat insektarium.
C. Laboratorium dengan menggunakan bahan formalin 40%.

36 KTSP Sains Biologi SMA 1B


VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Tabel perbedaan Mollusca (ranah kognitif)
2. Tabel perbedaan Arthropoda (ranah kognitif)
3. Produk Insektarium (ranah psikomotor)
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:
Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh
1. Kerapian insektarium 30
2. Kelengkapan insek- 50
tarium
3. Ketepatan waktu 20
pengumpulan
Jumlah skor 100

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

KTSP Sains Biologi SMA 1B 37


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 9
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragam hayati.
Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan
dan peranannya bagi kelangsungan kehidupan.
Indikator : 1. Menjelaskan ciri-ciri anatomi dan morfologi Echino-
dermata dan Chordata.
2. Menjelaskan cara hidup Echinodermata dan Chordata.
3. Membandingkan cara reproduksi Echinodermata dan
Chordata.
4. Menguraikan dasar klasifikasi dalam takson kelas
pada filum Echinodermata dan Chordata.
5. Mengidentifikasi peran Echinodermata dan Chordata
dalam kehidupan.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan anatomi dan morfologi dari Echinodermata
dan Chordata.
B. Siswa dapat mendeskripsikan cara hidup dan reproduksi Echinodermata
dan Chordata.
C. Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar pengelompokan Echinodermata
dan Chordata dalam takson kelas.
D. Siswa dapat mengidentifikasi peran Echinodermata dan Chordata bagi
kehidupan.
E. Siswa dapat mendeskripsikan daur hidup dan proses reproduksi Asterias
vulgaris.
II. Materi Ajar
Echinodermata disebut hewan berkulit duri; tubuh simetri radial karena
dapat dibedakan menjadi bagian oral dan bagian aboral. Kebanyakan Echino-
dermata memiliki kerangka tubuh dari zat kapur (osikel); memiliki sistem kaki
ambulakral; habitat di laut; tidak ada yang parasit; larvanya disebut bipinaria.
Sistem respirasi Echinodermata dengan menggunakan paru-paru. Kulit dilin-
dungi oleh pediselaria (duri seperti gunting yang berfungsi membersihkan sam-
pah yang melekat pada tubuhnya). Klasifikasi Echinodermata digolongkan
menjadi kelas Asteroidea, Ophiuroidea, Crinoidea, Echinoidea, dan Holothuroidea.

38 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Asteroidea Ophiuroidea Crinoidea Echinoidea Holothuroidea
• Tubuh • Tubuh • Tubuh • Tubuh • Tubuh
berbentuk berbentuk berlengan bulat/oval tidak
bintang bola lima dan dan berlengan,
• Oral → cakram bercabang- memiliki seperti
mulut, dengan cabang duri yang mentimun,
aboral lima • Memiliki dapat tidak
→ anus, lengan alat digerakkan kaku,
dan kaki yang perekat • Oral → fleksibel
ambulakral dapat (cirri) mulut dan • Rangka
• Meng- digerakkan • Oral → lentera tereduksi
alami • Oral→ anus dan Aristoteles, menjadi
autotomi mulut mulut, aboral → butir-
• Contoh: dan mad- aboral → anus, butir
Asterias reporit, kaliks lubang kapur
vulgaris tidak dan kelamin dalam
memiliki tangkai → ma- kulit
anus • Tidak dreporit. • Di sekitar
• Contoh: memiliki • Contoh: mulut ada
ular laut madreporit bulu babi tentakel
(Ophio- • Contoh: (Arbacia bercabang-
phlocus) lili laut punctu- cabang
(Meta- lata), • Contoh:
crinus) landak teripang
laut (Thyone
(Achina- briareus)
rachinus
sp.)

Chordata dibedakan menjadi Hemichordata (1/2 chordata), Urochordata


(chordata pada ekor), Cephalochordata (chordata pada kepala), dan Vertebrata
(bertulang tengkorak = craniata). Vertebrata dibedakan menjadi Pisces, Am-
phibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
Pisces memiliki ciri-ciri tubuhnya ditutupi sisik; poikilothermis; habitat di
air; alat gerak berupa sirip; memiliki gurat sisi. Pisces digolongkan menjadi
dua, yaitu Agnatha (tidak berahang, contohnya Petromyzon marimus),
Chondrichthyes (ikan bertulang rawan dan insang tidak memiliki tutup,
contohnya hiu martil = Sphirma tudes), Oesteichthyes (ikan bertulang keras
dan insang memiliki operkulum, contohnya ikan mas = Cyprinus carpio).

KTSP Sains Biologi SMA 1B 39


Amphibia memiliki ciri-ciri hidupnya di air dan darat; mata memiliki
membran niktitans, poikilothermis, dibedakan menjadi Stegoephalia (sudah
punah), Caudata (tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor; contohnya
Megalobatrachus maximus), dan Anura (tubuh terdiri atas kepala-leher, badan,
dan tidak berekor; contohnya Rana dan Bufo).
Reptil memiliki ciri mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kering;
kulit mengalami penandukan (kornifikasi); memiliki dua pasang kaki; jantung
memiliki sekat tidak sempurna karena berlubang (foramen panizzae);
poikilothermis. Reptil digolongkan menjadi Chelonia (kura-kura, penyu),
Rhynchocephalia (tuatara), Squamata (kadal, ular) dan Crocodilla (buaya)
Aves memiliki ciri-ciri tubuhnya terbungkus oleh bulu; bagian mulut
berubah menjadi sudu (cocor); homoiothermis; tidak memiliki kantong kencing.
Contohnya, burung onta (Struthioniformes), burung merpati (Columbiformes),
ayam (Galliformes), bebek (Anseriformes), jalak (Passeriformes).
Mammalia memiliki kelenjar mammae (susu); melahirkan anak dan
menyusuinya; perkawinan terjadi secara internal. Hewan yang termasuk Mam-
malia adalah monotremata, kanguru, kelelawar, kera, lumba-lumba, kucing,
harimau, kerbau, badak, dan kambing.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya apakah para siswa pernah melihat bintang laut?
Guru juga memancing minat siswa dengan meminta siswa memberikan
gambaran secara umum tentang perbedaan atau persamaan antara tikus
dengan sapi.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa mengumpulkan informasi tentang bintang laut,
bintang ular laut, teripang, dan bulu babi. Kemudian, siswa diminta
mengklasifikasikannya dalam kelas tertentu pada filum Echinodermata.
2. Guru meminta siswa membandingkan ciri-ciri umum tingkatan kelas
dalam filum Echinodermata.
3. Siswa diminta membentuk kelompok-kelompok kecil untuk melakukan
kegiatan mengawetkan hewan laut dari filum Echinodermata.
4. Guru meminta siswa mengidentifikasikan peran Echinodermata bagi
kehidupan.
5. Guru meminta siswa menyebutkan ciri-ciri filum Chordata.
6. Guru meminta siswa menjelaskan perbedaan pada tingkatan kelas dalam
filum Chordata.

40 KTSP Sains Biologi SMA 1B


C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan ciri-ciri Echinodermata dan
Chordata.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan peranan Echinodermata dan
Chordata bagi kehidupan.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (membuat awetan hewan laut)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 87-98.
B. Lingkungan sekitar berupa landak laut, bulu babi, bintang laut, teripang.
C. Ensiklopedia dan internet.
D. Laboratorium dengan menggunakan bahan formalin 10%, alkohol 95%,
NaCl, eter.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Tabel klasifikasi Echinodermata (ranah kognitif)
2. Produk awetan hewan laut (ranah psikomotor)
3. Produk deskripsi hewan (ranah psikomotor)
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:

Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh


Keterampilan membuat awetan 30
Ketelitian pembuatan awetan 50
Ketetapan waktu pengumpulan 20
Jumlah skor 100

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

KTSP Sains Biologi SMA 1B 41


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 10
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia.
Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan peran ekosistem dalam aliran energi
dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen
ekosistem bagi kehidupan.
Indikator : 1. Mendeskripsikan komponen ekosistem.
2. Mendeskripsikan interaksi antarkomponen ekosis-
tem.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan komponen ekosistem berupa lingkungan
biotik.
B. Siswa dapat mendeskripsikan komponen ekosistem berupa lingkungan
abiotik.
C. Siswa dapat mendeskripsikan interaksi netral dan contohnya.
D. Siswa dapat mendeskripsikan interaksi predasi dan kompetisi serta
contohnya.
E. Siswa dapat mendeskripsikan interaksi simbiosis dan antibiosis serta
contohnya.
II. Materi Ajar
Lingkungan sangat memengaruhi ekosistem. Lingkungan dibedakan
menjadi lingkungan abiotik dan biotik. Lingkungan abiotik meliputi udara, air,
tanah, topografi, dan cahaya. Kelembaban udara dapat memengaruhi proses
perkecambahan biji. Angin dapat membantu penyerbukan serta penyebaran biji.
Air dapat memengaruhi proses kehidupan pula, misalnya berupa arus, ombak,
salinitas (kadar garam), dan asam-basa (pH) air. Tanah merupakan sumber
kehidupan sebagian besar tumbuhan, tempat hidup/berlindung hewan. Topografi
merupakan keadaan muka bumi yang meliputi daratan dan laut. Topografi dapat
memengaruhi distribusi makhluk hidup. Adapun cahaya sangat diperlukan oleh
tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, selain itu juga untuk mengubah provi-
tamin D menjadi vitamin D.

42 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Lingkungan biotik dapat dibedakan menjadi produsen, konsumen, pengurai,
dan detritivor. Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat membuat ma-
kanan sendiri (autotrof). Macamnya ada dua, yaitu fotoautotrof dan khemoau-
totrof. Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat ma-
kanan sendiri sehingga untuk hidupnya tergantung makhluk hidup lain. Menurut
jenis makanannya, konsumen dibedakan menjadi herbivor, karnivor, dan
omnivor. Pengurai atau dekomposer adalah makhluk hidup yang menguraikan
zat organik menjadi zat anorganik, misalnya jamur. Detritivor adalah konsumen
yang memakan bangkai, contohnya cacing tanah, belatung, dan teripang.
Organisasi kehidupan dapat berupa individu, populasi, komunitas, eko-
sistem, dan biosfer.
Tingkatan Pengertian

Individu Unit terkecil suatu makhluk hidup, contohnya seekor


semut.
Populasi Satu atau lebih individu sejenis, misalnya satu pohon
mangga, padi di sawah.
Komunitas Beberapa populasi menempati areal tertentu, setiap
kelompok populasi memiliki peranan (niche) yang
penting dalam ekosistem tersebut, misalnya komunitas
pohon yang beranggotakan semua jenis pohon.
Ekosistem Satu kesatuan makhluk hidup dengan lingkungannya
atau merupakan hubungan timbal balik antara faktor
biotik dan abiotik, contoh ekosistem kolam.
Biosfer Segala bentuk kehidupan di muka bumi.

Interaksi intraspesies adalah hubungan antara individu dalam satu jenis


maupun interspesies hubungan antara jenis satu dengan yang lain. Interaksi
dapat terjadi karena tiga hal, yaitu kompetisi dalam mencari makan, kompetisi
dalam mencari pasangan, dan kompetisi dalam mempertahankan/mencari areal/
ruang hidup.
Interaksi antarspesies dapat terjadi, antara lain berupa kompetisi, netral,
predasi, antibiosis, dan simbiosis. Kompetisi adalah hubungan antarspesies yang
menyebabkan terjadinya persaingan, antara lain karena makanan, tempat hidup,
maupun pasangan. Misalnya, kompetisi antara harimau dan singa yang saling
memperebutkan makanan berupa kijang. Netral adalah hubungan antarspesies
yang netral. Artinya, mereka hidup bersama tanpa terjadi gangguan. Misalnya,

KTSP Sains Biologi SMA 1B 43


hubungan antara kambing dan semut di padang rumput. Predasi adalah hubungan
antarspesies yang menyebabkan spesies yang satu mati (mangsa) dan yang
lainnya hidup sebagai pemangsa. Misalnya, singa makan rusa. Antibiosis adalah
hubungan antarspesies, yang satu menghambat kerja spesies yang lain. Misalnya,
jamur Penicillium yang menghambat pertumbuhan bakteri. Simbiosis adalah
hubungan antarspesies yang berbeda dan hidup pada suatu tempat tertentu.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah yang lebih mereka sukai,
suhu udara yang dingin atau suhu udara yang panas. Kemudian, siswa
diminta menjelaskan apa yang akan terjadi apabila lingkungan di sekitarnya
dingin atau panas secara terus menerus.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa membedakan pengertian dan contoh komponen
penyusun lingkungan biotik dan abiotik.
2. Guru meminta siswa mendeskripsikan pengertian dan contoh organisme
yang termasuk produsen, konsumen, pengurai, dan detritivor.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan bentuk organisasi kehidupan
disertai dengan contohnya yang meliputi individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer.
4. Guru meminta siswa mencari informasi tentang bentuk interaksi
antarorganisme dilengkapi dengan gambar. Kemudian, siswa diminta
melaporkannya dalam bentuk artikel.
5. Guru memberikan suatu permasalahan mengenai lingkungan.
Kemudian, siswa diminta mengeluarkan pendapatnya dan diarahkan
untuk dapat berargumentasi dalam mempertahankan pendapatnya.
Kasus yang dapat diajukan, misalnya apakah harimau yang biasa
dipelihara di kandang dapat dilepas ke alam bebas?
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan pengertian lingkungan
abiotik dan biotik.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (membuat artikel)

44 KTSP Sains Biologi SMA 1B


V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 105-114.
B. Lingkungan sekitar berupa bentuk interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Kemampuan menanggapi kasus (ranah kognitif)
2. Produk: artikel (ranah psikomotor)
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:

Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh


Argumentasi sesuai fakta 30
Argumentasi logis 50
Kerapian tulisan 20
Jumlah skor 100

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

KTSP Sains Biologi SMA 1B 45


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 11
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antarkomponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia.
Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan peran ekosistem dalam aliran
energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan kom-
ponen ekosistem bagi kehidupan.
Indikator : 1. Mendeskripsikan mekanisme suksesi dalam suatu
ekosistem.
2. Mendeskripsikan karakteristik tipe ekosistem.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan mekanisme suksesi primer.
B. Siswa dapat mendeskripsikan mekanisme suksesi sekunder.
C. Siswa dapat membandingkan antara suksesi primer dan sekunder.
D. Siswa dapat mengidentifikasi karakter dari tipe ekosistem akuatik dan
terestrial.
II. Materi Ajar
Suatu komunitas yang tumbuh dinamik dapat mencapai klimaks dengan
berbagai model pertumbuhan yang disebut sebagai suksesi. Suksesi merupakan
perubahan secara bertahap dalam suatu komunitas untuk menuju klimaks. Ada
dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
Suksesi primer dapat terjadi karena habitat awal pada lingkungan tersebut
rusak total (areal yang mengalami kerusakan sangat luas) sehingga untuk dapat
pulih kembali memerlukan waktu yang sangat lama. Suksesi ini dimulai dari
adanya vegetasi perintis berupa ganggang atau lumut kerak (tumbuhan pio-
neer), kemudian diikuti dengan munculnya lumut → rumput → semak dan
perdu → pohon berkayu. Suksesi primer dapat terjadi karena gunung meletus,
tanah longsor, banjir, dan lain sebagainya.
Suksesi sekunder dapat terjadi karena komunitas awal mengalami rusak
sebagian (areal yang rusak tidak begitu luas) sehingga waktu untuk mencapai
komunitas klimaks relatif singkat. Pertumbuhan komunitas dimulai dari tempat
terjadinya kerusakan. Suksesi sekunder misalnya terjadi akibat adanya
penggalian, penimbunan, pembakaran lahan, dan lain-lain.

46 KTSP Sains Biologi SMA 1B


III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa termasuk suksesi apakah yang akan
terjadi pada lingkungan di sekitar Gunung Gamkonora di Maluku Utara
yang meletus pada bulan Juli 2007 lalu?
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa mendiskusikan macam pertumbuhan komunitas
terutama tentang perbedaan antara suksesi primer dan suksesi sekunder.
Kemudian, siswa diminta melaporkan hasil diskusi dalam bentuk tabel.
2. Guru meminta siswa mendeskripsikan dengan gambar bentuk tahapan
suksesi yang terjadi, baik pada suksesi primer maupun pada suksesi sekunder.
3. Siswa diminta mengumpulkan informasi mengenai letusan Gunung
Merapi pada tahun 2006 atau bencana lumpur panas di Sidoarjo.
Kemudian, siswa diminta menuliskannya kembali dengan kalimatnya
sendiri mengenai hal tersebut (lihat Tugas, halaman 116).
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan suksesi primer dengan
suksesi sekunder.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (portofolio 4)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 114-124.
B. Lingkungan sekitar, misalnya Gunung Merapi dan daerah lumpur panas
Sidoarjo.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa portofolio 4 (ranah kognitif)

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

KTSP Sains Biologi SMA 1B 47


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 12
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia.
Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan peran ekosistem dalam aliran
energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan kom-
ponen ekosistem bagi kehidupan.
Indikator : 1. Mendeskripsikan rantai makanan, arus materi, dan
energi.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mengidentifikasi rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
B. Siswa dapat menunjukkan contoh bentuk rantai makanan dan jaring-jaring
makanan dalam bentuk gambar.
C. Siswa dapat menunjukkan hubungan antara rantai makanan dengan piramida
makanan.
II. Materi Ajar
Arus energi adalah perpindahan energi pada makhluk hidup dalam
mendapatkan hara organik berenergi tinggi, baik secara langsung maupun tidak
langsung dari fotosintesis. Fotosintesis hanya menggunakan 1/10 × 1% energi
matahari yang mencapai permukaan bumi. Kemudian, tanaman akan mengambil
15 – 50 % untuk metabolismenya sendiri. Sisanya disebut sebagai net fotosintesis
atau net produktivitas primer. Total dari net produktivitas primer yang
diperkirakan mencapai 6 × 1020 gram kali energi per tahun akan membentuk
energi dasar bagi kehidupan heterotropik (hewan dan beberapa tanaman) di
bumi. Energi dasar tersebut akan diperoleh konsumen dengan cara mengonsumsi
tumbuhan hijau atau memakan organisme heterotrop yang lain. Oleh karena
itu, arus energi disebut juga sebagai perpindahan materi kimia dari produsen ke
konsumen dan materi akan kembali ke alam saat organisme mati.
Produktivitas ekosistem merupakan salah satu wujud dari gatra ekosistem
selain arus energi dan daur materi. Produksi primer adalah energi kimia yang
disimpan dalam bentuk senyawa organik dan dapat digunakan sebagai bahan
makanan. Produksi Primer Kotor (PPK) adalah kecepatan menyimpan energi
kimia oleh tumbuhan. Sebanyak 20% dari PPK digunakan untuk respirasi
tumbuhan dan sisanya disimpan sebagai Produksi Primer Bersih (PPB).

48 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Urutan organisme yang dilewati energi dalam suatu komunitas disebut rantai
makanan (food chain) atau dapat dikatakan merupakan suatu peristiwa makan
memakan dalam suatu urutan tertentu. Rantai makanan ada dua tipe, yaitu rantai
makanan perumput dan rantai makanan detritus (scavenger).
Piramida makanan merupakan suatu gambaran tentang rantai makanan yang
menunjukkan suatu trofik atau tingkatan dari yang paling bawah sampai
tingkatan paling atas. Tingkatan paling bawah pada piramida makanan adalah
produsen. Di atasnya adalah konsumen tingkat I (herbivor), kemudian konsumen
tingkat II (karnivor), sampai tingkat yang paling atas disebut puncak karnivor.
Ada tiga macam piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa,
dan piramida energi.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa dari manakah manusia memperoleh
makanan? Guru mengarahkan jawaban siswa agar siswa mengetahui bahwa
sumber utama energi yang dibutuhkan makanan tersebut diperoleh dari
energi matahari.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa mendiskusikan bentuk rantai makanan dalam suatu
ekosistem. Siswa juga diminta menunjukkannya dengan gambar.
2. Guru meminta siswa menjelaskan hubungan antara rantai makanan dan
piramida makanan.
3. Guru meminta siswa membentuk kelompok kecil yang beranggotakan
empat orang. Kemudian, setiap kelompok diberi permasalahan tentang
rantai makanan. Misalnya, hama tikus menyerang areal persawahan
yang siap panen dan petani menghalaunya dengan melepaskan burung
hantu. Bagaimanakah tanggapan setiap kelompok terhadap permasalahan
tersebut.
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan antara rantai makanan
perumput dan rantai makanan detritus.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian rantai makanan dan
piramida makanan.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (laporan hasil diskusi)

KTSP Sains Biologi SMA 1B 49


V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 125-129.
B. Lingkungan sekitar.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa laporan hasil diskusi (ranah kognitif)

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

50 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 13
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia.
Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan peran ekosistem dalam aliran energi
dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen
ekosistem bagi kehidupan.
Indikator : 1. Mendeskripsikan daur biogeokimia berupa unsur
penting dalam ekosistem.
2. Mendeskripsikan manfaat komponen ekosistem bagi
manusia.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan daur karbon.
B. Siswa dapat mendeskripsikan daur oksigen.
C. Siswa dapat mendeskripsikan daur nitrogen.
D. Siswa dapat mendeskripsikan daur fosfor.
II. Materi Ajar
Daur biogeokimia merupakan perpindahan unsur-unsur kimia melalui
makhluk dan lingkungan abiotik. Ada dua macam daur biogeokimia, yaitu daur
edafik dan daur atmosferik. Daur edafik adalah daur yang unsur kimia pada daur
tersebut tidak pernah membentuk gas di udara. Adapun daur atmosferik adalah
daur yang unsur kimia pada daur tersebut mengalami fase berbentuk gas di udara.
Daur biogeokimia meliputi daur karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, dan fosfor.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa benarkah hujan dapat kembali lagi
menjadi hujan? Kemudian, siswa diminta menjelaskan jawabannya.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa mendiskusikan tahapan dalam daur biogeokimia
berdasarkan gambar yang telah dipersiapkan siswa sebelumnya.
2. Guru meminta siswa menggambar secara sederhana salah satu daur
biogeokimia.
3. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian dari daur edafik dan daur
atmosferik.

KTSP Sains Biologi SMA 1B 51


4. Guru meminta siswa untuk menggolongkan beberapa daur biogeokimia
yang termasuk dalam daur edafik dan daur atmosferik.
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan pengertian daur biogeokimia.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan daur biogeokimia yang termasuk
daur edafik dan daur atmosferik.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (produk: daur biogeokimia)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 129-133.
B. Lingkungan sekitar berupa daur biogeokimia yang dapat diamati di alam.
C. Ensiklopedia, internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Laporan hasil diskusi (ranah kognitif)
2. Produk daur biogeokimia (ranah kognitif dan psikomotorik)
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:

Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh


1. Akurasi materi dan sumber 50
2. Tingkat keterbacaan 30
3. Penampilan produk 20
Jumlah skor 100

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

52 KTSP Sains Biologi SMA 1B


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 14
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia.
Kompetensi Dasar : 4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia de-
ngan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan.
Indikator : 1. Mendeskripsikan macam pencemaran lingkungan.
2. Mengidentifikasi kegiatan yang berpengaruh terhadap
pencemaran lingkungan.
3. Mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan
terhadap makhluk hidup.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat mendeskripsikan macam zat pencemar (polutan).
B. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pencemaran lingkungan.
C. Siswa dapat mengidentifikasi peran manusia dalam pelestarian lingkungan.
D. Siswa dapat mendeskripsikan pencemaran air serta dampaknya terhadap
makhluk hidup.
E. Siswa dapat mendeskripsikan pencemaran udara serta dampaknya terhadap
makhluk hidup.
F. Siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara kegiatan manusia dengan
perubahan lingkungan.
II. Materi Ajar
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat, unsur,
energi, dan komponen yang bersifat merugikan (polutan) dalam suatu lingkungan
yang mengakibatkan kerugian pada makhluk hidup. Polusi dapat berupa polusi
air, polusi udara, dan polusi tanah.
Untuk mengurangi dampak polusi terhadap air maka pembangunan pabrik
sebaiknya di daerah hilir karena limbah yang dibuang ke sungai tidak akan
separah apabila pembangunan pabrik tersebut dibangun di daerah hulu. Pada
sungai yang alirannya lamban (misalnya, danau) banyak polutan terurai menjadi
bahan anorganik yang menyuburkan. Airnya menjadi lingkungan yang
menunjang pertumbuhan ganggang (blooming Algae) dan tumbuhan air. Hal
ini disebut eutrofikasi. Air tanah yang tercemar akan sulit sekali untuk dikem-
balikan menjadi air bersih karena air tersebut tidak mengalir dan tidak
mengandung bakteri pengurai aerob.

KTSP Sains Biologi SMA 1B 53


Pada polusi udara penambahan komponen udara berupa bahan kimia dapat
membahayakan makhluk hidup. Polutan udara berupa oksida karbon (CO, CO2),
oksida nitrogen (NO, NO2, N2O), oksida sulfur (SO2, SO3), persenyawaan karbon
(CH4, C4H10), bahan organik, tanah, asbes, timbal, karbon, partikel cair (asam
sulfat, asam nitrat, minyak, pestisida ), pembakaran bahan bakar fosil (minyak
dan batu bara). Oksida nitrat (NO, NO2, N2) dan oksida belerang (SO2, SO3)
akan membentuk senyawa asam dan akan mengakibatkan terjadinya hujan asam
yang dapat merusak makhluk hidup. Pada manusia polusi udara dapat
menyebabkan mata berair, batuk-batuk, bronkitis, emfisema, dan kanker paru-
paru. Adapun pada bangunan, polusi udara dapat mengakibatkan bangunan
menjadi mudah lapuk, korosi logam, karet merapuh, cat cepat pudar dan rapuh,
dan kulit/kertas rapuh.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apa yang akan terjadi apabila
pembakaran hutan sebagai usaha pembukaan areal pertanian di daerah
Kalimantan dibiarkan saja oleh pemerintah?
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa mencari informasi tentang akibat dari pembakaran
hutan di wilayah Kalimantan dan Sumatra. Kemudian, siswa diminta
mengungkapkan pendapatnya tentang cara menangani masalah tersebut.
2. Guru meminta siswa menjelaskan alasan beberapa jenis bahan pem-
basmi hama dilarang oleh pemerintah.
3. Guru meminta siswa memberikan contoh pencemaran air yang ada di
lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
4. Guru meminta siswa membentuk kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan empat orang siswa. Kemudian, setiap
kelompok diminta melakukan pengamatan tentang pengaruh konsen-
trasi dan jumlah detergen dalam air terhadap kelangsungan hidup ikan
(lihat Unjuk Kerja, halaman 143).
5. Guru meminta siswa membuat artikel yang berhubungan dengan
pencemaran lingkungan (lihat Tugas, halaman 144)
6. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian akumulasi bahan polusi
pada konsumen.
7. Guru meminta siswa mendeskripsikan akibat yang dirasakan oleh tubuh
manusia karena polusi udara, air, dan tanah.
8. Guru meminta siswa menjelaskan bentuk usaha manusia dalam
mengurangi pencemaran lingkungan akibat polusi udara, air, dan tanah.

54 KTSP Sains Biologi SMA 1B


C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan macam pencemaran lingkungan
akibat polusi udara, polusi air, dan polusi tanah.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan peran manusia dalam mengurangi
pencemaran lingkungan.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (Portofolio 5)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 139-147.
B. Lingkungan sekitar berupa ikan dan detergen.
C. Ensiklopedia, internet, koran, dan majalah sebagai sumber membuat artikel
tentang pencemaran lingkungan.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Portofolio 5 (ranah kognitif)
2. Laporan kerja praktikum (ranah psikomotorik)
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:

Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh


1. Keterampilan dalam kegiatan 50
2. Akurasi data pengamatan 20
3. Laporan kegiatan 30
Jumlah skor 100

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

KTSP Sains Biologi SMA 1B 55


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 15
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia.
Kompetensi Dasar : 4.3 Menganalisis jenis-jenis dan daur ulang limbah.
Indikator : 1. Mendeskripsikan macam limbah.
2. Mengidentifikasi mekanisme daur ulang limbah.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat menganalisis jenis limbah berdasarkan prinsip klasifikasinya.
B. Siswa dapat menganalisis risiko yang dihadapi dalam mendaur ulang limbah.
C. Siswa dapat mendeskripsikan teknik untuk menghasilkan suatu produk
dalam proses daur ulang limbah.
II. Materi Ajar
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi yang
kehadirannya pada suatu tempat dan waktu tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis. Macam limbah ada tiga macam, yaitu limbah
domestik, limbah pabrik, dan limbah pertanian. Limbah domestik berasal dari
rumah tangga berupa limbah organik (daun, bangkai) dan non organik (plastik,
kaleng). Limbah pabrik berasal dari buangan sampah pabrik biasanya
mengandung bahan-bahan kimia tertentu. Limbah pertanian berasal dari
pemakaian pestisida atau insektisida dari pertanian.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah mereka setuju apabila daerah
di sekitar rumahnya dibangun sebagai tempat pembuangan akhir (TPA)
sampah rumah tangga? Siswa diminta memberikan argumentasinya.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa untuk menyebutkan macam limbah yang biasa
ditemukan dalam rumah tangga.
2. Guru meminta siswa untuk mengklasifikasikan macam-macam limbah.
3. Guru meminta siswa mendeskripsikan cara mengolah limbah, yaitu
limbah rumah tangga, pabrik, dan pertanian.
4. Guru meminta siswa mencari informasi tentang cara mendaur ulang
limbah.

56 KTSP Sains Biologi SMA 1B


5. Guru meminta siswa melakukan observasi di lingkungan tempat ting-
galnya tentang usaha masyarakat dalam mengolah limbah.
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa menyimpulkan macam pencemaran lingkungan
akibat polusi udara, air, dan tanah.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan peran manusia dalam mengurangi
pencemaran lingkungan.
IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (laporan observasi)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 148-150.
B. Lingkungan sekitar berupa salah satu usaha pemanfaatan sampah/limbah.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Laporan observasi (ranah psikomotor)
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:

Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh


1. Keterampilan dalam kegiatan 50
2. Akurasi data pengamatan 20
3. Laporan kegiatan 30
Jumlah skor 100

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

KTSP Sains Biologi SMA 1B 57


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 16
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (2 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi serta peranan manusia.
Kompetensi Dasar : 4.3 Membuat produk ulang limbah.
Indikator : 1. Membuat produk daur ulang limbah.
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa dapat melakukan praktikum untuk mendaur ulang suatu limbah.
B. Siswa dapat membuat pupuk organik.
II. Materi Ajar
Daur ulang limbah ternyata dapat dimanfaatkan untuk dijadikan suatu
produk kembali. Pemanfaatan barang-barang bekas yang berupa limbah/sampah
dapat mengembangkan kreativitas manusia. Dengan memanfaatkan barang bekas
atau lebih dikenal sebagai daur ulang limbah ternyata tidak hanya mampu
mengembangkan kreativitas Anda saja. Hal terpenting dalam pembuatan produk
daur ulang adalah mengurangi sampah di lingkungan sekitar.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa benda apa sajakah yang dapat
dimanfaatkan untuk didaur ulang?
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)
1. Guru meminta siswa menyebutkan jenis limbah yang dapat diman-
faatkan untuk produk daur ulang.
2. Guru meminta siswa membentuk kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan empat orang. Kemudian, setiap kelompok
diminta membuat produk daur ulang dari bahan-bahan yang dapat
diperoleh di lingkungan sekitar mereka.
3. Guru meminta siswa mengumpulkan karya tulis mengenai cara peman-
faatan limbah untuk didaur ulang.
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)
1. Guru meminta siswa mengumpulkan produk daur ulang yang telah
dibuatnya.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan dua cara mendaur ulang limbah.

58 KTSP Sains Biologi SMA 1B


IV. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (produk daur ulang)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Sains Biologi 1B, Henny Riandari, Tiga Serangkai, Solo, 2007,
halaman 150-151.
B. Lingkungan sekitar berupa limbah atau barang yang tidak berguna.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).
B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Produk daur ulang (ranah psikomotor)
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:

Aspek yang Dinilai Skor Maksimal Skor yang Diperoleh


1. Macam limbah 20
2. Kreativitas siswa 40
3. Manfaat produk daur ulang 30
Jumlah skor 100

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................


Kepala Sekolah Guru Biologi

(___________________) (___________________)
NIP. ................................ NIP. ................................

KTSP Sains Biologi SMA 1B 59


Daftar Pustaka

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. ”Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.” Jakarta.
Depdiknas. 2006. ”Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta.
–––– . 2006. ”Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta.
–––– . 2006. ”Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permen-
diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

60 KTSP Sains Biologi SMA 1B

You might also like