Professional Documents
Culture Documents
Analisis Kuantitatif
Standarisasi Larutan NH4SCN dengan Larutan Standart Primer
AgNO3 Argentometris
dan Penetapan Kadar Garam KBr dengan larutan Standart
NH4SCN Argentometris cara Volhard
Oleh:
Kelompok I/ Off. B
1. Yuniar Wijayanti Wikaton 108331417147 *
2. Arum Dwisetyo Arini 108331417123
3. Muchamad Syukron 108331417131
4. Rosafina Dwi Maulida 108331417137
A. DASAR TEORI
Titrasi pengendapan merupakan cara titrasi yang didasarkan terjadinya
endapan selama proses titrasi. Berdasarkan reaksi pengendapannya titrasi
pengendapan dibagi atas:
1. Argentometri.
2. Titrasi sulfat oleh larutan ion Ba2+.
Pada praktikum ini dilakukan metode Argentometri, yaitu bagian metode
analisis kuantitatif yang berdasarkan pada penggunaan AgNO3 sebagai larutan
standartnya. Hasil titrasinya adalah suatu kekeruhan atau pengendapan.
Argentometri termasuk salah satu cara analisis kuantitatif dengan sistem
pengendapan (presipitasi). Cara analisis ini biasanya dipergunakan untuk
menentukan ion – ion halogen, ion – perak, ion – tiosianat ( rhodanida ) serta ion-
ion lain yang dapat diendapkan oleh larutan standartnya / titran. Titrasi
argentometri didasarkan pada reaksi;
Ag+ + X- AgX
dimana X adalah Cl-, Br-, I-, CN-, SCN-
Dalam titrasi argentometri ini terdapat 4 cara untuk menentukan titik akhir
atau titik ekivalensi, yaitu:
1. Cara Liebig
2. Cara Mohr
3. Cara Volhard
4. Cara Fajanys
Untuk praktikum ini menggunakan cara Volhard, dengan prinsip dasar
yaitu titrasi larutan NH4SCN dengan larutan standart primer AgNO 3
Argentometris.
B. DATA PENGAMATAN
I. Standarisasi Larutan NH4SCN dengan Larutan Standart Primer
AgNO3 Argentometris cara Volhard
Berat zat standard primer ditimbang dengan teliti 0,1697 gram, dilarutkan
dengan O dalam volumetricflask 100 mL; sehingga diperoleh konsentrasi
sebesar: 0,0099899 Molar atau sama dengan 0,0099899 Normal. Selanjutnya
larutan standard primer ini digunakan untuk titrasi terhadap larutan : NH4SCN
yang akan di standardisasi.
Data hasil titrasi:
Volume titran Skala buret Volume rerata
No Normalitas titran
AgNO3 PA AR Awal - akhir titrat (AgNO3)
1 10,0 mL 0,0 – 10,2
2 10,0 mL 10,2 – 20,4
0,0099899 N 10,20 mL
3 10.0 mL 20,4 – 30,6
Ag ( aq ) Br ( aq ) AgBr( s ) putih
C. PEMBAHASAN
Argentometri merupakan salah satu cara analisis kuantitatif dengan sistem
pengendapan atau yang biasa disebut presipitasi. Cara analisis ini biasanya
dipergunakan untuk menentukan ion-ion halogen, ion-perak, ion tiosianat
(rhodanida) serta ion-ion yang dapat diendapkan oleh larutan standartnya atau
yang biasa disebut titran. Dalam titrasi argentometri ini terdapat empat cara untuk
menentukan titik akhir atau titik ekivalen, yaitu cara Liebing, cara Mohr, cara
Volhard dan cara Fajan’s.
Di dalam pratikum ini akan dilakukan analisis kuantitatif argentometris
cara Volhard. Dimana di dalam pratikum ini akan dalakukan dua percobaan, yaitu
“ Larutan NH4SCN dengan Larutan Standart Primer AgNO3 Argentometris cara
Volhard” dan “Penetapan Kadar Garam KBr dengan larutan Standart NH4SCN
Argentometris cara Volhard”
I. Standarisasi Larutan NH4SCN dengan Larutan Standart Primer
AgNO3 Argentometris cara Volhard
Di dalam pratikum ini digunakan zat standart primer . Untuk membuat
larutan standart primer tersebut ditimbang sebanyak 0,1697 gram padat yang
dalarutkan ke dalam 100 mL air dan diperoleh larutan dengan konsentrasi
0,0099899 M atau sama dengan 0,0099899 N. Dengan perhitungan sebagai
berikut :
0,1697 gram AgNO3 PA
AR
padat 0,1697 gram
169,87 gram
mol
= 0,00099899 mol
Sebanyak 0,00099899 mol padat dilarutkan dalam 100 mL air, maka akan
dihasilkan larutan standart dengan konsentrasi sebesar :
0,00099899mol
0,00099899 mol AgNO 3 PA
AR
0,10 L
= 0,0099899 mol
L
= 0,0099899 M
0,0099899 M = 0,0099899 N
Setelah didapat larutan standart dengan konsentrasi 0,0099899 N
tersebut, selanjutnya dilakukan titrasi. Dimana yang bertindak sebagai titran
adalah larutan sebagai larutan standart primer dan yang bertindak sebagai
titrat adalah larutan NH4SCN yang akan distandarisasi. Yang diletakan pada
buret adalah larutan NH4SCN. Sedangkan untuk larutan sebanyak 10 mL
diletakan pada Erlenmeyer dan dititrasi dengan larutan NH4SCN yang ada
pada buret tersebut. Karena dengan penambahan indikator HNO3 dan
NH4Fe(SO4)2 perubahan warna pada larutan yang menunjukan saat terjadinya
titik ekivalen lebih mudah diamati.
Titrasi dilakukan sebanyak tiga kali. Berdasarkan pengamatan dari
pratikum ini diperoleh data bahwa skala awal NH4SCN adalah 0,0 mL dan
skala akhirnya 10,2 mL. Dengan kata lain NH4SCN yang terpakai adalah
sebanyak 10,2 mL. Proses titrasi dihentikan ketika dicapai perubahan warna
dari endapan putih menjadi kompleks berwarna merah. Hal tersebut berarti
titik ekivalen telah dicapai.
Pada pengukuran yang kedua, dengan skala awal NH4SCN sebesar
10,2 mL dan skala akhirnya 20,4 mL, maka dapat dikatakan bahwa NH4SCN
yang terpakai sebesar 10,2 mL.
Pada pengukuran yang ketiga, dengan skala awal NH4SCN sebesar
20,4 mL dan skala akhirnya 30,6 mL, maka dapat dikatakan bahwa NH4SCN
yang terpakai sebesar 10,2 mL.
Dari ketiga pratikum tersebut dapat diperoleh volume NH4SCN rata-
rata sebesar :
10,2 10,2 10,2
volumeNH 4 SCNrata rata 10,2mL
3
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa titik ekivalan tercapai pada
saat pemakaian NH4SCN sekitar 10,2 mL. Tercapainya titik ekivalen tersebut
ditandai dengan perubahan warna pada endapan putih AgSCN yang terbentuk
dari reaksi antara Fe3+ dengan SCN- berubah menjadi kompleks berwarna
merah Fe[SCN]2+. Adapun reaksi kimianya dapat ditulis sebagai berikut :
0,099899
N titrat 0,0097940 N
10,2
Maka dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa konsentrasi dari larutan
NH4SCN yang sesungguhnya dari hasil pratikum adalah 0,0097940 N.
Ag ( aq ) Br ( aq ) AgBr( s ) putih
D. KESIMPULAN
1) Pada pratikum standarisasi larutan NH4SCN dengan larutan standart
primer AgNO3, diperoleh konsentrasi NH4SCN yang sesungguhnya dari
hasil pratikum adalah 0,0097940 N.
2) Dalam pratikum standarisasi larutan NH4SCN tersebut kesalahan relative
yang dilakukan sebesar 2,06 %.
3) Untuk pratikum penetapan kadar garam KBr sebesar 0,00822696 N,
sedangkan untuk kadar garam KBr sebesar 81,366 %.
E. DAFTAR PUSTAKA
Nugroho R. 2009. Diktat Analisis Kualitatif. Malang: UM-kimia.
Svehla. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro
(terjemahan oleh setiono, dkk). Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Widarti, Hayuni Retno dan Zakia, Neena. 2008. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar
Kimia Analitik. Malang.