You are on page 1of 6

MAKALAH KELOMPOK

DELIK KHUSUS KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA


(PENGHINAAN)
(Disusun untuk memenuhi sebagian tugas delik khusus KUHP)

DOSEN
ARIS.S.H

OLEH :

KELOMPOK II

1. Iskandar Daulima
2. Lesman Katili
3. Yuriko Kamaru
4. Stella Tololiu
5. Gita Rahmat Musa
6. Fian Herfian HAmid
7. Lidya Astuti Dumbela
8. Vicky Ibrahim
9. Arfianto Detuage
10. Amir Umar Bobihu
11. Aminullah Iskandar Amin

UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO


FAKULTAS HUKUM
2009
Kata Pengantar

Assalamu alaikum warahmatulahi wabarakatuh

Segala Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA, karena
berkat kuasa-Nyalah, kami dapat menyusun Malakah ini sampai dengan selesai.
Makalah ini sisusun untuk memenuhi tugas dan nilai pada mata kuliah Delik
Khusus KUHP. Kami sebagai penyusun sadar, bahwa banyak kekurangan yang
terdapat didalam makalah ini, karena itu masih banyak yang perlu di koreksi didalam
makalah ini guna memperkaya isinya dan agar lebih mendekati kesan sempurna.

Inti dari pembahsan makalah ini adalah mengenai “Penghinaan” yang kita
ketahui enam kategori perbuatan 'yang menghina' diatur dalam Buku II Bagian XVI
KUHP dengan judul 'Penghinaan': pencemaran, pencemaran tertulis, fitnah,
penghinaan ringan, pengaduan fitnah, persangkaan palsu dan yang lebih umum
yaitu penghinaan.

Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut terlibat, baik secara
langsug maupun tidak, sehingga makalah ini rampung untuk diselesaikan.
Demikian saya susun makalah ini, semoga berguna bagi kita semua, terutama
bagi saya sendiri, dan dan khususnya bagi teman-teman, mahasiswa/ mahasisiwi
Universitas Ichsan Gorontalo, sekian dan terima kasih
Wassalam…..

Gorontalo November 2009


Penyusun
BAB I
LATAR BELAKANG
Dewasa ini sangat marak kasus-kasusu yang sedang berkembang di tengah-
tengah masyarakat yang selalu berhubungan dengan interaksi sosial antar
masyarakat. Dalam kehidupan sosial manusia tidak pernah luput dari kesalahan,
baik itu kesalahan dalam skala kecil, maupun skala besar. Untuk itu gunanya hukum
di tengah masyarakat, karena kita ketahui bersama, bahwa fungsi hukum yang
terbesar ada dua yakni :

a. Social Control kontrol sosial


b. Social Engginering rekayasa sosial

Seiring dengan perkembangan hukum yang sangat dinamis ini, kita dituntut lebih
responsip untuk menanggapi berbagai masalah, baik itu masalah yang timbul dari
sekitar kita, maupun masalah yang sudah berkembang sebelumnya.
Masalah yang kami angkat dalam makalah kami ini membahas masalah hukum
bidang pranata hukum publik, yang mengatur hubung antara orang per orang dan
pemerintah, yang lebih spesifikasi diatur dalam KUHP (kitab undang-undang hukum
pidana) atau dalam bahsa Belanda dikenal dengan WvS (wetboek van Strafrecht)
khusus pada Buku Kedua BAB XVI Penghinaan, dalam bab ini diatur enam
perbuatan menghina, yakni :
a. Pencemaran
b. Pencemaran Tertulis
c. Fitnah
d. Penghinaan Ringan
e. Pengaduan Fitnah
f. Persangkaa Palsu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pencemaran

Perbuatan pencemaran ini termasuk dalam kategori penghinaan yang


diatur dalam BAB XIV buku Kedua KUHP. lebih spesifikasi diatur dalam pasal
310 KUHP ayat (1) dengan bunyi :
Pasal 310
1. “Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang
dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu
diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah”
Dengan membaca pasal 310 KUHP ini kita dapat melihat jelas bahwa
pencemaran ini dilakukan untuk menyerang kehornatan seseorang dengan
maksud supaya khalayak banyak mengetahuinya, kemudian dalam pasal itu
kita dapat melihat unsur-unsur dalam pencemaran yakni
1. Sengaja
Perbuatan ini dilakukan dengan sengaja
2. Menyerang Nama Baik seseorang
Dalam melakukan pencemaran ini ditujukan kepada seseorang yang
tertuang dalam isi pencemaran tersebut
3. Menuduh
Perbuatan yang dilakukan menuduh pihak yang di cemarkan namanya
4. Supaya diketahui umum
Untuk mendapatkan maksud yang dilakukannya maka pencemaran itu
dilakukan untuk supaya diketahui khalayak ramai.

Pasal pencemaran ini sering dijeratkan kepada seseorang yang dengan


sengaja melakukan pencemaran nama baik dengan cara lisan, dan sanksi
hukumannya paling berat adalah 9 (sembilan bulan) penjara. Sedangkan
dengan cara pencemaran yang dilakukan dengan tertulis, dibagi dalam
pengaturan lainnya.
B. Pencemaran tertulis
Masih sama dengan matri tentang penghinaan, namun masuk dalam
pembahasan kedua yakni pencemaran tertulis, pengaturannya dalam KUHP
terdapat dalam pasal 310 Ayat (2) dengan bunyi
Pasal 310
2. Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan,
dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, maka diancam karena
pencemaran tertulis dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Mengenai unsur yang terdapat dalam pencemaran pada point A


mengenai pencemaran, masih sama unsur-unsurnya dengan pencemaran
dengan tertulis, hanya saja dibedakan dengan perbuatan itu dilakukan
dengan tulisan atau gambaran.
Jadi untuk lebih mendetailnya apakah pencemaran itu hanya
pencemaran biasa atau pencemaran tertulis, maka akan lebih nampak
pada objek dari pencemaran itu, apakah mengunakan media, baik tulisan
atau gambar atau tidak.
Untuk pencemaran yang dilakukan dengan mengunakan media
elektronika seperti radio dan televisi tetap termasuk dalam pasal ini, karena
dalam pasal ini, menyebutkan demikian “Jika hal itu dilakukan dengan
tulisan atau gambaran yang disiarkan, dipertunjukkan”
Telepas dengan pencemaran dan pencemaran tertulis, adapun
pencemaran dan pencemaran tertulis yang tidak dapat dijatuhkan sanksi,
yakni diatur dalam pasal 310 ayat (3) dengan bunyi :
Pasal 310
3. Tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis, jika perbuatan
jelas dilakukan demi kepentingan umum atau karena terpaksa untuk
membela diri.

Jadi sesungguhnya pencemaran / pencemaran tertulis bukan merupaka


kejahatan jika perbuatan itu dilakukan untuk kepentingan umum, atau untuk
membela diri.
C. Fitnah
Masih membahas tentang penghinaan namun dalam sub bab tentang
fitnah, perbuatan fitnah ini sendiri diatur dalam KUHP BAB XVI pasal 311 ayat
(1)
Inti dari pembahasan dan pemahaman tentang fitnah ini sendiri terletak
dari pencemaran dan pencemaran tertulis, dalam hal pemeriksaan jika
ditemukan apa yang diketahui tidak sesuai atau bertentangan dengan fakta
yang diketahui korban pencemaran, maka perbuatan itu dapat dikategorikan
sebagai fitnah, sebagai mana yang ada dalam pasal 311 KUHP, bunyi pasal
311 KUHP :
Pasal 311
1. Jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau pencemaran tertulis
dibolehkan untuk membuktikan apa yang dituduhkan itu benar, tidak
membuktikannya, dan tuduhan dilakukan bertentangan dengan apa yang
diketahui, maka dia diancam melakukan fitnah dengan pidana penjara
paling lama empat tahun.

Namun dalam membuktikan suatu kebenaran

You might also like