You are on page 1of 15

1.2.

1 Tujuan Percobaan

Mensintesa senyawa asam karboksilat melalui oksidasi alkohol

primer.

1.3 Prinsip Percobaan

Sintesis asam benzoat dari benzil alkohol berdasarkan reaksi

oksidasi di mana Na2CO3 dilarutkan dalam aquadest dan ditambahkan

benzil alkohol dan KmnO4 sebagai oksidator kemudian direfluks. Apabila

filtrat berwarna merah jambu, ditambahkan NaHSO 3 10% lalu

ditambahkan HCl pekat hingga asam. Setelah itu, disaring dan

dikeringkan dalam oven. Kristal yang terbentuk direkristalisasi dengan air

panas lalu dikeringkan dalam oven hingga bobot konstan lalu dihitung

persen rendamennya.
BAB II

TINNJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

Asam Benzoat atau C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan

kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang

paling sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah

kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat.

Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet

makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis

banyak bahan-bahan kimia lainnya. (1)

Asam benzoat adalah pengawet makanan yang esensial/sintetik

yang dibuat berdasarkan beberapa reaksi kimia pada industri farmasi.

Sebagai pengawet makanan, asam benzoat ditambahkan sendiri atau

dengan garam natrium, kalium, dan kalsium. Makanan asam seperti buah

asam, minuman bersoda, minuman ringan, dan acar memiliki asam

benzoat dalam komposisinya, seperti cuka dan asam sitrat. (2)

Asam benzozt bertindak untuk menurunkan pH yang memberikan

rasa yang berbeda dalam makanan. Asam benzoat digunakan untuk

membuat sejumlah besar bahan kimia termasuk benzoyl klorida, benzoyl

peroksida, plasticizers benzoat, fan fenol yang ditemukan dalam produk-

produk seperti Whitfield Ointment yang digunakan untuk penyakit jamur

pada kulit. (2)


Asam benzoat diproduksi secara komersial dengan oksidasi parsial

toluena dengan oksigen. Proses ini dikatalisis oleh kobalt ataupun

mangan naftenat. Proses ini menggunakan bahan-bahan baku yang

murah, menghasilkan rendemen yang tinggi, dan dianggap sebagai ramah

lingkungan. (1)

Asam benzoat sangatlah murah dan tersedia secara meluas,

sehingga sintesis laboratorium asam benzoat umumnya hanya

dipraktekkan untuk tujuan pedagogi. (1)

Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan

dengan rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik

dalam air panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran

penggunaan pelarut organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini

aman. Pelarut lainnya yang memungkinkan meliputi asam asetat,

benzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air. (1)

Pembuatan asam benzoat dalam skala labortorium dapat dilakukan

dengan empat cara yaitu: dengan cara dihidrolisis menjadi asam benzoat,

dari benzaldehida, bromobenzena, dan dari benzyl alkohol. Dengan cara

hidrolisis, asam benzoat dibuat sama seperti nitril ataupun amida lainnya,

benzonitril dan benzoamida dapat dihidrolisis menjadi asam benzoat

ataupun basa konjugatnya dalam keadaan asam maupun basa. (1)


Dari benzaldehida, asam benzoat dibuat dengan cara

Disproporsionasi benzaldehida yang diinduksi oleh basa dalam reaksi

Cannizzaro akan menghasilkan sejumlah asam benzoat dan benzil

alkohol dalam jumlah yang sama banyak. Benzil alkohol kemudian dapat

dipisahkan dari asam benzoat dengan distilasi. (1)

Asam benzoat dapat dibuat dari bromobenzena di mana

Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi"

zat antara fenil magensium bromida. (1)

C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr

C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl

Dari benzil alkohol, asam benzoat dapat dibuat dengan cara benzil

alkohol dapat direfluks dengan kalim permanganat ataupun oksidator

lainnya dalam air. Campuran ini kemudian disaring dalam keadaan panas

untuk memisahkan mangan dioksida, dan kemudian didinginkan untuk

mendapatkan asam benzoat. (1)


Pembuatan secara historis asam benzoat dilakukan dengan

melibatkan reaksi antara benzotriklorida (triklorometil benzena) dengan

kalsium hidroksida dalam air, menggunakan besi sebagai katalis. Kalsium

benzoat yang dihasilkan kemudian diubah menjadi asam benzoat dengan

menggunakan asam klorida. Produk proses ini mengandung turunan

asam benzoat yang terklorinasi dalam jumlah yang signifikan. Oleh karena

itu, asam benzoat yang digunakan untuk konsumsi manusia didapatkan

dari distilasi getah kemenyan. Pada zaman sekarang, asam benzoat yang

digunakan untuk konsumsi diproduksi secara sintetik. (1)

Sejumlah besar jalur sintetik untuk mendapatkan asam karboksilat

dapat dikelompokkan dalam tiga tipe reaksi : (3)

1. Hidrolisis derivat asam karboksilat

2. Reaksi oksidasi

3. Reaksi Grignard

Pada umumnya, zat pengoksidasi laboratorium mengoksidasi

alkohol primer menjadi asam karboksilat dan alkohol sekunder menjadi

keton. (3)

Beberapa zat pengoksidasi yang khas untuk oksidasi ini adalah :

1. Kalium permanganat basa : KmnO4 + OH-

2. HNO3 pekat atau panas

3. Asam kromat : H2CrO4 (dibuat insitu dari CrO3 atau Cr2O7 dengan

H2SO4 dalam air) (reagensia Jones)


4. Kromium trioksida (CrO3) yang dikomplekskan dengan piridina atau

piridina dengan HCl (3)

Alkohol primer mula-mula dioksidasi dulu menjadi aldehida.

Aldehida lebih mudah dioksidasi daripada alkohol. Oleh karena itu

biasanya oksidasi tidak berhenti, melainkan terus sampai terbentuk asam

karboksilat (atau anion karboksilat dalam larutan basa). (3)

Untuk mensintesis asam benzoat, maka akan memerlukan alat

refluks untuk pemisahan senyawa.

Gambar 1. Alat refluks

Prinsip dari refluks yaitu penarikan komponen kimia yang dilakukan

dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama

dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari

terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan

penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari

kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya
berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna,

penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang

diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan. (4)

Pada alat refluks terdapat pendinginAllihn yang berfungsi sebagai

kondensor. Kondensor Allihn atau kondensor bulb terdiri atas long glass

tube dengan water jacket. Kondensor ini memiliki beberapa tipe, semakin

luad permukaannya maka semakin cepat terjadinya kondensasi dari uap

yang dihasilkan dari sampel. (5)

Gambar 2. Alat pendingin Allihn

II. 2 Uraian Bahan

1. Benzyl alcohol (6)

Nama resmi : Benzylalcoholum


Nama lain : Benzilalkohol

RM/BM : C7H8O/ 108,14

Pemerian : Cairan tidak berwarna, hampir tidak berbau, rasa

tajam dan membakar

Kelarutan : Larut dalam 25 bagian air, dapat campur dengan

etanol (95%) P, dengan kloroform dan dengan eter

P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api

2. Kalium Permanangat (7)

Nama resmmi : Kalii permanganas

Nama lain : Kalium pemanangat

RM/BM : KMnO4/158,03

Pemerian : Hablur, megkilap, ungu tua atau hampir hitam tidak

berbau, rasa manis atau sepat.

Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah larut dalam air

mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3. Natrium Karbonat (6)

Nama resmi : Natrii carbonas

Nama lain : Natrium carbonat

RM/BM : Na2CO3/124,00

Pemerian : Hablur, tidak berwarna atauserbuk hablur putih


Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air

mendidih

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. Natrium Bisulfit (6)

Nama lain : Natrium Bisulfit

RM : NaHSO3

Pemerian : Hablur, atauserbuk butiran, putih kekuningan,bau

belerangdioksida, mantap di udara.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol

(95%)P .

5. HCL (6)

Nama resmi : Acidum hydrocloridum

Nama lain : Asam hidroklorida

RM/BM : HCL/36,46

Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang,

jika di encerkan dengan 2 bagian air dan abu

hilang.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

6. Air suling (6)

Nama resmi : Aqua destillata

Nama lain : Aquadest

RM/BM : H2O
Pemerian : Cairan jernih, tak berwarna, tak berbau, tidak

mempunyai rasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

II.3 Prosedur Kerja (5,8,9)

Prosedur A :

1. Sebanyak 2 gram Na2CO3 dilarutkan dalam 25 ml aquadest dalam

labu alas bulat

2. Ke dalam campuran no. 1 ditambahkan 3 ml benzyl alkohol dan 5

gram KMnO4, dan tambahkan ke dalamnya batu didih yang telah

diaktifkan.

3. Refluks selama 30 menit, saring, lalu dicuci dengan aquadest. Jika

larutan tersebut berwarna merah jambu, maka tambahkan NaHSO 3

10%.

4. Ditambahkan HCL pekat untuk mengasamkan larutan, dinginkan

dalam wadah es.

5. Asam benzoat disaring, dikeringkan, ditimbang, lalu dikristalisasi

dengan air panas.

6. Kristal ditentukan titik lebur dan perolehan kembalinya.


METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu botol semprot,

batang pengaduk, baskom, cawan porselein, corong Buchner, corong

pisah, Erlenmeyer 250 ml, gelas arloji, gelas kimia 100 ml, gelas ukur

100ml, labu alas bulat, labu hisap, oven, pendingin alihn, sendok tanduk,

dan timbangan analitik.

III.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu, aluminium foil,

aquadest, batu didih, benzyl alcohol, es batu, HCl pekat, kertas saring,

kertas indikator, KMnO4,dan NaHSO3 10%,

III. 2 Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan.

2. Ditimbang 2 g Na2CO3 kemudian dilarutkan dalam 25 ml aquadest

dalam labu alas bulat.

3. Ditambahkan 3 ml benzyl alkohol, 5 g KMnO 4, dan batu didih yang

sebelumnya telah diaktifkan.

4. Direfluks selama 30 menit lalu disaring. Setelah itu, dicuci dengan

aquadest.

5. Bila filtrat masih berwarna merah jambu, ditambahkan NaHSO 3

10%.

6. Ditambahkan HCl pekat hingga larutan asam.


7. Didinginkan dalam wadah berisi es.

8. Asam benzoat disaring kemudian dikeringkan dan ditimbang, lalu

dikristalisasi dengan air panas

9. Kristal ditentukan titik leburnya dan persentase rendamennya.


BAB V

PEMBAHASAN

Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan

dengan rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik

dalam air panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran

penggunaan pelarut organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini

aman. Pelarut lainnya yang memungkinkan meliputi asam asetat,

benzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air.

Dalam percobaan kali ini dilakukan sitesis asam benzoat

dengan KMnO4 sebagai oksidator. Pertama-tama, 2 gram Na2CO3

dilarutkan dalam 25 ml aquadest dalam labu alas bulat. Tujuan

penambahan Na2CO3 yaitu untuk memberi suasana basa sebab reaksi

dapat berlangsung dengan baik dalam susana basa.ke dalam campuran

tadi ditambahkan 3 ml benzil alkohol dan 5 gram KMnO 4, dan batu didih

yang sebelumnya telah diaktifkan. Benzil alkohol digunakan sebagai

alkohol primer yang akan dioksidasi dan tujuan penambahan batu didih

adalah agar tidak terjadi bumping atau ledakan-ledakan kecil pada larutan

pada saat dipanaskan sehingga pemanasannya merata. KMnO 4 berfungsi

untuk mengoksidasi benzil alkohol menjadi asam benzoat. Setelah itu,

direfluks selama 30 menit, disaring, lalu dicuci dengan aquadest. Tujuan

dilakukannya refluks yaitu untuk mensintesis asam benzoat dengan cara

memanaskan zat di mana pelarut volatile yang digunakan akkan menguap


pada suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga

pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor

dan turun lagi ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada

selama reaksi berlangsung. Jika larutan tersebut berwarna merah jambu,

maka tambahkan NaHSO3 10% untuk menetralkan filtrat. Kemudia larutan

tersebut ditambahkan HCL pekat untuk mengasamkan larutan dengan

cara mamberikan ion H+ pada ion benzoat yang terdapat pada lapisan

aquadest sehingga membentuk endapan asam benzoat. Kemudian

larutan tersebut didinginkan dalam wadah berisi es. Setelah itu disaring,

dikeringkan kemudian ditimbang kristal yang terbentuk.

Untuk merekristalisasi asam benzoat, pertama-tama dimasukkan

asam benzoat ke dalam baker lalu tambahkan ½ mL air panas lalu

panaskan larutan hingga asam benzoat melarut semuanya. Lalu biarkan

larutan dingin, amati lapisan endapan kristal putih dari asam benzoat lalu

dinginkan campuran untuk memperbesar hasil.

Menurut teori asam benzoat yang diperoleh untuk 3mL atau 3,132

gram benzil alkohol adalah 3,539 gram, sedangkan asam benzoat yang

diperoleh dari percobaan ini adalah 1,105 gram. Persentase rendamen

yang diperoleh adalah 31,22%. Beberapa faktor kesalahan dalam

percobaan ini adalah :

 Pada saat pembuatan terjadi kesalahan penimbangan bahan,

 alat yang digunakan kurang bersih,


 Proses kristalisasi maupun rekristalisasi kurang baik.

You might also like