You are on page 1of 6

GAS IDEAL

A. PENDAHULUAN
Gas memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, ketika
kita bernafas mau tidak mau kita menghirup udara yang tak lain berwujud
gas. Namun tidak hanya terbatas saat kita bernafas, dalam penggunaan alat
keseharian kita juga memerlukan gas atau udara. Gas dalam dunia ilmiah
dapat di bedakan menjadi 2, yaitu gas ideal dan gas nyata.
Dalam paper ini hanya akan membahas mengenai gas ideal. Disebut
gas ideal karena gas ini bersifat hipotetis dan dianggap mengikuti hukum
gabungan gas, hukum Boyle dan hukum Charles. Gas ideal sebenarnya sering
kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja mayoritas orang tidak
memahami bahwa alat yang mereka gunakan menggunakan prinsip gas ideal.
Dalam pemanfaatannya, gas ideal terkadang dilakukan berdasarkan
standar operasional. Sehingga tidak menutup kemungkinan dapat
menyebabkan kejadian fatal. Misalnya, kuantitas gas pada suatu ruangan
dalam keadaan konstan, sedangkan tekanan di luar ruangan tidak konstan
maka keadaan ini akan menyebabkan ledakan. Hal ini dapat terlihat pada saat
titrasi, tujuan dari penambahan volume agar tidak terjadi ledakan. Di sisi
yang lain ketika gas ideal dimanfaatkan sebaik-baiknya dan dipergunakan
sesuai standar operasional dan perhitungan-perhitungan standar, gas ideal
dapat menjadi salah satu aset besar salah satunya di dunia industri.
Salah satu alat yang menggunakan prinsip gas ideal adalah motor
bensin yang menggunakan siklus Otto. Gas yang digunakan adalah campuran
udara dan bensin, tetapi rumus yang digunakan mengacu pada gas ideal
dengan meniadakan unsur gesekan (tumbukan antar partikel dengan dinding)
dan gaya geseknya. Gaya adhesi dan gaya kohesi udara dan bensin juga
ditiadakan.

1
B.HUKUM GABUNGAN GAS
Hukum gabungan gas merupakan hukum yang terdiri dari 3 hukum utama
yang mendasari prinsip gas ideal, yaitu :
a. Hukum Boyle
Hukum Boyle diungkapkan oleh Robert Boyle pada tahun 1662. Yang
ingin Boyle uji cobakan saat itu, apabila suhu pada sebuah sampel gas
dibuat konstan sedangkan tekanan dan volume gasnya di buat berubah-
ubah. Berdasarkan penelitian yang ia lakukan, menggunakan tabung gelas
bentuk-J yang ujung bagian pendeknya tertutup. Air raksa ditambahkan ke
dalam tabung, memerangkap sejumlah tetap gas di ujung tabung yang
pendek dan tertutup. Kemudian perubahan volume gas diukur dengan teliti
seiring ditambahkannya air raksa sedikit demi sedikit ke dalam tabung.
Tekanan gas kemudian dapat ditentukan dengan menghitung perbedaan
ketinggian air raksa di bagian pendek tabung yang tertutup dan bagian
panjang tabung yang terbuka.
Menurut Boyle, apabila suhu dari suatu sampel dibuat konstan,
volumenya akan berbanding terbalik dengan tekanan gasnya. Demikian
juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang, volume gas semakin
bertambah. Istilah kerennya tekanan gas berbanding terbalik dengan
volume gas. Hubungan ini dikenal dengan julukan Hukum Boyle.
Secara matematis ditulis sebagai berikut :

Keterangan :

2
b. Hukum Charles
Jacques Alexander Charles, seorang ahli kimia Perancis pada tahun
1787 tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan Balon Udara
panas. Dimana pada saat itu Balon Udara Panas mulai terkenal. Yang
ingin ia pelajari saat itu, apa yang akan terjadi pada volume gas bila suhu
diubah-ubah tetapi tekanannya dibuat konstan.
Charles menemukan bahwa apabila tekanan gas konstan, maka ketika
suhu gas bertambah, volume gas pun bertambah, sebaliknya ketika suhu
gas berkurang, volume gas juga akan berkurang. Hubungan ini dikenal
dengan julukan hukum Charles.
Secara matematis ditulis sebagai berikut :

Dimana T adalah temperature absolute

c. Hukum Gay-
Lussac
Gay-Lussac adalah teman seangkatan dari Charles dengan mengambil
cara pendekatan yang lain. Disini ia meneliti bagaimana bila volumenya
dibuat konstan maka tekanannya akan tergantung dari suhu. Dia juga
menemukan bahwa tekanan juga akan sebanding dengan temperatur
absolut pada volume tetap. Secara matematis ditulis sebagai berikut :

Dengan berpedoman pada ketiga hukum gas di atas, kita bisa menurunkan
hubungan yang lebih umum antara suhu, volume dan tekanan gas.

3
Jika perbandingan 1, perbandingan 2 dan perbandingan 3 digabung menjadi
satu, maka akan tampak seperti ini :

Persamaan ini menyatakan bahwa tekanan (P) dan volume (V) sebanding
dengan suhu mutlak (T). Sebaliknya, volume (V) berbanding terbalik dengan
tekanan (P).
Perbandingan 4 bisa diubah menjadi persamaan :

Keterangan :
P1 = tekanan awal (Pa atau N/m2)
P2 = tekanan akhir (Pa atau N/m2)
V1 = volume awal (m3)
V2 = volume akhir (m3)
T1 = suhu awal (K)
T2 = suhu akhir (K)
(Pa = pascal, N = Newton, m2 = meter kuadrat, m3 = meter kubik, K = Kelvin)

C. GAS IDEAL
Definisi mikroskopik gas ideal, antara lain:
1. Suatu gas yang terdiri dari partikel-partikel yang dinamakan molekul.
2. Molekul-molekul bergerak secara serampangan dan memenuhi hukum-
hukum gerak Newton.
3. Jumlah seluruh molekul adalah besar

4
4. Volume molekul adalah pecahan kecil yang diabaikan dari volume
yang ditempati oleh gas tersebut.
5. Tidak ada gaya yang cukup besar yang beraksi pada molekul tersebut
kecuali selama tumbukan.
6. Tumbukannya elastik (sempurna) dan terjadi dalam waktu yang sangat
singkat.

Gambaran Gas Ideal

Apabila jumlah gas dinyatakan dalam mol (n), maka suatu bentuk persamaan
umum mengenai sifat-sifat gas dapat diformasikan. Sebenarnya hukum
Avogadro menyatakan bahwa 1 mol gas ideal mempunyai volume yang sama
apabila suhu dan tekanannya sama. Dengan menggabungkan persamaan
Boyle, Charles dan persamaan Avogadro akan didapat sebuah persamaan
umum yang dikenal sebagai persamaan gas ideal.

atau PV = nRT

5
R adalah konstanta kesebandingan dan mempunyai suatu nilai tunggal yang
berlaku untuk semua gas yang bersifat ideal. Persamaan di atas akan sangat
berguna dalam perhitungan-perhitungan volume gas.

Nilai numerik dari konstanta gas dapat diperoleh dengan mengasumsikan gas
berada pada keadaan STP, maka:

Dalam satuan SI, satuan tekanan harus dinyatakan dalam Nm-2 dan karena 1
atm ekivalen dengan 101,325 Nm-2, maka dengan menggunakan persamaan
diatas dapat diperoleh harga R dalam satuan SI, sebagai berikut:

D. SIMPULAN
Dengan menghitung kenaikan atau penurunan volume gas ideal akan
mempengaruhi tekanannya. Namun hanya pada tekanan 1 atm-lah suatu gas
terkena hukum gas ideal. Dengan demikian pada keadaan sehari-hari baik di
dalam maupun di luar laboratorium tingkat keamanan gas ideal termasuk pada
aplikasi peralatan mengikuti standar tekanan 1 atmosfer.

E. DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 2002. Kimia Universitas (Terjemahan). Jakarta :
Binarupa Aksara.

You might also like