You are on page 1of 10

Terapi non

farmakologi
Perubahan gaya hidup

membatasi
komplikasi
penyakit
merupakan
hal kritis
dalam
kesuksesan
memperlam
terapi sirosis
bat
kerusakan
hati
Yang dapat dilakukan antara lain:
mengindari konsumsi alcohol dengan segera
• pada alcoholic sirosis, terapi yang nyata jelas terlihat dapat dilakukan dengan
mengindari konsumsi alcohol dengan segera
• Pasien sirosis dengan etiologi selain konsumsi alcohol juga harus menghindari konsumsi
alcohol untuk mencegah kerusakan hati selanjutnya

diet pembatasan sodium


• Asupan garam harus dibatasi kurang dari 800 mg sodium (2 g sodium klorida) per hari
• Pembatasan yang keras dapat menyebabkan pergerakan yang cepat dari cairan asites,
tapi kepatuhan untuk dengan keras membatasi asupan garam sangat sulit dilakukan.
• respon yang baik dari pembatasan sodium bila diterapi pula dengan diuretic
• Target terapi adalah untuk mendapatkan ekskresi sodium dalam urin paling tidak 78
mEq (78 mmol)per hari

Monitoring obat yang digunakan dengan penuh perhatian


• terutama tentang potensi untuk menjadi hepatotoksik
• Obat yang dimetabolisme oleh hepar memiliki kemungkinan utnuk terakumulasi pada
pasien dengan gangguan hati
• Konsumsi Asetaminofen per hari tidak boleh lebih dari 2 gram
nasogastris suction (pengisapan nasogastris)
• dapat menurunkan resiko dari pengeluaran isi perut (aspirating stomach content)
• Aspirasi pneumonia adalah penyebab terbesar kematian pada pasein dengan
pendarahan variseal
• dapat membantu menurunkan muntah dalam kondisi pendarahan variseal akut
• Darah selama berada dalam gastrointestinal track rasanya sangat membuat
mual. Sehingga pembersihan darah dapat menurunkan potensi muntah

pembatasan protein
• Jika bersifat sementara dapat menurunkan kecepatan produksi amoniak
sehingga dapat bermanfaat untuk mendukung terapi farmakologi
• dalam jangka panjang, pembatasan protein pada pasien sirosis tidak dianjurkan
karena akan memperburuk kondisi

Vaksinasi melawan hepatitis B dan A


• disarankan pada pasien dengan sirosis untuk mencegah kerusakan hati lebih
lanjut dari infeksi akut virus
• Vaksinasi pneumococcal dan influenza juga dapat sesuai karena dapat
menurunkan perawatan di rumah sakit karena influenza atau pneumonia
Endoscopic band ligation
• perlakuan pada pasien dengan mempersempit daerah sekitar varix
• efektif untuk menghentikan pendarahan visceral akut lebih dari 90%pasien
• merupakan standar perawatan untuk pencegahan kedua dari pendarahan
kembali pada pasien dengan riwayat pendarahan esophageal atau variseal
gastric
• paling baik diterapkan bersama dengan terapi farmakologi

Sclerotherapy
• injeksi pada varix dengan bahan yang didesain untuk menurunkan aliran darahdi
area tersebut dan mencegah pendarahan kembali

Balloon tamponade
• penggunaan tekanan langsung pada area pendarahan dengan sebuah balon yang
dapat dipompa yang dimasukkan dalam nasogastrictube
• pilihan bagi pasien yang dengan terapi obat atau band ligation gagal untuk
menghentikan pendarahan variseal
• Setelah pemompaan langsung yang pertama dihilangkan, sering terjadi
pendarahan kembali
• balloon tamponade hanya bersifat sementara sebelum terapi yang permanen
seperti shunting
Endoscopic band ligation
Balloon tamponade
Shunt
• solusi jangka panjang untuk menurunkan kenaikan
tekanan portal
• mengalihkan aliran darah yang melalui atau disekitar
hati yang sakit, tergantung lokasi dan tipe dari shunt
yang digunakan
• Transjugular intrahepatic portosystemic shunts
• (TIPS) membuat suatu jalan penghubung antara vena
intrahepatic dan vena hepatic
• Penerapan TIPS juga dikaitkan dengan meningkatan
insdien hepatic encefalopati
• penurunan detoksifikasi produk nitrogen
• dapat terjadi karena dengan adanya shunt
memungkinkan darah untuk terhindar dari proses
metabolism.
Shunt
Shunt

You might also like