You are on page 1of 9

KETERANGAN CEREBRAL PALSY AUTISME ADHD

Definisi Suatu gangguan atau kelainan yang Suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir Gangguan perkembangan mental (developmental
terjadi pada suatu kurun waktu ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya disorder) yang ditandai dengan adanya gangguan
dalam perkembangan anak, tidak dapat membentuk hubungan sosial atau pemusatan perhatian dan tingkah laku yang
mengenai sel-sel motorik di dalam komunikasi yang normal. hiperaktif.
susunan saraf pusat, bersifat
kronik dan tidak progresif akibat
kelainan atau cacat pada ja-
ringan otak yang belum selesai
pertumbuhannya

Etiologi Penyebab cerebral palsy dapat Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui Beberapa Teori
dibagi dalam tiga secara pasti, telah diduga sejak lama, bahwa ada Sayang sekali penyebab sebenarnya tidak
periode penyebab umumnya adalah genetik, kognitif, dan diketahui. Teori lama mengatakan penyebabnya
yaitu: tingkat saraf yang khas untuk autisme dengan antara lain adalah
1) Pranatal : gejala tiga serangkai. keracunan, komplikasi pada saat melahirkan,
a) Malformasi kongenital. alergi terhadap gula dan beberapa jenis makanan,
b) Infeksi dalam kandungan yang dan kerusakan pada
dapat menyebabkan ke- otak. Meskipun teori ini ada benarnya, banyak
lainanjanin (misalnya; rubela, kasus ADHD yang tidak cocok dengan penyebab
toksoplamosis, sifihis, sitomega- tersebut.
lovirus, atau infeksi virus lainnya).
c) Radiasi.
d) Tok gravidarum.
e) Asfiksia dalam kandungan
(misalnya: solusio plasenta,
plasenta previa, anoksi maternal,
atau tali pusat yang abnormal).
2) Natal :
a) Anoksialhipoksia.
b) Perdarahan intra kranial.
c) Trauma lahir.
d) Prematuritas.
3) Postnatal :
a) Trauma kapitis.
b) Infeksi misalnya : meningitis
bakterial, abses serebri, trom-
boplebitis, ensefalomielitis.
c) Kern icterus.

Gejala 1) Paralisis * Tiga ciri utama autisme: Ada tiga tanda utama anak yang menderita
Dapat berbentuk hemiplegia, ADHD, yaitu:
kuadriplegia, diplegia, mono- 1. Gangguan interaksi sosial, - Tidak ada perhatian. Ketidak mampuan
plegia, triplegia. Kelumpuhan ini 2. Gangguan komunikasi, memusatkan perhatian pada beberapa hal seperti
mungkin bersifat flaksid, spastik 3. Pola tingkah laku/minat yang repetitif dan membaca, menyimak
atau campuran. stereotip. pelajaran, atau melakukan permainan. Seseorang
2) Gerakan involunter Gejala di atas telah muncul sebelum anak berusia yang menderita ADHD akan mudah sekali teralih
Dapat berbentuk atetosis, 3 tahun. perhatiannya karena
khoreoatetosis, tremor dengan bunyi bunyian, gerakan, bau bauan atau pikiran,
tonus yang dapat bersifat flaksid, tetapi dapat memusatkan perhatian dengan baik
rigiditas, atau campuran. jika ada yang menarik
3) Ataksia minatnya.
Gangguan koordinasi ini timbul - Hiperaktif. Mempunyai terlalu banyak energi.
karena kerusakan serebe- Misalnya berbicara terus menerus, tidak mampu
lum. Penderita biasanya duduk diam, selalu
memperlihatkan tonus yang menurun bergerak, dan sulit tidur
(hipotoni), dan menunjukkan - Impulsif. Bertindak tanpa dipikir, misalnya
perkembangan motorik yang ter- mengejar bola yang lari ke jalan raya, menabrak
lambat. Mulai berjalan sangat pot bunga pada waktu
lambat, dan semua pergerakan berlari di ruangan, atau ìberbicara tanpa
serba canggung. dipikirkan terlebih dahulu akibatnyaî.
4) Kejang
Dapat bersifat umum atau fokal.
5) Gangguan perkembangan mental
6) Mungkin didapat juga gangguan
penglihatan (misalnya:
hemianopsia, strabismus, atau
kelainan refraksi), gangguan
bicara, gangguari sçnsibilitas.
7) Problem emosional terutama pada
saat remaja.

Klasifikasi Berdasarkan gejala klinis maka Autisme dapat diklasifikasikan menjadi ADHD memiliki tiga subtipe:
pembagian cerebral palsy beberapa bagian berdasarkan gejalanya
adalah sebagai berikut: yaitu :  Terutama hiperaktif-impulsif
1) Tipe spastis atau piramidal. o Kebanyakan gejala (enam atau
Pada tipe ini gejala yang hampir a). Autisme ringan lebih) berada di kategori
selalu ada adalah : hiperaktif-impulsif.
a) Hipertoni (fenomena pisau lipat). Pada kondisi ini, anak autisme masih o Kurang dari enam gejala
b) Hiperrefleksi yang djsertai klonus. menunjukkan adanya kontak mata kekurangan perhatian yang
c) Kecenderungan timbul kontraktur. walaupun tidak berlangsung lama. Anak hadir, walaupun kekurangan
d) Refleks patologis. autisme ini dapat memberikan sedikit perhatian mungkin masih hadir
Secara topografi distribusi tipe ini respon ketika dipanggil namanya, untuk beberapa derajat.
adalah sebagai berikut: menunjukkan ekspresi-ekspresi muka,  Didominasi pelengah
a) Hemiplegia apabila mengenai dan dalam berkomunikasi pun masih bisa o Sebagian besar gejala (enam atau
anggota gerak sisi yang sama. dilakukan secara dua arah meskipun lebih) berada di kategori
b) Spastik diplegia. Mengenai terjadinya hanya sesekali. Tindakan- kekurangan perhatian dan
keempat anggota gerak, anggota tindakan yang dilakukan, seperti kurang dari enam gejala
gerak bawah lebih berat. memukulkan kepalanya sendiri, mengigit hiperaktif-impulsif yang hadir,
c) Kuadriplegi, mengenai keempat kuku, gerakan tangan yang sterotipik dan meskipun hiperaktif-impulsif
anggota gerak, anggota sebagainya, masih bisa dikendalikan dan masih dapat hadir untuk
gerak atas sedikit lebih berat. dikontrol dengan mudah. Karena beberapa derajat.
d) Monoplegi, bila hanya satu biasanya perilaku ini dilakukan masih o Anak-anak dengan subtipe ini
anggota gerak. sesekali saja, sehingga masih bisa lebih kecil kemungkinannya
e) Triplegi apabila mengenai satu dengan mudah untuk mengendalikannya. untuk bertindak keluar atau
anggota gerak atas dan dua mengalami kesulitan bergaul
anggota gerak bawah, biasanya dengan anak-anak lain. Mereka
merupakan varian dan kuadri- b). Autisme sedang mungkin duduk diam, tetapi
plegi. mereka tidak memperhatikan apa
2) Tipe ekstrapiramidal Pada kondisi ini, anak autisme masih yang mereka lakukan.  Oleh
Akan berpengaruh pada bentuk menunjukkan sedikit kontak mata, karena itu, anak mungkin akan
tubuh, gerakan involunter, namun ia tidak memberikan respon diabaikan, dan orang tua dan
seperti atetosis, distonia, ataksia. ketika namanya dipanggil. Tindakan guru mungkin tidak menyadari
Tipe ini sering disertai gangguan agresif atau hiperaktif, menyakiti diri gejala ADHD.
emosional dan retardasi sendiri, acuh, dan gangguan motorik  Gabungan hiperaktif-impulsif dan lalai
mental. Di samping itu juga dijumpai yang stereotipik cenderung agak sulit o Enam atau lebih gejala
gejala hipertoni, hiper- untuk dikendalikan tetapi masih bisa kurangnya perhatian dan enam
refleksi ringan, jarang sampai timbul dikendalikan. atau lebih gejala hiperaktif-
klonus. impulsif yang hadir.
Pada tipe ini kontraktunjarang c). Autisme berat o Sebagian besar anak-anak
ditemukan, apabila mengenai dengan ADHD memiliki tipe
saraf otak bisa terlihat wajah yang Pada kondisi ini, anak autisme gabungan.
asimetnis dan disantni. menunjukkan tindakan-tindakan yang
3) Tipe campuran sangat tidak terkendali. Biasanya anak
Gejala-gejalanya merupakan autisme memukul-mukulkan kepalanya
campuran kedua gejala di atas, ke tembok secara berulang-ulang dan
Berdasarkan derajat kemampuan terus-menerus tanpa henti. Ketika orang
fungsional ; tua berusaha mencegah, namun anak
1. Ringan tidak memberikan respon dan tetap
2. Sedang melakukannya, bahkan dalam kondisi
3. Berat berada dipelukan orang tuanya, anak
autisme tetap memukul-mukulkan
kepalanya.

Patogenesis Perkembangan susunan saraf dimulai Belum ada penyebab pasti dari autism. Beberapa penelitian belum dapat menyimpulkan
dengan terbentuknya penyebab pasti dari ADHD.
neural tube yaitu induksi dorsal yang Beberapa teori yang sering dikemukakan adalah
terjadi pada minggu ke 3- hubungan antara neurotransmitter dopamine dan
4 masa gestasi dan induksi ventral, epinephrine. Teori faktor genetik, beberapa
berlangsung pada minggu penelitian dilakukan bahwa pada keluarga
ke 56 masa gestasi. Setiap gangguan penderita, selalu disertai dengan penyakit yang
pada masa ini bisa meng- sama setidaknya satu orang dalam keluarga
akibatkan terjadinya kelainan dekat. Orang tua dan saudara penderita ADHD
kongenital seperti kranioskisis memiliki resiko hingga 2- 8 x terdapat gangguan
totalis, anensefali, hidrosefalus dan ADHD.
lain sebagainya. Terori lain menyebutkan adanya gangguan
Fase selanjutnya terjadi proliferasi disfungsi sirkuit neuron di otak yang dipengaruhi
neuron, yang terjadi pada oleh berbagai gangguan neurotransmitter sebagai
masa gestasi bulan ke 24. Gangguan pengatur gerakan dan control aktifitas diri.
pada fase ini bisa meng-
akibatkan mikrosefali, makrosefali.
Stadium selanjutnya yaitu stadium
migrasi yang terjadi pada
masa gestasi bulan 35. Migrasi
terjadi melalui dua cara yaitu
secara radial, sd berdiferensiasi dan
daerah periventnikuler dan
subventrikuler ke lapisan sebelah
dalam koerteks serebri; se-
dangkan migrasi secara tangensial sd
berdiferensiasi dan zone
germinal menuju ke permukaan
korteks serebri. Gangguan pada
masa ini bisa mengakibatkan
kelainan kongenital seperti poli-
mikrogiri, agenesis korpus kalosum.
Stadium organisasi terjadi pada masa
gestasi bulan ke 6
sampai beberapa tahun pascanatal.
Gangguan pada stadium ini
akan mengakibatkan translokasi
genetik, gangguan metabolisme.
Stadium mielinisasi terjadi pada saat
lahir sampai beberapa
tahun pasca natal. Pada stadium ini
terjadi proliferasi sd neuron,
dan pembentukan selubung mialin.
Kelainan neuropatologik yang terjadi
tergantung pada berat
dan ringannya kerusakan Jadi
kelainan neuropatologik yang
terjadi sangat kompleks dan difus
yang bisa mengenai korteks
motorik traktus piramidalis daerah
paraventnkuler ganglia
basalis, batang otak dan serebelum.

Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan Diagnosis Autisme Sesuai DSM IV Diagnosis Gangguan Hiperkinetik (ADHD) DSM
anamnesis lengkap ten- A. Interaksi Sosial ( minimal 2 ): 1. Tidak IV
tang riwayat kehamilan, perinatal mampu menjalin interaksi sosial non verbal : 1. Tidak dapat berkonsentrasi
dan pascanatal, dan memper- kontak mata, ekspresi muka, posisi tubuh, gerak- Paling sedikit terdapat 6 gejala yang menetap
hatikan faktor risiko terjadinya gerik kurang tertuju 2. Kesulitan bermain dengan minimal selama 6 bulan dari gejala berikut ini :
cerebral palsy. Juga pemeriksaan teman sebaya 3. Tidak ada empati, perilaku • Tidak mampu memberikan perhatian pada yang
fisik lengkap dengan memperhatikan berbagi kesenangan / minat 4. Kurang mampu hal-hal kecil, sering membuat kesalahan yang
perkembangan motorik mengadakan hubungan sosial & emosional 2 sesungguhnya tidak perlu terjadi pada waktu
dan mental dan adanya refleks arah mengerjakan tugas sekolah
neonatus yang masih menetap. B. Komunikasi Sosial ( minimal 1 ) 1. Tidak / • Tidak mampu memusatkan perhatian secara
Pada bayi yang mempunyai risiko terlambat bicara, tidak berusaha berkomunikasi terus menerus pada waktu menyelesaikan tugas
tinggi diperlukan pemeriksa- non verbal 2. Bisa bicara tapi tidak untuk atau bermain
an berulang kali, karena gejaladapat komunikasi / inisiasi, egosentris 3. Bahasa aneh • Sering tampak tidak mendengarkan
berubah, terutama pada & diulang-ulang / stereotip 4. Cara bermain • Sering tidak dapat mengikuti perintah dan gagal
bayi yang dengan hipotoni, yang kurang variatif / imajinatif, kurang imitasi social menyelesaikan tugas sekolah atau tugas lainnya
menandakan perkembangan C. Imaginasi, berpikir flesibel dan bermain • Sering mengalami kesulitan untuk mengatur
motorik yang terlambat; hampir imaginatif ( minimal 1 ) 1. Mempertahankan 1 tugas atau aktivitas lainnya
semua cerebral palsy melalui minat atau lebih dg. cara yang sangat khas & • Sering menolak atau tidak menyukai tugas yang
fase hipotoni. berlebihan, baik intensitas & fokus 2. Terpaku memerlukan perhatian terus menerus
Pemeriksaan penunjang lainnya yang pada suatu kegiatan ritualistik / rutinitas yang • Sering kehilangan barang-barang yang
diperlukan adalah tidak berguna 3. Ada gerakan-gerakan aneh yang diperlukan
foto polos kepala, pemeriksaan khas dan berulang-ulang. Seringkali sangat • Perhatiannya mudah beralih oleh rangsang dari
pungsi lumbal. Pemeriksaan terpukau pada bagian-bagian tertentu dari suatu luar
EEG terutama pada pendenita yang benda • Sering lupa dalam menyelesaikan tugas sehari-
memperlihatkan gejala mo- hari
torik, seperti tetraparesis, 2. Hiperaktivitas dan Impulsifitas
hemiparesis, atau karena sering di- Paling sedikit terdapat 6 gejala yang menetap
sertam kejang. Pemeriksaan minimal selama 6 bulan dari gejala berikut:
ultrasonografi kepala atau CT Scan Hiperaktivitas
kepala dilakukan untuk mencoba • Tidak dapat duduk diam, tangan/kakinya tidak
mencani etiologi. dapat diam
Pemeniksaan psikologi untuk • Sering meninggalkan tempat duduk pada waktu
menentukan tingkat ke- mengikuti kegiatan didalam kelas atau kegiatan
mampuan intelektual yang akan lainnya yang mengharuskan tetap duduk
menentukan cara pendidikan ke • Berlari-lari atau memanjat secara berlebihan
sekolah biasa atau sekolah luar biasa • Tidak dapat mengikuti aktivitas dengan tenang
• Selalu ‘bergerak terus’ atau berlaku bagaikan
didorong oleh ‘mesin’
• Sering banyak bicara
Impulsivitas
• Terlalu cepat memberikan jawaban, sebelum
pertanyaan selesai didengar
• Sulit menunggu giliran
• Sering melakukan interupsi atau menganggu
orang lain
3. Gejala tersebut terjadi sebelum usia 7 tahun
4. Gejala-gejala tersebut terjadi pada lebih dari
satu situasi (di rumah, sekolah, dll)
5. Gejala-gejala tersebut secara klinis nyata
menimbulkan kendala dalam kegiatan sosial,
akademik, dan tugas-tugas lainnya
6. Gejala-gejala tersebut tidak diakibatkan oleh
gangguan perkembangan pervasif, skizoprenia,
gangguan psikosa lainnya, dan gangguan jiwa
yang lain
Penatalaksnaan Tujuan terapi pasien cerebral palsy  Educational Treatment, meliputi tetapi Jenis Jenis Pengobatan
adalah membantu pasien tidak terbatas pada: Applied Behavior - Stimulan merupakan obat yang paling banyak
dan keluarganya memperbaiki fungsi Analysis (ABA) yang prinsip-prinsipnya dipergunakan untuk ADHD. Dalam kelompok
motorik dan mencegah digunakan dalam penelitian Lovaas stimulan terdapat AdderallÆ
deformitas serta penyesuaian sehingga sering disamakan dengan (gabungan garam dari amphtamine),
emosional dan pendidikan se- Discrete Trial Training atau Intervensi DextroStatÆ (dextroamphetamine sulfate), dan
hingga pendenta sedikit mungkin Perilaku Intensif. RitalinÆ (methylphenidate HCL).
memerlukan pertolongan  Pendekatan developmental yang Stimulan bereaksi cepat dan efek sampingnya
orang lain, diharapkan penderita bisa dikaitkan dengan pendidikan yang ringan. Disebut stimulan karena bisa memberikan
mandiri. dikenal sebagai Floortime. energi bagi mental
Obat-obatan yang diberikan  TEACCH (Treatment and Education of untuk memusatkan perhatian pada apa yang
tergantung pada gejala-gejala Autistic and Related Communication – sedang dikerjakan. Pengobatan ada yang
yang muncul. Misalnya untuk kejang Handicapped Children). diberikan dalam dosis dobel
bisa diberikan anti kejang.  Biological Treatment, meliputi tetapi dalam sehari.
Untuk spastisitas bisa diberikan tidak terbatas pada: diet, pemberian - TCA (Tri-Cyclic Antidepressants) merupakan
baclofen dan diazepam. Bila vitamin dan pemberian obat-obatan jenis anti depresi. TCA sangat efektif untuk
gejala berupa nigiditas bisa diberikan untuk mengurangi perilaku-perilaku mengatasi suasana hati yang
levodopa. tertentu (agresivitas, hiperaktif, melukai berubah-ubah dan diminum hanya satu kali
Mungkin diperlukan terapi bedah diri sendiri, dsb.). dalam sehari. Namun TCA bekerja lebih lambat
ortopedi maupun bedah  Speech – Language Therapy (Terapi dan lebih berisiko dalam
saraf untuk merekonstruksi terhadap Wicara), meliputi tetapi tidak terbatas penggunaannya. Jika pengobatan dengan
deformitas yang terjadi pada usaha penanganan gangguan stimulan tidak menolong TCA boleh dicoba.
asosiasi dan gangguan proses - Wellbutrin ( buproprion ) merupakan jenis
auditory/pendengaran. antidepresan yang telah dipergunakan dalam
 Komunikasi, peningkatan kemampuan pengobatan ADHD meskipun
komunikasi, seperti PECS (Picture belum mendapat persetujuan dari FDA. Obat ini
Exchange Communication System), bukan TCA, tetapi mempunyai kegunaan dan
bahasa isyarat, strategi visual efek samping yang sama.
menggunakan gambar dalam - Catapres (clonidine) dulunya dipergunakan
berkomunikasi dan pendukung- untuk pengobatan penyakit darah tinggi. Obat ini
pendukung komunikasi lainnya. dipergunakan dalam
 Pelayanan Autisme Intensif, meliputi pengobatan ADHD, terutama bagi penderita
kerja team dari berbagai disiplin ilmu gejala hiperaktif dan impulsif, meskipun juga
yang memberikan intervensi baik di belum mendapat persetujuan
rumah, sekolah maupun lngkungan sosial FDA. Obat ini berbentuk kecil atau pil. Anak-
lainnya. anak yang diberi Catapres akan menjadi ngantuk.
 Terapi yang bersifat Sensoris, meliputi
tetapi tidak terbatas pada Occupational
Therapy (OT), Sensory Integration
Therapy (SI) dan Auditory Integration
Training (AIT).

You might also like