You are on page 1of 23

c  


   


 

 
Di lingkungan sekitar kita, kita dapat menemui berbagai jenis makhluk hidup. Berbagai jenis
hewan misalnya ayam, kucing, serangga, dan sebagainya, dan berbagai jenis tumbuhan misalnya
mangga, rerumputan, jambu, pisang, dan masih banyak lagi jenis tumbuhan di sekitar kita.
Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman
makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas.

Di berbagai lingkungan, kita dapat menjumpai keanekaragaman makhluk hidup yang berbeda-
beda. Keanekaragaman itu meliputi berbagai variasi bentuk, warna, dan sifat-sifat lain dari
makhluk hidup. Sedangkan di dalam spesies yang sama terdapat keseragaman. Setiap lingkungan
memiliki keanekaragaman hayati masing-masing.

Indonesia adalah negara yang termasuk memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi. Taksiran
jumlah utama spesies sebagai berikut. Hewan menyusui sekitar 300 spesies, burung 7.500
spesies, reptil 2.000 spesies, tumbuhan biji 25.000 spesies, tumbuhan paku-pakuan 1.250 spesies,
lumut 7.500 spesies, ganggang 7.800, jamur 72.000 spesies, serta bakteri dan ganggang hijau
biru 300 spesies. Dari data yang telah disebutkan, itu membuktikan bahwa tingkat biodiversitas
di Indonesia sangatlah tinggi.

  

Tujuan kami menyusun makalah ini antara lain:

1.2.1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran biologi.

1.2.2. Menambah wawasan masyarakat akan keanekaragaman hayati dan manfaatnya bagi
kelangsungan hidup manusia.


   

Metode penelitian yang kami gunakan untuk mencari sumber-sumber untuk pembuatan makalah
ini adalah dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku.

 ! 


1.4.1. Keanekaragaman hayati di Indonesia

1.4.2. Keanekaragaman hayati dunia


1.4.3. Manfaat keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup manusia

1.4.4. Konservasi (perlindungan) keanekaragaman hayati

1.4.5. Tingkat keanekaragaman hayati

1.4.6. Dampak kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati

 
 
c   
 "  
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi. Dua negara lainnya adalah Brasil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan
Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah di samping memiliki tingkat
keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki areal tipe indo-malaya yang luas, juga
tipe oriental, australia, dan peralihannya. Selain itu, di Indonesia terdapat banyak hewan dan
tumbuhan langka, serta spesies endemik.

    c   
  

Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Keanekaragaman
tinggi di Indonesia dapat dijumpai di dalam lingkungan hutan tropik. Jika di hutan iklim sedang
dijumpai satu atau dua jenis pohon, maka di areal yang sama di dalam hutan hujan tropik
memiliki keanekaragaman hayati sekitar 300 kali lebih besar dibandingkan dengan hutan iklim
sedang.

Di dalam hutan hujan tropik terdapat berbagai jenis tumbuhan (flora) dan fauna yang belum
dimanfaatkan, atau masih liar. Di dalam tubuh hewan dan tumbuhan itu tersimpan sifat-sifat
unggul, yang mungkin dapat dimanfaatkan di masa mendatang. Sifat-sifat unggul itu misalnya
tumbuhan yang tahan penyakit, tahan kekeringan, dan tahan terhadap kadar garam yang tinggi.
Ada pula yang memiliki sifat menghasilkan bahan kimia beracun. Jadi, di dalam dunia hewan
dan tumbuhan, baik yang sudah dibudidayakan maupun belum, terdapat sifat-sifat unggul yang
perlu dilestarikan.

     # "$  %  

Tumbuhan di Indonesia merupakan bagian dari daerah geografi tumbuhan indo-malaya, seperti
yang dinyatakan oleh &'(dalam bukunya The Geography of Flowering Plants.
-lora indo-malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia,
Indonesia, dan Philipina. -lora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Philipina sering disebut
sebagai kelompok flora malenesia.
Mengapa Malaysia, Indonesia, dan Philipina memiliki rumpun tumbuhan bunga yang sama? Hal
ini dipengaruhi oleh sejarah pembentukan daratan (geologi), kondisi iklim yang serupa (sama-
sama beriklim tropis), ketinggian topografi yang serupa, dan kondisi fisika dan kimia tanah yang
serupa pula.

Hutan di Indonesia dan hutan-hutan di daerah flora malenesia memiliki kurang lebih 248.000
spesies tumbuhan tinggi. Jumlah ini kira-kira setengah dari seluruh spesies tumbuhan di bumi.
Hutan hujan tropik di malenesia didominasi oleh pohon dari famili Dipterocarpaceae, yaitu
pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Biasanya Dipterocarceae merupakan tumbuhan
tertinggi. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya keruing (ipterocarus
spp.), meranti (Shorea spp.), kayu garu (Gonystylus bancanus), dan kayu kapur (Dyrobalanops
aromatica).

Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropik, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan
banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat). Tumbuhan khas seperti durian (Durio
zibethinus), mangga (Mangifera inica), dan sukun (Artocarpus) di Indonesia tersebar di
Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi. Tumbuhan-tumbuhan ini juga terdapat di Malaysia
dan Philipina. Di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia arnolii.
Tumbuhan Rafflesia tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur liar, yaitu
Telrastigma.

Di Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya
(Papua) terdapat hutan hujan non-Dipterocarpaceae. Hutan ini kebanyakan menduduki lahan
datar. Pohon-pohonnya rendah, hanya beberapa yang mencapai 30-40 m, Di antaranya adalah
Ficus (kerabat beringin) dan matoa (Pometia pumata). Pohon matoa merupakan tumbuhan
endemik di Irian. Namun kini bibit buahnya telah diintroduksi ke beberapa tempat di Pulau Jawa
dan telah berbuah.

Selain hutan-hutan di atas, di Indonesia masih terdapat beberapa tipe hutan lain misalnya, hutan
kerangas yang terdapat di sela-sela hutan hujan. Disini terdapat pohon yang mencapai 30 m.
Hutan monsun tersebar pada ketinggian 0 sampai 800 m di daerah kering seperti Jawa Timur,
NTT, Sulawesi Selatan dan Tenggara serta Irian Jaya (Papua). Di sini pohon dapat mencapai
ketinggian 25 m. Di tempat-tempat tersebut terdapat pula hutan savana, yang berupa padang
rumput dengan pepohonan yang terpencar.

     ) # * 


 % +%
 +! 
   

Ketika %, & -. mengunjungi Indonesia pada tahun 1856, ia menemukan
perbedaan besar fauna di beberapa daerah di Indonesia (waktu itu Hindia Belanda). Ketika ia
mengunjungi Bali dan Lombok, ia menemukan perbedaan hewan di kedua daerah tersebut. Di
Bali, terdapat banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan yang mirip hewan-hewan Asia
(Oriental), sedangkan di Lombok hewan-hewannya mirip dengan Australia. Oleh sebab itu,
kemudian ia membuat garis pemisah yang memanjang mulai dari Selat Lombok ke Utara
melewati Selat Makasar dan Philipina Selatan. Garis ini disebut ( -. .
Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh Garis Wallace. Garis Wallace
membelah Selat Makasar menuju ke Selatan hingga ke Selat Lombok. Jadi, Garis Wallace
memisahkan wilayah oriental (termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah
Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara Barat dan Timur).

Setelah Wallace, -  seorang ahli zoologi Jerman juga mengadakan penelitian tentang
penyebaran hewan-hewan di Indonesia. Weber melihat bahwa hewan-hewan di Sulawesi tidak
dapat sepenuhnya dikelompokkan sebagai hewan-hewan kelompok Australia. Hewan-hewan
tersebut ada yang memiliki sifat-sifat seperti halnya hewan-hewan di daerah Oriental. Oleh sebab
itu, Weber mengatakan bahwa fauna di Sulawesi merupakan fauna peralihan. Weber kemudian
membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke Utara ke
Kepulauan Aru. Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas antara wilayah Oriental dan
Australia atau merupakan wilayah peralihan yang paling mencolok. Sulawesi dihuni oleh
sebagian hewan Oriental dan sebagian hewan Australia. Contohnya di Sulawesi terdapat oposum
dari Australia namun juga terdapat kera macaca dari Oriental.

/' * 


Hewan-hewan di bagian barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa dan
Kalimantan, serta pulau-pulaunya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1). Banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak.
Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.

2). Terdapat berbagai macam kera. Kalimantan merupakan pulau yang paling kaya kan jenis-
jenis primata. Ada tiga jenis primata, misalnya bekantan, tarsius, loris hantu, orang utan.

3). Terdapat hewan endemik, seperti:

m? Badak bercula satu di Ujung Kulon


m? Binturong (Arctictis binturong), hewan sebangsa beruang tapi kecil
m? Monyet Presbytis thomasi
m? Tarsius (Tarsius bancanus)
m? Kukang (Mycticebus coucang)

4). Burung-burung Oriental memiliki warna yang kurang menarik dibanding burung-burung
di daerah Australia, tetapi dapat berkicau. Burung-burung yang endemik misalnya jalak bali
(Leucopsar rothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih
(Mycrohyerax latifrons), ayam hutan berdada merah (Arborphila hyperithra), ayam pegar.

/' %
 

Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian Timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara,
relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewan di Indonesia bagian Timur adalah:

1). Mamalia berukuran kecil


2). Banyak hewan berkantung

3). Tidak terdapat spesies kera

4). Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam

Irian Jaya memiliki 110 spesies mamalia, termasuk di dalamnya 13 spesies mamalia berkantung,
misalnya kanguru (Denrolagus ursinus dan Denrolagus inustus), kuskus (Spilocus maculatus),
bandicot, dan oposum. Di Irian juga terdapat 27 spesies hewan pengerat (rodentia), dan 17 di
antaranya merupakan spesies endemik. Irian Jaya memiliki koleksi burung terbanyak
dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia, kira-kira ada 320 jenis, dan setengah di
antaranya merupakan spesies endemik. Burung cendrawasih yang terkenal terdapat di Irian dan
beberapa pulau di Maluku.

Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, Padar, dan Rinca terdapat reptilia terbesar, yaitu
komodo. Komodo merupakan reptilia purba yang bertahan hidup hingga kini.

Sulawesi merupakan daerah peralihan yang mencolok menurut garis Weber. Hewan-hewan yang
terdapat di pulau itu berasal dari oriental dan Australia. Di Sulawesi terdapat banyak hewan
endemik, misalnya primata primitif Tarsius sectrum, musang sulawesi (Macrogalia
musschenbroecki), babirusa, anoa, maleo, dan beberapa jenis kupu-kupu.

        )

Di Indonesia banyak terdapat hewan dan tumbuhan yang telah langka. Hewan langka misalnya:

m? Babirusa (÷abyrousa babyrussa)


m? Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
m? Harimau jawa (Panthera tigris sonanicus)
m? Macan kumbang (Panthera parus)
m? Orangutan (Pongo pygmaeus abelii)
m? Badak sumatera (Decerorhinus sumatrensis)
m? Tapir (Tapirus inicus)
m? Gajah asia (lephas maximus)
m? Bekantan (rasalis larvatus)
m? Komodo (Daranus komooensis)
m? Banteng (÷os sonaicus)
m? Cendrawasih (Paraisaea minor)
m? Kanguru pohon (Denrolagus ursinus)
m? Maleo (Marcochephalon maleo)
m? Kakatua raja (Probosciger atterimus)
m? Rangkong (÷uceros rhinoceros)
m? Kasuari (·asuarius casuarius)
m? Buaya muara (·rocoylus porosus)
m? Buaya irian (·rocoylus novaeguinae)
m? Penyu tempayan (·aretta caretta)
m? Penyu hijau (·helonia myas)
m? Sanca bodo (Phyton molurus)
m? Sanca hijau (·honrophyton viriis)
m? Bunglon sisir (Gonyochepalus ilophus)

Tumbuh-tumbuhan langka misalnya:

m? Bedali (Raermachera gigantea)


m? Putat (Planhonia valia)
m? Kepuh (Stereula foetia)
m? Bungur (Lagerstromia speciosa)
m? Nangka celeng (Artocarpus heterophyllus)
m? Kluwak (Pangium eule)
m? Bendo (Artocarpus elasticus)
m? Mundu (Garcinia ulcis)
m? Sawo kecik (Manilkara kauki)
m? Winong (Tertrameles nuiflora)
m? Sanca hijau (Pterospermum javanicum)
m? Gandaria (÷ouea marcophylla)
m? Matoa (Pometis pinnata)
m? Sukun berbiji (Artocarpus communis)

0       )1  

Di Indonesia terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia
artinya hewan dan tumbuhan itu haya ada di Indonesia, tidak terdapat di negara lain.

Hewan endemik misalnya harimau jawa, harimau bali (sudah punah), jalak bali putih di Bali,
badak bercula satu di Ujung Kulon, biturong, monyet Presbytis thomasi, tarsius, kukang, maleo
hanya di Sulawesi, komodo di Pulau Komodo dan sekitarnya.

Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia arnolii (endemik di Sumatera Barat,
Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. ciliata (Kalimantan Timur), R. horsfillii
(Jawa), R. patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R.
contleyi (Sumatera bagian timur).

c   
' 
Kehadiran makhluk hidup ditentukan oleh faktor lingkungan. -aktor lingkungan dapat dibedakan
sebagai kondisi dan sumber daya. c  adalah suatu faktor yang besarannya dapat diukur dan
tidak habis jika digunakan oleh organisme. Contoh kondisi adalah suhu, intensitas cahaya, curah
hujan, dan radiasi matahari. Sedangkan    adalah faktor lingkungan yang habis
ketersediaanya bila sudah digunakan, misalnya makanan dan ruang (tempat tinggal).

Matahari adalah sumber energi utama untuk kehidupan di bumi. Jumlah sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi menentukan penyebaran makhluk hidup. Karena permukaan bumi
bulat maka setiap tempat di permukaan bumi mendapatkan sinar matahari dengan jumlah yang
berbeda-beda. Akibatnya suhu di berbagai tempat di permukaan bumi berbeda-beda.
Berdasarkan letak terhadap garis lintang, maka bumi dibagi dalam beberapa daerah iklim sebagai
berikut.

a). Daerah tropik berada di antara 23,50 LU dan 23,50 LS. Daerah ini hanyaq memiliki
dua musim.

b). Daerah iklim sedang (subtropik) berada di antara 23,50 dan 660. Daerah ini memiliki
empat musim, yaitu panas, gugur, seni, dan dingin (salju).

c). Daerah kutub (artik) berada pada garis lintang lebih dari 660.

d). Daerah peralihan antara subtropik dan kutub (subartik).

-aktor lingkungan penting yang mempengaruhi kehadiran dan penyebaran oraganisme adalah
suhu. Variasi suhu lingkungan menentuakn proses kehidupan, penyebaran dan kelimpahan
organisme. Variasi suhu lingkungan alami dapat bersifat siklik (misalnya musiman, harian). Hal
ini berkaitan dengan letak tempat di garis lintang (i  i), atau ketinggian di permukaan laut
( i i). Variasi suhu berdasarkan garis lintang berkaitan dengan variasi musim yang
disebabkan oleh posisi poros bumi terhadap matahari.

Interaksi antara suhu, kelembapan, angin, altitudinal, latitudinal, dan topografi menghasilkan
daerah iklim yang luas yang dinamakan  . Setiap bioma memiliki hewan dan tumbuhan
tertentu yang khas. Beberapa bioma di bumi antara lain tundra, taiga, hutan gugur, hutan hujan
tropik, padang rumput, dan gurun.



Tundra terdapat di lingkungan kutub utara dan kutub selatan, Green Land, Siberia utara. Daerah
ini beriklim kutub, sehingga selalu tertutup salju. Tumbuhan yang ada terutama adalah lumut
Sphagnum dan lumut kerak. Tumbuhan tahunan hampir tidak ada. Tumbuhan semusim berumur
pendek dan berbunga serempak pada musim panas, serta memiliki biji-biji yang dorman selama
musim dingin. Hewan-hewan yang ada adalah beruang kutub, serigala kutub, reiner, dan
caribou bull (sebangsa rusa). Di bioma tundra juga terdapat burung yang umumnya membuat
sarang pada musim panas. Burung ini adalah burung migran (berasal dari daerah lain).

 

Taiga terdapat di antara daerah subtropik dan kutub, misalnya di Rusia dan Eropa Utara, Kanada,
dan Alaska. Jadi, taiga terletak di sebelah selatan tundra. Tumbuhan khas yang ada di taiga
adalah konifer atau tumbuhan berdaun jarum (pohon spruce, aler, dan birch), yang hijau
sepanjang tahun. Taiga juga sering disebut sebagai hutan boreal. Seperti pada bioma tundra, di
taiga juga sangat dingin pada musim salju, tetapi musim panasnya lebih lama. Hewan yang ada
adalah beruang hitam dan serigala.

(

Hutan gugur terdapat di daerah subtropik di Eropa Barat, Korea, Jepang utara, dan Amerika
Timur. Bioma ini memiliki curah hujan 75 ± 100 cm per tahun, memiliki empat musim.
Tumbuhan yang ada terutama mapel, oak, beech, yang selalu menggugurkan daunnya pada
musim gugur. Hewan-hewan yang umum adalah rusa, beruang, dan rubah.

 
# 

Bioma ini berada di daerah tropik, yaitu di Indonesia, India, Thailand, Brazil, Kenya, Costa Rica,
dan Malaysia. Curah hujan tinggi yaitu 200 ± 255 cm per tahun, matahari bersinar sepanjang
tahun. Jenis tumbuhan sangat banyak dan komunitasnya sangat kompleks. Tumbuhan tumbuh
dengan subur, tinggi, serta banyak cabang dengan daun yang lebat sehingga membentuk tudung
atau kanopi. Tumbuhan khas adalah kelompok liana, yaitu tumbuhan yang merambat, misalnya
rotan, dan tumbuhan epifit yaitu tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, misalnya
anggrek. Binatang yang menghuni hutan hujan tropik adalah berbagai macam burung, kera, babi
hutan, tupai, macan, gajah, dan rusa.

0&#


Padang rumput banyak terdapat di Nusa tenggara, Amerika Serikat bagian Tengah, Afrika
Tengah dan Selatan, serta Eropa Timur. Bioma ini curah hujannya rendah yaitu 25 -30 cm per
tahun. Tumbuhan utama adalah rumput-rumputan. Hewannya meliputi bison, zebra, kanguru,
jerapah, kijang, singa, serigala, jaguar, binatang pengerat, reptilia, dan beberapa burung. Padang
rumput di daerah tropik disebut sebagai savana.

2(

Bioma gurun terdapat di Asia Kecil, Afrika utara, Chima, Mongolia, dan Amerika Barat. Curah
hujan sangat rendah kurang lebih 25 cm per tahun, suhu sangat tinggi di siang hari dan sangat
rendah di malam hari, kelembapan udara rendah, tanahnya tandus. Tumbuhannya terutama
kaktus, dan tumbuhan efemera (tumbuhan yang pada waktu hujan cepat tumbuh, cepat berbunga
dan memiliki biji yang dorman). Hewan yang ada adalah unta, tikus, ular, kadal, dan semut.

3  %



 

Telah diuraikan bahwa permukaan bumi berdasarkan latitudinal dapat dibedakan menjadi daerah
tropik, subtropik, dan kutub. Masing-masing daerah tersebut memiliki jenis organisme dan
keanekaragaman yang berbeda. Di daerah peralihan antara subtropik dan kutub terdapat hutan
taiga yang terdiri dari tumbuhan berdaun jarum dan di daerah kutub terdapat tundra.

Gambaran penyebaran bioma secara horizontal (berdasarkan latitudinal atau garis lintang)
ternyata mirip dengan gambaran penyebaran secara vertikal (berdasarkan tinggi di atas
permukaan laut atau altitudinal).
Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa memiliki penyebaran vertikal yang mirip dengan
pola penyebaran horizontal di atas. Pola penyebaran vertikal ini dimulai dari wilayah pantai
hingga ke puncak Jayawijaya di Irian Jaya (Papua), yaitu hutan hujan tropik, hutan gugur, taiga,
dan di puncak gunung bersalju Jayawijaya terdapat tundra.

4 % )

Ekosistem air tawar memiliki kadar garam rendah. Air tawar memiliki kemampuan menyerap
panas dari cahaya matahari sehingga perubahan suhu tidak terlalu besar. Berdasarkan ada
tidaknya arus, ekosistem air tawar dibedakan menjadi ekosistem lentik (air tidak mengalir)
misalnya danau, kolam, rawa, serta ekosistem lotik (air mengalir) misalnya sungai.

Tumbuhan yang menghuni lingkungan perairan tawar meliputi tumbuhan yang berukuran besar
(makrohidrofita) serta tumbuhan yang berukuran kecil, yaitu ganggang. Tumbuhan biji di
ekosistem air tawar misalnya teratai dan eceng gondok. Sedangkan tumbuhan yang berukuran
mikroskopik misalnya ganggang biru, ganggang hijau, dan diatomae. Hewan yang menghuni air
tawar adalah udang-udangan, ikan, dan serangga.

4*  % )

Berdasarkan cara hidupnya, organisme yang hidup di air dapat dibedakan menjadi sebagai
berikut.

a). Plankton, yaitu organisme yang berukuran mikroskopik yang hidup melayang-layang
dalam air. Plankton dibedakan atas fitoplankton (plankton tumbuhan), zooplankton (plankton
hewan), dan bakterioplankton (bakteri).

b). Nekton, yaitu organisme yang hidup berenang di dalam air. Misalnya ikan.

c). Neuston, yaitu organisme yang hidupnya berada di atas permukaan air.

d). Bentos, yaitu organisme yang hidup di dasar perairan. Bentos umumnya berfungsi
sebagai penghancur (dekomposer), misalnya cacing, moluska, dan beberapa larva serangga.

e). Perifiton, yaitu organisme yang melekat pada batang, akar, dan daun tumbuhan air atau pada
benda-benda lain di air.

4   % )

Secara fisik bioma air tawar dibagi menjadi beberapa daerah, yaitu litoral, limnetik, dan
profundal.

a). Litoral merupakan daerah air yang dangkal sehingga cahaya matahari dapat
menembus sampai dasar. Organisme yang hidup adalah zooplankton, fitoplankton, dan hewan
bentos.
b). Limnetik merupakan daerah yang tebuka dan dapat ditembus cahaya matahari.
Organisme yang hidup adalah zooplankton, fitoplankton, nekton, dan neuston.

c). Profundal merupakan daerah yang tidak dapat ditembus olah cahaya matahari.

Habitat air tawar memiliki kadar garam yang lebih rendah daripada sel-sel organisme yang ada di
habitat ini. Dengan demikian, tekanan osmosis air tawar lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan osmosis sel-sel organisme air tawar. Akibat perbedaan tekanan osmosis tersebut maka
hewan air tawar, misalnya ikan, terus-menerus kemasukan air. Untuk mengatasi hal tersebut,
ikan beradaptasi dengan mengeluarkan banyak urin dan mengabsorbsi garam-garaman melalui
insangnya.

5 % 




Bioma air laut luasnya lebih dari dua pertiga permukaan bumi. Bioma air laut kurang
terpengaruh oleh perubahan iklim dan cuaca. Ciri khas air laut adalah mempunyai kadar garam
yang tinggi. Kadar garam rata-rata air laut adalah 35 ppm (part per million). Di daerah
khatulistiwa kadar garamnya lebih tinggi daripada di daerah yang jauh dari khatulistiwa.

Organisme laut memiliki pola adaptasi terhadap tekanan osmosis sir laut yang tinggi dengan cara
yang berlawanan dengan organisme air tawar. Ikan laut misalnya, mengatasi kekurangan cairan
akibat keluarnya cairan tubuh secara osmosis, dengan cara bayak minum air, sedikit
mengeluarkan urin dan mengekskresikan garam-garaman melalui insang.

Suhu air di permukaan lebih tinggi daripada di bagian dalam, karena permukaan menyerap panas
dari cahaya matahari. Perbedaan ini menyebabkan air yang ada di permukaan tidak dapat
bercampur dengan air yang ada di lapisan bawahnya. Ini disebabkan air yang suhunya lebih
dingin memiliki massa jenis yang lebih besar. Di antara kedua lapisan air yang dingin dan
lapisan yang hangat itu terdapat lapisan 
i.

5   % 




Sampai berapa dalamkah cahaya matahari dapat menembus laut? Hal ini tergantung pada
kejernihan air dan letak geografinya. Laipsan air yang dapat ditembus oleh cahaya disebut daerah
= 
. Kedalaman daerah fotik kira-kira sampai kedalaman 200 m daerah yang tidak dapat
ditembus cahaya matahari disebut daerah = 
.

Sebagaimana pada ekosistem air tawar, ekosistem laut pun dibagi menjadi beberapa daerah
berdasarkan kedalamannya, yaitu sebagai berikut.

a). Daerah litoral, yaitu daerah laut yang berbatasan dengan daratan. Daerah litoral dapat
ditembus oleh cahaya matahari sampai ke dasar.

b). Daerah neritik, merupakan daerah laut dangkal sampai pada kedalaman 200 m.

c). Daerah batial, yaitu daerah dengan kedalaman 200-300 m.


d). Daerah abisal, yaitu daerah yang kedalamannya lebih dari 2000 m.

Daerah yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi adalah daerah litoral dan neritik. Karena
banyak cahaya matahari, di daerah ini banyak terdapat fitoplankton dan zooplankton yang
merupakan sumber makanan bagi organisme laut lainnya. Pada sinag hari plankton bergerak
menuju ke laipsan yang lebih dalam, sedangkan pada malam hari bergerak menuju ke permukaan
laut. Ikan-ikan mengikuti gerakan plankton tersebut. Itulah sebabnya, para nelayan mencari ikan
di malam hari.

Di daerah batial atau dasar laut yang tidak ada cahaya hanya dihuni oleh ikan-ikan khas,
misalnya ikan yang dapat mengeluarkan cahaya. Umumnya organisme yang hidup di daerah ini
menunggu jatuhan bahan organik dari daerah permukaan

56 
 
 

Di perbatasan antara laut dan darat terdapat daerah pasang surut. Tumbuhan ynag hidup di
daerah pantai harus menyesuaikan diri dengan hempasan gelombang. Biasanya tumbuhan yang
ada berupa tumbuhan menjalar dengan geragih yang panjang. Vegetasi pantai membentuk
formasi yang diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan.

Pada pantai yang landai biasanya terdapat daerah pasang surut yang berlumpur. Daerah ini
membentuk hutan bakau yang disebut dengan mangrove. Tumbuhan yang terdapat di mangrove
misalnya Avicennia, Rhizophora, Achantus, ·erbera, ÷ruguiera, an ·eriops. Mangrove yang
dasarnya koral berpasir umumnya didominasi oleh Sooeratia alba.

Semua pohon di daerah mangrove mempunyai akar yang khas. Ada yang berakar napas seperti
Avicennia dan Sonneratia. Ada yang berakar jangkar untuk menahan pengaruh pasang surut.

Di muara sungai dikenal ekosistem pantai lumpur (mangrove) terutama di Jawa, Sumatera,
Kalimantan, dan Irian.

Jenis-jenis tumbuhan yang mendominasi adalah Avicennia dan Sonneratia. Di pantai selatan
Jawa, Bali, dan NTT, pantai barat Sumatera, dan kepulauan Maluku terdapat ekosistem pantai
batu. Vegetasi umumnya adalah ganggang laut, di antaranya uchema, Sargasum, dan
Gelliium. Di perairan jernih, terbentuk terumbu karang. Indonesia memiliki terumbu karang
dengan kenanekaragaman tinggi yang tergolog kelas dunia misalnya di Bunaken, Teluk
Cendrawasih, dan Kepulauan Natuna.

,
c   
  
c  # 
Pemanfaatan keanekaragaman hayati bagimasyarakat harus secara berkelanjutan. Yang
dimaksud dengan manfaat yang berkelajutan adalah manfaat yang tidak hanya untuk generasi
sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang.
!  ! + +c  


Kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang
kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada zaman dahulu juga
merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian dibudidayakan. Hewan dan tumbuhan liar
itu dibudidayakan karena memiliki sifat-sifat unggul yang diharapkan manusia. Sebagai contoh,
ayam dibudidayakan karena menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena
menghasilkan beras. Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan penting
untuk memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan kesehatan, misalnya:

a). @  : berbagai biji-bijian (padi, jagung, kedelai, kacang), berbagai umbi-umbian


(ketela, singkong, suwek, garut, kentang), berbagai buah-buahan (pisang, nangka, mangga, jeruk,
rambutan), berbagai hewan ternak (ayam, kambing, sapi).

b). @ : kayu jati, sonokeling, meranti, kamfer.

c).   : kunyit, kencur, temulawak, jahe, lengkuas.

!  !  #




Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sumber pendapatan. Misalnya untuk bahan baku
industri, rempah-rempah, dan perkebunan. Bahan baku industri misalnya kayu gaharu dan
cendana untuk industri kosmetik, teh dan kopi untuk industri minuman, gandum dan kedelai
untuk industri makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan alkohol. Rempah-rempah misalnya
lada, vanili, cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya kelapa sawit dan karet.

!  ! 7


,

Hewan, tumbuhan, dan mikroba yang saat ini belum diketahui tidak perlu dimusnahkan, karena
mungkin saja di masa yang akan datang akan memiliki peranan yang sangat penting. Sebgai
contoh, tanaman mimba (Azairachta inica),. Dahulu tanaman ini hanya merupakan tanaman
pagar, tetapi saat ini diketahui mengandung zat azaiktrakhtin yang memiliki peranan sebagai
anti hama dan anti bakteri. Adapula jenis ganggang yang memiliki kendungan protein tinggi,
yang dapat digunakan sebagai sumber makanan masa depan, misalnya ·hlorella. Buah pace
(mengkudu) yagn semula tidak dimanfaatkan, sekarang diketahui memiliki khasiat untuk
meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah dan mengobati penyakit tekanan darah.

Di hutan atau lingkungan kita, masih terdapat tumbuhan dan hewan yang belum dibudidayakan,
yang mungkin memiliki sifat-sifat unggul. Itulah sebabnya dikatakan bahwa hutan merupakan
i  = (sifat-sifat unggul). Siapa tahu kelak sifat-sifat unggul itu dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.

 ,
1 

Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki


peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme
memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain.
Sebagai contoh, burung hantu dan ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua
pemangsa ini dilenyapkan oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus.
Akibatnya perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama tikus.

Tumbuhan merupakan penghasil zat organik dan oksigen, yang dibutuhkan oleh organisme lain.
Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat membentuk humus, menyimpan air tanah, dan mencegah
erosi. Keanekaragaman yang tinggi memperkokoh ekosistem. Ekosistem dengan
keanekaragaman yang rendah merupakan ekosistem yang tidak stabil. Bagi manusia,
keanekaragaman yang tinggi merupakan gudang sifat-sifat unggul (plasma nutfah) untuk
dimanfaatkan di kemudian hari.

0,
c 

Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat
berguna untuk kehidupan manusia.

2,
c 

Keindahan alam tidak terletak pada keseragaman tetapi pada keanekaragaman. Bayangkan bila
halaman rumah kita hanya ditanami satu jenis tanaman saja, apakah indah? Tentu saja akan lebih
indah apabila ditanami berbagai tanaman seperti mawar, melati, anggrek, rumput, palem.

Kini kita sadari bahwa begitu banyak manfaat keanekaragaman hayati dalam hidup kita.
Pemanfaatannya yang begitu banyak dan beragam tentu saja dapat mengancam kelestariannya.
Untuk itu kita harus bijaksana dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati, dengan
mempertimbangkan aspek manfaat dan aspek kelestariannya.

 c     c   



Konservasi keanekaragaman hayati atau biodiversitas sudah menjadi kesepakatan internasional.
Objek keanekaragaman hayati yang dilindungi terutama kekayaan jenis tumbuhan (flora) dan
kekayaan jenis hewan (fauna) serta mikroorganisme misalnya bakteri dan jamur. Perlu diingat
bahwa yang termasuk flora tidak hanya tumbuhan yang berbunga yang sehari-hari kita lihat
tetapi juga lumut dan paku-pakuan. Demikian pula dengan fauna, tidak saja mencakup binatang
mamalia tetapi juga ikan, burung, dan serangga.

Tempat perlindungan keanekaragaman hayati di Indonesia telah diresmikan oleh pemerintah.


Lokasi perlindungan tersebut misalnya berupa Taman Nasional, Cagar Alam, Hutan Wisata,
Taman Hutan Raya, Taman Laut, Wana Wisata, Hutan Lindung, dan Kebun Raya. Tempat-
tempat tersebut memiliki makna yang berbeda-beda meskipun fungsinya sama yaitu untuk tujuan
konservasi.

 7 
Taman nasional adalah kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun
di perairan. Taman nasional memiliki fungsi ganda, yaitu perlindungan terhadap sistem
penyangga kehidupan dan perlindungan jenis tumbuhan dan hewan serta pelestarian sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya. Taman nasional juga penting untuk ilmu pengetahuan,
pendidikan, budaya, dan rekreasi alam. Biodiversitas di Indonesia yang unik dan dilindungi
terutama di taman nasional. Beberapa taman nasional yang ada di Indonesia adalah sebagai
berikut.

 7 (  

Taman Nasional (TN) ini terletak di Provinsi Sumatera Utara dan Propinsi Daerah istimewa
Aceh, dengan ketinggian 0 ± 3.381 m di atas permukaan laut (dpl), dengan luas 1.095.192 ha. Di
TN Gunung Leuseur sekurang-kurangnya ada 50 jenis anggota famili Dipterocarpaceae
(meranti, keruing, kapur). Beberapa jenis buah-buahan antara lain jeruk hutan (·itrus
macroptera), durian hutan (Durio exyleyanus), menteng (÷accaurea racemosa), buah limus
(Mangifera foetia), rukem (Flacuoritia rukam), serta flora langka Rafflesia arnolii var.
atjehensis, dan Johannesteisjmannia altifrons (sejenis palem). Dari kelompok fauna ada 89 jenis
satwa langka yang dilindungi, antara lain: gajah (lephas maximus), beruang malaya (Ursus
malayanus), harimau sumatera, badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), orangutan sumatera
(Pongo pygmaeus), macan akar, burung kuda, kambing sumba, itik liar, dan tapir (Tapirus
inicus).

 7 c  . ! 




Taman Nasional ini terletak membentang di empat propinsi yaitu, Jambi, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Luasnya 1.484.650 ha dengan ketinggian 0-3800 m dpl.

Jenis-jenis flora yang ada terutama famili Dipteropaceae, Leguminosae, dan Liana. Jenis flora
langka yang terkenal adalah bunga bangkai (Anorhophallus titanium) dan Rafflesia arnolii.
Jenis-jenis lain adalah palem (Livistona altissima), anggrek (÷ilbophyllum sp., Denrobium sp.),
pasang (Quercus), kismis (Poocarpus sp.).

Jenis-jenis fauna di Taman Nasional ini sebanyak 36 jenis dan 24 jenis diantaranya dilindungi.
Jenis-jenis satwa tersebut antara lain tapir, simpoi bangka, ungko, kelinci hutan, landak, tikus
hutan, babi batang, berang-berang, badak sumatera, gajah, harimau sumatera, harimau kombang,
siamang, kera ekor panjang, kancil, mucak, rusa, serta jenis-jenis burung dan reptilia.

TN Kerinci Seblat merupakan gudang plasma nutfah di kawasan Indonesia Barat.

 7  
  ! 


Luas kawasan ini 356.800 ha, membentang dari ujung selatan propinsi Bengkulu sampai ujung
seletan propinsi Lampung.

Kawasan ini merupakan kawasan konservasi untuk tujuan penelitian dan pendidikan karena
potensi flora dan faunanya yang spesifik. Jenis-jenis flora penyusunnya adalah meranti (Shorea
spp.), keruing (Dipterocarpus), pengarawang (Hopea spp.), pasang (Quercus spp), bayur
(Pterospermm spp.), damar (Agathis alba), kemiri (Aleurites moluccana), dan temu-temuan
(Zingiberaceae). Juga cemara gunung (·assuarina equisetifolia), mengkudu (Morina citrifolia)
serta bunga langka yang sangat terkenal yaitu Rafflesia arnolii.

Jenis-jenis mamalia yang ada misalnya owa, babi, rusa, kijang, gajah, tapir, kambing hutan,
kerbau liar, ajak, harimau sumatera, beruang madu, badak sumatera, macan tutul, landak,
trenggiling. Jenis reptilia misalnya ular sanca, dan jenis-jenis burung misalnya rangkong, dara
laut, raja udang, bangau putih, bangau tong-tong, gangsa laut.

  7 8c

Taman Nasional Ujungkulon terletak di ujung paling barat Pulau Jawa. TN ini merupakan
ekosistem hutan daratan rendah di Plau Jawa. TN ini merupakan habitat terakhir dari hewan-
hewan yang terancam punah, seperti badak bercula satu (Rhinoceros sunanicus), banteng (÷os
sonanicus), owa jawa (Hylobathes moloch), harimau loreng (Panthera tigris), dan surili
(Presbytis aygula).

 07 ((  $

Kawasan TN ini terletak di kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan luas 15.196 ha. TN
ini mewakili hutan-hutan tropis pengunungan di Jawa. Karena itu jenis-jenis ekosistemnya
adalah hutan submontane (100-1500 m dpl), hutan montae (1.500-2.400 m dpl), serta subalpine
(lebih dari 2.400 m dpl). Karena iklimnya lembap, maka kawasan ini didominasi oleh jenis paku-
pakuan misalnya Hymmenophyllaceae, Gleishenia, Gauthenisa, dan semak Rhooenron.
Pohon raksasa yang ada adalah rasamala (Altingia exelsa) yang dapat mencapai ketinggian 60 m.
Bunga abadi yang tak pernah layu terdapat di zona subalpine ialah Anapalic javanica.

Satwa yang masih ada disini adalah owa jawa yang endemik (tidak terdapat di daerah lain),
surili, kera, lutung, dan macan tutul.

 27 c #!  

Terletak di Kepulauan Seribu, jumlah pulaunya 85 buah dengan luas 256 ha. Ekosistem yang
unik yang dilindungi di TN ini adalah ekosistem terumbu karang.

 37  $  $!  

Luasnya 58.00 ha, terletak antara 100-3676 dpl., membentang di Kabupaten Probolinggo,
Malang, pasuruan, dan lumajang, Jawa Timur.

Jenis tumbuhan yang spesifik adalah cemara gunug.

Jenis fauna yang dilindungi adalah babi utan, kijang, kera, ayam hutan, rusa, ajak, dan macan
tutul.
 47  
 

Taman Nasional yang terletak di Jember Selatan ini merupakan habitat terakhir dari harimau
lorang jawa yang terancam punah. Satwa lain yang dilindungi adalah penyu karet, penyu
belimbing, kancil, kijang, rangkong, dan merak. Di sini terdapat pula flora langka yang
dilindungi yaitu Rafflesia zolingeri dan ÷alanophora fungosa.

 57  

Luas TN ini adalah 23.713 ha, terletak di ujung timur Pulau Jawa. TN ini merupakan contoh
ekosistem daratan tendah kering, dengan musim kering yang panjang antara 4 -9 bulan.
Kekayaan floranya mencapai 422 spesies. Jenis tanaman langka di kawasan ini adlah dadap biru
(rythrina euophylla). Di TN ini juga terdapat tanaman yang tahan panas misalnya pilang,
kosambi, eidoro, kemloko, asam, nimba, klampis, talok, kemiri, wungur dan laban.

-auna yang terdapat di TN Baluran antara lain ular piton, buaya, banteng, rusa, kerbau liar,
kijang, babi hutan, ajak, macan tutul, dan linsang.

 97    




Terletak di Kabupaten Jembrana dan Buleleng, dengan luas 77.727 ha.

TN Bali Barat merupakan habitat hutan alami murni sawo kecik (Manilkara kauki).

-aunanya yang paling khas dan perlu dilindungi karena terancam punah adalah jalak bali putih.
-auna lain yang ada di dalam TN ini adalah menjangan, muncak, kera hitam, trenggiling, landak,
penyu, pelatuk, ayam hutan dan kepodang.

 7 c

TN Komodo terletak di Pulau Komodo, Rinca, Podan, Gilimotong dan pulau-pulau kecil lainnya,
yang semuanya terletak di propinsi NTT. Kawasan ini beriklim muson dan kering, sehingga
vegetasinya merupakan perwakilan Indonesia bagian timur.

-lora yang dilindungi adalah kayu hitam (Diospyros javanica) dan bayur (Pterospermum
iversifolium).

Satwa yang khas adalah komodo, binatang purba yang hanya terdapat di Pulau Komodo dan
Pulau Rinca, di bagian barat Pulau -lores.

 7 


Luas kawasan TN Tanjung Puting adalah 305.000 ha, terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat
dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Kawasan ini berada di dataran rendah dan
berawa-rawa dengan iklim basah.
Jenis tanaman yang ada di kawasan ini misalnya Gluta renghas (tanaman mengandung getah
yang merusak saraf) dan durian (Durio spp.).

-auna yang populasinya masih banyak adalah orang utan, lutung merah, kancil, muncak, kucing
hutan, musang.

Taman Nasional Tanjung Puting merupakan pusat rehabilitasi orang utan. Rehabilitasi tersebut
adalah untuk mempersiapkan orang utan senelum dilepas agar padat bertahan hidup.

 7   

Terletak di Sulawesi Tengah, dekat dengan kota Palu, luasnya 222.178 ha, dengan ketinggian
500-2610 dpl. Tercatat ada 64 jenis flora yang diketahui dan didominasi oleh rotan (·alamus sp.)
dan pinang (Pinanga sp.).

Mamalia yang paling banyak adalah anoa (Anoa sp.) yang dilindungi. Jenis-jenis hewan endemik
ada 27 jenis terutama dari famili Muridae dan Scuridae (bajing).

 :%

Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan
ekosistem, yang perkembangannya diserahkan kepada alam.

 
- 


Hutan wisata adalah kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina dan
dipertahankan sebagai hutan, yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan, konservasi
alam, dan rekreasi. Misalnya Hutan Wisata Pangandaran.

  
&  

Taman hutan raya adalah kawasan konservasi alam yang terutama dimanfaatkan untuk koleksi
tumbuhan dan hewan, alami atau non-alami, jenis asli atau pendatang, yang berguna untuk
perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan, dan rekreasi. Tahura ini dapat
disebut sebagai taman propinsi. Misalnya Pulau Sempu di Jawa Timur.

 0


Taman laut adalah wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam atau
keunikan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam, yang diperuntukkan guna
meilindungi plasma nutfah lautan. Misalnya Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara.

 2-- 


Wana wisata adalah kawasan hutan yang disamping fungi utamanya sebagai hutan produksi, juga
dimanfaatkan sebagai objek wisata hutan.
 3
 

Hutan lindung adalah kawasan hutan alam yang biasanya terletak di daerah pegunungan yang
dikonservasikan untuk tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air.

 4c & 

Kebun raya adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan disuatu tempat, dan tumbuh-tumbuhan terseubut
berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi, ilmu pengetahuan, dan
rekreasi. Misalnya Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Purwodadi.

Selain tempat-tempat yang telah disebutkan di atas yang memang ditetapkan oleh pemerintah
sebagai tempat konservasi, sebenarnya masyarakat pun dapat berpartisipasi dalam pelestarian
keanekaragaman hayati. Bentuk pertisipasi masyarakat dalam pelestarian keanekaragaman hayati
misalnya:

a). Memperkaya koleksi tanaman di pekarangan rumah

b). Tidak membunuh burung dan hewan-hewan lainnya

c). Tidak membuang limbah sembarangan, terutama limbah pabrik, limbah rumah tangga,
dan limbah pestisida karena dapat membahayakan kehidupan flora dan fauna.

0 
c   

Keanekaragaman disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan atau genetik dan faktor
lingkungan. -aktor keturunan disebabkan oleh adanya gen yang akan membawa sifat dasar atau
sifat bawaan. Sifat bawaan ini diwariskan turun temurun dari induk kepada keturunannya.
Namun, sifat bawaan terkadang tidak muncul (tidak tampak) karena faktor lingkungan. Jika
faltor bawaan sama tetapi lingkungannya berbeda, mengakibatkan sifat yang tampak menjadi
berbeda. Jadi, terdapat interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan. Karena adanya
dua faktor tersebut, maka muncullah keanekaragaman hayati.

Sebagai contoh, kita tanam tanaman Hortensia secara stek ke dalam dua pot yang diberi media
tanam berbeda. Karena dari tanaman stek, maka secara genetik tanaman itu sama. Gen yang
terkandung di dalamnya sama. Tanaman yang ditanam pot yang diberi media tanam bersifat
asam (misal diberi humus) akan menghasilkan bunga berwarna merah sedangkan yang ditanam
di pot yang diberi media tanam bersifat basa (misal diberi bubuk kapur) akan menghasilkan
bunga berwarna biru. Jadi perbedaan keasaman tanah dapat mengakibatkan keanekaragaman
bunga Hortensia.

Keanekaragaman hayati itu sendiri dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman
gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

0c  ( 
´Bahan baku´ keanekaragaman sebenarnya terletak pada gen. Gen adalah faktor pembawa sifat
yang menentukan sifat makhluk hidup. Gen terletak di dalam benang kromosom, yakni benang-
benang pembawa sifat yang terdapat di dalam inti sel makhluk hidup. Pada manusia, sifat rambut
lurus, hidung mancung, mata lebar, warna kulit, dtentukan oleh gen.

Gen adalah materi yang mengendalikan sifat atau karakter. Jika gen berubah, maka sifat-sifat
pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut  . Ini dikenal sebagai
pembawaan. Meskipun termasuk spesies yang sama, tidak ada satu individu yang persis sama
dengan yang lain, karena adanya keanekaragaman gen. sekilas, memang ada kemiripan bentuk
luar. Namun jika diamati, akan terdapat variasi sifat sehingga tampaklah adanya
keanekaragaman.

Perbedaan gen tidak hanya terjadi antar jenis. Di dalam satu jenis (spesies) pun terjadi
keanekaragaman gen. dengan adanya keanekaragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies
bervariasi.

06  6


Varisasi antarindividu yang sejenis tidak hanya terdapat pada tumbuhan tetapi juga pada
manusia. Misalnya, di dalam suatu keluarga terdapat anak-anak yang memiliki sifat berbeda.
Ada yang bulu matanya lentik dan ada yang tidak, ada yang berkumis ada yang tidak, ada yang
berbadan kekar ada yang tidak. Ukuran biji kacang dari satu pohon bervariasi, ada yang kecil,
ada yang sedang, ada pula yang besar. Warna bulu ayam sering beraneka ragam.

Keanekaragaman gen dapat memunculkan varietas. Misalnya ada varietas padi PB, rojo lele, dan
varietas padi tahan wereng. Varietas kelapa juga bermacam-macam. Demikian juga adanya
berbagai varietas mangga, ayam, dan kambing. Secara sekilas penampakan antarvarietas itu
berbeda, karena masih tergolong jenis yang sama. Akan tetapi, setiap varietas memiliki gen yang
berbeda sehingga memunculkan sifat-sifat khas yang dimiliki oleh masing-masing varietas itu.

0c  / 
# ( 
# 

Keanekaragaman genotipe jangan dikacaukan dengan keanekaragaman fenotipe. Karena


lingkungan yang berbeda, sifat yang mucul pada individu dapat berbeda meskipun genotipenya
sama. Perpaduan antara genotipe dengan lingkungan menghasilkan sifat yang tampak dari luar
yang dikenal sebagai = .

Misalnya, apel batu yang biasa hidup di dataran tinggi, dicangkok kemudian ditanam di Malang,
yaitu kota yang letaknya lebih rendah daripada Batu. Tanaman cangkok itu secara genotipe sama
dengan induknya. Namun karena lingkungan kota Batu berbeda dengan kota Malang, akan
mucnul tanaman apel yang ukuran buahnya kecil dan rasanya lebih asam. Jadi, terdapat
perbedaan fenotipe antara apel yang ditanam di Batu dan di Malang, meskipun gennya sama.
Jadi, gen yang sama (genotipe sama) dapat menampakkan sifat (fenotipe) yang berbeda karena
lingkungannya berbeda.
Genotipe juga dapat berubah karena perkawinan atau persilangan. Menanam biji jeruk manis
belum tentu menghasilkan jeruk yang manis pula, meskipun lingkungannya sama. Hal ini terjadi
karena perubahan genotipe akibat persilangan. Tanaman hasil mencangkok, genotipenya pasti
sama dan akan menampakkan fenotipe yang asal lingkungannya sama.

Demikianlah, terdapat keanekaragaman gen di dalam spesies yang sama hingga memunculkan
variasi tingkat spesies yang dikenal sebagai varietas.

0c  ;  

Di dalam satu jenis dijumpai keseragaman individu, namun antarjenis dijumpai keanekaragaman
individu.

Di lingkungan sekitar kita dapat dijumpai berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di dalam satu
famili rumput (Gramineae) dapat dijumpai rumput grinting, padi, jagung, rumput gajah. Di
dalam golongan burung dapat dijumpai itik, ayam, bebek, angsa, merpati, dan burung parkit.

Sangat mudah menentukan keanekaragaman jenis karena dapat kita amati perbedaan sifat dengan
jelas. Di seluruh dunia diperkirakan terdapat 500 juta spesies makhluk hidup.

0c  1 


Antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain (baik di dalam jenis maupun antarjenis)
terjadi interaksi. Ini dikenal sebagai interaksi biotik, yang membentuk suatu komunitas. Antara
makhluk hidup dengan lingkungan fisik yaitu suhu, cahaya, dan lingkungan kimiawi yaitu air,
mineral, keasaman, juga terjadi interksi. Ini terkenalsebagai interaksi biotik-abiotik yang
membentuk sistem lingkungan atau 
.

Kondisi lingkungan beraneka ragam. Ada lingkungan yang banyak air, ada yang tidak. Ada
lingkungan yang banyak emndapatkan cahaya matahari, ada yang sedikit. Demikian pula halnya
dengan suhu, kelembapan, mineral, pH, kadar garam, ketinggian. Di dalam lingkungan yang
berbeda dapat dijumpai keanekaragaman hayati yang berbeda. Sebagai contoh, di lingkungan
pantai dapat ditemukan pohon kelapadan hutan bakau, sedangkan di lingkungan pegunungan
dijumpai pohon pinus, apel, dan sayuran. Dengan beranekaragamnya kondisi lingkungan dan
keanekaragaman hayati, maka terbentuklah keanekaragaman ekosistem.

Di Indonesia, mulai dari daerah pantai hingga puncak Jayawijaya yaitu Puncak Sukarno yang
tertutup es di Irian Jaya, diperkirakan terdapat 47 macam ekosistem. Beberapa ekosistem itu
misalnya ekosistem hutan bakau, ekosistem hutan hujan tropik, ekosistem padang rumput
(savana), ekosistem sawah, ekosistem kota, dll.

2'#c  
 
#
c   

2%
,
 '#
 c   

Aktifitas manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati. Hingga saat ini, berbagai jenis
tumbuhan dan hewan terancam punah dan beberapa di antaranya telah punah. Sebagai contoh,
Australia selama 20 tahun telah kehilangan 41 jenis mamalia, 18 jenis burung, reptilia, ikan, dan
katak, 200 jenis invertebrata, dan 209 jenis tumbuhan.

Sementara itu, Indonesia kehilangan beberapa satwa penting, misalnya harimau bali. Saat ini
hewan tersebut tidak pernah ditemukan lagi keberadaannya, alias kemungkinan sudah punah.
Hewan-hewan seperti badak bercula satu, jalak bali, dan trenggiling juga terancam punah. Belum
lagi beberapa jenis serangga, hewan melata, ikan, dan hewan air, yang sudah tidak ditemukan
lagi di lingkungan kita.

Kepunahan keanekaragaman hayati diduga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai
berikut:

2 



Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal organisme. Kekurangan habitat diyakini
manjadi penyebab utama kepunahan organisme. Jika habitat rusak maka organisme tidak
memiliki tempat yang cocok untuk hidupnya. Kerusakan habitat dapat diakibatkan karena
ekosistem diubah fungsinya oleh manusia, misalnya hutan ditebang dijadikan lahan pertanian,
pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan
menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.

Selain akibat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga dapat diakibatkan oleh bencana alam
misalnya kebakaran, gunung meletus, dan banjir.

Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman ayati laut. Ikan-ikan
serta biota laut yang hidup bersembunyi di dalam terumbu karangtidak dapat lagi hidup dengan
terntram, beberapa di antaranya tidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang
rusak. Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan
meningkat. Kehidupan para nelayan menjadi terganggu.

2  
 

Yang termasuk pestisida misalnya insektisida, herbisida, dan fungisida. Pestisida yang
sebenarnya hanya untuk membunuh organisme penggangu (hama), pada kenyataannya menyebar
ke lingkungan dan meracuni mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya.

2 . 

Bahan pencemar juga dapat membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan penting. Bahan
pencemar dapat berasal dari limbah pabrik dan limbah rumah tangga.

2   # 


Tumbuhan merupakan produser di dalam ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan misalnya
perubahan dari hutan hujan tropik menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya
tumbuh-tumbuhan liar penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapat menyebabkan
hilangnya hewan-hewan yang hidup bergantung pada tumbuhan tersebut.

20 ;   ) 

Tumbuhan atau hewan liar yang masuk ke ekosistem dapat berkompetisi bahkan membunuh
tumbuhan dan hewan asli.

22  

Penebangan hutan tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusak
pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan berbagai tumbuh-tumbuhan karena
penebangan akan mengakibatkan hilangnya hewan. Jadi, penebangan akan menurunkan plasma
nutfah.

23!   

Secara tidak sengaja perilaku kita mempercepat kepunahan oraganisme. Sebagai contoh, kita
sering hanya menanam tanaman yang kita anggap unggul misalnya mangga gadung, mangga
manalagi, jambu bangkok. Sebaliknya kita menghilangkan tanaman yang kita anggap kurang
unggul, misalnya mangga golek, nangka celeng.

Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya


merugikan manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang
hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan pertanian penduduk
karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka semakin berkurang.

Menurunnya populasi serangga pemangsa (predator) karena disemprot dengan insektisida


mengakibatkan terjadinya ledakan populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini memakan
tanaman pertanian, maka ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.

2%
,
    
c   


Tidak semua aktifitas manusia berakibat menurunkan keanekaragaman hayati. Ada juga aktivitas
yang justru meningkatkan keanekaragaman hayati.

2  

Kegiatan penghijauan meningkatkan keanekaragaman hayati. Kegiatan penghijauan tidak hanya


menanam tetapi yang lebih penting adalah merawat tanaman setelah ditanam.

2 
c

Pembuatan taman-taman kota selain meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu
lingkungan, mamberi keindahan, juga meningkatkan keanekaragaman hayati.

2  

Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang.
Usaha pemuliaan akan menghasilkan varian baru. Oleh sebab itu pemuliaan hewan dan
tumbuhan dapat berfungsi meningkatkan keanekaragaman gen.

2%
,
 
  
 c   


Hewan atau tumbuhan langka dan rawan punah dapat dilestarikan dengan pembiakan secara
 dan .

a). Pembiakan secara in situ adalah pembiakan di dalam habitat aslinya. Misalnya
mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon, Taman Nasional Komodo.

b). Pembiakan secara ex situ adalah pembiakan di luar habitat aslinya, namun suasana
lingkungan dibuat mirip dengan aslinya. Misal penangkaran hewan di kebun binatang (harimau,
gajah, burung jalak bali).

c  #
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut disebut
dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki
keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai
variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya.

Indonesia terletak di daerah tropik yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
dibandingkan dengan daerah subtropik dan kutub.

Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.
Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam mempengaruhi sifat
makhluk hidup.

Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen, jenis
maupun keanekaragaman lingkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia juga dapat
meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, pembuatan taman kota, dan
pemuliaan.

Pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ dan ex situ.

You might also like