You are on page 1of 8

Pengembangan Graphical User Interface (GUI) sebagai akses perubahan

pemodelan parametrik 3 Dimensi dengan basis Visual


Basic Aplication (VBA), studi kasus pada
desain botol minuman 600 ml.

Stefanus Ongkodjojo1), Willyanto Anggono2), Rony Oematan3)


1),2)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra
3)
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra
Email: stefong@petra.ac.id

ABSTRAK
Pengembangan produk tidak terlepas dari proses desain dimana banyak kali melibatkan
bantuan penggunaan perangkat lunak dalam pelaksanaannya. Kemampuan pemodelan
parametrik software CAD telah terbukti mampu mengembangkan ragam model dari satu
bentuk model dasar dengan cara merubah nilai maupun status dari parameter desain yang
melekat pada sebuah model CAD 3 dimensi. Salah satu prosedur dalam pemodelan
parametrik yaitu dengan pemanfaatan fasilitas design table yang pada dasarnya adalah
tabel dengan format Microsoft Excel yang dapat mengendalikan dimensi, geometri,
maupun status fitur yang dimiliki model melalui alamat cell pada tabel dengan format baris
adalah ragam model sedangkan kolom memuat parameter yang divariasikan.

Permasalahan yang sering dihadapi yaitu proses perubahan desain tidak dapat dilaksanakan
dengan cepat disebabkan karena yang memiliki akses kepada model CAD hanyalah
desainer. Solusi yang ditawarkan pada makalah ini adalah pembuatan Graphical User
Interface (GUI) sebagai jembatan perubahan pada model yang dikembangkan dengan basis
Visual Basic Aplication (VBA) yang telah terintegrasi langsung dengan Microsoft Excel.
Dengan mengambil studi kasus pada model botol minuman 600 ml yang dikembangkan
dengan software CAD, penelitian ini telah berhasil membuat tampilan muka yang dapat
langsung mengontrol perubahan 12 parameter dimensi, 8 status fitur, serta beberapa opsi
perubahan lainnya secara interaktif pada model CAD.

Kata kunci: Parametric Modeling, CAD, User Interface, VBA

1. Pendahuluan

Proses desain diperlukan pada setiap proses manufaktur dengan tujuan untuk
manghasilkan produk akhir dengan biaya produksi yang optimal karena sebagian besar
biaya produksi ditentukan pada tahap proses desain [1]. Dengan adanya tuntutan
permintaan akan produk dalam waktu yang relatif singkat dan kapasitas yang besar dengan
ragam model, industri perlu menerapkan proses proses desain yang efisien juga efektif.
Penggunaan teknologi Computer Aided Design (CAD) telah terbukti dan teruji mampu
mereduksi secara signifikan waktu yang dibutuhkan seorang desainer dalam merancang
maupun mengembangkan sebuah produk apabila dibandingkan dengan proses desain
konvensional. Namun seringkali yang terjadi adalah tingkat penguasaan terhadap
perangkat lunak yang digunakan serta pemaksimalan fitur yang ada pada perangkat lunak
oleh desainer menjadi faktor penentu kecepatan dan ketepatan proses desain yang
dilakukan dan berujung pada penentu kesuksesan sebuah produk.
Contoh kasus yang diangkat dalam penelitian ini adalah model botol minuman 600
ml. Bentuk geometri dari Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ini sangat bervariasi
apabila diamati dari produk yang telah beredar, khususnya untuk kemasan yang
berkapasitas 500 – 600 ml. Proses yang selama ini terjadi dalam perancangan botol minum
tersebut yaitu setiap bentuk akan dirancang dari awal atau dengan melakukan modifikasi
minor pada desain sebelumnya, dimana hal inilah yang menyebabkan proses desain
tersebut lama serta sangat subjektif pada desainer. Metode yang ditawarkan pada makalah
ini yaitu pemaksimalan fasilitas parametric modeling yang terdapat pada software
Autodesk Mechanical Desktop 2006 (MDt) dengan bantuan Visual Basic Apllication
(VBA), dimana parametric modeling berfungsi untuk membangun sebuah model yang
dimensi, geometri, maupun status fiturnya dapat dikendalikan oleh parameter-parameter
yang telah diberikan pada model tersebut sehingga dimungkinkan untuk membangun
model dengan jumlah yang tidak terbatas dengan merubah nilai parameternya.
Pemanfaatan VBA yaitu untuk mengendalikan perubahan nilai parameter dengan mudah
melalui pembuatan user input interface sehingga perubahan model botol minum AMDK
tidak lagi terbatas pada desainer.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Kemasan botol bukan saja berfungsi sebagai tempat menampung air produk atau
pada umumnya disebut juga Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), tetapi dapat digunakan
sebagai media komunikasi atau promosi dengan melihat desain yang dibuat memiliki nilai
tambah dan estetika untuk menarik konsumen air minum. Untuk itulah, kemasan botol
memegang peranan penting dalam pemilihan produk oleh konsumen. Kemasan botol yang
beredar di masyarakat terdiri atas berbagai varian yang membedakan antar satu kemasan
dengan kemasan lainnya, begitu pula akan merek air minum yang ditawarkan kepada
konsumen. Gambar di bawah ini merupakan sample botol yang dipilih dari berbagai
kemasan botol yang ada di masyarakat.

Gambar 2.1 Sample kemasan botol (AMDK)

Namun apabila diamati dengan lebih teliti, kemasan-kemasan tersebut mempunyai


bentuk geometri hampir mirip satu dengan lainnya serta dapat disederhanakan menjadi 1
bentuk dasar saja. Proses yang dibutuhkan untuk membuat botol minum yaitu proses blow
moulding material plastik PET pada cetakan yang telah memiliki cavity yang sesuai
dengan desain yang telah dibuat.

2.2 Parametric Modeling


Parametric modeling memiliki arti dasar yaitu proses pemodelan dengan
menggunakan parameter dan constraint untuk menciptakan hubungan antara geometri dan
topologi pada sebuah model[2] atau dalam artian lain adalah kemampuan geometri sebuah
model untuk dikendalikan oleh serangkaian parameter[3]. Dalam sebuah pemodelan
parametrik, geometri dan dimensi memiliki hubungan dua arah dimana perubahan bila ada
perubahan dimensi maka geometrinya juga akan berubah [4]. Autodesk Mechanical
Dekstop (MDt) adalah suatu program yang dapat membuat part modeling 3D Solid
Parametric yang berbentuk tunggal/ individual, maupun Assembly Modeling yaitu
berbentuk gabungan beberapa part sebagai satu kesatuan dan dapat juga membuat surface
modeling yaitu berbentuk bidang-bidang datar dan lengkung [5].

Dalam MDt pengaplikasian parameter pada model dapat dilakukan pada beberapa
tahapan modeling maupun prosedur, yang antara lain berupa:
1. Constraint. Constrains adalah korelasi antara satu objek dalam profile dengan
objek lainnya yang akan tetap dipertahankan meskipun ukuran objek tersebut
diubah. Pemberian constrain ini dapat diberikan secara otomatis saat sebuah sketch
diubah menjadi profile oleh MDt maupun diberikan secara manual yang meliputi:
Horizontal, Vertical, Perpendicular, Parallel, Colinier, Concentric, dan lain-lain.
2. Equation. Equation adalah pemberian suatu persamaan matematis yang
menjelaskan hubungan dimensi sebuah parameter dengan parameter yang lain,
misal: d0=d1/2 Pemberian equation ini dilakukan melalui Equation Assistant yang
terdapat pada MDt.
3. Design Variable.Terdapat dua macam design variable yang dapat diterapkan yaitu
Active Part Design Variable ,yaitu untuk untuk mengontrol parameter pada satu
part yang sedang aktif saja serta Global Desain Variable untuk mengontrol
parameter yang tidak terbatas pada satu part atau feature saja tapi pada beberapa
parts yang mempunyai persamaan bentuk tetapi berbeda dimensinya di beberapa
bagian dari part tersebut[5].
4. Design table. Design table yang pada dasarnya adalah tabel dengan format
Microsoft Excel yang dapat mengendalikan dimensi, geometri, maupun status fitur
yang dimiliki model melalui alamat cell pada tabel dengan format baris adalah
ragam model sedangkan kolom memuat parameter yang divariasikan

2.3 Visual Basic Application (VBA)


Terbagi atas 3 kata yaitu visual, basic dan application, dimana artinya sebagai
berikut[6]:
• Visual menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat graphical user
interface (GUI).
• Basic merupakan bagian bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic
Instruction Code), yaitu sebuah bahasa pemrograman yang dalam sejarahnya
sudah banyak digunakan oleh para programmer untuk menyusun aplikasi.Visual
Basic dikembangkan dari bahasa pemrograman BASIC dan sekarang berisi
statement, fungsi, dan keyword, yang beberapa di antaranya terhubung ke
windows GUI.
• Application merupakan aplikasi Visual Basic pada Microsoft, salah satunya
pada Microsoft Excell.
VBA dijalankan oleh sebuah prosedur yang telah diatur sendiri oleh aplikasi-
aplikasinya. Prosedur ini merupakan bagian kode yang akan dieksekusi. Pengeksekusi
kode ini biasanya dimulai dari baris pertama kode. Jika ingin menjalankan prosedur yang
dimaksud, maka dihubungkan aplikasi dengan prosedur yang dimaksud dengan
menyebutkan nama prosedurnya [6].Urutan dalam event yang didefinisikan dalam sebuah
urutan kodenya menunjukkan perbedaan waktu pengeksekusi saat program dijalankan.
Berikut ini merupakan tahapan dalam penggunaan interface VBA hingga menjalankan
program :
1. Form Designer
2. Menset Properti
3. Menulis kode program
4. Menjalankan program
3. Metodologi Penelitian

M
ulai

M
ula
i

Pengidentifikasian
Param eterd esain
P
en g
ide
n tifik
asia n
Para
m eterd e s
a in

P embuata
nModel
Des
a in 2Dme nja
di 3D
P emb
uata
nMod
el
D
esain 2Dm en
jad
i 3D

Pengaplika
sianP ara
m ete
rdan
Hubu nganantarParameter Pe
nga
plik
asianPara
m ete
rdan
Hu
bu nganan
tarParam e
ter

Pe ngujia
n
Tidak Pe
ru bah a
n Pengujian
T
idak Peruba
h an
Para
m eterpa da
P
ara
m ete
rpa d
a
Mo del
Mo del

Y
a Y
a

Pe
m b
uata
nUse rInput P
emb
uata
nUserIn p
ut
Interfac
e Interfac
e

T
idak Pe
n gujia
n T
idak Pe
n gujia
n
Inte
rfa c
e Inte
rfa ce

Ya
Ya

3DMo
delO
utp
ut
3DM
odelO
utp
u t

2DD
rawin
g B
O M F
E A
2DDrawing BOM F
E A

Peng
u jia
n Tida
k

Pengujia
n Tidak M
ode
lOutp ut
Mo
d elOutput
Y
a

Ya
S
ele
sai

Sele
sai

Gambar 3.1 Tahapan metodologi penelitian


4. Pembahasan
4.1 Identifikasi Parameter
Pengidentifikasian parameter desain ini, diawali dengan pemilihan model template
botol minum, dimana dari 12 jenis model yang berbeda yang terpilih sebagai sample yang
memiliki model dasar yang sama dibangun menjadi 2 model utama yaitu seperti gambar
berikut:

Gambar 4.1 Model botol dasar yang dibangun dari model dasar
Dari model tersebut ditentukan sejumlah parameter yang membentuk model yaitu sebagai
berikut:
• Jari-jari mulut • jarak atas cutting perut
• tinggi mulut • jarak bawah cutting perut
• tinggi badan • jari-jari cutting midplane perut
• jari-jari dasar • jarak atas cutting midplane perut
• tinggi total • jarak bawah cutting midplane perut
• jari-jari lengkung • lebar midplane perut
• tinggi lengkung • jumlah midplane perut
• jumlah lengkung • tinggi cincin
• jari-jari cekungan dasar • jari-jari luar cincin
• jarak atas cekungan • jarak atas cincin
• jarak bawah cekungan • tebal kulit
• jumlah cekungan • jari-jari ulir
• jari-jari perut • tinggi ulir
• jarak atas perut • jarak bawah ulir
• jarak bawah perut • jumlah putaran ulir
• jari-jari cutting dasar perut • diameter putar ulir
4.2 Pengembangan model 3 Dimensi
Adapun tahapan urutan kerja proses pembentukan gambar 3D modeling solid
parametric kemasan botol :
1. Gambar sketsa 2D
Pada gambar 4.2 memperlihatkan gambar sketsa geometri 2D yang sederhana dari
model botol hingga dibuat sebuah profile sampai bentuk luar yang diinginkan.

Gambar 4.2 Sketsa botol yang dikonversikan menjadi profile dan dilengkapi dimensi
(kiri),
Sketsa botol dalam proses perubahan menjadi sketch profile (a) penampilan simbol-simbol
dari constraint geometry (b) dan (c) constraint dimensi (kanan)

2. Sketch profile
Gambar sketsa yang telah dibuat dan dijadikan sebagai profile dan Mechanical
Desktop akan memberikan konstrain geometri. Kemudian diberikan konstrain dimensi
secukupnya, dimana konstrain geometri dan konstrain dimensi mengontrol dan
mengendalikan bentuk geometri dari part yang akan terbentuk kemudian sehingga terikat
sesuai dengan yang dibutuhkan. Pada gambar 4.2 (kanan) menggambarkan perbedaan
antara konstrain geometri dan konstrain dimensi.

3. Features
Tahap berikutnya dari sketch profile dibentuk lagi menjadi 3D solid
parametrikmenggunakan firtur yang tersedia. Berikut ini akan dijelaskan setiap tahapan
pembentukan feature pada model botol yang bermula dari model dasar.
a. Pembentukan feature lengkung dan perbanyak feature
b. Pembentukan feature cekungan dasar dan perbanyak feature
c. Pembentukan feature perut
d. Pembentukan feature pinggul yang terdiri atas feature revolve cutting, extrude
midplane dan perbanyak feature.
e. Pembentukan feature cincin
f. Pembentukan ulir
g. Pembentukan feature shell membentuk tebal kulit botol

Gambar 4.3 Tahapan pembentukan 3D Model

4. Tahap penyempurnaan gambar part atau 3D Solid Modeling


Model 3D solid parametrik yang telah terbentuk yang terdiri atas sejumlah
feature masih terus dikembangkan dengan menambahkan feature lainnya dan atau
mengedit dimensinya. Misalkan dengan menambahkan fillet pada beberapa feature yang
terlihat lancip atau tajam, yaitu pada feature mulut, ulir, lengkungan, cekungan, dasar botol
dan leher botol.

4.3 Pengaplikasian parameter


Pengaplikasian parameter pada model dilakukan dengan menggunakan constraint,
equation, design variable, maupun design table secara bertahap. Khusus untuk constraint,
diberikan saat model pada tahapan profile dan belum membentuk suatu solid body.
Penamaan parameter dilakukan pada tahapan design variable dengan tujuan untuk
mempermudah pengenalan nama serta maksud sebuah parameter yang diberikan pada
model (gambar 4.4 a).
Tahapan selanjutnya yaitu mengaplikasikan design table yang berupa tabel dengan
format Microsoft Excel (.xls) kepada parameter-parameter yang telah terlebih dahulu
dibuat. Format yang dipakai di tabel Excel yaitu format baris berisi semua nama parameter
yang ingin dikendalikan pada model, baik berupa dimensi numerik maupun status
suppression dari sebuah fitur, sedangkan pada format kolom memuat variasi yang
diinginkan. Pertemuan antara baris dan kolom memuat nilai dari parameter yang
dikendalikan (gambar 4.4 b).

(a) (b)

Gambar 4.4 (a)Dimensi parametrik yang terbentuk


(b)Design table untuk parameter pada model

4.4 Pengembangan User Input Interface


Dalam kaitannya dengan software MDt, Fungsi VBA yaitu untuk membuat sebuah
tampilan muka (user intput interface) sebagai akses perubahan pada parameter model
melalui design table yang telah dibuat dengan format .xls [7]

Input Data
Parameter
Penggun data VBA inputan Design Parametric
update
a interface Table Model

Gambar 4.5 Tahapan penggunaan VBA interface hingga parametrik modelling[7]


Dengan urutan langkah seperti telah disebutkan pada point 2.3, maka tampilan
muka dibuat sedimikian rupa sehingga dapat memfasilitasi segala perubahan yang
diharapkan dan dimungkinkan pada model (gambar 4.6).
(a) (b)
Gambar 4.6. (a)Tampilan keseluruhan VBA beserta komponen-komponen pendukung form
(b) Tampilan display All Option dan contoh pemilihan salah satu model standar

Agar tampilan yang telah dibuat dapat difungsikan untuk merubah nilai dari cell
tabel Excel, maka perlu dibuatlah serangkaian kode program di VBA yang mengatur
aturan main setiap isian yang terdapat pada tampilan. Jika Visual Basic menampilkan
pesan error, berarti terdapat kesalahan dalam mengetik pernyataan program, dan Visual
Basic akan menunjukkan pernyataan mana yang salah, dan apabila terdapat kekurangan
dalam penulisan program, maka Visual Basic pun terkadang akan menunjukkan dan
menampilkan yang sebenarnya dalam sebuah kotak pesan. Dalam penulisan kode program,
terdapat beberapa bagian yaitu:
• Opening Code
Merupakan suatu penyataan kode yang menandakan awal dimulainya atau ditampilkan
form (gambar 4.7a).
• Initial Code
Menunjukkan situasi mula-mula tanpa nilai dan juga menampilkan bentuk form yaitu
dalam bentuk form display Basic maupun All Option. (gambar 4.8b)
• Isi program
Merupakan isi dari kode-kode penyataan program, yang melingkupi perintah semua
command, baik dihubungkan ke form maupun dihubungkan ke tampilan Excel yang berupa
nilai dan tanda. Dapat dilihat pada gambar 4.8c.

(a)

(b) (c)

Gambar 4.7 (a) Kode opening, (b) Initial kode


(c) Isi program dari salah satu jenis command

4.5 Menjalankan program


Untuk menjalankan program, pada tampilan Excel diberi satu command “Open” yang
berisi perintah opening program (gambar 4.8), yang akan menampilkan form yang telah
dibuat sebelumnya. Apabila proses desain telah dilakukan secara interaktif pada Graphical
User Interface yang telah dibuat dengan bantuan VBA, maka nilai dari dimensi numerik
yang terdapat pada cell-cell tabel akan berubah ataupun terisikan dan apabila tabel .xls
tersebut disimpan maka selanjutnya bila design table yang melekat pada model di-update,
perubahan akan terjadi pada model sesuai dengan nilai parameter yang termuat di design
table.

(a) (b)

Gambar 4.8 (a) Eksekusi Program. (b) Perubahan dimensi parametrik pada model

5. Kesimpulan
Pengembangan produk botol minuman yang memiliki variasi bentuk desain dapat
diaplikasikan menggunakan kemampuan permodelan parametrik software CAD yaitu
Autodesk Mechanical Desktop 2006 serta bantuan Visual Basic Application melalui
pengendalian perubahan nilai dimensi maupun status dari parameter desain model botol
minum tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan telah dapat dikendalikannya 34 parameter
pada desain table yang mengontrol 12 parameter dimensi pada model dan 8 status fitur
serta beberapa opsi perubahan lainnya secara interaktif pada model CAD.

6. Referensi
[1] Wahyudi, D. “Penilaian Desain Produk dengan Assembly Analysis and Line Balancing
Spreadsheet dan Ullman 13 Guidelines untuk Meningkatkan Kinerja Perakita”. Jurnal
Teknik Mesin Vol. 1, No. 2, Oktober 1999 : 143 – 150. 2 November 2006.
[2] Chua,C.K. and Lye,S.L. (1998)“Parametric Modelling of Drinking Bottles”. Integrated
Manufacturing System, Vol 9/2 pp 99-108.
[3] Anderl,R. (1994) “Parametrics for Product Modelling”. Parametric and Variational
Design. pp15-26. Ed by J. Hoschek and W. Dankwort. Germany: B.G Teubner Stuttgart
[4] Anderl,R. and Mendgen,R. (1995) “Modelling with Constraints: Theoretical
Foundation and Application”. Computer Aided Design, Vol. 28. No.3 pp.155-168
[5] Kwari, H.W, dan Kwari, Andi. Mechanical Desktop 4.0. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2004.
[6] Pemrograman Visual Basic 6.0. Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi, 2003.
[7] Ongkodjojo, Stefanus. Application of Parametric 3D Product Design for Multipurpose
Conveyor. Northumbria University, 2005.

You might also like