Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Pengembangan produk tidak terlepas dari proses desain dimana banyak kali melibatkan
bantuan penggunaan perangkat lunak dalam pelaksanaannya. Kemampuan pemodelan
parametrik software CAD telah terbukti mampu mengembangkan ragam model dari satu
bentuk model dasar dengan cara merubah nilai maupun status dari parameter desain yang
melekat pada sebuah model CAD 3 dimensi. Salah satu prosedur dalam pemodelan
parametrik yaitu dengan pemanfaatan fasilitas design table yang pada dasarnya adalah
tabel dengan format Microsoft Excel yang dapat mengendalikan dimensi, geometri,
maupun status fitur yang dimiliki model melalui alamat cell pada tabel dengan format baris
adalah ragam model sedangkan kolom memuat parameter yang divariasikan.
Permasalahan yang sering dihadapi yaitu proses perubahan desain tidak dapat dilaksanakan
dengan cepat disebabkan karena yang memiliki akses kepada model CAD hanyalah
desainer. Solusi yang ditawarkan pada makalah ini adalah pembuatan Graphical User
Interface (GUI) sebagai jembatan perubahan pada model yang dikembangkan dengan basis
Visual Basic Aplication (VBA) yang telah terintegrasi langsung dengan Microsoft Excel.
Dengan mengambil studi kasus pada model botol minuman 600 ml yang dikembangkan
dengan software CAD, penelitian ini telah berhasil membuat tampilan muka yang dapat
langsung mengontrol perubahan 12 parameter dimensi, 8 status fitur, serta beberapa opsi
perubahan lainnya secara interaktif pada model CAD.
1. Pendahuluan
Proses desain diperlukan pada setiap proses manufaktur dengan tujuan untuk
manghasilkan produk akhir dengan biaya produksi yang optimal karena sebagian besar
biaya produksi ditentukan pada tahap proses desain [1]. Dengan adanya tuntutan
permintaan akan produk dalam waktu yang relatif singkat dan kapasitas yang besar dengan
ragam model, industri perlu menerapkan proses proses desain yang efisien juga efektif.
Penggunaan teknologi Computer Aided Design (CAD) telah terbukti dan teruji mampu
mereduksi secara signifikan waktu yang dibutuhkan seorang desainer dalam merancang
maupun mengembangkan sebuah produk apabila dibandingkan dengan proses desain
konvensional. Namun seringkali yang terjadi adalah tingkat penguasaan terhadap
perangkat lunak yang digunakan serta pemaksimalan fitur yang ada pada perangkat lunak
oleh desainer menjadi faktor penentu kecepatan dan ketepatan proses desain yang
dilakukan dan berujung pada penentu kesuksesan sebuah produk.
Contoh kasus yang diangkat dalam penelitian ini adalah model botol minuman 600
ml. Bentuk geometri dari Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ini sangat bervariasi
apabila diamati dari produk yang telah beredar, khususnya untuk kemasan yang
berkapasitas 500 – 600 ml. Proses yang selama ini terjadi dalam perancangan botol minum
tersebut yaitu setiap bentuk akan dirancang dari awal atau dengan melakukan modifikasi
minor pada desain sebelumnya, dimana hal inilah yang menyebabkan proses desain
tersebut lama serta sangat subjektif pada desainer. Metode yang ditawarkan pada makalah
ini yaitu pemaksimalan fasilitas parametric modeling yang terdapat pada software
Autodesk Mechanical Desktop 2006 (MDt) dengan bantuan Visual Basic Apllication
(VBA), dimana parametric modeling berfungsi untuk membangun sebuah model yang
dimensi, geometri, maupun status fiturnya dapat dikendalikan oleh parameter-parameter
yang telah diberikan pada model tersebut sehingga dimungkinkan untuk membangun
model dengan jumlah yang tidak terbatas dengan merubah nilai parameternya.
Pemanfaatan VBA yaitu untuk mengendalikan perubahan nilai parameter dengan mudah
melalui pembuatan user input interface sehingga perubahan model botol minum AMDK
tidak lagi terbatas pada desainer.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Kemasan botol bukan saja berfungsi sebagai tempat menampung air produk atau
pada umumnya disebut juga Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), tetapi dapat digunakan
sebagai media komunikasi atau promosi dengan melihat desain yang dibuat memiliki nilai
tambah dan estetika untuk menarik konsumen air minum. Untuk itulah, kemasan botol
memegang peranan penting dalam pemilihan produk oleh konsumen. Kemasan botol yang
beredar di masyarakat terdiri atas berbagai varian yang membedakan antar satu kemasan
dengan kemasan lainnya, begitu pula akan merek air minum yang ditawarkan kepada
konsumen. Gambar di bawah ini merupakan sample botol yang dipilih dari berbagai
kemasan botol yang ada di masyarakat.
Dalam MDt pengaplikasian parameter pada model dapat dilakukan pada beberapa
tahapan modeling maupun prosedur, yang antara lain berupa:
1. Constraint. Constrains adalah korelasi antara satu objek dalam profile dengan
objek lainnya yang akan tetap dipertahankan meskipun ukuran objek tersebut
diubah. Pemberian constrain ini dapat diberikan secara otomatis saat sebuah sketch
diubah menjadi profile oleh MDt maupun diberikan secara manual yang meliputi:
Horizontal, Vertical, Perpendicular, Parallel, Colinier, Concentric, dan lain-lain.
2. Equation. Equation adalah pemberian suatu persamaan matematis yang
menjelaskan hubungan dimensi sebuah parameter dengan parameter yang lain,
misal: d0=d1/2 Pemberian equation ini dilakukan melalui Equation Assistant yang
terdapat pada MDt.
3. Design Variable.Terdapat dua macam design variable yang dapat diterapkan yaitu
Active Part Design Variable ,yaitu untuk untuk mengontrol parameter pada satu
part yang sedang aktif saja serta Global Desain Variable untuk mengontrol
parameter yang tidak terbatas pada satu part atau feature saja tapi pada beberapa
parts yang mempunyai persamaan bentuk tetapi berbeda dimensinya di beberapa
bagian dari part tersebut[5].
4. Design table. Design table yang pada dasarnya adalah tabel dengan format
Microsoft Excel yang dapat mengendalikan dimensi, geometri, maupun status fitur
yang dimiliki model melalui alamat cell pada tabel dengan format baris adalah
ragam model sedangkan kolom memuat parameter yang divariasikan
M
ulai
M
ula
i
Pengidentifikasian
Param eterd esain
P
en g
ide
n tifik
asia n
Para
m eterd e s
a in
P embuata
nModel
Des
a in 2Dme nja
di 3D
P emb
uata
nMod
el
D
esain 2Dm en
jad
i 3D
Pengaplika
sianP ara
m ete
rdan
Hubu nganantarParameter Pe
nga
plik
asianPara
m ete
rdan
Hu
bu nganan
tarParam e
ter
Pe ngujia
n
Tidak Pe
ru bah a
n Pengujian
T
idak Peruba
h an
Para
m eterpa da
P
ara
m ete
rpa d
a
Mo del
Mo del
Y
a Y
a
Pe
m b
uata
nUse rInput P
emb
uata
nUserIn p
ut
Interfac
e Interfac
e
T
idak Pe
n gujia
n T
idak Pe
n gujia
n
Inte
rfa c
e Inte
rfa ce
Ya
Ya
3DMo
delO
utp
ut
3DM
odelO
utp
u t
2DD
rawin
g B
O M F
E A
2DDrawing BOM F
E A
Peng
u jia
n Tida
k
Pengujia
n Tidak M
ode
lOutp ut
Mo
d elOutput
Y
a
Ya
S
ele
sai
Sele
sai
Gambar 4.1 Model botol dasar yang dibangun dari model dasar
Dari model tersebut ditentukan sejumlah parameter yang membentuk model yaitu sebagai
berikut:
• Jari-jari mulut • jarak atas cutting perut
• tinggi mulut • jarak bawah cutting perut
• tinggi badan • jari-jari cutting midplane perut
• jari-jari dasar • jarak atas cutting midplane perut
• tinggi total • jarak bawah cutting midplane perut
• jari-jari lengkung • lebar midplane perut
• tinggi lengkung • jumlah midplane perut
• jumlah lengkung • tinggi cincin
• jari-jari cekungan dasar • jari-jari luar cincin
• jarak atas cekungan • jarak atas cincin
• jarak bawah cekungan • tebal kulit
• jumlah cekungan • jari-jari ulir
• jari-jari perut • tinggi ulir
• jarak atas perut • jarak bawah ulir
• jarak bawah perut • jumlah putaran ulir
• jari-jari cutting dasar perut • diameter putar ulir
4.2 Pengembangan model 3 Dimensi
Adapun tahapan urutan kerja proses pembentukan gambar 3D modeling solid
parametric kemasan botol :
1. Gambar sketsa 2D
Pada gambar 4.2 memperlihatkan gambar sketsa geometri 2D yang sederhana dari
model botol hingga dibuat sebuah profile sampai bentuk luar yang diinginkan.
Gambar 4.2 Sketsa botol yang dikonversikan menjadi profile dan dilengkapi dimensi
(kiri),
Sketsa botol dalam proses perubahan menjadi sketch profile (a) penampilan simbol-simbol
dari constraint geometry (b) dan (c) constraint dimensi (kanan)
2. Sketch profile
Gambar sketsa yang telah dibuat dan dijadikan sebagai profile dan Mechanical
Desktop akan memberikan konstrain geometri. Kemudian diberikan konstrain dimensi
secukupnya, dimana konstrain geometri dan konstrain dimensi mengontrol dan
mengendalikan bentuk geometri dari part yang akan terbentuk kemudian sehingga terikat
sesuai dengan yang dibutuhkan. Pada gambar 4.2 (kanan) menggambarkan perbedaan
antara konstrain geometri dan konstrain dimensi.
3. Features
Tahap berikutnya dari sketch profile dibentuk lagi menjadi 3D solid
parametrikmenggunakan firtur yang tersedia. Berikut ini akan dijelaskan setiap tahapan
pembentukan feature pada model botol yang bermula dari model dasar.
a. Pembentukan feature lengkung dan perbanyak feature
b. Pembentukan feature cekungan dasar dan perbanyak feature
c. Pembentukan feature perut
d. Pembentukan feature pinggul yang terdiri atas feature revolve cutting, extrude
midplane dan perbanyak feature.
e. Pembentukan feature cincin
f. Pembentukan ulir
g. Pembentukan feature shell membentuk tebal kulit botol
(a) (b)
Input Data
Parameter
Penggun data VBA inputan Design Parametric
update
a interface Table Model
Agar tampilan yang telah dibuat dapat difungsikan untuk merubah nilai dari cell
tabel Excel, maka perlu dibuatlah serangkaian kode program di VBA yang mengatur
aturan main setiap isian yang terdapat pada tampilan. Jika Visual Basic menampilkan
pesan error, berarti terdapat kesalahan dalam mengetik pernyataan program, dan Visual
Basic akan menunjukkan pernyataan mana yang salah, dan apabila terdapat kekurangan
dalam penulisan program, maka Visual Basic pun terkadang akan menunjukkan dan
menampilkan yang sebenarnya dalam sebuah kotak pesan. Dalam penulisan kode program,
terdapat beberapa bagian yaitu:
• Opening Code
Merupakan suatu penyataan kode yang menandakan awal dimulainya atau ditampilkan
form (gambar 4.7a).
• Initial Code
Menunjukkan situasi mula-mula tanpa nilai dan juga menampilkan bentuk form yaitu
dalam bentuk form display Basic maupun All Option. (gambar 4.8b)
• Isi program
Merupakan isi dari kode-kode penyataan program, yang melingkupi perintah semua
command, baik dihubungkan ke form maupun dihubungkan ke tampilan Excel yang berupa
nilai dan tanda. Dapat dilihat pada gambar 4.8c.
(a)
(b) (c)
(a) (b)
Gambar 4.8 (a) Eksekusi Program. (b) Perubahan dimensi parametrik pada model
5. Kesimpulan
Pengembangan produk botol minuman yang memiliki variasi bentuk desain dapat
diaplikasikan menggunakan kemampuan permodelan parametrik software CAD yaitu
Autodesk Mechanical Desktop 2006 serta bantuan Visual Basic Application melalui
pengendalian perubahan nilai dimensi maupun status dari parameter desain model botol
minum tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan telah dapat dikendalikannya 34 parameter
pada desain table yang mengontrol 12 parameter dimensi pada model dan 8 status fitur
serta beberapa opsi perubahan lainnya secara interaktif pada model CAD.
6. Referensi
[1] Wahyudi, D. “Penilaian Desain Produk dengan Assembly Analysis and Line Balancing
Spreadsheet dan Ullman 13 Guidelines untuk Meningkatkan Kinerja Perakita”. Jurnal
Teknik Mesin Vol. 1, No. 2, Oktober 1999 : 143 – 150. 2 November 2006.
[2] Chua,C.K. and Lye,S.L. (1998)“Parametric Modelling of Drinking Bottles”. Integrated
Manufacturing System, Vol 9/2 pp 99-108.
[3] Anderl,R. (1994) “Parametrics for Product Modelling”. Parametric and Variational
Design. pp15-26. Ed by J. Hoschek and W. Dankwort. Germany: B.G Teubner Stuttgart
[4] Anderl,R. and Mendgen,R. (1995) “Modelling with Constraints: Theoretical
Foundation and Application”. Computer Aided Design, Vol. 28. No.3 pp.155-168
[5] Kwari, H.W, dan Kwari, Andi. Mechanical Desktop 4.0. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2004.
[6] Pemrograman Visual Basic 6.0. Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi, 2003.
[7] Ongkodjojo, Stefanus. Application of Parametric 3D Product Design for Multipurpose
Conveyor. Northumbria University, 2005.