You are on page 1of 66

WEEKLY DEVOTIONAL

2010
THE BOOK OF LUKE
CHAPTER
1:1 – 9:36

By:
Gagan Gunawidjaja Wei
Editor:
Peter Purwanegara
Jan 3, 2010
TAHUN 2010 - TAHUN TRANSFORMASI (LUKAS 1:1-4)

“Supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan


kepadamu sungguh benar.”

Lukas 1:4

Kitab Lukas merupakan kitab yang menuliskan riwayat kehidupan Yesus, khususnya ketika
Yesus ada di muka bumi ini, dua ribu tahun yang lalu. Tentu Yesus merupakan seorang yang
terkenal ketika itu, mengingat ada banyak orang yang menyusun dan menuliskan kehidupan-
Nya1. Kehidupan-Nya yang membawa pengaruh besar bagi orang yang berjumpa dengan-Nya
sehingga menarik minat orang-orang untuk menuliskan riwayat kehidupan-Nya. Kemanapun
Yesus melangkah selalu membawa transformasi, ada banyak orang yang diubahkan
kehidupannya, orang sakit disembuhkan, orang kerasukan setan disembuhkan, orang yang
dibuang atau dikucilkan masyarakat diterima-Nya, bahkan orang mati dibangkitkan. Yang sedih
dan berduka dihiburkan, yang lemah dikuatkan dan yang tidak memiliki pengharapan
mendapatkan pengharapan baru.

Tahun 2010 ini kita akan lebih fokus membahas salah satu visi yang diberikan kepada gereja
kita, yaitu:”Touching God” dengan tema “The Journey of Transformation”, yang mana melalui
tema ini kita akan belajar:

1. Apa yang dimaksud dengan berjalan bersama Yesus, sehingga kita bisa bertumbuh
menjadi orang Kristen dewasa?
2. Bagaimana memiliki relationships yang terus menerus membaik baik dengan TUHAN
maupun dengan sesama?
3. Bagaimana agar hidup kita membawa pengaruh di Market Place di mana kita berada.
4. Agar kita melayani TUHAN dengan lebih sungguh-sungguh.

Tentu kerinduan kita tidak hanya sekedar mengetahui keempat hal tersebut di atas, melainkan
kita bisa menerapkan keempat hal tersebut dalam kehidupan kita. Dengan harapan kehidupan
kita mengalami transformasi dan lebih jauh lagi, kehidupan orang-orang yang berjumpa dengan
kita juga mengalami transfomasi. Mari kita sambut tahun 2010 ini dengan penuh antusias karena
bukan saja kita mengalami transformasi dalam keluarga, pekerjaan, pendidikan maupun
pelayanan namun tahun 2010 juga merupakan tahun di mana kita menjadi saksi dan teladan bagi
orang-orang yang berjumpa dengan kita, sehingga mereka mengalami transformasi.

SELAMAT TAHUN BARU 2010 – TUHAN MEMBERKATI.

Lukas 1:1
Jan 10, 2010
THE JOURNEY OF ZECHARIA'S TRANFORMATION (LUKAS 1:5-25)

“Tetapi malaikat itu berkata kepadanya:”Jangan takut hai Zakharia, sebab


doamu telah dikabulkan. Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-
laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes”
Lukas 1:13

Ayat tersebut di atas merupakan ayat yang membawa transformasi bukan saja bagi Zakharia
melainkan juga bagi Elisabet istrinya bahkan bagi umat Israel secara keseluruhan. Sedikitnya ada
tiga hal peristiwa penting yang dapat kita simak melalui perjalanan hidup Zakharia. Pertama,
Zakharia merupakan orang pertama yang dicatat dalam Alkitab yang menerima pewahyuan dari
Allah setelah 400 tahun Allah tidak pernah melakukan hal tersebut kepada umat-Nya. Untuk
melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan sudah merupakan tugas yang sangat terhormat
karena tidak setiap orang dapat melakukan itu, tetapi berjumpa dan mendapatkan pewahyuan
langsung setelah 400 tahun tidak pernah terjadi, merupakan satu kehormatan yang lebih lagi.

Kedua, Tuhan menjawab doa Zakharia akan kerinduannya untuk memiliki anak. Setelah berdoa
dan menunggu bertahun –tahun untuk memiliki anak, akhirnya Tuhan menjawab doanya. Dan
yang ketiga adalah Tuhan menggenapi rencana-Nya bagi dunia melalui kehidupan Zakharia
dengan memberikan Yohanes.

Apa yang bisa kita pelajari melalui kisah ini?


1. Zakharia mengajarkan kepada kita untuk terus berdoa dan senantiasa mentaati perintah-
perintah Tuhan sekalipun seakan-akan Tuhan tidak atau belum menjawab doa-doa kita.
2. Perjumpaan dengan Tuhan menyebabkan transformasi. Satu-satunya cara untuk
mengalami transformasi dalam kehidupan kita hanya ketika kita berjumpa dengan Tuhan.
Perjumpaan Zakharia dengan Tuhan melalui malaikat-Nya, membuat perubahan besar
bagi dirinya, pernikahannya dan bangsanya.

Berdoalah agar di tahun 2010 kehidupan kita mengalami transformasi di semua bidang, baik diri
sendiri, keuangan, pelayanan, studi dan keluarga. Amin.
Jan 17, 2010

THE JOURNEY OF MARY’S TRANSFORMATION (LUKAS 1:26-38)

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Lukas 1:37

Allah menyuruh malaikat Gabriel untuk menjumpai Zakharia dan menemui Maria. Sekalipun
malaikat yang diutus Allah adalah sama namun ada beberapa hal penting yang perlu kita
perhatikan, antara lain:

Malaikat Gabriel menjumpai Zakharia di bait suci dan menjumpai Maria di rumah, pada waktu
yang berbeda. Artinya perjumpaan dengan Allah tidak dibatasi oleh tempat atau waktu tertentu
saja. Allah bisa menjumpai kita di rumah, di tempat pekerjaan, di tempat bulutangkis atau
dimana saja.

Perbedaan yang lain, Elisabet mengandung dari benih Zakharia sedangkan Maria mengandung
dari Roh Kudus. Yohanes adalah keturunan dari Zakharia dan Elisabet sedangkan Yesus bukan
keturunan Yusuf dan Maria. Yesus adalah Anak Allah yang lahir dengan meminjam kandungan
Maria. Yesus tidak memiliki benih dosa.

Selain perbedaan di atas, kita juga bisa melihat persamaannya. Kedua peristiwa tersebut
merupakan suatu keajaiban, yang tidak mungkin terjadi di luar campur tangan Allah. Dengan
kata lain hanya Allah saja yang bisa membuat peristiwa ini terjadi. Kedua peristiwa tersebut
dialami oleh dua orang wanita. Saat itu wanita dianggap sebagai second class citizen. Elisabet
yang mandul dan Maria yang masih perawan namun mengandung, status mereka pada waktu itu
dipandang sebagai wanita yang hina. Tetapi Tuhan memakai mereka untuk dapat memuliakan
nama Tuhan.

Elisabet yang mandul menjadi mengandung, sepertinya hal yang biasa, meski hal itu juga suatu
mujizat. Tetapi Maria yang masih perawan menjadi mengandung tanpa bersetubuh, ini
merupakan demonstrasi kuasa Tuhan. Mengalami mujizat bukan karena kemampuan atau
kelebihan kita tetapi hanya karena anugerah Tuhan. Demikian pula, mengalami transformasi
bukan karena usaha kita, melainkan anugerah Allah yang dinyatakan melalui kuasa-Nya.
Siapapun dapat mengalami transformasi, karena yang menentukan adalah Allah bukan kita. Mari
kita sambut transformasi yang Allah kerjakan dalam hidup kita dengan sikap penuh pengucapan
syukur dan taat kepada Firman-Nya. Amin
Jan 24, 2010

PERJALANAN MARIA MENGUNJUNGI ELISABET (Luke 1:39-45)

“Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan
kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

Lukas 1:45

Kunjungan Maria ke tempat Elisabet merupakan peristiwa yang penting untuk dipelajari. Perikop
ini memberitahu kita bahwa Elisabet memberikan peneguhan-peneguhan atas firman Tuhan yang
telah disampaikan kepada Maria melalui utusan Allah, yaitu malaikat Gabriel. Peneguhan-
peneguhan tersebut meliputi dua hal, yaitu:

1. Maria akan mengandung sekalipun ia belum bersuami2


2. Anak yang dikandungnya berasal dari Roh Kudus, yaitu Yesus Kristus, Anak Allah 3

Hal penting apa yang kita bisa pelajari dari kisah ini? Ayat hafalan minggu ini, seperti yang
tertera di atas mengatakan Maria adalah orang yang berbahagia. Mengapa Maria dikatakan orang
yang berbahagia? Alkitab memberitahu kita bahwa Maria telah percaya terhadap firman Tuhan
yang disampaikan melalui malaikat Gabriel. Kata telah menyatakan bahwa Maria langsung
percaya dengan apa yang dikatakan malaikat Gabriel bahwa dirinya akan mengandung dan
melahirkan seorang anak laki-laki sekalipun itu merupakan hal yang mustahil mengingat Maria
belum bersuami. Ayat tersebut di atas juga memberitahu kita bahwa Maria percaya bukan karena
Elisabet memberikan peneguhan-peneguhan.

Karena Maria percaya maka Maria dikatakan orang yang berbahagia. Rupanya ada kaitan yang
erat antara percaya dan berbahagia. Kalimat selanjutnya menuliskan:” sebab apa yang dikatakan
kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." Ayat ini tidak mengatakan karena Maria percaya maka
apa yang dikatakan Tuhan terlaksana. Maria percaya atau tidak, rencana Tuhan akan tetap
terlaksana. Ini yang membuat Maria menjadi orang yang berbahagia, ia memutuskan untuk
percaya karena ia menyadari bahwa Tuhan yang memberikan firman merupakan Tuhan yang
berdaulat dan berkuasa.

2
Luk 1:31
3
Luk 1:32,33,35
Berbahagia lebih dari sekedar perasaan senang, melainkan hati yang penuh damai dan sukacita.
Mengapa ada banyak orang yang sulit mengalami damai dan sukacita? Karena mereka
bergantung kepada akal sehat dan pengertiannya yang sangat terbatas. Amsal 3:5 menuliskan:
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu
sendiri”, ini merupakan kunci kebahagiaan.
Jan 31, 2010

TRANSFORMASI DALAM PUJIAN DAN PENYEMBAHAN (Lukas 1:46-56)

Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira


karena Allah, Juruselamatku,

Lukas 1:46-47

Pujian dan penyembahan merupakan dua kata yang sering kita dengar dan kita lakukan. Namun
pujian dan penyembahan bukan hanya sekedar mengeluarkan kata-kata melalui bibir saja, tetapi
memiliki makna yang lebih dalam dari itu. Pujian dan penyembahan yang berkenan di hadapan
Tuhan merupakan pujian dan penyembahan yang dinaikan dari jiwa dan hati yang sungguh-
sungguh. Tidak semua pujian dan penyembahan yang dinaikan umat-Nya berkenan di hadapan
Tuhan. Tuhan menegur umat-Nya:” Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya
dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya
kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan.”4 Tuhan melihat hati5.

Setelah Maria mengalami peristiwa nubuatan dari Allah yang luar biasa bagi seorang wanita
(Lukas 1:28-37) dan perjalanan yang melelahkan ke rumah Elisabet (Lukas 1:39-40). Maria
masih dapat memuji dan menyembah Tuhan dengan segenap hati dan jiwanya. Hal ini dapat
disebutkan bahwa Maria adalah seorang wanita yang memiliki iman. Demikian pula bagi
seorang Kristen yang memiliki iman, dia akan percaya sepenuhnya kepada Tuhan meski
hidupnya naik atau turun. Seperti Maria menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan dan
mengenal Tuhannya sebagai Tuhan yang berkuasa dan berdaulat yang layak untuk dipercaya dan
ditaati.

Biarlah dalam proses kita mengalami transformasi, bukan saja kita memuji Tuhan untuk semua
yang telah Tuhan lakukan bagi kita atau menyembah Tuhan karena keberadaan-Nya sebagai
ALLAH yang berkuasa dan berdaulat, namun juga marilah kita percaya kepada-Nya dan

4
Yes 29:13
5
1 Sam 16:7
mentaati perintah-perintah-Nya sebagai bukti bahwa pujian dan penyembahan kita lebih dari
sekedar kata-kata yang ke luar dari bibir kita. Amin.
Feb 7, 2010

PERISTIWA KELAHIRAN YOHANES PEMBAPTIS (Lukas 1:57-66)

“Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata:


"Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.”

Lukas 1:66

Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan peristiwa bencana alam di Haiti. Peristiwa ini bukan saja
menjadi perhatian negara-negara maju yang dengan secepatnya memberikan pertolongan
melainkan juga negara berkembang seperti Indonesia, yang telah mengirimkan berbagai macam
makanan ke Haiti. Demikian halnya dengan peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis, dimana
menjadi perhatian semua orang yang mendengarnya dan menjadi buah tutur di seluruh
pegunungan Yudea6.

Peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis bukanlah peristiwa biasa. Peristiwa ini hanya bisa terjadi
hanya karena penyertaan Tuhan. Elisabet yang sebelumnya mandul dan lanjut usia, melahirkan
seorang bayi laki-laki. Maka tetangganya pun bersukacita bersama mereka. Dan takjub
mendengar pekerjaan Tuhan yang terjadi pada peristiwa kelahiran Yohanes Pembaptis.

Beberapa hal yang bisa kita ketahui bagaimana Tuhan telah menyertai proses kelahiran Yohanes
Pembaptis:

1. Pesan kelahirannya disampaikan secara khusus kepada Zakharia oleh malaikat Gabriel
2. Elisabet mandul dan sudah tua
3. Nama Yohanes sudah ditentukan Allah sebelum dia dilahirkan
4. Dipenuhi Roh Kudus sejak dalam kandungan
5. Zakharia kembali bisa berbicara dan memuji Tuhan setelah Yohanes lahir

Hendaklah kita menyadari bahwa mujizat dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan Yohanes juga
terjadi dalam kehidupan kita. Semua keberadaan kita sejak kita dalam kandungan hingga saat ini
merupakan penyertaan Tuhan sepenuhnya, bukan kebetulan. Mari kita menyaksikan penyertaan

6
Luke 1:65
Tuhan dalam hidup kita sehingga banyak orang mendengar kesaksian kita tentang penyertaan
Tuhan dalam hidup kita. Sehingga nama Tuhan saja yang dipermuliakan. Tuhan memberkati.
Feb 14, 2010

TRANSFORMASI DI DALAM ROH (Lukas 1:67-80)

“Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia
tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri
kepada Israel. “

Lukas 1:80

Kehadiran Yohanes Pembaptis telah dinubuatkan jauh sebelum ia lahir. Nabi Yesaya telah
menubuatkan kelahirannya 700 tahun sebelumnya7 dan Nabi Maleakhi menubuatkannya 430
tahun sebelumnya8. Yohanes Pembaptis dinubuatkan sebagai Nabi Elia yang akan datang. Ia
disebut sebagai orang yang mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Ayat
tersebut di atas menuliskan bahwa bukan saja ia bertumbuh secara jasmani namun juga rohnya
semakin kuat, artinya rohnya juga turut bertumbuh. Roh berbicara tentang kebijaksanaan,
pengetahuan, keteguhan hati, kekuatan dan keberanian.

Roh dalam kita merupakan bagian yang sering terlupakan padahal roh merupakan bagian
kehidupan yang paling penting. Bukan saja roh bersifat kekal namun juga sebenarnya roh yang
bisa membuat kehidupan kita membawa dampak bagi dunia ini. Hal-hal yang bersifat kelihatan
(kecantikan, kekayaan, ketenaran, kekuasaan) jika tidak disertai roh yang kuat akan membawa
kehancuran bagi dirinya maupun bagi orang lain. Sebaliknya roh yang kuat sekalipun tanpa
disertai dengan hal-hal yang bersifat kelihatan akan tetap membawa dampak yang positif baik
bagi dirinya maupun orang lain.

Bagaimana kita bisa memiliki roh yang kuat? Yohanes Pembaptis tinggal di padang gurun
artinya terpisah atau jauh dari keramaian, hal ini mengajarkan kepada kita, agar di tengah-tengah
kesibukan kita setiap hari kita tetap meluangkan waktu untuk berdoa, berpuasa dan merenungkan
firman Tuhan secara teratur, dengan demikian roh kita akan semakin kuat. Jemaat yang dikasihi
Tuhan, mari kita lebih sungguh-sungguh lagi di dalam meluangkan waktu bersama Tuhan setiap
hari sehingga roh kita mengalami transformasi. Tuhan memberkati.

7
Yesaya 40:3-5
8
Maleakhi 4:5-6
Feb 21, 2010

TRANSFORMASI DAN PEMELIHARAAN ALLAH (Lukas 2:1-7)

“Dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu


dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan,
karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Lukas 2:7

Perjalanan Yusuf dan Maria dari Nazareth ke Betlehem merupakan perjalanan yang sangat
penting dan bersejarah mengingat perjalanan mereka ke Betlehem merupakan penggenapan
rencana Allah atas kelahiran Sang Mesias, Anak Allah yang berkuasa. Sekalipun kita tidak
menemukan kata Allah atau Tuhan dalam perikop ini namun kita bisa memastikan bahwa bukan
saja Allah berdaulat menjadikan semua itu terjadi namun juga pemeliharaan yang nyata atas
Yusuf dan Maria.

Saya harus mengatakan dengan jujur bahwa kehadiran Allah dalam hidup saya lebih sedikit saya
rasakan dibandingkan dengan perasaan ketidakhadiran-Nya. Artinya saya lebih banyak tidak
merasakan Allah hadir dalam hidup saya. Saya tidak merasakan jamahan atau pelukan-Nya di
saat-saat saya ada dalam kebingungan atau kesulitan, sepertinya entah Allah ada di mana.

Namun saya sangat bersyukur karena kehadiran Allah dalam hidup saya bukan karena perasaan
saya melainkan kehadiran Allah dalam hidup saya dikarenakan Allah berjanji untuk selalu
menyertai saya. Kehadiran Allah tidak tergantung kepada saya melainkan tergantung kepada
Allah sendiri yang memberi janji. Dengan kata lain, saya merasakan atau tidak kehadiran
Allah, Ia tetap hadir bersama dengan saya. Dalam segala kondisi dan situasi yang saya alami,
baik atau buruk, sudah atau senang, Allah tidak pernah meninggalkan saya.

Apakah yang sedang Anda rasakan dan alami saat ini? Perasaan sedih, bingung, lelah atau
sebaliknya perasaan senang, sukacita atau dukacita, Alkitab memberitahu sekalipun kita tidak
melihat Allah namun Ia tidak pernah meninggalkan kita. IMANUEL. Amin
Jan 28, 2010

PERJALANAN PARA GEMBALA (Lukas 2:8-20)

“Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji


dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka
dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang
telah dikatakan kepada mereka.”

Lukas 2:20

Kalau kita menyimak dengan seksama peristiwa yang dituliskan dalam Lukas 2:8-20,
kita bisa belajar dari apa yang para gembala telah lakukan. Sekalipun mereka adalah orang-
orang yang sangat sederhana namun mereka memberikan contoh yang sangat baik. Setelah
mereka mendengar kabar akan kelahiran Yesus Kristus di Bethlehem, mereka segera berangkat
untuk menjumpai-Nya. Para gembala tidak hanya puas dengan berita besar yang di bawa
malaikat Tuhan, tetapi mereka ingin membuktikan apa yang telah didengarnya9. Para gembala
begitu antusias ingin berjumpa dengan Yesus, mereka meninggalkan kawanan ternak yang
sedang digembalakannya dan juga meninggalkan hal-hal rutinitas hanya untuk bisa berjumpa
dengan Yesus secepatnya. Melalui tindakan Ini para gembala membuktikan bahwa Yesus
Kristus lebih penting daripada usaha dan “kenyamanan” mereka.

Seberapa pentingkah Yesus dalam kehidupan kita? Adakah hal lain yang lebih penting
daripada keberadaan Yesus dalam hidup kita? Yesus mengingatkan bahwa kita tidak dapat
mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon10, dengan kata lain Ia mengajarkan bahwa Diri-Nya
harus menjadi yang terpenting dan utama dalam hidup kita. Ia harus menjadi satu-satunya Tuhan
yang memerintah hidup kita. Biarlah peristiwa ini mengingatkan kepada setiap kita untuk selalu
menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja dalam hidup kita.

Sama dengan apa yang dialami para gembala sepulang berjumpa dengan Yesus, ketika
kita mengutamakan Allah dalam hidup kita maka hati kita akan dipenuhi dengan pujian dan
penyembahan kepada Allah. Tuhan memberkati.

9
Lukas 2:15-16
10
Lukas 16:13
March 7, 2010

FINISHING WELL WITH JESUS (Lukas 2:21-40)

"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-
Mu, Sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di
hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan
menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."

Lukas 2:29-32

Simeon adalah seorang yang benar di hadapan manusia dan saleh di hadapan Tuhan, Roh Kudus
menyatakan bahwa Simeon tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi11.
Apa yang dinyatakan oleh Roh Kudus digenapi melalui kehadiran Yesus di Bait Allah pada waktu
Yusuf dan Maria menyerahkan Yesus kepada Tuhan. Ketika Simeon melihat Yesus, dia
menyambut dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: ”Sekarang Tuhan biarkanlah
hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,..” Perkataan Simeon ini menunjukan hati yang penuh
dengan damai sejahtera, puas dan sama sekali tidak ada penyesalan. Sama dengan apa yang
dikatakan Paulus: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir
dan aku telah memelihara iman.12”

Jonathan Edwards menuliskan 70 komitmen yang dia baca satu kali setiap satu minggu. Salah
satu komitmennya yang ia tuliskan adalah hidup sedemikian rupa sehingga ia tidak akan pernah
menyesalinya13. Sering kita mendengar orang berkata bahwa: ”Kalau saya diberi kesempatan
hidup kedua kalinya maka saya akan melakukan ‘ini’ dan ‘itu’.” Tentu itu hanya keinginan yang
tidak mungkin terjadi, karena setiap kita hanya diberi kesempatan untuk hidup satu kali saja di
dunia ini.

Pernahkah kita merenungkan apa yang dikatakan oleh Simeon atau Paulus? Mereka begitu yakin
mengakhiri hidupnya dengan hati yang penuh kemenangan, tanpa ada rasa penyesalan. Saya

11
Lukas 2:25-26
12
2Tim 4:7
13
Jonathan Edwards, page 26
bersyukur karena setiap kita orang percaya akan mengalami pengalaman yang sama, Roh-Nya
akan menyertai kita seperti Ia menyertai Simeon dan Paulus. Amin.
March 14, 2010

DIMANAKAH YESUS? (Lukas 2:41-52)

Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah


kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"

Lukas 2:49

Setiap tahun Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah, sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan oleh Hukum Taurat.14 Dalam perikop ini diceritakan Yusuf dan
Maria berangkat ke Yerusalem bersama Yesus yang saat itu telah berusia dua belas tahun. Dalam
kebudayaan Yahudi, bagi seorang anak laki-laki yang berusia dua belas tahun sudah siap untuk
menerima tanggung jawab dalam memelihara perintah-perintah Tuhan.15 Setelah mereka selesai
merayakan hari raya Paskah, mereka pulang kembali ke Nazaret, bersama dengan kaum keluarga
dan kenalan mereka.16 Di perjalanan pulang mereka baru menyadari bahwa Yesus tidak bersama-
sama dengan mereka. Dengan hati yang diliputi kekuatiran, mereka mencari keberadaan Yesus
dan akhirnya mereka menemukan Yesus di Bait Allah sedang bercengkrama dengan para alim
ulama.

Sama dengan Yusuf dan Maria, seringkali kita terlalu sibuk dengan tugas rutinitas setiap harinya
sehingga kita lupa atau tidak memperdulikan Yesus dalam hidup kita. Dari mulai bangun tidur
sampai malam hari kita lalui tanpa memperdulikan keberadaan Yesus. Hingga suatu saat kita
mengalami masalah, kita baru bertanya:”Dimanakah Yesus?” Kita baru ingat bahwa sebenarnya
kita memiliki Yesus, padahal kita sudah cemas dan kuatir karena “kehilangan Yesus.”

Kita harus senantiasa mengucap syukur karena sekalipun kita merasa “kehilangan Yesus”,
sesungguhnya Ia tidak pernah meninggalkan kita, Ia selalu berada di “bait Allah”. Setiap orang
percaya adalah bait Allah yang mana Roh Allah diam di dalamnya.17 Biarlah melalui perikop ini

14
Kel 23:14-17
15
Bar Mitzvah (son of the law)
16
Luk 2:44
17
1Kor 3:16
kita diingatkan bahwa Yesus senantiasa terlibat di dalam segala aktifitas yang kita lakukan. Ia
selalu beserta dengan kita, IMANUEL18.

18
Yes 7:14; Mat 1:23
March 21, 2010

JOHN THE BAPTIST PREPARES THE WAY (LUKAS 3:1-20)

Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan
air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku
tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Lukas 3:16

Kehadiran Yohanes Pembaptis yang disebut sebagai nabi Allah Yang Mahatinggi 19 mengajak
umat Israel di seluruh daerah Yordan untuk bertobat20. Allah mempersiapkan Yohanes
berjalan mendahului pelayanan Tuhan Yesus untuk memberikan peringatan kepada umat Israel
bahwa mereka harus bertobat dari dosa-dosanya21. Apa yang dilakukan oleh Yohanes akan
menciptakan satu “kebutuhan” terhadap kasih karunia Allah agar dosa-dosanya diampuni.
Melalui kehadiran Tuhan Yesus maka “kebutuhan” tersebut tergenapi.

Point kedua yang ingin disampaikan dalam perikop ini adalah buah-buah pertobatan.
Pertobatan bukanlah satu pertobatan tanpa adanya perubahan hidup. Pertobatan hanya bisa
dibuktikan ketika seseorang meninggalkan perbuatan-perbuatan lama yang tidak baik dan
memulai dengan kehidupan baru yang Allah perintahkan.

Sudah seharusnya kita mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Yohanes Pembaptis yaitu
“berjalan mendahului Tuhan”. Maksud saya adalah:

1. Berdoa bagi keselamatan saudara, teman atau tetangga kita agar hati mereka siap ketika
Injil diberitakan.
2. Memberitakan kabar baik bahwa melalui Tuhan Yesus ada pengampunan dosa.
3. Melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai bukti dari pertobatan.22

19
Lukas 1:76
20
Lukas 3:3
21
Lukas 3:7
22
Efesus 2:10
Sebagai rekan kerja Allah ketiga hal tersebut di atas merupakan bagian yang harus kita
kerjakan, dengan demikian nama Tuhan akan dipermuliakan. Amin
March 28, 2010

ARTI BAPTISAN YESUS

“Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang
berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan
terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan."

Lukas 3:21-22

Baptisan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis terhadap Yesus bukan berarti Yesus adalah
seorang berdosa yang perlu bertobat. Yesus tidak memiliki benih dosa (dosa warisan) karena Ia
adalah Roh Kudus yang meminjam kandungan Maria23. Tidak seorang pun yang bisa
membuktikan bahwa diri-Nya adalah orang berdosa24. Tidak heran kalau Yohanes Pembaptis
mengatakan bahwa seharusnya ia yang harus dibaptis oleh Yesus25. Yohanes yang dipenuhi
oleh Roh Kudus tahu bahwa Yesus bukanlah orang berdosa yang perlu bertobat dan dibaptis.

Dengan demikian apakah arti baptisan yang dilakukan oleh Yohanes terhadap Yesus? Paulus
mengatakan: ”Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2Kor 5:21). Artinya Yesus mengambil alih
semua dosa manusia, termasuk semua dosa yang dimiliki dan dilakukan oleh kita. Ia
menanggung semua dosa yang tidak pernah dimiliki dan dilakukan oleh-Nya. Yesus
membuktikan bahwa Ia menanggung dosa manusia melalui kematian-Nya di kayu salib. Yesus
masuk ke alam maut sebab upah dosa adalah maut26. Kematian Yesus ini yang kita peringati
pada hari Jumat mendatang sebagai hari Jumat Agung.

Namun Yesus tidak hanya mati menanggung dosa-dosa manusia, tiga hari kemudian Ia bangkit
sebagai bukti bahwa Ia sudah menang atas dosa. Kebangkitan-Nya juga membuktikan bahwa
Yesus adalah Allah yang berkuasa atas maut. Marilah kita beritakan kabar sukacita ini kepada

23
Lukas 1:35
24
John 8:46; Ibrani 4:15
25
Mat 3:14
26
Roma 6:23
saudara-saudara atau teman-teman; doakan dan undang mereka hadir dalam kebaktian
Perayaan Paskah minggu depan. Tuhan memberkati.
April 4, 2010

KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS (LUKAS 3:23-38)

“Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira


tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf,
anak Eli,”
Lukas 3:23
Lukas sengaja menyisipkan pasal 3:23-38 di antara peristiwa Yesus dibaptis dengan
pekerjaan atau pelayanan Yesus yang dimulai dari usia yang ke tiga puluh dengan
tujuan agar pembaca kitab ini paham bahwa Yesus benar-benar masuk ke dalam
sejarah manusia. Secara daging Yesus adalah manusia seutuhnya.
Tiga hal yang bisa kita pelajari dari peristiwa ini:
1. Yesus sengaja masuk ke dalam sejarah manusia. Ini bukan tiba-tiba namun Allah sudah
merencanakannya.
2. Yesus hidup dalam sejarah manusia selama tiga puluh tiga setengah tahun, dan
kehidupan-Nya membawa dampak bagi yang berjumpa dengan-Nya. Yesus
mengubahkan sejarah manusia melalui pengajaran-Nya, kesembuhan yang Ia kerjakan,
dan berbagai mujizat yang Ia kerjakan bahkan hingga mati di kayu salib sebagai manusia
yang menanggung dosa. Yesus adalah seorang transformator.
3. Yesus ke luar dari sejarah manusia melalui kebangkitan-Nya dan berdaulat atas sejarah
manusia.

Bagaimana pendapat kita tentang Yesus? Apakah kita hanya menjadikan Yesus sebagai manusia
yang pernah tercatat dalam sejarah bangsa Israel dua ribu tahun yang lalu. Yesus yang pernah
masuk ke dalam sejarah manusia dan membawa transformasi dalam kehidupan jaman itu, Ia
juga sanggup membawa transformasi pada jaman ini. Sebagai orang percaya, kita patut
mengucap syukur kepada Allah karena Yesus yang sudah bangkit bukan saja telah membawa
transformasi dalam sejarah dua ribu tahun yang lalu namun Yesus juga sedang membawa
transformasi sebagai Allah yang berdaulat dalam sejarah manusia sekarang ini. Salah satu cara
yang Ia gunakan untuk melakukan transformasi adalah setiap kita orang percaya. Biarlah kuasa
kebangkitan serta melalui campur tangan-Nya dalam hidup kita maka setiap kita dapat menjadi
transformator. Tuhan memberkati.
April 11, 2010

TRANSFORMASI DALAM PENCOBAAN (LUKAS 4:1-13)

“Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur


dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.”
Lukas 4:13

Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun untuk berpuasa selama empat puluh hari dan
untuk dicobai Iblis. Selama di padang gurun Yesus dicobai Iblis sebanyak tiga kali27. Ketiga
pencobaan yang dialami oleh Yesus semuanya berkaitan dengan keberadaan-Nya sebagai Anak
Allah. Cobaan yang pertama berkaitan dengan apa yang bisa dilakukan oleh Anak Allah, yang
kedua berkaitan dengan keberadaan-Nya sebagai Anak Allah yang maha tinggi yang layak
disembah (Yesus memperoleh kedudukan ini setelah kebangkitan-Nya) dan yang ketiga
berkaitan dengan kedudukan-Nya sebagai Anak Allah yang tidak akan mengalami kematian.

Namun kalau kita memperhatikan lebih dalam lagi, ketiga macam pencobaan tersebut sebenarnya
adalah untuk menggagalkan keberadaan Yesus sebagai manusia sejati, karena dengan Yesus
gagal menjadi manusia sejati maka manusia tidak akan pernah diselamatkan dari dosa. Yang
paling ditakuti oleh Iblis adalah Yesus mati di kayu salib sebagai manusia yang menanggung
dosa manusia. Kita patut bersyukur karena Yesus memenangkan semua cobaan yang menimpa
diri-Nya.

Bukankah ketiga jenis pencobaan yang dialami oleh Yesus merupakan pencobaan yang paling
sering kita alami? Yang pertama berbicara tentang “perut”, yang kedua berbicara tentang “kuasa
dan kemuliaan” dan yang ketiga berbicara tentang “mencobai Tuhan”. Seringkali kita hidup
bekerja keras setiap hari hanya untuk memenuhi ketiga hal tersebut. Tuhan tidak melarang kita
memperoleh ketiga hal tersebut namun Tuhan melarang jika kita hanya hidup untuk
ketiga hal tersebut saja. Yesus mengatakan:”Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenaran-Nya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.28”

27
Tiga Kitab Injil yaitu Kitab Matius, Kitab Markus dan Lukas mencatat peristiwa dimana Yesus dicobai Iblis di padang gurun.
28
Mat 6:33
Berjaga-jagalah dan berdoalah senantiasa29 karena Iblis tidak akan pernah menyerah untuk
menjatuhkan kita sebagai anak-anak Allah, ia akan terus menunggu waktu yang tepat untuk
mencobai kita30. Tuhan memberkati

29
1Kor 16:13; Efesus 6:18; Kol 4:2; 1Pet 5:8
30
Lukas 4:13
April 18, 2010

PERANAN ROH KUDUS DALAM TRANSFORMASI (LUKAS 4:14-15)

“Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan


tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia
mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji
Dia.”
Lukas 4:14-15

Lukas menuliskan:”Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea.” Kalimat tersebut


memberitahu bahwa Yesus disertai dan dipimpin oleh Roh. Sekalipun Yesus adalah Allah,
namun ketika Ia lahir sebagai manusia, Yesus sama seperti kita, Ia adalah manusia yang sangat
terbatas. Tanpa pertolongan Roh Kudus, keberadaan-Nya sebagai manusia tidak mampu
melakukan tugas-tugas yang bersifat spiritual. Kemanapun Yesus pergi dan dimanapun Yesus
berada, Roh Kudus selalu menyertai-Nya. Roh Kudus menghibur, menguatkan, memberikan
perasaan damai dan sukacita kepada-Nya. Roh Kudus juga menyertai pelayanan Yesus dengan
menyatakan kuasa-Nya pada saat Yesus melakukan berbagai macam mujizat dan mengajar.
Urapan Roh Kudus membuat Yesus menjadi manusia yang penuh kuasa Ilahi. Roh Kudus juga
memimpin kemana Yesus melangkah. Kitab Lukas menuliskan bahwa peranan Roh Kudus dalam
hidup Yesus sangat maksimal, ini dikarenakan Yesus mau dan taat terhadap pimpinan Roh
Kudus.

Sama seperti Yesus, sebagai manusia, kita memerlukan Roh Kudus untuk menyertai dan
memimpin kehidupan ini. Kita perlu Roh Kudus untuk memberikan penghiburan, kekuatan, dan
memberikan perasaan damai dan sukacita. Selain itu kita juga memerlukan Roh Kudus untuk
memimpin langkah-langkah hidup kita. Pertanyaannya adalah:”Sudahkah Roh Kudus menyertai
dan memimpin hidup kita? Untuk dapat disertai oleh Roh Kudus, terimalah Yesus sebagai
Juruselamat yang mengampuni dosa-dosa kita dan jadikan Yesus sebagai Tuhan dalam hidup
kita, maka Roh Kudus akan tinggal dalam hidup kita selama-lamanya. Untuk dapat dipimpin oleh
Roh Kudus, kita harus mau dan taat terhadap pimpinan-Nya. Tuhan memberkati.
April 25, 2010
TANTANGAN DALAM TRANSFORMASI (LUKAS 4:16-30)

“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah
mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang
tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan
orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan
telah datang."
Lukas 4:18-19

Kisah ini juga dituliskan dalam kitab Matius 13:53-58 dan Markus 6:1-6. Ketiga kitab itu
memberikan penekanan yang sama yaitu semua orang yang mendengar pengajaran Yesus di
rumah ibadat takjub dan heran dengan hikmat dan kuasa yang dimiliki oleh Yesus. Lukas 4:18-
19 memberitahu bahwa Yesus mengajar dengan penuh kuasa dan hikmat dikarenakan Roh Kudus
menyertai pelayanan-Nya. Roh Kudus mengurapi Yesus untuk menyampaikan kabar baik dalam
hal ini keselamatan orang-orang berdosa.

Selanjutnya ketiga kitab tersebut juga menuliskan komentar yang sama ketika orang-orang itu
tahu bahwa Yesus adalah anak Yusuf si tukang kayu maka mereka menolaknya. Di satu sisi
mereka senang dan kagum dengan pengajaran Yesus, namun di sisi yang lain mereka menolak
karena Yesus hanyalah seorang anak tukang kayu.

Setiap orang percaya sudah memiliki Roh Tuhan dalam hidupnya. dimanapun ia berada Roh
Tuhan menyertainya. Namun sebagai orang percaya, bukan hanya disertai Roh Kudus tetapi juga
diutus untuk memberitakan kabar baik keselamatan bagi dunia ini. Melalui peristiwa tersebut kita
bisa belajar bahwa memiliki dan disertai Roh Kudus tidak menjamin seseorang tidak mengalami
tantangan dalam hidupnya. Penolakan, penghinaan, penghianatan adalah perkara-perkara yang
bisa kita alami. Komentar-komentar “miring” tentang kita mungkin saja dapat terjadi. Bahkan
tantangan tersebut bisa juga terjadi dari dalam diri kita seperti kemalasan atau mengasihi diri
sendiri sehingga kita tidak sungguh-sungguh memberitakan kabar baik. Mari kita belajar dari
Yesus yang terus setia melakukan misi-Nya sampai akhir, ingat kita tidak sendiri tetapi Roh
Tuhan menyertai kita setiap saat. Amin
May 2, 2010

IBLIS TAHU SIAPA YESUS (LUKAS 4:31-37)

“Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami?


Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau:
Yang Kudus dari Allah."

Lukas 4:34

Setelah Yesus terlepas dari pencobaan pembunuhan terhadap diri-Nya di Nazaret, Ia melanjutkan
perjalanan-Nya ke Kapernaum dan sesuai dengan kebiasaan-Nya Ia pergi ke rumah ibadat dan
kembali mengajar di sana. Seperti biasa semua orang yang mendengar pengajaran-Nya terheran-
heran karena Yesus mengajar dengan penuh kuasa. Namun ketika orang-orang mendengarkan
Yesus mengajar, tiba-tiba ada orang kerasukan setan berteriak: ”Hai Engkau, Yesus orang
Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu
siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

Menarik sekali di sini, sementara orang-orang takjub dengan pengajaran Yesus dan
mempertanyakan siapa sebenarnya Yesus sebaliknya roh setan begitu mengenali siapa
sebenarnya Yesus. Perkataan setan:”Aku tahu siapa Engkau.” Bukanlah perkataan bohong
melainkan satu pengakuan yang jujur. Setan tahu bahwa Yesus adalah Pribadi yang diutus oleh
Allah untuk membinasakannya. Ada perbedaan yang mencolok di sini, sementara orang-orang
melihat Yesus sebagai anak tukang kayu yang mengajar dengan penuh kuasa, sedangkan setan
melihat Yesus sebagai Pribadi berkuasa yang kudus dari Allah.

Ada banyak orang yang takjub dengan apa yang Yesus telah lakukan dua ribu tahun yang lalu.
Mereka senang dengan pengajaran-pengajaran Yesus dan percaya bahwa Yesus sanggup
melakukan mujizat namun apakah mereka benar-benar mengenal siapa Yesus sesungguhnya.
Apakah perkataan Yesus dua ribu tahun yang lalu membawa dampak dalam kehidupannya saat
ini? Apakah firman-Nya berkuasa untuk merubah kehidupannya?

Melalui Kitab Lukas yang sedang kita bahas sekarang ini, biarlah kita bukan saja tahu apa yang
telah Yesus ajarkan dua ribu tahun yang lalu, melainkan semua yang Yesus ajarkan menjadi
pengalaman kita pribadi sehingga kita bisa mengenal Dia sebagaimana mestinya. Tuhan
memberkati.
May 9, 2010

MOTHER’S DAY – TERIMA KASIH MAMA (LUKAS 4:38-41)

“Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan
penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan
melayani mereka.”

Lukas 4:39

Sepulangnya dari rumah ibadat rupanya Yesus diundang ke rumah Simon Petrus untuk
menyembuhkan ibu mertuanya yang sakit demam keras. Setibanya di sana, Yesus langsung
berdiri di sisi ibu mertua Petrus dan menyembuhkan penyakit yang sedang dideritanya. Yang
menarik dari kisah ini adalah ibu mertua Petrus langsung melayani setelah ia disembuhkan.

Ketulusan seorang ibu untuk terus melayani anggota keluarganya, khususnya kepada anak-
anaknya tidak perlu diragukan lagi. Saya teringat suatu kali mama dalam kondisi sakit keras,
yang mana dokter mengharuskan mama istirahat penuh di kamar tidur. Namun pada waktu pagi
hari mama sudah mempersiapkan semua keperluan makan pagi sekeluarga yang sebenarnya bisa
dikerjakan oleh pembantu. Mama selalu kuatir akan kondisi anak-anaknya. Satu hal yang tidak
pernah mama lalai adalah perhatian kepada anak-anaknya. Ketika kita sakit, mama yang selalu
memberi kita obat secara teratur. Mama juga yang paling sering berdoa bagi kita.

Ada pepatah mengatakan:”Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah”, artinya
betapa tidak terukurnya kasih ibu dibandingkan kasih kita kepadanya. Kasih mama yang
diberikan kepada kita merupakan kasih yang disertai pengorbanan dan tanpa pamrih. Kesalahan,
kekerasan hati dan kesombongan kita senantiasan mama maafkan. Tentu mama kita bukanlah
orang yang sempurna, sama seperti kita yang jauh dari sempurna namun semua yang telah ia
kerjakan dalam kehidupan kita hingga saat ini perlu kita hargai.

Di hari Mother’s Day, saya mengajak setiap kita bukan saja mengingat dan menghargai kebaikan
mama kepada kita selama ini, tapi mari kita katakan kepada mamah”Mamah terima kasih untuk
semua yang mama telah lakukan selama ini.” Dan jangan lupa berdoa buat mama. Tuhan
memberkati.
May 16, 2010

YESUS DAN KABAR BAIK (LUKAS 4:42-44 dan MARKUS 1:35-39)31

Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus


memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."

Lukas 4:39

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar, mencari tempat yang
sunyi untuk berdoa32, ketika hari mulai siang, Yesus pergi meninggalkan tempat tersebut dan
hendak pergi ke kota-kota lainnya. Namun Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus dan
berusaha menahan-Nya karena orang-orang di tempat tersebut melarang Yesus meninggalkan
mereka33. Ketika Yesus mendengar bahwa Ia dilarang meninggalkan mereka, Yesus
memberitahu bahwa diri-Nya juga diutus untuk memberitakan kabar baik ke kota-kota lain.

Kehadiran Yesus membuat orang-orang di sekitar tempat itu menjadi nyaman. Mereka
menjadikan Yesus hanya untuk kepentingan mereka saja. Mereka tidak tahu bahwa Yesus datang
bukan saja untuk menyembuhkan dan mengusir setan-setan melainkan juga untuk mengajar dan
memberitakan kabar baik bagi bangsa-bangsa.

Memiliki dan menikmati Yesus dalam hidup kita merupakan satu anugerah terbesar. Melalui
kematian-Nya di kayu salib, Yesus telah menyelamatkan dari kebinasaan kekal dalam api
neraka. Bukan itu saja Yesus juga menyembuhkan dan memulihkan kita dari sakit penyakit.
Melalui Roh-Nya, Yesus juga memberikan damai, sukacita, penghiburan dan kekuatan.
Tuntunan dan pemeliharaan-Nya selalu menyertai kita.

Biarlah peristiwa ini mengingatkan kepada kita bahwa Yesus yang kita miliki bukanlah untuk
kepentingan diri kita saja, melainkan Yesus datang juga untuk menyelamatkan orang lain.
Marilah kita beritakan kabar baik yang telah kita terima dari Yesus kepada orang-orang di sekitar
kita.

31
Untuk lebih memahami kisah ini sebaiknya membaca Kitab Markus 1:35-39
32
Mar 1:35
33
Mar 1:36-37
May 23, 2010

YESUS MEMANGGIL ORANG BERDOSA (LUKAS 5:1-11)

Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan
berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang
berdosa."

Lukas 5:8

Selesai mengajar Yesus memerintahkan Simon untuk kembali ke danau dan menangkap ikan34,
padahal diperkirakan saat itu hari sudah siang. Simon dan kawan-kawan bukan pertama kali
menangkap ikan mereka adalah orang-orang yang berpengalaman, biasanya mereka menangkap
ikan malam hari hingga pagi hari karena saat-saat itulah saat yang tepat untuk menangkap ikan.
Namun karena Yesus memintanya maka Simon mentaati-Nya35. Akhirnya Simon menangkap
banyak sekali ikan sehingga ia harus minta tolong kawan-kawannya membawa ikan
tangkapannya ke tepi danau.

Yang menggugah hati saya adalah ketika Simon Petrus melihat keajaiban tersebut ia tersungkur
di depan kaki Yesus seraya berkata:”Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang
berdosa.36” Simon menyadari dengan siapa ia berhadapan. Simon yakin bahwa Yesus bukanlah
manusia biasa, hanya Tuhan saja yang bisa melakukan apa yang Yesus perbuat. Oleh sebab itu
Simon tersungkur di hadapan Yesus dan meminta-Nya untuk menjauhi dirinya, Simon
menyadari bahwa ia tidak layak di hadapan Yesus.

Apa jawaban Yesus terhadap permintaan Simon? Yesus menjawab:”Jangan takut” Artinya Yesus
menerima Simon apa adanya. Bahkan Yesus memanggil Simon untuk menjadi pengikut-Nya37.
Yesus datang mencari orang berdosa, Ia mengampuni orang berdosa yang datang tersungkur di
kaki-Nya dengan segala kerendahan hati mengakui dosa-dosanya. Dan lebih dari itu Yesus
memanggil orang berdosa yang sudah diampuni dosa-dosanya untuk menjadi pengikut-Nya
memberitakan Injil Kerajaan Allah. Terimalah panggilan ini sebagai anugerah dalam hidup kita.
Tuhan memberkati.

34
Luk 5:4
35
Luk 5:5
36
Luk 5:8
37
Luk 5:10
May 30, 2010

YESUS DAN ORANG KUSTA (LUKAS 5:12-18; MAT 8:1-4; MAR 1:40-44)

Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata:


"Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit
kustanya.

Lukas 5:13

Satu kali Yesus berjumpa dengan orang yang penuh dengan penyakit kusta. Dalam budaya
bangsa Yahudi, orang berpenyakit kusta adalah orang yang najis atau dianggap orang yang
berdosa, yang harus dijauhi dan dikucilkan, bahkan oleh anggota keluarganya sendiri. Sesuai
dengan ketentuan Hukum Musa, setiap orang yang menyentuhnya akan dianggap najis pula.
Ketika orang kusta itu mendengar bahwa Yesus dapat menyembuhkan orang sakit, maka ia
datang dengan iman kepada Yesus dan tersungkur di kaki-Nya untuk meminta kesembuhan.
Ketika Yesus menjamahnya maka orang kusta ini sembuh seketika itu juga.

Bagaimana orang kusta ini mengalami kesembuhan? Mari kita menyimaknya:

1. Ia menyadari bahwa dirinya adalah orang yang sedang sakit kusta dan ia ingin
sembuh.
2. Ia datang kepada Yesus dengan iman bahwa Yesus sanggup menyembuhkan
penyakitnya.
3. Ia tersungkur di kaki Yesus dengan segala kerendahan hati dan meminta kesembuhan.
4. Yesus menjawab permintaan orang kusta tersebut dengan menjamah dan
menyembuhkannya.

Sadar atau tidak sadar sesungguhnya setiap kita berhadapan dengan penyakit “kusta”, mungkin
itu problem rumah tangga, keuangan, pekerjaan, pelayanan, kesehatan, masa depan, pasangan
hidup, belenggu dosa, kebiasaan buruk dan lain sebagainya. Satu kondisi yang perlu
disembuhkan, dipulihkan atau dibebaskan. Mari kita datang kepada Yesus dengan iman dan
dengan segala kerendahan hati mengakui penyakit “kusta” yang kita sedang alami dan minta
kesembuhan dari-Nya. Bagi Yesus tidak ada penyakit yang terlalu sulit untuk disembuhkan atau
dosa yang terlalu besar untuk diampuni. Yesus akan menjamah dan menyembuhkan kita melalui
kasih karunia dan kuasa-Nya. Tuhan memberkati.
June 6, 2010
YESUS MENGAMPUNI DAN MENYEMBUHKAN ORANG BERDOSA
(LUKAS 5:17-26)

“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"

Lukas 5:24a

Ada dua point penting yang ingin disampaikan dalam peristiwa ini, yang pertama adalah
peristiwa orang lumpuh yang disembuhkan Yesus. Orang lumpuh tersebut mengalami
kesembuhan bukan saja memiliki iman kepada Yesus melainkan orang lumpuh tersebut
berusaha dengan keras untuk berjumpa dengan Yesus. Ia dibantu oleh teman-temannya yang
juga memiliki iman dan berani melangkah untuk melakukan apa saja asalkan mereka bisa
berjumpa dengan Yesus, termasuk membongkar atap rumah.

Mari kita belajar dari orang lumpuh dan teman-temannya. Untuk dapat mengalami kuasa Yesus,
kita tidak cukup hanya memiliki iman kepada-Nya dan tidak melakukan apa-apa, melainkan kita
harus melakukan bagian kita dengan sungguh-sungguh. Tidak cukup hanya berdoa agar kita bisa
lulus ketika menghadapi ujian di universitas, namun kita juga harus belajar dengan sungguh-
sungguh. Begitu juga dengan hal yang lain, seperti mencari pekerjaan, membina rumah tangga
atau mendidik anak-anak, selain beriman sudah seharusnya kita berusaha dengan sungguh-
sungguh. Dan Yesus akan melakukan bagian-Nya yaitu menjawab doa-doa kita yang kita
panjatkan dengan iman.

Yang kedua yang bisa kita pelajari adalah Yesus bukan hanya memiliki kuasa untuk
menyembuhkan orang sakit saja, tetapi Yesus juga memiliki kuasa untuk mengampuni orang
berdosa dan membebaskannya dari dosa. Mari kita datang kepada-Nya dengan segala
kerendahan hati meminta pengampunan-Nya akan dosa-dosa yang harus diselesaikan dan
berusaha dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya lagi. Maka Yesus bukan saja
mengampuni dosa-dosa kita, tetapi dengan kuasa-Nya Dia akan membebaskan kita dari dosa-
dosa tersebut. Amin.
June 13, 2010

YESUS DAN PEMUNGUT CUKAI (LUKAS 5:27-32; MAT 9:9-13; MAR 2:14-17)

“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya
mereka bertobat."

Lukas 5:32

Hanya orang sakit yang memerlukan dokter, itu merupakan jawaban yang diberikan Yesus
kepada orang Farisi yang mengkritik diri-Nya sehubungan dengan kehadiran-Nya di rumah
seorang pemungut cukai. Jawaban ini merupakan jawaban yang memberitahu bahwa Diri-Nya
datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan orang berdosa. Siapakah orang berdosa?
Dalam hal ini si pemungut cukai. Namun apakah hanya pemungut cukai yang dianggap orang
berdosa? Paulus mengatakan bahwa setiap orang adalah orang berdosa38 artinya orang berdosa
bukanlah pemungut cukai saja melainkan semua orang berdosa di hadapan Allah. Yesus datang
mencari dan memanggil kita orang berdosa untuk menjadi pengikut-Nya.

Bagaimana sikap kita sebagai orang berdosa terhadap panggilan Yesus? Sama seperti si
pemungut cukai yang langsung menerima panggilan Yesus maka kita harus mengambil sikap
yang sama yaitu menerima panggilan-Nya. Menyadari bahwa diri kita adalah orang berdosa di
hadapan Tuhan tidaklah cukup selanjutnya kita harus menerima panggilan-Nya untuk menjadi
pengikut-Nya dengan cara mengundang Yesus masuk ke dalam “hidup kita. Jadikan Yesus yang
utama dalam hidup kita lebih dari harta atau jabatan yang kita miliki.

Hal lain yang dapat kita pelajari dari Lewi si pemungut cukai adalah dengan mengundang teman-
temannya sesama pemungut cukai untuk berjumpa dengan Yesus. Ini mengajarkan kepada kita
bahwa Yesus datang bukan hanya untuk diri kita saja melainkan juga untuk orang lain yang kita
tahu belum pernah berjumpa dengan Yesus. Dengan kata lain mari kita memberitakan kabar baik
yang sudah kita alami kepada mereka yang membutuhkannya. Amin. Tuhan memberkati.

38
Roma 3:23
June 20, 2010

YESUS SANG MEMPELAI LAKI-LAKI (LUKAS 5:33-39; MAT 9:14-17; MAR 2:18-22)

Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki


disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan
datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada
waktu itulah mereka akan berpuasa."

Lukas 5:34-35

“Mengapa murid-murid-Mu tidak berpuasa seperti murid-murid Yohanes atau murid-murid


orang Farisi?” Pertanyaan ini dikemukakan oleh orang Farisi yang mengakui bahwa Yesus
adalah seorang Guru yang penuh kuasa. Ijinkan saya untuk menafsirkan pertanyaan ini sebagai
satu pertanyaan yang tulus dengan kata lain orang-orang Farisi tersebut tidak sedang menjebak
atau menyudutkan Yesus namun mereka memang menginginkan jawaban yang sebenarnya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Sang mempelai laki-
laki. Ini merupakan satu jawaban yang berani dan penuh resiko karena jawaban tersebut
merupakan jawaban yang memberitahu kepada si penanya bahwa diri-Nya bukan hanya orang
biasa saja melainkan Ia adalah Allah Israel. Perjanjian Lama seringkali menggambarkan Allah
sebagai mempelai laki-laki dan umat Israel sebagai mempelai wanita39.

Yesus tidak menentang orang melakukan puasa (Yesus sendiri berpuasa40 dan Ia setuju dengan
orang berpuasa41) namun Yesus ingin menjelaskan bahwa melalui kehadiran-Nya sebagai
mempelai laki-laki telah memperbaharui arti puasa. Puasa yang pada mulanya ditetapkan sebagai
hari perdamaian dengan Allah atau pengampunan dosa tidak perlu dilakukan lagi karena sudah
digenapi melalui kehadiran-Nya.

Namun jawaban Yesus tidak berhenti di sana, selanjutnya Ia berkata: ”Tetapi akan datang
waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Ini pemberitahuan pertama akan penderitaan yang harus dipikul-Nya, artinya akan ada tantangan
ke depan yang harus dihadapi. Dengan demikian maka puasa perlu dilakukan bukan untuk

39
2Sam 17:3; Yes 62:5; Yoel 1:8
40
Luke 4:2
41
Mat 6:16-18
pengampunan dosa melainkan sebagai bukti kerendahan hati dan kehidupan yang sungguh-
sungguh bergantung sepenuhnya kepada Allah. Tuhan memberkati.
June 27, 2010

YESUS DAN HARI SABAT – 1 (LUKAS 6:1-11; MAT 12:1-14; MAR 2:23-3:6)

Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari
Sabat."

Lukas 6:5

“Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Tentu pertanyaan
orang Farisi tersebut ditujukan kepada murid-murid Yesus yang memetik bulir gandum. Karena
menurut anggapan mereka, tidak seorangpun diperbolehkan bekerja pada hari Sabat. Namun
Yesus menjawab: “Tidakkah kamu baca…”, artinya Yesus sedang memberitahu bahwa orang
Farisi tersebut tidak sungguh-sungguh mengerti akan peraturan hari Sabat. Mereka hanya
mentaati peraturan hari Sabat secara agamawi tanpa memahami makna sebenarnya.

Orang Farisi mentaati peraturan hari Sabat sebagai rutinitas, mereka melakukannya sebagai
upacara keagamaan. Padahal hari Sabat ditetapkan agar manusia dapat mengingat kebesaran
Allah sehingga manusia dapat menyembah dan beribadah kepada-Nya42.

Kita dapat melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan orang Farisi. Setiap hari Minggu
pergi ke gereja sebagai rutinitas upacara keagamaan. Kita melakukannya karena kita sebagai
orang Kristen sudah seharusnya pergi ke gereja pada hari Minggu. Kita datang ke gereja bukan
karena mentaati upacara keagamaan, melainkan kita datang untuk menyembah dan beribadah
kepada Allah, sang Pencipta alam semesta dan segala isinya, termasuk kita adalah ciptaan-Nya43.
Setelah enam hari bekerja (menciptakan alam semesta dan segala isinya) maka Allah
berisitirahat pada hari ke tujuh. Kenapa Allah berisitirahat? Apakah Ia lelah setelah bekerja
selama enam hari? Tidak! Dia adalah Allah yang berkuasa, Ia tidak bisa lelah bahkan Ia terus
bekerja hingga saat ini dan selamanya untuk menggenapi rencana-Nya.

Bagaimana dengan kita? Biarlah kita ke gereja pada setiap Minggu bukan untuk “kesenangan
pribadi” melainkan kita rindu untuk datang menyembah dan beribadah kepada Allah yang hidup,
pencipta langit dan bumi.

(bersambung Minggu depan….).

42
Im 24:8; Bil 28:9
43
Kej 2:2-3
July 4, 2010

BERBUAT BAIK PADA HARI SABAT

(Luk 6:1-11; Mat 12:1-14; Mar 2:23-3:6)

Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah
yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat,
menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"

Lukas 6:9

Pada suatu hari Sabat, Yesus menyembuhkan orang yang mati tangan kanannya di satu rumah
ibadat. Namun perbuatan baik yang Yesus lakukan ternyata membuat tidak senang para ahli
Taurat dan orang-orang Farisi. Yesus dipersalahkan oleh karena Ia menyembuhkan orang sakit
pada hari Sabat. Menurut anggapan mereka, seseorang tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan
pada hari Sabat dan dalam hal ini menyembuhkan merupakan salah satu pekerjaan yang tidak
boleh dilakukan.

Kehadiran para ahli Taurat dan orang-orang Farisi ke tempat ibadah memiliki motivasi yang
salah. Mereka datang ke rumah ibadat bukan untuk mendengarkan firman Tuhan, memuji dan
menyembah Allah, melainkan untuk mencari kesalahan Yesus yang bertugas mengajar waktu itu.
Rupanya ada berbagai macam motivasi ketika seseorang beribadah kepada Allah. Apakah yang
menjadi motivasi utama kita untuk pergi beribadah setiap hari Minggu?

Pergi ke gereja merupakan salah satu kesempatan yang diberikan Allah kepada kita untuk
bersama-sama dengan saudara seiman memuji, menyembah, melayani dan mendengarkan
firman-Nya. Namun kita harus tetap waspada karena kita bisa melakukan itu semua sebagai
rutinitas agamawi. Kita bisa melakukan itu semua namun hati kita jauh dari Allah 44. Artinya
mentaati perintah-perintah Allah merupakan bagian penting dari ibadah kita kepada-Nya.

Berbuat baik merupakan salah satu bagian mentaati perintah Allah, bukan hanya kita lakukan di
gereja saja tetapi di dalam seluruh hidup kita. Biarlah pujian dan penyembahan yang kita lakukan

44
Mat 15:8; Mar 7:6
bukan hanya di bibir saja tetapi kita nyatakan dengan perbuatan-perbuatan baik yang telah Allah
persiapkan bagi kita untuk kita lakukan demi kemuliaan nama-Nya45. Tuhan memberkati.

45
Efesus 2:10
July 11, 2010

PENTINGKAH DOA BAGI KITA?

(Luk 6:12-16; Mat 10:2-4; Mar 3:16-19; Kis 1:13-14)

“Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa
kepada Allah.”

Lukas 6:12

Peristiwa ini tidak memberitahu kepada kita, apakah Yesus berdoa semalaman hanya untuk
memilih kedua belas murid-murid-Nya atau juga untuk kepentingan lainnya atau untuk kedua-
duanya. Yang pasti sang penulis menuliskan bahwa Yesus pergi ke bukit untuk berdoa semalam-
malaman. Dan juga ditekankan bahwa Yesus berdoa kepada Allah. Ada tiga hal yang cukup
menarik perhatian dalam peristiwa ini:

Yang pertama, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Artinya Yesus memilih tempat khusus
berdoa. Dalam hal ini Yesus memilih tempat yang sunyi dan berdoa. Hal ini sering dilakukan-
Nya, seperti yang dicatat dalam Kitab Lukas 5:16.

Yang kedua, Yesus berdoa semalam-malaman, artinya Yesus berdoa cukup lama. Bisa
dibayangkan betapa sibuknya Yesus ketika itu. Kemanapun Ia pergi selalu ada banyak orang
yang mengikut Dia dan minta dilayani, diajar dan disembuhkan. Kehidupan-Nya diberikan bagi
kepentingan orang lain, namun di tengah-tengah kesibukan-Nya, Ia selalu menyempatkan diri
untuk berdoa. Dengan kata lain semakin sibuk Yesus dengan pekerjaan-Nya, Yesus akan
semakin sibuk berdoa. Tiada hari tanpa doa.

Yang ketiga, Yesus berdoa kepada Allah. Jelas penulis memberitahu bahwa Yesus berdoa
kepada Allah, tidak kepada yang lainnya. Ini membuktikan bahwa Yesus menggantungkan
seluruh kehidupan-Nya hanya kepada Allah.

Bagaimana dengan kita? Seberapa pentingkah doa bagi kita? Pernahkah kita berusaha untuk
mengambil waktu berdoa kepada Allah ditengah-tengah kesibukan kita? Atau kita terlalu sibuk
dengan pekerjaan atau kegiatan yang lain sehingga kita tidak ada waktu untuk berdoa? Mari kita
belajar dari Yesus untuk selalu menyempatkan waktu membina hubungan yang akrab dengan
Kristus melalui doa-doa yang kita panjatkan. Sudah seharusnya doa menjadi nafas kehidupan roh
kita seperti murid-murid Yesus ketika itu (Kis 1:13-14). Tuhan memberkati.
July 18, 2010
YESUS MEMBAWA KEBENARAN, KESEMBUHAN DAN KEBEBASAN
(LUKAS 6:17-19)

“Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari


penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh
kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada
kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.”

Lukas 6:18-19

Setelah Yesus berdoa semalam-malaman di atas bukit dan memilih ke dua belas rasul di antara
murid-murid-Nya, Ia turun dan berhenti di satu tempat yang datar, di tempat itu orang-orang
sedang menunggu kehadiran Yesus. Mereka datang untuk mendengarkan firman Tuhan,
disembuhkan dari sakit penyakit dan juga dibebaskan dari roh-roh jahat. Selain orang-orang
Yahudi yang hadir juga orang-orang non Yahudi yang berasal dari daerah pantai Tirus dan Sidon
hadir di sana. Dengan kata lain, pada saat itu Yesus tidak hanya dicari oleh bangsa Yahudi saja
melainkan juga dicari oleh bangsa-bangsa lain. Kehadiran Yesus di dunia ini menggenapi janji
Allah kepada Abraham bahwa keturunannya akan diberkati dan menjadi berkat bagi bangsa-
bangsa (Kej 22:17-18). Yesus datang bagi seluruh umat manusia.
Mari kita belajar dari Yesus yang senantiasa memiliki hubungan yang intim dengan Bapa di
Sorga sehingga tahu apa yang harus Ia kerjakan. Yesus tahu bahwa Dia diutus ke dunia untuk
menyatakan kebenaran, menyembuhkan dan membebaskan manusia dari belenggu Setan. Sejak
Yesus naik ke Sorga tugas tersebut diserahkan kepada semua murid-murid-Nya. Siapakah murid-
murid-Nya? Saudara dan saya yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara
pribadi. Inilah saatnya kita memberitakan kabar baik kepada dunia ini bahwa di dalam Yesus
manusia dibenarkan di hadapan Allah, di dalam Yesus ada kesembuhan secara batiniah maupun
jasmaniah dan di dalam Yesus, manusia dibebaskan dari belenggu Setan. Amin.
July 25, 2010

BERBAHAGIAKAH ORANG KRISTEN? (LUKAS 6:20-26)

Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai


kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan
tertawa.

Lukas 6:20-21

Dapatkah orang Kristen mengalami kebahagiaan dalam hidupnya? Jawabannya adalah “YA”.
Pertanyaan selanjutnya, kapankah orang Kristen bisa mengalami kebahagiaan? Jawabannya
adalah ‘SEKARANG JUGA”. Jika demikian mengapa ada banyak orang Kristen yang tidak
mengalami kebahagiaan dalam hidupnya? Jawabannya: KARENA MEREKA SALAH
MENGARTIKANNYA DAN TIDAK TAHU BAGAIMANA CARA MENDAPATKANNYA.
Perkataan berbahagialah yang diungkapkan Yesus di sini, tidaklah bersifat pengharapan atau
sesuatu yang akan terjadi. Dengan kata lain bukan sesuatu yang akan kita nikmati di masa yang
akan datang melainkan yang bisa kita nikmati saat ini juga. Artinya bukan kalau kita kaya maka
kita AKAN bahagia atau kalau kita sembuh maka kita AKAN bahagia dan seterusnya. Namun
dalam keadaan apapun seharusnya kita SEDANG bahagia.
Perhatikan SEBELUM Yesus mengatakan kata BERBAHAGIALAH, Ia memandang murid-
murid-Nya, ini berarti bahwa murid-murid-Nya adalah orang-orang yang SEDANG berbahagia.
Kebahagiaan yang Yesus maksudkan adalah kebahagiaan yang tidak dapat dipengaruhi oleh
penderitaan, permasalahan atau keadaan yang bersifat duniawi, kebahagiaan yang tidak bisa
diambil atau dibinasakan oleh apapun yang ada di dunia ini.
Bagaimana agar orang Kristen bisa mengalami kebahagiaan yang Yesus maksudkan? Salah
satunya adalah datang kepada Yesus dengan keberadaan yang “miskin”. Miskin artinya datang
dengan menyadari bahwa dirinya tidak memiliki apa-apa yang dibanggakan atau diandalkan di
hadapan Yesus, dengan kata lain datang dengan segala kerendahan hati dan mengandalkan Yesus
sepenuhnya. Sekalipun “badai” menerpa, orang Kristen akan tetap bahagia, mengingat Yesus
akan tetap menolong, menjaga, menguatkan dan menghibur anak-anak-Nya, Ia tidak pernah
meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Penyertaan-Nya kekal sampai kita tinggal di Kerajaan
Allah bersama-Nya selama-lamanya. Amin.
August 1, 2010

SIAPKAH KITA MENDENGAR? (LUKAS 6:27-36)

"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu,
berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang
mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
Lukas 6:27-28

Yesus memulai perikop ini dengan kalimat: ”Tetapi kepada kamu yang mendengarkan Aku.”
Sedikitnya ada tiga hal penting yang bisa kita simak melalui kalimat ini. Yang pertama, dapat
diartikan bahwa kalimat Yesus selanjutnya hanya tertuju kepada orang-orang yang sungguh-
sungguh mau mendengarkan khotbah Yesus. Ayat-ayat sebelumnya kita ketahui bahwa ada
begitu banyak orang yang datang untuk melihat Yesus. Namun melalui perkataan Yesus tersebut
kita bisa menilai bahwa tidak semua orang yang hadir di tempat tersebut sungguh-sungguh ingin
mendengarkan perkataan Yesus.

Yang kedua, kalimat tersebut dapat kita simpulkan bahwa khotbah Yesus selanjutnya
merupakan perintah-perintah yang tidak mudah untuk dilakukan. Perintah-perintah yang
memerlukan usaha besar, kesungguhan hati dan pengorbanan. Perintah yang ditujukan bagi
mereka yang siap untuk mentaatinya. Perintah bagi mereka yang tidak setengah-setengah
mentaatinya.

Yang ketiga, kalimat ini juga mengandung arti bahwa khotbah selanjutnya berisikan hal-hal
yang sangat penting. Berisikan perintah-perintah yang tidak boleh diabaikan. Sebagai pengikut
Kristus tidak ada pilihan lain, selain melakukannya. Mau tidak mau kita harus melakukannya.

Sebagai pengikut Kristus, sudah seharusnya kita merenungkan tiga hal ini. Apakah kita sungguh-
sungguh mau mendengarkan firman Tuhan ketika kita membuka Alkitab kita setiap hari?
Apakah kita datang ke gereja sungguh-sungguh ingin mendengarkan firman Tuhan? Apakah kita
siap mentaati firman Tuhan yang kita dengar? Sadarkah kita bahwa perintah Tuhan tidak boleh
kita abaikan?

Saya mengajak semua jemaat untuk sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan dan
melakukannya, sekalipun tidak mudah namun saya percaya, Roh Kudus akan menolong kita
untuk melakukannya asal kita bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Amin.
August 8, 2010

JANGAN MENGHAKIMI (LUKAS 6:37-42)

"Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah
kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan
diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan,
yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Lukas 6:37-38

Jangan menghakimi merupakan perintah yang sulit dilakukan karena hampir setiap
manusia pernah melakukannya. Sebaliknya, hampir setiap manusia pernah menderita karena
dihakimi oleh orang lain. Mengapa Yesus melarang kita untuk menghakimi? Perhatikan ayat
yang ke-41-42, jelas kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap orang adalah tidak sempurna.
Setiap manusia pasti memiliki “balok” yang merupakan kelemahannya. Sekalipun ada perbedaan
jenis kelemahan orang yang satu dengan orang yang lain namun dapat dipastikan setiap manusia
memiliki kelemahannya masing-masing.
Kebudayaan, peristiwa masa lalu serta lingkungan keluarga seseorang dapat
mempengaruhi kelemahan dan kekuatan seseorang. Ketiga hal tersebut seringkali diabaikan
sehingga dengan mudah seseorang menghakimi orang lain. Perbuatan, cara berpikir dan tingkah
laku seseorang seringkali sangat dipengaruhi oleh ketiga hal tersebut. W. Barclay pernah
mengatakan bahwa manusia tidak akan pernah mengetahui seluruh kenyataan dan pribadi
seseorang seutuhnya, sehingga tidak seorangpun layak untuk menghakimi seseorang.
Jika ada seseorang yang bersalah atau menyakitkan kita sebaiknya kita mentaati perintah
Yesus untuk mengampuni dan jangan menghukum (ay37). Apa yang kita perbuat kepada sesama
kita, itu juga yang akan diukurkan kepada kita bahkan tanpa kita sadari kita akan menerima lebih
dari apa yang telah kita perbuat (ay38).
Ketika kita membutuhkan pengampunan dan penerimaan dari seseorang maka kita juga
akan diampuni dan diterima sama seperti kita mengampuni dan menerima seseorang. Tuhan
memberkati.
August 15, 2010

POHON DAN BUAHNYA (LUKAS 6:43-45; MAT 7:15-20)

"Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang
baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya
yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Lukas 6:45

Tuhan Yesus mengatakan bahwa dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari
duri-duri tidak memetik buah anggur. Di Palestina ketika itu orang bisa melihat bahwa
semak duri atau rumput duri memiliki buah yang mirip dengan buah anggur atau buah
ara. Jelas perumpamaan yang Tuhan Yesus ungkapkan merupakan perumpamaan yang
mengingatkan kepada para pendengarnya sehubungan dengan keberadaan nabi-nabi
palsu46. Nabi-nabi yang secara lahiriah memiliki banyak kesamaan dengan nabi asli,
secara sepintas hampir tidak bisa dibedakan. Nabi-nabi palsu biasanya menggunakan
pakaian yang sama dengan pakaian yang dimiliki nabi yang asli. Namun ketika didekati
dan diperhatikan dengan seksama maka akan nyata perbedaannya. Dimanakah letak
perbedaannya? Dari “buahnya.”
Bagaimana seseorang dapat mengenal kita adalah orang Kristen asli atau orang Kristen
palsu? Jawabannya adalah dari “buahnya.” Kalau seseorang “berjubahkan kekristenan”
maka menjadi orang Kristen sangatlah mudah. Mungkin kita pergi ke gereja setiap
Minggu, berdoa sebelum makan, memberikan perpuluhan, membaca Alkitab, rajin
mengikuti care group serta berbicara hal-hal yang rohani. Tetapi semua itu tidak
menjadikan kita orang Kristen yang asli. Menjadi orang Kristen asli lebih dari sekedar
melakukan hal-hal yang bersifat keagamaan, itu semua terlalu sederhana dan setiap
orang dapat melakukannya.
Orang Kristen asli adalah orang Kristen yang “buahnya” bukan saja asli namun ketika
orang memetik dan memakannya “buah” itu rasanya sama dengan buah asli.
Kehidupannya bisa dinikmati dan menjadi berkat bagi orang lain. Kiranya hanya dengan
anugerah Tuhan menjadikan kita “pohon” yang baik agar “buah” yang kita hasilkan
dapat menjadi berkat bagi orang lain.

46
Baca Mat 7:15-20
August 22, 2010

DASAR YANG TEGUH (LUKAS 6:46-49; MAT 7:24-27)

“Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--
……………….. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."."
Lukas 6:47-49

Yesus sedang mengingatkan akan pentingnya keberadaan dasar dalam satu bangunan rumah.
Tidak ada gunanya sebuah rumah kelihatan bagus namun tidak memiliki dasar yang kuat, karena
rumah itu tidak akan bertahan lama. Apa yang Yesus katakan merupakan kenyataan hidup yang
harus kita jalani setiap hari. Keberadaan kita sebagai orang Kristen sangat ditentukan seberapa
kuat dasar yang kita miliki. Ada banyak orang Kristen yang kelihatan “indah dan bagus” namun
ketika ada badai yang melanda kehidupannya maka orang itu akan lari meninggalkan gereja dan
Tuhan-nya. Kenapa hal ini bisa terjadi? Jawabanya sangat kelasik, dasar yang tidak kokoh.
Bagaimana kita bisa memiliki dasar yang kokoh? Yesus mengajarkan tiga hal:
1. Datang kepada Yesus
2. Dengarkan perkataan-Nya
3. Lakukan atau taati perkataan-Nya.
Rupanya ketiga hal tersebut merupakan “campuran” untuk membuat “fondasi” yang kokoh
ketika membangun “rumah” kehidupan kita. Mengurangi satu atau dua dari ketiga hal tersebut
akan membuat “rumah” yang kita bangun menjadi tidak kokoh.
Kenapa kita harus datang kepada-Nya? Karena hanya Ia yang tahu segalanya tentang kita, Ia
yang menciptakan dan merencanakan seluruh kehidupan kita? Yesus adalah orang yang tepat
untuk bertanya ketika kita membangun “rumah”. Setelah kita datang dan bertanya, kita harus
mendengarkan apa yang Ia katakan. Ia menjawab melalui ayat-ayat yang tertulis di dalam
Alkitab. Dan setelah kita tahu apa yang tertulis maka kita harus melakukannya. Dengan
melakukan ketiga hal tersebut maka “rumah” yang kita bangun akan memiliki fondasi yang
kokoh.
Badai kehidupan akan selalu datang melanda “rumah” yang kita miliki sekalipun kita tidak
mengundangnya. Datang kepada Yesus setiap hari untuk meminta bimbingan-Nya dan belajar
kebenaran-kebenaran firman-Nya dengan sungguh-sungguh serta taati. Saya percaya dengan
demikian kita akan menjadi orang-orang Kristen yang kokoh. Amin.
August 29, 2010

IMAN YANG MEMBUAT YESUS HERAN (LUKAS 7:1-10; MAT 8:5-13)

Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan …… didapatinyalah hamba itu
telah sehat kembali.
Lukas 7:9-10

Setelah Yesus menyelesaikan khotbah di bukit, Ia berjalan menuju Kapernaum, setibanya di


sana, Yesus dijumpai oleh beberapa tua-tua Yahudi. Mereka datang untuk meminta Yesus
menyembuhkan hamba dari seorang perwira Romawi. Sekalipun perwira tersebut bukan orang
Yahudi namun Yesus menyetujui untuk mampir ke rumahnya. Namun ketika Yesus hampir tiba,
perwira itu justru melarang Yesus untuk mampir ke rumahnya, karena sebagai orang bukan
Yahudi, perwira tersebut merasa tidak layak untuk menerima Yesus di rumahnya. Kata-kata
selanjutnya dari perwira ini yang membuat Yesus kagum. Kata-kata yang penuh dengan iman.
Dalam hal ini Yesus mengakui bahwa Ia tidak pernah menemukan iman yang dimiliki oleh
perwira tersebut, sekalipun di kalangan orang Yahudi. Apakah yang dikatakan perwira tersebut?
Ia berkata:”Katakan saja sepatah kata maka, hambaku akan sembuh.”
Perkataan tersebut merupakan perkataan iman yang luar biasa. Pada umumnya ketika itu, orang-
orang datang kepada Yesus untuk menjamah atau dijamah oleh Yesus agar mereka sembuh
Lukas 6:19), namun perwira ini memiliki iman yang lebih dari orang-orang tersebut. Perwira ini
percaya akan kuasa dari perkataan Yesus. Dan ternyata iman perwira tersebut terbukti bahwa
hanya melalui perkataan saja maka hamba yang sakit tersebut sehat kembali. Kesembuhan
tersebut terjadi dimana Yesus bekerja melalui iman dari perwira ini.
Sesungguhnya setiap kita bisa memiliki iman yang membuat Yesus terheran-heran. Ketika kita
berdoa untuk kepentingan seseorang sebenarnya kita sedang membiarkan Yesus bekerja melalui
iman kita bagi orang tersebut. Mari kita berdoa syafaat bagi orang-orang yang kita kenal yang
memerlukan doa-doa kita dan juga bagi gereja-gereja dan kota dimana kita berada. Tuhan
melalui anugerah-Nya akan menjawab doa-doa kita. Amin
Sep 5, 2010

YESUS DAN KEBANGKITAN ORANG MATI (LUKAS 7:11-17)

Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan,
lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" Sambil menghampiri usungan
itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai
anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
Lukas 7:13-14

Setelah Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira yang hampir mati, maka dalam perikop ini Yesus
membangkitkan seorang anak yang sudah mati. Ada perbedaan yang bisa kita pelajari melalui mujizat
yang Yesus lakukan dalam peristiwa ini dibandingkan dengan beberapa mujizat yang Yesus lakukan
sebelumnya. Perbedaan tersebut terlihat dimana ibu dari anak yang sudah mati ini sama sekali tidak
mengharapkan untuk berjumpa dengan Yesus, bahkan mungkin ia tidak mengenal siapa Yesus. Mujizat
yang dialami oleh ibu atau anaknya yang sudah mati sama sekali tidak ada kaitannya dengan iman
seseorang. Namun demikian anak ini mengalami satu mujizat yang spektakular, bangkit dari kematian.
Bagaimana mujizat ini bisa terjadi? Perhatikan ayat ke-13, kata Yesus diganti dengan Tuhan, saya
percaya penulis sedang memberikan penekanan kepada Ketuhanan Yesus Kristus yang berkuasa
sepenuhnya atas kematian dan kebangkitan hidup seseorang. Yang menarik di sini adalah Tuhan tergerak
hatinya oleh belas kasihan ketika melihat janda yang sedang berdukacita. Sekalipun tanpa diminta Tuhan
datang menghampiri anak tersebut, menyentuh dan membangkitannya.

Apa yang Tuhan Yesus lakukan dalam perikop ini sebenarnya menggambarkan hati dan kuasa Tuhan
terhadap manusia berdosa. Tuhan menghampiri manusia berdosa adalah inisiatif-Nya, Ia tergerak hati-
Nya oleh belas kasihan karena manusia akan binasa oleh dosa. Satu saat Ia akan membangkitkan orang-
orang yang percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat dari kematian (Kol 2:12). Hanya
Tuhan Yesus yang berkuasa atas kehidupan, kematian dan kebangkitan. Amin
Sep 12, 2010

JANGAN BIMBANG! PERCAYALAH (LUKAS 7:18-35)

Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa
yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh
berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati
dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan
berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
Lukas 7:13-14

Perbuatan ajaib yang Yesus lakukan telah menyebar di seluruh Palestina termasuk Yohanes Pembaptis
yang ketika itu ada dalam penjara. Yohanes menyuruh murid-muridnya menemui Yesus dan
bertanya:”Apakah Yesus adalah Mesias yang ditunggu-tunggu?” Jawaban Yesus seperti yang tertulis di
atas sama artinya dengan mengatakan:”Yohanes, engkau tahu tanda-tanda kehadiran seorang Mesias yang
dituliskan para nabi (Yes 29:18-19; 35:5-6; 61:1-2), mengapa engkau ragu?”
Seringkali kita melakukan hal yang sama seperti yang Yohanes lakukan. Kita membaca dan mendengar
firman Tuhan tentang Yesus, sudah berkali-kali bahkan bertahun-tahun, namun seringkali kita masih
meragukan kasih dan kuasa-Nya dalam hidup kita. Ketika kita ada dalam “penjara masalah” atau “penjara
ujian” beberapa waktu lamanya dan sepertinya tidak akan pernah berakhir, kita mulai ragu dan bimbang,
dimanakah Yesus? Apakah Ia tetap mengasihi saya? Apakah Yesus sanggup menolong dan membebaskan
saya?
Jangan pernah kecewa dan meninggalkan Yesus, Ia pasti menolong kita, Ia tidak pernah meninggalkan
kita walau sedetikpun. Ia akan memberikan kekuatan dan penghiburan sekalipun kita ada dalam
“penjara”. Tidak ada “penjara” yang terlalu besar yang tidak bisa diselesaikan bersama Yesus dan tidak
ada “penjara” yang terlalu kecil yang lepas dari perhatian Yesus. Tetap percaya dan tidak bimbang maka
kita akan menjadi orang-orang yang berbahagia, sesuai janji-Nya (ay. 14). Tuhan memberkati. Amin.
Sep 19, 2010

CHRIST’S FEET WASHED WITH TEARS (LUKAS 7:36-50)

“Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni,
sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni,
sedikit juga ia berbuat kasih."
Lukas 7:47

Pertemuan Yesus dengan wanita berdosa di rumah Simon merupakan peristiwa yang bisa memberikan
pelajaran penting khususnya berkaitan dengan hubungan kita dengan Yesus. Ada beberapa hal yang bisa
kita pelajari melalui peristiwa ini, antara lain:
1. Wanita berdosa ini memiliki keberanian untuk datang kepada Yesus. Ia berani mengambil resiko
sekalipun ada kemungkinan orang akan menghina atau menolak dia.
2. Wanita berdosa ini datang dengan hati yang hancur akan dosa yang telah diperbuatnya. Air mata
yang membasahi kaki Yesus merupakan bukti pertobatannya.
3. Wanita berdosa ini menyeka kaki Yesus yang basah dengan rambutnya. Rambut merupakan
mahkota bagi seorang wanita. Apa yang diperbuat wanita ini menunjukan kerendahan hatinya.
4. Wanita berdosa ini mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi yang mahal,
hal ini menunjukan kasih dan pengorbanan yang diberikan kepada Yesus.
Setelah melakukan ke empat hal tersebut di atas Yesus mengatakan: ”Dosamu telah diampuni.” Tentu
bukan karena wanita itu melakukan ke-empat hal tersebut maka dosanya diampuni, namun apa yang
dilakukan wanita berdosa itu menunjukan bahwa dirinya benar-benar bertobat dan datang kepada Yesus
untuk meminta pengampunan.
Mari kita belajar melalui peristiwa ini, untuk berani datang kepada Yesus sekalipun mungkin orang-orang
menghina atau mencemooh kita. Datang kepada Yesus dengan segala kerendahan hati mengakui dosa-
dosa dan bertekad untuk meninggalkan dosa-dosa tersebut. Dan yang terakhir marilah kita mengasihi
Yesus dengan kasih agape, kasih yang disertai pengorbanan. Menempatkan Yesus di atas segalanya
dengan demikian maka nama Tuhan dipermuliakan. Tuhan memberkati. Amin.
Sep 26, 2010

BERSATU MEMBERITAKAN INJIL (LUKAS 8:1-3)

“Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari
desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya
bersama-sama dengan Dia."
Lukas 8:1

Kehadiran Yesus di muka bumi bukan hanya untuk melakukan mujizat melainkan yang lebih penting
adalah memberitakan Injil Kerajaan Allah. Yang dimaksudkan di sini bahwa Yesus diutus oleh Allah
Bapa turun ke dalam dunia menjadi manusia, mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia
dan bangkit pada hari ketiga sebagai bukti Ia telah menang atas maut. Dengan demikian maka setiap
orang yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup yang kekal.
Ayat tersebut di atas menyatakan bahwa Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke
desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Namun Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah tidaklah
sendirian, melainkan ditemani oleh kedua belas murid-Nya, bahkan juga dengan beberapa perempuan
yang sebelumnya telah disembuhkan oleh Yesus.
Kerja sama mereka satu dengan yang lainnya terjalin dengan baik. Yesus dan murid-murid-Nya bekerja di
lapangan memberitakan kabar baik sedangkan para perempuan menopang pekerjaan mereka dengan
materi yang mereka miliki. Sangat dimungkinkan para perempuan ini yang membeli makanan, minuman
serta kebutuhan sehari-hari mereka. Pemberitaan Injil Kerajaan Allah bisa berjalan dengan baik karena
mereka semua bersatu saling melayani sesuai dengan kemampuan dan talenta masing-masing.
Kita harus mengucap syukur dan bangga karena tugas dan tanggung jawab memberitakan Injil Kerajaan
Allah yang diberikan kepada kita selaku orang percaya. Biarlah kita mengemban tugas ini bersama-sama
dengan saudara seiman selaku tubuh Kristus. Marilah kita bersatu saling melayani sesuai dengan
kemampuan dan talenta yang kita miliki. Tuhan memberkati.
Oct 3, 2010

SIAPA BERTELINGA HENDAKLAH IA MENDENGAR! (LUKAS 8:4-15)

“Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus
kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga
untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Lukas 8:8

Yesus semakin terkenal sehingga orang berbondong-bondong untuk bergabung dengan rombongan
Yesus. Perikop ini tidak menjelaskan secara spesifik tujuan orang-orang bergabung dengan Yesus.
Namun kita bisa menyimpulkannya melalui perumpamaan yang Yesus ajarkan bahwa mereka bergabung
untuk mendengarkan Yesus. Ada empat macam respon yang diberikan orang-orang terhadap pemberitaan
Injil Kerajaan Allah yang Yesus beritakan, antara lain:
1. Perumpamaan pertama menujukan orang-orang mendengarkan namun mereka menolak
pemberitaan tersebut.
2. Perumpamaan kedua menujukan mereka yang mendengarkan, menerima pemberitaan tersebut
dengan gembira (emosional) tanpa sungguh-sungguh berakar sehingga mereka percaya namun
ketika menghadapi pencobaan mereka menolak Yesus.
3. Perumpamaan ketiga mengajarkan bahwa orang-orang yang setelah mendengarkan berakar dan
bertumbuh namun pada saat mereka perhadapkan dengan kekuatiran, kekayaan, kenikmatan
hidup mereka tidak berbuah.
4. Sedangkan perumpamaan yang keempat merupakan perumpamaan yang Yesus inginkan, yaitu
mereka yang mendengarkan dengan sungguh-sungguh sehingga berakar dan berbuah.
Termasuk golongan manakah Anda? Apakah Anda termasuk orang-orang yang menolak berita Injil
(kabar keselamatan), atau termasuk orang-orang yang menerima Injil sebatas emosi saja (tidak sungguh-
sungguh menerima) sehingga dengan mudah kita meninggalkan Yesus, atau golongan yang ketiga yaitu
orang-orang yang menerima Injil namun Anda tidak pernah berbuah karena Anda lebih mementingkan
kekayaan dan kenikmatan hidup, atau menjadi golongan yang keempat yang merupakan golongan yang
Yesus rindukan yaitu menerima Injil, berakar dan berbuah.
Jika Anda termasuk di salah-satu golongan kesatu hingga ketiga, berdoalah sekarang juga terimalah Injil
keselamatan dan hendaklah Anda berakar dan bertumbuh. Dan jika Anda sudah termasuk golongan yang
keempat, apakah Anda sudah menghasilkan buah? (Gal 5:22-23). Tuhan memberkati.
Oct 10, 2010

ORANG KRISTEN DAN PELITA (LUKAS 8:16-18)

“"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan
atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di
atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat
melihat cahayanya."
Lukas 8:16

Yesus mengatakan: “Selama Aku di dalam dunia. Akulah terang dunia47”. Saat ini Yesus ada di dalam
Sorga dan tugas untuk menjadi terang dunia menjadi tugas bagi setiap orang yang percaya dan menerima-
Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya48. Bukankah ini merupakan tugas yang mulia dan
agung karena menjadi terang dunia merupakan hakekat Yesus ketika berada di dunia ini sebagai manusia.
Apakah yang dimaksudkan dengan menjadi terang bagi dunia? Kembali kepada perumpamaan yang
dikatakan Yesus seperti yang tertera di atas bahwa pelita sudah seharusnya ditempatkan di atas dian
supaya terlihat cahayanya. Dengan demikian maka menjadi orang percaya sudah seharusnya terlihat oleh
dunia bukan tersembunyi dari dunia. Di bagian lain Yesus mengatakan: “Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
Bapamu yang di sorga.49" Perintah untuk menjadi terang atau berbuat baik di depan orang merupakan
kehendak Yesus. Namun semua perbuatan baik kita bukanlah untuk menyombongkan diri melainkan
untuk memuliakan Bapa kita yang di Sorga.
Kegunaan lainnya dari pelita adalah untuk menuntun seseorang yang berjalan dalam kegelapan. Dengan
demikian sebagai terang dunia maka setiap orang percaya harus menuntun dan memberikan arah kepada
orang-orang di sekitarnya agar tidak tersesat. Saat ini ada banyak orang yang kehilangan arah, saatnya
kita orang-orang percaya membawa mereka berjumpa dengan Yesus. Amin.

47
Yoh 9:5
48
Orang yang menerima benih Injil Kerajaan Allah (Lukas 8:8, 15).
49
Mat 5:16
Oct 17, 2010

SIAPAKAH SAUDARA YESUS? (LUKAS 8:19-21)

Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka,


yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."
Lukas 8:21

Peristiwa ini tidak menjelaskan mengapa ibu dan saudara-saudara-Nya mencari Yesus, namun dalam
kesempatan ini Yesus mengambil kesempatan untuk mengajar orang-orang yang ada di situ. Satu
pengajaran yang berhubungan dengan keluarga. Dalam pengajaran ini, Yesus mengajarkan bahwa ada
bentuk keluarga lainnya di luar keluarga yang diperanakkan oleh darah dan daging yaitu keluarga yang
dari Allah (Yoh 1:12-13). Yesus mengatakan sesuai dengan ayat tersebut di atas bahwa mereka yang
mendengarkan firman Allah dan melakukannya maka mereka akan menjadi keluarga-Nya.
Setiap orang yang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya diberi kuasa
untuk menjadi anak-anak Allah (Yoh 1:12) yang berarti menjadi saudara-saudara Yesus. Yesus adalah
Anak Allah, dan setiap orang percaya adalah anak-anak Allah. Yang dimaksudkan di sini adalah secara
rohani dan bersifat kekal.
Sekalipun konteks dalam perikop ini bagaimana meresponi Injil yang diberitakan oleh Yesus sebagai
benih keselamatan namun Lukas 8:21 merupakan ayat yang harus diterapkan oleh setiap orang percaya.
Mendengarkan dan melakukan firman Allah merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan.
Yakobus mengatakan: “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;
sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri; Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna,
yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk
melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.”50
Untuk menjadi saudara Yesus kita harus menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat namun untuk
menunjukan bahwa kita adalah saudara-saudara-Nya maka kita harus melakukan firman-Nya. Tuhan
memberkati.

50
Yak 1:22, 25
Oct 24, 2010

DIMANAKAH IMANMU? (LUKAS 8:22-25)

Lalu kata-Nya kepada mereka: "Di manakah kepercayaanmu?" Maka takutlah mereka
dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini,
sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?"
Lukas 8:25

Yesus mengajak murid-murid bertolak ke seberang danau, murid-murid mentaati-Nya lalu mereka
menyeberang. Saat itu danau dalam keadaan tenang. Namun di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba mereka
diterjang oleh angin taufan sehingga perahu yang mereka tumpangi kemasukan air dan mereka berada
dalam bahaya51. Dalam kondisi seperti itu murid-murid datang kepada Yesus dan akhirnya Yesus
menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan akhirnya angin taufan itu berhenti.
Sama dengan murid-murid Yesus, seringkali kita memiliki iman ketika semua berjalan dengan rencana.
Sangat mudah bagi kita untuk mengucap syukur dan memuji Tuhan ketika semua berjalan dalam keadaan
baik. Namun kenyataannya “angin taufan” bisa tiba-tiba menerjang “perahu” yang kita tumpangi, pada
saat-saat seperti itulah maka iman kita diuji. Apakah kita tetap memiliki iman kepada Yesus di tengah-
tengah badai yang kita alami? Mungkin kita sudah tahu banyak tentang firman Tuhan dan janji-janji-Nya
tapi apakah kita teguh berdiri di atas firman-Nya dan tidak kuatir?
Yesus mengatakan: “Dimanakah kepercayaanmu?” Maksud Yesus bukan supaya murid-murid memiliki
iman untuk menghardik angin taufan tersebut namun agar murid-murid tetap memiliki iman karena Yesus
ada bersama dengan mereka sekalipun sepertinya Yesus tidak berbuat apa-apa. Jadi pelajaran terpenting
dalam perikop ini bukan Yesus membuat berkuasa atas alam, itu satu kebenaran yang tidak usah
diperdebatkan lagi, karena Yesus yang menciptakan semuanya; namun pelajaran terpenting adalah
tetaplah bergantung dan memiliki iman sekalipun badai menerjang kehidupan kita. Yesus tetap bersama
dengan kita menghadapi badai tersebut, semua ada di dalam kontrol-Nya sekalipun sepertinya Ia
“tertidur”. Anggaplah sebagai ujian iman jika kita sedang menghadapi badai saat ini, jangan kuatir dan
panik, datang kepada Yesus dan minta pertolongan-Nya. Tuhan memberkati.

51
Luke 8:23
Oct 31, 2010

BERHARGA DI MATA-NYA (LUKAS 8:26-39)

"Pulanglah ke rumahmu dan ceriterakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah
atasmu." Orang itupun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala
apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.
Lukas 8:39

Minggu yang lalu kita membahas bahwa Yesus mengajak murid-murid-Nya bertolak ke seberang danau.
Kemanakah Yesus mengajak murid-murid-Nya? Yesus mengajak murid-murid-Nya ke Gerasa yang
letaknya di seberang Galilea. Mengapa harus ke Gerasa? Karena Yesus ingin berjumpa dengan seorang
laki-laki yang dirasuki oleh setan-setan, yang tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi di
pekuburan.
Yesus sebagai Anak Allah Yang Mahatinggi memiliki kuasa untuk mengusir setan-setan tersebut ke luar
dari laki-laki itu dan menyembuhkannya. Setelah sembuh laki-laki tersebut meminta supaya ia
diperkenankan menyertai-Nya, namun Yesus menyuruh dia pergi untuk menceritakan segala sesuatu yang
diperbuat Allah kepada orang-orang di rumahnya. Yesus datang ke Gerasa hanya untuk menyembuhkan
orang yang dirasuki setan-setan tersebut, setelah itu Ia kembali untuk melanjutkan pelayanan-Nya.
Melalui kisah ini kita juga dapat menyimak bahwa laki-laki yang dirasuki setan tersebut sangat berharga
di mata Yesus. Seorang yang dikucilkan oleh masyarakat, seorang yang ditolak bahkan oleh keluarganya.
Orang yang dibuang dan tidak berharga di mata manusia. Namun sebaliknya justru orang seperti itu
dikunjungi, diterima, dikasihi, diperhatikan dan dipulihkan oleh Yesus.
Setiap manusia sangat berharga di mata Yesus. Ia datang dari “seberang” untuk menjumpai setiap kita.
Mungkin kita berpikir bahwa tidak ada orang yang peduli dengan kita atau mungkin kita merasa dijauhi,
ditolak atau tidak diperhatikan. Namun jangan pernah kuatir dan kecewa karena Yesus mengasihi dan
peduli kepada kita. Setiap kita berharga di mata-Nya. Amin.
Nov 7, 2010

PERANAN AYAH DALAM KELUARGA (LUKAS 8:39-56)

Lalu Yesus memegang tangan anak itu dan berseru, kata-Nya: "Hai anak bangunlah!"
Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus
menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Lukas 8:54-55

Yesus kembali dari tanah orang Gerasa, orang banyak menyambut Dia. Lukas mencatat di antara orang
banyak tersebut ada seorang yang bernama Yairus datang kepada Yesus sambil tersungkur di depan kaki
Yesus dan memohon kepada-Nya untuk datang ke rumahnya karena anak satu-satunya sakit dan hampir
mati. Yesus menyanggupinya. Belum sampai ke rumah Yairus datanglah salah seorang dari keluarga
Yairus memberitahu bahwa anaknya sudah meninggal. Akhirnya Yesus melakukan mujizat dan
membangkitkan anak tersebut dari kematian.
Yairus adalah seorang ayah yang patut diteladani, ia adalah seorang ayah yang mengasihi anaknya.
Yairus adalah seorang ayah yang bertanggung jawab. Ia berada di barisan paling depan ketika
keluarganya menghadapi krisis. Sebagai kepala rumah ibadat orang Yahudi datang dengan tersungkur dan
memohon kepada Yesus memerlukan keberanian dan kerendahan hati. Ia bisa dipermalukan dan dianggap
rendah oleh para ahli Taurat dan orang Farisi. Yairus bisa menyuruh isterinya memohon kepada Yesus
sebaliknya ia memohon sendiri kepada Yesus.
Ada dimanakah kita sebagai seorang ayah ketika keluarga menghadapi krisis? Apakah kita terlalu sibuk
untuk memperhatikan anak kita yang sakit? Mari kita belajar dari Yairus menjadi seorang ayah yang
bertanggung jawab dan selalu berada di baris depan ketika menghadapi krisis dalam keluarga. Isteri dan
anak-anak kita berhak untuk dilindungi, dijaga dan diperhatikan. Sebagai kepala rumah tangga sudah
seharusnya kita melindungi, menjaga dan memperhatikan anggota keluarga.
Hal lainnya yang bisa kita pelajari dari Yairus ketika menghadapi krisis adalah datang dengan segala
kerendahan hati kepada Yesus dan memohon pertolongan-Nya. Yesus tidak pernah menolak siapapun
yang datang kepada-Nya dengan hati yang sungguh-sungguh. Tuhan memberkati.
Nov 14, 2010

YESUS MENGUTUS PENGIKUT-NYA ( 9:1-6)

Yesus memanggil kedua belas pengikut-Nya, lalu memberi kepada mereka kuasa untuk
mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit. Kemudian Ia menyuruh mereka
pergi menyembuhkan orang sakit dan menyiarkan berita tentang bagaimana Allah
memerintah sebagai Raja.
Lukas 9:1-2

Pasal sembilan merupakan hari-hari terakhir pelayanan Yesus di Galilea sebelum Ia kembali ke
Yerusalem. Ini adalah masa-masa dimana Yesus akan mengakhiri pelayanan-Nya di muka bumi.
Menghadapi semua itu Yesus harus mempersiapkan kedua belas pengikut-Nya untuk melanjutkan
pelayanan-Nya. Selama ini, murid-murid Yesus menyaksikan bagaimana Yesus memberitakan Injil
Kerajaan Allah52, menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat bahkan membangkitkan orang sakit.
Dan kini tiba waktunya bagi mereka untuk mempraktekan apa yang telah mereka lihat. Yesus memanggil
kedua belas pengikut-Nya untuk melakukan apa yang selama ini Ia lakukan, yaitu menyembuhkan orang
sakit dan mengusir roh jahat serta memberitakan Injil Kerajaan Allah. Dengan kata lain kedua belas
pengikut-Nya diutus untuk mewakili pelayanan yang biasa Yesus lakukan.
Panggilan untuk murid-murid Yesus juga menjadi panggilan setiap kita yang mengaku sebagai pengikut-
Nya. Tugas kedua belas pengikut-Nya dilanjutkan oleh setiap kita yang telah menjadi murid-murid Yesus.
Dengan kata lain menjadi pengikut-Nya tidak hanya menerima Injil Kerajaan Allah serta mengalami
berbagai macam pertolongan-Nya namun kita juga harus memberitakan kabar baik tersebut kepada orang
lain yang belum mendengar kabar baik tersebut.
Yesus mengutus kedua belas pengikut-Nya dengan memberikan kuasa artinya kedua belas pengikut-Nya
tidak bisa melakukan perintah Yesus tanpa kuasa-Nya. Sama seperti kedua belas pengikut Yesus
menjalankan panggilannya dengan bergantung sepenuhnya kepada kuasa Kristus begitu juga setiap kita
sudah seharusnya menjalankan tugas panggilan tersebut dengan bergantung sepenuhnya kepada Yesus.
Amin.

52
Kabar baik keselamatan melalui pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia yang
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
Nov 21, 2010

WHO IS THIS JESUS? ( 9:7-9)

Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini,
yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat
bertemu dengan Yesus.
Lukas 9:9
Apa yang sedang dan telah dikerjakan oleh Yesus membuat banyak orang bertanya-tanya termasuk
Herodes raja wilayah di Galilea. Melihat apa yang Yesus lakukan mereka meyakini Yesus bukan manusia
biasa. Mereka mulai membandingkan dengan nabi-nabi terdahulu yang menurut pengetahuan mereka
sanggup melakukan apa yang Yesus lakukan. Sama seperti orang-orang pada umumnya, Herodes juga
berusaha untuk berjumpa dengan Yesus. Apa yang membuat Herodes ingin berjumpa dengan Yesus
dituliskan dalam Kitab Lukas 23:8. Herodes ingin melihat Yesus melakukan mujizat.
Apa yang diusahakan oleh Herodes untuk berjumpa dengan Yesus juga merupakan usaha kebanyakan
orang saat ini. Kalau ada seseorang yang bisa melakukan mujizat maka orang akan berlomba-lomba untuk
berjumpa dengannya. Mereka pada umumnya akan memuji dan menghormati orang dapat melakukan
mujizat tersebut. Mereka datang hanya untuk melihat atau mengalami mujizat.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita tergolong orang-orang yang berusaha berjumpa dengan Yesus
hanya untuk melihat dan mengalami mujizat? Apakah kita datang kepada Yesus hanya untuk supaya
diberkati, disembuhkan dan dipulihkan saja? Sekalipun Yesus mau dan sanggup melakukan itu semua,
namun kerinduan kita untuk berjumpa dengan Yesus seharusnya lebih dari sekedar meminta berkat.
Sudah seharusnya kita rindu berjumpa dengan Yesus untuk mengasihi, menghormati, memuliakan dan
melayani-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Yesus lebih dari sekedar pembuat mujizat, Ia adalah
Tuhan Allah yang berkuasa. Amin.
Nov 28, 2010
“PANIK” ( 9:10-17)
Murid-murid melakukannya dan menyuruh semua orang banyak itu duduk. Dan
setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit,
mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak.
Lukas 9:15-16
450 orang meninggal dan 395 orang luka-luka dalam festival air di Kamboja. Hal ini terjadi karena
para pengunjung festival tersebut panik pada saat ada orang yang berteriak bahwa jembatan akan runtuh.
Hampir setiap kita pernah mengalami rasa panik, di mana saat-saat seperti itu kita tidak tahu apa yang
harus kita perbuat. Kondisi seperti itulah yang dialami oleh para murid Yesus. Setelah menemani dan
menyaksikan Yesus memberikan “KKR” di hadapan ribuan orang, dan hari menjelang malam maka para
murid mulai panik. Bagaimana mereka harus memberi makan ribuan orang dalam waktu cepat? Jalan
satu-satunya yang mereka tempuh adalah meminta Yesus menghentikan “KKR” yang sedang berlangsung
dan meminta semua orang untuk pulang dan mencari makan.
Itu merupakan pemikiran yang terbaik yang mereka miliki. Jika kita ada dalam situasi yang sama
kitapun akan mengeluarkan ide tersebut, yakni kita berusaha mencari jalan keluar kita sendiri dengan
sekuat tenaga kita. Masalahnya, Yesus tidak setuju dengan ide yang “cemerlang” tersebut. Ia justru
memerintahkan para murid untuk menghidangkan makanan secepatnya bagi semua peserta “KKR”.
Akhirnya melalui lima roti dan dua ikan semua peserta “KKR” bisa makan hingga kenyang.
Kisah ini memberikan satu pengharapan yang pasti ketika kita ada dalam keadaan panik, saat-saat
dimana kita tidak tahu harus berbuat apa, karena semua yang kita miliki dan kita lihat tidak memberikan
harapan. Datang kepada Yesus dan berserah kepada-Nya, sekalipun itu sangat kecil dan tidak berarti.
Yesus akan memberkati kita dengan mengubahkan yang tidak berarti menjadi berarti. Yesus tidak
terbatas terhadap yang kita miliki, Ia adalah Allah yang bergantung kepada diri-Nya sendiri. Tuhan
memberkati.
Dec 5, 2010
DO WE KNOW HIM? ( 9:18-21)
Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus:
"Mesias dari Allah."
Lukas 9:20
Setelah menanyakan pendapat orang-orang tentang diri-Nya kepada murid-murid-Nya, Yesus
melanjutkan dengan pertanyaan pendapat mereka sebagai murid-murid-Nya. Rupanya Yesus
mengharapkan jawaban yang berbeda dari para murid dibandingkan dengan pendapat orang-
orang tentang diri-Nya. Dan jawaban para murid berbeda dengan pendapat orang-orang tentang
diri-Nya. Bahkan perbedaannya sangat jauh.
Orang banyak mengenal Yesus sebagai Yohanes Pembaptis, Elia atau nabi-nabi terdahulu
sedangkan para murid mengenal Yesus sebagai Mesias Sang Juruselamat yang dijanjikan.
Dalam terjemahan lainnya dituliskan “The Christ of God”, artinya para murid mengenal Yesus
lebih dari sekedar seorang nabi. Dan jawaban para murid merupakan jawaban yang Yesus
inginkan, sekalipun untuk sementara Yesus tidak mau orang-orang mengetahui hal ini.
Salah satu hal dari hal yang lainnya, jawaban murid Tuhan Yesus tersebut menandakan adanya
pengenalan para murid terhadap diri Tuhan Yesus. Hal ini wajar jika para murid mengenal
Tuhan Yesus lebih dari orang lain. Karena para murid mengikuti Yesus kemanapun Yesus pergi
melayani dan mengajar. Sehingga para murid memiliki hubungan yang lebih intim
dibandingkan dengan orang lain.
Para murid terlibat penuh di dalam pelayanan Yesus. Mereka bukan saja melihat namun mereka
menjadi bagian dari pelayanan Yesus. Hal lainnya yang membuat para murid mengenal Yesus
dengan lebih baik karena mereka memiliki komunikasi dua arah. Mereka seringkali memiliki
waktu yang khusus untuk berbincang-bincang (ayat 18). Para murid tidak sungkan lagi datang
kepada Yesus kapan saja.
Kalau Yesus saat ini bertanya kepada kita, siapakah diri-Nya menurut kita? Apakah kita
mengenal-Nya sebagai sang pembuat mujizat saja atau mengenal-Nya sebagai Sang Mesias?
Sebagai murid Yesus sudah seharusnya kita mengenal Yesus sama seperti para murid 2000
tahun yang lalu. Tuhan memberkati.
Dec 12, 2010
Think More About The Cross ( 9:22-27)
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Lukas 9:23
Salib merupakan lambang kekristenan dengan kata lain berbicara tentang kekristenan tidak bisa
dipisahkan dengan salib. Hampir semua gereja menggunakan salib, hampir semua rumah orang
Kristen ada salib di dalamnya. Orang Kristen seringkali menggunakan salib sebagai hiasan di
dalam rumah, mobil dan kantor. Tidak sedikit yang menggunakan salib sebagai hiasan
ditubuhnya, baik sebagai kalung, anting ataupun gelang. Sudah sepantasnya orang Kristen
bangga dengan salib karena salib mengingatkan kita akan kasih Bapa yang rela mengorbankan
Anak-Nya yang tunggal demi menyelamatkan umat manusia. Salib melambangkan penderitaan,
kehinaan, penolakan, cemoohan, serta kematian Yesus. Salib juga mengingatkan kerendahan
hati dan ketaatan Yesus53 agar manusia didamaikan dengan Allah54.
Saat-saat terakhir pelayanan-Nya di Galilea dan menuju Yerusalem, Yesus mengatakan bahwa
diri-Nya akan menanggung banyak penderitaan dan ditolak lalu dibunuh. Saya mengajak setiap
saudara ketika membaca renungan ini untuk mengucap syukur kepada Bapa di Sorga yang
begitu mengasihi kita sehingga Ia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa-
dosa kita.
Yesus juga mengingatkan kepada murid-murid-Nya bahwa barang siapa yang mau mengikut
diri-Nya harus memikul salibnya setiap hari. Peringatan Yesus ini tetap berlaku bagi setiap
orang Kristen. Salib bukan saja lambang Kekristenan namun lebih dari itu salib juga merupakan
bagian dari kehidupan kekristenan yang tidak boleh diabaikan. Jika orang Kristen mengatakan
dirinya sebagai pengikut Yesus sudah seharusnya ia memikul salibnya. Memikul salib bisa
diartikan sebagai memberikan yang terbaik agar nama Yesus dimuliakan. Menyalibkan
kehidupan lama yang kita tahu itu tidak berkenan kepada Tuhan. Amin.

53
Filipi 2:8
54
Efesus 2:16
Dec 19, 2010
SUKACITA NATAL ( 2:1-20)
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir
bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Lukas 2:10-11
Natal merupakan bagian dari kehidupan dunia, artinya natal sudah menjadi bagian kehidupan
bukan hanya bagi orang Kristen melainkan juga bagi orang yang bukan Kristen. Selama lebih
dari 2000 tahun kelahiran Yesus diperingati setiap tahunnya. Siapakah Yesus sehingga memiliki
pengaruh yang begitu besar? Mengapa Dia harus lahir? Kedua pertanyaan ini merupakan
pertanyaan yang mendasar yang sering dilupakan oleh banyak orang. Lukas memberitahu kita
bahwa kelahiran Yesus merupakan kesukaan bagi seluruh bangsa karena Yesus adalah
Juruselamat dunia. Kelahiran-Nya membawa kemuliaan bagi Allah dan membawa damai
sejahtera di bumi55.
Kelahiran Yesus merupakan bukti bahwa Allah mengasihi manusia berdosa56. Ini merupakan
hadiah terbesar yang diberikan Allah kepada manusia. Yesus satu-satunya Juruselamat dunia
yang datang langsung dari sorga. Banyak orang mengajarkan bagaimana agar masuk sorga,
namun mereka sendiri tidak pernah melihat sorga. Yesus adalah Raja yang bertahta di sorga.
Dia bukan saja menujukan jalan ke sorga tetapi lebih dari itu Ia membawa manusia berdosa ke
sorga. Melalui kelahiran-Nya manusia berdosa didamaikan dengan Allah. Dia harus lahir karena
tanpa kelahiran-Nya maka semua manusia akan binasa.
Kelahiran Yesus lebih dari sekedar untuk kepentingan manusia berdosa, sesungguhnya ini
berbicara tentang Allah. Lukas menuliskan: “Kemuliaan bagi Allah”. Ini mengajarkan kepada
kita bahwa kelahiran Yesus untuk kemuliaan bagi Allah. Allah yang patut ditinggikan dan
dihormati, bukan manusia yang dimuliakan. Kita manusia berdosa hanya menerima kasih
karunia dari Allah. Sama seperti para gembala memuji dan memuliakan Allah setelah mereka
mendengar dan melihat Yesus demikian juga kita sudah seharusnya memuji dan memuliakan
Allah57 karena keselamatan yang telah kita terima. Tuhan memberkati.

55
Lukas 2:14
56
Yoh 3:16
57
Lukas 2:20
Dec 26, 2010
DENGARKANLAH DIA ( 9:28-36)
Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang
Kupilih, dengarkanlah Dia.".
Lukas 9:35
Hanya beberapa saat lagi Yesus akan meninggalkan Galilea dan menuju Yerusalem. Di akhir
pelayanan-Nya di Galilea, Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk berdoa ke atas gunung, ke
satu tempat yang jauh dari keramaian. Di atas gunung tersebut Yesus berjumpa dengan Musa
dan Elia dalam tubuh kemuliaan. Yesus diberi tahu bahwa tujuan kepergian-Nya yang akan
digenapi di Yerusalem.
Hanya beberapa saat lagi kita akan meninggalkan tahun 2010 dan memasuki tahun 2011.
Mungkin kita “melihat” ke belakang mengingat pengalaman yang telah kita lalui, baik itu
keberhasilan ataupun kegagalan. Seberapa banyak janji-janji di awal tahun yang kita genapi di
akhir tahun 2010? Pengalaman kita masa lalu tidak akan memberikan jaminan masa depan kita.
Keberhasilan di tahun 2010 tidak menjamin kita akan berhasil di tahun 2011 dan sebaliknya.
Apa yang harus kita lakukan di akhir tahun 2010 ini? Peristiwa ini mengajarkan tiga hal penting
yaitu:
1. Berdoa (Luk 9:28). Yesus mengambil waktu dan tempat khusus untuk berdoa. Ia
datang kepada Bapa di Sorga untuk membicarakan langkah-langkah selanjutnya.
2. Rencana Tuhan pasti digenapi (Luk 9:31). Satu hal yang seringkali kita lupa bahwa
rencana Tuhan dalam hidup kita pasti digenapi. Kita bisa merencanakan tapi rencana
Tuhan yang pasti terlaksana. Apa yang kita alami merupakan bagian dari rencana
Tuhan yang besar dan agung.
3. Dengarkanlah Dia (Luk 9:35). Firman Tuhan satu-satunya pegangan di dalam menjalani
masa depan kita. Firman-Nya adalah pelita yang menerangi jalan-jalan kita agar kita
tidak tersesat (Maz 119:105).
Biarlah kita mengakhiri tahun 2010 dengan penuh pengucapan syukur karena Tuhan telah
melibatkan kita dalam rencana-Nya yang agung dan berjanji untuk membimbing kita di tahun
2011. Selamat Natal 2010 dan Tahun Baru 2011. Tuhan memberkati.

You might also like