You are on page 1of 6

Kata Pengantar

BAB I
Pendahuluan……………………………………………………………….(3) 1.1 Latar
Belakang………………………………………………………..(4) 1.2
Tujuan………………………………………………………………...(4)
BAB II
Pembahasan………………………………………………………………(5) 2.1
Pengertian EYD……………………………………………………….(5) 2.2 Ruang
Lingkup EYD…………………………………………………(6) 2.3 Pemakaian
Huruf……………………………………………………..(7) 2.4 Pemenggalan
Kata……………………………………………………(9) 2.5 Nama
Diri…………………………………………………………….(10) 2.6 Penulisan
Huruf……………………………………………………...(12)
BAB III
Penutup…………………………………………………………………..(26)
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………...(27)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Ejaan
Yang
Disempurnakan” ini membahas mengenai seperangkat aturan tentang cara menuliskan
bahasa dengan huruf, kata dan tanda baca sebagai sarananya.

Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini.

Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal
itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.
Serang, 14 November 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan


sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat
komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi
demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan
memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai
bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian
informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara
tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan
benar. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran
aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik
hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik
dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam ketata
bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika
berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan
dan di fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan
tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan
tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.

1.2 Tujuan
Tujuan penulis menyusun makalah ini yaitu :
• Memahami Konsep EYD
• Ruang Lingkup EYD
• Penulisan Huruf Kapital dan Huruf Miring
• Penulisan Kata
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa


dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
Batasan tersebut menunjukan pengertian kataejaa n berbeda dengan kata

mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau

kata; sedangkaneja a n adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas
dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara
menuliskan bahasa.

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk
akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi
kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi.
Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang
tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa
dengan ejaan.

Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD).


EYD muali diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan ketiga dalam sejarah
bahasa Indonesia ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya
yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang dikenal dengan Ejaan Republik
atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada saat Ejaan itu
diresmikan pada tahun 1947).

Ejaan pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan van Ophuijsen (nama seorang
guru besar belanda yang juga pemerhati bahasa), diberlakukan pada tahun 1901 oleh
pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia2
BAB 3
PENUTUP

Pada dasarnya masyarakat kita telah memahami penggunaan kaidah tata


bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali
masyarakat dihadapkan pada situasi dan kondisi berbahasa yang tidak mendukung,
maksudnya ialah masyarakat masih enggan untuk mengikuti kaidah tata bahasa
Indnesia yang baik dan benar dalam komunikasinya sehari-hari, masyarakat sering
terdikte oleh aturan-aturan tata bahasa yang salah, sehingga bermula dari kesalahan-
kesalahan tersebut dapat menjadi kesalahan yang sangat fatal dalam mengikuti aturan-
aturan ketata bahasaan yang akhirnya kesalahan tersebut menjadi sebuah kebiasaan
dan parahnya lagi hal tersebut menjadi membudaya dan di benarkan penggunaan
dalam keseharian, untuk itu sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk selalu
mengingatkan kepada masyarakan untuk dapat menggunakan kaidah tata bahasa
Indonesia yang baik dan benar, karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting
dalam proses pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa
Non Jurusan. Cetakan ke-16, revisi (3). Jakarta : Diksi Insan Mulia
Waridah, Ernawati. 2008. EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta. :
KawanPustaka
Novia, Windi._____. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko
Press

You might also like