You are on page 1of 5

MAKALAH

PENGANTAR ILMU EKONOMI


BIAYA PRODUKSI

Oleh Kelompok 3 :

1. FACHRU ROZI 1010212084


2. DEWI FORTUNA 1010212085
3. NOVIDA ROSA 1010212087
4. ANUGRAH TEGUH KARSA 1010213015
5. PILNIA MAIKO MAYA.S 1010212105

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2010
Pengertian Biaya Produksi

Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi


keluaran (out put). Masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat
dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi. Setiap pengusaha harus dapat
menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang
dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami
pengertiannya.

Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus


dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi
berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang
mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan
hitungannya.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:


a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
b Bahan-bahan pembantu atau penolong
c Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d Penyusutan peralatan produksi
e Uang modal, sewa
Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,
f
biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
g. Biaya pemasaran seperti biaya iklan
h. Pajak
Secara umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya,
berikut :
Komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung
1.
dengan produksi.
Komponen biaya gaji/upah tenaga kerja
2.

3. Komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi semua


pengorbanan yang menunjang terselenggaranya proses produksi.

KONSEP BIAYA PRODUKSI

Konsep Dasar Yang Perlu Diingat :

Biaya produksi atau operasional dalam sistem industri memainkan peran


yang sangat penting, karena ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam
persaingan antar industri dalam pasar global. Hal ini disebabkan proporsi biaya
produksi dapat mencapai sekitar 70% – 90% dari biaya total penjualan secara
keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi
akan membuat harga jual yang ditetapkan oleh produsen menjadi lebih
kompetitif.

Beberapa strategi pengendalian biaya produksi dapat menggunakan skenario


berikut :

 Pertama, biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (potential


profit), bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus
dikeluarkan. dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan
efisiensi akan meningkatkan keuntungan.
 Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus
melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar mengubah
input menjadi output) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang
minimum. Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan daya saing melalui
strategi penetapan harga (pricing strategy) yang kompetitif di pasar.
 Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar
(market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari
penjualan produk itu.
 Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang
kompetitif dipasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena
keuntungan perusahaan adalah benefit antara TR dan Total Cost (TC).
 dengan demikian strategi di atas harus dilakukan melalui skenario 1).
melaksanakan aktivitas produksi pada tingkat biaya produksi minimum, 2).
Menetapkan harga produk yang kompetitif di pasar, 3). memperluas pangsa
pasar (market share) melalui keunggulan kompetitif (meningkatkan daya saing
terus menerus), 4). memperoleh penerimaan total (TR) yang terus meningkat,
5). memperoleh keuntungan (net benefit) yang terus meningkat, 6).
meningkatkan kesejahteraan bagi stakeholders

Kesimpulan berkaitan dengan teori biaya produksi

1. Biaya tetap total (TFC) tidak bergantung pada kuantitas output (Q),
sedangkan biaya variabel total bergantung pada kuantitas output (Q)
2. Biaya tetap rata-rata (AFC) menurun secara kontinyu sampai mendekati
garis horisontal, karena AFC = TFC / Q.
3. Kurva AVC menurun mencapai minimum untuk kemudian mengalami
peningkatan karena AVC = TVC / Q.
4. Total Cost (TC) merupakan penjumlahan dari biaya TFC dan TVC karena
TC = TFC + TVC.
5. ATC mula-mula akan turun kemudian akan meningkat karena ATC =
TC / Q.
6. SMC mula-mula menurun mencapai minimum pada kuantitas output
tertentu dan kemudian akan naik (catatan biasanya SMC akan selalu
memotong kurva AVC) karena SMC = dTC / dQ (baca d=delta)
7. Jika SMC < AVC, maka AVC menurun, Jika SMC>AVC maka AVC
meningkat dan jika SMC = AVC maka AVC minimum
8. Jika SMC<ATC, maka ATC menurun, jika SMC>ATC maka ATC
meningkat dan jika SMC = ATC, maka ATC minimum.

You might also like