Professional Documents
Culture Documents
BUDIDAYA TANAMAN
BUAH NAGA
Oleh
SUHARTO
Kata Pengantar
SUHARTO
PENDAHULUAN
½ m,
c) Pembuatan lubang dengan kedalaman minimal 50 cm,
kg per tegakan atau dengan pupuk NPK 100 gram per tegakan dan di
aduk dengan tanah,
g) Penutupan lubang tanaman.
III. Pembuatan Tiang Panjatan
a) Tiang panjatan dari beton cor
Berbentuk segi empat ukuran 10 cmx10 cm dengan tinggi
minimal 225 cm maksimal 250 cm dan bagian atas dipasang
besi berbentuk silang sepanjang kurang lebih 60cm untuk
menempatkan ban bekas penyangga sulur.
Tiang panjatan dipasang sebelum bibit ditanam.
b) Tiang panjatan dari kayu (panjatan hidup)
Kayu berdiameter antara 8 sampai 10 cm dan lurus,
Tanaman yang di gunakan dari jenis tanaman yang mudah
hidup bila di stek seperti jenis glyricedea dan kayu jaranan,
Tiang penegak dari kayu harus tahan terhadap pemangkasan
berat,
Tiang panjatan di tanam sedalam 50cm dan di tanam sebelum
benih di tanam.
V. Tahap Penanaman
Tahap pelaksanaan:
a) Siapkan 4-8 stek untuk setiap tiang panjatan.
b) Benamkan akar stek tersebut sedalam 5-10cm dengan
perakaran stek mengarah luar.
c) Tutup akar tersebut dengan tanah.
d) Siram stek tersebut pagi dan sore hari selama kurang lebih
10 hari tergantung keadaan cuaca.
e) Ikat stek tersebut dengan tali plastik.
VIII. Pengairan
Tahap pelaksanaan:
a) Pengairan /penyiraman perlu di lakukan apabila tanaman
membutuhkan air.
b) Perlu pembuatan saluran irigasi agar tidak terjadi genangan
dan akar tidak membusuk.
IX. Pemupukan
Tahap pelaksanaan:
a) Pada awal penanaman di berikan pupuk NPK sebanyak
kurang lebih 100 gr dan pupuk organic sebanyak 20 kg tiap panjatan
dan diaduk merata
b) Pemupukan selanjutnya di lakukan:
Setiap 4 bulan sekali di lakukan pemupukan dengan
menggunakan pupuk kandang sebanyak 20 kg tiap tegakan dan
NPK 400 gr/tegakan.
c) Setelah pemupukan tanaman tersebut di tutup atau di
timbun dengan tanah.
d) Penyiangan tanaman di lakukan setiap tumbuh gulma dan
untuk sekitar akar kurang lebih 50 cm melingkar tiang panjatan tidak
boleh menggunakan sabit atau cangkul agar tidak merusak akar
tanaman.
e) Bila perlu di berikan pupuk daun dan insektisida kalau
ada serangan serangga, semut dan hama jamur.
Sebenarnya masih banyak hama dan pebyakit tanaman yang lain apabila
terjadi serangan hama dan penyakit tanaman agar dapat dikonsultasikan
dengan petugas Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman (PHP/POPT)
atau Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura
(BPTPH) setempat.
XII. Penyerbukan
Tahap pelaksanaan:
Berdasarkan pengamatan dilapangan buah naga merah dan putih mulai
berbunga pada pertengahan bulan Oktober sampai dengan bulan April
tahun berikutnya selama 6 bulan secara terus menerus dengan masa
panen kurang lebih 6 kali dalam setahun selanjutnya bulan Mei sampai
dengan bulan Oktober berhenti berbuah. Ada beberapa perbedaan
perlakuan dalam penyerbukan antar buah naga merah dan buah naga
putih, antar lain sebagai berikut:
a) Buah naga putih
Warna bunga putih dengan kelopak hijau berdiameter kurang lebih
30 cm tepung sari bewarna kuning, dengan putik berada ditengah-
tengah dalam keadaan terbuka sehingga tidak perlu dilakukan
penyerbukan karena benang sari akan langsung masuk kedalam
putik apabila benang sari jatuh tertiup angin.
dan berakhir pada bulan Mei tahun berikutnya, panen Raya terjadi
pada bulan Januari, Februari dan Maret dengan prodoksi antara 8 kg
sampai dengan 15 kg tiap tiang penegak tergantung umur tanaman.
b) Buah disusun rapi dengan cara tegak pangkal dibawah.
Tahap pelaksanaan:
Untuk menghasilkan mutu yang baik buah naga kulit putih daging
merah ( hylocereous undatus) di Kabupaten Sleman adalah seperti
berikut:
a) Bobot diatas 0, 70 kg kadar gula (Brix %) minimal 11%
Wassalam
Penulis
SUHARTO