You are on page 1of 8

KELOMPOK 2

SERIZAWA
 Kasus :aborsi
 Anggota :
a. Adetya W
b. Catra P
c. Eko Oddie
d. Helmi Y
e. Kandar S
f. Marfin S
aborsi
 Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya
kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian
janin. Apabila janin lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah
20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur.
 Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:
 Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma
kecelakaan atau sebab-sebab alami.
 Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang
disengaja. Termasuk di dalamnya adalah:
Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut
mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, kadang-kadang dilakukan
sesudah pemerkosaan.
Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat.
Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.
 Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran" biasanya digunakan untuk
spontaneous abortion, sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion.
Kasus aborsi
 Metrotvnews.com, Ciamis: Polisi terus melakukan penyelidikan dan
pengembangan terkait kasus praktik aborsi di Kecamatan Jatinagara,
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Polisi menduga praktik Mak Iloh sebagai dukun
aborsi ini sudah berlangsung selama 35 tahun, dan polisi menduga masih
adanya temuan kuburan bayi hasil aborsi lainnya.

Walaupun Mak Iloh tetap mengelak dan tak mengakui atas praktik dukun
aborsi tersebut. Namun pihak kepolisian sektor (Polsek) Kawali, Ciamis, tak
percaya begitu saja dan terus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan yang
intensif terhadap Mak Iloh dan sejumlah saksi. Menurut Kepolisian Sektor
Kawali Ajun Komisaris Polisi Ari Satmoko pihadap selain melakukan
pemeriksaan terhadap Mak Iloh sejumlah saksi termasuk dua orang tersangka
lainnya yaitu Roni yang berperan sebagai pengubur bayi hasil aborsi.

Pihaknya agak kesulitan dalam pemeriksaan tersangka Mak Iloh karena terus
mengelak dan menyangkal semua tuduhan polisi, Mak Iloh hanya mengaku
dirinya selama ini hanya menjadi dukun beranak yang kerjanya menolong ibu
melahirkan. Demikian proses hukum terus berjalan.
Aspek Hukum
 Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin
termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah "Abortus Provocatus Criminalis"
 Yang dikenai hukuman dalam hal ini :
Ibu yang melakukan abortus
Dokter/bidan/dukun/tenaga kesehatan lain yang melakukan aborsi
Orang-orang/pihak yang mendukung terlaksananya aborsi
 Beberapa pasal yang terkait adalah :
 KUHP pasal 299, 346, 347, 348, 349 tentang larangan pengguguran kandungan.
 UU RI No. 1 tahun 1946 menyatakan aborsi merupakan tindakan pelanggaran
hukum.
 UU RI No. 7 tahun 1984 tentanf menghapus diskriminasi pada wanita.
 UU RI No. 23 tahun 1992,     pasal 15 : abortus diperbolehkan dengan alasan medis.
 Pasal 77c : kebebasan menentukan reproduksi
 Pasal 80 : dokter boleh melakukan aborsi yang aman.
 Apabila ditinjau dari Human Rights (HAM) :
Setiap manusia berhak kapan mereka bereproduksi
RUU pasal 7 : berhak menentukan kapan dan jumlah reproduksi.
RUU Kesehatan pasal 63
Aspek medicolegal
 Dalam dunia medis, aborsi secara garis besar dibedakan menjadi dua macam,
yakni aborsi spontan dan aborsi provokatus. Aborsi provokatus selanjutnya
dibedakan menjadi aborsi provokatus terapeutik dan aborsi provokatus
kriminalis.Aborsi spontan penyebabnya dapat karena faktor maternal (ibu)
seperti infeksi, penyakit kronik yang melemahkan ibu, pengaruh hormonal ibu,
kekurangan gizi pada ibu (malnutrisi), kelelahan fisik, trauma psikologis,
kelainan rahim, kelainan sistem pertahanan (sistem imun). Selain faktor
maternal, faktor janin sendiri berperanan, yakni janin yang mengalami kelainan
kromosom, sehingga janin tak dapat tumbuh dengan baik dan akhirnya
meninggal dalam kandungan.Pendekkata, aborsi spontan terjadi diluar campur
tangan manusia.Aborsi provokatus adalah aborsi yang terjadi karena campur
tangan manusia, dibedakan menjadi dua yaitu terapeutik/elektif dan kriminalis.
Aborsi terapeutik dapat dilakukan dengan indikasi medis sebagai berikut yang
pertama adalah bila kelanjutan kehamilan dapat mengancam jiwa ibu atau
menjadi gangguan yang serius bagi kesehatan ibu, yang kedua bila kelanjutan
kehamilan kemungkinan besar akan menghasilkan persalinan anak dengan
cacat bawaan berat atau cacat mental
Kode etik
 Di Indonesia, baik menurut pandangan agama, Undang-Undang Negara, maupun Etik
Kedokteran, seorang dokter tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan pengguguran
kandungan (abortus provokatus). Bahkan sejak awal seseorang yang akan menjalani profesi
dokter secara resmi disumpah dengan Sumpah Dokter Indonesia yang didasarkan atas
Deklarasi Jenewa yang isinya menyempurnakan Sumpah Hippokrates, di mana ia akan
menyatakan diri untuk menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan. Dari aspek
etika, Ikatan Dokter Indonesia telah merumuskannya dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia
mengenai kewajiban umum, pasal
 7d: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk
insani. Pada pelaksanaannya, apabila ada dokter yang melakukan pelanggaran, maka
penegakan implementasi etik akan dilakukan secara berjenjang dimulai dari panitia etik di
masing-masing RS hingga Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK). Sanksi tertinggi dari
pelanggaran etik ini berupa "pengucilan" anggota dari profesi tersebut dari kelompoknya.
Sanksi administratif tertinggi adalah pemecatan anggota profesi dari komunitasnya.
 Bunyi lafal sumpah dokter : Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui dari
pasien bahkan hingga pasien meninggal.
 Bunyi lafal sumpah dokter : Saya akan menghormati setiap hidup insane mulai dari
pembuahan.
 Penjelasan Pasal 7c KODEKI : Abortus Provokatus dapat dibenarkan dalam tindakan
pengobatan/media
 Pasal 10 KODEKI : Dokter wajib mengingat akan kewajibannya melindungi hidup tiap insani.
Pandangan agama
 Beberapa pandangan agama tentang aborsi adalah sebagai beriku :
Islam
 Majelis Ulama Indonesia memfatwakan bahwa :
○ Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim ibu (nidasi).
○ Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat darurat ataupun hajat.
Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilah yang membolehkan aborsi adalah:
- Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium lanjut, TBC dengan caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya yang
harus ditetapkan oleh Tim Dokter.
- Dalam keadaan di mana kehamilan mengancam nyawa si ibu.
Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilan yang dapat membolehkan aborsi adalah:
- Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetic yang kalau lahir kelak sulit disembuhkan.
-Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh Tim yang berwenang yang didalamnya terdapat antara lain keluarga korban, dokter, dan ulama.
Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari.
○ Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang terjadi akibat zina.
Kristen
 Secara singkat di dalam Al Kitab dapat disimpulkan bahwa aborsi dalam bentuk dan alasan apapun dilarang karena :
Apabila ada sperma dan ovum telah bertwmu maka unsure kehidupan telah ada.
Abortus pada janin yang cacat tidak diperbolehkan karena Tuhan mempunyai rencana lain pada hidup seorang manusia
Anak adalah pemberian Tuhan.
Bila terjadi kasus pemerkosaan, diharapkan keluarga serta orang-orang terdekat dapat memberi semangat.
Aborsi untuk menyembunyikan aib tidak dibenarkan.
Katolik
 Hampir sama dengan pernyataan agama Kristen, dalam agama katolik aborsi juga dilarang.
Hindu
 Aborsi dalam Teologi Hinduisme tergolong pada perbuatan yang disebut "Himsa karma" yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan
membunuh, meyakiti, dan menyiksa. Oleh karena itulah perbuatan aborsi disetarakan dengan menghilangkan nyawa, maka aborsi dalam Agama Hindu
tidak dikenal dan tidak dibenarkan.
Budha
     Dalam agama budha perlakuan aborsi tidak dibenarkan karena suatu karma harus diselesaikan dengan cara yang baik, jika tidak maka akan timbul
karma yang lebih buruk lagi.
SERIZAWA

TERIMA KASIH

You might also like