You are on page 1of 11

Lower Explosive Limit (LEL)

Yenita Kusumaningtias

Dear rekan2..
Mau nanya standart Lower Explosive Limit (LEL) yang ter-detect oleh
gas detector, bila kita mau mengerjakan welding (penggantian
wellhead dan memerlukan proses welding untuk memotong dan
menyambung casing di atas old well, di ruangan terbuka). Mohon
masukannya, dan mungkin ada informasi standart yang dipakai dunia
international.
Terimakasih masukannya,

Akh. Munawir

Mbak Yenita,

%LEL dari tiap Flammable/Combustible Fluida itu berbeda. Anda perlu


tau terlebih dahulu Properties dari Fluida yg di-handling Wellhead tsb.
Lebih amannya ambilah referensi %LEL yg terendah dari di (komposisi)
Fluida tsb.

Stlah diketahui Komposisi Fluida-nya, anda bisa browse %LEL di


Internet atau Literatur lain. [misalnya dari Material Safety Data Sheet
(MSDS)].

Punjung Sasmito

Sekadar sharing,

Untuk data % LEL (LFL ataupun UFL) bisa dilihat di GPSA handbook
figure 23-2 di table tersebut ada % volume LFL untuk tiap2 HC maupun
gas2 lainnya.

Panic Day

Dear All,
Setahu saya,
Yang berbeda dari masing-masing fluida adalah nilai LEL nya,
Sedangkan untuk %LEL adalah standar untuk menentukan kepekaan
equipment (gas detector).

Biasanya, dibanyak referensi standar yang saya lihat, saya


menemukan bahwa untuk LLG (low level gas) nilai dari gas detector
adalah sekitar 20% LEL HLG (high level gas) nilai dari gas detector
adalah sekitar 50 - 65 %LEL

Dan saya rasa, untuk standard yang mbak yenita maksud tidak
berbeda jauh.

BKC1037@cc.m-kagaku.co.jp

Dear Pak FDH (?)


Saya sepemahaman dengan Pak FDH, bahwa angka yang tertera di
Flamable Gas Detector biasanya 0-100%LEL, yang artinya adalah
bahwa ketika angka-nya mencapai 100, itu berarti konsentrasi
flamable gasnya mencapai nilai LEL-nya.
Nilai LEL-nya itu sendiri tentu tergantung jenis gasnya.

Misalnya gas methane LELnya adalah 5.3% (source: Chemical Process


Safety, Daniel A.Crowl).
Maka ketika gas detector menunjukkan angka 100%LEL, itu berarti
konsentrasinya mencapai kira-kira 5.3%.

Hanya, saya kurang faham mengenai adanya batasan maksimum


%LEL yang dibolehkan untuk melakukan hot-work. Kebiasaan di
tempat kami, tidak boleh ada angka sedikitpun di gas detector.
(artinya tidak boleh ada flamable gas sama sekali) di lingkungan di
mana hot-work akan dilakukan, walaupun masih di bawah LEL-nya.

Kalau bisa mohon bantuan, diberitahu dari mana referensi mengenai


statement di bawah ini:
LLG (low level gas) nilai dari gas detector adalah sekitar 20% LEL
HLG (high level gas) nilai dari gas detector adalah sekitar 50 - 65 %LEL
Angka tersebut saya fikir berguna untuk setting alarm di flamable
online gas detector.

Fadhli Halim@saipem
Dear Pak Dadang,

Angka LLG dan HLG tersebut memiliki referensi dari berbagai company
standard, dan nilai ini digunakan untuk setting gas detector yang
selanjutnya diteruskan ke control room untuk melakukan logic2
tertentu..

misalnya jika gas detector memiliki voting 2ooN, maka contoh logic2
nya,

· LLG 20% LEL set-point: (1ooN)

mengirim sinyal pre-alarm (20%) di control room.

· LLG (20% LEL) set-point: (2ooN)

a) confirm gas di control room.

b) menutup suplai dan exhaust dampers dan menutup supply dan


exhaust fan dari HVAC sistem pada sistem case yang semestinya.

· HLG (65% LEL) set-point: (1ooN)

a) mengirim sinyal high gas alarm (65%) in control room.

b) mengisolasi small power supply dan weld plugs.

· HLG 65% LEL set-point (2ooN):

a) general alarm.

b) ventilation shut-down di case yang tepat.

c) automatic emergency shutdown pada level/case yang tepat


(termasuk Blowdown Systems).

d) dll

LEL gas merupakan konsentrasi minimal dari gas yang ada di udara
sehingga menyebabkan dia bisa terbakar, jika suatu gas terdiri dari
beberapa unsur, maka nilai LEL nya merupakan nilai campuran. karena
gas detector berfungsi untuk pendeteksi terhadap kebocoran gas
sebelum terjadinya accident, jadi tidak mungkin setting gas detector
diambil dari 100% LEL gas.
mengenai spesifikasi perusahaan pak Dadang, saya menangkapnya
setting gas detektor nya mendekati 0%.

wah kalau itu saya kira juga tidak effektif untuk plant nya pak...

Crootth Crootth

Sekedar komen recehan dari saya:

Yakin nih mas Fadhli memblowdown sistem ketika gas sudah mencapai
60% LEL?

Kalau vent stacknya dekat dan arah angin (sedang) menuju lokasi gas
bocor (at that time) bukannya ber-resiko (harus dihitung lagi lho)
mempercepat pencapaian 100% LEL?

Fadhli Halim@saipem

Dear Pak Dadang,


mohon maaf, saya kurang menyimak dan membaca pertanyaan bapak
tadi...
yang saya maksud disini memang setting alarm di flammable online
gas detector...
bukan waktu hot work...
setelah saya pahami...
untuk hot work, saya sependapat dengan bapak...
memang tidak seharusnya ada flammable gas sedikitpun.... dan ini
mungkin penjelasannya berhubungan dengan LHV gas.......
maaf, email saya sebelumnya untuk online process gas detector....

terima kasih pak.

Fadhli Halim@saipem

Dear Pak DAM,


pada email revisi saya, setelah saya baca ulang, mungkin Pak DAM
bisa mencarinya di pesan2 sebelum pesan ini...
saya menyatakan saya tidak terlalu memperhatikan pertanyaan pak
dadang secara detail...
dan saya nyatakan angka itu untuk normal operation gas detector...
bukan untuk gas detector hot work...
sedangkan untuk hot work, saya sudah menyatakan sependapat
dengan pak Dadang (pesannya saya sisipkan di bawah ini)....

mengenai pertanyaan pak DAM yang mengatakan blowdown pada 60


% LEL, jika ini untuk kasus normal operation, di list dibilang, itu
tergantung dari level/ case yang tepat, bisa saja untuk gas detector
yang lain logic nya berbeda... (beda sistem, lokasi, dll, akan
menyebabkan perbedaan logic-)
itulah gunanya Safety Engineer, yang akan memutuskan logic2 yang
digunakan pada gas detector dan pada berbagai lokasi dan berbagai
pertimbangan...

Crootth Crootth

Normal gimana nih maksudnya?

Normal untuk Sistem Eropa? Amerika? apa Indonesia?

Fadhli Halim@saipem

Maksud normal disini adalah online Flammable Gas Detector. (karena


keterburuan saya, jadi tidak men-double checknya)...

jika saya salah, mohon koreksi dari Pak DAM dan bapak-bapak yang
lainnya.

BKC1037@cc.m-kagaku.co.jp

Dear Pak Fadhli


Thanks atas replynya.
Memang yang saya sampaikan, sesuai topic yang ditanyakan oleh
ibu(?) penanya pertama adalah concernnya untuk pekerjaan hot-work.

Hanya, di paragraph terakhir saya sedikit bergeser ke topic lain yaitu


"Online Flamable Gas Detector".
Wajar kalau anda tercampur dalam menanggapinya.

Ok, sekarang pertanyaan saya, untuk "Online Flamable Gas Detector"


adalah mengenai setting alarm yang disampaikan LLG = 20% LEL dan
HLG = 60% LEL,
Apakah ada referensi standard atau regulasi-nya (entah itu API, dll. ?)
Atau berdasarkan pertimbangan masing-masing user saja? Kira-kira
apa yang dijadikan dasar pertimbangannya ya?
(Karena saya masih meraba-raba, berapa sebenarnya nilai setting
alarm yang
proper [aman]).

Terimakasih atas pencerahannya.

Fadhli Halim@saipem

Dear Pak Dadang,


Sejauh ini, saya belum menemukan referensi angka nya Di norsok
standard, API dan NFPA.
mungkin bapak2 yang jauh lebih experiences bisa membantu memberi
pencerahan.
tapi, angka ini saya tetapkan karena di berbagai standar dan design
specification company (baik end user maupun epc company, sekitar 5
company) tertera seperti itu.
jika suatu saat bapak Dadang punya info standard nya, mohon di
infokan juga ke saya

Terima Kasih Pak.

Alvin Alfiyansyah

Masa sih ngga nemu....


HLG 60% LEL sajakah ? Ada end user nyang suka angka lebih rendah
looh.

Quote numbernya didapat dari berbagai sumber baik buat EPC


company maupun end usernya, macam NFPA 496, 325M, 72, 70, NEMA
250 serta dasar2 prevention dari API RP 14C, 14G, 14J. Tapi memang
kumpeni spec-lah yang biasanya dijadikan akhir pegangan.

Fadhli Halim@saipem

Terima kasih atas penjelasannya pak,


sangat membantu pak

Fadhli Halim@saipem
kalau dari berbagai sumber, saya menemukan variasi HLG dari 50-65
% pak (di email paling awal juga sudah disebutkan)...
tapi untuk LLG, ternyata di API (setelah info dari pak alvin) saya
menemukan variasi, bukan hanya 20 %..
terima kasih infonya pak...

banyak membantu saya

Akh. Munawir

Setahu saya yg dimaksud LEL dgn %LEL itu sama lho..cuman beda
penulisan.
Hati2 ngasih angka LEL, klo salah ntar sebelum Gas tercium
detector ....
Ledakan sdh terjadi duluan.
Ex:
Methane LEL 5% ... dipakai sebagai referensi LNG.
Propane malah lebih kecil lagi LEL 2% ...... dipakai sebagi referensi
LPG.

Mestinya justru set point dari Gas Detector lebih rendah dari LEL-nya,
jika di set 20 %... tau dah.

Fadhli Halim@saipem

Mas Munawir,
Menanggapi pertanyaan mbak yenita, beliau menanyakan design
equipment (gas detector) pada keadaan tertentu..
Maka saya menanggapi dan membuat analogi, pada keadaan normal,
dimana gas detector diset pada LLG (lower LEvel gas) yaoitu 20 % dari
nilai LEL. dan 50-65 % untuk HLG) --> berhubung saya mempelajari
offshore oil&gas plant.

Sebenarnya, yang mas maksud itu LEL/%LEL adalah nilai nya LEL dari
fluida.. jika dia campuran, ada hitungan tertentu untuk menghitung
LEL campuran.

Sedangkan saya 20% LEL dan 55-65% LEL adalah setting equipment
(gas detector) untuk nilai dari LEL fluid.
Jadi bukan nilai LEL fluida nya yang 20%.

Misalkan:
di GPSA dibilang LEL metane 5% dan LEL Ethane 2.9%

jika suatu fluida punya komposisi methane 100%, maka LEL 5 %.

Itulah LEL yang mas munawir maksud..

Sedangkan untuk setting detector yang dipakai, adalah 20% dari LEL
fluida, yaitu

= 20% x 5 %
=

Mohon rekan yang lain menambahkan

Akh. Munawir

Duduk berdekatan tp debatnya di Milist....hue3x.

Tp OK deh lanjut aja,

Pertanyaan-nya, klo Fluida-nya campuran ... apakah komposisi


Campuran itu selalu sama (all the time)???
Klo tdk selalu sama, apakah LEL campuran itu Valid utk dipakai sbg
referensi setpoint???

20 % dari LEL itu apakah acuan yg selalu dipakai ??? ataukah


pokoknya lebih kecil dari %LEL ???

Yenita Kusumaningtias

Trimakasih atas masukan rekan2..


Untuk lebih jelasnya, saya bisa ceritakan case nya:
Saya akan me-reaktivasi old well. Karena kondisinya wellhead sudah
tidak layak pakai, kami akan menggantinya dg yang baru. Naah untuk
pekerjaan ini kami perlu untuk cut casing serta weld new casing adar
bisa dipasang new wellhead.
Dengan menggunakan gas detector, terdeteksi
· H2S : 0
· CO : 0
· O2 : 20.9 %
· LEL : 0 %
Dengan data diatas saya ingin mengetahui apakah save atau tidak
untuk mengadakan cut and weld casing.
Mungkin ada yang punya pengalaman? mohon share informasinya......
Oya rekan2 karena saya bukan member GPSA, apakah saya bisa minta
di imelkan tabel dalam handbook GPSA yang tadi disebutkan. Bisa japri
ke sekaring_ati@yahoo.com.

Crootth Crootth

Persoalannya bukan (saja) hasil pengukurannya...

tapi apakah gas detector yang dipakai itu sudah dikalibrasi secara
PROPER?? siapa yang mengkalibrasi, apakah dia PROPER untuk
melakukan pekerjaan kalibrasi? Apakah yang mengkalibrasi juga telah
terlatih secara PROPER untuk melakukan pekerjaan kalibrasi?

Jika semua jawabnya YA, maka (kemungkinan besar) pekerjaan


tersebut bisa dilakukan, namun pengukuran gas nya harus secara
kontinyu, siapa tau di tengah tengah pengelasan tiba tiba ada gas
yang bocor?

Sebaiknya dilakukan Risk Assessment terlebih dahulu, utnuk


memitigasi semua kemungkinan kebakaran dan ledakan

Weby

Mbak Yenita,
Betul kata Garong, kalau memang mau bergantung pada gas detector
sebagai ujung tombak untuk mengetahui keberadaan gas sambil
mengerjakan pekerjaan pengelasan, harus dipastikan gas detektornya
masih bisa bekerja dengan benar sebab ini menyangkut nyawa
manusia (Rong, masih ingat ga mantan bos kita yg menyaksikan
terpanggangnya beberapa orang ketika pengelasan?). Kalau sudah
hakkul yakin gas detectornya oke, pastikan bahwa alat2 pendukung
keselamatan sudah siap sedia (seperti fire extinguisher dlsb).
Selanjutnya... berdoa dengan khusyuk...
Akh. Munawir

Mbak Yenita,
Saya tambahkan, dgn menggunakan 2 (atau lebih) Gas Detector yg
terkalibrasi dgn benar untuk pengukuran, akan meminimkan resiko
error hasil "penciuman gas",
Dan yg juga penting, jika hasil pembacaan detector2 tsb sdh sama,
akan meningkatkan kepercayaan diri bahwa kondisi sdh aman utk
bekerja.

Alvin Alfiyansyah

Akur sama Weby & Om DAM,

Sebenarnya bukan saja alat deteksi yang harus diperhatikan, lokasi


pengelasan serta meminimalisir dampat pengelasan kepada area
setempat yang perlu diperhatikan. Jadi SOP serta JSA yang dibuat
harus mempertimbangkan semua prinsip bahaya welding pada oldwell
casing tersebut bukan saja alat dan masalah kalibrasinya, misalnya
selain setelah deteksi awal dilakukan, deteksi diulang 30 menit sekali
atau 1 jam sekali tergantung foreman pekerjaan tersebut terkadang
serta bahaya cutting dan welding dapat dianulir dengan memakai fire
blanket atau teknik lainnya, selain itu tentunya fire watch dan
emergency response team yang ditunjuk harus sudah terlatih
menangani bahaya kebakaran atau ledakan old well, pekerjaan
memasang casing kan bukan hanya cutting dan welding saja - ada
yang lainnya juga kan...; baiknya coba dilakukan meeting ulang
dengan penanggungjawab pekerjaan-contractor dan leader di area well
tersebut - siapa tahu ketemu risk baru seperti yang
disinggung secara tersirat oleh Om DAM. Saya kira banyak old well
service man yang dapat menerangkan lagi disini.

sidiq_osh

Selamat pagi rekan semuanya..


untuk multigas detector yang sering kita gunakan dalam pengecekan
gas berbahaya sepengetahuan saya (referensi dari Training &
Sertifikasi K3 Migas dari Pusdiklat Migas Cepu) bahwa untuk NAB/TLV
dari LEL/LFL dari combustible/Flammable adalah 60 % tetapi biasanya
alarm gas detector telah di setting di 35%-50% sehingga apabila telah
mencapai proporsi tersebut Alarm akan berbunyi. untuk tambahan
lain, NAB/TLV dari parameter lain dalam Multigas Detector CO : 50 ppm
H2S :10 ppm, tetapi ada beberapa oil company yang menetapkan
batas yang lebih kecil lg misal Chevron, NAB :5 ppm O2 : 16 % (harus
memakai supplier Respirator / SCBA) Jadi apabila dari pengukuran
yang telah dilakukan, dapat kita simpulkan pekerjaan tersebut aman
untuk dilakukan.
Apabila telah mencapai NAB dari parameter tersebut, kita tetap dapat
beroperasi dengan menggunakan Purifier/supplier respirator. cara lain
yang dapat kita gunakan adalah dengan memasang Blower dan
menyiagakan Fire Pump dan Firex. Terima kasih dan mohon dikoreksi
apabila ada kesalahan, Lebih lengkap dan jelasnya, rekan2 dapat
menghubungi Bpk Adi (Pusdiklat Migas cepu) di 08156622272 /
08136762272

You might also like