You are on page 1of 38

Unit 3

Pengembangan Bahan Pembelajaran


Sederhana Dan Grafis
Isniatun Munawaroh

Pendahuluan

P
ada unit sebelumnya telah dikemukakan tentang Pengertian dan Karakteristik
bahan pembelajaran di SD dan berbagai macam bahan pembelajaran yang
dapat dikembangkan di Sekolah Dasar. Dijelaskan pula beberapa bentuk
bahan pembelajaran di Sekolah Dasar yang mencakup bahan pembelajaran sederhana
dan grafis, bahan pembelajaran cetak, audio, audio-visual hingga bahan
pembelajaran berbasis komputer (CAI). Dengan selesainya mempelajari unit tersebut
tentunya anda sudah memahaminya dengan baik. Materi-materi yang telah
disampaikan pada unit tersebut sangat erat kaitannya bahkan menjadi acuan yang
dapat Anda gunakan dalam mencermati dan memahami unit 3 ini.
Pada unit ini Anda akan kami ajak untuk memahami uraian tentang
bagaimana pengembangan bahan pembelajaran sederhana dan grafis di SD, mulai
dari berbagai macam bahan pembelajaran sederhana dan grafis sampai dengan cara
pengembangan bahan pembelajaran sederhana dan grafis tersebut.
Materi ini patut Anda pahami sebagai seorang guru SD karena bahan
pembelajaran sederhana dan grafis merupakan bahan pembelajaran yang akan
banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Mudah-mudahan Anda dapat
memahami secara menyeluruh apa yang akan diuraikan dalam unit ini. Setelah
mempelajari unit ini secara tuntas, Anda diharapkan dapat :
1. mendeskripsikan berbagai macam bahan pembelajaran sederhana dan grafis
2. mengembangkan berbagai bahan pembelajaran sederhana dan grafis

Untuk membantu Anda dalam mencapai kemampuan-kemampuan tersebut di


atas, dalam unit ini disajikan dalam beberapa sub unit yang dilengkapi dengan
pembahasan disertai latihan. Sub-sub unit dalam unit 3 ini terdiri dari :

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3-1


Sub Unit 1 : Bahan pembelajaran sederhana
Sub Unit 2 : Cara pengembangan bahan pembelajaran sederhana.
Sub Unit 3 : Bahan pembelajaran grafis
Sub Unit 4 : Cara pengembangan bahan pembelajaran grafis.
Agar Anda dapat berhasil dengan baik dalam mempelajari unit ini, ada beberapa
petunjuk belajar yang dapat Anda ikuti :
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan dalam unit ini sampai Anda
memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari unit
ini.
2. Kuasai konsep demi konsep yang disampaikan dalam unit ini melalui
pemahaman sendiri dan bertukar pemahaman dengan mahasiswa lainnya atau
dengan tutor Anda.
3. Jika pembahasan yang disajikan dalam unit ini dianggap masih kurang, upayakan
Anda untuk dapat membaca atau mempelajari sumber-sumber lain yang relevan
untuk menambah wawasan Anda.
4. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan yang telah disajikan
di setiap sub unit dan melalui diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa
lain atau teman sejawat.
5. Jangan lewatkan untuk menjawab soal-soal yang telah disajikan untuk
mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar materi dalam unit ini.

Selamat belajar !

3-2 Unit 3
Subunit 1
Bahan Pembelajaran Sederhana

Pengantar

U
ntuk memulai mencermati sub unit ini coba terlebih
dahulu Anda bayangkan apa yang akan terjadi jika
seorang guru berdiri di depan kelas untuk mengajar
hanya menggunakan kata-kata dalam menjelaskan isi pelajaran,
memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang diperlukan dalam
proses pembelajarannya. Sudah dapat dipastikan situasi yang terjadi di kelas akan
sangat membosankan bagi para siswa dan sangat melelahkan bagi para guru.
Keadaan tersebut dengan mudah dapat mengganggu konsentrasi siswa, apalagi jika
kata-kata yang digunakan banyak yang terasa asing atau diluar pengetahuan siswa.
Cara penyajian tersebut di atas dikatakan sebagai penyajian materi secara
verbal yang akan mengakibatkan siswa merasa jenuh dengan pelajaran yang
disampaikan sehingga akan cenderung menghindar dari materi dan mengganggu
teman di dekatnya atau lari ke dunia angan-angannya sendiri. Bila pembelajaran
berakhir, sebagian besar materi yang telah disampaikan oleh guru akan luput dari
perhatiannya dan segera dilupakan. Maka amatlah sia-sia pekerjaan yang telah
dilakukan para guru selama mengajar di kelas tanpa berhasil mencapai kompetensi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Situasi tersebut dapat saja dicegah seandainya para guru mempelajari terlebih
dulu keadaan para siswanya dan lebih mengkonkretkan materi yang disampaikan ke
dalam bahan ajar yang lebih menarik bagi para siswa untuk belajar. Contohnya saja
dengan menggunakan gambar, alat peraga, transparansi atau bahan pembelajaran
sederhana lainnya yang dapat membantu menghilangkan verbalisme dalam proses
belajar mengajar.

A. Pengertian dan Karakteristik Bahan Pembelajaran Sederhana

Banyak hal di sekitar sekolah atau di sekitar kita yang dapat digunakan
sebagai bahan/media pembelajaran. Beberapa diantaranya seperti gambar, media tiga
dimensi, benda-benda konkret dan sumber-sumber belajar yang ada pada masyarakat.

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3-3


Beberapa diantaranya memiliki persamaan dengan bahan pembelajaran visual dan
bahan pembelajaran audio visual. Namun karena begitu beranekaragamnya media
ini, maka ada pula perbedaan karakteristiknya dan karena itu tidak bisa digolongkan
dalam bahan pembelajaran visual ataupun audio-visual. Oleh karena itu bahan
pembelajaran tersebut dikenal dengan bahan/media pembelajaran sederhana.
Contohnya saja bahan/media pembelajaran realita atau benda sebenarnya, bahan
tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda dengan bahan pembelajaran audio,
visual dan audio-visual karena kekhususannya maka digolongkan ke dalam bahan
pembelajaran sederhana.
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut bahan pembelajaran/media
sederhana, ada yang menyebutnya dengan bahan/media pembelajaran tepat guna dan
ada pula yang menyebut dengan bahan/media pembelajaran serbaneka, ketiga istilah
tersebut meskipun berbeda tetapi memiliki makna yang sama yakni sebagai bahan
pembelajaran yang dikembangkan menggunakan teknologi yang sederhana/tidak
kompleks.
Seiring dengan kemajuan teknologi, berbagai bahan pembelajaran modern
telah dikembangkan untuk mencapai sebuah proses pembelajaran yang berdayaguna
serta mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Namun, di era teknologi
canggih saat ini tidak lantas mengesampingkan begitu saja teknologi sederhana
karena peranannya masih sangat dibutuhkan dan saling melengkapi. Bahan
pembelajaran yang dikembangkan dengan berbasis pada teknologi canggih belum
mampu diaplikasikan secara luas karena masih menghadapi berbagai kendala.
Berdasarkan keterbatasan tersebut maka masih sangat dibutuhkan keberadaan bahan
pembelajaran sederhana sebagai penopang guna mencapai pembelajaran yang
berkualitas.
Bahan pembelajaran sederhana tergolong murah dan tidak rumit, sehingga
pengadaannya dapat dikembangkan sendiri oleh guru ataupun bagi mereka yang
berkepentingan akan penggunaan bahan pembelajaran. Walaupun begitu bahan
pembelajaran sederhana tidak berarti lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan
bahan pembelajaran yang menggunakan teknologi canggih. Hal ini sangat
bergantung pada bagaimana pemakaiannya dan juga pengembangannya.

3-4 Unit 3
B. Macam Bahan Pembelajaran Sederhana

1. Bahan Pembelajaran Sederhana Dua Dimensi


Papan Tulis (Boards)
Papan tulis telah lama digunakan dan sulit dipastikan sejak kapan mulai
digunakan. Fungsi papan tulis diantaranya adalah (1) menuliskan pokok-pokok
pesan pembelajaran yang disampaikan oleh guru terutama digunakan secara
klasikal, (2) menuliskan pesan pembelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan dan
sejenisnya, (3) mengerjakan tugas atau soal latihan dalam pembelajaran klasikal.
Ada 5 jenis Boards yang bias digunakan dalam proses pembelajaran antara lain
(1) Chalkboard, (2) Buletin board, (3) Felt board, (4) Magnetic board dan (5)
Electrik board.
a. Chalkboard
Walaupun chalkboard telah digunakan secara luas, namun penggunaannya
sering kali kurang benar. Agar menjadi bahan pengajaran yang efektif maka
perlu untuk direncanakan penggunaannya. Guru harus benar-benar
mempertimbangkan bagian-bagian pembelajaran yang penting untuk
dituliskan di chalkboard. Biasanya chalkboard merupakan bagian permanen
dari suatu kelas, namun ada pula yang tidak permanen sifatnya. Awalnya
chalkboard selalu berwarna hitam dan terbuat dari papan, karena itu disebut
blackboard. Saat ini chalkboard memiliki bermacam-macam warna misalnya
hijau atau biru. Saat ini sudah banyak papan tulis yang dibuat dari bahan
seperti asbes semen, pressedwood, woodfiber, massy-surfaced glass, plastic
atau vitreous-coated stell boards.
b. Papan Buletin (Buletin board)
Papan bulletin adalah alat yang digunakan untuk memamerkan gagasan-
gagasan tertentu. Papan buletin ini banyak terbuat dari bahan gabus limolium,
kain guni (burlap) atau bahan-bahan lain yang sejenis. Papan buletin ini
banyak digunakan untuk (1) memberi rangsangan pada kondisi kelas
sehingga menjadi menarik, (2) menciptakan kesiapan terutama untuk unit
kerja yang baru, (3) memberi jalan keluar bagi siswa berbakat, (4)
membangkitkan semangat kelas dan (5) mengembangkan rasa memiliki dan
tanggung jawab di antara sesama siswa.
c. Papan Flannel (Flanned board)
Papan flanel merupakan papan yang dilapisi dengan kain flanel ataupun jenis
kain berbulu. Kegunaan papan ini adalah untuk menyajikan pesan yang dapat
ditempelkan pada kain tersebut. Media ini dapat digunakan untuk

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3-5


mengajarkan membedakan warna, mengembangkan perbendaharaan kata,
dramatisasi, mengembangkan konsep tentang pokok-pokok cerita, membuat
diagram, grafik dan sebagainya.
d. Papan Magnetik (Magnetik board)
Magnetik board pada dasarnya mirip dengan chalkboard tetapi permukaan
bagian belakangnya dilapisi dengan lembaran baja sehingga kain mengikat
bahan yang ditempelkan pada board. Bahan tersebut mudah didapat dan
sudah banyak dijual.
e. Papan Listrik (Electric board)
Papan listrik ini umumnya dikembangkan sendiri oleh guru. Prinsip dari
papan listrik ini adalah mencocokkan pertanyaan dengan jawaban yang
ditandai dengan menyalanya bola lampu. Bila belajar dengan menggunakan
papan ini siswa dapat menjelaskan pertanyaan dengan memilih jawaban yang
telah disediakan.

2. Media Tiga Dimensi


Bahan pembelajaran sederhana tiga dimensi dapat
memberikan sesuatu perasaan yang sesungguhnya. Mengapa
demikian? Karena bahan pembelajaran ini melibatkan lebih
banyak perasaan dan pengertian siswa dibandingkan dengan
media lainnya. Media ini memberikan pengertian yang
mendalam dan pemahaman yang lebih lengkap akan benda-benda yang nyata.
Unsur manipulasi merupakan unsur penting dalam penggunaan media tiga
dimensi, dengan memainkannya diharapkan siswa dapat belajar.

a. Specimen
Kadangkala menjadikan benda sebenarnya dalam pembelajaran tidaklah
selalu tepat untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Paling tidak karena
kendala waktu, biaya dan tenaga menjadikan benda contoh (specimen)
dipandang lebih menguntungkan. Berbagai jenis specimen yang biasa
digunakan dalam pembelajaran antara lain adalah :
1) Akuarium, yakni tempat untuk memelihara makhluk air
2) Terrariun, yakni kotak tempat memelihara binatang melata
3) Kebun binatang
4) Kebun percontohan
5) Insektarium
6) Herbarium

3-6 Unit 3
7) Teksidermi, yakni kulit binatang kering yang dibentuk menyerupai
binatang aslinya
Berbagai aktivitas dapat dilakukan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan bahan pembelajaran specimen ini. Aktivitas peserta didik yang
dapat dilakukan antara lain; menganalisis, menggunakan, mendiskusikan dan
melakukan percobaan.

b. Model (tiruan)
Model atau bahan pembelajaran tiruan merupakan tiruan dari suatu objek
yang berbentuk tiga dimensi, diciptakan sedemikian rupa sehingga bentuknya
serupa walaupun dalam segi-segi yang lain tidak serupa. Pertimbangan yang
seringkali dikedepankan dalam penggunaan model sebagai bahan
pembelajaran adalah; ukuran, waktu, letak, kerumitan dan pemahaman
tentang proses.
Objek yang terlalu besar atau juga terlalu kecil sering menjadi kendala
pemanfaatan benda asli dalam pembelajaran. Oleh karena itu perlu
menciptakan tiruan yang dalam ukuran yang lebih kecil agar peserta didik
dapat memahami suatu objek yang terlalu besar. Sebaliknya juga demikian
untuk objek yang terlalu kecil sehingga sulit atau tidak memungkinkan untuk
dilihat dengan mata biasa maka diperlukan model dengan ukuran yang lebih
besar.
Berbagai kejadian masa lampau, dapat berupa benda atau makhluk hidup
yang telah punah. Sebagai contoh adalah model binatang purba Dinosaurus
akan dapat memberi pemahaman yang lebih konkrit terhadap pesan yang
terkait dengan masa lampau. Demikian juga bangunan yang sudah punah juga
dapat dibuat model tiruannya.
Pesan belajar seringkali terkait dengan objek yang letaknya sangat jauh dari
peserta didik, misalnya saja tentang planet dan antariksa. Maka sangatlah
penting dibuat benda tiruanya sehingga pembelajaran akan lebih efisien.
Begitu juga dengan objek yang berstruktur rumit akan menimbulkan kendala
tersendiri dalam pembelajarannya. Oleh karena itu benda tiruan yang lebih
sederhana diharapkan akan menjadi media pembelajaran yang efektif.
Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa model akan bermacam-macam
jenisnya. Adapun macam-macam model yang biasa digunakan sebagai media
pembelajaran di SD antara lain ; model perbandingan, model yang
disederhanakan, model irisan, model lapangan untuk menerangkan wilayah
tertentu, model susunan, model utuh, peta timbul, topeng dan boneka.

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3-7


c. Mock-Ups
Mock-ups didefinisikan sebagai alat tiruan yang mempresentasikan gerak atau
fungsi dari bagian tertentu suatu benda. Oleh karena itu biasanya Mock-ups
hanya dibuat untuk bagian-bagian benda yang dipandang penting saja. Agar
lebih menyederhanakan penampilan, bagian-bagian yang tidak terlalu penting
tidak ditampakkan sehingga pemahaman akan lebih mudah terbentuk dalam
diri siswa. Sebagai contoh adalah mock-up tentang konversi energi pada ketel
uap.
Bahan pembelajaran sederhana ini memiliki peranan yang sangat penting
dalam pembelajaran karena fungsi dan proses kerja dapat dipresentasikan
disamping bentuknya juga menyerupai model. Namun demikian media jenis
ini juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan sehingga kendala yang
mungkin terjadi dapat diantisipasi pemecahannya. Seringkali pengoperasian
suatu mock-up memerlukan keterampilan khusus yang perlu dipelajari
terlebih dahulu dan kualitas rancang bangunnya berdampak pada keakuratan
pesan yang akan disampaikan.

d. Diorama
Diorama adalah pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek, kejadian
atau proses yang disusun atas berbagai simbol dan bahan-bahan nyata yang
bertujuan untuk menggambarkan pemandangan yang sebenarnya. Diorama
yang dibuat secara professional memang terbilang mahal, namun untuk
kepentingan pengajaran diorama ini dapat dibuat oleh para siswa. Misalnya
dengan memanfaatkan kotak kardus, peti kayu atau kotak sepatu. Diorama
sebagai media pengajaran terutama berguna untuk mata pelajaran IPS tetapi
tidak menutup kemungkinan dapat dikembangkan untuk mata pelajaran
lainnya.

3. Realita
Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya tanpa
perubahan. Dengan memanfaatkan realita dalam proses pembelajaran siswa akan
lebih aktif dalam mengamati, menangani, memanipulasi, mendiskusikan dan
akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan siswa untuk
menggunakan sumber-sumber belajar serupa. Dalam mata pelajaran IPA

3-8 Unit 3
misalnya, kegiatan terhadap bagian-bagian tumbuhan di halaman sekolah
diharapkan dapat menyebabkan timbulnya minat siswa terhadap tumbuhan secara
langsung. Contoh lain pemanfaatan realita, misalnya guru membawa ikan atau
binatang lainnya ke dalam kelas.
Penggunaan realita dalam pembelajaran sangat baik dilakukan karena dapat
menampilkan ukuran, suara dan gerakan yang sesungguhnya. Para siswa akan
lebih banyak belajar misalnya tantang tanaman yang dibawa ke kelas untuk
dipelajari, dibandingkan dari sekedar melihat gambar. Namun ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan oleh guru sebelum mempergunakan realita sebagai
bahan pembelajaran, yaitu : (1) perlu dipertimbangkan secara masak benda-benda
apa yang dapat dimanfaatkan/dihadirkan ke dalam proses pembelajaran, (2)
bagaimana cara agar benda-benda yang digunakan sesuai dengan pola
pembelajaran di kelas, (3) dari mana kita dapat memperoleh benda-benda
tersebut. Jika ketiga hal tersebut sudah dipertimbangkan dengan baik, maka
pemanfaatan realita sebagai bahan pembelajaran dan sebagai bagian dari upaya
peningkatan kualitas proses pembelajaran akan semakin efektif.

4. Ritatoon
Ritatoon merupakan gambar berseri yang dibingkai sedemikian rupa, tahapan-
tahapan yang ditunjukkan pada gambar-gambar tersebut dapat dipresentasikan
sebagai suatu proses kejadian. Dengan demikian, pada kenyataannya pesan
belajar dikemas dalam media dua dimensi yang didukung oleh piranti tiga
dimensi. Tempat gambar seri tersebut merupakan papan yang diberi rel untuk
menempatkan gambar-gambar berbingkai.

5. Rotatoon
Sesuai dengan namanya bahan pembelajaran ini merupakan alat pertunjukan
yang bisa diputar. Rota artinya berputar, Toon artinya pertunjukan. Bahan
pembelajaran ini tergolong ke dalam tiga dimensi bukan karena sifatnya, tetapi
karena ukurannya. Prinsip kerjanya hampir sama dengan Ritatoon, yakni
menampilkan pesan pembelajaran yang dikemas dalam gambar (dua dimensi)
berseri. Namun demikian dilihat dari segi fisiknya, kedua media pembelajaran
tersebut tampak berbeda. Rotatoon menggunakan gambar seri yang
bersambungan dan digulung pada tempat gulungan yang diletakkan pada bagian
tepi kotak. Presentasi gambar ditempatkan pada lobang yang menyerupai layar
monitor pada pesawat televisi.

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3-9


Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah


latihan berikut ini.
1. Coba Anda jelaskan mengapa penggunaan bahan ajar sederhana dapat
mengurangi verbalitas dalam proses pembelajaran di kelas?
2. Jelaskan mengapa di era teknologi yang serba canggih sekarang ini keberadaan
bahan pembelajaran sederhana masih sangat dibutuhkan dalam dunia
pendidikan?

Rambu – rambu Pengerjaan Latihan

Untuk mempermudah Anda dalam mengerjakan latihan di atas, cermatilah


rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini!
1. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam latihan di atas, Anda harus
memahami dengan cermat peran dari bahan pembelajaran sederhana dalam
proses pembelajaran.
2. Dalam menjawab pertanyaan ini Anda harus mengkaji secara keseluruhan
tentang keterkaitan teknologi dalam pengembangan bahan pembelajaran.

3 - 10 Unit 3
Rangkuman

Bahan pembelajaran/media sederhana merupakan bahan pembelajaran


yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi yang sederhana/tidak
kompleks.Bahan pembelajaran sederhana tergolong murah dan tidak rumit, sehingga
pengadaannya dapat dikembangkan sendiri oleh guru ataupun bagi mereka yang
berkepentingan akan penggunaan bahan pembelajaran. Walaupun begitu bahan
pembelajaran sederhana tidak berarti lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan
bahan pembelajaran yang menggunakan teknologi canggih. Hal ini sangat
bergantung pada bagaimana pemakaiannya dan juga pengembangannya. Ada banyak
sekali jenis bahan pembelajaran sederhana, beberapa diantaranya akan kita bahas
berikut ini :
1. Bahan pembelajaran sederhana dua dimensi
a. Papan Tulis (Boards)
1). Chalkboard
2). Papan Buletin (Buletin board)
3). Papan Flannel (Flanned board)
4). Papan Magnetik (Magnetik board)
5). Papan Listrik (Electric board)
2. Media Tiga Dimensi
a. Specimen
1. Akuarium, yakni tempat untuk memelihara makhluk air
2. Terrariun, yakni kotak tempat memelihara binatang melata
3. Kebun binatang
4. Kebun percontohan
5. Insektarium
6. Herbarium
7. Teksidermi, yakni kulit binatang kering yang dibentuk menyerupai
binatang aslinya
b. Model (tiruan)
c. Mock-Ups
d. Diorama
3.Realita
4.Ritatoon
5.Rotatoon

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 11


Tes Formatif 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan!
1. Pengertian bahan pembelajaran sederhana adalah………..
A. Bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan berbagai hal
yang apa adanya
B. Bahan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teknologi mutakhir
C. Bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi
yang
sederhana/tidak kompleks
D. Bahan pembelajaran yang pengembangannya hanya berdasarkan apa yang
dimiliki oleh guru

2. Berikut ini adalah berbagai fungsi dari papan tulis dalam proses pembelajaran,
kecuali.......
A. Untuk menuliskan semua pesan yang disampaikan dalam mengajar secara
lengkap
B. Menuliskan pokok-pokok pesan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
terutama digunakan secara klasikal
C. Menuliskan pesan pembelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan dan sejenisnya
D. Untuk mengerjakan tugas atau soal latihan dalam pembelajaran klasikal

3. Yang termasuk kedalam bahan pembelajaran sederhana tiga dimensi adalah......


A. Chalkboard
B. Gambar
C. Mock-ups
D. Papan flanel

4. Specimen (benda contoh) yang terbuat dari kulit binatang kering yang dibentuk
menyerupai binatang aslinya disebut dengan…..
A. Herbarium
B. Insektarium
C. Akuarium
D. Teksidermi

3 - 12 Unit 3
5. Pengertian dari Diorama adalah …………..
A. Pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek, kejadian atau proses yang
disusun atas berbagai simbol dan bahan-bahan nyata yang bertujuan untuk
menggambarkan pemandangan yang sebenarnya.
B. Alat tiruan yang mempresentasikan gerak atau fungsi dari bagian tertentu
suatu benda.
C. Bahan pembelajaran sederhana yang termasuk kedalam dua dimensi
D. Bahan pembelajaran tiruan dari suatu objek yang berbentuk tiga dimensi,
diciptakan sedemikian rupa sehingga bentuknya serupa walaupun dalam segi-
segi yang lain tidak serupa.

6. Berikut ini adalah bahan pembelajaran sederhana yang bukan termasuk kedalam
tiga dimensi adalah ……
A. Mock-ups
B. Diorama
C. Papan flanel
D. Specimen

7. Benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya tanpa adanya suatu perubahan
merupakan bahan pembelajaran sederhana yang disebut dengan……
A. Mock-ups
B. Realita
C. Diorama
D. Specimen

8. Bahan pembelajaran sederhana tiga dimensi yang mempresentasikan gerak atau


fungsi dari bagian tertentu suatu benda disebut dengan......
A. Mock-ups
B. Realita
C. Diorama
D. Specimen

9. Gambar berseri yang dibingkai sedemikian rupa dan tahapan-tahapan yang


ditunjukkan pada gambar-gambar tersebut dapat dipresentasikan sebagai suatu
proses kejadian merupakan pengertian dari ……..
A. Mock-ups
B. Realita

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 13


C. Rotatoon
D. Ritatoon

10. Bahan pembelajaran yang merupakan alat pertunjukan dan bisa diputar
merupakan pengertian dari ..............
A. Mock-ups
B. Realita
C. Rotatoon
D. Ritatoon

Umpan balik dan Tindak Lanjut

Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif
1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar,
kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi sub unit 1.

Rumus:

Jumlah jawaban benar


Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100%
10

Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai
80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah
menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di
bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai
atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.

3 - 14 Unit 3
Subunit 2
Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran
Sederhana

Pengantar

P
ada sub unit sebelumnya Anda telah mempelajari tentang konsep Bahan
pembelajaran sederhana dan berbagai macam bahan pembelajaran sederhana
yang dapat digunakan di tingkat SD. Selanjutnya pada sub unit ini Anda akan
kami ajak untuk mempelajari bagaimana cara pengembangan beberapa bahan
pembelajaran sederhana untuk SD. Kuasai dengan baik dan kerjakan latihan yang
telah disediakan.

A Tahapan Pengembangan Bahan Pembelajaran Sederhana

Sebagaimana yang telah diungkapkan pada sub unit sebelumnya bahwa bahan
pembelajaran sederhana merupakan bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan
menggunakan teknologi yang tidak kompleks (sederhana). Dalam kenyataannya di
sekolah para guru seringkali merasa enggan untuk mengembangkan bahan
pembelajaran tersebut. Keengganan tersebut muncul bukan karena ketidakmampuan
guru dalam mengembangkan tetapi mungkin disebabkan karena kebingungan para
guru tentang bagaimana tahapan pengembangan bahan pembelajaran sederhana yang
tepat sehingga bahan pembelajaran yang dihasilkan tidak hanya bagus secara fisik
tetapi juga dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran.
Seperti halnya dengan mengembangkan bahan pembelajaran yang lain,
pengembangan bahan pembelajaran sederhana harus melalui tahapan-tahapan
pengembangan bahan pembelajaran yang efektif dan efisien. Bahan ajar tersebut
harus memudahkan siswa memahami pesan yang akan disampaikan. Tahapan-
tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan pembelajaran sederhana
adalah sebagai berikut :

1. Penentuan Kebutuhan Belajar Siswa


Kebutuhan belajar siswa adalah kesenjangan antara kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki siswa saat ini dengan kemampuan dan keterampilan

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 15


yang kita harapkan akan dimiliki siswa. Kebutuhan apa yang harus dikuasai
siswa biasanya sudah terdapat di dalam kurikulum, yang biasanya dijabarkan ke
dalam rancangan-rancangan program pembelajaran. Pada setiap akhir semester,
biasanya siswa dituntut untuk menguasai suatu hasil belajar tertentu. Sedangkan
pada awal semester, umumnya siswa belum dapat menguasai apa yang
dituntutkan kepadanya. Kesenjangan kemampuan inilah yang dinamakan dengan
kebutuhan belajar.
Kebutuhan belajar ini harus dijadikan patokan bagi guru dalam menyusun bahan
pembelajaran baik berupa materi maupun media yang akan dikembangkan untuk
membantu proses pembelajaran. Jadi jika ingin mengembangkan bahan ajar,
termasuk juga bahan ajar sederhana maka seorang guru harus memahami dengan
jelas siapa siswanya, bagaimana karakteristiknya dan apa kebutuhan belajarnya
karena ini merupakan hal penting untuk tahap selanjutnya.

2. Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran


Tujuan pembelajaran merupakan hal penting yang harus dipahami oleh para guru
sebelum mengembangkan bahan pembelajaran termasuk media sederhana, karena
tujuan pembelajaran merupakan tolok ukur berhasil tidaknya proses
pembelajaran. Jika tujuan pembelajaran telah berhasil dikuasai oleh siswa maka
siswa telah memiliki kemampuan, keterampilan atau pengetahuan yang berkaitan
dengan topik-topik bahasan yang telah dipelajari. Dapat diartikan pula bahwa
siswa telah terpenuhi kebutuhan belajarnya.
Tujuan pembelajaran atau yang sekarang dikenal dengan kompetensi perlu
dirumuskan dengan beberapa ketentuan sebagai berikut.
a. Tujuan dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang menyatakan kemampuan
atau keterampilan yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu.
b. Tujuan harus memiliki kejelasan subjek atau pokok kalimatnya, yang menjadi
subjek atau pokok kalimat adalah siswa yang menjadi sasaran dalam proses
pembelajaran. Subjek sebaiknya jelas dan spesifik.
c. Tujuan harus mengandung kata kerja yang mencerminkan perilaku yang
diharapkan dapat dilakukan siswa.
d. Tujuan yang lengkap biasanya menyebutkan tingkat keberhasilan yang harus
dicapai siswa.
e. Tujuan yang lengkap menyebutkan juga kondisi yang harus dipenuhi saat
hasil belajarnya dievaluasi.

3 - 16 Unit 3
1. Pengembangan Materi
Langkah berikutnya setelah merumuskan tujuan pembelajaran adalah
memikirkan bagaimanakah agar tujuan tersebut dapat dicapai atau
bagaimanakah caranya supaya siswa memiliki kemampuan atau dapat
melakukan keterampilan yang diharapkan. Hal selanjutnya adalah
mengembangkan materi yang akan diberikan kepada siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Telah kita ketahui bersama bahwa penyampaian materi hanya secara verbal
sangat tidak efektif untuk itu guru perlu memilih materi materi tertentu yang
perlu dimediakan. Tentu saja materi yang dipilih ialah materi ialah materi
yang dapat disajikan dengan lebih baik melalui media daripada hanya melalui
penjelasan lisan dari guru.

2. Visualisasi Pesan pembelajaran


Visualisasi pada dasarnya adalah upaya untuk menyampaikan pesan
pembelajaran melalui pengalaman melihat, hal ini didasarkan atas prinsip
psikologis bahwa seseorang akan memperoleh kesan/pengertian yang
mendalam dari sesuatu yang dilihatnya daripada sesuatu yang hanya
didengar. Namun perlu disadari bahwa tidak semua pesan pembelajaran yang
akan dikembangkan dalam bahan pembelajaran sederhana dapat divisualkan
secara nyata. Hal ini disebabkan adanya tingkat realisme isi pesan yang akan
disampaikan. Memang pembelajaran akan lebih efektif jika dapat
digambarkan serealitas mungkin, namun bukan berarti dalam
mengembangkan bahan pembelajaran sederhana objek harus digambarkan
persis seperti keadaan sebenarnya.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memvisualisasikan pesan, yaitu;
tingkat perkembangan dan latar belakang budaya siswa. Untuk siswa SD
visualisasi pesan sebaiknya disampaikan secara keseluruhan tidak bagian
demi bagian karena hal tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
SD. Penerimaan siswa terhadap pesan visual juga berpengaruh pada latar
belakang budayanya. Siswa yang memiliki latar belakang budaya yang
berbeda akan menyimak pesan-pesan visual secara berbeda pula, karena itu
pesan yang disajikan unuk siswa SD di kota besar jangan disamakan dengan
pesan visual untuk siswa SD di pedesaan.

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 17


3. Produksi
Tahap yang terakhir dalam mengembangkan bahan pembelajaran sederhana
adalah produksi. Dalam tahap produksi seorang guru sudah harus
menentukan jenis bahan pembelajaran sederhana apa yang akan diproduksi,
menggunakan dua dimensi atau tiga dimensi. Berikut ini akan disajikan cara-
cara pembuatan beberapa bahan pembelajaran sederhana baik dalam bentuk
dua dimensi maupun tiga dimensi yang dapat dikembangkan sendiri oleh
guru.

a. Pembuatan papan Flanel


Bahan yang diperlukan :
- Tripleks - Gunting/pemotong
- Laken, flanel - Alat penyerut
- Paku - Kertas gosok

Cara pembuatan :
- Potonglah tripleks, laken atau flanel sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki, tetapi ukuran laken/flanel lebih besar dari ukuran tripleks
yang dikehendaki agar dapat dilipatkan ke bagian belakang tripleks untuk
dilekatkan.
- Kemudian lapisi tripleks tersebut dengan kain flanel, harus diperhatikan
bahwa kain flanel harus direntangkan tegang dan tidak boleh ada kerutan-
kerutannya.
- Berilah bingkai pada bagian tepi tripleks agar terlihat lebih rapi dan kuat
dan agar mudah dalam penggunaannya jangan lupa buatlah dudukan atau
gantungan papan.
Cara pemakaian :
- bahan pembelajaran ini sangat cocok untuk menyampaikan materi
pertumbuhan, perkembangan atau perbandingan sesuatu.
- Penempatan papan flanel hendaknya setinggi garis pandangan siswa dan
tulisan dan gambar yang digunakan hendaknya cukup besar untuk dapat
dilihat dengan mudah oleh siswa yang duduk di belakang sekalipun.
- Jangan melekatkan gambar dan tulisan terlalu banyak karena akan
mengganggu perhatian siswa, gunakan gambar menurut pokok
pembicaraan saja
- Perlu diperhatikan kekontrasan warna antara warna kain flanel dan warna
gambar yang akan dipasang di atasnya, jika warna kain flanel soft maka

3 - 18 Unit 3
warna gambar haruslah terang atau sebaliknya sehingga tidak
membingungkan siswa.
-
b. Pembuatan Papan Magnetik
Bahan yang diperlukan :
- Tripleks, pilih warna sesuai - Obeng
dengan yang dikehendaki - Alat pemotong
- Pelat besi - Cat
- Mesin Bor - Kikir
- Alat penyerut - Potongan-potongan magnet
- Kertas gosok - Pelat alumunium siku
- Paku (profil)
- Palu
Cara pembuatan :
- Memotong pelat besi dan tripleks sesuai dengan ukuran yang dikehendaki
(ukuran standar papan tulis)
- Meratakan permukaan tripleks dan pelat besi dengan menggunakan alat
penyerut, kikir dan kertas gosok
- Lubangilah bagian-bagian tertentu dari pelat besi (tempat paku) dengan
menggunakan mesin bor, kemudian lapisi tripleks dan pelat besi menjadi
satu kesatuan dengan menggunakan paku dan sekrup
- Pasang bingkai aluminium pada semua sisi papan magnet dan terakhir
catlah permukaan besi agar terlihat lebih rapi

c. Pembuatan Diorama
Bahan yang diperlukan :
- Karet - Cat
- Karet busa - Lilin
- Gunting - Tanah liat
- Kawat - Kain bekas
- Kertas layang-layang - Sisir
- Karbon - Kanji
- Lumut-lumutan

Cara pembuatan :
- Membuat sketsa yang dibuat dan gambar perspektif rencana diorama
disesuaikan dengan pesan pembelajaran yang akan dibuat

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 19


- Siapkan tempat penyimpanan diorama, dapat menggunakan kotak kayu,
karton, meja, lantai dan sebagainya sesuai dengan ukuran diorama yang
dikehendaki
- Mulailah mengerjakan bagian-bagian diorama secara rinci sesuai dengan
rencana dalam gambar sketsa, misalnya membuat hutan dan semak-semak
dengan menggunakan busa berwarna hijau, membuat rumah dari kotak
dan seterusnya
- Jangan lupa untuk mewarnai dorama supaya lebih menarik dan lebih
hidup

d. Pembuatan Peta Timbul


Bahan yang diperlukan :
- Kertas bekas
- Tanah liat
- Perekat kanji
- Cat berwarna
- Tripleks
- Kertas layang-layang
Cara Pembuatan :
- Buatlah bentuk peta yang menggambarkan gunung dan lembah
beserta kelengkapannya dengan menggunakan tanah liat dan barang
bekas di atas papan atau tripleks lalu keringkan
- Setelah kering, semua bentuk permukaan bentuk tanah liat dibasahi
dengan menggunakan air sabun
- tempelkan kertas yang telah dirobek-robek ukuran 2 x 10 cm dengan
perekat kanji untuk menutupi semua permukaan tanah liat kurang
lebih 10 lapisan agar lapisan menjadi tebal
- Kemudian tempelkan kertas layang-layang di atas sobekan-sobekan
kertas yang telah ditempelkan pada tanah liat lalu keringkan.
- Setelah kering, lapisan kertas dilepas dari acuan tanah liat dan kakinya
direkatkan pada alas tripleks yang telah disiapkan
- Lalu, lapisan kertas yang sudah berbentuk dan tertempel pada alas
tripleks itu kemudian diberi warna yang sesuai

3 - 20 Unit 3
Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah


latihan berikut ini.
Coba Anda buat rancangan pengembangan bahan pembelajaran sederhana sesuai
dengan tahapan-tahapan pengembangannya!

Rambu - rambu Pengerjaan Latihan

Untuk mempermudah Anda dalam mengerjakan latihan di atas, cermatilah


rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini!
1. Tentukan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan
kurikulum yang digunakan di tingkat SD
2. Pilihlah materi dari mata pelajaran tertentu yang ada di Sekolah Dasar yang akan
dikembangkan menjadi bahan pembelajaran sederhana

Rangkuman
Seperti halnya dengan mengembangkan bahan pembelajaran yang lain,
pengembangan bahan pembelajaran sederhana harus melalui tahapan-tahapan
pengembangan bahan pembelajaran yang efektif dan efisien. Mengingat bahan ajar
tersebut harus memudahkan bagi siswa untuk memahami pesan yang akan
disampaikan. Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan
pembelajaran sederhana adalah sebagai berikut :
Kebutuhan Belajar Siswa
Kebutuhan belajar siswa adalah kesenjangan antara kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki sisiwa saat ini dengan kemampuan dan keterampilan
yang kita harapkan akan dimiliki siswa. Kebutuhan belajar ini harus dijadikan
patokan bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran baik berupa materi
maupun media yang akan dikembangkan untuk membantu proses pembelajaran.
Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan hal penting yang harus dipahami oleh para
guru sebelum mengembangkan bahan pembelajaran termasuk media sederhana,
karena tujuan pembelajaran merupakan tolak ukur berhasil tidaknya proses
pembelajaran.

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 21


Pengembangan Materi
Telah kita ketahui bersama bahwa penyampaian materi hanya secara verbal
sangat tidak efektif untuk itu guru perlu memilih materi materi tertentu yang
perlu dimediakan. Tentu saja materi yang dipilih ialah materi ialah materi
yang dapat disajikan dengan lebih baik melalui media daripada hanya
melalui penjelasan lisan dari guru.
Visualisasi Pesan pembelajaran
Visualisasi adalah upaya untuk menyampaikan pesan pembelajaran melalui
pengalaman melihat, hal ini didasarkan atas prinsip psikologis bahwa
seseorang akan memperoleh kesan/pengertian yang mendalam dari sesuatu
yang dilihatnya daripada sesuatu yang hanya didengar. Namun perlu disadari
bahwa tidak semua
pesan pembelajaran yang akan dikembangkan dalam bahan pembelajaran
sederhana dapat divisualkan secara nyata. Hal ini disebabkan adanya tingkat
realisme isi pesan yang akan disampaikan Ada dua hal yang perlu
diperhatikan dalam memvisualisasikan pesan,yaitu; tingkat perkembangan
dan latar belakang budaya siswa.
Produksi
Tahap yang terakhir dalam mengembangkan bahan pembelajaran sederhana
adalah produksi. Dalam tahap produksi seorang guru sudah harus
menentukan jenis bahan pembelajaran sederhana apa yang akan diproduksi
baik dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi.

3 - 22 Unit 3
Tes Formatif 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban
yang disediakan!
1. Berikut ini merupakan tahap-tahap yang harus dilalui dalam mengembangkan
bahan pembelajaran sederhana kecuali………..
A. Pengembangan materi
B. Menentukan kebutuhan belajar
C. Menentukan metode penyampaian
D. Menentukan tujuan belajar

2. Kesenjangan antara kemampuan dan keterampilan yang dimiliki sisiwa saat ini
dengan kemampuan dan keterampilan yang kita harapkan akan dimiliki siswa
adalah pengertian dari.........
A. Kebutuhan belajar
B. Tujuan belajar
C. Kompetensi belajar
D. Masalah belajar

3. Yang menjadi tolak ukur dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran


adalah........
A. Kebutuhan belajar
B. Tujuan belajar
C. Materi belajar
D. Masalah belajar

4. Upaya untuk menyampaikan pesan pembelajaran melalui pengalaman melihat


merupakan tahap dalam pengembangan bahan pembelajaran sederhana yang
biasa disebut dengan tahap.. …..
A. Kebutuhan belajar
B. Tujuan belajar
C. Tahap pengimajinasian
D. Visualisasi gambar

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 23


5. Hal-hal apakah yang harus diperhatikan dalam memvisualisasi gambar
…………..
A. Tingkat perkembangan dan latar belakang budaya siswa
B. Tujuan belajar dan imajinasi siswa
C. Kompetensi belajar dan materi yang akan dibelajarkan untuk siswa
D. Masalah belajar dan kemampuan guru

6. Upaya untuk memilih materi yang akan dikembangkan untuk dikemas dalam
bahan pembelajaran sederhana merupakan tahap ……
A. Kebutuhan belajar
B. Pengembangan materi
C. Tahap pengimajinasian
D. Visualisasi gambar

7. Memproduksi peta timbul merupakan upaya pengembangan media pembelajaran


sederhana……
A. Tiga dimensi
B. Dua dimensi
C. Satu dimensi
D. Tidak berdimensi

8. Mengapa tidak semua pesan pembelajaran yang akan dikembangkan dalam bahan
pembelajaran sederhana dapat divisualkan secara nyata…………
A. Karena keterbatasan manusia khususnya guru yang mengembangkan
B. Disebabkan adanya tingkat realisme isi pesan
C. Disebabkan adanya kesulitan dalam tahap produksi
D. Karena disesuaikan dengan tingkat usia anak

9. Panduan guru untuk mengembangkan tujuan pembelajaran dalam pengembangan


bahan pembelajaran sederhana adalah ……..
A. Kurikulum yang digunakan di sekolah
B. Buku panduan pengembangan bahan ajar sederhana
C. Kepala sekolah sebagai pimpinan
D. Buku teks siswa

3 - 24 Unit 3
10. Penggunaan bahan pembelajaran sederhana merupakan upaya guru untuk
..............
A. Lebih kreatif dan inovatif
B. Meringankan tugas guru dalam mengajar
C. Menambah pekerjaan rutin guru
D. Meminimalkan pembelajaran secara verbal

Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif
2 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar,
kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi sub unit 2.
Rumus:

Jumlah jawaban benar


Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100%
10

Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2 telah mencapai
80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah
menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di
bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai
atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 25


Subunit 3
Bahan Pembelajaran Grafis

Pengantar

B
ahan pembelajaran grafis merupakan bahan pembelajaran yang paling
mudah ditemui dan paling banyak digunakan para guru dalam proses
pembelajaran di Sekolah Dasar. Seperti halnya dengan bahan pembelajaran
yang lain, bahan pembelajaran grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumber pesan kepada penerima pesan (siswa). Dalam bahan pembelajaran grafis
pesan yang disampaikan dinyatakan dalam simbol kata-kata, gambar dan
menggunakan ciri utama grafis yaitu garis.
Setelah mempelajari subunit 3 ini diharapkan Anda dapat mendeskripsikan
pengertian dan berbagai macam bahan pembelajaran grafis.

A. Pengertian Bahan Pembelajaran Grafis

Dunia pendidikan telah lama menyadari akan pentingnya bahan pembelajaran


yang diwujudkan dalam bentuk media untuk mencapai kompetensi pembelajaran.
Salah satu tokoh pendidikan yang sangat menonjol dalam pemikiran tentang hal ini
adalah John Amos Comedius dengan bukunya yang sangat terkenal Didaktika
Magna.
Bahan pembelajaran grafis termasuk ke dalam bahan pembelajaran visual
yang menyangkut dengan indera penglihatan karena pesan yang disampaikan
dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Dari pernyataan tersebut
dapat disimpulkan bahwa bahan pembelajaran grafis adalah bahan pembelajaran
yang dituangkan ke dalam simbol-simbol visual.
Grafis merupakan media pengajaran yang paling mudah ditemui dan banyak
digunakan. Sebagaimana halnya media lain, media grafis berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang disampaikan
dinyatakan dalam simbol kata-kata, gambar dan menggunakan ciri grafis yaitu garis.
Selain fungsi tersebut, grafis juga memiliki fungsi khusus untuk menyederhanakan
informasi dan memperjelas sajian agar mudah dipahami dan diingat. Dalam dunia
pendidikan, umumnya media grafis dikombinasikan dengan media lainnya. Media
grafis terdiri dari berbagai jenis yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
di SD yaitu grafik, bagan, diagram, sketsa, poster, gambar kartun, peta dan globe.

3 - 26 Unit 3
B. Macam-macam Bahan Pembelajaran Grafis

1. Grafik
Grafik pada dasarnya merupakan gambar untuk memvisualisasikan pesan.
Grafik menunjukkan hubungan proporsional dan numerik yang
memungkinkan siswa dapat memahami dengan tepat dan cepat pesan yang
disajikan. Grafik memiliki beberapa fungsi yaitu; (1) menggambarkan data
secara teliti, (2) menggambarkan perkembangan suatu objek, (3)
membandingkan atau menghubungkan dua peristiwa dengan singkat dan
jelas.
Grafik dibuat dengan spesifik untuk kepentingan informasi, analisis,
interpretasi atau komparasi. Ada 5 macam grafik yang umum digunakan
yaitu; (1) grafik garis, (2) grafik batang, (3) grafik lingkaran, (4) grafik
piktorial

2. Bagan (Chart)
Bagan berfungsi untuk memvisualisasikan ide-ide atau konsep-konsep yang
sulit bila hanya disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan saja. Bagan
menurut kinder (1965) dapat siklasifikasikan menurut jenis, rancangan media
dan materialnya. Menurut rancangannya bagan dibedakan menjadi tiga yaitu
bagan balik, bagan tertutup dan poster

3. Diagram dan Sketsa


Diagram merupakan salah satu penyajian secara visual dengan menggunakan
garis atau menggunakan gambar geometris tertentu. Diagram bersifat abstrak
sehingga diperlukan latar belakang pengetahuan tertentu tentang pesan yang
didiagramkan supaya dapat dipahami secara jelas. Tujuan penggunaan
diagram dalam pembelajaran adalah :
a. Menjelaskan struktur suatu alat, benda ataupun abjek lain secara global
b. Menunjukkan bagian-bagian penting secara skematis dan sederhana
c. Menyederhanakan suatu struktur yang kompleks
Sketsa adalah suatu gambar yang sederhana yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya saja (tidak rinci). Selain menarik perhatian, penggunaan sketsa
menghindari terjadinya verbalisme dan dapat memperjelas pesan yang akan
disampaikan. Bahan ajar ini umumnya dikembangkan sendiri oleh para guru

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 27


misalnya tentang perkembangan kupu-kupu, perkembangan janin dalam
rahim dan sebagainya.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh para guru dalam mengembangkan
sketsa, yaitu :
a. bentuk, seperti coretan garis lurus, lengkung dan patah
b. ukuran relatif yang dapat menimbulkan kesan perbandingan berbagai
benda yang tampak
c. karakteristik objek harus tampak dominan
Berbeda dengan penggunaan diagram yang telah dipersiapkan sebelumnya
maka tidak demikian dengan dengan penggunaan sketsa. Sketsa tidak harus
dipersiapkan sebelumnya tetapi dapat langsung dibuat di papan tulis karena
tidak memerlukan waktu yang banyak dan hanya menonjolkan dari
karakteristik dari objek yang dimaksud.

4. Poster
Poster merupakan suatu gambar yang cukup besar yang ditekankan pada
penyampaian suatu ide pokok. Poster umumnya bersifat simbolik, dirancang
untuk memberi pesan dengan cepat dan ringkas. Poster yang baik biasanya
memiliki ciri-ciri berwarna, menyajikan ide tunggal, tulisan yang digunakan
jelas, kaya dengan variasi, lugas dan seringkali mengandung pernyataan yang
berlebihan (hiperbola). Guru menggunakan bahan pembelajaran ini terutama
untuk memulai, mengembangkan dan menyimpulkan suatu unit bahasan
tertentu. Adapun fungsi poster sebgai media pendidikan adalah untuk
mengembangkan ide yang akan dibahas dalam suatu diskusi dan untuk
membangkitkan motivasi siswa.

5. Gambar kartun
Gambar kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-
simbol dan kadang-kadang agak berlebihan untuk menyampaikan pesan atau
sikap terhadap sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Kartun
memiliki nilai pendidikan yang cukup besar terutama untuk menarik
perhatian dan dapat mempengaruhi sikap serta perilaku.
Gambar kartun biasanya hanya memuat esensi pesan yang harus disampaikan
dan dituangkan dalam gambar sederhana dan tidak rinci dengan
menggunakan simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti
dengan cepat.

3 - 28 Unit 3
6. Peta dan Globe
Peta dan Globe merupakan bahan pembelajaran berbentuk grafis yang
disajikan dengan simbol-simbol, kata-kata, gambar dan garis yang dirancang
untuk menunjukkan hubungan dan menyatakan data suatu lokasi. Peta dan
gambar dalam proses pembelajaran digunakan untuk saling melengkapi
karena pada umumnya peta dan globe memberikan informasi tentang (a)
keadaan permukaan bumi, (b) tempat , arah atau jarak antara satu tempat
dengan tempat lain, (c) data budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan
ilmiah.
Adapun tujuan penggunaan peta dan globe dalam proses pembelajaran adalah
untuk (1) memberi pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi unit politik,
daratan dan perairan suatu tempat, (2) melengkapi pengetahuan dan
informasi tentang jarak, arah, bentuk dan waktu suatu wilayah, (3) menambah
arti dari suatu bahan deskriptif, (4) merangsang minat dalam bidang studi
tentang kependudukan, geografi dan sebagainya.

C. Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Grafis

Tahapan dalam pengembangan bahan pembelajaran grafis sama halnya


dengan tahapan dalam pengembangan bahan pembelajaran sederhana yang telah
dijelaskan pada subunit sebelumnya dalam unit ini. Sama halnya dengan bahan
pembelajaran sederhana, bahan pembelajaran grafis menyampaikan pesan
pembelajaran melalui pengalaman melihat
Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan
pembelajaran grafis adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Kebutuhan Belajar Siswa
2. Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran
3. Pengembangan Materi
4. Visualisasi Pesan pembelajaran
5. Produksi

Setelah melalui tahan pengembangan media grafis tersebut, seorang guru


sudah harus menentukan jenis bahan pembelajaran grafis apa yang akan diproduksi.
Berikut ini akan disajikan cara-cara pembuatan beberapa bahan pembelajaran grafis.
1. Grafik
Pemakaian grafik sudah sangat meluas mulai dari sekolah, instansi pemerintah,
perusahaan bahkan rumah sakit sehingga pembuatannyapun sudah tidak asing

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 29


lagi bagi para guru. Untuk kegiatan pembelajaran grafik dapat langsung dibuat
oleh para guru di papan tulis sehingga bahan pembelajaran ini mudah dan murah
karena tidak memerlukan biaya. Namun jika grafik yang dibuat akan dituangkan
dalam media lain selain papan tulis maka harus mempersiapkan bahan-bahan
yang diperlukan, yaitu :
- kertas karton/manila yang berukuran sesuai dengan yang dikehendaki,
- spidol aneka warna,
- penggaris dan jangka (untuk grafik lingkaran)
Cara membuatnya :
- Langkah awal adalah menentukan materi yang akan dibuatkan grafiknya.
- Kemudian tentukan jenis grafik yang akan dibuat bisa grafik garis, batang,
lingkaran atau gambar. Biasanya untuk SD kelas rendah grafik gambar sangat
efektif dibanding jenis grafik yang lain.
- Mulailah menggambarkan grafik ke atas kertas karton/manila, perlu
diperhatikan bahwa perhitungkan ukuran huruf atau gambar yang dituangkan
agar dapat dilihat dengan jelas oleh siswa yang duduk dibagian belakang.
- Berilah warna agar lebih menarik
Khusus untuk pembuatan jenis grafik gambar, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu; hendaknya berbentuk sederhana, perbandingan atau
perhubungannya jelas, pemakaian warna dan gunakan lambang-lambang yang
umum dikenal.

2. Bagan
Sama halnya dengan grafik, bahan pembelajaran grafis dalam bentuk bagan
sudah sangat umum digunakan oleh para guru, namun ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan bahan pembelajaran grafis dalam
bentuk bagan.
- Buatlah bagan dengan teliti, hendaknya ukuran lambang atau gambar-gambar
dibuat dengan teliti dan tepat.
- Lambang-lambang atau gambar yang digunakan hendaknya sederhana.
- Jangan lupa berilah pewarnaan pada bagan agar tampilannya lebih menarik.
- Hendaknya bagan yang dibuat jelas untuk dibaca dan dipelajari
- Hindari bagan yang sangat penuh dengan tulisan atau gambar sehingga
terkesan berjejal dan sulit untuk dipahami.

3 - 30 Unit 3
3. Diagram
Bahan yang diperlukan :
- kertas manila
- pensil
- penggaris
- jangka (jika diperlukan)
- spidol
- simbol-simbol dan informasi sesuai dengan materi yang akan dikembangkan
dalam bentuk diagram
- gunting
Cara membuatnya :
- siapkan materi/informasi yang akan dituangkan dalam bahan pembelajaran
grafis berbentuk diagram,
- gunting kertas manila sesuai dengan ukuran yang dikehendaki,
- buatlah sketsa terlebih dahulu dengan menggunakan pensil pada kertas
manila yang telah tersedia,
- perhatikan apakah penggunaan simbol sudah tepat/sesuai dengan materi yang
akan disampaikan,
- jika sketsa sudah baik, maka tebalkan garis dengan menggunakan spidol,
- agar lebih menarik berilah warna, dan diagram siap untuk digunakan.

4. Gambar
Bahan yang diperlukan :
- materi yang akan dikembangkan dalam bentuk gambar
- kertas manila
- pensil
- spidol
- penggaris
- jangka
- penghapus
Cara pembuatan :
- gunting kertas manila sesuai dengan ukuran yang dikehendaki,
- buatlah sketsa terlebih dahulu dengan menggunakan pensil, sehingga jika
mengalami kesalahan akan mudah dihapus,
- setelah sketsa sesuai dengan gambar yang diharapkan, kemudian tebalkan
dengan menggunakan spidol,
- jangan lupa berilah warna agar lebih menarik.

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 31


Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah


latihan berikut ini :
1. Coba Anda jelaskan pengertian dan berbagai macam bahan pembelajaran grafis!
2. Coba Anda buat rancangan pengembangan bahan pembelajaran grafis sesuai
dengan tahapan-tahapan pengembangannya!

Rambu - rambu Pengerjaan Latihan

Untuk mempermudah Anda dalam mengerjakan latihan di atas, cermatilah


rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini!
1. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam latihan di atas, Anda harus
memahami dengan cermat konsep dari bahan pembelajaran grafis.
2. Tentukan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan
kurikulum yang digunakan di tingkat SD
3. Pilihlah materi dari mata pelajaran tertentu yang ada di Sekolah Dasar yang akan
dikembangkan
4. Dalam menjawab pertanyaan ini Anda harus mengkaji secara keseluruhan
tentang berbagai macam bahan pembelajaran grafis.

3 - 32 Unit 3
Rangkuman

Bahan pembelajaran grafis termasuk ke dalam bahan pembelajaran visual


yang menyangkut dengan indera penglihatan karena pesan yang disampaikan
dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Dari pernyataan tersebut
dapat disimpulkan bahwa bahan pembelajaran grafis adalah bahan pembelajaran
yang dituangkan ke dalam simbol-simbol visual.
Grafis merupakan media pengajaran yang paling mudah ditemui dan banyak
digunakan. Sebagaimana halnya media lain, media grafis berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang disampaikan
dinyatakan dalam simbol kata-kata, gambar dan menggunakan ciri grafis yaitu garis.
Selain fungsi tersebut, grafis juga memiliki fungsi khusus untuk menyederhanakan
informasi dan memperjelas sajian agar mudah dipahami dan diingat. Dalam dunia
pendidikan, umumnya media grafis dikombinasikan dengan media lainnya.
Media grafis terdiri dari berbagai jenis yang dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran di SD yaitu
1. Grafik
2. Bagan
3. Diagram
4. Sketsa,
5. Poster
6. Gambar kartun
7. Peta dan globe
Tahapan dalam pengembangan bahan pembelajaran grafis sama halnya
dengan tahapan dalam pengembangan bahan pembelajaran sederhana yang telah
dijelaskan pada subunit sebelumnya dalam unit ini. Tahapan-tahapan yang harus
dilalui dalam mengembangkan bahan pembelajaran grafis adalah sebagai berikut :
1. Penentuan kebutuhan Belajar Siswa
2. Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran
3. Pengembangan Materi
4. Visualisasi Pesan pembelajaran
5. Produksi

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 33


Tes Formatif 3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan!
1. Pengertian bahan pembelajaran grafis adalah…..
A. Bahan pembelajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol visual
B. Bahan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk-bentuk sederhana
C. Bahan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk tercetak
D. Bahan pembelajaran yang dituangkan dalam pita magneti
2. Bahan pembelajaran grafis yang mampu menunjukkan hubungan proporsional
dan numerik adalah bahan ajar grafis jenis.……
A. Poster
B. Diagram
C. Grafik
D. Peta/Globe
3. Berikut ini merupakan fungsi dari penggunaan grafik,kecuali …….
A. Menggambarkan data secara teliti
B. Menggambarkan perkembangan suatu objek
C. Membandingkan atau menghubungkan dua peristiwa dengan singkat dan
jelas
D. Memverbalkan pesan yang disampaikan
4. Berikut adalah jenis-jenis grafik yang biasa digunakan kecuali.......
A. Grafik garis
B. Grafik batang
C. Grafik faktoral
D. Grafik gambar
5. Berikut ini yang merupakan tujuan penggunaan diagram dalam pembelajaran
adalah……
A. Menyederhanakan pesan yang disampaikan
B. Menunjukkan bagian-bagian penting secara skematis dan sederhana
C. Mengelompokkan pesan yang sejenis
D. Mengembangkan materi yang diajarkan

3 - 34 Unit 3
Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif
3 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar,
kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi sub unit 3.

Rumus:

Jumlah jawaban benar


Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100%
10

Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 3 telah mencapai
80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah
menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di
bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai
atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 35


Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1. : C Belajar merupakan aktivitas mental dan emosional


2. : A Untuk menuliskan semua pesan yang disampaikan dalam mengajar
secara lengkap
3. : C Mock-ups
4. : D Teksidermi
5. : A Pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek, kejadian atau proses
yang disusun atas berbagai symbol dan bahan-bahan nyata yang
bertujuan
untuk menggambarkan pemandangan yang sebenarnya.
6. : C Papan flannel
7. : B Realita.
8. : A Mock-ups
9. : D Ritatoon
10. : C Rotatoon

Tes Formatif 2

1. : C Menentukan metode penyampaian


2. : A Kebutuhan belajar
3. : B Tujuan belajar
4. : D Visualisasi gambar pelajaran
5. : A perkembangan dan latar belakang budaya
6. : B Pengembangan materi
7. : A Tiga dimensi
8. : B Disebabkan adanya tingkat realisasi isi pesan
9. : A Kurikulum yang digunakan di sekolah
10. : D Meminimalkan pembelajaran secara verbal

3 - 36 Unit 3
Tes Formatif 3

1. : A Bahan pembelajaran yang dituangkan ke dalam symbol-simbol


visual
2. : A Grafik
3. : D Memverbalkan pesan yang disampaikan
4. : C Grafik faktoral
5. : B Menunjukkan bagian-bagian penting secara skematis dan sederhana

Pengembangan Bahan Pembelajaran 3 - 37


Daftar Pustaka
Arief S. Sadiman. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 1993. Media Pengajaran. Jakarta: DEPDIKBUD.
Eko Budi Prasetyo. 2000. Media Sederhana dan Grafis. Yogyakarta: UNY.
Trini dan Prasetya. 2005. Media Sederhana. Jakarta: PAU-PPAI Universitas
Terbuka.

3 - 38 Unit 3

You might also like