Professional Documents
Culture Documents
B. Latar Belakang
Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan dari aktivitas
perekonomian dalam masyarakat. Dengan semakin bertambahnya aktivitas
perekonomian di masyarakat maka kebutuhan akan aktivitas transportasi
bertambah pula sehingga memunculkan varian dari produk transportasi, yaitu
transportasi darat, laut dan udara. Adanya hal tersebut mengakibatkan persaingan
di dunia transportasi
Transportasi udara pada era-80 an mempunyai segmen pasar menengah ke
atas dikarenakan saat itu harga masih tinggi dan hanya beberapa maskapai
penerbangan yang melayani rute terbatas, namun sekarang dengan perijinan yang
dibuka lebar, dan perubahan tarif angkutan niaga dalam negeri yang disesuaikan
mengakibatkan bertambahnya beberapa maskapai penerbangan di Indonesia baik
yang melayani rute dalam negeri maupun rute luar negeri. Rute dalam negeri
merupakan rute prioritas dari beberapa maskapai penerbangan dengan tarif harga
sebagai berikut (Peraturan Menteri Perhubungan no 9 tahun 2002)
Tabel 1
Tarif Angkutan Udara/km dengan rute dalam negeri
aktivitas yang bermuara pada kepuasan konsumen akan menurun yang pada
akhirnya akan mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian.
Salah satu tindakan untuk memuaskan konsumen adalah dengan cara
memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. Kenyataan ini
bisa dilihat, bahwa ada beberapa hal yang dapat memberikan kepuasan pelanggan
yaitu nilai total pelanggan yang terdiri dari nilai produk, nilai pelayanan, nilai
personal, nilai image (citra), dan biaya total pelanggan yang terdiri dari biaya
moneter, biaya waktu, biaya tenaga dan biaya pikiran (Kotler dkk, 2000: 50).
Pemasaran jasa khususnya jasa transportasi yang bergerak di bidang
transportasi memang sangat bertumpu pada jasa pelayanan terutama peran dari
para staf dan fasilitas yang diberikan. Pelayanan buruk staf dan fasilitas terutama
keamanan dalam industri penerbangan akan langsung merusak bisnis jasa ini,
kondisi seperti ini akan dapat menyebabkan konsumen enggan berhubungan lebih
lanjut,
Menurut Lovelock (1991) di dalam pemasaran bank kualitas pelayanan
yang sangat baik dan efektif akan meningkatkan kepuasan pada konsumen dan
loyalitas konsumen. Dengan demikian kualitas pelayanan harus benar-benar
dikelola secara profesional, Perusahaan harus memulai memikirkan pentingnya
pelayanan pelanggan secara lebih matang melalui kualitas pelayanan, karena kini
semakin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan aspek
vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono,
2004 : 145). Parasuraman (1999) mengatakan bahwa kualitas jasa yang diberikan
kepada konsumen dapat terukur melalui analisis Servqual yang terdiri dari fisik,
keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati
Fenomena kecelakaan yang terjadi yang disebabkan karena adanya
penurunan kualitas jasa yang diberikan akan mempengaruhi konsumen dalam
pengembilan keputusan penggunaan jasa transportasi udara. Pelayanan yang
diberikan kepada konsumen harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir
ke konsumen, sehingga dengan fenomena kecelkaan yang terjadi perlu diketahui
persepsi konsumen mengenai jasa transportasi udara.
C. Perumusan Masalah
Adanya berbagai kecelakaan yang terjadi dapat menurunkan kepercayaan
konsumen dalam penggunaan jasa trasnportasi udara karena menurunnya kualitas
4
E. Landasan Teori
1. Kualitas
Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya sudah menjadi
“harga yang harus dibayar” oleh perusahaan agar ia dapat tetap survive dalam
bisnisnya.
Menurut American society for Quality Control, kualitas adalah
keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa
dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah
ditentukan atau bersifat laten (Lupiyoadi, 2001 : 144). Goetsh dan Davis (1994),
mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2000 : 51). Sedangkan Deming
(1986) dan Juran dkk (1974) sebagaimana dikutip oleh Ghobadian et al (1994)
memberi batasan kualitas sebagai upaya memuaskan konsumen (Sunardi, 2003 :
71).
Berdasarkan beberapa definisi diatas, kualitas adalah suatu keseluruhan
ciri dan karekteristik yang dimiliki suatu produk/jasa yang dapat memberikan
kepuasan konsumen. Walaupun kualitas jasa lebih sulit didefinisikan dan dinilai
dari pada kualitas produk, konsumen tetap akan memberikan penilaian terhadap
kualitas jasa, dan bank perlu memahami bagaimana sebenarnya pengharapan
konsumen sehingga bank dapat merancang jasa yang ditawarkan secara efektif.
2. Jasa
Kualitas jasa (service quality) dibangun atas adanya perbandingan 2 faktor
utama yaitu persepsi pelanggan atas pelayanan yang nyata mereka terima
(perceived service) dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan/diinginkan
(expected service).
Service quality dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan
antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima/peroleh
(Parasuraman, et.all, 1998) dalam buku (Lupiyoadi, 2001 : 148). Sedangkan
menurut Wayckof (dalam Lovelock, 1988, Tjiptono, 1996 : 59) kualitas jasa
pelayanan bank adalah tingkat keunggulan yang diharapkan konsumen dan
6
2. Reliability (keandalan)
Merupakan kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang sesuai
dengan yang dijanjikan kepada pelanggan. Hal ini dapat berupa adanya
perbaikan kinerja yang sesuai dengan harapan pelanggan.
3. Responsiveness (daya tanggap)
Daya tanggap yang dimiliki oleh karyawan dan pimpinan perusahaan. Dimana
perusahaan harus menunjukkan kemampuannya dalam memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat kepada pelanggan jika pelanggan sedang memerlukan jasa
yang dimaksudkan.
4. Assurance (jaminan dan kepastian)
Hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam
menumbuhkan rasa kepercayaan dari pelanggannya pada perusahaan.
Didalamnya terdapat unsur etika karyawan, kredibilitas karyawan, rasa aman
dari pelanggan, dan unsur etika yang dimiliki oleh karyawan.
5. Emphaty (perhatian)
Merupakan pemberian perhatian yang bersifat individu kepada pelanggan dari
perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar pihak perusahaan dapat memahami lebih
jauh tentang keinginan dan kebutuhan dari pelanggannya (Nirwana, 2004 : 29-
30).
Sedangkan dimensi kualitas jasa menurut Parasuraman, dkk (dalam
Fitzsimmons dan Fitzsimmons, 1994; Zeithaml dan Bitner, 1996) adalah:
a. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas
fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana
komunikasi.
b. Keandalan (reliability), yakni kemampuan
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera, akurat, dan memuaskan.
c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan
para staf untuk membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan dengan tanggap.
d. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan,
8
3. Pengambilan Keputusan
Dalam persaingan antar bank yang semakin ketat, faktor kepuasan
konsumen menjadi perhatian yang serius. Keadaan ini tidak hanya terjadi pada
bank swasta tetapi juga pada bank pemerintah, pelayanan dan kepuasan pelanggan
merupakan aspek penting dalam rangka bertahan dalam bisnis dan persaingan.
Berikut definisi beberapa ahli tentang kepuasan pelanggan :
Menurut Kotler, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja/atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan
harapannya (Kotler dkk, 2000 : 52). Sedangkan Day (dalam Tse dan Wilton, 1988)
kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap
evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan
sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang
dirasakan setelah pemakaiannya. Wilkie (1990) mendefinisikannya sebagai suatu
tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk
atau jasa. Engel, et al (1990) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan
evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau
melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil
(outcome) tidak memenuhi harapan (Tjiptono, 2001 : 24).
Sikap konsumen adalah aktivitas yang akan dilakukan oleh konsumen
tuhan & keinginan
Pencarian Informasi
Memilih yg relevanPembelian Purna Pembelian
dalam rangka memenuhi atau memuaskan kebutuahan dan keinginan yang ada
(kognitif) kemudian dari sikap tersebut akan membentuk perilaku konsumen
(aktivitas-psikomotor) Dalam hal perilaku, perusahaan hanya mampu memperoleh
informasi karena tidak dapat mengendalikan langsung pada konsumen, Perilaku
konsumen biasanya dibagi dua yaitu : perilaku yang tampak(jumlah pembelian,
waktu, dengan siapa dan cara pembelian ) dan tidak tampak ( persepsi, ingatan
informasi, perasaan kepemilikan, gengsi dan lain –lainnya). Sedangkan faktor
yang mempengaruhi perilku juga ada dua yaitu faktor sosial budaya ( kelas sosial,
struktur sosial, kelompok, dan referensi) dan faktor psikologis ( motivasi,
persepsi, proses belajar , kepercayaan, dan sikap).
Kepuasan Konsumen adalah membandingkan antara harapan dan apa
yang didapat. Jika terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan maka akan
mengakibatkan ketidakpuasan konsumen.
4. Kerangka Pemikiran
Kualitas jasa layanan merupakan perbandingan antara harapan konsumen
(expectation) dan kinerja pelayanan jasa yang dirasakan konsumen (performance).
Dalam penelitian ini yang dimaksud kualitas jasa layanan adalah tingkat kualitas
layanan yang diterima oleh konsumen yang memanfaatkan jasa transportasi udara
dalam berbagai maskapai penerbangan
Untuk mengetahui tingkat kualitas jasa layanan digunakan SERVQUAL
dimension yang terdiri dari 5 unsur yaitu :
1. Bukti fisik (tangibles), meliputi gedung,
fasilitas teknologi, penampilan karyawan dan
sebagainya lebih menekankan pada bukti
fisik atau dapat diraba keberadaannya.
Dimana keberadaan bukti fisik yang berupa
fasilitas sarana dan prasarana seperti ruang
Keandalan (X2)
Dimensi kualitas jasa Bukti Fisik (X1)
Daya tanggap (X3)
layanan (X) Pengambilan Keputs (Y)
Kesesuaian harapan
Kemudahan memperoleh jasa
Kesediaan merekomendasi 10
11
F. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; obyek/ subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005 : 55).
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yangmemanfaatkan jasa
transportasi udara dalam berbagai maskapai penerbangan yang mempunyai
jumlah populasi tidak terbatas.
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2005 : 56). Besaran sampel penelitian adalah orang
yang diambilkan dari jumlah pengguna (populasi) menurut pendapat Slovin dalam
buku Umar (2000 : 96) adalah sebagai berikut :
N
n=
1 + Ne
dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = toleransi presisi ketepatan rata-rata yang diharapkan tidak
menyimpang dari 10 %
Dari data populasi tersebut dapat ditarik sampel sebagai berikut :
= ~/1+~*0.1
= 99,48 dibulatkan menjadi 100 orang
3. Kesediaan merekomendasi
4. Analisis Data
Data yang sudah terkumpul diolah dengan menggunakan metode yang
disebut oleh Zeithaml dan Parasuraman dengan metode ServQual (service quality)
yang menggambarkan dan menerangkan tingkat kepentingan pelanggan secara
mutu dan kuantitas. Prosedurnya adalah sebagai berikut :
Untuk menentukan tingkat kepentingan dari kelima dimensi tersebut,
responden memberikan bobot terhadap masing-masing dimensi dalam
bentuk persentase, sehingga bobot total adalah 100%. Dimensi yang
diberi bobot lebih tinggi, menunjukkan penilaian responden pada
dimensi itu lebih penting dari dimensi yang lain. (Supranto 2001: 239)
15
Harapan Pelayanan
(daerah A)
17
PRIORITAS KONDISI
RENDAH BERLEBIHAN
(daerah C) (daerah D)
LAMPIRAN
Daftar Pustaka
----------. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi
---------. 2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi
----------.2000. Perspektif Manajemen dan pemasaran Kontemporer. Yogyakarta : Andi
Algifari. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta:BPFE
Ali, Muhammad.1989. Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Antara News Nama Korban Kecelakaan Pesawat Adam Air. Sumber : http://www.
antara.co.id/seenws/ diakses : 20 Maret 2007
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
edisi Revisi V. Jakarta:Rineka Cipta
Dalam Lima Tahun 40 Penumpang Pesawat Tewas karena Kecelakaan. Sumber :
tempo interaktif 6 Desember 2006
Hasibuan, S.P, Malayu.2005.Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara
Kecelakaan Pesawat dari 2000 sampai 2005. sumber :
http://www.pdat.co.id/hg/political_pdat/2005/09/05/celaka-pesawat.htm.
diakses : 20 maret 2007
Keputusan Menteri Perhubungan no 9 tahun 2002 tentang tariff angkutan pesawat
terbang dalam negeri
Kotler, Philip dan Susanto, A.B. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia.
Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, edisi pertama.
Jakarta:Salemba Empat
Lupiyoadi, Rambat. 2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta:Andi
18
Meylina Wenny Herizon. 2003. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura vol
VI No.1, April
Moenir, A.S. 2002. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : Bumi
Aksara
Nirwana. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa. Malang : Dioma
PT Gramedia Pustaka Utama
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1989. Metode Penelitian Survai, edisi
revisi. Jakarta : Lp3ES
Sugiarto, Endar. 1999. Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfa Beta
Sumarni, Murti. 1993. Marketing Perbankan. Yogyakarta : Liberty
Sunardi. 2003.Journal Ekonomi dan Bisnis vol IX No. 1 Maret
Tjiptono, Fandy.2000. Strategi Bisnis. Yogyakarta : Andi
Umar, Husein. 2000. Research Methods In Finance and Banking. Jakarta :