Professional Documents
Culture Documents
SISTEM KECERDASAN
2011
DESKRIPSI
Gambar/citra digital dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi dua dimensi f(x,y) dengan x
maupun y adalah posisi koordinat, sedangkan f merupakan amplitudo pada posisi (x,y) yang
sering dikenal sebagai grey scale atau intensitas keabuan. Dengan kata lain, citra yang
tampak oleh mata kita sebenarnya merupakan kumpulan nilai-nilai tertentu yang membentuk
suatu pola berdasarkan keadaan yang telah dikondisikan. Nilai dari intensitas keabuan
berbentuk diskrit mulai dari 0 sampai 255.
Berbagai intensitas keabuan yang lazim digunakan adalah 1 bit, 4 bit, 8 bit, 16 bit, 24 bit
dan 32 bit. Citra digital dengan intensitas keabuan 8 bit akan memiliki rentang nilai dari 0
hingga 255. Citra digital dengan intensitas keabuan 16 bit akan memiliki rentang nilai
sebanyak 2 x 8 bit, yaitu: mulai dari 000-000 hingga 255-255. Sedangkan citra digital dengan
intensitas keabuan 24 bit akan memiliki rentang nilai sebanyak 3 x 8 bit, yaitu: mulai dari
000-000-000 hingga 255-255-255. Jadi citra digital tersusun dari sejumlah nilai intensitas
keabuan yang dikenal sebagai piksel (pixel) pada posisi tertentu. Satu piksel pada citra digital
8 bit akan direpresentasikan oleh sebuah layer yang memiliki nilai 0-255, sedangkan satu
piksel pada citra digital 24 bit akan direpresentasikan oleh tiga layer sekaligus yang memiliki
nilai 0-255. Jika ketiga layer pada tabel citra digital 24 bit memiliki nilai yang sama, maka
piksel yang dihasilkan akan memiliki sifat keabu-abuan.
Citra digital diperoleh dengan menangkap suatu obyek menggunakan kamera digital
atau kamera komputer. Citra digital juga dapat diperoleh dengan mengkonversi suatu citra
analog (yaitu: foto hasil cetak dari printer) menggunakan scanner (pemindai). Kamera PC
atau kamera komputer atau webcam akan menghasilkan citra digital 24 bit pada setiap
penangkapan obyek. Resolusi setiap webcam bervariasi, yaitu: mulai dari 640x480 piksel
hingga belasan Megapiksel. Ada dua jenis citra digital, yaitu: citra diam (still image) dan citra
bergerak (moving image). Citra bergerak pada prinsipnya adalah sekumpulan citra diam
dalam bentuk frame-frame.
3. Sistem Informasi (misal: pemberian indeks pada database citra digital dan
pengurutan citra digital)
4. Sistem Model Obyek dan Lingkungan (misal: inspeksi industri, analisis citra digital
medik dan model topografi)
5. Sistem Interaksi (misal: sebagai masukan/input pada HMI (Human-Machine
Interface))
6. Efek Visual Film
Optical Sorting
Optical Sorting adalah proses penyortiran suatu produk secara visual menggunakan
sensor cahaya, kamera atau mata manusia. Optical sorting banyak digunakan dalam
penyortiran produk makanan untuk menjamin kualitas dan keamanan.
Augmented Reality
Augmented Reality (AR) merupakan penambahan berbagai efek realita (grafik atau suara)
pada suatu aplikasi, misalnya: game dan pertandingan sepak bola di televisi.
Face Detection
Deteksi Wajah merupakan teknologi komputer yang bertujuan untuk menentukan lokasi
dan ukuran wajah manusia pada suatu citra digital.
Object Detection
Deteksi Obyek merupakan teknologi komputer yang bertujuan untuk mengetahui
kesesuaian suatu obyek dengan database citra digital. Teknologi ini dikembangkan
menjadi berbagai macam aplikasi, misalnya: untuk pengenalan jenis awan dan
pengenalan sasaran tempur suatu misil (rudal=peluru kendali) berdasarkan informasi
dari citra digital yang dimasukkan pada memori misil.
Feature Detection
Deteksi Fitur mempunyai tujuan yang sama dengan kedua jenis deteksi sebelumnya.
Perbedaannya adalah pada deteksi fitur yang dicari adalah pola-pola, kurva-kurva atau
simbol yang ada pada suatu citra digital. Deteksi fitur diaplikasikan pada bidang
instrumentasi sebagai salah satu metode pengumpulan data.
Remote Sensing
Remote Sensing atau Penginderaan Jarak Jauh adalah pengukuran suatu parameter
fisis maupun kimia dan perekaman suatu fenomena secara real-time tanpa menyentuh
obyek ukur. Berbeda dengan teknologi teledeteksi yang menghasilkan data digital
(secara langsung), remote sensing menghasilkan citra digital. Dengan melakukan digital
image processing (=pengolahan citra digital), maka akan dihasilkan data digital mengenai
parameter yang diinginkan.
Gambar 1. Contoh dari citra digital yang akan diproses untuk mendapatkan data pengukuran
REFERENSI
Fadlisyah, Fahmi dan Kurniawan, Dayat. 2010. Pemrograman Kamera PC Menggunakan
Delphi. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Purnomo, M. H. dan Muntasa, Arif. 2010. Konsep Pengolahan Citra Digital dan Ekstraksi
Fitur. Graha Ilmu: Yogyakarta.
www.wikipedia.org/Image_processing.htm