You are on page 1of 18

Teori Ramsey Clasic

OLEH :
 
H11107019 AKBAR
H11107023 HELTI PONG PANGINGI
H111070 20QADAR RACHMADANI
H11107 026 FIRIANI UMAR
H11107022 RAHMA
H11107 HERWIN ARMAWAN
H11108002 MELISA
H11108004 RAHMI DARMIANTI
H11108007 ARY HERLINA
H11108008 DIAN PRATIWI

Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
Makassar
2010
12.1 Bilangan Ramsey Klasik
Untuk bilangan bulat positif s dan t,
bilangan Ramsey r(s,t) adalah bilangan
bulat positif n yg paling sedikit sedemikian
hingga untuk setiap graf G orde n, baik G
memuat Ks sebagai subgraf atau G
memuat Kt sebagai subgraf; yaitu, G
memuat baik s adjacent titik satu sama
lain atau himpunan bebas dari t titik.
Corollary 12.1

• The Ramsey number r(3, 3) = 6.

Bukti

Bilangan R untuk K3 terhadap K3=R(3,3) yaitu


banyaknya titik dalam graf lengkap yakni KR(3,3),
semua titiknya dwarnai dengan dua warna
sedemikian sehingga KR(3,3) memuat K3 merah
dan K3 biru yang minimum
Corollary 12.2
Untuk setiap dua bilangan bulat positif s dan t, bilangan Ramsey r(s,t) ada ,
lebih dari itu

 s  t  2
r (s, t )   
 s 1 

Bukti
Dengan induksi pada k, di mana . Terdapat persamaan jika m=1 dan
m=2 dan untuk setiap nilai dari n. Juga benar untuk dan , independent
dari nilai m.
Sehingga, hasil tersebut benar untuk setiap nilai k pada dan
dilanjutkan pembuktian dengan menagsumsikan dan .
Asumsikan bahwa ada untuk setiap bilangan bulat positif s dan t
dengan <k dimana dan
Misalkan m dan n bilangan bulat positif sedemikian sehingga m+n=k,
di mana dan . Dengan cara induksi, bilangan Ramsey R(s,t) dan R(s,t-1)
ada dan lebih jauh lagi,
R  s 1, t    ss  t23  dan R  s, t 1   ss 1t 3 
Karena

 st 3
s 2   st 3
s 1   st 2
s 1 
Jadi :

R  s 1, n  R  s, t 1   s t  2
s 1 
Misalkan G adalah graf dengann order r(s-1,t)+r(s,t-1). Kita tunjukkan
bahwa baik G memuat K3 sebagai subgraf maupun G memuat Kt
sebagai subgraf. Misalkan vV  G Pertimbangkan dua kasus :
Kasus 1 :
Asumsikan bahwa v  r  s 1, t  Sehingga jika S himpunan vertices adjacent
di v dalam G, maka baik  S  G memuat K s 1 sebagai subgraf ataupun  S  G  S G
memuat Kt sebagai subgraf, maka begitupula dengan G Jika  S  Gmemuat K s 1

maka G K s
memuat sebagai subgraf karena berada dalam G,
simpul v adalah adjacent di setiap simpul di S. Jadi

KS G atau KS G
Kasus 2 :
Asumsikan v  r  s 1, t  Sehingga jika dimisalkan T adalah himpunan simpul
 
adjacent di v dalam G maka T  r s, t  1 dan baik  T  G memuat
K s

sebagai subgraf atau pun  T  G memuat K s  1 sebagai subgraf. Sehingga


sesuai kasus 1, KS G atau KS G
Karena G adalah arbitrary graph dengan order r  s  1, t   r  s, t  1 maka
dapat disimpulkan bahwa r (s,ada,
t ) dan memenuhi

r  s, t   r  s  1, t   r  s, t  1
Corollary 12.3

• Untuk bilangan bulat s  2 dan t  2


,
r ( s, t )  r ( s  1, t )  r ( s, t  1)  (12.3)

• Selain itu, jika r ( s  1, t ) dan r(s, t 1)


keduanya genap, maka memenuhi
pertidaksamaan (12.3)
Bukti

Asumsikan r ( s  1, t ) dan r(s, t 1) keduanya


genap, dan misal G adalah graf dari
r(s 1, t )  r (s, t 1) 1

Akan ditunjukkan tiap G memuat K S dari


_
subgraf atau G memuat Kt dari subgraf
Kemudian G berorder ganjil, beberapa simpul v
di G memiliki derajat genap.
Jikadeg G v  r ( s  1, t ) maka seperti yang
ditunjukkan pada case 1 teorema _
12.2, tiap G
memuat K s dari subgraf atau G memuat Kt dari
subgraf .
Jika pada sisi lain, deg G v  r ( s  1, t ) maka
deg G v  r ( s  1, t )  2 sehingga deg G v dan r ( s  1, t )
Keduanya genap.
Tetapi kemudian deg G v  r ( s, t dan
1)
ditunjukkan pada case 2 pada teorema 12.2.
Batas yang diberikan pada teorema 12.2 untuk
r ( s,ada
t ) jika masing-masing s dan t adalah 1
dan 2. Batas juga ada untuk s=t=3.
Melalui teorema 12.2,
2
t t
r (3, t ) 
2
Hal diatas membuktikan batas untuk r (3ada.
, t)
Untuk t ≥ 3

t2 3
r 3,t 
2
Bukti
Untuk t = 3
t2  3
r  3, t   6
2
Sesuai dengan teorema 12.2 Sehingga untuk t=3 berlaku.
Asumsikan bahwa
  t  1 2  3 
r  3, t  1   
 untuk t  4
 2 
.
Dengan Corollary 12.3

r  3, t   t  r  3, t  1
 t  1
2
3 t2  4
 
2 2
Jika t ganjil maka
t2  4
r  3, t  
. 2
Jika t genap maka
  t 1 2  3 
r  3, t 1   
 2 
 

Maka persamaan terbukti benar untuk

t2 3
r 3,t 
2
Teorema 12.5
Untuk setiap bilangan bulat t  3,

  t
r (t , t )   2 2

 
Bukti
 t

Misalkan n  2, kita akan menunjukkan
2

 
bahwa sebuah graf G berorder n sehingga tidak
semua G maupun memuatG Kt sebagai
sebuah subgraph.
 n 
 
Terdapat 2 graph
2
berorder n berbeda label
dengan simpul yang sama pada set V. Untuk
setiap subset S dari V dengan |S|= t, number
dari graph ini dimana S menginduksi n sebuah
 t
 2    2 
graph lengkap adalah 2   
Jadi, jika M menunjukkan number dari graph
dengan simpul set V yang memuat sebuah
subgraph isomorfik dengan K t , kemudian
n  t  n  t 
n     
n t     
M    2 2 2
 2 2 2

t t!
Jadi, t2
n  2
t 2
t2  t 

Untuk 1  
t , 3diperoleh 2 2
   t !2 2

2
Sehingga,  t 
1   
2
n    t !2
t

 2

Dari pertidaksamaan diatas, dapat disimpulkan


t
1  
 2
M   2
2

You might also like