You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEY TANAH DAN

EVALUASI LAHAN

by Ali Munandar / Jumat, 06 Februari 2009 / Posted in : Laporan Praktikum ,

• Share
• Twitter
• Delicious
• Facebook
• Digg
• Reddit

Laporan akhir :

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEY TANAH DAN EVALUASI LAHAN

Oleh :
IDU YHAW AMIR P
0506111298

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2008

Pendahuluan
Banyak sekali masalah yang ditemui dalam upaya peningkatan produksi pertanian. Hal
ini eat hubungannya dengan lahan yang semula berfungsi sebagai factor produksi
pertanian kini berubah menjadi daerah industry,perumahan ,jalan, sebagai akibat
kemajuan teknologi dan laju pertumbuhan penduduk. Sebagai mdia penenliti dan
praktikum Unit pelaksana Teknis (UPT) kebun Percobaan Fakultas Pertanian Unri, sudah
saatnya memikirkan usaha untuk peningkatan produksi pertanian. Langkah awak yang
perlu dilakukan menunjang program ini adalah menindentifikasi karakteristik lahan.
Utuk keperluan perencanaan pembangunan dan pengembangan pertania, data
karakterisitik lahan seperti iklim, tanah dan sifat lingkungan, fisik lainnya yang
berpengaruh terhadap pertumbuha tanaman serta terhadap aspek manajemennnya perlu
melalu kegiatan evaluasi lahan. Hasil evaluasi lahan ibni akan memberikan imformasi
dan penggunaan lahan yang sesuai dengan pengembangan tertentu.
Penelitian ini bertujuan menediakan data base tentang klasifikasi tanah sampai kategori
family dan kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit, rambutan, jagung.

Bahan dan Metode


Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 24 mei 2008 di Kebun Percobaan Fakultas
Pertanian Unri.
a. Indentifikasi karakteristik lahan
Kebun percobaan Faperta termasuk pada fisiografi dataran datar denga bahan induk tanah
berasal dari bahan endapan sungai resen. Lokasi penelitian terletak antara ketinggian
antara 23-32 m dpl, dengan keadaan tofografi datar (0-3%) dan luas lahan 16,5 ha. Pada
kondisi ini dapat di asumsikan pola penyebaran tanah homogeny.
b. Klasifikasi tanah
Indentifikasi pada klasifikasi tanah dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
morfologi lahan, profil, dan pengambilan contoh tanah.
c. Evaluasi kesesuaian lahan
Sistimnya mengikuti metoda atlas format procedure (csr/fao staff,1993) dengan beberapa
modifikasi dari petunjuk teknis evaluasi lahan. Kesesuaian lahan dapat dibedakan 5 kelas,
yaitu S1 (sangat sesuai), S2 (cukup sesuai), S3 (sesuai marginal), N1 (tidak sesuai), N2
(tidak sesuai permanan). Penilaian kesesuain lahan dilskukan dalam keadaan actual dan
potensial. Kesesuaian lahan aktual dalah kesesuaian lahan yang dihasilkan berdasarkan
data yang ada, belum mempertimbangkan asumsi atau usaha perbaikan dan tingkat
pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala atau factor pembatas yang
terdapat dilokasi penelitian. Kesesuaian lahan potensial adalah menyatakan kedaan lahan
yang akan dicapai apabila dilakukan usaha perbaikan. Usaha perbaikan tersebut adalh
memperhatikan aspek ekonomisnya.
Hasil dan pembahasan
Iklim
Table rata-rata curah hujan, hari hujan, persentase curah hujan dan evaporasi di kebun
percobaan fkultas Pertanian Unri.
Bulan BMG (1996-2000)
CH (mm) HH(hari) Evaporasi (mm/bln)
Januari 179.4 17.4 145.7
Februari 119.9 15.4 176.9
Maret 245.6 17.8 201.5
April 275.7 18.6 171.0
Mei 226.1 14.0 179.8
Juni 153.7 13.8 192.2
Juli 142.9 10.2 192.2
Agustus 194.5 15.5 167.4
September 168.0 14.2 141.0
Oktober 288.2 18.7 164.7
November 244.6 17.0 189.0
Desember 197.8 20.7 161.2
Jumlah 2463.3 193.3 2064
Rata-rata 203.0 16.1 172

Rata-rata curah hujan, hari hujan, dan evaporasi menurut stasiun Badan Meteorology dan
Geofisika (BMG) Simpang Tiga Pekanbaru yang disajikan pada table 9. Curah Hujan
dilokasi praktikum berpola bimodial yaitu mengalami dua puncak curah hujanyang
tertinggi. Pada data iklim BMG (1999-2000) curah hujan rata-rata bulasna tertinggi
terjadi pada bulan april sebesar 275.5 mm dan bulan oktober 119.9 mm. curah hujan
tahunan adalah sebesar 2463.3 mm dan curah hujan rata-rata bulanan dalah sebesar
2003.0 mm.
Data temperature, kelembapan udara, penyinaran matahari dan kecepatan angin
berdarkan pengamatan stasiun BMG Simpang Tiga Pekanbaru (1993) dapat dilihat pada
table 10. Temperature rata-rata bulanan berfluiktuasi antara27.8 oC pada bulan Mei dan
26.2 oC pada bulan januari. Sedangkan kelembapan udara cukuyp tinggi, yakni > 80%.
Kelembaban udarah terendah terjadi pada bulan Juli sebesar 79.6 dan kelembapan udara
tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 83.7%. ini dan intensitas penyinaran
matahari dapat dilihay pada table dibawah.
bulan temperatur kelembapan Intensitas matahari Kecepatan angin
oC (%) (%) knot
Januari 26,2 83,2 43,8 6,8
Februari 26,8 79,8 54,4 7,4
Maret 27,0 81,8 53,0 9,2
april 27,2 81,6 60,8 7,8
Mei 27,8 80,8 68,0 7,0
Juni 27,1 80,8 58,2 7,2
Juli 27,2 79,6 66,0 7,6
Agustus 26,8 81,7 54,7 7,0
September 26,5 83,0 41,6 7,5
Oktober 26,8 81,7 44,4 7,0
November 26,9 80,7 58,5 8,0
Desember 26,5 83,7 50,0 7,7
Rata-rata 26,9 81,4 54,4 7,5
Table temperature, keembapan, intensitas matahari, kecepatan angin di kebun percobaan.
Tipe Iklim
Menurut klasifikasi iklim yang dikemukakan oleh Oldemen (1979) iklim lokasi
praktikum tergolong pada zona agroklimat D1 dengan bulan basah berturut-turut 3-4
bulan dan kering berturut-turut < 2 bulan.
jenis Tanah
Kode profil tanah: EAB, lokasi: -, bahan induk: endapan sungai (aluvium), fisiogrfi:
dataran alluvial. Topografi: datar 0-3 %, elevasi10 dpl, drainase baik, tekstur:
berlempung kasar, agak halus, penggunaan kahan: kebun percobaan, vegetasi: pinang,
kelapa sawit, jambu, jeruk, nanas, buah naga, mangga, akasia, alang-alang, perdu, paku
resam,. Epipedon: okhrik, sifat p[enciri: kambik,. Klasifikasi: fluventic Dysturdepts,
berlempung kasar, campuran, isohipertamik.
horizon Kedalaman (cm) Uraian
A 0-11 Hitam (10 YR 3/1: lembap) debu, gembur (lembap), perakaran sedikit, batas
horizon jelas rata.
A/B 11-33 Pale Yellow (2,5 Y 7/2: lembap), lempung berdebu, agak lembur (lembap),
perakaran banyak, batas horizon baur rata
Bw 33-42 Kuning (2,5 Y 8/5: lembap), liat, teguh (lembap), perakran sedikit, batas
horizon baur rata, nortling
Bc >42 Kuning terang (5 Y 7/3: lembap), kondisinya lembap, sangat teguh (lembap),
perakaran tidakada

kesuburan tanah
Kesuburan tanah merupakan kkualitas tanah atau kemampuan tanah menjaga tersedian
dan keseimbangan unsure hara serta unsure yang meracun dalam tanah yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Berdaasarkan hasil analisa tanah, kesuburan tanah
kebun percobaan UPT tergolong sedang. Tanah bereaksi masam dengan kejenuhan bas
yang rendah mengakibatkan ketersediaan unsure hara menjadi berkurang. Ini dapa dilihat
pada table 7.
Fisika tanah
Table sifat-sifat Tanah
Sifat fisik satuan Kedalaman tanah
0-40 40-60
Kadar Air Kapasitas Lapang (KKL) %vol 44,16 47,56
Bulk Density (BD) g/cc 0,96 0,94
Total porositas %vol 63,37 64,53
Kadar Air (KA) pF 1 %vol 58,37 60,63
pF2 46,18 48,22
pF 2,54 41,38 43,24
pF 4,2 26,30 27,73
Pori Drainase Cepat %vol 17,59 16,31
Lambat 4,80 4,96
Air tersedia %vol 15,08 15,51
Permeabilitas Cm/jam 5,47 8,21

SIFAT FISIK TANAH banyak berhubungan dengan massa pendapatan, cair dan gas yang
menentukan terhasap kesuburan tanah. Sifat kimia dan biologi yang baik tisdak akan
berarti jika tidak didukung oleh sifat fisik yang baik, hal ini dapat dilihat pada table 13
hasil analisis sifat fisik tanah kebun percobaan UPT Fakultas Pertanian Unri.

Evaluasi kesesuaiaan lahan


Table kesesuaian lahan untuk kelapa sawit (Ks), Rambutan (Rm), Jagung (Jg)
Karakteristik lahan Nilai data Rating dan kelaas kesuaian lahan
aktual perbaikan potensial
Ks Rm Jg Ks Rm Jg Ks Rm Jg
Suhu 26,9 oC S1 S1 S1 - S1 S1 S2
Bulan kering <100 cm - - - - - -
Curah hujan 2463,3 mm S1 S1 S1 S1 S1 S1
Drainase Baik S1 S1 S1 S1 S1 S1
Tekstur Agak halus S2 S1 S2 - - S2 S1 S2
Kedalaman efektif 150 cm S1 S1 S1 S1 S1 S1
KTK Sedang S1 S1 S1 S1 S1 S1
pH 5,43 S2 S1 S1 + S1 S1 S1
N Total 0,42% - - S1 - - S1
P2O5 17,58 ppm - - S3 ++ - - S1
K2O 0,27 me/100g - - S1 - - S1
Lereng 0-3% S1 S1 S1 S1 S1 S1

Persyaratan penggunaan lahan (Deptan Biro Perencanaan, Jakarata 1997)


Keterangan : - tidak dapat dilakukanperbaikan
+ perbaikan dengan pengapuran, pemupukan dan irigasi untuk dapat menaikkan kelas
satu itngkat.
++ perbaikan dengan pengapuran dan pemupukan untuk dapat menaikkan kelas 2
tinbgkat.
Untuk tanaman kel;apa sawit (Elaeis Guinennsis), pengapuran dan pemupukan dapat
dilakuakn pada karakteristik lana pH dari kondisi actual S2 menjadi kondisi potensial S1.
Akkan tetpi karakrteristik terkstur sehingga kelas kesuaian lahan menjadi S2 pada
kondisiaktual dan potensial. Dengan demikian hasil evaluasi kesesuaiaan lahan akhir
untuk tanaman kelapa sawit didaerah praktikum adalah S2r2 (kelas S2 dengan factor
pembatas tektur)
Untuk tanaman rambutan (nephelium lappacum LINN), tidak ada dilakukan perbaikan
sehingga kondisi actual dengan potensial sama.
Untuk tanaman jagung (zea mays) pengapuran dan pemupukan dapat dilakukan pada
karakteristik lahan P2O5 dari kondisi actual S3 menjadi kondisi potensial S1. Akan tetapi
karakteristik tekstur dan temperature sehingga kelas kesesuaian lahan menjadi S2 pada
kondisi actual dan potensial. Dengan demikian hasil evaluasi kesesuaian lahan akhir
untuk tanaman kelapa sawit didaerah praktikum dalah S2rt2 (kelas S2 dengan factor
pembatas tekstur)

Kesimpulan dan Saran


5.1 kesimpulan
1. jenis tanah kebun percobaan UPT fakultas pertanian Unri menurut actual taksonomi
tanah (soil survey staff, 1998) pada kategori family : Fluventic Dystrudepts, berlempung
kasar, campuran, isohipertamik.
2. hasil evaluasi untuk tanaman kelapa sawit, rambutan dan jagung dikebun percobaan
UPT fakultas pertanian Unri yang dinyatakan dalam kondisi actual dan potensial.
Tabel 14. Kesimpulan dari kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit, rambutan,
dan jagung.
Jenis tanaman Kelas kesesuaian lahan
aktual perbaikan Potensial
Kelapa sawit
Rambutan
jagung S2rt-2
-
S3n-2 Pengapuran
-
Pengapuaran & pemupukan S2r-2
-
S2tr-2
Keterangan: n : pembatas ketersediaan hara
R: pembatas kondisi perakaran
F: pembatas retensi unsure hara
T: pembatas regim temperature
5.2 saran
Untuk merobah kesesuaian lahan actual menjadi potensial sebaiknya dilakukan
perbaikan-perbaikan dengan cara pengapuran, pemupukan dan irigasi untuk menaikkan
kelas kesatu tingkat maupun kedua tingkat.
Lampiran I
Persyaratan penggunaan lahan untuk tanaman kelapa sawit (Elaeis guinennsis)
Persyaratan penggunaan/karakteristik lahan Kelas kesuaian lahan
S1 S2 S3 N
Suhu (tc)
Suhu tahuanan rata-rata (oC)
25-28
22-25
28-32
20-22
32-35
<20
>35
Ketersediaan air (wa)
Curah hujan (cm)
Curah hujan (cm)
Lama bulan kering (bln)
1700-2500

<2
1450-1700
2500-3500
1250-1450
3500-4000
<1250
>4000
>4
Ketersediaan oksigen (oa)
Kelas drainase Baik,agak baik Agak terhambat Terhambat agak cepat Sangat terhambat
cepat
Media perakaran (rc)
Tekstur
Bahan kasar (%)
Kedalaman tanah (cm)
Gambut:
Ketebalan (cm)
+dengan sisipan/pengkayaan
pematangan
H, s
<15
>100

<60
<140

Saprik +
Ah
15-35
50-100

60-140
140-200

Saprik hemik +
Ak
35-55
25-50

140-200
200-400

Hemik fibrik +
K
>55
<25

>200
>400

fibrik
Resensi Hara (nr)
KTK liat (emol)
Kejenuhan basa (%)
pH H2O
C-Organik
>16
>20
5,0-6,5
>8
≤16
≤20
4,2-5,0
≤0,8

<4,2

Toksisitas (xc)
Salinitas (ds/m)
<2
2-3
3-4
>4
Bahaya sulfidik (xs)
Kedalaman sulfidik (cm)
>125
100-125
60-100
<60
Bahaya erosi (eh)
Lereng (%)
Bahaya erosi
<8
sr
8-16
r-sd
16-30
b
>30
sc
Bahay banjir (fh)
genangan
F0
F1
F2
>F3
Penyiapan lahan (lp)
Batuan dipermukaan (%)
Singkapan batuan(%)
<5
<5
5-15
5-15
15-40
15-25
>40
>25

Keterangan tekstur: h=halus, ah= agak halus, s:=sedang, ak=agak, kasar, k=kasar
Bahaya erosi: sr=sangat ringan, r=ringan, s=sedang, b=berat, sb=sangat berat

You might also like