You are on page 1of 12

Dasar Dasar Katalisator

1. Dasar katalisator
2. Jenis katalisator
3. Evaluasi performance katalis
4. Trouble shooting
5. Prosedur penggantian katalis
Sejarah katalis
•Katalis telah digunakan oleh manusia sejak lebih
dari 2000 tahun yang lalu.
•Berzelius (1835) menjelaskan konsep “katalitik”
sebagai kekuatan misterius yang dipunyai oleh
suatu bahan sehingga mempercepat jalannya
reaksi kimia.

•Ostwald (1894) mendefinisikan katalis sebagai


bahan yang dapat mempercepat reaksi kimia,

namun tidak ikut bereaksi


Sifat-sifat yang penting
1. Aktivitas : kemampuan katalis untuk mengubah bahan baku
menjadi produk.(dapat dinyatakan dalam konversi, serta bahan

baku yang terkonversi per berat katalis, jumlah molekul yang


bereaksi per detik ).
2. Selektivitas : kemampuan katalis untuk menghasilkan produk
yang diinginkan terhadap semua produk yang tidak diinginkan.
3. Umur : waktu aktif dan selektif dari katalis untuk memproduksi
bahan yang diinginkan.

Sifat yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan


menghasilkan aliran fluida yang seragam dengan presure drop
rendah
Mekanisme reaksi katalis padat
1. Difusi gas pereaksi dari fasa gas ke permukaan
katalis
2. Reaksi pada permukaan
3. Difusi produk dari permukaan luar katalis ke fasa gas

Reaksi katalitik
• Homogen : katalis mempunyai fasa yang sama
dengan reaktan (cair-cair, gas-gas)
• Heterogen : katalis mempunyai fasa yang berbeda
dengan reaktannya (katalis padat)
Deaktivasi katalis
1. Poisoning : penyerapan “racun” yang ada dalam umpan reaktor
sehingga menutupi daerah aktif dari katalis.
(contoh : sulphur poisoning di katalis reformer)
2. Fouling : hilangnya aktivitas katalis akibat species yang ada
dalam fasa fluida atau yang bersal dari reaksi permukaan yang
secara fisik mengendap pada permukaan dan melapisi/menutupi

daerah aktif. (contoh : carbon deposit akibat perengkahan


hidrokarbon)
3. Sintering : berkurangnya luas permukaan katalis. (Contoh
dampak kenaikan temperatur lokal).
4. Reaksi solid-state : hilangnya aktivitas katalis akibat perubahan
kimiawi dan atau komposisi kandungan katalis.
Primary Reformer

Aktivasi ( reduksi) Katalis belum aktif : NiO, Katalis aktif : Ni


Reduksi NiO menjadi Ni
NiO + H2  Ni + H20 H = 0,602 Kcal/mol
NiO + CO  Ni + CO2 H = - 30,3 Kcal/mol
Oksidasi 2 NiO + O2  2 NiO H = 0,602 Kcal/mol
 T = 130 °C/ 1 % O2 dalam steam

Deaktivasi 1. Keracunan : - Sulfur ( Temporary )


- Arsenic ( Permanent )
2. Sintering
3. Karbonisasi

Keterangan
Secondary Reformer
Aktivasi ( reduksi) Katalis belum aktif : NiO ; Katalis aktif : Ni
Reduksi NiO menjadi Ni
NiO + H2  Ni + H20 H = 0,602
Kcal/mol
NiO + CO  Ni + CO2 H = - 30,3
Kcal/mol

Oksidasi 2 NiO + O2  2 NiO H = 0,602


Kcal/mol
 T = 130 °C/ 1 % O2 dalam steam

Deaktivasi 1. Keracunan : - Sulfur ( Temporary )


- Arsenic ( Permanent )
2. Sintering
3. Karbonisasi
Keterangan
HTS

You might also like