You are on page 1of 8

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa kami
diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Manajemen Keuangan Lanjutan ini.
Harapan kami tugas ini sesuai dengan yang diminta dan bisa bermanfaat bagi kami serta
mahasiswa dan mahasiswi yang membaca karya ini. Dan dapat membantu mahasiswa lain untuk
mempelajari lebih dalam mengenai Manajemen Resiko.
Kami uacapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam keberhasilan
penyelesaian tugas ini dengan baik. Dan tak lupa juga kepada CV. Pelangi Jaya Gipsum yang
telah bersedia menjadi objek penelitian kami serta dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Keuangan Lanjutan. Mohon saran dan masukan atas kekurangan dalam penyusunan tugas ini,
karena kami menyadari bahwa karya ini jauh daripada sempurna.

Pangkalpinang, 11 Oktober 2009

1
Latar Belakang CV. Pelangi Jaya Gipsum

CV. Pelangi Jaya Gipsum merupakan perekutuan yang bergerak di bidang interior ruangan
khususnya plafon, lis gipsum, doom rungan dan lainnya. CV. Pelangi Jaya Gipsum didirikan
pada tahun 2006 yang sebelumnya berbentuk home industry dari mulai tahun 2000. Pemiliknya
melihat kesempatan yang terbuka lebar pada bidang ini karena sebelumnya belum ada usaha
yang serupa di Bangka Belitung.
Ketika usaha ini baru berjalan terdapat banyak masalah yang timbul karena minimnya
pengetahuan mengenai interior ruangan ini tetapi dengan usaha keras akhirnya usaha ini dapat
maju dan dapat berkembang menjadi seperti sekarang. CV. Pelangi Jaya Gipsum bekerja sama
dengan beberapa persekutuan dan perusahaan besar yang bergerak dibidang konstruksi ataupun
desain interior sehingga CV. Pelangi Jaya Gipsum semakin maju.
Setiap usaha tentunya memiliki resiko seiring dengan bertambah besarnya suatu usaha
tidak terkecuali CV. Pelangi Jaya Gipsum. Oleh sebab itu penulis mengangkat CV. Pelangi Jaya
Gipsum sebagai objek penelitian manajemen resiko.

2
Kegiatan Operasional CV. Pelangi Jaya Gipsum

Kegiatan operasional CV. Pelangi Jaya Gipsum secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Bagian customer service menerima pesanan dari klien dengan membuat surat order
b. Kemudian bagian customer service memberitahukan pesanan ke bagian percetakan
untuk kemudian dicetak sesuai pesanan
c. Lis gipsum dicetak dirumah percetakan
d. Lalu lis gipsum tersebut disimpan di gudang
e. kemudian dibawa ke tempat proyek untuk dikerjakan lebih lanjut yaitu dipasang di
tempat yang diinginkan dengan surat tanda terima pemasangan pesanan
f. klien datang kembali untuk membayar pesanan tersebut

3
Kegiatan Operasional
CV. Pelangi Jaya Gipsum

Contoh kasus:
Bapak Boby seorang pemilik PT. X memesan gipsum berupa 2.000 meter gipsum mawar
dan 80 doom untuk interior bangunan UBB yang dipesan tanggal 24 Maret 2008 dengan surat
order bernomor PJG/ 201/Order. Pesanan ini harus sudah selesai dikerjakan dan dipasang pada
tanggal 24 Oktober 2008. Pada saat pemesanan diberikan uang muka kepada CV. Pelangi Jaya
Gipsum sebesar 20% dari harga jumlah pesanan.
Pada saat pengerjaan, karyawan melakukan keteledoran dengan membuat lis gipsum yang
berbeda dari pesanan yang diinginkan bapak Boby sebanyak 50 meter. Hal ini mengakibatkan
kerugian material bagi CV. Pelangi Jaya Gipsum. Sehingga harus ada penambahan bahan baku
sebanyak lima sak tepung gipsum dan bahan baku lainnya. CV. Pelangi Jaya GIpsum melakukan
order pembelian kepada vendor terkait. Pada saat pembelian terjadi kenaikan harga sebesar 5%
dari harga normal.
Setelah proses pencetakan selesai, lis gipsum dan doom disimpan di gudang. Karena terjadi
hujan disertai badai menyebabkan gudang penyimpanan mengalami kerusakan pada bagian atap.
Sehingga beberapa lis gipsum mengalami kerusakan dan harus diganti dengan yang baru.
Beberapa hari selanjutnya lis gipsum dan doom tersebut dibawa ke lokasi pemasangan. Selama
proses pemasangan terdapat beberapa batang lis gipsum yang patah, hal tersebut sudah sering
terjadi sehingga CV. Pelangi Jaya Gipsum selalu menyiapkan cadangan lis gipsum sebanyak 1
sampai dengan 2,5% dari total pesanan. Selain hal tersebut pemasangan berjalan dengan lancar
sampai dengan selesai sebelum tanggal deadline. Pembayaran dilakukan sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak.

4
Analisis Resiko

1. Berdasarkan sudut pandang penyebab


a. Resiko Finansial
Kerugian yang terjadi akibat salah cetak sebanyak 50 meter, juga kerugian
akibat Kenaikan harga bahan baku yang tidak diprediksi sebelumnya pada
saat penerimaan proyek pak Boby.
b. Resiko Operasional
Kerugian yang terjadi akibat salah cetak sebanyak 50 meter pada saat
proses pencetakan, lis gipsum yang patah pada saat pemasangan

2. Berdasarkan sudut pandang akibat


a. Resiko Murni
Terjadi hujan disertai badai yang mengakibatkan beberapa batang lis
gipsum rusak yang harus diganti dengan yang baru
b. Resiko Spekulasi
Kesalahan pencetakan lis gipsum sebanyak 50 meter tersebut belum
tentu terbuang begitu saja tetapi masih bisa dijual lagi apabila terdapat
pesanan yang sesuai dengan lis gipsum tersebut

5
TUGAS
MAMAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

Kelompok:
1. Agung Hendrawan
2. Febri Helfeira
3. Feny Yuareta
4. Fitriyana
5. Juanda
6. Yulianti

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
TAHUN AKADEMIK 2009/2010

6
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian kami mengenai resiko di CV. Pelangi Jaya Gipsum kami menyimpulkan
bahwa setiap usaha tidak terlepas dari resiko yang akan terjadi selama kegiatan operasional
berlangsung. Resiko yang terjadi dapat dikelompokkan menjadi dua macam berdasarkan
sudut pandang penyebab yaitu Resiko Finansial dan Operasional. Resiko Finansial adalah
resiko yang berhubungan dengan keuangan, dalam contoh diatas CV. Pelangi Jaya Gipsum
mengalami kerugian finansial karena kesalahan pencetakan lis gipsum. Sedangkan resiko
operasional yang terjadi dalam CV. Pelangi Jaya Gipsum yaitu adanya keteledoran karywan
yang menyebabkan lis gipsum mengalami kerusakan dalam proses pemasangan.

Sedangkan dari sudut pandang penyebab yaitu Resiko Murni dan Resiko Spekulatif. Resiko
Murni yang terjadi sudah hampir dipastikan akan mengakibatkan kerugian karena resiko ini
biasanya disebabkan oleh bencana alam, sedangkan resiko spekulatif adalah resiko yang
menyebabkan keuntungan ataupun kerugian apabila tidak ditanggulangi dengan baik.

Saran
Saran yang bisa kami berikan berdasarkan analisis kelompok kami:
1. CV. Pelangi Jaya Gipsum diharapkan lebih meningkatkan kontrol
operasionalnya, agar dapat meminimalkan resiko yang mungkin akan terjadi.
2. Sebaiknya CV. Pelangi Jaya Gipsum membentuk bagian manajemen penanggulangan
risiko, untuk menanggulangi resiko yang mungkin akan terjadi.
3. Menciptakan lis gipsum yang lebih kuat dan memiliki banyak variasi agar klien
memiliki banyak alternatif dalam memilih model lis gipsum.

7
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................. i


Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
Latar Belakang CV. Pelangi Jaya Gipsum................................................................... 1
Kegiatan Operasional CV. Pelangi Jaya Gipsum……………………………………. 2
Risiko-Risiko yang Mungkin Terjadi pada CV. Pelangi Jaya Gipsum……………… 3
Analisis Risiko............................................................................................................. 4
Kesimpulan dan Saran................................................................................................. 5

You might also like