Professional Documents
Culture Documents
KERACUNAN
Nama : Meta Oktarina
NPM : 1006803594
A. KERACUNAN ALKOHOL
Keracunan alkohol terjadi bila seseorang menghabiskan sejumlah besar minuman keras
dalam jangka waktu singkat. Keracunan alkohol juga sering terjadi pada percobaan bunuh
diri dengan meminum produk-produk rumah tangga yang mengandung etanol, isopropanol,
atau metanol.
Alkohol dapat mengiritasi perut dan menyebabkan muntah. Alkohol juga dapat mengganggu
refleks muntah. Selain itu ada resiko secara tidak sengaja menghirup muntahan ke paru-paru,
hal ini akan menyebabkan gangguan pernafasan yang fatal. Muntahan yang banyak juga
berakibat pada dehidrasi. Selain itu juga menyebabkan henti fungsi jantung yang menuju
padakematian.
PATOFISIOLOGI KERACUNAN CO
Inhalasi gas CO Gas CO masuk ke dalam paru-paru Mengalir ke alveoli Masuk ke dalam darah
ke dalam saluran napas
C. KERACUNAN MAKANAN
INTERVENSI
Secondary life-saving
1.ASETAMINOFEN
Gejala keracunan asetaminofen terjadi melalui 4 tahapan:
TINDAKAN DARURAT
Tindakan darurat yang dapat dilakukan di rumah adalah segera memberikan sirup ipekak
untuk merangsang muntah dan mengosongkan lambung.
Di rumah sakit, dimasukkan selang ke dalam lambung melalui hidung untuk menguras
lambung dengan air. Untuk menyerap asetaminofen yang tersisa, bisa diberikan arang aktif
melalui selang ini.
Kadar asetaminofen dalam darah diukur 4-6 jam kemudian.
Jika anak telah menelan sejumlah besar asetaminofen (terutama jika kadarnya dalam darah
sangat tinggi), biasanya diserikan asetilsistein untuk mengurangi efek racun dari
asetaminofen, yang diberikan setelah arang dikeluarkan.
Kegagalan hati bisa mempengaruhi kemampuan darah untuk membeku, karena itu diberikan
suntikan vitamin K1 (fitonadion). Mungkin perlu diberikan transfusi plasma segar atau faktor
pembekuan.
Prognosis tergantung kepada jumlah asetaminofen yang tertelan dan tindakan pengobatan.
Jika pengobatan dimulai dalam waktu 8 jam setelah keracunan, atau dosis yang tertelan masih
dibawah dosis racun, maka prognosisnya sangat baik.
2. ASPIRIN
Overdosis aspirin (salisilisme) pada anak yang telah meminum aspirin dosis tinggi selama
beberapa hari biasanya lebih berat.
Bentuk salisilat yang paling beracun adalah minyak wintergreen (metil salisilat), yang
merupakan komponen dari obat gosok dan larutan penghangat. Seorang anak dapat
meninggal karena menelan kurang dari 1 sendok teh metil salisilat murni.
Gejala awal dari salisilisme adalah mual dan muntah, diikuti dengan pernafasan yang cepat,
hiperaktivitas, peningkatan suhu tubuh dan kadang kejang.
Anak menjadi mengantuk, mengalami kesulitan dalam bernafas dan pingsan.
Kadar aspirin yang tinggi dalam darah menyebabkan anak menjadi sering berkemih, dan hal
ini bisa menyebabkan dehidrasi.
TINDAKAN DARURAT
Dilakukan pengurasan lambung sesegera mungkin. Jika anak dalam keadaan sadar, diberikan
arang aktif melalui mulut atau melalui selang yang dimasukkan ke dalam lambung.
Untuk mengatasi dehidrasi ringan, anak diharuskan minum sebanyak mungkin (susu maupun
jus buah).
Untuk dehidrasi yang lebih berat, diberikan cairan melalui infus.
Demam diatasi dengan kompres hangat.
Untuk mengatasi perdarahan bisa diberikan vitamin K1.
Prognosis tergantung kepada kadar salisilat dalam darah. Kadar yang bisa menimbulkan
keracunan adalah 150-300 mg/kg berat badan.