Professional Documents
Culture Documents
Akuntansi Internasional
Dan
Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan
Akuntansi Internasional
Pendahuluan
Akuntansi internasional memiliki posisi yang penting di dalam bidang akuntansi secara
umum, sebagai upaya untuk menanggapi tuntutan globalisasi ekonomi, meningkatnya
jumlah perusahaan multinasional, dan para pengguna informasi bertaraf internasional.
Selama belum ada keseragaman, bidang akuntansi internasional merupakan subjek
peningkatan yang mendalam baik secara empiris maupun teoretis untuk menyelidiki
banyaknya isu-isu akuntansi internasional yang berhubungan dengan keuangan maupun
manajerial. Penyelidikan tersebut sama halnya dengan penyelidikan terhadap isu
penyusunan standar baik di negara berkembang maupun negara maju.
Definisi Akuntansi Internasional
Dalam literatur tentang arti akuntansi internasional, terdapat kebingungan yang nyata
tentang definisi karena diambil dari berbagai definisi dari cakupan yang berbeda. Weirich
et al. menyajikan klarifikasi yang tepat dengan identifikasi tiga komponen pokok:
Akuntansi Dunia atau Akuntansi Bersifat Umum (Universal or World Accounting)
Akuntansi Komparatif atau Akuntansi Internasional (Comparative or International
Accounting)
Akuntansi Untuk Perusahaan Induk dan Perusahaan Anak di Negara Lain (Parent-Foreign
Subsidiary Accounting or Accounting For Subsidiaries),
Berikut penjelasan definisi dari masing-masing komponen pokok ;
Akuntansi Dunia atau Akuntansi Bersifat Umum (Universal or World Accounting)
Konsep ini bermaksud akuntansi yang cakupannya bersifat umum atau mencakup
dunia. Secara umum konsep in merupakan kumpulan dari prinsip-prinsip akuntansi
yang bersifat internasional. Definisi oleh Weirich et al ,. Dapat diuraikan sebagai
berikut :
Dalam kerangka berpikir konsep ini, akuntansi internasional berhubungan dengan
sistem universal yang dapat diadopsi oleh setiap negara. Seperti prinsip-prinsip yang
dikembangkan di Amerika Serikat -kumpulan prinsip akuntansi berterima umum
(GAAP)- yang cakupannya di seluruh dunia dapat digunakan. Praktik praktik dan
prinsip-prinsip tersebut dapat dikembangkan atau disesuaikan agar dapat diterapkan di
setiap negara. Konsep ini akan menjadi tujuan akhir dari sebuah sistem yang bersifat
internasional.
1|TEORI AKUNTANSI
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Tujuan tersebut tidak diharapkan untuk dapat dicapai dalam waktu dekat, bahkan
sebagian orang menganggap tujuan ini sangat idealis bahkan sebagian orang lainnya
menganggapnya utopis.
Akuntansi Komparatif atau Akuntansi Internasional (Comparative or International
Accounting)
Konsep ini mengarahkan akuntansi internasional dalam meneliti dan memahami
perbedaan bertaraf nasional di antara tiap-tiap negara. Konsep ini meliputi:
Kesadaran terhadap keragaman internasional dalam praktik akuntansi dan pelaporan
perusahaan,
Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dalam setiap
negara,
Kamampuan untuk menaksir akibat perbedaan praktik akuntansi dalam pelaporan
keuangan.
Ada kesepakatan umum dalam literatur akuntansi bahwa isilah “akuntansi
internasional” merujuk pada perbandingan prinsip-prinsip akuntansi. Definisinya dapat
diuraikan sebagai berikut:
Konsep pokok yang mencakup suatu pendekatan deskriptif dan informatif. Didalam
konsep ini, akuntansi internasional memasukkan beragam prinsip, metode, dan standar
akuntansi di tiap negara. Konsep ini memasukkan kumpulan prinsip akuntansi diterima
umum yang ditetapkan di setiap negara, dan dengan demiokitan mensyaratkan agar
akuntan sadar akan adanya berbagai prinsip akuntansi saat mempelajari akuntansi
internasional. Tidak ada sekumpulan prinsip yang secara umum atau tepat dapat
ditetapkan sebagai akuntansi internasional. Kumpulan seluruh prinsip, metode, dan
standar dari berbagai negara dapat dipertimbangkan sebagai sistem akuntansi
internasional. Hasil yang beragam ini merupakan akibat adanya perbedaan pengaruh
geografis, sosial, ekonomi, politik dan hukum.
Akuntansi Untuk Perusahaan Induk dan Perusahaan Anak di Negara Lain (Parent-
Goreign Subsidiary Accounting or Accounting For Subsidiaries),
Sampai sekarang, konsep ini adalah konsep yang paling tua dan paling mendekati
cakupan yang diharapkan. Konsep ini mengurangi peran akuntansi internasional dalam
proses konsolidasi akun-akun perusahaan induk dengan perusahaan anaknya. Konsep
ini mengubah nilai mata uang perusahaan anak di negara lain menjadi mata uang
perusahaan induk. Definisinya dapat diuraikan sebagai berikut:
2|TEORI AKUNTANSI
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
3|TEORI AKUNTANSI
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
4|TEORI AKUNTANSI
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
5|TEORI AKUNTANSI
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
6|TEORI AKUNTANSI
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Di AS, proses translasi dapat dibagi ke dalam dua kategori. Pertama ketika dolar AS
secara fungsional merupakan nilai tukar saat ini. Pada kasus ini temporal method
diperlukan, dan gains serta losses translasi dilaporkan dalam laporan laba/rugi sebagai
suatu item non operasi. Kedua adalah ketika nilai tukar saat ini. Pada kasus ini current
method digunakan dan gains serta losses dilaporkan pada neraca pada bagian ekuias
pemegang saham, sebagai penyesuaian translasi.
Sewa beli jangka penjang (long term lease): metode yang digunakan yaitu
Kapitalisasi kemudian amortisasi
Pembebanan (expencing)
AS cenderung menggunakan kapitalisasi pada kriteria berikut:
Kepemilikan dipindah pada akhir periode sewa beli
Sewa beli mengandung pilihan tawaran pembelian
Pengertian sewa beli aling tidak 75% dari estimasi ekonomis selama pemakaian
properti
Nilai sekarang dari pembayaran sewa beli di masa depan adalah 90 % atau lebih tinggi
dai nilai wajar properti.
Penentu Perbedaan Nasional dalam Akuntansi Internasional
Perbedaan dalam akuntansi internasional yang merupakan akibat dari perbedaan
lingkungan bisnis di tiap negara merupakan masalah yang memerlukan perbaikan. Mueller
mengidentifikasikan empat elemen penyebab variasi perekonomian nasional pada masing-
masing negara:
State of economis development : kemajuan pembangunan
State of business complexity : pemahaman terhadap teknologi dan industri yang
menciptakan perbedaan kebutuhan dan perbedaan output pada masing-masing bisnis.
State of political persuasion : sistem politik (misal : pengendalian terpusat atau berorientasi
pasar)
Reliance on some particular system of law : perundang undangan. (misal: protective
legislation atau undang-undang tentang unfair trade dan antitrust)
Perbedaan dalam lingkungan bisnis ini menyebabkan perbedan dalam praktik-praktik
akuntansi multinasional dan pengelompokan prinsip-prinsip akuntansi. Mueller
mengungkap empat elemen perbedaan untuk mengidentifikasi sepuluh lingkungan bisnis
yang berbeda yaitu:
Amerika Serikat/Kanada/Belanda : industri cepat, nilai mata uang stabil
Negara-negara persemakmuran: Undang-undang, prosedur dan kewajiban sosai terikat pada
negara induk.
Jerman/Jepang : banyak pengaruh amerika. politik, sosial, dan nilai mata uang relatif stabil.
7|TEORI AKUNTANSI
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Benua Eropa (kecuali Jerman, Belanda, dan negara-negara Skandinavia): swasta yang
lemah didukung pemerintah, potilitik tidak stabil, sumber daya ekonomi terbatas
Skandinavia: pemerintah cenderung ke pembuatan undang-undang sosial. Undang-undang
perusahaan mengatur bisnis. Populasi stabil
Israel/Meksiko : pertumbuhan ekonomi cepat, didukung pemerintah.
Amerika Selatan : perkembangan ekonomi rendah, pertumbuhan populasi cepat
Negara-negara berkembang dan sekitar Asia Timur. Konsep dan etika mengadopsi barat.
Afrika (kecuali Afrika Selatan). Pada tahap awal cara hidup yang independen.
Negara-negara komunis : pengendalian menyeluruh oleh pemerintah
Literatur akuntansi komparatif memasukkan berbagai usaha pengelompokan pola-pola
akuntansi di dunia akuntansi ke dalam perbedaan historis “zona pengaruh akuntansi”.
Terdapat beragam “zona pengaruh akuntansi” disebabkan tujuan, standar, kebijakan dan
teknik akuntansi yang beragam, merupakan hasil faktor lingkungan yang beragam pula di
masing-masing negara. Kondisi-kondisi lingkungan yang mempengaruhi penentuan
standar akuntansi meliputi:
Relativisme budaya
Relativisme linguistik
Relativisme politik dan sipil
Relativisme ekonomi dan demografi
Relativisme hukum dan pajak
Harmonisasi Standar Akuntansi
Hakikat Harmonisasi Standar Akuntansi
Selama ini harmonisasi secara keliru telah dikaitkan dengan standardisasi yang lengkap.
Perbedaannya terletak pada pengaruh. Wilson menyajikan perbedaan ini:
Istilah harmonisasi – bila dibandingkan dengan standardisasi- mengimplikasikan suatu
rekonsiliasi atas perbedaan sudut pandang. Harmonisasi lebih cenderung bersifat praktik
dan merupakan pendekatan konsiliatori (berbaikan kembali) daripada sekadar proses
standardisasi, terutama saat standardisasi berarti bahwa prosedur di suatu negara
seharusnya diadopsi oleh seluruh negara lainnya. Harmoni menjadi suatu bentuk
komunikasi informasi yanglebih baik dalam hal interpretasi dan pemahaman secara
internasional.
Definisi harmonisasi ini lebih realistis dan lebih mungkin untuk diterima berbagai
negara. Pada tahap awal, harmonisasi terdiri dari pengakuan terhadap sifat-sifat nasional
dan berpaya untuk menyatukannya dengan tujuan negara lainnya. Kedua adalah
memperbaiki atau mengurangi sejumlah hambatan sebagai usaha untuk mencapai suatu
tingkat yang dapat diterima dalam harmonisasi.
Keunggulan Harmonisasi :
8|TEORI AKUNTANSI
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Sebagai kodifikasi standar akuntansi dan pengauditan untuk negara-negara yang belum
memiliki.
Internasionalisasi pertumbuhan ekonomi dunia
Memenuhi kebutuhan perusahaan untuk meningkatkan modal dari luar perusahaan
Keterbatasan Harmonisasi
Karena tren saat ini mengindikasikan pikiran pesimistik bahwa hanya ada sedikit
kesempatan untuk dapat mencapai harmonisasi sehingga menghasilkan argumen-
argumen berupa keterbatasan harmonisasi sebagai berikut :
Beragamnya sistem pemungutan pajak
Perbedaan sistem politik dan ekonomi
Sejumlah hambatan dalam harmonisasi dibuat oleh akuntan sendiri. Salah satu
contohnya adalah pada draft of the eight directive yang menyatakan bahwa partners,
members, maupun persons yang bertanggung jawab dalam proses manajemen,
pengadministrasian, kepemimpinan, dan pengawasan sejumlah perusahaan atau asosiasi
profesi yang secara personal tidak memenuhi kualifikasi EEC tidak akan memiliki
pengaruh akan ketentuan audit yang dilaksanakan di bawah perlindungan sejumlah
persetujuan perusahaan atau asosiasi profesi.
Pelaku-pelaku yang terlibat dalam harmonisasi
Apapun strategi penyusunan standar yang dipilih oleh negara berkembang, mereka tidak
dapat menghindari kenyataan bahwa tetap ada suatu petunjuk harmonisasi internasional
yang berlaku. Mereka dapat belajar darinya maupun menjadi legitimate pertner, tergantung
strategi yang mereka pilih.
Accountants International Study Group (AISG)
Dibentuk sebagai kelompok tiga negara yaitu Amerika Serikat, Inggris dan Kanada
dengan bentuk refensi sebagai berikut:
Untuk mengadakan penelitian komparatif seperti praktik dan pemikiran akuntansi di
negara-negara yang bergabung, untuk membuat laporan antar waktu, yang tujuannya
adalah mendapat persetujuan dari institusi pendukung, dan hasilnya akan disampaikan
pada anggota institusi tersebut.
Sebelum dibubarkan, AISG mengeluarkan 20 Penelitian dimana sebagian besarnya
bersifat komparatif dan tidak mengikat instansi pendukung.
International Federation of Accounting Comitee (IFAC)
IFAC dibentuk dengan didahului beberapa organisasi yaitu International Congress of
Account (ICA) pada tahun 1904 dengan tujuan umum meningkatkan ineraksi dan
pertukaran ide para akuntan dari negara yang berbeda.
9|TEORI AKUNTANSI
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
b. Untuk bertugas secara umum bagi peningkatan dan harmonisasi peraturan, standar
akuntansi dan prosedur yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan.
Penyusunan standar akuntansi ini, bertujuan secara luas untuk harmonisasi dan
peningkatan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan
keuangan untuk kepentingan publik. IASC memiliki struktur operasi yang terdiri dari :
Dewan IASC, badan penasihat, dan berbagai steering committee. Prosedur
pengungkapan dan komentar yang diberikan adalah sebagai berikut:
a. Setelah diskusi, dewan IASC menyeleksi topik yang dirasa memerlukan standar
akuntansi secara internasional dan kemudian memberikan penugasan kepada
Steering Committee. Seluruh anggota badan IASC diundang untuk memberikan
pertimbangan.
10 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
d. Dewan meninjau kembali, draft diedarkan kepada seluruh anggota badan untuk
memperoleh komentar.
e. Steering committee menyiapkan draft revisi yang sudah disetujui setidaknya 2/3
anggota badan, dipublikasikan sebagai Exposure Draft.
f. Pada tiap tahap mempertimbangkan draft, anggota badan dapat merujuk pada
petunjuk komite-komite penelitian akuntansi dalam organisasi mereka sendiri.
h. Steering Committee mengajukan draft yang telah direvisi kepada Dewan untuk
persetujuan menjadi Standar Akuntansi International.
Hingga tahun 1990 telah dihasilkan standar berupa IAS 1 s.d IAS 26.
Selain halangan-halangan di atas terdapat bukti nyata bahwa upaya harmonisasi tidak
dilakukan dengan merata oleh seluruh anggota IASC, Douglas menjelaskan sebagai
berikut:
11 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
c. Namun, tetap ada sejumlah negara yang tidak secara formal membuat pernyataan
tentang status standar akuntansi internasional kepada anggota profesi akuntansi.
a. Surat yang ditulis pada Nopember 1980 oleh anggota badan di Kanada kepada 300
perusahaan terbesar yang dikutip dari Toronto Stock Exchange: “Melengkapi laporan
keuangan yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum di
Kanada dan menyesuaikan dengan seluruh materi yang terkait pada standar akuntansi
internasional.”
a. Untuk meninjau kembali praktik yang ada pada pelaporan perusahaan transnasional
dan syarat-syarat pelaporan di negara-negara yang berbeda.
12 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Kelompok ini mengeluarkan sebuah pelaporan yang meliputi 34 halaman tentang daftar
elemen yang direkomendasikan untuk diungkap oleh perusahaan secara keseluruhan,
yang meliputi data konsolidasi dan data dari anggota perusahaan secara individual,
termasuk perusahaan induk.
a. Pekerjaan yang dilakukan oleh Working Group hanya memberi sedikit manfaat bagi
pemerintah AS dan komunitas bisnis.
b. Diskusi tentang praktek dan standar akuntansi serta pelaporan telah dilakukan dengan
memadai oleh organisasi profesi internasional seperti IASC.
a. Struktur perusahaan yang menunjukkan nama dan lokasi perusahaan induk, afiliasi
utama, persentase kepemilikan dan sifat afiliasi (afiliasi langsung atau afiliasi tidak
langsung), termasuk kepemilikan saham.
13 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
b. Area geografis dimana aktivitas dilaksanakan dan aktivitas utama yang dilakukan
oleh perusahaan induk maupun afiliasi utamanya.
c. Hasil operasi dan penjualan oleh area geografis dan penjualan dari bisnis utama
perusahaan secara keseluruhan.
d. Investasi modal baru yang signifikan oleh area geografis, dan sejauh dapat
dilaksanakan, oleh bisnis utama perusahaan secara keseluruhan.
e. Sebuah pernyataan tentang sumber daya dan pemakaian dana oleh perusahaan secara
keseluruhan.
a. Petunjuk Keempat
Secara formal diadopsi pada tahun 1978, yang mengatur tentang laporan keuangan
tahunan perusahaan publik dan privat, selain bank dan perusahaan asuransi. Tujuan
petunjuk ini secara ringkas sebagai berikut:
14 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
3) Menetapkan prinsip bahwa sebaiknya akun tahunan menyajikan secara benar dan
wajar aktiva dan kewajiban perusahaan yang saling bersaing satu sama lain.
1) Artikel 1 dan 2 tentang tipe perusahaan yang termasuk dalam petunjuk dan
persyaratan pelaporan secara umum,
2) Artikel 3-27 tentang format laporan tahunan, Artikel 28-39 tentang ketentuan
penilaian,
b. Petunjuk Kelima
Usulan petunjuk kelima direvisi tahun 1984 yang mengatur tentang struktur,
manajemen, dan audit eksternal terhadap keterbatasan-kemampuan perusahaan.
Dalam draft revisi, mengajukan suatu persyaratan bagi perusahaan di MEE dengan
jumlah karyawan lebih dari 1.000 pekerja (atau bagian kelompok perusahaan di MEE
dengan pekerja lebih dari 1.000 pekerja) untuk mengizinkan para pekerja
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Selanjutnya proposal tersebut
memberikan aturan khusus tentang pertemuan tahunan para pemegang saham,
laporan keuangan tahunan yang diadopsi, penunjukkan, kompensasi, dan penugasan
auditor.
c. Petunjuk Ketujuh
Petunjuk ketujuh dikeluarkan bulan Juni 1983, mengatur tentang laporan keuangan
konsolidasi dan menawarkan sejumlah petunjuk untuk pelaporan keuangan yang
lebih standar. Perusahaan-perusahaan yang ada di negara MEE maupun perusahaan
bukan dari negara MEE namun memiliki perusahaan anak di negara-negara MEE
disyaratkan untuk membuat laporan keuangan konsolidasi di negaranya.
15 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Pelaku-pelaku Lainnya
Berbagai kelompok nasional, regional, maupun internasional muncul secara aktif dalam
proses yang sama, yaitu harmonisasi standar akuntansi internasional, diantaranya:
Dengan bertambahnya pelaku yang terlibat dalam proses harmonisasi diharapkan mereka
dapat bekerja sama dengan baik dalam upaya menguji sejumlah pengaruh yang ada dalam
bidang akuntansi internasional.
16 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Proses penyusunan standar di negara berkembang tidak mengikuti strategi yang khas dan
memadai dengan kondisi negara tersebut. Empat strategi yang teridentifikasi :
1. Pendekatan evolusioner
Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan yang mengasingkan diri dari negara lain
dalam penyusunan standar yang menyebabkan negara berkembang dapat
mengembangkan sendiri standarnya tanpa ada intervensi maupun pengaruh dari pihak
luar.
17 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Pendekatan ini dilaksanakan dengan cara mengadopsi apa saja yang diumumkan oleh
IASC. Alasan pendekatan ini adalah :
18 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Pada dasarnya, hal ini merupakan suatu pertimbangan terhadap faktor-faktor diagnosis
yang menentukan pengembangan akuntansi di negara berkembang. Suatu standar yang
sesuai dengan kendala karena faktor- faktor ini dapat dianggap relevan dan bermanfaat
bagi negara berkembang. Sehingga dapat dikatakan, berdasarkan relativisme budaya,
bahasa, dan hukum serta perpajakan, konsep akuntansi dan system pelaporan serta
pengungkapan di suatu negara tergantung pada berbagai aspek di negara tersebut.
1. Relativisme kognitif
19 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Intisari relativisme ini adalah pemakaian proses kognitif yang diasumsikan menjadi
petunjuk proses pembuatan kebijakan/keputusan. Kebijakan dan keputusan yang dibuat
berkaitan dengan fenomena akuntansi dan/atau audit merupakan produk sejumlah
kegiatan kognitif yang memasukkan observasi informasi pada fenomena dan
pembentukan skema untuk menyajikan fenomena yang tersimpan dalam memori, dan
kemudian diambil kembali saat diperlukan untuk membuat kebijakan dan keputusan.
Hal ini seperti halnya dalam audit, skema-skema yang dikembangkan para auditor
melalui pengalaman dan pengetahuan masa lalu terhadap keadaan klien mungkin dapat
mempengaruhi anggapan auditor dalam mengevaluasi asersi dan kebutuhan untuk
mengakumulasi serta menginterprestasikan bukti tentang asersi-asersi tersebut.
2. Relativisme budaya
Intisari relativisme ini adalah penyajian proses budaya yang diasumsikan sebagai
petunjuk proses pembuatan kebijakan/keputusan. Budaya melalui komponen, elemen,
dan dimensinya mengarahkan struktur organisasi yang diadopsi, perilaku mikro-
organisasional, lingkungan akuntansi, dan penerapan kognitif dari individu yang
berhadapan dengan fenomena akuntansi dan/atau audit. Masing-masing budaya
menciptakan model keduniawian yang tidak perlu dipertanyakan kebenarannya (taken
for granted) dan tersebar secara luas pada anggota masyarakat serta bersifat penting
dalam memahami lingkungan dan perilakunya.
Apa yang mungkin dihasilkan adalah bahwa masyarakat akan menyesuaikan dengan
perilaku sosial tertentu karena hal ini secara langsung akan menimbulkan kepuasan,
dimana secara budaya didefinisikan sebagai kebutuhan, dan oleh Spiro disebut
“Instrinsic cultural motivation” atau karena ini merealisasikan norma atau nilai budaya
yang dianut dengan kuat, oleh Spiro disebut “Internalized cultural motivation”.
Model-model budaya ini menyajikan skema yang diharapkan dapat menyajikan kinerja
sejumlah tugas kognitif yang secara alami muncul seperti pengkategorisasian,
pemberian alasan, pengingatan, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan.
3. Relativisme bahasa
Intisari relativisme ini adalah penyajian proses linguistik yang diasumsikan menjadi
petunjuk proses pembuatan kebijakan/keputusan. Akuntansi sebagai bahasa
mempengaruhi proses pembuatan kebijakan/keputusan dalam akuntansi sebagai hasil
20 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
teori dan temuan yang mendasari hipotesis Sapir-Whorf tentang relativitas linguistik,
dugaan sosiolinguistik, dan hipotesis bilingualisasi atau hipotesis diglossia.
Dasar dugaan sosiolinguistik adalah bahwa perbedaan urutan linguistik yang ada dalam
akuntansi merupakan hasil perbedaan hubungan peran sosial yang didukung oleh
individu yang menghadapi fenomena akuntansi dan/atau audit. Pada dasarnya, sifat
peran sosial yang dikuasai oleh seorang individu berperan sebagai faktor penentu dalam
pengorganisasian pemahaman sehari-hari dalam akuntansi dan/atau audit serta dalam
pengungkapan kembali informasi untuk proses pembuatan kebijakan/keputusan.
Pengetahuan akuntansi dan audit diorganisasikan sebagai suatu aturan komunikasi yang
terperinci atau tertutup, tergantung pada peran sosialnya, yang menceritakan pada
individu bagaimana bereaksi untuk menginterprestasikan suatu fenomena akuntansi
dan/atau audit.
Para pengungkap perbedaan bahasa atau dialek merasakan adanya perbedaan pandangan
dalam pemakaian bahasa akuntansi daripada pemakaian suatu bahasa yang tunggal.
Kemampuan untuk mengkonversikan lebih dari satu aturan komunikasi ini
menimbulkan perbedaan tingkat kreativitas, fisibilitas kognitif, pembentukan konsep,
intelegensi verbal, dan kemampuan psikolinguistik saat menghadapi fenomena
akuntansi/audit. Pengetahuan akuntansi dan audit diorganisasikan dalam standarisasi
multilinguistik dan kejadian familiar berikutnya yang menceritakan pada seseorang
individu bagaimana bereaksi terhadap fenomena akuntansi dan/atau audit tertentu dalam
setiap bahasa.
21 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
dan skema yang akan membantu menyelesaikan masalah bagi individu yang
menghadapi fenomena akuntansi dan/atau audit.
5. Relativisme kontraktual
Intisari model relativisme ini adalah bahwa kontrak akan mendefinisikan perilaku dan
tindakan yang diizinkan dan akan menentukan secara maksimal proses pembuatan
kebijakan/keputusan dalam akuntansi. Hasil yang penting dari model ini adalah asumsi
dan implikasi yang inheren dalam empat model teori keagenan (agency theory) yaitu
stewardship/accountability model, transaction cost economies model, principal agent
model, dan positivist agency model.
Saat proses kognitif dipandang sebagai faktor penting dalam menjelaskan proses
kebijakan/keputusan akuntansi, pengaruh budaya, bahasa, budaya organisasi, dan
perjanjian diasumsikan terjadi dalam sejumlah kasus dan tidak terjadi di kasus-kasus lain.
Teori berdasarkan nilai penting faktor-faktor tersebut secara urutan digambarkan sebagai
berikut:
Relativisme Kognitif
Relativisme Budaya
Relativisme Bahasa
Relativisme
Relativisme Kontraktual
Budaya Organisasi
Kebijakan/Keputusan
Dalam Akuntansi
22 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Conclusions
Bidang akuntansi internasional penuh diwarnai oleh masalah praktik dan teoritis yang
memerlukan penyelidikan dan pemeriksaan. Seseorang mungkin berasumsi memiliki
dimensi internasional yang memerlukan perlakuan dan penyelidikan khusus. Permintaan
informasi ekonomi global membuat penting dan perlu untuk menentukan isu-isu di
seputar penyusunan, penyajian, penyebaran dan pemakaian informasi akuntansi secara
internasional. Upaya teoritis yang keras diperlukan untuk menangkap kerumitan dan
kompleksitas situasi yang dihadapi oleh para akuntan secara internasional. Situasi khusus
dari bidang akuntansi internasional ini merupakan topik penelitian dan penyelidikan yang
penting dalam akuntansi.
Badan penyusun standar di tingkat internasional kita mengenal The International Accounting
Standard Board (IASB). Sedangkan di Indonesia badan penyusun standar akuntansi keuangan
yaitu Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia. DSAK bertugas
untuk menyusun standar akuntansi keuangan yang diterapkan untuk sektor swasta (private
sector).
Cikal bakal badan penyusun standar akuntansi adalah Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan
Struktur dari GAAP dan GAAS yang dibentuk oleh IAI pada tahun 1973.
Pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang bertugas menyusun
dan mengembangkan standar akuntansi keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat
periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personel yang terus
diperbarui.
Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi
Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK).
Kemudian, pada Kongres VIII IAI tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK
diubah kembali menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dengan diberikan
otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK dan ISAK.
23 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Selain itu, juga telah dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar
Akuntansi Keuangan (DKSAK). Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18 Oktober
2005 untuk menopang kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakuan
akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK. Sedangkan DKSAK yang anggotanya
terdiri atas profesi akuntan dan luar profesi akuntan, yang mewakili para pengguna, merupakan
mitra DSAK dalam merumuskan arah dan pengembangan SAK di Indonesia.
Terdapat tiga tonggak sejarah dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu
merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang
berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).”
Kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar
PAI 1973 dan kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia
1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia
usaha.
Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan
melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.”
Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar
akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya.
24 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
tentang Akuntansi Kerja Sama Operasi, PSAK No. 40 tentang Akuntansi Perubahan
Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi, PSAK No. 41 tentang Akuntansi Waran,
PSAK No. 42 tentang Akuntansi Perusahaan Efek, PSAK No. 43 tentang Akuntansi Anjak
Piutang, PSAK No. 44 tentang Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate, PSAK
No. 45 tentang Pelaporan Organisasi Nirlaba, PSAK No.46 tentang Akuntansi Pajak
Penghasilan, PSAK No.47 tentang Akuntansi Tanah, PSAK No. 48 tentang Penurunan
Nilai Aktiva, PSAK No. 49 tentang Akuntansi Reksadana, PSAK No. 50 tentang
Akuntansi Investasi Efek Tertentu, PSAK No. 51 tentang Akuntansi Kuasi Reorganisasi,
PSAK No. 52 tentang Akuntansi Mata Uang Pelaporan, PSAK No. 53 tentang Akuntansi
Kompensasi Berbasis Saham, PSAK No. 54 tentang Akuntansi Restrukturisasi Hutang
Piutang Bermasalah, dan PSAK No. 55 tentang Akuntansi Instrumen Derivatif dan
Aktivitas Lindung Nilai.
c. Menerbitkan dua Interpretasi PSAK yaitu :
- ISAK No. 3 tentang Interpretasi atas Perlakuan Akuntansi atas Pemberian Sumbangan
atau Bantuan; dan
-ISAK No. 4 tentang Interpretasi atas paragraf 32 PSAK No. 10 tentang Alternatif
Perlakuan Yang Diizinkan atas Selisih Kurs.
25 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
26 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
7. SAK tahun 2010 dengan perubahan yaitu 10 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK), 5 Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), dan 4 Pernyataan Pencabutan
Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
a. Revisi sepuluh PSAK:
- PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan
- PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas
- PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri
- PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi
- PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
- PSAK 15 (revisi 2009): Investasi Pada Entoitas Asosiasi
- PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan
- PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset
- PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
- PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan
b. Lima ISAK :
- ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
- ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas
Serupa
- ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan
- ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
- ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
c. Empat PPSAK :
- PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak
Piutang
- PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang bermasalah
- PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42:
Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana
- PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55
(1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing
8. PSAK dan ISAK yang disahkan pada tanggal 19 Pebruari 2010 adalah :
- PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
27 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
10. PSAK dan ISAK yang disahkan pada tanggal 23 Maret 2010 adalah :
- PSAK 10 (revisi 2010): Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
- ISAK 13: Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
Adapun latar belakang mengapa perlunya segera dilakukan konvergensi SAK dan IFRS sebelum
tahun 2012 adalah merupakan kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota forum G20.
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC tgl 15 November 2008 :
1. Memperkuat transparansi dan akuntabilitas
2. Memperkuat regulasi
3. Pasar keuangan yang berintegeritas
4. Memperkuat kembali kerjasama internasional
5. Memperbaharui institusi financial internasional
Pada pertemuan G20 berikutnya di London, 2 April 2009 menghasilkan 29 kesepakatan, dimana
kesepakatan no.13 dan 16 adalah tentang “Strengthening Financial Supervision and Regulation”.
Pada butir 15 dikatakan: “ to call on the accounting standard setters to work urgently……and
achieve a single set of high-quality global accounting standards.”
Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) sedang melakukan proses konvergensi IFRS dengan target penyelesaian tahun 2012.
Sasaran Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan
IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012, Konvergensi IFRS di Indonesia
dilakukan secara bertahap.
Adapun manfaat yang diperoleh dari konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas
laporan keuangan dengan penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan
arus investasi global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang
fund raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi penyusunan laporan
keuangan.
Berikut roadmap yang dilakukan DSAK menuju konvergensi IFRS 2012:
1. Tahap adopsi (2008-2010); Adopsi seluruh IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur yang
diperlukan, evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku.
2. Tahap persiapan akhir (2011); Penyelesaian persiapan infrastruktur yang diperlukan,
penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
3. Tahap implementasi (2012); Penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap, Evaluasi
dampak penerapan PSAK secara komprehensif.
28 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Berikut adalah perkembangan Standar Akuntansi Keuangan dari 1 September 2007 sampai
dengan per 1 Januari 2011. SAK update ini akan diperbaharui sesuai perkembangan SAK di
Indonesia sebagai dampak program konvergensi IFRS yang sedang dilaksanakan DSAK IAI.
29 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
30 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
Eksposure Draft PSAK per Januari 2011 Menunggu Masukan Publik Tanggal Efektif
Eksposure Draft PSAK per 1 Januari 2011 yang akan Public Hearing Tanggal Efektif
ED PSAK 28 (Revisi
Akuntansi Asuransi Kerugian 01-Jan-12
2010)
ED PSAK 36 (Revisi
Akuntansi Asuransi Jiwa 01-Jan-12
2010)
ED PSAK 56 (Revisi
Laba per Saham 01-Jan-12
2010)
ED PSAK 62 (Revisi
Kontrak Asuransi 01-Jan-12
2010)
ED PPSAK 9 Pencabutan PSAK 47: Akuntansi Tanah 01-Jan-12
Pencabutan PSAK 51: Akuntansi kuasi
ED PPSAK 10 01-Jan-12
reorganisasi
31 | T E O R I A K U N T A N S I
Akuntansi Internasional dan Perkembangan SAK
32 | T E O R I A K U N T A N S I