You are on page 1of 42

BAB 1

PENDAHULUAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2007 merupakan


pelaksanaan tahun kedua Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2005-2010.
Penyusunan RPKD mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJM) sebagaimana ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 20 Tahun 2004. RPJM daerah Kabupaten Gorontalo yang ditetapkan
melalui Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 2005 sebagai penjabaran Visi dan
Misi Kepala Daerah dengan tiga agenda pokok yaitu :
1. Agenda mewujudkan pemerintahan yang bersih dan demokratis ;
2. Agenda mewujudkan Kabupaten Gorontalo yang sejahtera ;
3. Agenda mewujudkan Kabupaten Gorontalo yang mandiri.
Pemerintahan bersih yang hendak diwujudkan adalah praktek penyelenggaraan
pemerintahan yang secara melembaga tercegah dan terjaga dari sentuhan hati,
keinginan, dan kehendak untuk menguntungkan pribadi, keluarga, kelompok dan
golongan tertentu. Dengan kata lain praktek seperti ini menjauhkan
penyelenggaraan pemerintahan dari segala macam bentuk praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme. Pemerintahan bersih berarti mengutamakan kepentingan
rakyat dibanding dengan kepentingan individu, kelompok dan golongan tertentu
terutama dalam hal melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang dilandasi
dengan jiwa dan semangat sebagai pengabdi kepada rakyat, bukan memerintah.
Pemerintahan demokratis yang hendak diwujudkan adalah pengelolaan
pemerintahan berdasarkan pada partisipasi masyarakat yang terorganisir secara
melembaga, dilaksanakan dengan penuh keterbukaan, iklim kompetititif yang
sehat, akuntabel pada masyarakat sebagai konstituen. Sudah menjadi kewajiban
pemerintah melibatkan masyarakat sejak dalam perencanaan pembangunan,
pelaksanaan dan menikmati hasil-hasil pembangunan. Oleh sebab itu
penyelenggaraan pemerintahan daerah mengikuti dan mengedepankan selera
rakyat tanpa harus membedakan latarbelakang warna kelompok, wilayah, atau
perbedaan gender. Demikian halnya, seluruh proses penyelenggaraan
pemerintah dilaksanakan secara transparan. Agar rakyat tahu apa yang tengah
dilaksanakan dan apa yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 1
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Masyarakat sejahtera, itulah cita-cita bersama seluruh masyarakat. Pemahaman
sejahtera adalah terciptanya dan terjaminya rasa aman dan makmur. Rasa aman
mencerminkan keadaan jiwa yang tidak lagi terganggu oleh ancaman baik
secara sosial maupun secara ekonomi. Makmur berarti selalu berada pada
tingkatan berkecukupan, tidak lagi merasa kekurangan. Berbagai kebutuhan
masayarakat tersedia. Makmur juga berarti bahwa masyarakat memiliki daya dan
kemampuan untuk mengadakan segala macam bentuk kebutuhannya secara
sendiri, maupun dapat memenuhi harapan kebutuhan masyarakat lainya.
Masyarakat mandiri yang ingin dituju adalah masyarakat yang benar-benar
memiliki daya saing tinggi. Daya saing yang dimaksudkan adalah memiliki
kualitas sumber daya manusia yang tinggi, sehingga tahan dengan berbagai
goncangan arus perubahan. Pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan
yang hanya bermodalkan sumber daya alam tidaklah cukup untuk membawa
menuju ke titik kemajuan. Perlu sumber daya manusia yang handal dan unggul
disegala bidang.

Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, RKPD memuat


prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro serta program-
program SKPD, program lintas SKPD dan program Kewilayahan. Yang tercermin
dalam bentuk kerangka regulasi serta kerangka anggaran.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
BAB 2

KONDISI DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2007

A. KONDISI UMUM

Pelaksanaan pembangunan pada tahun pertama RPJMD telah


menunjukkan perkembangan-perkembangan penting. Walaupun pelaksanaan
RPJMD 2005 – 2010 pada tahun pertama hanya dimulai separuh waktu, namun
sedikitnya telah berpengaruh terhadap perubahan tatanan pemerintahan hingga
aspek sosial ekonomi masyarakat.

1. AGENDA PEMBANGUNAN DAERAH 2007

AGENDA MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN


DEMOKRATIS
Kemajuan yang berarti dalam pelaksanaan agenda ini adalah semakin
melembaganya pemerintahan bersih tercegah dari segala bentuk praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini menunjukkan meningkatnya kinerja
unsur-unsur pemerintahan dengan dilandasi oleh semangat dan tekad
bersama mengutamakan kepentingan rakyat dibanding dengan kepentingan
individu, kelompok maupun golongan. Tahun 2005 merupakan merupakan
dekade baru demokratisasi daerah dengan berlangsungnya pemilihan kepala
daerah secara langsung. Pesta politik yang merupakan pertama kali bagi
masyarakat Kabupaten Gorontalo dalam melakukan pemilihan kepala daerah
secara langsung dapat berjalan dengan aman dan lancar tanpa adanya
gejolakyang serius baik antar parpol maupun antar masyarakat. Kondisi ini
menggambarkan semakin membaiknya kehidupan demokrasi di kalangan
masyarakat.
Wujud pemerintahan demokratis juga terlihat dari semakin luas dan terbukanya
ruang partisipasi bagi masyarakat. Dengan penuh keterbukaan, pemerintah
melibatkan masyarakat sejak dalam perencanaan pembangunan, pelaksanaan
dan menikmati hasil-hasil pembangunan. Hal ini diwujudkan dengan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 3


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
pelimpahan sebagian kewenangan kepada pemerintah kecamatan maupun
desa dan kelurahan untuk melaksanakan tugas pembantuan.

AGENDA MEWUJUDKAN KABUPATEN GORONTALO YANG SEJAHTERA


Sejahtera yang dicerminkan dengan terciptanya dan terjaminya rasa aman dan
makmur nampak dari lancarnya pelaksanaan segala aktifitas baik
pemerintahan maupun masyarakat yang tidak terganggu oleh ancaman sosial
yang berpengaruh terhadap keterpurukan ekonomi ekonomi. Hingga tahun
2006, secara global, berbagai kebutuhan masyarakat tersedia walaupun secara
individu masih banyak pula yang kekurangan. Masyarakat mulai memiliki daya
dan kemampuan untuk memenuhi standar kehidupan yang layak baik
perumahan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan maupun derajat kesehatan.

AGENDA MEWUJUDKAN KABUPATEN GORONTALO YANG MANDIRI


Kemandirian yang ingin dicapai adalah upaya untuk membangun daya saing
masyarakat. Daya saing masyarakat itu sangat tergantung pada kualitas hidup.
Kuat lemahnya daya saing sangat ditentukan oleh kualitas kehidupan
masyarakat yang difasilitasi pemerintah. Hingga tahun 2005 pemerintah daerah
secara bertahap telah meningkatkan sarana dan prasarana dasar yang
menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan
sarana pendidikan dan kesehatan. Disamping itu, penguatan akses masyarakat
terhadap asset ekonomi dengan distribusi secara porposional dapat
berpengaruh luas terhadap kemampuan untuk menciptakan kretifitas,
memaksimalkan potensi diri, potensi daerah untuk menciptakan produk
unggulan.

2. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN POKOK TAHUN 2007

Berdasarkan berbagai kemajuan yang telah dicapai pada tahun 2005


seperti uraian singkat terdahulu, maka perumusan RKPD tahun 2007 tetap
difokuskan pada pencapaian tujuan agenda pembangunan daerah dan
pembangunan nasional. Tantangan yang dihadapi pada tahun-tahun
mendatang akan semakin kompleks sejalan dengan perubahan dinamika
global.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 4


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Berbagai permasalahan dan tantangan pokok yang dihadapi tahun 2007
antara lain :
a. Jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dan rentan
untuk jatuh ke bawah garis kemiskinan masih sangat besar.
Belum pulihnya perekonomian secara nasional sangat berdampak pada
perekonomian daerah. Kenaikan harga BBM telah mengakibatkan makin
terpuruknya perekonomian masyarakat dan membutuhkan waktu yang
lama untuk dapat pulih kembali, jumlah penduduk miskin yang mencapai
32% pada tahun 2005 merupakan salah satu tantangan pembangunan
tahun 2007.
b. Masih rendahnya produksi dan produktifitas sektor pertanian.
Sektor pertanian sebagai salah satu prime mover pembangunan disatu
sisi mempunya potensi besar untuk dikembangkan, namun disisi lain,
produksi dan produktifitas sektor pertanian yang masih rendah sehingga
belum dapat mengangkat perekonomian masyarakat tani dan nelayan.
c. Masih adanya ketimpangan pembangunan antar wilayah.
Belum meratanya pembangunan infrastruktur antara perkotaan dan
pedesaan mengakibatkan masih besarnya jumlah desa yang tergolong
tertinggal.
d. Tingkat pengangguran masih tinggi.
Pertumbuhan angkatan kerja belum seimbang denga ketersediaan
lapangan kerja, serta masih rendahnya etos kerja dan ketrampilan kerja
masyarakat.
e. Tingkat kesejahteraan sebagian besar tenaga kerja masih rendah.
Masih rendahnya upah minimum regional.
f. Penduduk masih menghadpi kesulitan mengakses layanan pendidikan
dan kesehatan serta kualitas pelayanan publik masih rendah.
Sarana pendidikan utamanya tingkat sekolah menengah belum merata di
semua kecamatan dan wilayah terpencil. Hal ini mengakibatkan masih
rendahnya APK dan APM sekolah menengah.
Demikian pula sarana kesehatan yang masih terbatas di beberapa
kecamatan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 5


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
g. Belum optimalnya pengelolaan sumbedaya energi.
Potensi energi terbarukan belum dimanfaatkan secara maksimal.
Kebutuhan tenaga listrik yang makin meningkat diperlukan upaya untuk
mengembangkan sumber energi baru dengan memanfaatkan potensi
energi yang ada di daerah seperti hydro, tenaga surya dan panas bumi.
h. Masyarakat masih diliputi oleh rasa tidak aman akibat tindak kriminalitas,
konflik antar warga dan kekerasan yang sering terjadi di daerah sekitar.
Konflik yang sering merebak di daerah tetangga seperti Ambon dan Poso
merupakan ancaman stabilitas daerah yang perlu diwaspadai.
i. Masyarakat masih menghadapi ketidak pastian hukum serta praktek-
praktek kehidupan yang diskriminatif termasuk dalam pengarusutamaan
jender.
Supremasi hukum dan budaya taat hukum belum sepenuhnya dipandang
sebagai upaya perlindungan terhadap hak-hak publik atau hak bersama.
j. Proses desentralisasi masih belum berjalan sepenuhnya.
Desentralisasi sebagai wujud pelimpahan kewenangan kepada daerah
masih terbatas, sehingga upaya untuk memaksimalkan pengelolaan
potensi daerah dan memacu pelaksanaan pembangunan masih terbatas
kendala sumber pembiayaan.
k. Kondisi perekonomian global saat ini masih jauh berbeda dibanding
dekade sebelumnya.
Persaingan antar daerah untuk merebut pasar global yang semakin ketat
menuntut peningkatan kualitas produk berkeunggulan kompetitif.
l. Terbatasnya sumber pembiayaan pembangunan dan masih belum
optimalnya peran sektor swasta dalam pemberdayaan masyarakat.
Investasi pembangunan masih dominan dari sektor pemerintah, lembaga-
lembaga perbankan dan lembaga swasta belum menunjukkan peran yang
optimal dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil
menengah.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 6


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
B. TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2007
Berdasarkan Permasalahan dan tantangan pokok tahun 2007 maka
agenda pokok pembangunan tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Pertama : Mencapai pemerintahan yang bersih dan demokratis diwujudkan
melalui upaya pemantapan sistem pemerintahan sehingga tercegah dan
terhindar dari segala bentuk praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, penegakan
hukum serta mengembangkan nilai, norma dan etika lokal sebagai sumber
hukum dalam masyarakat, pengembangan sistim informasi
Kedua : Mewujudkan masyarakat Kabupaten Gorontalo yang sejahtera melalui
upaya revitalisasi pertanian sebagai ”Prime Mover” pembangunan,
penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan; peningkatan kesempatan kerja;
implementasi otonomi desa yang lebih nyata; pembangunan dan pemeliharaan
infrastruktur yan meningkatkan aksebilitas ekonomi masyarakat; peningkatan
partisipasi perempuan dalam pembangunan.
Ketiga : Mencapai keadaan masyarakat mandiri melalui upaya peningkatan
aksebilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan; aksebilitas di bidang politik;
Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam yang seimbang; Perbaikan mutu
dan rehabilitasi lingkungan hidup serta penataan pemanfaatan ruang.

C. PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2007

Berdasarkan sasaran yang akan dicapai dalam RPJMD 2005 – 2010,


serta memperhatikan permasalahan dan tantangan pokok yang dihadapi dan
harus ditanggulangi maka pembangunan Tahun 2007 di titik beratkan pada 3
(tiga) fokus pembangunan yakni pertanian, pendidikan dan kesehatan ; 1 (satu)
primover pembangunan ; dan 9 (sembilan) prioritas pembangunan yakni :
1. Penanggulangan Kemiskinan
2. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Dalam Rangka Menanggulangi
Pengangguran
3. Revitalisasi Pertanian
4. Peningkatan Kualitas Pendidikan
5. Peningkatan Derajat Kesehatan
6. Peningkatan Mutu dan Pelestarian Lingkungan Hidup
7. Peningkatan Prasarana dan Sarana Dasar (infrastruktur)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 7
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
8. Penguatan Otonomi Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal
9. Reformasi Birokrasi Pelayanan Publik

I. Penanggulangan Kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan adalah menjadi titik fokus upaya
pembangunan saat ini. Oleh karena itu menjadi salah satu faktor utama dalam
ukurang keberhasilan pembangunan. Telah banyak upaya-upaya yang dilakukan
oleh pemerintah dalam program penanggulangan kemiskinan. Akan tetapi
permasalahannya sangat krussial dan tidak semudah membalikan telapak
tangan, perlu adanya intervensi yang berkesinambungan secara bertahap.

Ada beberapa faktor yang saling terkorelasi antara satu sama lainnya oleh
karena itu kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang ditandai oleh
berbagai permasalahan seperti antara lain rendahnya kualitas hidup rata-rata
penduduk, pendidikan, kesehatan, gizi anak-anak dan air minum. Berbagai
keterbatasan akses inilah yang selama ini dirasakan oleh masyarakat sehingga
menjadikan mereka menjadi miskin. Dalam konteks ini pelaksanaan
pembangunan itu sendiri mulai diarahkan pada proses pengentasan kemiskinan
itu sendiri. Oleh karena itu beberapa variable pengaruh tersebut menjadi agenda
utama pembangunan di Kabupaten gorontalo disamping agenda pengentasan
kemiskinan itu sendiri.

Sasaran :
Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam prioritas penanggulangan
kemiskinan pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :
(1) berkurangnya penduduk m iskinan hingga 27,99 persen pada akhir tahun
2007
(2) meningkatnya aksesbilitas masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar
terutama pendidikan, kesehatan, perumahan air minum dan sanitasi.
(3) meningkatnya kualitas keluarga miskin
(4) meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha kelompok
masyarakat miskin.
(5) Meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap permodalan, bantuan
teknis dan berbagai sarana dan prasana produksi.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 8


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Arah Kebijakan, Fokus dan Kegiatan Prioritas
(1). Pendataan KK Miskin secara akurat
- Pemotretan KK Miskin
- Pemetaan KK Miskin

(2) Perluasan akses masyarakat miskin atas pendidikan, kesehatan dan


infrastruktur dasar, meliputi kegiatan prioritas sebagai berikut :
a. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan :
- Peningkatan akses pendidikan anak usia dini
- Penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
- Program beasiswa sekolah
b. Peningkatan pelayanan kesehatan
- Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
berkualitas
- Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
reproduksi berkualitas
- Peningkatan Desa Sehat
c. Peningkatan kelembagaan, sarana dan prasana dasar bagi KK Miskin
- Pembinaan kesejahteraan sosial dan partisipasi masyarakat
- Pembangunan rumah layak huni
- Pemberdayaan usaha ekonomi desa
- Pembangunan dan pengembangan kelembagaan desa/kelurahan
dan pendayagunaan TTG
- Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)
(3) Penanganan Masalah Gizi Buruk dan Kerawanan Pangan
a. Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan pokok :
- Analisis wilayah Ketahanan Pangan (SKPG)
- Koordinasi Lintas Sektor Penanggulangan Rawan Pangan dan Gizi
b. Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan :
- Penanggulangan kurang energi protein (KEP)
- Anemia Gizi Besi
- Ganguan akibat kurang yodium (GAKY)
- Kurang vitamin A
(4) Perlindungan Sosial
a. Peningkatan perlindungan kepada keluarga miskin, termasuk
perempuan dan anak, kegiatan pokok meliputi :
- Pengakuan atas hak-hak atas kepemilikan masyarakat
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 9
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
- Pemberian KTP Merah Putih bagi KK Miskin
b. Peningkatan perlindungan kepada komunitas miskin, penyandang
masalah sosial, dan korban bencana
- Pemberian bantuan sosial bencana alam
(5) Perluasan kesempatan Berusaha
a. Peningkatan dukungan pengembangan usaha bagi KK Miskin dengan
kegiatan pokok
- Pembinaan sentra-sentra produksi tradisional
- Pemberian bantuan ternak (Itik, Sapi)
- Pemberian bantuan sayur mayur
- Pewilayahan komoditas
b. Peningaktan sinergi dan optimalisasi upaya pemberdayaan masyarakat
dengan kegiatan pokok :
- Peningkatan pemberdayaan masyarakat desa melalui Program
Mandiri
- Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP)

II. Peningkatan Kompetensi Kerja Dalam Rangka Menanggulangi


Pengangguran
Banyaknya jumlah pengangguran adalah menjadi salah satu indikasi
ketertinggalan suatu daerah. Jumlah pengangguran tersbuka di Kabupaten
Gorontalo tahun 2006 diperkirakan sebesar 102.277 Jiwa atau 36,22%. Hal jika
tidak ditangani secara serius diperkirakan akan semakin meningkat.

Tingginya tingkat penggangguran ini disebabkan oleh kondisi eksternal


dan internal ekonomi makro daerah. Kondisi eksternal antara lain adalah
pertumbuhan ekonomi skala nasional, fluktuasi harga bahan kebututahan dasar
masyarakat. Untuk mencapai target yang telah ditetapkan Oleh karena itu perlu
adanya intervensi-intervensi melalui kebijakan pemerintah daerah sesuai dengan
kondisi masyarakat setempat.

Sektor pertanian merupakan lapangan kerja yang terbesar di Kabupaten


Gorontalo, kemuidan diikuti oleh sektor jasa.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 10


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Sasaran :
Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam prioritas penciptaan lapangan
kerja dalam rangka menanggulangi pengangguran pada tahun 2007 adalah
sebagai berikut :
A. Menurunkan angka pengangguran sampai akhir tahun 2007 sebesar
35,22%%
B. Menyediakan lapangan pekerjaan
C. Meningkatkan kompotensi tenaga kerja
D. Melindungi hak-hak tenaga kerja

Arah Kebijakan, Fokus dan Kegiatan Prioritas


Dengan jumlah penggangguran yang demikian besar dan terus
meningkat, sebagian besar bekerja pada lapangan kerja informal, sebagian
besar memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan rendah, serta umumnya
masih berusia muda maka kebijakan ketenagakerjaan difokuskan pada
penciptaan pasar tenaga kerja yang lebih luwes, disamping meningkatkan
program revitalisasi sektor pertanian sebagai salah satu lapangan kerja terbesar
di Kabupaten Gorontalo. Disamping itu peningkatan kualitas sumberdaya tenaga
kerja melalui peningkatan pendidikan baik sektor formal maupun informal :

a. Pengembangan standar kompetensi kerja dan sistem sertifikasi kompetensi


tenaga kerja;
b. Penyelenggaraan program-program pelatihan kerja berbasis kompetensi;
c. Peningkatan dan fasilitasi pelaksanaan uji kompetensi yang terbuka bagi
semua tenaga kerja;
d. Peningkatan relevansi dan kualitas lembaga pelatihan kerja;
e. Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur pelatihan
kerja;
f. Peningkatan sarana dan prasarana lembaga latihan kerja.
g. Pemberian pemahaman dan penyamaan persepsi atas isi dan maksud
peraturan/kebijakan ketenagakerjaan;
h. Peningkatan pengawasan, perlindungan, dan penegakkan hukum terhadap
aturan yang berlaku;
i. Mendorong berfungsinya secara aktif lembaga-lembaga ketenagakerjaan;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 11
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
j. Penciptaan suasana yang seimbang dalam perundingan antara pekerja dan
pemberi kerja;
k. Fasilitasi penyelesaian permasalahan industrial secara adil, konsisten, dan
transparan;
l. Pendayagunaan tenaga kerja dan pengembangan usaha mandiri;
m. Pemantauan dinamika pasar kerja dan pengendalian melalui berbagai
intervensi yang harus dilakukan oleh pemerintah;
n. Penguatan koordinasi penyusunan rencana tenaga kerja dan informasi pasar
kerja.
o. Pengembangan infrastruktur pelayanaan umum dalam rangka kegiatan
pendukung pasar kerja; serta
p. Peningkatan kerjasama antara lembaga bursa kerja dengan
industri/perusahaan.

3. Revitalisasi Pertanian
Sektor pertanian hingga saat ini masih tetap merupakan basis utama
pembangunan daerah. Keunggulan sektor pertanian di Kabupaten Gorontalo
dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja yang mencapai 67,00 % dari
lapangan usaha yang ada. Demikian pula dalam dalam indikator perekonomian
daerah, sektor pertanian memberikan kontribusi 48,79 % dari PDRB kabupaten
Gorontalo. Alasan mendasar sektor pertanian menjadi fokus pembangunan
adalah walaupun sektor pertanian menyerap segahagian besar tenaga kerja dan
mempunyai kontribusi yang besar terhadap PDRB, namun bila dilihat dari
produktifitas dari sektor ini masih relatif rendah.

Sasaran :
Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam prioritas pembangunan
revitalisasi pertanian pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Menigkatkan produksi sektor pertanian :
Jagung 295.383 Ton
Padi 197.776 Ton
Kelapa 25.532.439 Ton
Perikanan tangkap 825,3 Ton
Perikanan Budidaya 3.548,4 Ton
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 12
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Peternakan :
Sapi 2.680 Ekor
Kambing 700 Ekor
Ayam buras 1.000 Ekor
Ayan ras - Ekor
Itik 2.310 Ekor
a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani
b. Meningkatkan produktifitas lahan tidur
c. Meningkatkan sarana dan prasana pertanian
d. Meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian
e. Meningkatkan akses pemasaran
f. Meningkatan kapasitas kelembagaan

Arah Kebijakan, Fokus dan Kegiatan Prioritas


1. Peningkatan Ketahanan Pangan
a. Pengamanan ketersediaan pangan dari produksi lokal
b. Peningkatan distribusi pangan;
c. Peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil;
d. Diversifikasi pangan; dan
e. Pencegahan dan penanggulangan masalah pangan
f. Pengembangan sistem perlindungan tanaman dan hewan melalui
penerapan dan perluasan upaya pengendalian hama, penyakit dan gulma
secara terpadu.
2. Pengembangan Agropolitan
a. Pengembangan diversifikasi usahatani;
b. Peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui pasca panen,
peningkatan mutu, pengolahan hasil dan pemasaran;
c. Pengembangan infrastruktur pertanian dan perdesaan;
d. Peningkatan akses terhadap sumberdaya produktif, terutama permodalan;
dan
e. Pengurangan hambatan perdagangan antar wilayah dan antar negara
3. Pemberdayaan Masyarakat Pertanian
a. Revitalisasi sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;
b. Penumbuhan dan penguatan lembaga pertanian dan perdesaan untuk
meningkatkan posisi tawar petani dan nelayan;
c. Penyederhanaan mekanisme dukungan kepada petani dan pengurangan
hambatan usaha pertanian; dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 13
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
d. Pengembangan upaya pengentasan kemiskinan.
4. Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
a. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir;
b. Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau, dan air tawar;
c. Penataan kembali usaha budidaya tambak dan air tawar;
d. Penyempurnaan sistem perbenihan;
e. Pengembangan sistem sertifikasi balai benih dan lahan budidaya;
f. Pembangunan pelabuhan perikanan;
g. Pembangunan sarana prasarana perikanan;
h. Peningkatan usaha perikanan skala kecil;
i. Pengendalian dan peningkatan pelayanan perizinan usaha;
j. Peningkatan pemasaran, mutu, dan nilai tambah produk perikanan;
k. Penguatan kelembagaan dan tata laksana kelembagaan;
l. Pengembangan riset perikanan;
m. Pengembangan sistem data dan informasi perikanan;
n. Peningkatan kualitas SDM dan penuluh perikanan; dan
o. Peningkatan profesionalisme perencanaan dan pengawasan
pembangunan perikanan.
5. Program Pemanfaatan Sumber Daya Hutan
a. Pengurangan kapasitas industri pengolahan kayu dan diversifikasi sumber
bahan baku industri perkayuan antara lain dengan menjajagi
kemungkinan impor dari negara tetangga;
b. Pengembangan produk-produk kayu bernilai tinggi;
c. Pemberian hak pengelolaan untuk periode tertentu kepada masyarakat
untuk mengembangkan hutan tanaman dan hasil hutan non kayu;
d. Peningkatan program hutan tanaman industri hanya pada kawasan hutan
non produktif, kemudahan perijinan usaha, dan kemudahan
permodalan/pinjaman;
e. Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat, khususnya
masyarakat yang hidup di sekitar hutan (peladang berpindah, pionir hutan
atau transmigran, dan sebagainya), dalam pengembangan hutan tanaman
yang lestari; dan
f. Pengembangan IPTEK untuk menunjang peningkatan produktivitas sektor
kehutanan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 14


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
4. Peningkatan Kualitas Pendidikan
Keberhasilan pembangunan sangat tergantung pada kualitas Sumberdaya
Manusia. sebagai subyek sekaligus merupakan obyek dalam proses
penyelenggaraan pembangunan itu sendiri. Adanya sumberdaya alam yang
melimpah yang tidak ditunjang oleh kemampuan Sumberdaya Manusia (SDM)
secara proporsional akan menempatkan kita pada posisi sebagai penonton
pelaksanaan pembangunan di daerah sendiri.

Oleh karena itu institusi pendidikan menjadi sangat penting dalam


menciptakan Sumberdaya Pembangunan yang handal. Di Kabupaten Gorontalo
berdasarkan data dinas Pendidikan tahun 2006 tingkat APM diperkirakan
sebesar SD 95,94, SMP 53,93, SMA 27,82.%. tingkat Angka Partisipasi Murni
sekolah ini jika dibandingka secara skala nasional masih dibawah rata-rata. Oleh
karena itu perlu adanya upaya-upaya secara kongkrit oleh pemerintah daerah
dalam upaya meningkatkan kualitas sumbderata manusia khususnya melalui
institusi-intitusi formal.

Untuk jenjang pendidikan non formal juga perlu adanya upaya pemerintah
daerah dalam menciptakan kondisi yang kondusif untuk menggairahkan
pelaksanaan pendidikan non formal di masyarakat. Selain pelaksanaan kelas
persamaan melalui kegiatan Kejar Paket A dan seterusnya, juga kegiatan lainnya
seperti lembaga-lembaga kursus dan keterampilan yang dapat menopang
pelaksanaan pembangunan dan penciptaan lapangan kerja dalam kerangka
pengentasan kemiskinan.

Sasaran :
Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :
1. Meningaktnya Anka Partisipasi Murni hingga mencapai
b. SD 97,26%
c. SMP 64,18
d. SMA 36,17.% pada akhir tahun 2007
2. Berkurangnya angka putus sekolah hingga 1,5%
3. Tuntasnya wajib belajar 9 tahun sampai 90 %

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 15


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Arah Kebijakan, Fokus dan Kegiatan Prioritas
1. Peningkatan aksesibilitas masyarakat pada pelayanan pendidikan yang
berkualitas

2. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas, terutama


untuk daerah perdesaan, wilayah terpencil dan kepulauan, disertai rehabilitasi
dan revitalisasi sarana dan prasarana yang rusak, serta penyediaan biaya
operasional pendidikan secara memadai.

3. Penyediaan berbagai alternatif layanan pendidikan dasar yang memenuhi


kebutuhan, kondisi, dan potensi anak melalui pendidikan formal, dan non
formal.

4. Memaksimalkan upaya penarikan kembali siswa putus sekolah dan lulusan


SD/MI yang tidak melanjutkan ke dalam sistem pendidikan serta
mengoptimalkan upaya menurunkan angka putus sekolah.

5. Pembinaan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik dengan memberi


perhatian pada anak yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa;

6. Penerapan manajemen berbasis sekolah dan masyarakat yang memberi


wewenang dan tanggungjawab pada satuan pendidikan untuk mengelola
sumberdaya yang dimiliki dalam mengembangkan institusinya;

7. Peningkatan partisipasi masyarakat baik dalam penyelenggaraan,


pembiayaan, maupun dalam pengelolaan pembangunan pendidikan dasar,
dan peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pendidikan
dasar bagi anak laki-laki maupun anak perempuan;

8. Penyiapan pelaksanaan Program Pendidikan 12 Tahun terutama untuk


daerah-daerah yang APK SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat telah
mencapai 95 persen atau lebih; dan

9. Peningkatan kerjasama perguruan tinggi dengan dunia usaha, industri dan


pemerintah daerah untuk meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan
kebutuhan dunia kerja.

10. Penyediaan informasi pendidikan yang memadai yang memungkinkan


masyarakat untuk memilih pendidikan sesuai kualitas yang diinginkan; dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 16


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
11. Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi,
dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan tinggi sejalan
dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan
demokratisasi.

5. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat


Kebutuhan akan kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia yang
dijami oleh Undang-undang, pemerintah berkewajiban untuk memenuhi
kebutuhan dasar bagi masyarakatnya. Tingkat kesehatan sangat berpengaruh
pada kualitas Sumberdaya Manusia. Pemenuhan kebutuhan dasar akan
kesehatan yang layak diwujudkan dalam peningkatan akses masyarakat
terhadap kesehatan itu sendiri terutama magi masyarakat marginal, oleh karena
itu perlu adanya pemertaan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan
agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu faktor ditunjang dengan
pelayan kesehatan secara optimal dan berkualitas terhadap masyarakat
terutama masyarakat miskin.

Keberpihakan kebijakan menjadi sangat penting dalam hal perwujudan


pemerataan perolehan akan kebutuhan kesehatan dasar.

Sasaran :
Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam peningkatan derajat kesehatan
pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :
− Angka Kematian Ibu, 181/100.000 KLH
− Angka Kematian Bayi, 11/1000 KLH
− Angka Kematian Balita, 19/1000 KLH
− Angka Kematian Kasar, 5/1000 KLH
− Status Gizi Buruk Balita, 0,4 %
− Umur Harapan Hidup 67,6%
− Angka harapan hidup
− Pustu
− Puskesmas
− Polindes
− Dokter umum/ahli/spesialis
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 17
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
− Sarana dan prasana rumah sakit

Arah Kebijakan, Fokus dan Kegiatan Prioritas


1. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
berkualitas
2. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE);
3. Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas
dan jaringannya;
4. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik
esensial;
5. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup promosi
kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi,
kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan
dasar;
6. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah pemekaran;
7. Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit;
8. Pengadaan peralatan dan perbekalan rumah sakit;

6. Peningkatan Mutu dan Kelestarian Lingkungan Hidup


Pembangunan yang seimbang dan terpadu antara aspek ekonomi sosial
dan lingkungan hidup adalah prinsip pembangunan yang senantiasa menjadi
dasar pertimbangan utama bagi seluruh sektor dan daerah guna menjamin
keberlanjutan proses pembangunan serta dalam upaya percepatan
pembangunan disegala bidang dalam rangka penguatan daya saing serta
inovasi masyarakat. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Gorontalo 2005-2010, “Peningkatan mutu lingkungan hidup
diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam dan rehabilitasi lingkungan
hidup”.
Pembangunan kehutanan selama ini difungsikan sebagai penunjang
pembangunan ekonomi dengan pemanfaatan hasil-hasil hutan. Kawasan hutan
di Kabupaten Gorontalo mempunyai luas ± 240.384 Ha, yang terdiri dari Hutan
Lindung (46.722 Ha), Hutan Produksi tetap (47.436 Ha), Hutan Produksi
Terbatas (101.881 Ha), Hutan Suaka Alam (31.488 Ha), Kawasan Pelestarian
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 18
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Alam (470 Ha), Hutan Produksi Konservasi (6.925 Ha) dan Hutan Bakau (5.462
Ha). Dengan potensi hutan yang cukup besar ini, maka peningkatan Investasi
khususnya di bidang kehutanan adalah sangat prospektif.

Dalam memaksimalkan bentuk pengelolaan dan pemanfaatan hasil hutan


ini, sangat perlu diperhatikan kelestarian dan ekologi hutan. Dimana untuk
pengembangan hutan produksi harus diikuti dengan model penanaman kembali
agar tidak terjadi deforesterisasi sehingga kelangsungan produksi tetap terjaga
dan tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Berbagai kebijakan dalam hal perbaikan ekologi diprioritaskan pada


wilayah di sekitar danau Limboto, dimana kondisi lingkungan di sekitar danau
tersebut telah mengalami kemerosotan yang signifikan yang ditandai dengan
munculnya banjir tahunan yang cukup besar sehingga permukiman disekitar
danau tersebut sering tergenang air yang cukup dalam.

Penanaman hutan tanaman industri dan hutan jati (tectona grandis) akan
menjadi perhatian utama, selain itu juga ditanam jenis-jenis pohon yang
mempunyai kemampuan menahan erosi dan penyedia air untuk Limboto basin.
Selama kurun waktu tahun 2005, isu utama lingkungan hidup di
Kabupaten Gorontalo adalah terjadinya kerusakan sumber daya alam dan
lingkungan hidup serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam melestarikan
lingkungan hidup. Beberapa permasalahan pokoknya, antara lain ; menurunnya
fungsi hutan karena Ilegal Loging, pendangkalan Danau Limboto, kerusakan
daerah aliran sungai, maraknya kegiatan yang mengancam keanekaragaman
hayati, kegiatan penambangan emas, penambangan bahan galian golongan C,
persampahan, kerusakan terumbu karang, belum optimalnya pemanfaat ruang
terbuka hijau (program bangun praja) serta belum optimalnya pembangunan
dibidang Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).

Di pihak lain, pembangunan dibidang lingkungan hidup, telah mencatat


beberapa capaian dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup. Untuk itu
telah dilakukan upaya-upaya, antara lain ; peningkatan kesadaran semua lapisan
masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup, penyusunan
peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan hidup, peningkatan
pengawasan dan penegakan hukum terhadap pencemar dan perusak

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 19


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
lingkungan, penyebaran informasi dan isu-isu tentang lingkungan hidup yang
saat ini tengah dihadapi.

Secara umum pembangunan di Kabupaten Gorontalo senantiasa


mengacu pada prinsip-prinsip yang mengedepankan pembangunan yang
berwawasan lingkungan. Demikian pula dasar atau pijakan selama ini dalam
perencanaan pembangunan adalah dokumen-dokumen perencanaan yang di
dalamnya terdapat analisis mengenai lingkungan, baik secara ekologis maupun
sosial ekonomi.
Salah satu dokumen yang dijadikan dasar atau pijakan utama adalah Dokumen
Rencana Tata Ruang, dimana dalam dokumen tersebut terdapat arahan-arahan
tentang kesesuaian lahan yang telah dianalisa serta melalui observasi lapangan
sehingga pertumbuhan dan perkembangan kawasan-kawasan dapat terkendali
serta dampak lingkungan dari setiap pembangunan dapat dihindari atau
diantisipasi sedini mungkin. Beberapa perusahaan atau pabrik yang beroperasi
di Kabupaten Gorontalo telah melalui proses perizinan usaha yang
direkomendasikan berdasarkan arahan Tata Ruang yang ada.
Disamping itu Kabupaten Gorontalo menyimpan potensi Perikanan dan
Kelautan berupa pulau-pulau kecil sebanyak 29 (dua puluh sembilan) Pulau dan
7 (tujuh) pulau yang dapat dikelola menjadi kawasan pariwisata berbasis
kelautan (wisata bahari). Sangat disadari bahwa dalam mengelola dan
memanfaatkan potensi laut ini adalah untuk keberlangsungan sumberdaya alam
yang ada. Kesadaran tentang pentingnya mutu lingkungan hidup perlu terus-
menerus disosialisasikan agar tidak terjadi eksploitasi berlebihan yang dapat
merugikan. Dan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan
wilayah pesisir dan laut adalah penegakan supremasi hukum serta pengawasan
secara terpadu dan rutin yang harus dilaksanakan demi mencegah timbulnya
permasalahan/konflik di tengah-tengah masyarakat.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 20


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Sasaran :
Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam peningkatan mutu lingkungan
hidup pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Secara khusus, sasaran pembangunan pada sektor kehutanan pada tahun
2007 adalah :
1. Terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat disektor kehutanan,
pertambangan dan energi dalam upaya penanggulangan pengangguran.
2. Terlaksananya kegiatan rehablitasi hutan dan lahan sebagai upaya
pencegahan kerusakan hutan dan lahan yang lebih besar.
3. Peningkatan sumber daya manusia bagi aparat maupun masyarakat yang
berusaha disektor disektor kehutanan, pertambangan dan energi melalui
Diklat dan bimbingan teknis dalam rangka optimalisasi pengelolaan hutan.
4. Diterapkannya aturan perundang-undangan serta peraturan daerah disektor
kehutanan, pertambangan dan energi.
5. Penyediaan prasarana dasar untuk peningkatan pelayanan kepada
masyarakat disektor kehutanan, pertambangan dan energi.

Sasaran pembangunan lingkungan hidup adalah :


1. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup
melalui Gerakan Masyarakat Ramah, Hemat dan Beriman serta Program
Limboto Dalam Taman.
2. Diterapkannya kebijakan untuk mencegah pengrusakan dan pencemaran
terhadap lingkungan hidup.
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelestarikan Danau limboto
4. Tertatanya bangunan yang sesuai tata ruang wilayah dan peruntukannya.
5. Masyarakat ikut berperan dalam mencegah dampak negarif pencemaran
lingkungan hidup akibat penumpukan sampah.

Sasaran Tata Ruang dalam pembangunan adalah :


1. Terwujudnya kawasan yang terpadu yang senantiasa memperhatikan
kelestarian lingkungan
2. Terkendalinya pertumbuhan atau perkembangan kawasan-kawasan baik itu
kawasan perkotaan, kawasan perdesaan dan kawasan khusus.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 21


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
3. Untuk mengarahkan pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif
kelayakan pengembangan suatu kawasan dari segi lingkungan hidup, teknis
dan ekonomis.
4. Dampak lingkungan dari suatu pembangunan dapat diantisipasi sedini
mungkin.

Sasaran Perikanan dan Kelautan dalam upaya peningkatan Mutu Lingkungan


Hidup dan Supremasi Hukum pembangunan adalah :
1. Peningkatan Kesadaran masyarakat pesisir tentang pentingnya kualitas
lingkungan
2. Rehabilitasi sumber daya pesisir, danau dan laut
3. Terciptanya masyarakat perikanan sadar hukum
4. Tersedianya sarana dan prasarana pengawasan yang memadai.

Arah Kebijakan, Fokus dan Kegiatan Prioritas


Pembangunan kehutanan diarahkan untuk :
1. Melakukan optimalisasi pengelolaan hutan.
2. Pelaksanaan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL).
3. Melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber daya mineral dan energi.
4. Melakukan pembinaan dan pengembangan bagi aparatur.

Pembangunan lingkungan hidup diarahkan untuk :


1. Meningkatkan upaya penegakan hukum lingkungan secara konsiten terhadap
pencemar dan perusak lingkungan.
2. Meningkatkan penataan lingkungan melalui pendekatan penataan ruang dan
pengkajian dampak lingkungan.
3. Pengendalian pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup di wilayah
pesisir melalui penguatan kelembagaan kelompok nelayan.
4. Terwujudnya pengawasan pada kegiatan-kegiatan pertambangan.
5. Terbentuknya kelembagaan desa dalam pengelolaan air minum guna
kelestarian sumber air baku dan keberlanjutannya.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 22


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Arahan Tata Ruang dalam pembangunan adalah :
1. Penataan kawasan-kawasan dan penempatan bangunan-bangunan yang
sesuai dengan fungsi dari peruntukan lahan.
2. Mengendalikan pertumbuhan atau perkembangan kawasan yang dapat
menimbulkan kendala dalam kegiatan masyarakat pada masa yang akan
datang.
3. Penataan kawasan-kawasan agar senatiasa memperhatikan tata ruang,
pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, keamanan dan kenyamanan
sebagaimana diatur dalam UU nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan
Ruang.

Pembangunan Perikanan dan Kelautan diarahkan untuk :


1. Konservasi dan Rehabilitasi Lingkungan
2. Pengawasan dan Penertiban Wilayah pesisir Pesisir
3. Penyuluhan Masyarakat sadar hukum
4. Penegakan Perda tentang Pengelolaan Pesisir dan Laut
5. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengawasan

7. Peningkatan Prasarana dan Sarana Dasar (infrastruktur)


Peningkatan prasarana dasar merupakan bagian dari pelayanan umum
yang harus disediakan Pemerintah dan tentunya dapat terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat. Aksebilitas pelayanan infrastruktur masih merupakan
masalah yang dihadapi pada masa-masa yang akan datang. Peningkatan
kuantitas dan kualitas infrastruktur yang direncanakan dengan menganut konsep
pengembangan wilayah harus menjadi prioritas karena secara langsung akan
mempengaruhi percecepatan dan kesinambungan pembangunan, terutama pada
beberapa sektor potensial besar antara lain pertanian dan perikanan serta
pariwisata.
Di sektor transportasi, percepatan pembangunan infrastruktur ditujukan
untuk lebih meningkatkan pelayanan secara efesien, handal, berkualitas, aman
dan terjangkau serta untuk mewujudkan sistem transportasi daerah yang terpadu
secara intermoda dengan pembangunan wilayah serta sektor lainnya.
Terintegrasinya tiga moda angkutan yang dijadikan andalan untuk kondisi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 23


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
geografis di Kabupaten Gorontalo yaitu darat, laut dan udara akan meningkatkan
sinergitas kegiatan pembangunan secara lebih cepat.
Ketersediaan sarana transportasi darat yang belum memadai menjadi
perhatian pemerintah daerah saat ini, sehingga upaya-upaya kebijakan yang
diambil tentunya dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan, yaitu
dengan tercapainya keseimbangan antara perkotaaan dan perdesaan, sehingga
masyarakat desa tidak terisolasi serta hasil-hasil produk pertaniannya dapat
terakses dengan baik dan lancar, tentunya dengan ketersediaan infrastruktur
berupa fasilitas jalan dan jembatan. Dengan kondisi jalan Kabupaten sepanjang
1.589,37 Km sampai dengan akhir tahun 2005, kondisi jalan yang baik hanya
21,23% atau 337,47 Km sedangkan yang rusak 78,77% atau 1.251,90 Km. Hal
ini tentunya sangat mempengaruhi perkembangan daerah-daerah terisolasi.
Begitupun ketersediaan sarana transportasi pada wilayah perairan khususnya
antar pulau dengan pelabuhan yang masih bersifat darurat serta ketersediaan
sarana transportasi perhubungan udara, pos dan telekomunikasi yang belum
memadai menjadi perhatian pemerintah daerah saat ini yang penanganannya
oleh SKPD pada sektor perhubungan dan ke PU-an.
Sementara dalam masalah penataan perumahan dan pemukiman yang
penanganannya pada SKPD sektor ke PU-an, juga dirasakan belum optimal
sehingga upaya-upaya pembangunan baik gedung-gedung sarana pemerintah
dan sosial, perumahan maupun penataan taman agar disesuaikan dengan tata
ruang yang ada baik peruntukannya maupun kesesuaian penempatannya
sehingga terwujud bangunan yang teratur, layak huni dan layak pakai dengan
penyediaan prasarana dasar lainnya seperti air bersih dan kelistrikan serta
telepon yang memadai terutama bagi masyarakat miskin.
Selain infrastruktur transportasi, salah satu infrastruktur wilayah yang
sangat menunjang sektor pertanian di Kabupaten Gorontalo adalah infrastruktur
pengairan yang juga belum memadai sehingga penanganan sarana
prasarananya masih terus dikembangkan melaui SKPD sektor ke PU-an dengan
perbaikan-perbaikan dan pemeliharaan pada sarana pengairan dan irigasi yang
telah ada.
Dengan terwujudnya sistem transportasi daerah yang terpadu secara
intermoda sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dengan sendirinya akan
memberikan pengaruh yang signifikan ke pada pengembangan sektor lainnya,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 24
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
antara lain sektor kepariwisataan. Kabupaten Gorontalo mempunyai obyek
wisata yang dapat diandalkan dengan model dan karakteristik tersendiri dan
tersebar di beberapa kecamatan, antara lain : Pentadio Resort, Goa ular, air
terjun dan bak pemandian Taluhu Barakati serta Cagar Alam Hutan Nantu serta
obyek wisata sejarah seperti Benteng Orange dan Benteng Otanaha yang
tentunya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi
peningkatan pendapatan daerah dan masyarakat. Sehingga ke depan obyek
wisata tersebut direncanakan akan dikemas ke dalam paket wisata Nasional
bahkan internasional yang tentunya memerlukan pengembangan baik dalam hal
seni budaya daerah yang telah ada, promosi wisata melalui usaha-usaha
kemitraan serta peningkatan sumber daya manusia kepariwisataan. Dengan
demikian Kabupaten Gorontalo mampu menempatkan dirinya dalam event-event
baik skala nasional maupun internasional melalui sektor kepariwisataannya.

Sasaran :
Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam peningkatan prasarana dasar
pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :

Sasaran Pembangunan transportasi melalui sektor perhubungan pada tahun


2007 adalah :
1. Tersedianya jasa layanan infrastruktur transportasi baik darat, laut, udara dan
telekomunikasi, utamanya pada masyarakat desa tertinggal dan pesisir.
2. Diterapkannya hukum atau aturan yang berhubungan dengan Lalu Lintas
Angkutan secara tegas.
3. Peningkatan kinerja aparatur dibidang perhubungan melalui pembinaan dan
penyediaan fasilitas kerja yang memadai.
4. Peningkatan tingkat keselamatan, kemanan serta kelancaran bagi
masyarakat pengguna jasa layanan transportasi baik darat, laut dan udara.

Sasaran Pembangunan untuk penataan perumahan dan pemukiman,


transportasi serta pengairan melalui sektor ke PU-an pada tahun 2007 adalah :
1. Terkendalinya kegiatan pembangunan perumahan, gedung-gedung
pemerintah dan sosial, taman serta pemukiman yang sesuai dengan
penataan ruang baik fungsi maupun kesesuaian penempatannya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 25
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
2. Terbukanya akses jalan yang menghubungkan sentra-sentra produksi
pertanian dan perkebunan untuk memudahkan pemasaran.
3. Peningkatan penanganan sarana prasarana jalan dan jembatan disertai
peningkatan pengawasan dan pemeliharaan.
4. Peningkatan dan pengembangan sumber daya air, jaringan irigasi, drainase
serta pengelolaan dan konservasi air.

Sasaran Pembangunan di sektor kepariwisataan pada tahun 2007 adalah :


1. Terbukanya akses transportasi darat pada obyek-obyek wisata di daerah.
2. Meningkatnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
3. Terpeliharanya lingkungan dan keindahan obyek-obyek wisata.
4. Tersedianya faslitas obyek wisata yang memadai.

Arah Kebijakan, Fokus dan Kegiatan Prioritas


Kebijakan pembangunan transportasi melalui sektor perhubungan pada tahun
2007 diarahkan untuk :
1. Penataan sarana prasarana transportasi baik darat, laut dan udara.
2. Penataan dan pengembangan area pelabuhan laut dan bandar udara
jalaluddin.
3. Peningkatan koordinasi dinas/instansi yang mempunyai wewenang dalam
melaksanakan hukum dan aturan yang berhubungan dengan Lalu Lintas
Angkutan baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi.
4. Penataan pelayanan ketatausahaan dan pembinaan managemen rekayasa
lalulintas bagi aparatur.

Pembangunan untuk penataan perumahan dan pemukiman, transportasi


serta pengairan melalui sektor ke PU-an pada tahun 2007 diarahkan untuk :

1. Penataan pembangunan perumahan, gedung-gedung, taman serta


pemukiman yang sesuai dengan penataan ruang baik fungsi maupun
kesesuaian penempatannya.
2. Peningkatan pengawasan dan pemeliharaan pembangunan jalan dan
jembatan dalam menjaga kualitas infrastruktur sehingga sesuai masa
pemakaiannya.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 26


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
3. Peningkatan penanganan sarana prasarana pengairan, pengelolaan dan
konservasi air.
Pembangunan di sektor kepariwisataan pada tahun 2007 diarahkan untuk :
1. Pengembangan seni dan budaya Gorontalo.
2. Pengembangan promosi wisata daerah.
3. Peningkatan sumber daya manusia kepariwisataan.
4. Pengembangan kepariwisataan melalui usaha-usaha kemitraan.

8. Penguatan Otonomi Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal


Penyelenggaraan pembangunan di daerah pada tahun 2007
diperkirakan masih akan menghadapi beberapa kendala dan permasalahan
mendasar, diantara permasalahan mendasar itu adalah belum optimalnya
penyelenggaraan otonomi desa, terutama pembagian kewenangan pemerintah
daerah dan kecamatan dengan desa disertai alokasi pembiayaannya.
Implementasi otonomi desa diperlukan bagi efektivitas pembangunan
ekonomi masyarakat yang sebagian besar hidup di desa-desa. Otonomi desa
akan membuat aparatur pemerintah daerah lebih terbuka dan akuntabel
sehingga lebih tanggap (responsif) terhadap kebutuhan dan aspirasi kemandirian
lokal. Otonomi desa difungsikan secara terukur untuk mengurangi angka
kemiskinan dengan memaksimalkan kontrak kinerja dari setiap SKPD bersama
dengan Kepala Desa. Sebab diharapkan dengan adanya otonomi desa
kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak pada masyarakat miskin dapat
diwujudkan.
Pemberian kewenangan, urusan dan pembiayaan kepada desa secara
kontinyu menjadi solusi yang ditempuh Pemerintah Daerah, agar hasil-hasil
pembangunan desa dapat dirasakan langsung oleh masyarakat desa sesuai
kebutuhannya. Kualitas aparatur desa dalam pelayanannya kepada masyarakat
perlu mendapat perhatian serius, sebagai upayanya adalah dengan memberikan
diklat manajemen keuangan desa, studi karya pembangunan serta diklat-diklat
lainnya dan dengan penerapan aturan PP Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Pemerintahan Desa yang mengatur tingkat pendidikan bagi calon kepala desa
adalah minimal SLTP. Permasalahan lainnya yang masih dihadapi ke depan
adalah tapal batas desa yang sering menyebabkan pertikaian dalam perebutan
potensi ekonomi desa sehingga ditahun 2007 sebanyak 16 desa mendapat
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 27
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
prioritas untuk pembuatan tapal batas desanya. Berakhirnya masa tugas BPD
dan LPM ditahun 2006, yang menghendaki pergantian anggota-anggotanya
merupakan hal yang juga menjadi perhatian ditahun 2007 nanti.
Berdasarkan hasil-hasil survey dan pendataan dalam penyusunan
Strategi Daerah Pembangunan Daerah Tertinggal Kabupaten Gorontalo tahun
2006 terdapat beberapa desa di wilayah kecamatan dari Kabupaten Gorontalo
yang terkategori masih tertinggal, yaitu 9 kecamatan dan 103 desa tertinggal,
dimana perkembangannya telah ditelaah berdasarkan beberapa indikator yang
dianggap mempengaruhi keberadaan dari setiap desa yang relatif kurang baik
dibanding dengan desa lain dalam skala nasional dan penduduknya pun relatif
tertinggal.
Menghadapi permasalahan di atas, maka ditempuh beberapa kebijakan
dan strategi pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo ke depan
yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan pembangunan yang
selanjutnya dijabarkan secara operasional oleh masing-masing Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD). Kebijakan dimaksud secara umum berupa : 1).
Pemihakan kepada masyarakat , 2). Percepatan pembangunan dan pelayanan
kepada masyarakat, 3). Pemberdayaan masyarakat dan lembaga ditingkat desa.
Sedangkan strategi dimaksud berupa : 1). Strategi penataan berkelanjutan, 2).
Strategi pemenuhan hak dasar rakyat, 3). Strategi penciptaan landasan
pembangunan yang kokoh.
Dengan kebijakan dan strategi tersebut diharapkan desa-desa yang ada
di wilayah kecamatan dari kabupaten Gorontalo yang terkategori masih tertinggal
akan menjadi berkembang sehingga mampu menikmati hasil-hasil pembangunan
secara baik dan maksimal. Namun demikian didalam implementasinya kedepan
masih terdapat kendala, yaitu sumber-sumber pembiayaan yang terbatas
sehingga sangat diharapkan adanya alokasi anggaran baik dari pemerintah
provinsi maupun pemerintah pusat.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 28


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Sasaran :
Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam penguatan otonomi desa dan
pembangunan desa tertinggal pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Sasaran pembangunan dalam penguatan otonomi desa di tahun 2007 adalah :
1. Meningkatnya sumber-sumber penerimaan keuangan desa melalui sharing
dana DAU kabupaten ke desa.
2. Terciptanya check and balance dan penataan kelembagaan
penyelenggaraan pemerintahan desa.
3. Meningkatnya pemahaman aparatur pemerintah desa dalam perencanaan
pelaksanaan pembangunan.
4. Meningkatnya pemahaman aparatur pemerintah desa dalam pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
5. Tertatanya batas-batas desa dengan penyediaan tapal batas pada 16 desa.

Sasaran pembangunan desa tertinggal dalam pembangunan di tahun 2007


adalah :
1. Optimalnya pelaksanaan pembangunan di pedesaan.
2. Penguatan kelembagaan masyarakat desa.
3. Terbangunnya kemitraan masyarakat desa, LSM dan dunia usaha dalam
usaha pelestarian dan perlindungan sumber daya alam.
4. Pengembangan pengetahuan masyarakat desa melalui penerapan teknologi
tepat guna.
5. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa khususnya
kaum perempuan.
6. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui penyediaan sarana dan
prasarana dasar di desa.
7. Meningkatnya ekonomi masyarakat desa melalui bantuan modal untuk Usaha
Kecil/Menengah (UKM) maupun Industri Kecil Rumah Tangga.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 29


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Arah Kebijakan, Fokus dan Kegiatan Prioritas
Penguatan otonomi desa dalam pembangunan di tahun 2007 diarahkan untuk:
1. Pemberian dana alokasi desa guna terciptanya akselerasi pembangunan
dan pengentasan kemiskinan, antara lain melalui “Program Sandiri (Desa
Mandiri)”.
2. Pemberian pedoman pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
desa.
3. Pemberian fasilitas dan supervisi penyelenggaraan pemerintahan desa.
4. Pembuatan tapal batas pada 16 desa yang menjadi prioritas.

Pembangunan desa tertinggal dalam pembangunan di tahun 2007 diarahkan


untuk :
1. Peningkatan sumber daya manusia Lembaga masyarakat pada desa-desa
yang terkategori masih tertinggal.
2. Peningkatan akses usaha permodalan bagi masyarakat pada desa-desa
yang terkategori masih tertinggal.
3. Peningkatan partisipasi masyarakat di desa tertinggal.
4. Peningkatan akses perekonomian bagi desa-desa yang terkategori masih
tertinggal.

9. Reformasi Birokrasi
Pelaksanaan pembangunan dewasa ini sangat sarat dengan issu
demokratisasi dan transparasi dari para penyelenggaran pembangunan itu
sendiri. Masyarakat semakin memahami perannya dan kepentingannya didalam
pelaksanaan pembangunan. Oleh karena itu mewujudkan sistem
kepemerintahan yang bersih dan berwibawa mutlak harus dikedepankan dalam
meningkatkan pelayanan publik dan menjawab semua tantangan yang ada.
Pemerintahan yang bersih dan demokratis diwujudkan melalui upaya
Reformasi Birokrasi yakni penyelenggaraan pemerintahan yang bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme dengan cara menegakkan supremasi hukum tanpa
pilih kasih yang disertai dengan upaya mengembangkan nilai, norma dan etika
lokal sebagai sumber hukum dalam masyarakat.
Menciptakan penyelenggaraan pemerintah yang akuntabel terhadap rakyat,
mengembangkan transparan kepada publik, dalam hal ini hukum dan peraturan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 30
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
harus ditegakan, membangun hubungan checks and balances (kontrol
keseimbangan) kelembagaan penyelenggaran pemerintahan dan lembaga politik
maupun kemasyarakatan secara optimal.

Sasaran :
1. Penataan struktur pemerintahan daerah yang efektif dan efisien.
2. Penciptaan pemerintahan bersih dari kolusi, korupsi, nepotisme dan
berwibawa.
3. Penegakan hukum dan penerapan budaya taat hukum (legal culture).
4. Pengembangan nilai, norma dan etika lokal
5. Optimalisasi hubungan chek and balance (kontrol keseimbangan) diantara
lembaga – lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan antara
pemerintah dengan masyarakat.
6. Penghormatan dan pengakuan atas hak – hak azasi manusia
7. Optimalkan peran media masa dalam menjalankan fungsi kontrol sosial

Arah Kebijakan, Fokus dan Kegiatan Prioritas


1. Penataan struktur pemerintahan yang demokratis, bersih dan berwibawa
2. Pemantapan kehidupan berbangsa dan penanganan masalah aktual,
pemantapan kehidupan berdemokrasi.
3. Penegakan hukum dan penerapan budaya taat hukum (legal culture).
4. Pengembangan nilai, norma dan etika lokal
5. Optimalisasi hubungan check and balances (kontrol keseimbangan) diatara
lembaga-lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan antara
pemerintah dengan masyarakat
6. Program Optimalisasi peran media masa dalam menjalankan fungsi kontrol
sosial

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 31


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
BAB 3
KERANGKA EKONOMI MAKRO
DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Kondisi ekonomi makro dan pembiayaan pembangunan memberikan


gambaran kondisi kondisi tahun 2005, perkiraan tahun 2006 dan 2007, serta
kebutuhan investasi yang diperlukan dalam pembiayaan pembangunan.
Gambaran ini dicapai melalui strategi, kebijakan dan berbagai prioritas
pembangunan yang ditempuh untuk menghadapi tantangan pembangunan
dalam rangka pencapaian sasaran tahun 2007.

A. KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2005 DAN PERKIRAAN


TAHUN 2006 dan 2007

Perkembangan ekonomi Kabupaten Gorontalo pada pertengahan tahun


2005 sempat goncangan sebagai akibat kenaikan harga bahan bakar minyak
yang sangat mempengaruhi stabilitas ekonomi daerah dan negara. Kenaikan
harga BBM yang rata-rata mencapai lebih dari 100 % dibarengi oleh
melonjaknya harga kebutuhan pokok masyarakat sehingga mengakibatkan
menurunnya daya beli masyarakat. Perekonomian daerah mulai membaik
kembali hingga memasuki triwulan II tahun 2006. Membaiknya perekonomian
daerah tak lain diakibatkan oleh keunggulan ketahanan sektor basic yakni
pertanian, yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap perekonomian daerah
dan penyerapan tenaga kerja dan mempunyai keunggulan produksi yang tidak
rentan terhadap isu stabilitas. Pada tahun 2005 perekonomian daerah tumbuh
6,57%, lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2004 yakni 6,04%
dan diprediksikan pada tahun 2006 perekonomian daerah dapat tumbuh stabil
hingga mencapai 6,72% dan 6,74% pada tahun 2007.
Arahan program pembangunan yang lebih menitik beratkan kepada
revitalisasi pertanian dan peningkatan sumber daya manusia sebagai prime
mover program diperkirakan akan semakin memperkuat perekonomian daerah,
menurunkan jumlah pengangguran dan kemiskinan pada tahun 2006. Strategi
penanggulangan kemiskinan dengan cakupan program dan lingkup kegiatan
yang lebih mengarah kepada pemberdayaan dan peningkatan etos kerja
diharapkan mampu mengangkat perekonomian masyarakat lapisan bawah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 32
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
ataupun masyarakat pedesaan. Jumlah KK miskin yang masih relatif tinggi
mencapai 34% pada tahun 2005 diharapkan dapat ditekan menjadi 32% pada
tahun 2006 dan diproyeksikan pada tahun 2007 dapat diturunkan menjadi
27,99%.
Pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil pada tahun 2004 dan 2005
ternyata belum mampu menciptakan lapangan kerja yang memadai dan
seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja. Pada tahun 2005 jumlah
pengangguran masih mencapai 103.787 jiwa atau 37,22% dari jumlah angkatan
kerja. Berdasarkan arahan program seperti yang diuraikan pada bagian
terdahulu maka diprediksikan pada tahun 2006 jumlah pengangguran akan
mengalami penurunan hingga menjadi 36,22% dan 35,22% pada tahun 2007 .
Menurunnya jumlah pengangguran diharapkan akan berdampak pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga angka kemiskinan yang
mencapai 34% pada tahun 2005 dapat ditekan menjadi 32% pada tahun 2006
dan 27,99% pada tahun 2007.

Indikator ekonomi makro, hasil capaian tahun 2005 dan prediksi tahun 2006
dan 2007

Capaian Prediksi
Idikator Ekonomi Makro
2005 2006 2007

Pertumbuhan Ekonomi 6,70 6,72 6,74


PDRB Harga Konstan (Rp.000.000) 1.122,72 1.216.770 1.298.780
Income Pekapita (Rp) 2.506.761 2.854.455 3.046.845
Jumlah KK Miskin (KK) 38.904 37.236 33.349
% Terhadap jumlah KK 34,00 32,00 27,99
Jumlah Pengangguran 103.787 102.277 100.716
% Terhadap Angkatan Kerja 37,22 36,22 35,22

B. LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL TAHUN 2007


Kondisi ekonomi Kabupaten Gorontalo tahun 2007 akan dipengaruhi oleh
lingkungan eksternal dan internal sebagai berikut :
1. Lingkungan Eksternal
- Harga migas

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 33


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Secara kontinyu, pembangunan di Kabupaten Gorontalo telah
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Kenaikan harga migas
disatu sisi berpengaruh terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok namun
disisi lainnya kenaikan harga tersebut diimbangi pula oleh kenaikan harga
produksi bahan baku yang menguntungkan usaha masyarakat sebagai
sentra produksi bahan baku.
- Kebijakan fiskal dan moneter
Kebijakan fiskal dan moneter cenderung mengakibatkan meningkatnya
nilai suku bunga perbankan sehingga melemahkan iklim investasi.
- Perdagangan bebas
Pemberlakuan Zone Free Trade Area (Perdagangan bebas) memberikan
peluang seluas-luasnya terhadap masuknya produk-produk asing yang
menuntut upaya peningkatan kualitas produk daerah untuk dapat
bersaing.
2. Lingkungan Internal
Pertumbuhan ekonomi daerah lebih dipengaruhi oleh kondisi geografis
wilayah, karakteristik usaha daerah dan masyarakat serta kebijakan
pembangunan daerah. Perekonomian daerah yang masih didominasi oleh
kontribusi sektor pertanian menjadi basis kekuatan untuk tetap tumbuh
positif. Potensi sumber daya baik lahan maupun SDM (dari segi kuantitas)
cukup besar disamping produk pertanian itu sendiri lebih dapat bersaing
dan tidak rentan terhadap isu stabilitas. Kebijakan pemerintah daerah untk
menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu prime mover pembangunan
diharapkan akan lebih memperkuat sektor ini dalam menopang
perekonomian daerah tahun 2007.
Disamping itu, stabilitas daerah yang aman dan kemudahan sistim perizinan
usaha memberikan jaminan terhadap iklim investasi pada tahun 2007.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 34


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
C. TANTANGAN POKOK
Beberapa kemajuan yang telah dicapai tahun sebelumnya dan permasalahan
pokok yang masih dihadapi serta faktor eksternal dan internal yang dikemukakan
diatas makan tantangan pokok yang dihadapi tahun 2007 adalah sebagai berikut
1. Mengentaskan Kemiskinan dan Penciptaan Lapangan Kerja.
Dengan jumlah peduduk miskin yang cenderung meningkat pada tahun
sebelumnya maka upaya pemberdayaan masyarakat miskin akan
ditingkatkan. Upaya pengentasan kemiskinan dilaksanakan lintas sektor,
lintas SKPD hingga level pemerintahan paling bawah (kepala desa dan
kelurahan). Pengentasan kemiskinan tidak hanya menjadi ukuran kinerja
lembaga teknis tetapi menjadi tanggung jawab bersama termasuk lapisan
masyarakat sehingga fokus utamanya tidak hanya mengatasi permasalahan
sosial tetapi juga ikut menumbuhkan kepedulian sosial.
Demikian juga jumlah pengangguran yang cenderung meningkat dengan
lapangan kerja yang terbatas, memerlukan upaya-upaya untuk penciptaan
lapangan kerja baru, peningkatan kualitas tenaga kerja serta mendorong
minat masyarakat utamanya generasi muda untuk berwirausaha dan tidak
bergantung kepada lapangan kerja formal.
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah merupakan modal utama pembangunan dan
dapat pula menjadi beban pembangunan apabila tidak dapat ditingkatkan
dari segi kualitas. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia akan
ditempuh melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
3. Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Stabilitas ekonomi yang rentan dipengaruhi oleh stabilitas sosial dan politik,
merupakan suatu tantangan untuk memacu dan mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah. Upaya yang akan dilaksanakan adalah memberikan
jaminan berinvestasi dengan terpeliharanya stabilitas keamanan daerah.

D. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2007


Kebijakan ekonomi makro tahun 2007 diarahkan untuk mengefektifkan
pengelolaan fiskal daerah guna meningkatkan kemampuan ekonomi dalam
menciptakan lapangan kerja, mengurangi jumlah penduduk miskin dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 35
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Kondisi kemampuan fiskal yang semakin terbatas menuntut upaya-upaya
efektifitas pengelolaan dengan mempertajam prioritas pembangunan kedalam
kegiatan-kegiatan yang memberi dampak besar bagi masyarakat luas. Dampak
yang diharapkan tidak hanya dari segi ekonomi tetapi mempertimbangkan pula
aspek-aspek sosial yang ikut mempengaruhi stabilitas ekonomi.
Kualitas pertumbuhan ekonomi ditingkatkan melalui pemerataan
pembangunan ke seluruh wilayah untuk optimalisasi pemanfaatan sumber daya
lokal sehingga tercipta keunggulan dan daya saing komoditas masing-masing
wilayah. Implementasi otonomi desa dengan Pola pemberdayaan melalui
program Desa Mandiri serta bantuan langsung masyarakat diarahkan untuk
dapat menumbuhkembangkan industri kecil dan dan rumah tangga.
Penciptaan dan perluasan lapangan kerja untuk menanggulangi besarnya
jumlah pengangguran akibat pertumbuhan angkatan kerja yang belum
berimbang dengan ketersediaan lapangan kerja menjadi prioritas kebijakan
ekonomi makro tahun 2007. Pandangan positif bahwa pengangguan merupakan
salah satu sumberdaya pembangunan dan bukan beban pembangunan,
diarahkan melalui upaya peningkatan kualitas ketenagakerjaan melaui pelatihan
dan bantuan modal usaha bagi pemuda produktif setiap kecamatan. Pola seperti
ini sangat sinergis dengan upayan pengentasan kemiskinan.

C. PROYEKSI EKONOMI TAHUN 2007


Dengan arah kebijakan ekonomi makro diatas serta memperhatiakn
lingkungan eksternal dan internal, prosfek ekonomi tahun 2007 adalah sebagai
berikut :
1. Pengangguran dan Kemiskinan
Program pembangunan yang menjadi prioritas terkait langsung maupun
secara tidak langsung dengan upaya mengurangi penduduk miskin dan
pengangguran. Jumlah penduduk miskin yang berjumlah 34 % pada tahun
2005 diperkirakan menurun menjadi 27,99 % pada tahun 2007. Demikian
juga jumlah pengangguran yang mencapai 37,22% pada tahun 2005
diperkirakan menurun menjadi 35,22% pada tahun 2007.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Upaya untuk mendorong berkembangnya investasi dengan memberikan
peluang untuk bertumbuh kembangnya usaha kecil dan menengah serta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 36
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
ditunjang oleh upaya pemberdayaan masyarakat dengan interfensi yang
menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraannya maka diperkirakan perekonomian Kabupaten Gorontalo
pada tahun 2007 tetap stabil dengan pertumbuhan yang positif dengan angka
7,10%. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 diperkirakan mencapai
angka 7,08%, lebih tinggi dbandingkan dengan capaian tahun 2005 yakni
7.06%. Income perkapita pada tahun 2006 diperkirakan meningkat menjadi
Rp. 3.234.810,39 lebih tinggi dibandingkan tahun 2005 yakni
Rp. 2.809.218,37. Dan diprediksi income perkapita pada tahun 2007 dapat
mencapai Rp. 3.724.876,91. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya
kontribusi sektor pertanian antara lain adanya kenaikan harga komoditi
jagung dan padi.
3. Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi sangat rentan dipengaruhi oleh stabilitas sosial, stabilitas
politik dan keamanan. Perekonomian daerah Kabupaten Gorontalo pada
tahun 2007 akan tetap stabil, dilatarbelakangi oleh pengalaman tahun-tahun
sebelumnya bahwa walaupun Kabupaten Gorontalo berada disekitar daerah
rawan konflik, namun situasi tersebut tidak berpengaruh terhadap stabilitas
daerah. Namun demikian, langkah-langkah untuk tetap memelihara dan
menjaga stabilitas daerah terus dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi dan usaha masyarakat. Salah
satu kebijakan yang telah ditempuh dalam rangka memelihara stabilitas
daerah adalah dibentuknya Komunias Intelejen Daerah (KOMINDA) yang
menjadi wadah koordinasi antara instansi strategis daerah dalam kegiatannya
melakukan intelejen terhadap setiap permasalahan yang terjadi ataupun
mungkin akan terjadi, serta memberikan langkah kebijakan yang dilakukan
dalam rangka dan upaya membantu pemerintah untuk menjaga dan
memelihara kedaulatan, persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan
negara kesatuan republik indonesia.
4. Kebutuhan Investasi dan Sumber Pembiayaan
Untuk membiayai pertumbuhan ekonomi sebesar 6,74% pada tahun 2007
dibutuhkan investasi sebesar Rp.1,051 triliun. Dari jumlah tersebut
diharapkan 60% atau Rp.631 milyar berasal dari investasi swasta termasuk
masyarakat dan 40% atau Rp.420 milyar berasal dari investasi pemerintah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 37
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Peran serta investasi swasta dan masyarakat dioptimalkan melalui
peningkatan peran dan kerjasama lembaga swasta serta pemberdayaan
usaha rumah tangga, usaha kecil dan menengah. Sedangkan investasi
pemerintah dapat dicapai melalui optimalisasi pengelolaan Pendapatan Asli
Daerah serta harapah kebijakan pemerintah pusat akan peningkatan dana
perimbangan. Secara garis jumlah investasi pemerintah berdasarkan sumber
pembiayaan untuk tahun 2007 adalah APBN sejumlah Rp.210,3 milyar,
APBD Provinsi sejumlah Rp.126,2 milyar dan APBD Kabupaten sejumlah
Rp.84,1 milyar.

D. ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


Kebijakan pengelolaan keuangan daerah mengacu kepada amanat
Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan dan
daerah, sehingga untuk tahun 2007 fokus pembiayaan adalah :
1. Arah Kebijakan Pengalokasian Dana Perimbangan
Dana perimbangan yang nilainya semakin terbatas dibandingkan dengan
kebutuhan pembiayaan yang semakin meningkat setiap tahunnya
memerlukan strategi dan kebijakan yang tepat dalam pengalokasiannya.
Proporsi pengalokasian dana perimbangan sejak diberlakukannya otonomi
daerah rata-rata adalah 70% untuk untuk belanja pegawai dan 30% belanja
pembangunan. Pengalokasian dana untuk belanja pembangunan
dilaksanakan dengan menghindari inefisiensi program dan inefisiensi
pembiayaan. Program yang dilaksanakan benar-benar mempertimbangkan
manfaat langsung bagi masyarakat serta multiflier efeknya. Demikian pula
dari segi pembiayaan dilaksanakan dengan prinsip efisien dan efektif.

2. Arah kebijakan Pengalokasian Dana Alokasi Khusus


Sebagaimana kebijakan pemerintah pusat bahwa dana alokasi khusus
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai
dengan prioritas nasional. Dana Alokasi Khusus dialokasikan untuk mendanai
program :

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 38


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
a. Pendidikan, untuk menunjang pelaksanaan program wajib belajar (Wajar)
sembilan tahun bagi masyarakat utamanya di wilayah dengan fasilitas
pendidikan yang masih minim ;
b. Kesehatan, untuk meningkatkan aksebilitan dan kualitas pelayanan
masyarakat terutama bagi masyarakat miskin ;
c. Infrastruktur jalan, untuk meningkatkan pelayanan transportasi serta
membuka keterisolasian wilayah ;
d. Infrastruktur irigasi, untuk meningkatkan pelayanan kebutuhan jaringan
irigasi, mendukung revitalisasi pertanian guna mewujudkan ketahanan
pangan daerah ;
e. Infrastruktur air bersih, untuk menyediakan prasarana air bersih
kebutuhan masyarakay pada wilayah-wilayah yang rawan air bersih dan
kekeringan ;
f. Pertanian, untuk meningkatkan sarana dan prasarana pertanian guna
mendukung ketahanan pangan dan agribisnis ;
g. Kelautan dan Perikanan, untuk meningkatkan sarana dan prasarana
dasar di bidang perikanan ;
h. Prasarana pemerintahan di daerah pemekaran, untuk meningkatkan
kineja daerah danalam menyelenggarakan pembangunan dan
melaksanakan pelayanan publik ;
i. Lingkungan hidup, untuk meningkatkan kualitas kelestarian lingkungan
hidup.

5. Dana Alokasi Khusus Kecamatan, Desa dan Kelurahan


Pelimpahan sebahagian tugas pembantuan kepada pemerintah kecamatan,
desa dan kelurahan ditungjang melalui pengalokasian Dana Alokasi Khusus
bagi setiap kecamatan, desa dan kelurahan. Kebijakan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas kelembagaan kecamatan, desa dan kelurahan. DAK
kecamatan, desa dan kelurahan dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah untuk membiayai penguatan kelembagaan kecamatan,
desa dan kelurahan yang mencakup biaya operasional dalam meningkatkan
pelayanan publik serta kegiatan khusus dalam rangka pengembangan produk
unggulan kecamatan, pembangunan infrastruktur desa dengan sharring
dana swadaya masyarakat dan pengentasan kemiskinan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah 39
Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
BAB 4
KAIDAH PELAKSANAAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2007 merupakan


acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah, Instansi Vertikal maupun lembaga
non pemerintah dan masyarakat termasuk dunia usaha sehingga tercapai sinergi
dalam pelaksanaan pembangunan.
Untuk itu ditetapkan kaidah pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah, Instansi Vertikal maupun lembaga non
pemerintah dan masyarakat termasuk dunia usaha berkewajiban
melaksanakan program-program RKPD Tahun 2007 dengan sebaik-baiknya.
2. Bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal RKPD Tahun 2007
merupakan acuan dan pedoman dalam menyusun kebijakan publik, baik
berupa kerangka regulasi maupun kerangka anggaran dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2007.
3. Masyarakat luas dapat berperan serta seluas-luasnya dalam perancangan
dan perumusan kebijakan umum yang nantinya akan dituangkan dalam
produk Peraturan Daerah. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan,
masyarakat luas dan dunia usaha dapat berperan serta dalam pembangunan
yang direncanakan. Masyarakat luas juga dapat berperan serta untuk
mengawasi pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.
4. Dalam membuat Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, SKPD
wajib melakukan penjaringan aspirasi masyarakat dan dunia usaha dalam
forum-forum konsultasi publik (public hearing), dan forum lintas pelaku sesuai
dengan kebutuhannya masing-masing.
5. Pada awal tahun pelaksanaan pembangunan tahun 2007, SKPD, Camat,
Lurah dan Kepala Desa wajib membuat kontrak kinerja dalam rangka
pelaksanaan RKPD ini sesuai fungsi dan kewenangan masing-masing.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 40


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
6. Pada akhir tahun anggaran 2007, SKPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa
wajib mengevaluasi kinerja dan melaporkannya hasil yang telah dicapa.
7. Untuk menjaga efektifitas pelaksanaan program, SKPD, Camat, Lurah dan
Kepala Desa wajib melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan
melakukan tindakan koreksi yang diprlukan dan melaporkan hasil-hasil
pemantauan secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Bupati Gorontalo.
BAB 5
PENUTUP

Melalui penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)


Kabupaten Gorontalo Tahun 2006 diharapkan telah mampu mengakomodir
berbagai kebutuhan prioritas pembangunan berdasarkan perkembangan
aspirasi dan kehendak masyarakat sehingga pelaksanaan kebijakan
pembangunan di daerah benar-benar mencerminkan potensi dan prospek
yang dimiliki serta berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Upaya
peningkatan kinerja diharapkan lebih efektif dan optimal untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu diharapkan perlunya dukungan semua pihak agar
program-program yang telah ditetapkan dapat direalisasikan secara optimal
dan mencapai sasaran karena keberhasilan pelaksanaannya sangatlah
tergantung kepada sikap mental, tekad, semangat dan disiplin dari semua
pihak.
RKP Tahun 2007 berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan
31 Desember 2007.

Limboto, Januari 2007

BUPATI GORONTALO

DAVID BOBIHOE AKIB

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 41


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007
Lampiran
Matriks Prioritas, Fokus dan Kegiatan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Tahun 2007

Rencana Kerja Pemerintah Daerah 42


Kabupaten Gorontalo Tahun 2007

You might also like