You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini semakin banyak binatang-bintang mulai punah salah satu


diantaranya adalah kura-kura(Repti). Binatang tersebut banyak para kolektor dan
diperjual belikan dengan bebas untuk bahan konsumsi. Untuk menghindari
punahnya binatang ini, maka perlu menggalakkan budi daya kura-kura terutama
jenis kura-kura yang berada di Indonesia pada kususnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja yang perlu kita ketahui tentang kura-kura?


2. Apa saja jenis kura-kura yang berada di dunia?
3. Bagaimanakah cara perawatan kura-kura yang paling sesuai?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengenal bagian-bagian tubuh pada kura-kura


2. Mengetahui jenis / macam kura-kura yang ada di dunia
3. Mengetahui cara pembudidayaan dan peranakan kura-kura

D. Manfaat Penelitian

1. Menambah pengetahuan kita tentang aneka ragam kura-kura


2. Agar kita dapat melestarikan kura-kura sehingga tidak cepat punah

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Kura-kura: Fakta dasar dan perawatan kesehatan

Kebanyakan kura-kura brazil (red ear slider) yang diperdagangkan ditakdirkan mati
prematur sejak mereka menetas. Mayoritas kura-kura ini dijual kepada
penjual yang tidak berpengetahuan dan lalu mereka menjual kura-kura
ini kepada pembeli tanpa informasi perawatan yang cukup.
Tortoise Trust menginginkan adanya penerapan hukum bahwa semua hewan
eksotik hanya dapat dijual jika disertakan petunjuk tentang dasar pemeliharaannya
yang tepat. Setiap tahun ada tiga sampai empat juta kura-kura brazil yang diekspor
dari Amerika. Kebanyakan mereka berasal dari peternakan di Louisiana dan
Mississippi. Para penangkap kura-kura alam yang juga menyediakan stok pengganti
untuk peternakan ini juga bertanggung jawab atas pengumpulan 25.000 – 30.000
kura-kura dewasa setiap minggunya untuk diekspor ke pasar makanan di luar negeri
(khususnya di Asia Timur).

Peternakan komersil kura-kura biasanya memiliki beberapa kolam buatan


yang mana setiap kolamnya dapat berisi sampai 13.000 kura-kura petelur dewasa.
Tingkat kematian yang sangat tinggi yang terjadi setiap tahun disebabkan oleh stres,
penyakit, kelainan gizi makanan, ketidakcukupannya ketinggian air dan populasi
yang terlalu padat. Air, yang perlu mendapat perhatian khusus karena tingginya
kontaminasi oleh bermacam-macam organisma penyakit.

Tingginya tingkat kelebihan dari kura-kura dewasa yang rumahnya tidak


diinginkan, tapi ribuan bayi kura-kura terus diternakan setiap tahunnya
memperburuk masalah kemanusian. Kebanyakan bayi kura-kura akan mati dalam
jangka waktu 3-6 bulan, tapi hanya sebagian yang bisa bertahan dari
ketidakcukupan akomodasi.

2
Populasi alami kura-kura sudah banyak mengalami tekanan yang intensif
dari hilangnya habitat karena manusia. Luasnya penyebaran dan tidak adanya
pengontrolan pengambilan/pengumpulan untuk perdagangan membuat populasi
kura-kura makin tertekan lebih parah. Kura-kura dapat dimulai sebagai mahluk kecil
yang kelihatannya dapat dipelihara di tempat yang kecil dan murah. Tetapi setelah
mereka dewasa, mereka berkembang menjadi ukuran yang cukup besar 30cm dan
itu bukan hal yang luar biasa. Dengan ukuran ini mereka membutuhkan tempat yang
luas pula, mahalnya biaya alat-alat penyaringan/filter serta mahalnya biaya yang
harus kita keluarkan seiring waktu.

Sangat berguna untuk diperhatikan, bahwa anak kura-kura hanya berharga


dua dollar saja (duapuluh ribu rupiah) untuk membelinya pertama kali. Tetapi
biayanya akan menjadi paling sedikit seratus kali lipat dari harga pembelian awal
untuk merawat kura-kura dewasa dengan baik (aquarium, pemanas, lampu dan
filter). Ini belum termasuk kemungkinan biaya tambahan untuk pergi ke dokter
hewan dan makanannya. Dengan harga yang murah, kura-kura sering langsung
dibeli tanpa pikir panjang – berapa banyak orang mengambil komitmen ini jika
mereka tahu apa yang termasuk dalam pemeliharaan kura-kura yang benar?

Memang tidak ada salahnya memelihara kura-kura sebagai hobi jika kamu
ingin benar-benar merawat kura-kura tersebut dengan serius dan menyediakan
lingkungan yang mendukung untuk kura-kura tersebut. Ada ribuan kura-kura sangat
membutuhkan orang-orang yang dapat memberikan perawatan dengan baik. Kura-
kura adalah binatang pintar yang dapat berharga untuk dipelihara. Yang harus kita
lakukan adalah tidak mendukung perdagangan kura-kura.

Pengenalan Dasar Kura-Kura


Struktur dan fungsi kura-kura

Dari mana asal kura-kura? Pertama kali kura-kura muncul di bumi pada masa zaman
triasik, kurang lebih dua ratus tahun yang lalu. Di pertengahan masa jurasik, kura-
kura primitif triasik ini berevolusi menjadi dua grup utama: leher menyamping (side-
necked) – pleurodira dan leher melengkung (arch-necked) – crytodira. Sampai

3
sekarang kedua grup itu masih ada. Perbedaan antara dua grup ini sangat jelas.
Seperti yang dijelaskan pada namanya, perbedaannya terletak pada cara mereka
menarik lehernya ke tempurung mereka.

Pada saat ini ada lebih dari dua ratus tujuh puluh spesies kura-kura yang
masih hidup sampai sekarang. Ukurannya antara dari yang kecil Afrika Selatan
Homopu signatus speckled padloper yang ukuran maksimum hanya 9.6 cm sampai
kura-kura besar seperti penyu leatherback (dermochelys coriacae) yang ukurannya
dapat mencapai hampir 3 meter. Mereka semua mempunyai keunikan tersendiri
tetapi yang jelas mereka terpisah dari anggota reptilia lainnya.

Kerangka

Karakteristik utama yang membedakan chelonia dengan reptil lainnya adalah


adanya tulang dan kantong tempurung. Tempurung ini dibentuk dari dua komponen
utama, cangkang atas (carapace) dan dasar(plastorn) yang dihubungkan oleh tulang
ridges. Tulang cangkang terdiri dari gabungan tulang iga dan vertabrata. Sedangkan
tulang bagian dasarnya(plastorn) terdiri dari tulang abdominal dan clavicle. Tetapi
tidak semua kura-kura memiliki tempurung yang keras dan bertulang. Beberapa
kura-kura mempunyai tempurung yang fleksibel. Diantaranya adalah beberapa kura-
kura air yang mempunyai kura-kura tempurung lunak (softshell) dan penyu

4
leatherback. Bentuk tempurung pelindung yang keras menjadi dominasi di kura-
kura darat dan jarang yang ada memperlihatkan fleksibilitas pada termpurungnya.
Kebanyakan anakan kura-kura darat mempunyai fenestra (daerah terbuka) antara
tulang cangkang (carapace)dan menyatu pada masa tuanya. Tetapi pada pancake
tortoise (Malacochersus tornieri) daerah terbuka ini dipertahankan sampai dewasa.
Spesies lainnya yang mempertahankan fenestra selama hidupnya adalah Manoria
impressa, kura-kura darat tortoise dari Asia.

Keunikan lainnya yang penting pada kura-kura adalah pectoral dan


pelvic gridles yang dibatasi/dilindungi dalam tulang iganya. Orientasi vertikalnya
memberi dukungan dari dalam untuk tempurungnya dan memberi ventral anchor
yang kuat untuk lengan-lengan dan otot-otot. Tulang lengan dari kura-kura sedikit
berbeda dengan vertebrata lainnya.

Dua lapisan lainnya yang melindungi bagian dalam tempurung adalah


lapisan tengah dan lapisan luar. Lapisan tengah kaya akan ujung ujung syaraf dan
pembuluh-pembuluh darah yang kecil. Lapisan pelindung luar dari lapisan keratin
yang terkenal dengan sebutan skat (scutes) atau juga sering disebut laminae. Skat ini
diatur dalam beberapa seri. Setiap seri mempunyai nama masing-masing. Rata-rata
ada 54 skat eksternal. Keliman/pertemuan skat luar ini tidak secara tepat dilapisi
atau simetris dengan struktur tempurung di bawahnya. Skat ini menyediakan sebagai
penguat tambahan yang telah diturunkan dari struktur kubah tempurung yang kuat.
Tulang cangkang yang rata-rata ada 50, bersama lapisan skat luar yang terus tumbuh
seumur hidup, walaupun pertumbuhannya melambat di hari tua. Pertumbuhan ini

5
bisa dengan pertambahan keratin dibawah skat yang ada. Pertumbuhan baru
berwarna pucat kadang-kadang berwarna dadu oleh karena adanya sel darah di
daerah pertumbuhan itu dan mudah dideteksi secara visual. Bertolakan dengan
kepercayaan yang populer, kura-kura tidak dapat ditebak umurnya bedasarkan
menghitung lingkaran-lingkaran yang terlihat pada skat-skatnya. Beberapa
lingkaran/cincin pertahun mungkin ada dalam masa periode pertumbuhan cepat.
Pada spesimen yang sudah tua, kerusakan yang termakan waktu akan
menghapus bersih tanda-tanda ini. Karapas kura-kura dibentuk dari kehidupan benar
tisu yang sangat sensitif. Cara yang lama yang pernah dilakukan seperti mengebor
atau mengikat kura-kura menyebabkan rasa yang menyakitkan bagi mereka. Dan ini
juga membuka tisu lapisan tengah dan tulang dibawahnya dan dapat menyebabkan
resiko infeksi yang sangat serius.

Satu fakta yang paling menarik adalah kura-kura mempunyai kapasitas untuk
meregenerasi tulang dan tisu keratin secara spontan. Informasi ini sangat berguna
dalam memperbaki kerusakan yang terjadi pada tempurung. Pada saat luka yang
parah, matinya lapisan horny dan bony akan terjadi. Epidermis yang sehat di sekitar
luka akan tumbuh dibawah tulang yang mati yang akhirnya diganti. Epidermis baru
lalu dikeratin dan tulang baru dibentuk dibawahnya. Yang sangat mencengangkan
kura-kura dapat mengganti kira-kira sepertiga dari tempurung dalam satu atau dua
tahun melalui proses ini.

Skat (Scutes)

Ada banyak variasi dalam bentuk skat, warna, ukuran dan bentuk di antara
spesies dan genera. Terminologi skat berguna untuk mengidentifikasi spesies dan
untuk dokter hewan menerangkan daerah luka atau infeksi dsb. Sayangnya,
teminologi ini tidak universal karena adanya variasi nama yang digunakan oleh
bermacam-macam authorities. Bentuk penamaan skat yang umum adalah sebagai
berikut:

6
Di cangkang (carapace) biasanya ada lima single skat yang berada tengah
yang dikenal sebagai vertebarl. Dan ini diapit oleh dua jalur skat pleural yang juga
disebut costal. Lalu diikuti oleh seri seri skat kecil di sekitar ujungnya yang
umumnya dikenal sebagai marginal atau peripheral

Di beberapa genera, ada satu skat, kadang berukuran kecil, skat


nuchar(cervical) terdapat pada ujung cangkang tepat diatas leher dan skat
supracaudal yang mungkin terpisah terdapat tepat di atas ekor. Adanya atau
tidaknya skat nuchal dapat menjadi clue penting dalam pengidentifikasian
spesies/taxa/genus. Contohnya, semua spesies dalam genus Testudo memiliki skat
nuchal/cervical tetapi untuk genus Geochelone tidak ada.

Perlindungan plastorn disusun dalam enam pasang yaitu gular, humeral,


pectoral, abdominal, femoral dan anal shield. Pelindung kecil dekat kaki depan
adalah skat axillary dan pelindung di depan paha adalah skat inguinal.

7
Berdasarkan karapas dan struktur kerangka plastron, beberapa jenis kura-
kura telah berevolusi pada mekanisma pertahanan yang luar biasa. Yang paling
terkenal adalah kura-kura kotak Amerika Utara (North American turtle box).
Mereka dipanggil seperti itu karena mereka memiliki plastron berengsel yang benar-
benar fleksibel sehingga plastronnya dapat tertutup dengan rapat. Ketika plastronnya
tertutup, kura-kura ini seperti kotak ornamen sehinga mereka dinamakan kura-kura
kotak. Dengan cara inilah mereka melindungi bagian yang mudah diserang – cukup
untuk menghalangi semua pemangsa bahkan pemangsa yang paling gigih sekalipun.
Cari ini juga dipakai oleh kura-kura kotak Asia yang termasuk dalam genus Cuora.
Berapa jenis yang memiliki engsel yang sama adalah kura-kura darat hinge-back
tortoise(kinixys), kura-kura spider(pyxis arachnoids)

Sistem Pernafasan

Paru-paru terletak pada punggung dalam kura-kura di sepanjang karapasnya


dan letaknya juga tepat di atas isi perut atau organ dalam lainnya. Tidak seperti
veterbrata lainnya, bentuk kura-kura yang unik ini mencegah mereka bernafas
dengan menggunakan gerakan rongga dada. Dan sebagai gantinya, kura-kura darat
bernafas memakai kombinasi cara dimana hewan lainnya berfungsi hanya sebagian
kecil dalam proses sistem pernafasan. Prinsip dalam gerakan ini adalah lengan dan
otot dalam. Inilah salah satu alasan kenapa kenapa kura-kura walaupun
tempurungnya retak parah masih dapat bernafas tanpa ada halangan yang terlihat.

8
Salah satu organ penting pernafasan lainnya adalah gerakan tulang hyoid pada dasar
lidah. Gerakan ini menyebabkan naik turunnya pada kulit leher dan tenggorokan,
membuat perubahan tekanan waktu di darat. Ini tidak seefektif pada sebagian kura-
kura air, karena tekanan luar dari air mengurangi fungsi ini. Tetapi mereka tetap
menggunakan gerakan hyoid untuk mengeluarkan atau memasukan air dari hidung
untuk membantu mencium lokasi makanan dan pada saat kawin dalam air. Beberapa
jenis seperti kura-kura bertempurung lunak dapat mengambil oksigen dari air yang
dihirup ke mulut dan tenggorokan.

Pada kura-kura air, ada hubungan antara jumlah udara dalam kantung
panjang dan cairan disimpan dalam kandung kemih dan kantung kloaka. Kura-kura
mengaturnya untuk mengatur keapungan ke posisi yang diinginkan. Jika jenis
aquatik terkena radang paru-paru, kemampuan mereka untuk berenang atau
menyelam dengan aman langsung terpengaruh. Mereka terlihat sering istirahat pada
satu sisi atau menggunakan waktu yang tidak yang biasanya diatas air terus
menerus.
Radang paru-paru adalah masalah utama bagi semua kura-kura darat dan
kura-kura air dan dapat terjadi. Relatif dengan ukuran badannya paru-paru reptilian
lebih besar daripada dalam total volumennya daripada paru-paru mamalia tetapi
lebih kecil luas permukaan yang berfungsi. Mereka juga tidak memiliki cilia yang
efektif sehingga mereka tidak dapat batuk. Efek ini membuatnya sangat sulit untuk
mengeluarkan ingus(muscus) atau benda asing lainnya. Dan akibatnya, meskipun
radang paru-paru yang ringan pun dapat menjadi parah dengan cepat sekali. Oleh
sebab itu jangan pernah menyepelekan gejala-gejala pernafasan pada kura-kura
seperti megap-megap, pernafasan mulut terbuka dan tidak dapat berenang secara
normal pada jenis aquatik atau ingus keluar dari hidung atau mulut.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Study Pustaka

1. Populasi Dan Sampel


Populasi : Berbagai macam kura-kura
Smapel : kura-kura Brazil

2. Variabel Penelitian
Variable Bebas
Jenis kura-kura yang ada di Indonesia
Varibel Tergantung

Jenis kura-kura yang di ketahui


Variabel Antara

Kura-kura Brazil
Variabel Kanrro

Jenis kura-kura selain kura-kura Brazil


Kura-kura Lokal

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian


Lokasi : Jl. Merpati no.19 Kerten Solo
Waktu Penelitian : 6-8 Desember 2007

C. Teknik Pengumpulan Data


Analisis media elektronik (Internet)
Analisis media masa (Koran dan Majalah)

10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. JENIS KURA-KURA

Leher Panjang Kura-kura Lokal Nebo

Special Salamander Mata-mata

Black Brazil

Galapagos Aligator

11
B. Cara Pembudidayaan dan Perawatan Kura-kura

1. Filtrasi

Salah satu masalah umum yang sering dihadapi pemeliharaan kura-kura


adalah memelihara kwalitas air. Air yang kotor adalah penyebab penyakit
bakteri dan parasit. Aquarium kura-kura yang kotor sangat bau dan menjadi
tambahan yang tidak baik dalam rumah anda. Menguras air secara teratur adalah
satu cara untuk menjaga kebersihan, tetapi proses pengurasan cepat menjadi
pekerjaan yang banyak menyita waktu. Pemecahan praktis adalah dengan
menggunakan mesin penyaring atau filter yang dapat mengurangi frekwensi
pengurasan. Ada tiga jenis filter:

a. Filter undergravel(bawah pasir)

Filter undergravel bekerja sangat baik, tetapi membutuhkan area yang


luas, rendah kepadatan dan air yang mengandung oksigen tinggi. Jenis filter
ini mengunakan pompa udara. Tetapi hanya sesuai untuk anak kura-kura.
Aquarium yang besar harus menggunakan powerhead(pompa air celup)
untuk menggantikan pompa udara.

b. Filter tabung internal(dalam aquarium)

Filter tipe ini cukup murah dan sangat efektif. Gunakan filter berukuran
terbesar di dalam tangki anda. Media filter yang paling baik menurut pengalaman
kami adalah jenis busa (spon). Busa ini dapat dikeluarkan dan dicuci jika tersumbat.

12
c. Filter tabung eksternal(luar aquarium)

Untuk aquarium yang besar filter jenis ini tidak terkalahkan. Sekali
lagi, kami menemukan busa/spon untuk media yang paling efektif tetapi
kombinasi lainnya juga dapat digunakan karena salah satu keuntungan filter
jenis ini adalah keserbagunannya. Badan filter sendiri terletak di luar
aquarium, hanya pipa penghubung ke dalam dan keluar yang dimasukan ke
dalam aquarium. Gunakan filter terbesar yang dapat kamu beli untuk
mendapatkan hasil terbaik, tetapi akan berdampak negatif terhadap biaya
yang harus dikeluarkan. Filter eksternal yang berkekuatan besar tidaklah
murah tetapi sangatlah membantu jika anda memelihara jenis kura-kura
besar di dalam aquarium karena filter itu akan mengurangi kebutuhan
seringnya mengganti air.

2. Pencahayaan

Faktor lain yang sering tidak dipikirkan oleh pemelihara baru (pemula)
adalah pencahayaan. Semua kura-kura dalam ruangan / aquarium atau kolam
membutuhkan semacam cahaya buatan. Silahkan membaca artikel pencahayaan
kami untuk mengetahui lebih mendalam tentang topik ini.

3. Kesehatan dan Penyakit


Lebih dari 85% semua penyakit-penyakit yang ditemukan pada kura-
kura adalah hasil dari akibat rendahnya kebersihan perawatan atau rendahnya
gizi makanan dan kadang-kadang disebabkan oleh keduanya. Air yang kotor
atau pengaturan suhu yang salah sering terjadi dan tidak dapat dijadikan sebagai
alasan. Air yang bersih dan suhu yang cocok dapat dengan mudah dicapai hanya
dengan biaya kecil untuk membeli peralatan pada toko-toko.
Penyakit yang disebabkan oleh makanan yang salah banyak sekali ditemukan
dan menjadi penyebab utama kematian dini. Jika keseimbangan gizi makanan
dapat diberikan seperti yang ditekan sebelumnya, kami telah menemukan spicis
yang dapat bertahan hidup lebih dari 30 tahun dalam perawatan.
Kura-kura dapat menjadi sakit seperti binatang lainnya dan jika mereka sakit

13
anda harus cepat membawanya ke dokter hewan. Pada umumnya penyakit ini
dapat disembuhkan jika terdeteksi secara cepat.
Berikut ini adalah pedoman untuk masalah kesehatan pada umumnya
untuk membantu anda mengidentitikasi binatang sakit yang memerlukan
penyelidikan lebih lanjut dan kemungkinan perawatan selanjutnya. Pedoman ini
bukan dimaksudkan sebagai petunjuk untuk anda melakukan perawatan sendiri.
Semua perawatan kesehatan haruslah dimonitor oleh dokter hewan yang
berkualitas. Metoda perawatan yang akan dibahas hanya sebagai referensi saja
dan dimaksudkan sebagai petunjuk umum sesuai dengan kebiasaan kedokteran
sekarang ini. Juga dapat ditemukan beberapa petunjuk umum untuk
pemeliharaan dan perawatan kura-kura air tawar yang sakit yang dapat
bermanfaat untuk disimak:
Kura-kura yang sakit harus dijaga kehangatannya. Suhu yang paling cocok
secara umum adalah antara 27 -30 C. Pada suhu ini sistem daya tahan tubuh
dapat bekerja dengan maksimal. Sangatlah penting untuk mempertahankan
kebutuhan akan air dari pada mengkhawatirkan untuk memberikan makanan
secara paksa. Kura-kura yang kekurangan air (dehydrated) mengakibatkan
kondisi yang sangat serius (dari komplikasi ginjal). Pada umumnya binatang
yang sakit dan lemah membutuhkan / menyerap air dan mengembalikan fungsi
ginjal sebelum mereka membutuhkan makanan secara paksa.
Kura-kura yang sakit mungkin tidak dapat berenang secara benar. Mereka dapat
juga tenggelam. Jaga ketinggian air yang rendah dan pastikan kura-kura dapat
meninggalkan air dengan mudah sesuai dengan keinginannya. Jika terjadi
infeksi, pisahkan kura-kura itu segera mungkin. Sediakan aquarium kosong
untuk keperluan ini jika dibutuhkan. Berikan perhatian yang khusus untuk hal-
hal kebersihan dan gunakanlah sabun pencuci tangan seperti ‘Betadine’
povidone-iodine. Kunci keberhasilan perawatan reptil adalah ketepatan dari
diagnosa yang diikuti oleh pengobatan sesuai. Jangan melakukan diagnosa
tebak-tebakan tapi selalu mencari nasehat ahli di bidang doker hewan dari
sumber yang terpercaya.

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian di atas, jenis-jenis kura-kura yang telah kami ketahui selama
penelitian terdapat sepeluh jenis dan masih benyak jenis kura-kura lainnya yang
belum kami ketahui karena terbatasnya waktu dan jenis yang sudah kami ketahui
diantaranya :
1. Kura-kura leher panjang
2. Kura-kura local
3. Kura-kura alligator
4. Kura-kura special
5. Kura-kura mata-mata
6. Kura-kura Brazil
7. Kura-kura salamander
8. Kura-kura nebo atau penyu
9. Kura-kura black
10. Kura-kura gelapagos

Dan beserta cara perawatan yang sudah tertera di awal halaman.

B. S a r a n
Berdasar hasil kesimpulan di atas, kami memberikan saran supaya seluruh
masyarakat pada umumnya dan khususnya para pemelihara (kolektor) supaya
memperhatikan cara-cara perawatan kura-kura secara benar dan tidak menyebabkan
kepunahan pada kura-kura.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. AC. Hoghfield, Majalah Pengembangbiakan Kura-kura, 2007.


2. Google, WWW.Kura-kura.com.

3. Gramedia Group, Majalah Flora dan Fauna, Berternak Kura-kura yang


Menguntungkan, edisi Juli 2005.

16

You might also like