You are on page 1of 3

waktu 3-5 hari dan menjadi larva.

Larva dapat tinggal dalam terowongan, atau keluar dari


Skabies terowongan kemudian menggali terowongan pendek (moulting pockets) dan dalam waktu 2-3
hari larva akan menjadi nimfa. Selanjutnya nimfa menjadi bentuk dewasa setelah 7-10 hari.
Disebut juga the itch, gudik, budukan, gatal agogo, the itch mite, Norwegian itch, mite Seluruh siklus hidupnya, mulai dari telur sampai dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari.
infestation, seven year itch. Jumlah S. scabiei betina pada penderita hanya 10-15 ekor, namun kemampuan seekor
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh masuknya dan kepekaan terhadap S. scabiei dapat bertelur mencapai 40-50 butir, dan kurang dari 10%nya dapat menjadi bentuk
Sarcoptes scabiei var. hominis dan produknya. dewasa.
Skabies menyebar di seluruh dunia, terutama di daerah beriklim tropis dan subtropis Penularan terjadi selama ada kontak langsung antar individu seperti berjabat tangan atau
dengan kondisi sanitasi yang buruk, dapat mengenai semua kelompok usia dan frekuensinya berhubungan seksual. Penularan juga bisa terjadi secara tidak langsung melalui benda-benda
sama antara pria dan wanita. Faktor yang menunjang penyebaran penyakit ini sosial ekonomi pribadi seperti tempat tidur atau pakaian. Air juga dapat menjadi sumber penularan penyakit
yang rendah, sanitasi lingkungan, hygiene yang buruk, dan kepadatan penduduk. ini melalui waterwashed mechanism.
Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, order Acarina, family Gatal dan lesi di kulit kemungkinan akibat iritasi fecal atau hasil ekskreta S. scabiei
Sarcoptidae, subfamily Sarcoptinae, genus Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei lainnya yang biasanya terjadi 3-4 minggu setelah tersensitisasi, bisa juga sedikitnya dalam
var. hominis. Selain itu terdapat Sarcoptes scabiei varian lain pada hewan piaraan, misalnya waktu 1-4 hari pada orang yang tersensitisasi sebelumnya. Hal ini terjadi oleh karena pada
pada anjing, kambing dan babi. infestasi ulang telah ada sensitisasi dalam tubuh penderita terhadap S. scabiei dan produknya.
Gatal semakin parah saat kondisi penderita berkeringat dan garukan dapat menyebabkan lesi
berdarah dan terbentuk keropeng yang sering kali menimbulkan infeksi sekunder oleh bakteri.

Penegak Diagnosis Scabies


a. Anamnesis
Ada 4 tanda kardinal pada penyakit scabies.
Pertama, pruritus nocturnal artinya gatal pada malam hari, keluhan ini disebabkan
Sarcoptes scabiei dewasa (electron microscope) aktivitas S. scabiei lebih tinggi pada suhu yang lembab dan panas serta berkeringat.
Secara morfologik S. scabiei merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya Kedua, scabies menyerang manusia secara kelompok. Dikenal keadaan hiposensitisasi,
cembung, pada bagian perut rata dan seluruh tubuhnya ditumbuhi oleh duri-duri kecil yang seluruh anggota keluarganya terkena. Walaupun mengalami infestasi S. Scabiei tetapi
transversal, translusen berwarna putih kotor sampai kekuningan, tidak bermata, mempunyai 4 tidak memberikan gejala, penderita ini bersifat sebagai pembawa atau carrier.
pasang kaki bersegmen pendek, tidak memiliki antena dan tidak bersayap. Bentuk dewasa Ketiga, adanya terowongan (canaliculus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna
betina berukuran sekitar 330-450 µ x 250-350 µ. Telur S. scabiei berukuran 170 µm x lebar 92 putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok-kelok dengan panjang sekitar 1
µm. Larvanya mempunyai 3 pasang kaki, dan nimfa 4 pasang kaki pendek. cm.

Siklus Hidup dan Patogenesis


S. scabiei jantan dan betina berkopulasi dalam terowongan (canaliculus) yang dangkal
di kulit. Setelah fertilisasi, S. scabiei jantan akan mati atau kadang-kadang masih hidup
beberapa hari dalam terowongan. S. scabiei betina yang dibuahi dapat hidup sebulan lamanya
dengan menggali terowongan ke dalam lapisan epidermis sampai perbatasan stratum korneum
dan stratum granulosum dengan mensekresikan substansi yang melarutkan kulit. Kecepatan
gerak S. scabiei mencapai 2-3 mm sehari. Beberapa jam setelah menggali terowongan, S. Terowongan yang khas dibentuk oleh S. scabiei
scabiei mulai meletakkan telurnya 2-4 butir sehari. Selanjutnya, telur akan menetas dalam
Keempat, ditemukan satu atau lebih stadium hidup S. scabiei. Diagnosis dapat dibuat karena adanya tinta yang masuk. Tes ini tidak sakit dan dapat dikerjakan pada anak
dengan menemukan minimal 2 dari 4 tanda kardinal tersebut. dan penderita yang tidak kooperatif.
Kelainan pada umumnya timbul di kulit yang tipis dan lembab, mengandung sedikit
folikel polisebaseus, simetris, dan tempat predileksi utama adalah sela-sela jari tangan
(interdigital), fleksor siku, lutut, pergelangan tangan bagian volar, lipatan
inframammary/mammae pada wanita, umbilicus, penis/genetalia externa pada pria, lipatan
axilla anterior, abdomen bagian bawah, punggung tangan, punggung dan pantat. Pada anak-
anak usia kurang dari 2 tahun, lesi cenderung di seluruh tubuh, terutama kepala, leher, telapak
tangan dan kaki.
Kelainan kulit yang timbul dapat berupa makula, papula dan vesikula miliar sampai
lentikular, pustule, krusta disertai ekskoriasi (scratch mark). Lesi yang khas adalah Sarcoptes scabiei dewasa, telur dan fecesnya
terowongan (kanalikulus) miliar, tampak berasal dari salah satu papul atau vesikel. Titik hitam
pada akhir terowongan kadang-kadang dapat terlihat menunjukkan lokasi dari S. scabiei Pengobatan
betina. Pada prinsipnya pengobatan dimulai dengan menegakkan diagnosis. Untuk menghindari
reinfeksi, semua orang yang berkontak dengan penderita perlu diobati meskipun tidak ada
gejala.
a. Non Farmakologi
1. Dianjurkan mandi secara teratur setiap hari, bila perlu dengan sikat untuk menyikat
badan serta dalam kuku.
2. Pakaian, sprei, selimut dan handuk harus dicuci teratur dan dijemur di bawah sinar
matahari atau direndam dengan air panas.
Bentuk lesi yang ditimbulkan oleh scabies 3. Dinding dan lantai harus dibersihkan dengan larutan malathion 0,5% yang dilarutkan
dalam minyak tanah.
b. Pemeriksaan klinis
b. Farmakologi
Diagnosis presumptif (sugestif/dugaan). Diagnosis sugestif ditegakkan dengan
1. Pemilihan obat yang ideal ialah yang efektif, tidak berbau, tidak kotor, tidak memberi
patokan, yaitu :
iritasi/toksik.
Rasa gatal, terutama malam hari (pruritus nocturnal),
2. Jumlah obat yang diberikan dibatasi untuk menghindari efek samping.
Terdapat terowongan (kanalikulus),
3. Lama perawatan selama 4 minggu
Predileksi kelainan kulit pada tempat lapisan kulit yang relatif tipis,
4. Macam-macam obat topical (causal): Gamexane, Benzyl Benzoas Emulsion (BBE),
Adanya keluarga atau teman dekat menderita gatal yang sama (kelompok)
salep sulfur (5-10%), krotamiton 10%, permethrin 5%.
Terdapat respon yang positif dengan obat-obat anti scabies.
Gatal akan mereda setelah satu minggu pengobatan dan baru hilang setelah 2-3
Diagnosis pasti (ideal). Diagnosis pasti adalah dengan menemukan S. scabiei betina, minggu. Bila rasa gatal masih terdapat lebih dari 2 minggu penderita harus diperiksa
telur, larva atau nimfa dengan mikroskop. Tindakan diagnosis laboratorik (mikroskopik) dapat ulang, dan sumber penularan harus dievaluasi kembali.
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: Obat dioleskan secara tipis dan merata dan dibiarkan selama 24 jam atau dibiarkan 8-
Kerokan kulit (scraping) Mengambil S. scabiei dengan jarum 12 jam kemudian dicuci.
Menyikat terowongan Apusan kulit (Skin swab technique) 5. Bila ada infeksi sekunder diberikan antibiotika.
Test tinta burrow (Burrow ink test) 6. Rasa gatalnya diatasi dengan antihistamin.
Papul scabies dilapisi dengan tinta pena, kemudian segera dihapus dengan alkohol,
maka jejak terowongan akan terlihat sebagai garis yang karakteristik, berkelok-kelok,
Pencegahan Handuk sebaiknya sering dicuci dan dijemur setelah pemakaian serta tidak dipakai
Secara umum, tingkatkan kebersihan lingkungan dan perorangan serta status gizinya. secara bergantian.
a. Sanitasi Lingkungan 6. Alas tidur
Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk memudahkan terjadinya penularan scabies. Mengganti alas tidur setelah orang lain tidur ditempat tidur yang sama.
Yang berperan dalam hal ini adalah sanitasi perumahan karena fungsi pondok pesantren tidak
jauh berbeda dengan fungsi pokok perumahan, yaitu struktur fisik yang terdiri dari ruangan, Penyulit
halaman dan area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan Penyulit atau komplikasi pada scabies sering terjadi akibat garukan, sehingga lesi dapat
keluarga . menjadi erosi, ekskoriasi, pustulasi ataupun krustasi bahkan jika proses menjadi lebih berat
Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan sehat apabila : dapat timbul likenifikasi dan eksematisasi. Kadang-kadang hanya tampak bercak
(1) Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti suhu yang sesuai dengan suhu yang dibutuhkan hiperpigmentasi saja.
oleh tubuh, penerangan yang memadai, ventilasi yang nyaman, dan kebisingan 45-55 dB.A.;
(2) Memenuhi kebutuhan kejiwaan; (3) Melindungi penghuninya dari penyakit menular; serta
(4) Melindungi dari kemungkinan terjadinya kecelakaan dan bahaya kebakaran.

b. Hygiene Perorangan
Kualitas personal hygiene menentukan kualitas kesehatan individu dan menjadi faktor
determinan dalam timbulnya suatu permasalahan kesehatan pada individu dan lingkungan
sekitarnya.
Kegiatan yang perlu diperhatikan untuk menjaga personal hygiene dalam tindakan Lesi scabies yang mengalami komplikasi
pencegahan penularan penyakit scabies, yaitu:
1. Mencuci tangan Di daerah tropis, hampir setiap kasus scabies terinfeksi sekunder oleh Streptococcus
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Cuci tangan dilakukan sebelum aureus atau Staphylococcus pyogenes. Infeksi seperti lesi impetigo, ektima, furunkulosis dan
dan sesudah kegiatan terutama makan atau setelah buang air kecil maupun besar. Tangan selulitis, kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder sistemik, yang memberatkan perjalanan
yang biasa digunakan untuk memegang benda kotor harus dicuci dengan air dan sabun. penyakit. Staphylococcus dan Streptococcus yang berada dalam lesi scabies dapat
2. Mandi menyebabkan pyelonephritis, abses internal, pneumonia piogenik dan septikemia. Infeksi pada
Mandi sebaiknya minimal 2 kali sehari yaitu pagi dan sore dengan menggunakan air anak kecil dapat menimbulkan glomerulonephritis.
bersih dan sabun mandi, penting juga membersihkan sela-sela jari kaki, tangan dan Terapi scabies sendiri memiliki efek samping berupa timbul rasa panas seperti terbakar
telinga, kuku, serta lipatan-lipatan tubuh yang lainnya. Kemudian badan dikeringkan yang ringan, pedih, gatal, eritema, hipestesi serta ruam kulit. Efek samping ini bersifat
dengan handuk dan dapat ditaburkan talk atau dioleskan lotion. sementara dan akan menghilang sendiri.
3. Potong kuku
Kuku jari tangan dan jari kaki dipotong pendek dan rapi secara teratur minimal
seminggu sekali.
4. Pakaian
Pakaian harus bersih, sebaiknya dicuci dan disetrika setelah pemakaian. Mengganti baju
minimal sehari sekali dan pakaian dalam sebaiknya minimal dua kali sehari. Pakaian
yang digunakan sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat, sehingga
tidak menyebabkan gangguan kesehatan kulit dan nyaman dipakai.

5. Handuk

You might also like