Professional Documents
Culture Documents
Sebenarnya, istilah evaluasi atau penilaian belajar bukan sesuatu yang asing
bagi kita. Sebagian guru, evaluasi merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran
yang sering kita lakukan. Ulangan harian, tes sumatif, atau Ebtanas merupakan
bagian dari kegiatan evaluasi yang kita akrabi. Persoalannya adalah apakah
presepsi kita tentang istilah evaluasi itu sudah tepat.
Untuk mencapai hasil evaluasi yang baik, tentu saja diperlukan kesungguhan
kerja keras. Gronlound (1990:6-8) mengingatkan lima prinsip umum evaluasi yang
harus diperhatikan :
1. Menentukan tujuan evaluasi: apa yang akan dievaluasi, dan bagaimana hasil
yang ingin dicapai.
2. Teknik evaluasi yang dipilih sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta
sifat sesuatu yang dinilainya.
5. Evalausi hanyalah sekedar alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu
sendiri.
1. Mengumpulkan data yang diperoleh melalui tes (tes lisan, tertulis, dan
perbuatan) dan notes (pengamatan dan wawancara atau konferensi).
Bila evaluasi pembelajaran dilakukan dengan benar, maka hasilnya akan dapat
memberikan masukan yang berharga. Maka tujuan utama pembelajaran dikelas
untuk membantu siswa mengalami perubahan positif yang berkaitan dengan
pencapaian kemajuan atau hasil belajar yang diharapkan. Pencapaian belajar itu
sendiri mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi, hasil evaluasi yang
benar dapat memperbaiki pelajaran melalui :
Lalu apakah kaitan dengan diadakan evaluasi dengan tes? Tes adalah
serangkaian tugas atau pertanyaan untuk mengukur kemajuan atau
kemampuan siswa. Tes seperti ulangan harian, caturwulan, atau ebtanas
hanyalah salah satu, bukan atu-satunya, alat untuk melakukan evaluasi belajar.
Masih ada alat penilaian yang lain selain tes, yaitu pengamatan, konferensi,
portofolio, dan sebagainya.
Evaluasi seperti apakah yang sesuai dengan tujuan dan hakikat pembelajaran
bahasa Indonesia di SD, terutama dikelas rendah (kelas 1 dan 2)? Lalu, bagaimana
tuntutan kurikulum sendiri terhadap evaluasi yang digunakannya? Untuk
menentukan evaluasi yang di kehendaki oleh kurikulum pendidikan dasar 1994,
khususnya yang berkean dengan Bahasa Indonesia, silahkan anda membaca dulu
kurikulum tersebut. Fokuskan perhatian anda pada tujuan umum dan khusus
pe;ajaran rambu-rambu dan pendekatan pembelajaran dan tujuan kelas; umum dan
khusus, terutama kelas 1 dan 2, serta penilaian.
3. Penilaian kemajuan dengan hasil belajar, yang diarahkan pada proses dan
hasil belajar siswa.
Bacalah!
Contoh penggunaan
Lalat Membawates sumatif bahasa Indonesia kelas 1 SD.
Penyakit
A. Mengigit B. mengantarkan
C. menyebrangkan
• Sebagai informasi, karena para murid belum dapat membaca, maka soal dan
juga isinya dibacakan oleh gurunya. Murid tinggal mengisi atau menyilang
jawaban yang benar.
1. Prosedur penilaian
a. Penilaian proses
b. Penilaian hasil
2. Alat penilaian
a. Tes
b. Nontes
Hal-hal yang harus anda perhatikan dalam penyusunan alat penilaian pembelajaran
bahasa kelas rendah adalah :
1. Kemampuan siswa
Tidak semua anak yang masuk di SD pernah mengalami masa pendidikan
persekolahan atau taman kanak-kanak.
1. Tes Menyimak
Tes ini bertujuan untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami isi
makna. Pemahaman disini dapat berupa identifikasi fonem, pola intonasi,
atau kemengertian isi wancana lisan (dapat berupa cerita atau pengetahuan
popular). Untuk penilaian kemampuan menyimak, tes yang dapat digunakan :
a. Simak ulang
b. Melengkapi
2. Tes Berbicara
a. Ucap-ulang
b. Uraian lisan
d. Percakapan
e. Diskusi
3. Tes membaca
a. Membaca nyaring
b. Kewajaran lafal
c. Kewajaran intonasi
d. Kelancaran
e. Kejelasan suara
a. Siswa mampu memahami cerita yang dibaca dan dapat mengajukan atau
menjawab pertanyaan serta dapat menceritakan kembali
4. Tes Menulis
e. Merangkum karangan
f. Memparafrase
Tema : Lingkungan
Percakapan
Nilai Isi
5,0 Isi benar-benar sesuai dengan tema dan subtema
4,0 – 4,9 Ada penyimpangan sedikit dari tema dan subtema
3,0 - 3,9 Penyimpangan cukup banyak
2,5 – 2,9 Isi sama sekali menyimpang
Nilai
3,0 Tidak ada kesalahan dalam penggunaan kata dan kalimat
2,5 – 2,9 Jumlah kesalahan penggunaan kata dan kalimat 1 – 5
2,0 – 2,4 Jumlah kesalahan penggunaan kata dan kalimat 6 – 10
1,5 – 0,9 Jumlah kesalahan lebih dari 10
Nilai
2,0 Tidak ada kesalahan penulisan kata dan kalimat
1,5 – 1,9 Jumlah kesalahan 1 – 10
1,0 – 1,4 Jumlah kesalahan lebih dari 10
1. Pengamatan/ observasi
3. Tugas
Yaitu penilaian kemajuan dan hasil belajar siswa melalui pengerjaan suatu
tugas atau proyek tertentu
4. Portofolio (Portfolio)
Menurut Murkhan (1995: 7-8), ada dua hal yang harus diperhatikan dalam
penyusunan program yakni alokasi waktu dan identifikasi bahan pembelajran
1. Alokasi Waktu
Untuk tiap tema atau subtema alokasi waktu ditentukan berdasarkan jumlah
hari efektif pada hari kalender pendidikan.
Jumlah
1) Menentukan tema
b. Persiapan mengajar
Persiapan mengajar harus didasarkan GBPP. Dalam hal ini ada dua hal
yang perlu dilakukan :
Tema Sumber
Pembelajar Keterang
NO Subtema Tujuan Waktu dan
an an
Metode
2) Langkah Penjabaran
a. Menjabarkan tema menjadi subtema
3. Evaluasi Program
Penutup
a. Penilaian proses
b. Penilain hasil
Ditinjau dari segi alat yang digunakan penilaian itu terbagi atas dua jenis :
1. Tes
2. Nontes