You are on page 1of 14

LATAR BELAKANG

Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar.


Sebagai suatu komponen, maka evaluasi tidak dapat dipisahkan dari komponen-
komponen yang lain. Artinya , setiap kali kegiatan itu diselenggarakan maka
evaluasi juga diadakan.

Dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM), evaluasi mempunyai peranan


penting. Melalui evaluasi, guru dapat mengetahui keberhasilan ataupun kegagalan
kegiatan yang diselenggarakannya, sehingga ia dapat memikirkan tindakan
selanjutnya, dengan arah yang jelas. Dari hasil evaluasi dalam kegiatan belajar
mengajar, tidak hanya hasil belajar siswa yang dapat diketahui, tetapi keberhasilan
belajar siswa, atau kegagalan program pembelajaran juga terpantau. Untuk dapat
memperoleh gambaran yang tepercaya mengenai keberhasilan ataupun KBM yang
dilaksanakan, maka evaluasi yang dilakukan perlu direncanakan dan dipersiapkan
secara baik. Dalam kaitanya dengan KBM, evaluasi yang perlu dilakukan oleh guru,
terutama ialah: (1) evaluasi terhadap hasil belajar siswa (untuk mengetahui
kemajauan siswa), dan (2) evaluasi terhadap program pembelajaran. Kedua jenis
evaluasi itulah yang menjadi kajian dalam bab ini.

Sebenarnya, istilah evaluasi atau penilaian belajar bukan sesuatu yang asing
bagi kita. Sebagian guru, evaluasi merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran
yang sering kita lakukan. Ulangan harian, tes sumatif, atau Ebtanas merupakan
bagian dari kegiatan evaluasi yang kita akrabi. Persoalannya adalah apakah
presepsi kita tentang istilah evaluasi itu sudah tepat.

Pengertian Penilaian (Evaluasi) Belajar

Perencanaan, pengajaran, evaluasi, dan tindakan lanjut, merupakan


serangakaian kegiatan yang utuh dan terkait erat. Satu sama lain saling
mempengaruhi, dan dapat muncul secara silmutan atau persamaan. Sebgai contoh,
kegiatan pembelajaran yang telah anda rancang ketika dilaksanakan dikelas
ternyata tidak dapat berjalan sesuai dengan rencana. Penyebabnya, mungkin
karena siswa kurang menguasai pegetahuan atau keterampilan yang merupakan
prasyarat untuk pembelajaran saat itu, atau tugas kelompok yang telah disiapkan
macet. Baik dan buruknya proses dari hasil belajar hanya akan diketahui jika guru
melakukan evaluasi dengan benar dan bersungguh-sungguh memanfaatkan hasil
guna perbaikan kualitas guru dan pembelajaran. Perbaikan ini pada akhirnya akan
berdampak pada perbaikan sikap, usaha, kemjuan dan pencapain belajar siswa itu
sendiri.

Untuk mencapai hasil evaluasi yang baik, tentu saja diperlukan kesungguhan
kerja keras. Gronlound (1990:6-8) mengingatkan lima prinsip umum evaluasi yang
harus diperhatikan :
1. Menentukan tujuan evaluasi: apa yang akan dievaluasi, dan bagaimana hasil
yang ingin dicapai.

2. Teknik evaluasi yang dipilih sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta
sifat sesuatu yang dinilainya.

3. Evaluasi menyeluruh (komperhensif) memerlukan bermacam-macam teknik


evaluasi.

4. Setiap teknik evaluasi memiliki kekuatan dan keterbatasannya masing-


masing.

5. Evalausi hanyalah sekedar alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu
sendiri.

Evaluasi atau penilaian adalah suatu proses pengukuran, pengelolahan dan


penggunaan data(informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung
dalam data tersebut (Koufman dan Thomas, 1980; Batzle, 1992; Toutman, 1994).

Penjelasan diatas menyiratkan bahwa suatu kegiatan evaluasi paling tidak


melibatkan hal-hal berikut ini :

1. Mengumpulkan data yang diperoleh melalui tes (tes lisan, tertulis, dan
perbuatan) dan notes (pengamatan dan wawancara atau konferensi).

2. Mengelolah atau mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan


sebagai bahan pengambilan keputusan.

3. Menggunakan informasi itu untuk mengambil keputusan, seperti


memperbaiki tampilan guru dan strategi dalam pembelajaran, atau
melakukan berbagai upaya untuk mengacu usaha siswa mencapai proses
dan hasil belajar yang baik.

Bila evaluasi pembelajaran dilakukan dengan benar, maka hasilnya akan dapat
memberikan masukan yang berharga. Maka tujuan utama pembelajaran dikelas
untuk membantu siswa mengalami perubahan positif yang berkaitan dengan
pencapaian kemajuan atau hasil belajar yang diharapkan. Pencapaian belajar itu
sendiri mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi, hasil evaluasi yang
benar dapat memperbaiki pelajaran melalui :

1. Penjelasan hakikat kemajuan atau hasil belajar yang diharapkan.

2. Penentuan tahap-tahap tujuan pembelajaran jangka pendek.

3. Pemberian balikan berkenan dengan kemajauan dan hasil belajar.

4. Pemberian iformasi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.


5. Pemilihan pengalaman belajar yang sesuai.

Lalu apakah kaitan dengan diadakan evaluasi dengan tes? Tes adalah
serangkaian tugas atau pertanyaan untuk mengukur kemajuan atau
kemampuan siswa. Tes seperti ulangan harian, caturwulan, atau ebtanas
hanyalah salah satu, bukan atu-satunya, alat untuk melakukan evaluasi belajar.
Masih ada alat penilaian yang lain selain tes, yaitu pengamatan, konferensi,
portofolio, dan sebagainya.

Pengertian Evaluasi Holistik

Evaluasi seperti apakah yang sesuai dengan tujuan dan hakikat pembelajaran
bahasa Indonesia di SD, terutama dikelas rendah (kelas 1 dan 2)? Lalu, bagaimana
tuntutan kurikulum sendiri terhadap evaluasi yang digunakannya? Untuk
menentukan evaluasi yang di kehendaki oleh kurikulum pendidikan dasar 1994,
khususnya yang berkean dengan Bahasa Indonesia, silahkan anda membaca dulu
kurikulum tersebut. Fokuskan perhatian anda pada tujuan umum dan khusus
pe;ajaran rambu-rambu dan pendekatan pembelajaran dan tujuan kelas; umum dan
khusus, terutama kelas 1 dan 2, serta penilaian.

Kurikulum 1994 menyatakan bahwa penilaian pembelajaran, termasuk kedalam


Bahasa Indonesia meliputi 3 hal :

1. Penilaian program, yang diarahkan pada keefektifan dan kualitas rancangan


program, seperti rencanan tahunan, semester dan bulanan, mingguan atau
harian.

2. Penilaian pelaksanaan program, yang ditujukan pada keefektifan


pelaksanaan program dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.

3. Penilaian kemajuan dengan hasil belajar, yang diarahkan pada proses dan
hasil belajar siswa.

Bacalah!

Contoh penggunaan
Lalat Membawates sumatif bahasa Indonesia kelas 1 SD.
Penyakit

Lalat itu terbang kian kemari


Lalu hinggap ditempat sampah
Mengerumuni sampah busuk
Lalat itu senang disana
Disana banyak bibit penyakit
Bibit penyakit menempel pada kaki lalat
Setelah itu lalat terbang lagi dan hingga pada
makanan
Makanan itu ditulari penyakit
Oleh karena itu tutuplah makanan agar tidak
dihinggapi lalat
Buanglah sampah pada tempatnya
I.Isilah titik-titik dibawah ini!

1. Lalat terbang kian…


2. Lalat hinggap di…
3. Makanan itu ditulari…
4. Lalat membawa penyakit terbang…
5. Makanan ditutup agar tidak… lalat

II. Berilah tanda silang (X) pada huruf A,B, atau C


pada jawaban yang benar!

6. Buang sampah…. Tempatnya

A. dari B. dengan C. Pada

7. Bibit penyakit menempel pada…lalat

A. kaki B. tangan C.Sayap

8. Disetiap depan kelas itu ada…sampah

A. Pot B. tong C. ember

9. Iwan…. Dikelas Satu

A. tinggal B. duduk C.diam

10. Deni sedang …. Nenek

A. Mengigit B. mengantarkan

C. menyebrangkan
• Sebagai informasi, karena para murid belum dapat membaca, maka soal dan
juga isinya dibacakan oleh gurunya. Murid tinggal mengisi atau menyilang
jawaban yang benar.

Singkatnya penilaian Holistik ini memiliki 3 prinsip:

1. Memandang pembelajran dan penilaian sebagai kesatuan

2. Melibatkan siswa secara aktif didalam belajar dan evaluasinya sendiri

3. Melihat perkembangan belajar siswa, baik sebagai individu atau kelompok

Jenis-Jenis Penilaian Holistik

1. Prosedur penilaian

a. Penilaian proses

b. Penilaian hasil

2. Alat penilaian

a. Tes

b. Nontes

Pengembangan alat penilaian

Hal-hal yang harus anda perhatikan dalam penyusunan alat penilaian pembelajaran
bahasa kelas rendah adalah :

1. Kemampuan siswa
Tidak semua anak yang masuk di SD pernah mengalami masa pendidikan
persekolahan atau taman kanak-kanak.

2. Komponen pelajaran bahasa

Kurikulim 1994, materi pembelajaran terdiri atas: kebahasaan, pemahaman,


serta penggunaan

3. Hakikat belajar bahasa

Belajar bahasa merupaka suatu proses individual yang berlangsung secara


bertahap dan otentik

Alat Penilaian Tes

1. Tes Menyimak

Tes ini bertujuan untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami isi
makna. Pemahaman disini dapat berupa identifikasi fonem, pola intonasi,
atau kemengertian isi wancana lisan (dapat berupa cerita atau pengetahuan
popular). Untuk penilaian kemampuan menyimak, tes yang dapat digunakan :

a. Simak ulang

b. Melengkapi

c. Menjawab pertanyaan dari wacana lisan

2. Tes Berbicara

Dimaksudkan untuk mengukur kemampuan berbahasa lisan anak dalam


mengucapkan bunyi bahasa, menyampaikan ide, pikiran, atau perasaannya
ketika komunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu pula tes yang dapat
digunakan untuk keperluan tersebut adalah :

a. Ucap-ulang

b. Uraian lisan

c. Membuat atau menjawab pertanyaan dari suatu wacana’

d. Percakapan

e. Diskusi

f. Memberikan atan mendeskripsikan


g. Reka cerita gambar

3. Tes membaca

Dimaksudkan utuk menilai kemampuan siswa mengenal, merangakai huruf,


dan membacanya menjadi satuan yang bermakna, serta memahami
maksudnya. Untuk keperluan tersebut, maka tes yang sesuai dengan kelas
awal di antaranya:

a. Membaca nyaring

b. Menjawab dan mengajukan pertanyaan dari wacana tulis

c. Mengisi wacana rumpang (klos)

Butir-butir yang perlu diperhatikan dalam evaluasi pembelajaran membaca di


kelas 1 SD mencakup:

a. Ketepatan menyuarakan tulisan

b. Kewajaran lafal

c. Kewajaran intonasi

d. Kelancaran

e. Kejelasan suara

f. Pemahaman isi atau makaa bacaan

Tujuan pembelajaran membaca di kelas 2 SD menurut GBPP (1994),


mencakup 2 kemampuan:

a. Siswa mampu memahami cerita yang dibaca dan dapat mengajukan atau
menjawab pertanyaan serta dapat menceritakan kembali

b. Siswa mampu membaca puisi yang sesuai dengan anak.

4. Tes Menulis

Tes ini dimaksudkan utuk mengukur kemampuan siswa dalam


melambangkan unsur-unsur dalam bahasa dan ketermpilannya. Dan tes
menulis dapat digunakan untuk kelas awal diantaranya :

a. Meyalin kalimat atau wacana pendek


b. Menyusun kata-kata atau kalimat acak menjadi kalimat atau wacana yang
baik

c. Membuat cerita gambar

d. Membuat gambar dan ceritanya

e. Merangkum karangan

f. Memparafrase

g. Menyusun karangan sederhana

h. Menyunting atau memperbaiki karangan

i. Menanggapi secara tertulis suatu wacana

Tujuan pembelajaran menulis dikelas 1

a. Siswa mampu menuliskan kata-kata dan kalimat sederhana

b. Siswa mampu menuliskan kegiatan sehari-hari dengan kalimat sederhana.

c. Siswa mampu menceritakan dan menulis tentang benda-benda


yangdikenal di sekitarnya dengan kalimat sederhana.

Contoh : guru mengajarkan menulis di kelas II semester 2

Tema : Lingkungan

Subtema : Pesta ulang tahun

TPK : siswa dapat menuliskan perasaan dan keinginannya


dalam bentuk

Percakapan

Pembelajran : Buatlah/ tuliskan sebuah percakapan dengan


ibumu!

Isinya : kamu merasa senang menerima hadiah ulang tahun dari


teman-teman

sekelasmu. Kamu minta agar diizinkan mengadakan


pesta kecil

bersama teman-temanmu itu.

Yang diperhatikan dalam penilaian :

1) Kesesuaian isi (misalnya rentang nilai : 2,5-5)


2) Ketepatan penggunaan kata dan kalimat (1,5-3)

3) Ketepatan penulisan kata dan kalimat (1-2)

Nilai yang tertinggi yang dapat dicapai siswa : 10, dan


nilai terendah : 5

Untuk jelasnya dapat dilihat bagian berikut

Misalya panjang tulisan atau percakapan sedikitnya 10 kalimat.

Nilai Isi
5,0 Isi benar-benar sesuai dengan tema dan subtema
4,0 – 4,9 Ada penyimpangan sedikit dari tema dan subtema
3,0 - 3,9 Penyimpangan cukup banyak
2,5 – 2,9 Isi sama sekali menyimpang

Nilai
3,0 Tidak ada kesalahan dalam penggunaan kata dan kalimat
2,5 – 2,9 Jumlah kesalahan penggunaan kata dan kalimat 1 – 5
2,0 – 2,4 Jumlah kesalahan penggunaan kata dan kalimat 6 – 10
1,5 – 0,9 Jumlah kesalahan lebih dari 10

Nilai
2,0 Tidak ada kesalahan penulisan kata dan kalimat
1,5 – 1,9 Jumlah kesalahan 1 – 10
1,0 – 1,4 Jumlah kesalahan lebih dari 10

Alat Penilaian; Nontes

1. Pengamatan/ observasi

Pengamatan yaitu pengumpulan informasi yang dilakukan dengan


mengamati dan encatat perilaku siswa. Observasi ini dapat dilakukan
dengan menggunakan alat berikut ini:

1) Catat anekdot berisi paparan perilaku siswa


2) Daftar cek (check list) berisi nama-nama aspek yang ingin diselidiki
sehingga tersusun berdasarkan tujuan pengamatan itu sendiri.

2. Konferensi atau wawancara

Yaitu pengumpulan informasi yang dilakukan dengan mengajukan sejumlah


pertanyaan yang tersusun secara sistematis kepada siswa secara individual
dan mencatatnya

3. Tugas

Yaitu penilaian kemajuan dan hasil belajar siswa melalui pengerjaan suatu
tugas atau proyek tertentu

4. Portofolio (Portfolio)

Artinya kumpulan hasil pekerjaan. Dalam penilan istilah portofolio diartikan


sebagai pengumpulan informasi mengenai perkembangna dan kemajuan,
tanggapan, serta sikap siswa melalui kumpulan hasil pekerjaan siswa.

Menurut Murkhan (1995: 7-8), ada dua hal yang harus diperhatikan dalam
penyusunan program yakni alokasi waktu dan identifikasi bahan pembelajran

1. Alokasi Waktu

Untuk tiap tema atau subtema alokasi waktu ditentukan berdasarkan jumlah
hari efektif pada hari kalender pendidikan.

Contoh format alokasi waktu:


Caturwulan Tema Alokasi Waktu Keterangan

Jumlah

2. Identifikasi Bahan Pembelajaran

a. Penentuan/ pemilihan bahan pemebelajaran dilakukan dengan cara :

1) Menentukan tema

2) Memilih/ menentukan tujuan yang akan dicapai

3) Menentukan butir-butir pembelajaran yang sesuai

4) Menentukan lampiran yang sesuai dan terpadu

b. Persiapan mengajar

Persiapan mengajar harus didasarkan GBPP. Dalam hal ini ada dua hal
yang perlu dilakukan :

1) Langkah-langkah Analisis Materi Pemebelajaran (AMP)

a. Merencanakan tema berdasarkan GBPP

b. Merencanakan tujuan kelas yang akan dicapai

c. Merencanakan butir pembelajaran dan menjabarkannya

d. Merencanakan waktu dan sumber bahan

Contoh format AMP

Tema Sumber
Pembelajar Keterang
NO Subtema Tujuan Waktu dan
an an
Metode

2) Langkah Penjabaran
a. Menjabarkan tema menjadi subtema

b. Mnjabarkan tujuan kelas (TK)

c. Merencanakan butir pembelajaran untuk mencapai tujuan


pembelajaran khusus (TPK)

d. Merencanakan lampiran yang sesuai dan terpadu dengan


pembelajaran

e. Merencanakan lagkah-langkah KBM

f. Merencanakan alokasi waktu, metode, sumber, alat/media,


evaluasi.

3. Evaluasi Program

Evaluasi program dilakukan dengan penilaian mengenai:

a. Kesesuaian antara tema dan subtema

b. Kesesuaian antara TK, TPU, dan TPK

c. Kesesuaian antar butir pembelajaran dan TPK

d. Kesesuaian dan keterp[aduan antara lampiran dan pembelajaran yang


dipilih dari GBPP

e. Kesesuaian antara KBM dan materi pembelajaran

f. Kesesuaian anatara alokasi waktu dengan materi pembelajaran dan TPK

Contoh format pengukuran :

Butir yang Tepat Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai


diukur
Tema –
subtema:
TK – TPU
TK – TPK
Pembelajaran
Dst.

Pengukuran tersebut dapat dijabarkan dalam bentuk angka :

Misalnya : tepat : 8,00 – 10,00

Sesuai : 6,00 – 7,99


Kurang sesuai : 5,00 – 5,99

Tidak sesuai : 4,00 – 4,99

Penutup

Evaluasi atau penilaian adalah suatu proses penyimpulan, pengelolahan, dan


pemaknaan data (informasi) untuk menentukan nilai dan kualitas sesuatu yang
terkandung dalam data tersebut.

Atas dasar itu, praktik penilaian Holistik dilakukan secara berikut:

1. Dilaksanakan secara terus-menerus dengan memperhatikan tingkat


perkembangan kemampuan siswa

2. Berdasarkan atas pegalaman dan keseharian bahasa yang wajar

3. Bertolak dari kegiatan pemebelajaran yang sesungguhnya terjadi di dalam


kelas

4. Diharapkan pada proses hasil belajar

5. Hasil penilaian lebih dimaksudkan untuk membandingkan kemajuan belajar


siswa dengan pencapaian sebelumnya dari siswa iru sendiri, daripada
membandingkan dengan siswa lain.

6. Melibatkan siswa dalam penilaian

a. Penilaian proses

b. Penilain hasil

Ditinjau dari segi alat yang digunakan penilaian itu terbagi atas dua jenis :

1. Tes

2. Nontes

You might also like