Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
JONI IRAWAN
G1D006007
Dosen Pembimbing
Seminar Skripsi
Program Studi Teknik Elektro Universitas Bengkulu
Beban induktif
• Apakah metode algoritma genetika bisa diterapkan juga pada data pembanding
sistem Jawa Bali 500 kV?
• Berapa persen perbedaan penurunan rugi-rugi daya antara metode algoritma
Artificial Bee Colony (ABC) dengan metode algoritma genetika pada sistem Jawa
Bali?
• Berapa besarnya daya pembangkitan, pembebanan interkoneksi subsistem
Sumbagsel 150 kV?
• Bagaimana cara mengimplementasikan metode algoritma genetika dalam
optimisasi penempatan dan ukuran kapasitor bank ?
• Bagaimana algoritma penyelesaian optimisasi penempatan dan ukuran kapasitor
bank dengan metode algoritma genetika?
Persamaan
Persamaan
Algoritma Genetika
Menurut Suyanto (2005) Algoritma Genetika adalah algoritma pencarian
yang didasarkan pada mekanisme seleksi alamiah dan genetika alamiah.
Pertama kali Algoritma genetika dirintis oleh Jhon Holland pada tahun 1960-an
dan dikembangkan oleh muridnya David Goldberg. Algoritma Genetika telah
dipelajari, diteliti, dan diaplikasikan.
1. Gen
2. Allel
3. Kromosom
4. Populasi
5. Generasi
1. Jumlah Gen
2. Jumlah Kromosom
3. Kemungkinan pindah silang (Pc)
4. Kemungkinan mutasi (Pm)
5. Kemungkinan pelestarian (Pbreeder)
6. Maksimum generasi
Komponen-Komponen Algoritma Genetika
1. Pengkodean
2. Nilai Fitness
3. Seleksi
4. Pindah Silang (crossover)
5. Mutasi
6. Elitisme
7. Regenerasi
Fungsi obyektif yang digunakan adalah total rugi-rugi daya saluran nominal (SLT)
3.2.4 Rugi-Rugi Daya Minimum
Program ini mencari rugi-rugi daya minimum. Program akan berhenti saat injeksi
kromosom menghasilkan rugi-rugi minimum yang diinginkan dengan penempatan dan
ukuran kapasitor bank yang optimal.
Fit(I)=10000/SLT;
end
JFit=JFit+Fit(I);
3.2.6.1. Seleksi
3.2.6.5. Regenerasi
P e n g u ji a n Penentuan Parameter
q Jumlah Kromosom = 20
q Jumlah Gen
Untuk Jawa Bali Jumlah Gen = 23 sedangkan SBS Jumlah Gen = 36
Tabel 3.10. Data sampel nilai obyektif, nilai fitness dan fitness relatif
Tegangan (pu)
1.000
0.980
0.960
0.940
0.920
0.900
0.880
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
No bus
sblm ABC
15.000
10.000
5.000
0.000
Saluran transmisi
sblm ABC
100.000
50.000
0.000
4─5
14─15
1─2
5─7
6─7
1─4
3─4
8─9
14─16
15─16
16─17
4─18
6─8
2─5
5─11
10─11
11─12
20─21
21─22
12─13
16─23
22─23
9─10
14─20
19─20
13─14
18─19
5─8
-50.000
Saluran transmisi
sblm ABC GA
1.050
Tegangan (pu)
1.000
0.950
0.900
0.850
0.800
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
No. Bus
sblm kondisi
7.000
6.000
Rugi daya reaktif (MW)
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
1 ─ 1 ─ 1 ─ 1─ 2 3 3 4 5 6 7 ─ 8 8 8 9 10 11 12 13 14 17 17 18 21 21 22 23 24 24 24 25 25 25 25 26 29 31 31 31 33
15 21 2 16 ─ ─ ─ ─ ─ ─ 12 ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─
16 16 17 5 18 19 33 30 34 33 23 28 14 15 15 20 18 19 22 23 23 24 26 36 25 28 31 30 29 27 30 35 33 32 35
Saluran transmisi
20.000
15.000
Rugi daya reaktif (MVAr)
10.000
5.000
0.000
1 ─ 1 ─ 1 ─ 1─ 2 3 3 4 5 6 7 8 8 8 9 10 11 12 13 14 17 17 18 21 21 22 23 24 24 24 25 25 25 25 26 29 31 31 31 33
15 21 2 16 ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─ ─
-5.000 16 16 17 5 18 19 12 33 30 34 33 23 28 14 15 15 20 18 19 22 23 23 24 26 36 25 28 31 30 29 27 30 35 33 32 35
-10.000
Saluran transmisi
q Metode algoritma genetika dapat diterapkan dalam optimisasi penempatan dan ukuran
kapasitor bank pada jaringan transmisi dibuktikan dengan hasil perbandingan antara
metode Algorithm Bee Colony (ABC) dengan metode algoritma genetika pada sistem Jawa
Bali 500 kV.
q Hasil perbandingan dua metode optimisasi pada sistem Jawa Bali 500 kV, metode
algoritma genetika mengalami penurunan rugi daya aktif sebesar 13,68 % dan penurunan
rugi daya reaktif sebesar 16,96 % sedangkan dengan metode ABC mengalami penurunan
rugi daya aktif sebesar 14,04 % dan penurunan rugi daya reaktif sebesar 17,41 %.
q Sebelum dilakukan kompensasi daya reaktif subsistem Sumbagsel memiliki total
pembangkitan sebesar 1043,275+j532,342 MVA, pembebanan sebesar 1017,960 +j523,040
MVA dan rugi-rugi daya sebesar 25,315+j9,303 MVA.
q Optimisasi letak dan ukuran kapasitor bank pada subsistem Sumbagsel pada posisi bus 3,
4, 8, 9, 10, 14, 17 ,22, 23, 25, 26, 27, 29, 31, 32, 33, 35,36 dengan total kapasitas 110
MVAr.
q Setelah dilakukan kompensasi daya reaktif subsistem Sumbagsel memiliki total
pembangkitan sebesar 1041,509+j413,812 MVA, pembebanan sebesar 1017,960+j523,040
MVA, injeksi daya reaktif sebesar 110 MVAr dan rugi-rugi daya sebesar 23,549+j0,773
MVA
q Pemasangan kapasitor bank dapat menaikkan tegangan terminal dan mengurangi rugi-rugi
daya.