You are on page 1of 20

GIZI KERJA

Peraturan perundangan yang terkait


• U.U. No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat kesehatan,
Kebersihan, serta Penerangan Dalam Temapt Kerja
• Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
• Kepmendagri No. 130-67 tahun 2002 tentang
Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota
• Instruksi Mennaker No. Ins. 03/M/BW/1999
tentang Pengawasan Terhadap Pengelolaan
Makanan di Tempat Kerja
• SE. Mennakertrans No. SE. 01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
• SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang
Perusahaan Catering Yang Mengelola Makanan bagi
Tenaga Kerja.
Pengertian

• Gizi adalah kesehatan seseorang yang


dihubungkan dengan makanan yang
dikonsumsinya sehari-hari

• Makanan adalah semua bahan yang dapat


dimakan oleh manusia baik dalm bentuk
alamiah maupun bentuk buatan atau olahan,
kecuali obat-obatan.
Pengertian

• Kerja adalah gerak daripada badan dan pikiran


sesorang untuk menghasilkan barang atau jasa
guna memelihara kelangsungan hidup dan
memuaskan kebutuhan.

• Gizi kerja adalah penyediaan dan pemberian


masukan zat gizi kepada tenaga kerja sesuai
dengan jenis pekerjaan yang dilakukan selama
berada di tempat kerja guna mendapatkan tingkat
kebutuhan dan produktivitas kerja setinggi-tingginya.
Pengertian

• Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian


kegiatan yang meliputi penyusunan anggaran
belanja makanan, perencanaan menu, pengadaan
atau pembuatan bahan makanan, penerimaan dan
penyimpanan bahan makanan, persiapan dan
pemasakan makanan, penilaian, pengemasan,
distribusi atau penyajian makanan di tempat kerja.
Spesifikasi zat gizi

• Hidrat arang (Karbohidrat : Sumber tenaga utama


• Lemak : sumber tenaga dan pelarut vitamin
• Protein : sumber tenaga dan zat pembangun
- Asam amino essensiel (harus makan)
- Asam amino non essensiel (dapat dibentuk tubuh)
• Vitamin : Pengatur
- Vitamin larut dalam air (B, C)
- Vitaminlarut dalam lemak (A,D,E,K)
• Mineral dan air: Pengatur
Kebutuhan zat gizi

• Ukuran tubuh (tinggi, berat)


• Usia
• Jenis kelamin
• Kondisi tubuh
• Iklim dan kondisi lingkungan
• Tingkat aktivitas
Penyelenggaraan Makanan di tempat kerja

MASALAH GIZI KERJA :


• Kurangnya perhatian pengusaha dan pekerja
• Diberikannya uang makan tanpa menyediakan
makanan
• Bagaimana cara menyediakan makanan
• Berapa yang harus diberikan
• Apa dan kapan makanan diberikan
• Keracunan makanan
Penyelenggaraan Makanan di tempat kerja
KEUNTUNGAN MEMBERIKAN MAKANAN DI
TEMPAT KERJA :
• Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja
• Meningkatkan produktivitas
• Meningkatkan derajat kesehatan
• Menurunkan absensi
• Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan
pekerja maupun antar pekerja
• Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan motivasi
dan gairah kerja
• Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk kerja
kembali
Penyelenggaraan Makanan di tempat kerja
KEBUTUHAN KALORI UNTUK TINGKAT
AKTIVITAS YANG DILAKUKAN :
- usia 25 tahun
- BB Laki-laki 55 Kg dan Wanita 47 kg
- Suhu lingkungan kerja 250 C
Tingkat aktivitas Laki-laki Wanita
(55 kg) (47 kg)

Kerja ringan 2.400 Cal 1.900 Cal


Kerja sedang 3.800 Cal 2.200 Cal
Kerja Berat 3.900 Cal 3.100 Cal
Penyelenggaraan Makanan di Tempat Kerja

• Penyelenggaraan makanan (Cara: perusahaan sendiri,


kerjasama dengan perusahaan lain, perusahaan jasa boga)
• Petugas penyelenggara (bebas penyakit, dikursus, tidak
ada kebiasaan buruk, disiplin)
• Sistem pelayanan (Kafetaria, kantin, dibagikan di tempat
kerja)
• Susunan menu ( bervariasi, gizi seimbang, cukup kalori)
• Dapur dan R. makan (dapur tak jauh dengan R. Makan,
kondisi dapur memenuhi syarat).
• Higiene sanitasi pembelian, penyimpanan, pengolahan,
pengangkutan, pembagian, konsumsi/makan)
Penyelenggaraan Makanan Tenaga Kerja

1. Arus Kerja :
• Penerimaan bahan
• Penyimpanan bahan
• Pemasakan
• Penghidangan
• Pembersihan
• Pembuangan sampah
Penyelenggaraan Makanan Tenaga Kerja

2. Cara penyelenggaraan :
• Perusahaan sendiri
• Kerjasama dengan perusahaan lain
• Perusahaan jasa boga dengan sistem
borongan
Penyelenggaraan Makanan Tenaga Kerja

3. Sistem Pelayanan :
• Sistem Kafetaria (porsi diatur)
• Sistem catu (lauk pauk diporsikan, nasi
dan sayur ambil sendiri)
• Sistem prasmanan (ambil sesuai
kebutuhan dan selera)
• Sistem kotak (untuk kerja di lapangan)
Penyelenggaraan Makanan Tenaga Kerja

4. Susunan menu dan nilai gizi :


• Menu bervariasi
• Kandungan gizi seimbang
• Menarik dan rasa enak dan sesuai
• Dapat mencukupi kebutuhan kalori
dengan porsi yang dapat dihabiskan
• Bahan makanan yang biasa dimakan
Penyelenggaraan Makanan Tenaga Kerja

5. Dapur dan ruang makan :


• Letak dapur (tidak jauh ruang makan,
tdk berhub. langsung dg tempat Kerja)
• Fasilitas dan ruang makan cukup
• Keadaan/kondisi dapur dan ruang
makan (mudah dibersihkan, penerangan
cukup, ventilasi, lantai tidak licin, tidak
panas, bau, ruangan cukup, bebas
serangga)
Penyelenggaraan Makanan Tenaga Kerja
6. Higiene dan sanitasi :
• Bahan makanan dan lingkungan (sumber,
keadaan, cara mengangkut/mengepak)
• Tenaga penjamah (sertifikat sehat,
pemeriksaan kes. Berkala, kebiasaan menjaga
higiene peroarangan)
• Pemasakan/pengolahan (peralatan, sarung
tangan, pakaian kerja)
• Distribusi (wadah bersih dan tertutup, alat
pemanas)
• Transportasi (alat angkut bersih)
• Menyimpan (rapi dan terjaga kebersihannya)
• Konsumsi (cuci tangan, cuci muka & kumur-
kumur) pakaian bebas debu)
Pembinaan dan Pengawasan

1. Tujuan :
Menciptakan kontinuitas terhadap
• Pelaksanaan norma & peraturan perundangan
• Pelaksanaan usaha perbaikan & peningkatan
gizi tenaga kerja
• Evaluasi keadaan gizi tenaga kerja
2. Pelaksana :
 Pengawas
 Dokter perusahaan dan tenaga yang ditunjuk
Pembinaan dan Pengawasan

3. Jenis kegiatan :
Pembinaan dan pengawasan rutin
• Besar porsi, nilai gizi, kebersihan
• Petugas pengelola (kebiasaan buruk)
• Tempat dan alat
Pembinaan dan pengawasan berkala
 Semua yang dilakukan dalam pengawasan
rutin
 Evaluasi perobahan makanan, keadaan
kesehatan dan gizi TK
Pembinaan dan Pengawasan
4. Jenis kegiatan :
Pengawas Ketenagakerjaan
• Pengawas thd. Pengusaha/penyelenggara makanan
(melakukan pengawasan, memberikan rekomendasi,
memberikan sangsi)
• Pengawas thd TK (melakukan pembinaan yang
diperlukan)
Tenaga Kerja
 TK thd. Pengawas (menyampaikan keluhan)
 Tk thd. Pengusaha/penyelenggara (mengajukan usul
perbaikan)
Pengusaha
 Pengusaha thd Pengawas (memberikan laporan dan
keterangan, Kerjasama pemb. Gizi TK)
 Pengusaha thd. TK (mendengarkan usulan TK)

You might also like