Oleh: Muhammad Adib Achsan 08144100088 Tusiyamah 0814410059 Listiyana 0814410073 Materi vektor untuk SMA Kelas III Standar kompetensi: 2011 1. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah. Kompetensi dasar: 3.4 Menggunakan sifat-sifat dan operasi aljabar vektor dalam pemecahan masalah. 3.5 Menggunakan sifat-sifat dan operasi perkalian skalar dua vektor dalam pemecahan masalah. Indikator: 1. Menjelaskan vektor sebagai besaran yang memiliki besar dan arah. 2. Mengenal vektor satuan. 3. Menentukan operasi aljabar vektor: jumlah, selisih, hasil kali vektor dengan skalar, dan lawan suat u vektor. 4. Menjelaskan sifat-sifat vektor secara aljabar dan geometri. 5. Meng gunakan rumus perbandingan vektor 6. Menentukan hasil kali skalar dua vektor dib idang dan ruang. 7. Menjelaskan sifat-sifat perkalian skalar dua vektor. A. VEKTOR DI R2 1. Besaran Skalar dan Besaran Vektor Besaran skalar adalah besar an yang hanya memiliki besar (panjang atau nilai) saja atau besaran yang tidak m emiliki arah. Misalnya: waktu, suhu, panjang, luas, volum, massa, dan sebagainya . Besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar (panjang atau nilai) juga me miliki arah. Misalnya: kecepatan, percepatan, gaya, momentum, medan magnet, meda n listrik, dan sebagainya. 2. Notasi Vektor Vektor adalah suatu ruas garis berar ah yang arah dan panjangnya tertentu. Panjang tertentu itu disebut panjang (besa r, nilai) vektor. Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah II Page 2 Materi vektor untuk SMA Kelas III 2011 Vektor dinyatakan dengan huruf latin, misalnya , , u (huruf yang ditebalkan) ata u u (huruf yang dimiringkan). Jika u menyatakan ruas garis berarah dari A ke B, maka ditulis dengan lambang u = . u= ( mewakili u) u
Panjang (besar nilai) vektor u denyatakan dengan | | dan vektor AB dinyatakan de ngan B u dibaca “vektor u” dibaca “vektor AB” = vektor yang pangkalnya A dan ujungnya B. 3. Pen yajian Suatu Vektor A Gambar 1.1 (i) Vektor u dapat dinyatakan sebagai pasangan bilangan, misalnya u = (a, b) den gan a = komponen mendatar dan b = komponen vertikal. , atau u = (ii) Vektor sebagai kombinasi vektor satuan. Vektor u dapat dibentuk menggunakan vektor satuan i dan j, misalkan u = ai + bj 4. Panjang Vektor Misalkan u = , ma ka panjang (besar, nilai) vektor u ditentukan dengan rumus: | |=√ + . 5. Kesamaan Vektor Dua buah vektor dikatakan sama, bila besar dan arahnya sama. Misalkan u = a = c dan b = d. 6. Operasi Vektor (i) Operasi Penjumlahan Vektor J umlah dua vektor u dan v adalah suatu vektor w yang dituliskan dengan diagonal j ajargenjang yang sisinya u dan v, ditulis w = u + v. Penjumlahan Vektor Menurut Aturan Segitiga dan Jajargenjang dan v = . Jika u = v, maka | | = | | dan arah u = arah v, sehingga Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah II Page 3 Materi vektor untuk SMA Kelas III Penjumlahan Vektor Menggunakan Bentuk Pasangan Bilangan. Jika u = dan v = , maka u + v = + = + + 2011 (ii) Elemen Identitas dan Invers Aditif Vektor yang memiliki besar nol disebut v ektor nol, ditulis 0. Vektor nol disebut elemen identitas. u+0=0+u=u Misalnya u = dan 0 = 0 , maka u + 0 = 0 + 0 = 0 Jika u adalah sebarang vektor bukan vektor nol, maka –u adalah invers aditif u yan g didefinisikan sebagai vektor yang memiliki besar sama tetapi berlawanan arah. u – u = u + (-u) = 0 (iii) Operasi Pengurangan Vektor Selisih dua vektor u dan v, ditulis u − v didefinisikan u + ( v). Pengurangan Vektor Menggunakan Aturan Segiti ga dan Jajargenjang . Pengurangan Vektor Menggunakan Bentuk Pasangan Bilangan. − Jika u = dan v = , maka u + v = + (− ) = + − (iv) Operasi Perkalian Vektor dengan Skalar = − − m u adalah suatu vektor yang panjangnya | | kali vektor u dan searah dengan u ji ka m> 0 dan berlawanan arah dengan u, jika m < 0. Jika m∈ { } dan u = maka mu = m = Page 4 Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah II Materi vektor untuk SMA Kelas III 7. Sifat-sifat Operasi Vektor (i) (ii) Sifat komutatif: u + v = v + u Sifat asos iatif: (u + v) + w = u + (v + w) 2011 (iii) Ada elemen identitas terhadap penjumlahan u + 0 = 0 + u = u (iv) Sifat ter tutup: hasil penjumlahan berupa vektor lagi. (v) Ketidaksamaan segitiga: | + | ≤ | | + | | (vi) 1u = u (vii) 0u = 0 atau m0 = 0 (viii) Jika m0 = 0, maka m = 0 atau u = 0 ( ix) (mn)u = m(nu) (x) | | = | || | (xi) (-m)u = -(mu) = m(-u) (xii) Sifat distributif: (m + n)u = mu + nu (xiii) Si fat distributif: m(u + v) = mu + mv (xiv) u + (-1)u = u + (-u) = 0 8. Besar Suat u Vektor Hasil Penjumlahan dan Pengurangan (i) Jika u = dan v = , maka u + v = + + − − dan besarnya | + | = (ii) Jika u = dan v = ( + ) +( + ) , maka u - v = dan besarnya | − | = (iii) ( − ) +( − ) | + |= | | + | | + 2| || | (iv) | − |= | | − | | − 2| || | Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah II Page 5 Materi vektor untuk SMA Kelas III 9. Arah Suatu Vektor hasil Penjumlahan dan Pengurangan Arah Suatu Vektor Hasil P enjumlahan = ( ) 2011 = = arah vektor hasil penjumlahan ∝ Arah Suatu Vektor Pengurangan = sin ( − ) = arah vektor hasil penjumlahan + = 10. Vektor Posisi 0A = a dan 0B = b adalah vektor – vektor posisi = 0+0 = 0+0 =b a Jika A = (a1, a2) dan B = (b1, b2), maka: = − = − = − − 11. Rumus Pembagian Ruas Garis dalam Bidang dalam Bentuk Vektor dan Koordinat Pe mbagian ruas garis dalam bidang dalam bentuk vector ditentukan oleh rumus: Jika 0 adalah suatu titik yang diketahui P adalah titik pada ruas garis AB, sehingga AP : PB = m:n, maka: 0 = 0 + 0 ↔ + = + + 1 = ( + ) 2 Page 6 o Jika P adalah titik tengah dari ruas garis AB, maka: 0= 1 0 +0 ↔ 2 Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah II Materi vektor untuk SMA Kelas III 2011 Pembagian ruas garis dalam bidang dalam bentuk koordinat ditentukan oleh rumus: o Jika A(x1, y1), B(x2, y2), dan P(xp, yp) terletak pada ruas garis AB, sehingga AP:PB = m:n, maka: = dan = o Jika titik P titik tengah ruas garis AB, maka: = ( + ) dan = ( + ) B. VEKTOR DI R3 1. Sistem Koordinat dalam Ruang Pada sistem koodinat dalam ruang sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z berpotongan di titik O (0,0) dan saling tegak lurus. Sumbu OX ke kanan, sumbu OY ke belakang, dan sumbu OZ ke atas masing masing adalah sumbu neg ative. Posisi titik P (x1, y1, z1) terletak di kuadran pertama, dengan x1 adalah jarak P ke bidang YOZ, y1 adalah jarak P ke bidang XOZ, dan z1 adalah jarak P k e bidang XOY. 2. Vektor Basis dalam Ruang Vector satuan dalam arah sumbu X diseb ut i Vector satuan dalam arah sumbu Y disebut j Vector satuan dalam arah sumbu Z disbeut k Tripel i, j, dan k merupakan kumpulan vector basis. Dalam bentuk komp onen vector vector satuan dinyatakan sebagai: 1 0 0 i = 0 , j = 1 , dan k = 0 0 0 1 3. Vektor Baris dan Vektor Kolom Jika p sebarang vector titik P (x1, y1, z1) dan p = maka p = x1i + y1j + z1k Vector p = x1i + y1j + z1k dapat dinyatakan da lam vector baris, yaitu p = (x1, y1, z1) Vector p = x1i + y1j + z1k dapat dinyat akan dalam vector kolom, yaitu2 p= Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah II Page 7 Materi vektor untuk SMA Kelas III 4. Vektor Posisi dari Suatu Titik Misalkan P Suatu titik dan O adalah titik pusa t, maka (i) (ii) (iii) 2011 adalah vector posisi dari titik P =p= =p= Jika P (xp, yp) maka vector posisi dari titik P adalah Jika P (xp, yp, zp) maka vector posisi dari titik P adalah = + = + =b–a Jika A (a1, a2, a3) dan B (b1, b2, b3), maka 5. Kesamaan Vektor = − − − Dua vector u dan v dikatakan sama ditulis u = v, jika benar dan arah kedua vecto r itu sama. Misalkan u = dan v = , maka u = v jika a1 = b1, a2 = b2 dan a3 b3 6. Operasi penjulaman, pengurangan, dan perkalian vector dengan bilangan real (a ) Jika u = (i) ,v= , dan m (bilangan real) atau m scalar, maka Operasi penjumlahan vector u+v= + = + + + − − − (ii) Operasi pengurangan vector u v= = (iii) Operasi Perkalian Vektor dengan Bilangan real (Skalar) mu = m = Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah II Page 8 Materi vektor untuk SMA Kelas III 2011 (b) Sifat sifat Operasi Vektor Jika u, v, dan w adalah vector; m dan n adalah sc alar, maka berlaku sifat sifat : (i) Komutatif penjumlahan : u + v = v + u (ii) (iii) (iv) (v) Asosiatif penjumlahan : (u + v) + w = u + (v + w) Komutatif perka lian : mu = um Asosiatif perkaliabn (mn) u = m (nu) Distributif : (m + n) = mu + nu m (u + v) = mu + mv 7. Hubungan antara Vektor (a) Jika vector u dan v koline r segaruis maka u = mv atau titik A, B, dan C dikatakan koliner jika = , dengan m adalah scalar atau bilangan real. (b) Vektor u dan v yang bukan vektor nol dan tidak kolinear dikatakan koplanar ( sebidang) dengan vektor w, jika dan hanya jika terdapat bidang real m dan n, sed emikian hingga w =m u+ n v (c) Jika vektor u, v, dan w bukan vektor nol, tidak k olinear, dan tidak koplanar, maka hanya ada satu cara untuk menyatakan setup p d alam bentuk lu + mv + nw, dengan 1, m, dan n bilangan real. (d) Vektor u, v, dan w yang bukan vektor nol adalah tidak koplanar, jika dan hanya jika memenuhi sya rat “Jika lu + mv + nw = 0, maka l = 0, m = 0, dan n = 0”. 8. Rumus Pembagian Ruas G aris dalam Ruang dalam Bentuk Vektor dan Bentuk Koordinat (a) Pembagian Ruas Gar is dalam Perbandingan m : n Sebuah titik P disebut membagi AB di dalam dengan pe rbandingan m: n, jika AP : PB =m : n, .dengan m > 0 dan n> 0 Sebuah titik P dise but membagi AB di luar dengan perbandingan m: n, jika AP : PB = m : n dengan m>0 dan n>0. Pada Gambar 1.14(a), AP : Pada Gambar 1.14(b), AP : Pada Gambar 1.14(c), AP : Pa da Gambar 1.14(d), AP : PB = 1: 1 dan AP : A B = 1: 2 PB = 2: 1 dan A P : AB = 2: 3 PB = 2: I atau 2 : 1 dan AP : AB = 2 : 1 PB = 1 : 4 dan AP : AB = 1 : 3 Page 9 Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah II Materi vektor untuk SMA Kelas III Pada Gambar 1.14(e), AP : PB = m: n dan AP : AB = m : (m + n) (b) Rumus Pembagia n Ruas Garis dalam Ruang dalam Bentuk Vektor 2011 Jika p adalah vektor posisi titik P yang membagi AB dengan perbandingan m : n, m aka = a vektor posisi titik A(x 1, y 1, z 1) b vektor posisi titik B(x2, y2, z2) p vektor posisi titik P(xp, yp, zp) Gambar 1.15 Dalam hal khusus, P sebagai titik tengah dari AB, maka m: n = 1: I d an p= (a+b). (c) Rumus Pembagian dalam Bentuk Koordinat Bila P(xp, y p , zp) mem bagi garis yang menghubungkan A(x1, y 1, z 1) dan B(x2, y2, z2) dengan perbandin gan m: n, maka koordinat P adalah: + + + = , = = + + + 9. Panjang Vektor dalam R uang (a) Misalkan vektor u = li + mj + nk atau u = (i) (ii) , maka : + + panjang (besar) vektor u, ditulis | | ditentukan oleh rumus | | = √ panjang vektor satuan dari u adalah 1, vektor satuan biasa disebut dengan e tent ukan oleh rumus =| |= √ (iii) besar sudut-sufut antara u dengan sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z yang dinyatakan dengan , β, dan γ ditentukan denan rumus kosinus arahnya : cos =| |= | | | | = = √ cos β = cos γ = √ √ + + + + mewakili vektor − − −
( ) Bila A (x1, y 1, z 1) dan B (x2, y 2, z 2), maka A dan B adalah : | = | , maka jarak antara (x − x ) + (y − y ) + (z − z )
Tuas Mata Kuliah Penem anan Pem elajaran Matematika Sekolah II Pae 10 Materi vektor untuk SMA Kelas III 2011
PADA VEKTOR LAIN Bila a diwakili oleh , diwakil PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR i oleh , θ sudut antara a dan , A’ adalah proyeksi orto onal A pada yan diwakili ol eh c, maka: (i) (j) proyeksi skalar a pada adalah | |yang ditentukan oleh rumu s | | = | proyeksi vektor a pada b adalah c yang ditentukan oleh rumus | | = Sud ut antara vektor-vektor a dan b dapat diketahui: (i) jika | | > 0, maka 0< θ < . | . | | (ii) jika | | = 0, maka θ = (iii) jika | |< 0, maka <0< Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah II Page 11