You are on page 1of 3

 

KEJAKSAAN NEGERI SEMARANG P-29

                       JL. ABDUL RAHMAN SALEH No.5-9

                                    JAWA TENGAH

SURAT DAKWAAN

No. Reg. Perk : PDN-008/SMG/EP.6/12/2004

IDENTITAS TERDAKWA

Nama : Budiman Nur Cahyo bin Sulaiman


Tempat Lahir : Jakarta
Umur/tgl. Lahir : 43 tahun/7 Oktober 1961
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Soedirman No.24 Semarang, Jawa Tengah
Agama : Islam
Pekerjaan: : Pedagang
Pendidikan : SMP

PENAHANAN:

- Terdakwa ditahan oleh Penyidik sejak tanggal 26 Agustus 2004 s/d tanggal 6 September 2004;
- Ditahan oleh Jaksa Penuntut Umum sejak tanggal 7 September 2004 s/d tanggal 17 September
2004;
- Ditahan oleh Ketua Pengadilan Negeri Semarang sejak tanggal 18 September 2004 s/d sekarang.

DAKWAAN KESATU :

PRIMAIR

- Bahwa ia Terdakwa Budiman Nur Cahyo bin Sulaiman, pada hari Minggu tanggal 24 Agustus 2004
atau setidak-tidaknya pada hari lain di bulan Agustus 2004, sekitar pukul 23.30 WIB atau setidak-
tidaknya pada suatu waktu di hari Minggu tanggal 24 Agustus 2004, di suatu Taman Kota di
Jalan Ahmad Yani, Semarang, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam wilayah hukum
Pengadilan Negeri Semarang, telah melakukan dengan sengaja merampas nyawa orang lain , yang
dilakukan sebagai berikut:

Pada tanggal 24 Agustus 2004, kira-kira pukul 22.00 WIB, Aris, Korban, dan Marlia alias Lia, Saksi
sekaligus pacar Korban, baru selesai menonton konser grup musik Slank di Stadion Diponegoro,
Semarang, mereka sepakat untuk singgah di sebuah warung makan di dekat Taman Kota di Jalan
Ahmad Yani untuk makan dan istirahat.

Korban lalu membeli tiga botol minuman keras dan meminum habis, sedangkan saksi Lia membeli
satu piring nasi goreng. Setelah itu mereka berjalan-jalan sejenak di Taman tersebut, Korban berjalan
dengan sempoyongan dan matanya terlihat merah, karena situasi gelap dan sepi maka mereka pun
bercumbu, sebelum Korban melakukan hal yang lebih jauh, saksi Lia berusaha untuk menyudahi
cumbuan itu. Namun karena adanya pengaruh minuman keras yang diminum oleh Korban, ia pun
semakin dikuasai hawa nafsunya sehingga saksi Lia pun berteriak minta tolong.
Pada waktu saksi Lia berteriak, Budiman Nur Cahyo bin Sulaiman, Terdakwa, seorang penjual sate
keliling sedang berjualan di Jalan Ahmad Yani, saat ia sedang melintasi Taman Kota tersebut ia
mendengar teriakan saksi Lia, karena penasaran maka ia pun mendatangi lokasi asal suara tersebut
lalu tampaklah olehnya seorang pemuda yang sedang bergumul dengan seorang perempuan, dimana
perempuan itu ia kenal sebagai pelanggan tetapnya. Terdakwa berkata ....Hei....ngapain kamu?!!...
dan berusaha mencegah perbuatan tersebut dengan menarik tubuh korban, lalu ia berusaha
menolong saksi Lia.

Korban yang masih dalam pengaruh minuman keras berusaha melawan dengan mengambil sepotong
kayu yang tergeletak di Taman tersebut dan memukulkannya ke arah tubuh Terdakwa secara bertubi-
tubi sehingga Terdakwa terjatuh dan punggungnya terluka. Hal ini sesuai dengan Visum et Repertum
yang dikeluarkan RS Umum Semarang, Visum et Repertum No. 05/VII/RSU/2004, tertanggal 25
Agustus 2004. Saat Terdakwa mencoba berdiri Korban siap mengayunkan kembali balok kayu yang
dipegangnya.

Merasa tersudut dengan pukulan Korban yang betubi-tubi, Terdakwa mencabut pisau yang terselip di
pinggangnya dan secara refleks menusukkan pisau tersebut ke bagian perut Korban, dan Korban pun
meninggal seketika. Kematian disebabkan karena kehabisan darah, sesuai dengan yang tercantum
dalam Visum et Repertum No. 08/VII/RSU/2004, tertanggal 25 Agustus 2004, yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:

Pemeriksaan luar :

- Bahwa ditemukan luka tusuk akibat benda tajam sepanjang 4 cm di bagian perut

Pemeriksaan dalam :

- Terdapat luka tusukan di bagian lambung dengan kedalaman 5 cm yang menembus lambung.

Kesimpulan :

- Bahwa kematian Korban disebabkan oleh luka yang terdapat pada perut, sepanjang 4 cm, sedalam
5 cm di lambung, yang menyebabkan Korban mengalami pendarahan hebat. Akibatnya, Korban
dengan segera mengalami kematian somatik, yang berlanjut pada proses kematian sekuler.

Setelah melakukan hal tersebut, Terdakwa kemudian pulang ke rumahnya dan menceritakan apa
yang telah ia lakukan kepada isterinya dan melaporkan diri ke kepolisian.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam hukuman pada Pasal 338 KUHP.

SUBSIDAIR:

- Bahwa ia Terdakwa, pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan dalam Dakwaan Primair
diatas, telah dengan sengaja melukai berat orang lain yang mengakibatkan mati, dengan cara-cara
sebagaimana telah diuraikan secara lengkap dan jelas pada dakwaan primair diatas.

Perbuatan Terdakwa tersebut diancam dengan hukuman pidana sebagaimana yang tertuang dalam
Pasal 354 ayat (2) KUHP.

LEBIH SUBSIDAIR:

- Bahwa ia Terdakwa, pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan dalam Dakwaan Primair
diatas, telah menganiaya orang lain hingga mengakibatkan mati, dengan cara-cara sebagaimana
telah diuraikan secara lengkap dan jelas pada dakwaan primair diatas.

Perbuatan Terdakwa tersebut diancam dengan hukuman pidana sebagaimana yang tertuang dalam
Pasal 351 ayat (3) KUHP.

DAKWAAN KEDUA :

- Bahwa ia Terdakwa, pada waktu dan tempat seperti tersebut dalam dakwaan kesatu Primair di atas,
ia Terdakwa dengan sengaja dan tanpa ijin yang sah dari yang berwajib telah membawa, memiliki,
menguasai tanpa hak, menyimpan atau mempergunakan senjata tajam dan keras, berupa sebilah
pisau dengan sarungnya, dan benda tersebut bukan sebagai alat perkakas rumah tangga, pertanian,
bukan sebagai barang pusaka, barang kuno atau barang ajaib;

Perbuatan Terdakwa tersebut diancam dengan hukuman pidana sebagaimana yang tertuang dalam
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No.12 Darurat Tahun 1951.

Semarang, 20 September 2004

JAKSA PENUNTUT UMUM

HOSEA RICHARDO, SH. DINDA ANNISA, SH.

Jaksa Pratama NIP.2300481845 Jaksa Pratama NIP.230045390

You might also like