You are on page 1of 5

28 Februari 2011 Tonny Yuliantino

PENGUKURAN DAN INTERPRETASI DATA

1. Contoh alat ukur Orde-1

a. Higrometer

Deskripsi Umum

Higrometer adalah alat pengukur tingkat kelembapan udara
pada suatu tempat. Alat ini ditempatkan di dalam bekas
(container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap
kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan
kamera. Kelembapan yang rendah akan mencegah
pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan
tersebut. Higrometer banyak dipakai untuk mengukur
kelembapan ruangan pada budidaya jamur, kandang reptil,
sarang burung walet maupun untuk pengukuran
kelembapan pada penetasan telur.

Prinsip kerja

Higrometer menggunakan dua termometer.  Termometer pertama digunakan untuk mengukur


suhu udara biasa, dan yang kedua untuk mengukur suhu udara lembap. Dalam termometer
bola kering, terdapat tabung air raksa yang dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu
udara sebenarnya. 

Alasan terjadinya kelakuan

Higrometer memiliki termometer di dalamnya yang sangat bergantung pada kapasitas kalor
fluida di dalamnya sehingga sangat dipengaruhi waktu kontak dengan lingkungan. Untuk
mencapai suhu dan kelembapan yang tunak, higrometer menuju ke angka tersebut secara
perlahan-lahan tanpa osilasi.

b. Anemometer

Deskripsi Umum

Anemometer adalah pengukur kecepatan angin dan merupakan salah


satu instrumen yang digunakan dalam sebuah stasiun cuaca.
Anemometer dapat dibagi menjadi dua kelas, yaitu yang mengukur
angin dari kecepatan, dan orang-orang yang mengukur dari tekanan
28 Februari 2011 Tonny Yuliantino

angin, tetapi karena ada hubungan erat antara tekanan dan kecepatan, yang dirancang untuk
satu alat pengukur jurusan angin akan memberikan informasi tentang keduanya.

Prinsip Kerja
Anemometer memilik 3 atau 4 sensor berbentuk mangkok yang dipasang pada jari-jari yang
berpusat pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros
vertikal. Seluruh mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup
maka rotor berputar pada arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan
tiupan angin. Melalui suatu sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem
akumulasi angka penunjuk jarak tiupan angin. Penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu
pengamatan ke pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama
waktu dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah sama dengan
akumulasi jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu pengamatannya.

Alasan terjadinya kelakuan


Mangkok anemometer bergerak sesuai arah angin, dalam hal ini waktu kontak dengan angin
menentukan kecepatan angin tersebut. Konstanta waktu (τ) bergantung pada momen inersia
alat ini dan merupakan alat ukur orde 1.

c. Barometer
Deskripsi Umum
Barometer adalah alat pengukur tekanan udara. Alat ini mengukur tekanan
yang didesak atmosfer menggunakan air, udara, atau raksa. Untuk barometer
raksa biasanya memiliki tinggi tabung 84 cm dengan salah satu ujung tertutup
dan reservoir berisi raksa yang terbuka. Berat raksa menyebabkan ruang
vakum di atas tabung.

Cara Kerja
Perbedaan tekanan antara lingkungan dan dalam tabung menyebabkan
perbedaan ketinggian raksa dalam tabung. Ketika tekanan lingkungan rendah, raksa di dalam
tabung akan menurun. Perbedaan densitas raksa akibat kenaikan atau penurunan suhu akan
menjadi faktor kompensasi dan koreksi
28 Februari 2011 Tonny Yuliantino

Alasan terjadinya kelakuan


Barometer akan menuju suatu nilai tunak secara perlahan-lahan tanpa mengalami
osilasi. Kenaikan atau penurunan tinggi fluida dalam tabung dipengaruhi oleh perbedaan
tekanan tabung dan lingkungan.

2. Contoh alat ukur Orde-2

a. Speedometer

Speedometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur


kecepatan sesaat pada kendaraan.
Cara kerja speedometer menggunakan sebuah magnet permanen
yang dihubungkan pada instrumen analog dimana perubahan
medan magnet akan menghasilkan arus listrik sehingga
menimbulkan gaya medan magnet yang akan mendorong
penunjuk nilai pada speedometer.

Alasan terjadinya kelakuan


Speedometer ketika menerima input, makan jarum akan bergerak menuju suatu angka
tunak secara cepat seketika. Namun, sebelum menuju angka tetap, jarum akan berosilasi di
sekitar angka tunak. Faktor damping terjadi karena adanya gesekan.

b. Timbangan badan jarum

Timbangan badan digunakan sehari-hari oleh kita untuk mengukur


massa tubuh kita. Alat ini bekerja berdasarkan gaya total yang diberikan
pada alat ukur dimana gaya total adalah resultan gaya gravitasi dengan gaya
normal suatu benda yang diukur.

Alasan terjadinya kelakuan


Seperti kita ketahui, sebelum menuju suatu nilai, jarum akan bergerak osilasi naik turun di sekitar titik
tunak. Karena adanya friksi, damping terjadi pada alat ukur.

c. Amperemeter
Amperemeter adalah alat pengukur kuat arus listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian sirkuit.
Cara kerja amperemeter dengan memanfaatkan arus yang mengalir
melewati kumparan sehingga menghasilkan medan magnet dimana gaya
28 Februari 2011 Tonny Yuliantino

medan magnet akan mendorong penunjuk nilai pada amperemeter. Amperemeter dipasang seri pada
rangkaian.

Alasan terjadinya kelakuan


Amperemeter akan mengalami osilasi ketika menerima arus listrik. Damping disebabkan adanya friksi
dan medan magnet

Simpulan : Jadi secara garis besar, perbedaan antara alat ukur orde 1 dan 2 terletak pada
output alat ketika menerima input. Orde 1 akan bergerak naik atau turun secara perlahan
ketika menerima input dan berhenti pada kondisi tunak tanpa berosilasi. Orde 2 ketika
menerima input, akan bergerak melesat cepat ke kondisi sekitar yang sebenarnya. Adanya
faktor damping biasanya disebabkan adanya friksi atau medan magnet.

3. Pembuktian kurva respons orde-1 universal berlaku untuk berbagai nilai k dan τ

Semua alat ukur orde-1 memenuhi persamaan τ dy (t ) + y (t )=Kx (t ) …(1) dengan


dt
K=b0/a0= koefisien sensitivitas statik
y(t)=fungsi output alat
x(t)=fungsi input alat, dan
τ = a1/a0=konstanta waktu sistem
−t /τ
Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan metode analitik menghasilkan y (t )=Ce +KA

di mana setiap ruas menggambarkan keadaan transient dan steady state response. Fungsi
tangga seperti kurva di bawah, menghasilkan persamaan y (t )=KA+( y 0 −KA)e−t/ τ ….(2)

Persamaan (2) dapat diubah menjadi bentuk


2

y (t )−KA −t/τ
=e ….(3)
y ( 0)−KA
U(t)

1 Ketika kita mengurangkan 1 dengan setiap ruas, maka


akan dihasilkan

0 y (t )−KA …..(4)
-1 0 1 2 3 4 5 1− =1−e−t/τ
Time, t
y 0 −KA
Persamaan(4) dapat diselesaikan menjadi
y ( t )− y 0
=1−e−t/ τ
KA − y 0 …(5)
y (t )− y 0
sehingga kita dapat membuat kurva dengan sebagai ordinat dan e−t/τ sebagai absis
KA− y 0
28 Februari 2011 Tonny Yuliantino

Hasil dari memplotkan persamaan (5) akan didapat kurva universal untuk semua orde-1, yaitu
kurva yang berlaku untuk semua besaran K dan τ, yaitu

1.0

Output Signal, (y(t)-y0)/(KA-y0)


.8

.6 0.632

.4
y (t )− y 0
=1−e−t/τ
KA− y 0
.2

0.0
0 1 2 3 4 5
t/
Ketika memasukkan nilai t/τ = 1, maka nilai ruas kirinya adalah 0.632, dan ketika nilai
t/τ 5, nilai ruas kiri akan menuju 1. Selain itu, kurva lain juga dapat dibuat yaitu dengan
memplotkan

y (t )−KA −t/τ
=e
y ( 0)−KA

1.0
Kurva di samping juga akan berlaku universal
.8
y (t )−KA
untuk semua alat ukur orde-1. Ketika−t/τnilai
Error fraction, em

=e
.6 y ( 0)−KA
t/τ=1, maka nilai ruas kiri akan selalu 0.368 dan
.4 ketika t/τ 5, nilai ruas kiri akan menuju nol.
0.368

.2

0.0
0 1 2 3 4 5
t/
Referensi :

Catatan Kuliah PID TF-3001

http://en.wikipedia.org

http://www.jgsee.kmutt.ac.th/exell/PracMath/Instruments.html

http://www.joytalita.wordpress.com/2010/05/23/anemometer-nieee/

http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=51545

You might also like