Professional Documents
Culture Documents
A. xOMPOSISI
Tepung gandum utuh, Minyak nabati, gula, tapioka, glukosa, susu rendah
lemak, garam, bahan pengembang (natrium bikarbonat, ammonium bikarbonat), ekstrak
malt, lesitin kedelai, vanili, vitamin premix (B1, B2, B6, B12)
xomposisi terbesar pada produk ini ialah tepung gandum utuh dimana tepung
ini masih memiliki komponen-komponen yang dapat menyehatkan tubuh, misalnya
kadar serat pada biji gandum. Tepung gandum utuh merupakan hasil penggilingan dari
Biji gandum beserta bran-nya, dimana biji gandum mengandung fiber, antioksidan
seperti Vitamin E dan selenium, zinc, magnesium, dan beberapa Vitamin B. Sementara
ketika biji gandum dihaluskan dan disaring, sebagian atau semua kandungan diatas akan
rusak atau justru hilang. Diantara beberapa kandungan diatas, lebih dari 50% kandungan
Vitamin B1 (Thiamine), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Niacin), Vitamin B5
(Pentothenic Acid), Vitamin 6, Folate dan Vitamin E akan hilang pada proses
penggilingan biji gandum. Dan kandungan serat kasar biji gandum utuh kira-kira 2%
endosperm mengandung 0,1%, pada kulit gandum mengandung 9-13,5% tergantung
dari laju ekstraksinya. Sekitar 75% dari dinding sel endosperm gandum terdiri dari
pentose, terutama dalam bentuk arabinoxylan.
Tepung gandum utuh adalah tepung yang diperoleh dengan cara menggiling
seluruh bagian biji gandum secara utuh, yaitu endosperm, bran dan germ. Oleh
sebab itu kandungan serat dalam tepung gandum utuh mencapai 3-4 kali tepung
terigu dan lebih banyak mengandung nutrien. Tepung gandum berwarna
kecoklatan dan kasar. Untuk diet lebih baik mengkonsumsi tepung gandum
karena lebih sedikit mengalami proses pengolahan dan tinggi serat, jadi lebih
lama bertahan di dalam tubuh,membuat tidak mudah lapar,juga mudah di cerna
oleh tubuh kita menjadi energi dan sangat berguna untuk kesehatan usus.
B.3 Gula
Gula dalam pembuatan biscuit memiliki pengaruh yang sangat nyata pada
pembentukan tekstur dan kenampakan produk akhir serta rasa. Gula juga berfungsi
mengendalikan tingkat pengembangan produk selama proses pemanggangan (Hui,
1992). Fungsi gula adalah menambah nilai kalori pangan, mendukung aktivitas yeast
untuk menghasilkan CO2 dalam proses pengembangan, memperbaiki kualitas simpan,
memperbaiki cita rasa, memperbaiki grain dan tekstur (Lawson,1995)
B.4 Tapioka
Garam
Menurut Wallington (1993), ,fungsi penambahan garam dalam pembuatan roti dan
sejenisnya adalah:
! Memberikan cita rasa produk
! Menghilangkan rasa hambar atau cita rasa yang kurang dari bahan lain
! Mempunyai efek penguat terhadap gluten adonan
Bahan pengembang
Lesitin kedelai
Lesitin adalah istilah sinonim untuk fosfatidil kolina. Lesitin kedelai adalah
suatu fosfolipid yang menjadi komponen utama fraksi fosfatida pada ekstrak kacang
kedelai yang diisolasi secara mekanik, maupun kimiawi dengan menggunakan heksana.
Lesitin digunakan secara komersil untuk keperluan pengemulsi dan/atau pelumas.
Lesitin dari kedelai dapat secara positif mempengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida
dalam darah dan mengandung DHA yang cukup tinggi.
Vanili
Vanili (£
) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa
dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk
polong.
Vitamin premix
Vitamin premiks adalah bahan tambahan berupa vitamin yang dicampurkan dalam
makanan untuk meningkatkan jumlah nutrisi yang ada di dalam makanan tersebut.
Asam amino, vitamin dan mineral adalah beberapa nutrisi yang sering terkandung di
dalam premiks.
Vitamin B1
Vitamin B2
Riboflavin adalah perlu untuk pembentukan sel darah merah,
penghasilan antibodi, pernafasan sel, dan tumbesaran. Ia melegakan keletihan
mata dan penting dalam pencegahan dan rawatan kataract. Ia membantu
metabolisma karbohidrat, lemak dan protin. Bersama dengan vitamin A, ia
memelihara dan memperbaiki selaput mukosa dalam saluran penghadaman.
Riboflavin juga memudahkan penggunaan oksigen oleh tisu kulit, kuku dan
rambut ; menghapuskan kelemumur ; dan membantu penyerapan zat besi dan
vitamin B6.
Pengambilan riboflavin pada amaun yang mencukupi sangat penting
ketika mengandung, kerana kekurangan vitamin ini boleh merosakkan fetus
yang sedang membesar sekalipun wanita tersebut tidak menunjukkan tanda-
tanda kekurangan vitamin B2.
Vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak.
Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain
itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Vitamin B12
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang
berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang
mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan
normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel
tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat
membantu pembentukan sel-sel darah merah.