Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Masalah yang muncul dalam penyusunan karya ilmiah ini dapat penulis rumuskan
sebagai berikut:
1. Sejauhmana pengaruh tayangan televisi terhadap akhlak anak?
2. Mengapa tayangan televisi berpengaruh terhadap akhlak anak?
C. Tujuan Penyusunan
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penyusunan ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh televisi terhadap akhlak anak
2. Untuk mengetahui mengapa tayangan televisi berpengaruh terhadap akhlak
anak.
D. Teknik Penyusunan
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini dengan
menggunakan studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
referensi dan buku-buku sebagai landasan teoritis mengenai masalah yang akan
diselesaikan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENGARUH TAYANGAN TELEVISI
TERHADAP AKHLAK ANAK
A. Gambaran Umum Tayangan Televisi
1. Pengertian Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya
penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-
gambar melalui gelombang radio. (Kamus Internasional Populer: 196)
Televisi sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah kita jumpai dan
dimiliki oleh manusia dimana-mana, seperti media massa surat kabar, radio, atau
komputer. Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman
dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di rumah,
rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain.
Yang dimaksud dengan televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan
gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel (Arsyad, 2002: 50).
Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam
gelombang elektrik dan mengkonversikannya kembali ke dalam cahaya yang
dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
Dewasa ini televisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah
dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui
satelit. Apa yang kita saksikan pada layar televisi, semuanya merupakan unsur
gambar dan suara. Jadi ada dua unsur yang melengkapinya yaitu unsur gambar
dan unsur suara. Rekaman suara dengan gambar yang dilakukan di stasiun televisi
berubah menjadi getaran-getaran listrik, getaran-getaran listrik ini diberikan pada
pemancar, pemancar mengubah getaran getaran-getaran listrik tersebut menjadi
gelombang elektromagnetik, gelombang elektromagnetik ini ditangkap oleh
satelit. Melalui satelit inilah gelombang elektromagnetik dipancarkan sehingga
masyarakat dapat menyaksikan siaran televisi.
Artinya: “Sifat yang tertanam dalam jiwa dan daripadanya timbul perbuatan yang
mudah tanpa memerlukan pertimbangan.”
Sementara ini Prof. Dr. Ahmad Amin membuat definisi, bahwa yang disebut
“akhlak” adalah “Adatul-Iradah’ atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini
terdapat dalam suatu tulisan yang berbunyi:
ِ خُل
ق ُ سّماةُ ِباْال
َ ي ْالُم
َ شيًأ َفَعاَدُتُها ِه
َ ت
ْ لَراَدَةاعَْتاَد
ِ ن ْا
َ لَراَدِة َيْعِنى َأ
ِ عاَدُة ْا
َ ق ِبَأّنُه
َ خُل
ُ ضُهْم اْل
َ ف بْع
َ عّر
َ
Artinya: “Sebagian orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlak
ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya kehendak itu bisa membiasakan sesuai,
maka kebiasaan itu dinamakan akhlak.” (Ahmad Amin, 1999:12)
2. Macam-Macam Akhlak
1. Akhlak terpuji
Yang termasuk akhlak terpuji di antaranya sebagai berikut:
a. Jujur
Sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang baik harta, ilmu, rahasia dan
sebagainya yang wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang berhak
menerimanya
b. Pemaaf
Manusia tidak sunyi dari khilaf dan salah. Maka apabila orang berbuat sesuatu
kepada diri kita yang mungkin karena khilaf atau salah maka maafkanlah sebagai
rahmat Allah SWT dan janganlah mendendam
c. Bertolong-menolong
Bertolong-menolong adalah ciri kehalusan budi, kesucian jiwa, ketinggian akhlak
dan membuahkan cinta antara sesama manusia.
Memberikan pertolongan jangan karena mengharapkan imbalan tetapi berikan
dengan keikhlasan sebagai penunaian tugas kemanusiaan guna mencari keridhoan
Tuhan
2. Akhlak tercela
Yang termasuk akhlak yang tercela di antaranya sebagai berikut:
a. Dengki
Ialah membenci nikmat Tuhan yang dianugerahkan kepada orang lain dengan
keinginan agar nikmat orang lain itu terhapus
b. Dusta
Dusta ialah memberikan sesuatu yang berlainan dengan kejadian yang sebenarnya
Orang yang berdusta menunjukan kelemahan dirinya dan dusta adalah salah satu
dari pada tanda munafik
c. Aniaya
Aniaya ialah meletakan sesuatu tidak pada tempatnya dan mengurangi hak yang
seharusnya diberikan
Artinya: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci atau fitrah tergantung kedua
orang tuanya mau dijadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi.”
2. Faktor lingkungan/pergaulan
Faktor yang mempengaruhi akhlak seseorang di samping faktor keturunan dan
juga faktor lingkungan, dari faktor kedua ini faktor pergaulan/lingkunganlah yang
sangat kuat pengaruhnya atau sangat dominan pengaruhnya dalam pembentukan
karakter atau akhlak. Seperti orang tua dahulu bilang siapa yang bergaul dengan
jualan minyak wangi maka akan dapat wanginya dan siapa yang bergaul dengan
tukang las maka akan terkena percikan apinya.
Nabi Muhammad SAW menggambarkan bahwa teman itu bagaikan barang
tambalan.
ظْرِبَماَتْرَقُعُه )الحديث
ُ ك َفاْن
َس
ِ ي َقِمْي
ْ ب َرقَْعٌة ِف
ُ ح
ِ صا
ّ )َال
Artinya: “Teman itu bagaikan barang tambalan pada pakaianmu, maka lihatlah
dengan apa kamu menambalnya.”
Artinya: “Siapa yang berteman dengan orang mulia dia akan ikut mulia, siapa
yang berteman dengan orang hina tidak akan ikut mulia. Tidakkah engkau lihat
kata syufi betapa kulit kambing yang hina dicium orang ketika kambing berteman
dengan al-qur’an) jadi kantong (Qur’an) tapi kulit kambing yang berteman dengan
kayu (dijadikan bedug) tiap waktu sholat orang memukulnya.”
BAB III
PEMBAHASAN TENTANG PENGARUH TAYANGAN TELEVISI
TERHADAP AKHLAK ANAK
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian sebagaimana di uraikan di atas penulisan menyimpulkan hal–
hal yang berkaitan dengan penyelesaian permasalahan sebagai berikut
1. Dari sekian banyak tayangan yang disajikan televisi, kebanyakan dapat
mempengaruhi sikap penontonnya setelah atau pada saat melihat tayangan
televisi. Sehingga hal ini baik secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi akhlak penontonnya baik pengaruh yang positif maupun pengaruh
yang negatif.
2. Tayangan televisi yang menyajikan acara hiburan atau acara bernuansa
kekerasan maka biasanya anak-anak cenderung menyukai tayangan tersebut
karena apa yang ditonton di tayangan televisi biasanya anak cenderung akan
menirunya sehingga takut akan merusak akhlak anak.
B. Saran– saran
1. Pilihlah program acara televisi yang memang benar – benar bermanfaat bagi
seluruh keluarga
2. Gunakan televisi yang ada hanya sebagai media untuk mendapatkan informasi
penting seperti cerita
3. Tentukan dan bedakan waktu menonton televisi bagi anak – anak yang belum
dan sudah dewasa
4. Batasi waktu menonton televisi untuk anak – anak
5. Alihkan perhatian dan kegemaran anak – anak dalam keluarga dari kecanduan
menyaksikan seluruh acara televisi yang di sajikan di setiap harinya kepada
bentuk – bentuk kegiatan dan kesenangan baru yang positif seperti membaca dan
mempelajari al-qur’an dan hadits, membaca koran, membaca buku dan lain
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Mansur, awadl, Dr. (1993). Manfaat Dan Mudarat Televisi, Fikahati Anska,
Jakarta
Chen, Milton. (2005). Mendampingi Anak Menonton Telivisi, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
__________ (1997). Undang–Undang Penyiaran No. 24 Tahun 1997, Sinar
Gratika, Jakarta
Amin, Ahmad, (1968). Ilmu Akhlak, Bulan Bintang, Jakarta.
Bakar Atjeh, Abu (1963). Mutiara Akhlak 1, Bulan Bintang, Jakarta.
Umary, Barmawie, Drs. (1966), Materia akhlak, Cv. Ramadani, Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat penyelesainkan tugas
pembuatan makalah untuk mata kuliah softskill dengan judul Makalah Psikologi
Tentang Reaksi Dan Pola Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini.
Saya berharap makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan pembaca, semoga
makalah ini dapat membatu kita memahami tentang Makalah Psikologi Tentang
Reaksi Dan Pola Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH PSIKOLOGI
REAKSI DAN POLA PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK
USIA DINI
BAB I
PENDAHULUAN
Keterampilan sosial-emosional pada anal usia dini akan menjadi pondasi bagi
anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, peduli kepada
orang lain, dan produktif.
• Bagaimana reaksi dan pola emosional yang terjadi pada masa bayi?
• Bagaimana perkembangan sosial emosional yang terjadi pada anak usia
pra sekolah
Tujuan penelitian perkembangan sosial emosional pada anak usia pra sekolah
adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik sosial emosional yang sering
terjadi pada anak usia pra sekolah. Dengan memahami reaksi dan pola sosial
emosional anak usia pra sekolah diharapkan kita bisa mengatasi masalah yang
menghambat perkembangan anak. Dengan ini anak dapat berkembang dengan
normal dan dapat menyongsong kehidupan yang akan datang dengan kesiapan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian perkembangan sosial emosional pada anak usia pra sekolah,
khususnya bagi saya dan umumnya bagi rekan- rekan supaya dapat mengenal dan
memahami perkembangan sosial emosional anak usia dini atau pra sekolah untuk
bekal menjalankan profesi sebagai pendidik PAUD.
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode studi
pustaka, studi pustaka bertujuan untuk mencari beberapa literatur yang berkaitan
dengan penelitian ini kemudian yang kemudian penulis gunakan sebagai bahan
perlengkapan teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
Mkalah Perkembangan social
Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang
mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembanmgan berarti
serangkaian p erubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengal aman. Menurut keyakinan tradisional sebagian manusia
dilahirkan dengan sifat sos ial dan sebagian lagi tidak. Orang yang lebih banyak
merenungi diri dan lebih su ka menyendiri daripada bersama-sama dengan orang
lain atau introvert, secara ala miah memang sudah bersifat demikian. Mereka yang
bersifat sosial dan pikirannya lebih banyak tertuju pada pada hal-hal diluar dirinya
atau ekstrovert, juga suda h bersikap seperti itu karena alamiah yaitu faktor
keturunan. Sedangkan orang ya ng menentang masyarakat yaitu orang yang
antisosial, dan orang yang biasanya men jadi penjahat, diyakini oleh masyarakat
tradisional sebagai warisan dari pada sa lah satu sifat buruk yang dimiliki oleh
orang tuanya.
Hanya sedikit bukti yang menenjukan bahwa orang dilahirkan dalam keadaan
sudah b ersifat sosial, tidak sosial dan antisosial, dan banyak bukti sebaliknya
yang me nunjukan bahwa mereka bersifat demikian karena hasil belajar. Akan
tetapi, belaj ar menjadi pribadi yang sosial tidak dapat dicapai dalam waktu
singkat. Anak-ana k akan belajar searah dengan daur (siklus), dengan periode
kemajuan yang pesat d iikuti oleh garis mendatar (plateau). Pada garis mendatar
ini hanya terdapat sed ikit kemajuan dalam diri anak. Periode kemajuan yang
pesat bahkan kadang-kadang diikuti oleh tahap kemunduran ketingkat perilaku
sosial yang rendah. Seberapa ce pat anak dapat meningkat kembali dari garis
mendatar itu sebagian besar bergantu ng pada kuat lemahnya motivasi mereka
untuk bermasyarakat.
Ketika berakhirnya masa kanak-kanak, sebagian besar anak masih sangat kurang
mer asa puas dengan kemajuan yang mereka peroleh dalam segi perkembangan
sosial. Hal ini benar sekalipun perkembangan mereka normal. Sejumlah studi
tentang sumber k etidak bahagiaan yang dilaporkan oleh para remaja, banyak
memberikan perhatian t erhadap masalah sosial. Seperti dalam hal kemampuan
bergaul, cara memperlakukan teman agar terhindar dari pertengkaran dan
putusnya persahabatan, cara bersikap yang luwes dalam situasi sosial, dan cara
mengembangkan kemampuan memimpin. Dan para remaja menganggap bahwa
mereka belum menguasai dan memiliki kemampuan yang cukup dalam hal-hal
tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun pembahasan yang akan dibahas dalam makalah perkembangan sosial ini
dianta
ranya adalah sebagai berikut:
1. Apakah esensi (definisi) perkembangan sosial?
2. Bagaimana karakteristik teori yang terdapat pada perkembangan sosial?
3. Bagaimana bentuk bentuk tingkah laku sosial pada anak ?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial seorang anak?
5. Adakah hazard dalam proses perkembangan sosial anak!
6. Bagaimana pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku anak?
7. Bagaimana cara mengoptimalkan kemampuan perkembangan sosial seorang
anak?
C. BATASAN MASALAH
D. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas matakuliah Psikologi
Perkemba ngan. Selain itu tujuan penulisan makalah ini juga sebagai bahan
belajar bagi ki ta untuk lebih mengenal tentang perkembangan sosial pada masa
anak-anak, seperti :
k.
3. Menemukan hazard-hazard yang terjadi dalam proses perkembangan sosial.
4. Dan dapat memahami tentan cara pengoptimalan kemampuan perkembangan
sosialseorang anak.
E. PENDEKATAN PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Untuk lebih lengkap lagi makalah Psikologi Belajar ini, sudah saya susun dalam
format PDF sebanyak 16 lembar, diluar cover, kata pengantar dan daftar isi, bagi
yang berminat silahkan download disini :
MAKALAH
PERKEMBANGAN ANAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa per- kembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Tujuan Umum :
“Untuk mengetahui perkembangan anak.”
Tujuan Khusus :
1. Untuk mengidentifikasi perkembangan anak.
2. Untuk mengetahui perkembangan kreativitas.
3. Untuk mengidentifikasi pengertian atau pemahaman anak.
4. Untuk mengetahui perkembangan moral anak.
5. Untuk mengetahui kedisiplinan anak.