You are on page 1of 8

TUGAS MEDAN ELEKTROMAGNET

“APLIKASI DAN KERJA ENERGI DALAM MEDAN LISTRIK”

NAMA : MAURIDZ H. PELLA (0506021278)

: MEDO KALELADO (0706032753)

: WILHELMUS LUTAN (0706033439)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2011
Perkembangan teknologi memungkinkan kita bisa dengan cepat mengetahui bencana, berita, bahkan acara-
acara favorit kita yang berada jauh dari kita tanpa kia harus berada secara langsung di tempat itu kita bukan hanya
bias mendengar namun juga bias melihat dengan mata kita apa yang terjadi di suatu tempat hal ini mungkin dan bias
terjadi karena adanya televisi namun kita perlu mengetahui bagaimana hal ini mungkin terjadi dari sebuah benda
yang kecil ini

Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan, konsep
gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan
banyak aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave,
radio, radar, atau sinar-x.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ada dua hukum dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan
kemagnetan.

Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi
magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan
dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere. Hubungan
antara arus i dan medan magnet B dapat didefinisikan sebagai :

Dengan adalah keliling lingkaran, maka dapat ditulis menjadi :

Misalkan di suatu ruang terdapat medan magnet B. Di dalam ruang tersebut kita buat sebuah lintasan
tertutup S yang sembarang maka Integral perkalian titik B danl dl dalam lintasan tertutup S memenuhi :

Aplikasi hokum amper misalnya dalam percobaan kawat lurus panjang dengan cara :

1. Pilih lintasan tertutup sedemikian rupa sehingga :

• Kuat medan magnet pada berbagai titik di lintasan konstan

• Vektor medan magnet & vektor elemen lintasan selalu membentuk sudut konstan untuk semua elemen
lintasan

2. Hitung arus yang dilingkupi lintasan Ampere S

3. Gunakan hukum Ampere untuk mencari B


B di sekitar Kawat lurus panjang

B tiap titik di lintasan konstan Sudut θ anatara B & dl = nol

Jumlah arus yang dilingkupi lintasan Ampere : ∑ I = I

Maka :

Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik
dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Pada saat medan magnet
berubah, terjadi arus seolah-olah pada rangkaian terdapat sumber ggl. Dengan demikian ggl induksi dihasilkan oleh
medan magnet yang berubah.Faraday melanjutkan eksperimennya yaitu mengenai induksi elektromagnetik dengan
menggerak-gerakan batangan magnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael
Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal
sebagai Hukum Faraday-Henry.

GGL INDUKSI PASANGAN COIL (KAWAT)

Jika coil kawat sederhana dirotasikan dalam medan magnet atau ketika medan magnet yang melalul coil
diubah, coil berlaku seolah-olah ada sumber ggl di dalamnya. Hal ini disebut ggl induksi. Induksi ggl sangat penting
dalam kelistrikan modern, yaitu sebagai basis dalam operasi generator listrik, transformer dan motor.

Jika 2 buah coil dililitkan pada inti besi yang sama, keduanya terisolasi satu sama lain, sehingga arus tidak
dapat mengalir dari satu coil ke coil yang lain. Salah satu coil dihubungkan dengan battery melalui switch,
sedangkan coil yang lainnya dihubungkan dengan galvanometer, tanpa battery. Kita katakan rangkaian yang berisi
battery sebagai rangkaian primer atau lilitan primer, sedangkan lainnya, sebagai rangkaian sekunder atau lilitan
sekunder.
Arus teriduksi di dalam satu coil hanya terjadi jika arus pada coil yang lainnya, berubah. Tidak ada arus
yang mengalir pada rangkaian sekunder karena tidak ada sumber daya. Namun pada waktu yang arnat sangat singkat
jika switch ditutup pada rangkaian primer, galvanometer akan berubah. Arus ini berlawanan dengan arus primer,
bergantung apakah pada lilitan primer arus naik atau berkurang.

• Arus yang terjadi pada lilitan sekunder amat instan, yaitu hanya terjadi jika ada perubahan pada lilitan primer.

• Arus pada lilitan sekunder mempunyai arah yang berlawanan. Ini begitu apakah arus pada lilitan primer
naik/berkurang. Koil pada sistem starter mobil bekerja dengan cara jalan seperti ini.

HUKUM FARADAY TENTANG GGL INDUKSI

Setiap kali ada perubahan flux yang melalui coil, maka terjadi ggl induksi di dalam coil tersebut. Faraday mengukur
besarnya ggl yang disebabkan oleh perubahan flux sebesar ΔΦ dalam waktu Δt yang dikenal dengan hokum Faraday
sebagal berikut: Jika ada perubahan flux melalui coil dengan N lilitan dengan laju ΔΦ/ Δt , maka ggl induksi εind
dalam coil adalah:

Contoh: Jika medan luar bertambah dari 0 menjadi 0.25 T dalam wakto 3.6 s untuk coil yang memiliki 150 loops
kawat dengan luas penampang 0.75 cm2. Hitung ggl induksi coil dan hitung arus yang mengalir melalui rangkaian
dengan R = 5.0 Ω.

Akan tetapi, dua koil tidak diperlukan untuk memperlihatkan adanya efek imbas. GGL imbas juga terjadi pada
sebuah koil jika arus di dalamnya berubah, ini disebut self induction (induksi sendiri) Untuk sebuah koil yang
diberikan jika tidakada bahan magnetik didekatnya, maka :

Dimana L : konstanta pembanding

= induktans dari alat tersebut


Sehingga, atau

Hubungan ini dapat diambil sebagai persamaan yang mendefinisikan induktansi untuk koil-koil untuk
semua bentuk dan ukuran, apakah koil-koil tersebut terbungkus rapat atau tidak.

Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku
dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu
bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya
boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu
dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang
menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan
magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan
hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.

Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar.
Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap
waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini
berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan
magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini
merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari
medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.

Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya
mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan
ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.

Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah Heinrich
Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri
berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan
muatan yang berbeda, positif dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima.
Antena pemancar dan penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.

Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan terdeteksi oleh
bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya
berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang
elektromagnetik.

Karena dasar diatas maka televisi dan handphone sekarang bahkan alat elektronik lain yang ada sekarang
dapat kita nikmati namun dalam tabung televisi sendiri khususnya televisi berwarna terjadi proses degaussing
artinya adalah "menghilangkan magnetisasi". Nama itu berasal dari satuan gauss, yang mengukur kerapatan
fluks.Tujuan degaussing adalah menghilangkan fluks magnetik dari logam-logam yang telah termagnetisasi.

Fluks listrik disebabkan adanya medan listrik, berarti adanya muatan menimbulkan fluks listrik.Tinjau
suatu muatan titik q yang berada di titik pusat suatu permukaan yang berbentuk kulit bola Di setiap bagian pada
permukaan bola E arahnya tegak lurus permukaan dan besarnya sama. Fluks total pada permukaan kulit bola
tersebut adalah

Secara umum dapat diperluas bahwa untuk sembarang permukaan hasil yang didapat adalah sama (tidak
bergantung pada permukaan yang dipilih). Dengan demikian berarti fluks total pada suatu permukaan sebanding
dengan muatan total yang dilingkupi oleh permukaan itu.→ hukum Gauss

Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung medan listrik dari sistem yang mempunyai kesimetrian
yang tinggi (misalnya simetri bola, silinder, atau kotak). Untuk menggunakan hukum gauss perlu dipilih suatu
permukaan khayal yang tertutup (permukaan gauss). Bentuk permukaan tertutup tersebut dapat sembarang.

Contoh : Dua buah kulit bola konduktor yang tersusun sepusat masing-masing dengan jari-jari a dan b (a < b).
Kulit bola yang berjari-jari a mempunyai muatan +2q sementara kulit bola yang berjari-jari b mempunyai muatan
−q. Tentukan medan listrik di dalam dan di luar kulit-kulit bola tersebut.

Jawab : Untuk r < a

Buat permukaan gauss berupa kulit bola yang jari-jarinya r di dalam kulit bola berjari-jari a
Untuk a < r < b

Buat permukaan gauss berupa kulit bola yang jari-jarinya r di antara kedua kulit bola

Untuk r > b

Buat permukaan gauss berupa kulit bola yang jari-jarinya r dengan r > b

Sehingga bedasarkan teori diatas televisi sebagai salah satu alat yang dibuat berdasarkan prinsip di atas
dimana bagian tabung yang menjadi tempat menampilkan gambar memakai prinsip gaus juga Tabung elektronik
masih banyak digunakan dalam banyak aplikasi pemakaian alat-alat elektronik. Biasanya digunakan sebagai penguat
sinyal. Aplikasi banyak sekali misalnya pada alat transmisi seperti radio dan televisi ataupun pada osciloscope.

Dalam pesawat televisi berwarna,chasis baja dan penopang nya,yaitu kerangka bagian-bagian dalam nya.
Semuanya terpengaruhi oleh magnetisasi yang terinduksi.Medan-medan magnet lokal ini dapat mempengaruhi
lintasan elektron didalam tabung gambar, yang menyebabkan kesalahan dalam pendaratan berkas dan
mengakibatkan pencemaran kemurnian warna.

Dalam tabung berwarna magnetisasi sangat mempengaruhi kemurnian warna dan konvergensi
(pengumpulan) untuk ketiga berkas elektron. Di dalam pesawat televisi berwarna ada semacam kumparan
degaussing yang dipasang di dalam penopang tabung bagian atas,dan di pada sisi-sisi layar. Suatu arus kuat bolak
balik akan melalui kumparan ini pada saat televisi di hidupkan,kemudian arus berkurang dengan cepat sampai suatu
nilai yang dapat di abaikan dalam waktu kurang dari satu detik.

Pengontrolan arus degaussing dapat dilakukan dengan tahanan khusus yang bergantung pada temperatur
yang di sebut posistor yang terletak secara seri dengan kumparan-kumparan degaussing.

Proses degaussing bertujuan agar mendapatkan kualitas gambar yang jernih namun untuk menghasilkan
gambar dalam tabung dipakai alat yang bernama Cathode-ray Tube. Cathode-ray Tube adalah peralatan yang terdiri
dari tabung katoda, sistem defeleksi dan layar berlapis phospor. Tabung katoda digunakan sebagai penghasil
elektron yang akan ditembakan melalikui grid, grid ini akan mengkontrol elektron yang lewat, sehingga terjadilah
suatu defleksi pada ruang antara grid dan anoda. Defelksi ini menyebabkan elektron berjalan ke arah layar fosfor
dengan arah yang berbeda-beda yang sesuai dengan sinyal yang dicatu ke grid, dengan cara ini akan muncul
visualisasi sinyal dengan bentuk-bentuk yang berbeda-beda pada layar fosfor, Inilah prinsip daripada televisi
ataupun juga osciloscope. Untuk membentuk suatu gambar maka elektron-elektron di defleksikan sesuai dengan X
dan Y koordinatnya. Untuk itu digunakan plat defelksi secara horizontal dan vertikal.
Anoda
Anoda umumnya adalah materi silinder ataupun kotak yang terdapat di sekeliling elektroda lainnya. Anoda
menangkap elektron-elektron yangtereksitasi sehingga memiliki arus dan tegangan yang bervariasi. Kelebihan daya
dari anoda akan diradiasi dengan syarat adanya sirkulasi udara yang terjadi di sekitar anoda.
Setelah menangkap elektron-elektron maka anoda akan panas dan untuk itu diperlukan adanya suatu sistem
pendinginan. Ada tiga macam sistem pendinginan yang digunakan untuk mencegah kerusakan pada tabung:
Yaitu dengan udara, artinya digunakan suatu blower untuk mendinginkan anode, dengan cairan biasanya air diisikan
pada sebuah selubung yang menyelimuti anoda tersebut, dengan konduksi, panas yang ada akan dikurangi dengan
cara mengkonduksikannya dengan suatu konduktor dan dikirimkan ke suatu penampang panas.
Apapun cara yang digunakan untuk mendinginkan anoda, untuk mencegah kerusakan pada tabung maka arus yang
di catu untuk tabung tidak boleh lebih dari yang ditentukan dan juga pengistirahatan tabung dapat memperpanjang
umur tabung tersebut.

Grid
Adalah pengontrol besar dan cepatnya jalan elektron yang teremisi menuju ke anoda . Dengan adanya kontrol ini
maka dapat terjadi variasi Besarnya arus dan tegangan yang akan terjadi pada anoda tergantung besarnya arus yang
di variasikan padan grid ini. Pada tabel di bawah terdapat macam-macam tipe tabung yang dibedakan atas
banyaknya grid yang terdapat pada tabung tersebut.

You might also like