EUTROFIKASI PERAIRAN: PENYEBAB, PERMASALAHAN, DAN PENANGGULANGANNYA
Imam Taufik∗
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan manusia, baik
untuk memenuhi keperluan hayati tubuh maupun untuk menunjang produksi pangan dan industri. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan jumlah manusia, air telah banyak mendapat perhatian untuk dipertahankan fungsinya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengelola dan menyelamatkan air. Masalah yang sering timbul berkenaan dengan pemanfaatan air adalah terjadinya pencemaran yang sebenarnya merupakan sebuah konsep antroposentris, yaitu apabila sebuah badan air kemasukan materi, mahluk hidup atau energi dari luar sehingga peruntukannya terganggu. Peruntukan yang dimaksud tentunya berkenaan dengan fungís air untuk memenuhi kebutuhan manusia, seperti: sumber air minum, menunjang produksi pertanian dan industri. Sarana olah raga dan rekreasi, ataupun yang menyangkut nilai estetika. Pencemaran air terjadi apabila masukan zat organik maupun anorganik ke dalam suatu perairan melampaui batas kemampuan ekosistem untuk mengasimilasi zat tersebut. Dengan terlampauinya kemampuan asimilasinya ekosistem itu, maka terjadi penumpukan (akumulasi) zat organik dan atau zat anorganik yang terkandung di dalam air. Akumulasi ini akan membuat subur (berkembang) organisme tertentu secara berlebihan, sementara organisme lain terhambat dan mendesak oleh organisme yang pertama. Dari sudut kepentingan manusia perkembangan organisme perairan secara berlebihan merupakan gangguan dan dapat dikategorikan sebagai pencemaran. Pencemaran yang berupa penyuburan organisme tertentu disebut eutrofikasi dan merupakan salah satu masalah perairan yang banyak di jumpai (Rast et al., 1989). Eutrofikasi merupakan proses alamiah dan dapat terjadi pada berbagai perairan, tetapi bila terjadi kontaminasi bahan-bahan nitrat dan fosfat akibat aktivitas manusia dan berlangsung terus menerus, maka proses eutrofikasi akan lebih meningkat. Kejadian eutrofikasi seperti ini merupakan masalah yang terbanyak ditemukan dalam danau dan waduk, terutama bila danau atau waduk tersebut berdekatan dengan daerah urban atau daerah pertanian (Darmono, 2001).