You are on page 1of 3

Sleman 10 Februari 2011

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama

Sleman

Di_Sleman

Perihal : Permohonan Cerai Talak

Assalamualaikum Wr Wb

Dengan Hormat,

Perkenankan saya yangbertanda tangan di bawah Muhammad Azka, SH, M.Hum,


beralamat di Jl. Jendral Sudirman 164 Ketanggungan Brebes, dan dalam hal ini
bertindak atas nama sendiri, dan untuk selanjutnya disebut "Pemohon".

Bersama ini mengajukan permohonan cerai telak pada Pengadilan Agama Sleman
terhadap Rhismala Dewi, SE (Isteri Pemohon), Usia 33 tahun,swasta, berkedudukan
di Jalan Wates KM 8 Rt/Rw :..........., Perumahan Jatimas Permai Blok Q 21, Desa
Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman untuk selanjutnya disebut
"Termohon"

Adapun alasan-alasan/dalil-dalil diajukannya Permohonan ini adalah :

1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami Isteri berdasarkan perkawinan


yang sah secara hukum merujuk pada Kutipan Akta Nikah no. 1471670 yang
dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Gamping, Kabupaten
Sleman, pada tanggal 23 Januari 2005; pada saat itu Pemohon berstatus
sebagai Jejaka dan Termohon berstatus Gadis;
2. Bahwa setelah akad nikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah orang
tua Permohon;
3. Bahwa dalam perkawinan Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai 1
orang anak laki-laki yaitu, Muhammad Kafaa Rizkillah (5 bulan);
4. Bahwa sejak sekitar tahun 2010, dari awal tahun sampai akhir tahun 2010
pihak termohon sudah tidak menghormati suaminya (Pemohon), bahkan selalu
minta cerai, namun dengan kesabaran Pemohon tidak menanggapinya;
5. Bahwa pada awalnya Pemohon memaklumi, karena hal itu terjadi karena
Pemohon pernah melakukan kesalahan. Namun karena hal itu berlangsung
berlarut-larut, sampai akhir tahun 2010, Termohon tidak dapat memperbaiki
sikap kepada Pemohon sebagai suami yang harus dihormati dan ditaati,
contohnya: Pemohon sebagai suami menghimbau kepada Termohon agar
Muhammad Kafaa Rizkillah, anak dari Pemohon dan Termohon disusui ASI
oleh Termohon, bahwa alasan Pemohon bersikeras agar anak disusui ASI oleh
ibunya, adalah anjuran agama Islam, dan secara Psikologis dapat mendekatkan
hati ibu dan anak, serta banyak manfaat lainnya. Namun dengan alasan anak
“tidak mau disusui” dengan berat hati Pemohon “memakluminya”.
Sehingga puncaknya pada sekitar bulan November 2010, sebagai seorang
suami, Pemohon hendak menjemput Termohon dari rumah orangtua
Termohon di Gamping-Sleman, namun Termohon bersikeras menolak,
sehingga dengan penolakan ini, maka Pemohon menganggap bahwa
Termohon telah melakukan Nusyuz kepada Pemohon. Adapun Nusyuz
menurut istilah Fuqaha adalah “keluarnya ketaatan seorang istri kepada
suami”, atau dengan kata lain “ketidaktaatan seorang istri terhadap suami”.
6. Dalam perjalanan mengarungi bahtera rumah tangga, dari awal-awal
pernikahan sikap Termohon selalu tidak pernah mengalah, bahkan terhadap
permasalahan kecil pun Termohon selalu merasa paling benar sendiri. Bahkan
sebagai seorang suami, Pemohon sebenarnya sudah sering jengkel dengan
sikap termohon yang tidak pernah mau mengalah. Namun rasa jengkel itu
selalu dipendam di dalam hati Pemohon;
7. Pemohon sangat menyadari dan memaklumi bahwa Termohon kurang dididik
hal-hal yang berkaitan dengan ajaran agama Islam oleh keluarganya, sehingga
demi mencapai keluarga Sakinah, mawaddah, wa rahmah, dari awal
pernikahan, Pemohon berusaha keras mendidik Termohon untuk mempelajari,
menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Namun,
ketika sedang diajari Termohon malah bersikap sudah paling ngerti dan
memahami, sehingga kadang-kadang terjadi pertengkaran, dan lagi-lagi
Pemohon yang selalu minta maaf;
8. Bahwa pihak Termohon selalu mengungkapkan kejelekan Pemohon kepada
orang lain, bukannya malah menutupinya, tapi juustru malah suka mengumbar
aib Pemohon. Padahal Islam mengajarkan jangan membuka aib sesama
Muslim, apalagi suaminya seharusnya kesalahan masing-masing harus
ditutupi, karena dalam Al Qur’an Istri adalah pakaian dari suami, dan suami
adalah pakaian istrinya;
9. Bahwa setiap terdapat permasalahan, seakan-akan sudah terkondisikan dalam
situasi Pemohon lah yang selalu di pihak yang salah, sehingga dalam
keseharian Pemohon merasa berada dibawah bayang-bayang dan selalu
dikontrol oleh Termohon, dalam berbagai hal.
10. Bahwa sekitar bulan November 2010, Keluarga Pemohon (ibu dan bibi
Pemohon) berkunjung ke rumah keluarga Termohon dengan maksud
menengok anak Pemohon dan Termohon, namun sambutan keluarga
Termohon dingin dan acuh tak acuh, sehingga berakibat hilangnya rasa
simpati keluarga Pemohon terhadap keluarga Termohon;
11. Sejak “Nusyuz” terhitung sejak bulan November 2010 hingga Februari 2011,
Pemohon sudah tidak menafkahi Termohon, namun Pemohon tetap menafkahi
anak (Muhammad Kafaa Rizkillah);
12. Bahwa Pemohon mengajukan permohonan cerai talak ini tidak hanya semata-
mata demi kepentingan Pemohon akan tetapi melihat sisi buruk bagi anak
Pemohon dan Termohon jika pernikahan ini terus dilanjutkan, karena pihak
Termohon tidak akan pernah menghormati dan mentaati Pemohon sebagai
suaminya sehingga apabila dihadapkan dengan situasi seperti ini secara terus-
menerus, tentunya akan lebih memperparah kehidupan keluarga ini. Namun,
demi perkembangan mental anak yang sehat akan lebih baik jika Pemohon dan
Termohon bercerai, dan Termohon mudah-mudahan mendapatkan seorang
suami yang lebih mencintai, dan lebih baik dalam segala hal dari pada
Pemohon;
13. Pada tanggal 9 Februari 2011, disaksikan oleh bapak dan ibu Termohon,
Pemohon telah mengucapkan Talak 1 kepada Termohon, dan telah
memberikan Nafkah Iddah, Nafkah Anak, dan Nafkah Mut’ah (Pemberian
atau hadiah terakhir seorang suami kepada istri) sejumlah Rp 5.000.000,-
(Lima Juta Rupiah);
14. Bahwa Pemohon mengajukan Permohonan Cerai Talak ini pada Pengadilan
Agama Sleman oleh karena Pemohon dan Termohon melangsungkan
pernikahan di Kantor Urusan Agama Gamping-Sleman yang berada dalam
wilayah kabupaten Sleman, sehingga untuk lebih mempermudah proses
Permohonan ini, oleh karenanya Pengadilan Agama Sleman berwenang untuk
memeriksa perkara ini;

Berdasarkan dalil-dalil yang Pemohon sampaikan diatas, mohon kiranya majelis


hakim yang memeriksa permohonan ini agar memberikan putusan :

Primair:

1. Mengizinkan Pemohon untuk menjatuhkan Talak terhadap Termohon di muka


Pengadilan Agama Sleman;

2. Mengabulakn Permohonan ini dan menyatakan pernikahan Pemohon dengan


Termohon Putus karena pengucapan Ikrar Talak Pemohon;

3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar ongkos perkara sesuai


dengan peraturan perundang-undangan;

Subsidair:

Mohon putusan yang seadil-adilnya.

Demikian Surat Permohonan ini disampaikan kepada najelis hakim yang terhormat.
Atas perhatiannya, disampaikan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Hormat Kami

Muhammad Azka, SH, M.Hum

Pemohon

You might also like