You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM

STUDI KONSUMEN DAN MUTU PELAYANAN GIZI


TEORI PEMBELAJARAN

OLEH:
NAMA: YOHAN YUANTA

NIM: B4109522

PRODI: GIZI KLINIK

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


2011
BAB I

PENDAHULIAN
1. TUJUAN
 Mahsiswa dapat menjelaskan proses belajar manusia
 Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan menguraikan prilaku konsumen
berdasarkan teori belajar.

2. DASAR TEORI
Dalam hidupnya manusia selalu menjumpai masalah, tidak ada
manusia hidup tanpa masalah. Untuk mengatasi masalah tersebut manusia
membutuhkan kemampuan, untuk mendapatkan kemampuan diperlukan
belajar. Hampir seluruh kemampuan manusia diperolehnya dari belajar
berlainan dengan hewan yang sebagian besar diperoleh dari instict.
Beberapa definisi tentang belajar:
 Suatu perubahan-perubahan perbuatan sebagai akibat mengalami.
 Mengubah perbuatan, yaitu keterampilan dan pengetahuan dimana
hasil belajar ini dapat benar atau salah. Manusia akan mendapatkan
kemampuan menggantikan prilaku-prilaku yang buruk menjadi baik
melalui proses belajar.
 Sebuah proses-proses perbaikan pengetahuan dan keterampilan dengan
cara mengalami sendiri.
 Proses aktif yang menghasilkan perubahan prilaku baik pengetahuan,
keterampilan, dan perasaan.
 Usaha aktif seseorang yang dilakukan secara sadar atau tidak untuk
merubah perbuatanya, prilakunya, atau kemampuanya baik
pengetahuan keterampilan maupun perasaan, dimana hasilnya benar
atau salah.
Dari pendapat tersebut disimpulkan bahwa didalam definisi proses
belajar terdapat unsu-unsur:
a. Perubahan perbuatan, prilaku atau kemampuan (pengetahuan,
keterampilan, perasaan)
b. Usaha aktif
c. Didasari atau tidak
d. Hasilnya benar atau salah
Hampir semua prilaku manusia adalah hasil dari proses
belajarnya, sehingga dapat dikatakan bahwa proses belajar adalah
proses pematangan atau pendewasaan seseorang. Secara skematis
proses belajar pada manusia dapat digambarkan sebagai berikut:
Proses belajar Manusia Kemampuan mengatasi masalah

Proses belajar terbagi dalam dua bentuk:

1. Belajar sendiri (autodidak); mereka dapat membangkitkan


motivasinya sendiri, menentukan tujuan dan memilih materi
pelajaran yang mereka butuhkan tanpa adanya bimbingan dari
pengajar.
2. Belajar dengan ada yang mengajar; proses belajar ini merupakan
rangkaian interaksi timbal balik antara kegiatan pelajar dan
kegiatan pengajar.

Dalam teori prilaku konsumen, Proses Belajar adalah suatu


perubahan yang terjadi sebagai hasil pengalaman masa lalunya.
Secara umum terdapat dua aliran proses pembelajaran konsumen:
 Aliran behaviorist, bahwa perubahan respon konsumen
merupakan hasil dari pemaparan rangsangan (stimuli
exposure). Dua tipe pembelajaran classical conditioning
dan instrumental conditioning.
 Aliran kognitif, pembelajaran sebagai penyelesaian
masalah. Fokus perhatian adalah perubahan dalam
psikological set konsumen (persepsi, sikap, gaya hidup, dll)
sebagai hasil dari pembelajaran. Aliran kognitif lebih dekat
dengan tipe pengambilan keputusan kompleks. Keputusan
kompleks yang dilakukan berulang akan menjadi kebiasaan.
Contoh: pembelian motor honda.
BAB II

METODOLOGI

1. Alat dan Bahan Praktikum

Beberapa kebutuhan yang diperlukan dalam melaksanakan praktikum ini


antara lain:
a. Buku Kegiatan Praktek Mahasiswa (BKPM) Study Konsumen dan Mutu
Pelayanan Gizi.
b. Kertas HVS Ukuran Folio atau A4 masing-masing 2 (dua) lembar setiap
mahasiswa
c. Seperangkat alat tulis kantor (ATK)

2. Prosedur praktek :

1. Bentuk kelompok dengan anggota maksimal berjumlah 5 orang.


2. Pada setiap kelompok yang terbentuk, usahakan jumlah mahasiswa
maupun mahasiswi berbanding proporsional.
3. Lakukan identifikasi dan jelaskan berdasarkan teori belajar classical
conditioning (CC) atau teori kognitif prilaku konsumen sesuai kasus yang
telah disediakan.
BAB III

HASIL dan PEMBAHASAN

1. HASIL

Produk/jasa. Kecenderungan Teori prilaku Teori kognitif


pilihan/ prilaku
konsumen.
Contoh : Belanja di Mall Beberapa artis Masyarakat
Belanja di mall digunakan sebagai menetapkanngan ke
daripada media untuk menarik pilihan ke Mall,
tradisional masyarakat belanja ke seringkali terkait
Mall. dengan kebutuhan
beragam dan Mall
umumnya menyediakan
produk/barang lebih
bervariasi dalam
berbagai jenis
kebutuhan.
Coca-cola vs Coca-cola  Iklannya keren  Praktis
wedang jahe karena  Segar
menampilkan  Tidak terlalu
anak muda manis
jaman
sekarang.
 Merupakan
sponsor dari
piala dunia.
KFC vs ayam Ayam goreng  Lebih banyak
goreng pemuda pemuda dagingnya
 Ayamnya ayam
kampung
PTN vs PTS PTN  Image di  Terakriditasi
masyarakat  Mudah
bagus mendapat
pekerjaan jika
lulus
 Sebagian
berikatan
dengan negara
Mengurus SIM Mengurus SIM  Iklan bahwa  Mudah
sendiri vs menggunakan menggunakan  Cepat
mengurus SIM calo calo lebih  Tidak ribet
menggunakan mudah
calo.  Calonya
ganteng

2. PEMBAHASAN
ANALISIS
a. Apa yang disebut dengan belajar?
b. Bagaimana individu belajar?
c. Dalam prilaku konsumen, menurut saudara apakah terdapat perbedaan antara
teori-teori behaviorist dengan teori kognitif dalam pembelajaran? Coba saudara
jelaskan!

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap
telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini
dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa
respon.

Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi
atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang
terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati
dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa
yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat
diamati dan diukur.

Dalam hal belajar, masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
menyerap pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan dikenal berbagai
metode untuk dapat memenuhi tuntutan perbedaan individu tersebut. Di negara-negara maju
sistem pendidikan bahkan dibuat sedemikian rupa sehingga individu dapat dengan bebas
memilih pola pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dirinya.

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar.

Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang


belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila
diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143).
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output
yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan
oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk
diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah
stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang
diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan
pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau
tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan
(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan
semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka
respon juga semakin kuat.

Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: (1) Reinforcement and
Punishment; (2) Primary and Secondary Reinforcement; (3) Schedules of Reinforcement; (4)
Contingency Management; (5) Stimulus Control in Operant Learning; (6) The Elimination of
Responses (Gage, Berliner, 1984).

Teori behavioristik sering kali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks,
sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang
tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu
menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini dan
tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus
yang diberikan dengan responnya.
Namun kelebihan dari teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier,
konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan
proses pembentukan atau shapping yaitu membawa siswa menuju atau mencapai target
tertentu, sehingga menjadikan peserta didik untuk tidak bebas berkreasi dan berimajinasi.

Teori Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup
tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikolog
perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi
Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan
operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas
munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi
lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara
baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam
konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan
perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini
berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang
termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.

Menurut teori ini, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan
pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar
teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya.
Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini
proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi secara klop
dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.
Prinsip kognitif banyak dipakai di dunia pendidikan, khususnya terlihat pada perancangan
suatu sistem instruksional, prinsip-prinsip tersebut antara lain:

1. Seseorang yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila
pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu
2. Penyusunan materi pelajaran harus dari sederhana ke kompleks
3. Belajar dengan memahami akan jauh lebih baik daripada dengan hanya menghafal
tanpa pengertian penyajian

Aplikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru harus memahami bahwa siswa
bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia pra sekolah
dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret, keaktifan siswa sangat
dipentingkan, guru menyusun materi dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari
sederhana ke kompleks, guru menciptakan pembelajaran yang bermakna, memperhatian
perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa secara umum
terdapat dua aliran proses pembelajaran konsumen :1.Aliran behaviorist, bahwa perubahan
respon konsumen merupakan hasil dari pemaparan rangsangan (stimuli exposure). Dua tipe
pembelajaran classical conditioning dan instrumental conditioning.2. Aliran kognitif,
pembelajaran sebagai penyelesaian masalah. Fokus perhatian adalah perubahan dalam
psikological set konsumen (persepsi, sikap, gaya hidup, dll) sebagai hasil dari pembelajaran.
Aliran kognitif lebih dekat dengan tipe pengambilan keputusan kompleks. Keputusan
kompleks yang dilakukan berulang akan menjadi kebiasaan. Contoh: pembelian motor honda.
DAFTAR PUSTAKA

http://useillusion1.wordpress.com/2009/04/03/mengenal-cara-belajar-individu/

http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar

http://dian75.wordpress.com/2010/07/29/teori-behavioristisme-kognitif-dan-
konstruktivisme-serta-implikasi-ketiga-teori-tersebut-dalam-pembelajaran/

BKPM

You might also like