You are on page 1of 136

1

USAHA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP


BANGUN DATAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
DENGAN MEMANFAATKAN ALAT PEERAGA BAANGUN DATAR
DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SECANG
MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2004/2005

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I


Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nama : TASLAN
NIM : 4102903114
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika

FAKULTAS MAATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005

ABSTRAK
2

Permasalahan yang dihadapi SMP N 3 Secang Kabupaten Magelang


adalah hasil belajar konsep bangun datar sub pokok bahasan jajar genjang, belah
ketupat, layang-layang, dan trapesium, ketuntasan belajar rendah dan aktifitas
kurang. Berdasarkan hal tersebut maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah apakah hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran
matematika pada konsep bangun datar sub pokok bahasan jajar genjang, belah
ketupat, layang-layang, dan trapesium melalui pembelajaran kooperatif dengan
memanfaatkan alat peraga di kelas VII SMP dapat ditingkatkan setelah dilakukan
tindakan kelas.
Tujuan penelitian adalah meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa di
SMP N 3 Secang pada konsep bangun datar melalui pembelajaran kooperatif dan
aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika. Yang menjadi ruang lingkup
penelitian tindakan ialah siswa SMP N 3 Secang kelas VIIa sebanyak 37 siswa
terdiri 17 siswa putra dan 20 siswa putri. Variabel yang diamati dalam penelitian
ini ialah hasil belajar dan keaktifan siswa.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang terdiri dari tiga siklus,
masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran kooperatif
dengan memanfaatkan alat peraga. Pada saat pembelajaran siswa secara
berkelompok mempelajari materi, berdiskusi menyampaikan lembar kerja dan
memprosentasikan hasil kerja di depan kelas. Instrumen yang digunakan adalah
tes hasil belajar, lembar pengamatan untuk mengamati aktifitas siswa dan angket
mengetahui sikap (tanggapan) siswa terhadap model pembelajaran.
Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus pertama siswa yang tuntas
belajar 22 anak (59,45 %) yang belum tuntas 15 anak. Keaktifan belajar siswa
menunjukan angka 81,08 % dan termasuk kriteria aktif. Pada siklus yang kedua
siswa yang tuntas belajar 29 anak (78,37 %) meningkat 18,92 % dari siklus
pertama. Keaktifan siswa pada siklus kedua 94,59 % meningkat 13,51 % dari
siklus pertama. Pada siklus ketiga siswa yang tuntas belajar 32 anak (86,48 %)
sedang yang belum tuntas 5 anak. Pada siklus ketiga keaktifan siswa
menunjukkan angka 100 % meningkat 5,41 % dari siklus kedua dan meningkat
18,21 % dari siklus pertama. Tindakan siklus ketiga telah mencapai batas
ketuntasan belajar sehingga hipotesis dalam penelitian telah tercapai.
3

PENGESAHAN

USAHA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP


BANGUN DATAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN
MEMANFAATKAN ALAT PEERAGA
DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SECANG
MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2004/2005

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Pada

Hari : ……………………………
Tanggal : ……………………………
Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. Kasnadi Imam, M.S Drs. Supriyono, M.Si


NIP. 130781011 NIP. 130815345

Pembimbing Utama Ketua Penguji

Dra. Endang Retno Winarti, M.Pd Drs. Wuryanto, M.Si


NIP. 130935363 NIP. 131281225

Pembimbing Pendamping Anggota Penguji

Prof. Dr. YL. Sukestiyarno Dra. Endang Retno Winarti, M.Pd


NIP. 131404322 NIP. 130935363

Anggota Penguji
4

Prof. Dr. YL. Sukestiyarno


NIP. 131404322
5

MOTTO

“Tiada usaha yang baik akan sia-sia melainkan kita

sendiri yang melakukannya”

Kupersembahkan skripsi ini :

• Istriku yang selalu mendampingi

dan menginspirasi hidupku

• Buah hatiku “ Helmi, Kukuh dan

Arina Manasaki Hansi.”


6
7

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah menerima bantuan, kerjasama

dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu di dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Drs. H.A.T. Soegito, SH, M. Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Kasmadi Imam , M,Si., Dekan Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri

Semarang.

4. Dra. Endang Retno Winarti, M.Pd sebagai pembimbing utama yang telah

memberikan bimbingan arahan dan dorongan sejak awal hingga

terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

5. Prof. Dr. YL. Sukestiyarno sebagai pembimbing pendamping yang telah

memberi bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Dra. Emi Puji Astuti, M.Pd, selaku dosen wali yang telah membimbing dan

membentuk dengan segenap daya dan upaya, tenaga dan pikiran.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Matematika yang telah memberika bekal kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.


8

8. D. Bambang Singgih W, S.Pd, Kepala SMP Negeri 3 Secang, yang telah

memberikan ijin dalam penelitian ini.

9. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu peersatu.

Semoga amal Bapak dan Ibu mendapat balasan dari Allah SWT yang

setimpal. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, banyak

kekurangan karena keterbatasan penulis sendiri.

Akhirnya, penulis penuh harap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para

pembaca.

Semarang, Juni 2005

Penulis
9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

ABSTRAK .................................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 2

C. Cara Pemecahan Masalah ........................................................ 3

D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

F. Penegasan Istilah ..................................................................... 5

G. Sistematika Skripsi .................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Deskripsi Teoritik..................................................................... 8

B. Kerangka Berpikir ................................................................... 27

C. Hipotesis Tindakan .................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian ..................................................................... 29


10

B. Fokus Pengamatan ................................................................... 29

C. Rencana Penelitian .................................................................. 29

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 33

E. Indikator Keberhasilan.............................................................. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian......................................................................... 34

B. Pembahasan ............................................................................. 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................. 49

B. Saran ....................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
11

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran ......... 50

Lampiran 2 : Daftar Pembagian Kelompok ................................................ 52

Lampiran 3 : Grafik Hasil Pengamatan selama Pembelajaran ..................... 53

Lampiran 4 : Rencana Pembelajaran Siklus I ............................................. 54

Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa Siklus I ................................................. 67

Lampiran 6 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa ..................................... 70

Lampiran 7 : Soal Tes Evaluasi Siklus I ..................................................... 72

Lampiran 8 : Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus I .................................... 73

Lampiran 9 : AnalisisDaya Serap Hasil Tes Evaluasi Siklus I ..................... 75

Lampiran 10 : Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Selama Siklus II ............... 77

Lampiran 11 : Rencana Pembelajaran Siklus II............................................. 79

Lampiran 12 : Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................ 92

Lampiran 13 : Soal Tes Evaluasi Siklus II .................................................... 97

Lampiran 14 : Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus II.................................... 98

Lampiran 15 : Analisis Daya Serap Hasil Evaluasi Siklus II ......................... 101

Lampiran 16 : Rencana Pembelajaran Siklus III............................................ 103

Lampiran 17 : Lembar Kerja Siswa Siklus III ............................................... 113

Lampiran 18 : Soal Tes Evaluasi Siklus III ................................................... 117

Lampiran 19 : Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus III .................................. 118

Lampiran 20 : Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus III .......................... 121


12

Lampiran 21 : Analisis Daya Serap Hasil Evaluasi Siklus III ........................ 123

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

maju mengakibatkan terjadinya perubahan pola hidup dan cara berfikir

masyarakat. Pengetahuan dan teknologi berkembang lebih cepat dibanding dengan

perubahan yang dialami masyarakat, sehingga menimbulkan kesenjangan antara

masyarakat yang siap dengan perkembangan itu dengan sebagian masyarakat yang

masih minim dengan informasi baru. Beberapa kebutuhan hidup semakin

kompleks dan rumit. Oleh karena itu dituntut adanya usaha untuk mengatasinya

dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu cara mengatasinya

adalah dengan meningkatkan kualitas bidang pendidikan.

Usaha meningkatkan pendidikan dapat dilakukan melalui perbaikan dan

pembaharuan berbagai komponen yang terkait. Dalam perbaikan dan

pembaharuan perlu memanfaatkan berbagai hasil penelitian. Hasil penelitian

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijaksanaan dan

langkah-langkah yang perlu dibuat. Salah satu penelitian yang dilakukan dalam

pendidikan adalah penelitian tindakan kelas.

Dalam pembelajaran konsep bangun datar pokok bahasan Jajar genjang

dan belah ketupat ,laying-layang dan trapesium dibutuhkan ketelitian dan


13

ketepatan bagi siswa dalam mempelajarinya. Mempelajari tentang garis dan sudut

harus terlebih dahulu dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam mengajar matematika konsep

bangun datar sub pokok bahasan Jajar Genjang, Belah Ketupat, Layang-layang

dan Trapesium di SMP Negeri 3 Secang selama ini hasilnya belum baik. Nilai

rata-rata hasil belajar masih di bawah 6,5 sebagai batas ketuntasan belajar.

Di samping itu keaktifan siswa dalam belajar di kelas masih belum

nampak. Dalam mengerjakan tugas siswa belum mandiri dan masih tergantung

pada teman lain. Keberanian siswa bertanya belum nampak. Siswa yang pandai

tidak mau membantu yang lemah, bahkan cenderung individualistis. Dalam kerja

kelompok tidak berjalan dengan baik. Siswa yang pandai lebih mendominasi

dalam kegiatan. Pemahaman konsep bangun datar dengan alat peraga yang

diperagakan oleh guru belum memberi pemahaman yang cukup pada siswa dan

masih mengalami kesulitan sehingga siswa perlu memperagakan dan mengalami

sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba mengadakan penelitian

tindakan kelas dalam pokok bahasan tersebut dengan cara melakukan

pembelajaran melalui Pendekatan Kooperatif dengan memanfaatkan alat peraga.

Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif sebagai

salah satu model pendekatan dalam hasil belajar dan keatifan siswa dapat

ditingkatkan.
14

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat pengalaman serta mengamati keadaan siswa di tempat

kerja peneliti yaitu hasil belajar siswa yang rendah, konsentrasi dan motivasi

belajar kurang, kemandirian dan kerjasama dalam tugas belum tercipta dengan

baik, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah

pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan alat peraga

dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran

matematika konsep bangun datar.

C. Cara Pemecahan Masalah

Keadaan siswa di SMP Negeri 3 Secang Kabupaten Magelang dilihat dari

hasil belajar masih tergolong rendah. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru

menunjukkan bahwa masih sering terdapat beberapa siswa nilainya rendah. Pada

saat pembelajaran berlangsung perhatian siswa terhadap apa yang dipelajari sering

belum terpusat. Tugas mandiri dan kerjasama kelompok jarang terselesaikan

dengan baik. Fasilitas belajar siswa dan motivasi kurang dan keadaan latar

belakang siswa baik dilihat dari segi ekonomi maupun taraf pendidikan orang tua

relatif rendah menyebabkan tidak terbentuk suasana belajar yang kondusif.

Kelompok belajar yang terbentukpun belum berjalan sebagaimana mestinya.

Penghargaan hasil belajar yang masih jarang diberikan oleh guru dengan harapan

menumbuhkan motivasi merupakan salah satu penyebab kurangnya keberhasilan

siswa. Dengan demikian terdapat beberapa factor yang menjadi penyebab siswa di

tempat peneliti bekerja mempunyai kemampuan belajar yang rendah.


15

Berdasarkan uraian di atas maka salah satu alternatif dalam memecahkan

masalah adalah dengan model pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran

kooperaif siswa belajar secara kelompok. Setiap kelompok membahasa suatu

materi atau pokok bahasan yang sama dengan alat bantu peraga bangun datar

( jajar genjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium ) untuk mempermudah

pengerjaan. Setiap anggota bertanggung jawab atas tugas yang dipelajari. Setelah

dilakukan diskusi kelompok kemudian hasil diskusi dipresentasikan didepan

kelas. Guru sebagai moderator membimbing siswa dalam kegiatan tersebut dan

bersama-sama menyimpulkan hasil kerja siswa.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pemahaman konsep Bidang Datar

melalui model pembelajaran kooperatif.

2. Meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika konsep bangun

datar.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Siswa lebih senang dalam belajar.

b. Siswa dapat bekerjasama dalam belajar dan bekerja.

c. Hasil belajar siswa akan lebih baik.

2. Manfaat Bagi Guru


16

Guru dapat memperoleh suatu pengalaman sehingga dapat digunakan

dalam pembelajaran selanjutnya dalam usaha untuk meningkatkan profesinya

dan mengembangkan model pembelajaran yang lebih baik.

3. Manfaat Bagi Sekolah

Untuk sekolah penelitian ini bermanfaat dalam rangka usaha perbaikan

dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Hasil penelitian ini dapat

diterapkan di kelas yang lain.

F. Penegasan Istilah

1. Hasil Belajar

Menurut Omar Hamalik yang dimaksud hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku yang terdiri dari sejumlah aspek antara lain

pengetahuan,pemahaman, kebiasaan, ketrampilan ,hubungan sosial, sikap

dll.Sedangkan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

sesuatu yang diperoleh siswa setelah melakukan aktifitas belajar berupa

kemampuan-kemampuan yang ditunjukkan dalam bentuk nilai setelah

diadakan tes.

2. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif menurut Muhammad Nur(2000:5) adalah suatu

model atau pendekatan yang memfokuskan siswa belajar berkelompok dan

bekerja sama dalam mempelajari suatu materi sehingga kesulitan yang

dihadapi siswa dapat teratasi dengan mempelajarinya bersama-sama.

3. Alat Peraga Bangun Datar


17

Menurut Darhim dalam Ardhi Prabowo(2004) alat peraga merupakan alat

bantu ajar dalam memperjelas suatu konsep yang abstrak sehingga mudah

dipahami. Yang dimaksud alat peraga dalam penelitian ini adalah alat

peraga bangun datar yang berupa bangun-bangun segi empat berbentuk

jajar genjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium yang dibuat dari

kertas manila dan selang plastik. Dengan alat Bantu peraga ini konsep

matematika yang bersifat abstrak dapat dipahami sehingga kemampuan

siswa meningkat.

Jadi penelitian dengan judul Usaha Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

pada Konsep Bangun Datar Melalui pemanfaatan alat peraga bangun datar

berarti penelitian ini berusaha mengetahui peningkatan keberhasilan

belajar siswa.

G. Sistematika Skripsi

Untuk memudahkan pemikiran dalam memahami secara keseluruhan isi

skripsi maka susunannya diatur sebagai berikut.

Bagian awal skripsi berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan,

abstrak, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar

lampiran.

Kemudian bagian isi skripsi yang terdiri dari lima bab adalah sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan berisi tentang alasan pemilihan judul, rumusan

masalah, cara pemecahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

penegasan istilah dan sistematika skripsi.


18

BAB II. Landasan teori dan hipotesis tindakan, membahas teori yang

melandasi permasalahan skripsi serta penjelasan yang merupakan landasan

teoritis yang diterapkan dalam skripsi, pokok bahasan yang terkait dengan

pelaksanaan penelitian dan hipotesis tindakan.

BAB III. Metode penelitian, menjelaskan tentang lokasi dan subyek

penelitian, fokus pengamatan, yaitu aspek yang diamati dalam penelitian,

rencana penelitian, data dan cara pengambilannya dan indicator keberhasilan.

BAB IV. Hssil penelitian dan pembahasan, berisi semua hasil penelitian

yang dilakukan.

BAB V. Penutup, mengemukakan simpulan hasil penelitian dan saran-saran

yang berikan oleh peneliti berdasarkan simpulan.


19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Pengertian Belajar

Terdapat banyak pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli

pendidikan maupun psikologi yang mendefinisikan tentang belajar. Omar

Hamalik (2003 : 36) menjelaskan bahwa belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Perubahan tingkah laku

peserta didik dipengaruhi oleh pengalaman. Pendapat tersebut akan

memperjelas bagi pendidik tentang pemahaman arti belajar bagi siswa.

Karena perubahan tingkah laku merupakan hal yang ditonjolkan dalam

pembelajaran, maka guru harus mampu menciptakan situasi belajar yang

memungkinkan terjadinya siswa mengalami perubahan tersebut.

2. Matematika Sekolah

Menurut GBPP 1994 yang disempurnakan, “Matematika sekolah

adalah matematika yang diajarkan di Pendidikan Dasar dan Menengah.”

Hal ini berarti Matematika SD adalah Matematika yang diajarkan di

Sekolah Dasar, Matematika SMP adalah Matematika yang diajarkan di

tingkat sekolah Menengah Pertama, serta Matematika SMU/SMK adalah


20

Matematika yang diberikan di tingkat Sekolah Menengah Umum dan

Sekolah Menengah Kejuruan. Menurut Amin Suyitno(2001)matematika

memiliki kegunaan yaitu:

a. Menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan.

b. Membentuk pribadi siswa.

c. Berpadu pada perkembangan ilmu dan teknologi.

3. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran dengan cara siswa

belajar siswa belajar secara kelompok membahas suatu materi (tugas0

yang dikerjakan secara bekerjasama.Pembelajaran kooperatif memiliki

beberapa tipe atau model (Suylistiyono:Pembelajaran Kooperatif) yaitu

antara lain:

a. Student Team, Achievement Devision (STAD) atau Tim Siswa

Kelompok Prestasi.

b. Jigsaw

c. Investigasi Kelompok

d. Pendekatan Struktural

Beberapa tipe/model pembelajaran tersebut memiliki ciri yang

sama yaitu:

a. Siswa kerja kelompok secara kooperatif.

b. Kelompok terdiri dari kemampuan yang berbeda.


21

c. Penghargaan (reward) lebih berorientasi kelompok daripada

individual.

Dalam pelaksanaannya di kelas siswa dikelompokkan dalam

beberapa kelompok yang setiap kelompok mendapat tugas yang sama

dengan materi pembelajaran jajar genjang, belah ketupat, layang-layang

dan trapesium. Tugas yang dikerjakan dalam satu kelompok dibagi

sejumlah anggota yang ada dalam kelompok tersebut, sehingga masing-

masing anggota mendapat tugas yang berbeda. Siswa diberi materi

pelajaran dalam bentuk teks. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab

terhadap tugas tersebut yang akan disampaikan kepada anggota yang lain.

Pelaksanaannya, siswa yang telah mendapat tugas tertentu berdiskusi

dengan anggota dari kelompok lain yang mendapat tugas yang sama.

Setelah selesai kemudian menyampaikan hasilnya kepada kelompok asal.

Tahapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif

adalah sebagai berikut:

Tahap – 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Tahap – 2 : Menyajikan informasi tentang materi pembelajaran yaitu

jajar genjang, belah ketupat, layang- layang dan

trapesium.

Tahap – 3 : Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar.

Siswa dibentuk dalam 10 kelompok. Setiap kelompok

membahas materi jajar genjang, belah ketupat, layang-

layang dan trapesium.


22

Tahap – 4 : Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

Tahap – 5 : Evaluasi

Tahap – 6 : Memberikan penghargaan

Pembelajaran dengan koopeartif ini memerlukan keterampilan

seorang guru dalam pelaksanaannya baik di dalam pengelolaan kelompok

maupun dalam memberikan penilaian karena penilaian yang dilakukan,

ada penilaian terhadap kelompok maupun penilaian terhadap individual

siswa.

5. Alat Peraga bangun datar

Alat peraga bangun datar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah alat

peraga bangun segi empat yang berbentuk jajar genjang, belah ketupat,

layang-layang dan trapesium terbuat dari kertas karton yang diberi rangkap

plastik dalam bentuk yang sama pada tengahnya dijepit sehingga dapat

diputar. Alat peraga yang lain adalah alat peraga bangun segi empat yang

terbuat dari selang plastik. Alat peraga tersebut dapat dengan mudah dibuat

serta bahan mudah dicari.

6. Pokok Bahasan yang Terkait dengan Pelaksanaan Penelitian

a. Jajar Genjang

1) Pengenalan Jajar Genjang sebagai gabungan segitiga dan

bayangannya.

Jajar Genjang (dalam buku Penuntun Belajar Matematika

untuk SLTP Jilid II Dedi Junaedi)adalah segi empat yang

diperoleh dengan menggabungkan suatu segitiga dan


23

bayangannya, juga segitiga itu diputar setengah putaran dengan

pusat pemutaran adalah titik tengah salah satu sisinya.

Contoh:
D C

A B
2) Sifat-sifat Jajar Genjang

a) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar

Contoh:

Segitiga ABC diputar setengah putaran dengan pusat O

sehingga diperoleh bayangan segitiga CDA, maka terbentuk

Jajar Genjang ABCD.

A D

B C

Dari hasil pemutaran tampak bahwa:

 ∆ ABC menempati ∆ CDA, Ditulis ∆ ABC → ∆ CDA.

 Karena ∆ ABC menempati ∆ CDA maka sisi BC → sisi

DA dan sisi AB → sisi CD sehingga diperoleh sisi BD =

sisi AD, sisi AB = sisi CD dan BC berhadapan sisi AD,

sisi AB berhadapan dengan sisi CD sehingga sisi-sisi yang

berhadapan sama-sama panjang dan sejajar.

b) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.


24

Contoh:

D C
B A

C D
A B

Jajar Genjang ABCD diputar setengah putaran pada O

sehingga diperoleh:

 Jajar Genjang ABCD → Jajar Genjang CDAB.

 ∠ ABC → ∠ CDA dan ∠ BAD → ∠ DCB sehingga besar

∠ ABC = ∠ CDA dan besar ∠ BAD = ∠ DCB. Pasangan

sudut-sudut tersebut saling berhadapan dan sama besar.

c) Jumlah sudut dari pasangan sudut-sudut yang berdekatan pada

setiap Jajar Genjang sama dengan 1800.

Contoh:

Suatu Jajar Genjang PQRS tampak di bawah ini:

S R

1 2 1 2
4 3 4 3

1 2 1 2
4 3 4 3

P Q

Karena ∠ Q1 = ∠ P1 (sudut Q1 dan sudut P1 adalah susut

sehadap), maka ∠ P2 + ∠ Q1 = ∠ P2 + ∠ P1 = 1800. ∠ P2 dan

∠ Q1 adalah sudut-sudut yang berdekatan pada suatu Jajar


25

Genjang. Dengan demikian ∠ P2 + ∠ S3 = 1800, ∠ S3 + ∠ R4

= 1800. Besar sudut pasangan sudut yang berdekatan pada

Jajar Genjang adalah 1800.

d) Kedua diagonal dari suatu Jajar Genjang saling membagi dua

sama sama panjang.

Contoh:

Suatu Jajar Genjang PQRS dengan titik tengah O, diagonal QS

dan PR.

S R

P Q

Jika OP ditarik setengah putaran maka OP → OR, berarti OP =

OR, dan PR merupakan diagonal PQRS. Maka kedua diagonal

(PR dan QS) berpotongan di tengah-tengah atau saling

membagi dua sama panjang.

3) Luas Daerah Jajar Genjang

Luas daerah Jajar Genjang = alas × tinggi

Contoh:

Suatu Jajar Genjang ABCD dengan O titik tengah diaginal BD, t

tinggi Jajar Genjang dan a alas Jajar genjang.


26

D C

O
t

A B

Jika Jajar Genjang ABCD terbentuk dari ∆ ABD yang diputar

setengah putaran dengan pusat O, maka Jajar Genjang ABCD

dipandang sebagai gabungan dua buah segitiga yang kongruen.

Luas daerah ∆ ABD dengan alas a dan tinggi t = ½.a.t maka luas

daerah ABCD = 2 × luas daerah ∆ ABC

1
= 2× .a.t
2

= alas × tinggi

b. Belah Ketupat

1) Pengenalan Belah Ketupat melalui pencerminan segitiga sama

kaki.

Belah Ketupat adalah segi empat yang dibentuk dari segitiga sama

kaki dan bayangannya oleh pencerminan dengan alas sebagai

cerminnya.

Contoh:

Suatu segitiga sama kaki ABC dengan AC sebagai alas. Jika

segitiga tersebut dicerminkan dengan alas sebagai cermin maka

akan terbentuk belah ketupat.


27

B B

A C
A C

2) Sifat-sifat Belah Ketupat

a) Semua sisinya sama panjang.

Contoh:

Sebuah Belah Ketupat PQRS

R R
RP

S Q S Q SQ

P P

Jika Belah Ketupat PQRS dilipat dengan QS sebagai sumbu

simetri, maka PS → RS berarti PS = RS.

PQ → RQ berarti PQ = RQ

Jika Belah Ketupat PQRS dilipat dengan PR sebagai sumbu

simetri, maka SP → QP berarti SP = QP.

SR → QR berarti SR = QR

Karena PS = RS dan SP = QP maka PS = QR

Sehingga PS = RS = QP = QR

b) Kedua diagonal Belah Ketupat adalah Sumbu Simetrinya.

Contoh:
28

Sebuah Belah Ketupat PQRS dengan diagonalnya PR dan QS.

R R
RP

S S Q SQ
Q

P P

Jika PQRS dilipat dengan diagonal PR, akan terbentuk suatu

segitiga berimpit ∆ PSR dan ∆ PQR, PS = PQ dan RS = RQ.

Kedua segitiga adalah kongruen dengan PR sebagai sumbu

simetri. Jika PQRS dilipat dengan diagonal SQ, akan terbentuk

dua segitiga berimpit ∆ SPQ dan ∆ SRQ. SP = SR dan QP =

QR. Kedua segitiga adalah kongruen dengan SQ sebagai

sumbu simetri.

c) Sudut yang berhadapan sama besar, terbagi dua sama besar

oleh kedua diagonalnya.

Contoh:

Suatu Belah Ketupat PQRS dengan sumbu simetri PR dan SQ.

P p
PR

S Q S Q SQ
O

R R

Pada Belah Ketupat PQRS terbentuk dari dua segitiga sama

kaki yang kongruen yaitu ∆ PQS dan ∆ RQS atau ∆ SPR dan ∆

QRP.
29

Pada ∆ PQS, ∠ PQS = ∠ PSQ

Pada ∆ QRS, ∠ RQS = ∠ RSQ

Pada ∆ SPR, ∠ SPR = ∠ SRP

Pada ∆ QRP, ∠ QRP = ∠ QPR

Sehingga ∠ PSQ + ∠ RSQ = ∠ PQS + ∠ RQS

Juga ∠ QRP + ∠ SRP = ∠ SPR + QPR

Atau ∠ PSR = ∠ PQR dan ∠ SPQ = ∠ SRQ

d) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan

saling tegak lurus.

Contoh:

Sebuah Belah Ketupat PQRS terbentuk dari segitiga PRS yang

dicerminkan terhadap sisi PR.

S Q S
O

∆ PRS terbentuk dari ∆ POS dan ∆ ROS yang kongruen:

∠ POS = ∠ ROS = 900

Karena ∠ POS = ∠ ROS = 900,

SQ saling tegak lurus di titik O

3) Luas Daerah Belah Ketupat


30

1
Luas daerah Belah Ketupat = × d1 × d2
2

d1 = diagonal 1

d2 = diagonal 2

Contoh:

Suatu Belah Ketupat PQRS dengan diagonal PR dan QS.


S S

P R O RP
O

Q Q

Jika ∆ POS dipindahkan berdampingan dengan ∆ ROS, sisi PS

berimpit dengan sisi SR dan ∆ POQ dipindah berdampingan

dengan ∆ QOR dan sisi PQ berimpit dengan sisi QR, maka akan

terbentuk bangun persegi panjang.

Luas Persegi Panjang = P × L

= OR × SQ

1
= × PR × SQ
2

1
= 2 × panjang diagonal × panjang diagonal

Maka,

1
Luas Belah Ketupat = 2 × PR × SQ

1
= 2 d1 × d2
31

c. Layang-layang

1) Pengenalan Layang-layang sebagai gabungan dua segitiga sama

kaki yang panjang sisi alasnya sama dan berimpit.

Layang-layang adalah segi empat yang masing-masing pasang

sisinya sama panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama

besar.

Layang-layang dibentuk dari gabungan dua segitiga sama kaki

yang panjang alasnya sama dan berimpit.

Contoh:
B B B

A 5 cm C A C

D D D

∆ABD sama kaki, BD alas segitiga ABCD = 5 cm

∆BCD sama kaki, BD alas segitiga BCD = 5 cm

BD = BD

Jika ∆ABD dan ∆BCD dihimpitkan pada alas maka akan

membentuk layang-layang.

2) Sifat-sifat Layang-layang

a) Pada setiap layang-layang, masing-masing sepasang sisinya

sama panjang.

Contoh:

Segitiga ABD sama kaki, AB = AD


32

Segitiga BCD sama kaki, CD = BC

Karena AB = AD dan CD = BC, maka pada layang-layang

masing-masing sepasang sisinya sama panjang.


A

b) Pada setiap layang-layang terdapat sepasang sudut berhadapan


B D
yang sama besar.
C
Contoh:

Segitiga ABD sama kaki, maka ∠ABD = ∠ADB

Segitiga BCD sama kaki, maka ∠CBD = ∠CDB

∠ABD + ∠CBD = ∠ADB + ∠CDB

jadi, ∠ABC = ∠ADB

karena ∠ABC = ∠ADB maka pada setiap layang-layang

terdapat sepasang sudut yang berhadapan sama besar.

B D

c) Pada setiap layang-layang salah satu diagonalnya merupakan

sumbu simetri.
33

Contoh:

Segitiga ABD sama kaki dengan AB = AD, maka AO

merupakan sumbu simetri.

Segitiga BCD sama kaki dengan BC = CD, maka OC

merupakan sumbu simetri.

Karena ∠AOD dan ∠DOC saling berpelurus, maka AC adalah

garus lurus yang merupakan sumbu simetri layang-layang

ABCD. A

O
B D

C
d) Pada setiap layang-layang salah satu diagonalnya membagi

dua sama panjang diagonal lain dan tegak lurus dengan

diagonal itu.

Contoh:

Layang-layang ABCD dengan sumbu simetri AC.

Jika layang-layang ABCD dilipat menurut sumbu simetri AC,

maka OB  OD

Jadi OB = OD

1
∠AOB = ∠AOD = 2 × 180°

= 90°
34

karena OB = OD dan ∠AOB = 90° maka pada layang-layang

ABCD salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang

diagonal lain dan tegak lurus dengan diagonal itu.


A
A
B D
D O B

3) Luas Layang-layang
C
1
Luas daerah layang-layang = diagonal × diagonal (lainnya)
2

1
= d1 × d2
2

d1× × d 2
=
2

Contoh:

Luas daerah layang-layang ABCD.

AC dan BD berpotongan tegak lurus.

Maka luas layang-layang ABCD:

= Luas ∆ABD × luas ∆BCD A

¬ D
1 1 B
= BD × AO + BD × OC O
2 2
1
= BO × (AO + OC)
2

= BD × AC C
35

d. Trapesium

1) Pengenalan Trapesium

Trapezium adalah segiempat dengan tepat sepasang siku yang

berhadapan sejajar.

Jenis Trapesium:

a) Trapesium Sembarang

Contoh:

A B

D C

AB // CD

AB ≠ CD

AD ≠ BC

AB ≠ AD

AB ≠ BC

Jadi keempat sisi Trapesium ABCD tidak ada yang sama

panjang. Trapesium ABCD adalah Trapesium sembarang.

b) Trapesium Samakaki

Contoh:
36

A B

D C

AB // CD

AB ≠ CD

AB ≠ AD

AB ≠ BC

AD = BC

Pada Trapesium ABCD terdapat satu pasang sisi yang

berhadapan sama panjang. Trapesium ABCD adalah

Trapesium Samakaki

c) Trapesium Siku-siku

Contoh:

A B

D C

AB // CD

AB ≠ CD

AB ≠ AD

AB ≠ BC

AD ≠ BC
37

∠ADC siku-siku, ∠BAD

pada Trapesium ABCD terdapat sudut siku-siku ADC dan

sudut siku-siku BAD. Trapesium ABCD sisebut Trapesium

Siku-siku.

2) Sifat-sifat Trapesium

Pada Trapesium jumlah sudut yang berdekatan di antara dua sisi

sejajar adalah 180°.

Contoh:

A B

D C

Trapesium ABCD.

AB // CD, maka ∠A dengan ∠D sudut dalam sepihak,

sehingga ∠A + ∠D = 180°

∠B dengan ∠C sudut dalam sepihak,

sehingga ∠B + ∠C = 180°.

Pada Trapesium ABCD jumlah sudut yang berdekatan si antara

dua sisi sejajar adalah 180°.

3) Luas Trapesium

Luas daerah Trapesium = ½ jumlah sisi sejajar × tinggi

Contoh:

Trapesium ABCD
38

D b C D b C D b C

t t

A B A B A B
a a a

Jika pada trapesium ABCD ditarik salah satu diagonal (misalnya

BD), maka terbentuk dua segitiga yaitu ∆ABD dan ∆BCD.

Pada ∆ABD, AB sebagai alas segitiga, dan t = tinggi

Pada ∆BCD, CD sebagai alas segitiga, dan t = tinggi

Luas Trapesium ABCD = Luas ∆ABD + Luas ∆BCD

1 1
= ×a×t+ ×b×t
2 2

= ( 12 a + 1
2 b) × t

1
= 2 (a + b) × t

1
Jadi luas Trapesium = × jumlah sisi sejajar × tinggi
2

b. Kerangka Berfikir

Berdasarkan analisis masalah dan juga Landasan Teori yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu bahwa sesuai pengalaman dan pengamatan peneliti

bahwa dalam pembelajaran Konsep Bangun Datar pokok bahasan Jajar

Genjang, Belah Ketupat, Layang-layang dan Trapesium hasilnya masih rendah

dan siswa masih kesulitan dan juga sikap belajar yang dilakukan siswa yang

belum baik seperti motivasi, kerjasama, kemandirian yang kurang, maka

peneliti memilih Pembelajaran Kooperatif sebagai salah satu model


39

pembelajaran yang dapat dimungkinkan untuk mengatasinya. Dengan

Pembelajaran Kooperatif motivasi belajar siswa akan tumbuh karena setiap

siswa akan tertantang dengan melalui tanggung jawab dirinya untuk menerima

tugas yang dipelajari. Dalam pembelajaran ini siswa juga memanfaatkan alat

peraga, sehingga apa yang dipelajari akan mudah dipahami, matematika yang

bersifat abstrak dapat dimengerti dengan bantuan peraga. Siswa bertanggung

jawab untuk memberi penjelasan kepada temannya sebagai anggota kelompok

belajar. Kerjasama antar anggota kelompok akan tercipta, karena siswa merasa

bahwa keberhasilan kelompok dalam belajar ditentukan oleh masing-masing

anggota untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Setelah tumbuh motivasi

untuk belajar yang disebabkan oleh pengaruh kelompok maka kemampuan

belajar akan berkembang dan hasil belajar akan menjadi lebih baik.

c. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan permasalahan yang diuraikan di atas,

hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan alat peraga bangun datar hasil

belajar dan keaktifan dalam pembelajaran siswa pada konsep bangun datar

dapat ditingkatkan.
40

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII A

SMP Negeri 3 Secang Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2004/2005,

sebanyak 37 siswa.

2. Fokus Pengamatan

Fokus yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil belajar siswa.

b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran.

3. Rencana Penelitian

Rencana penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam 3 siklus.

a. Siklus 1

1) Perencanaan pada Siklus 1

a) Mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi Jajar Genjang.


41

b) Merancang lembar kerja siswa dengan materi Jajar Genjang.

c) Meminta bantuan guru lain untuk mengamati jalannya PTK yang

dilaksanakan.

d) Membuat alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran.

e) Menyusun kelompok siswa yang akan belajar.

f) Menyiapkan tes akhir siklus.

2) Pelaksanaan Siklus 1

a) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

b) Menyajikan materi pelajaran tentang Jajar Genjang.

c) Membentuk Kelompok belajar menyampaikan tugas yang harus

dipelajari.

d) Membimbing siswa pada saat siswa mengerjakan tugas

kelompok tentang Jajar Genjang.

e) Mengevaluasi hasil belajar dari materi yang telah dipelajari.

f) Memberikan penghargaan terhadap siswa yang berhasil belajar

baik secara individu maupun kelompok.

3) Pengamatan Siklus 1

a) Pengamatan terhadap siswa tentang cara kerja, perhatian,

keaktifan bekerja.

b) Pengamatan dalam penyajian materi dan pembimbingan

kelompok.

c) Evaluasi siklus I

4) Refleksi Siklus 1
42

Dari Pengamat:

a) Keadaan siswa dalam menerima materi dan kerja kelompok.

b) Cara guru menyajikan materi dan pembimbingan yang dilakukan

terhadap kelompok belajar.

Dari Guru:

a) Menganalisis hasil belajar siswa.

b) Menganalisis hasil pengamatan kerjasama dan aktivitas siswa

dalam kerja kelompok.

c) Merencanakan hasil pengamatan untuk perbaikan.

b. Siklus 2

1) Perencanaan pada Siklus 2

a) Mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi Belah Ketupat.

b) Membuat lembar kerja siswa dengan materi Belah Ketupat.

c) Membuat dan membuat alat peraga.

d) Meminta guru lain sebagai pengamat.

e) Menentukan waktu pelaksanaan.

2) Pelaksanaan Siklus 2

a) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

b) Menyajikan materi pelajaran tentang Belah Ketupat.

c) Mengorganisasikan kelompok belajar dan menyampaikan tugas

yang akan dikerjakan.

d) Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok.


43

e) Mengevaluasi hasil kerja siswa dari materi yang telah

dipelajari.

f) Memberikan penghargaan terhadap hasil belajar dan kerja

siswa secara individu maupun kelompok.

3) Pengamatan Siklus 2

a) Pengamatan terhadap siswa tentang cara kerja dan perhatian

maupun keaktifan siswa.

b) Pengamatan terhadap guru dalam penyajian materi dan

pembimbingan setelah ada perbaikan.

4) Refleksi Siklus 2

a) Perbaikan-perbaikan setelah adanya saran danri pengamat.

b) Perencanaan perbaikan dengan bantuan pengamat.

c. Siklus 3

1) Perencanaan pada Siklus 3

a) Mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi Layang-layang

dan Trapesium.

b) Merancang lembar kerja siswa dengan materi Layang-layang dan

Trapesium.

c) Merancang dan membuat alat peraga.

2) Pelaksanaan Siklus 3

a) Menyampaikan tujuan dan memotivasi pembelajaran siklus 3.

b) Menyajikan materi pelajaran tentang Layang-layang dan

Trapesium.
44

c) Mengadakan perubahan kelompok untuk menghindari kejenuhan.

d) Membimbing siswa pada saat kerja kelompok menyelesaikan

tugas.

e) Mengevaluasi hasil kerja siswa dan kerja kelompok.

f) Memberikan penghargaan terhadap siswa yang berhasil dalam

belajar secara individu maupun kelompok.

3) Refleksi Siklus 3

a) Analisa hasil pengamatan dan hasil belajar siswa sebagai tolak

ukur keberhasilan pemberhasilan siswa.

b) Penerimaan saran-saran dan pengamat untuk perbaikan

pembelajaran selanjutnya

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas melalui pembeljaran kooperatif

dengan memanfaatkan alat peraga dibutuhkan data-data.Data yang

diperoleh dianalisis dan direfleksikan untuk perencanaan tindakan

selanjutnya dan mengetahui hasil akhir.

1.Tes

Tes diberikan kepada semua siswa pada setiap akhir siklus

untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa setelah

melakukan pembelajaran.

2.Observasi/Pengamatan

Observasi digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa di dalam

kegiatan pembelajaran. Observasi/pengamatan dilakukan


45

terhadap siswa pada saat siswa belajar di kelas

berlangsung,yang dulakukan oleh pengamat dan bersama-sama

guru yang memberikan pelajaran.

E. Indikator Keberhasilan

Sebagai tolok ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah

apabila hasil belajar siswa dapat mencapai nilai minimal 65. Sedangkan untuk

ketuntasan belajar kelas apabila siswa yang tuntas mencapai lebih dari atau

sama dengan 85 %.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 12 April 2005 jam

ke tiga dan ke empat.

Pada siklus pertama hasil observasi menunjukkan bahwa

semua siswa yaitu 37 anak (100 %) hadir mengikuti pelajaran. Siswa

kelas VII persentase ketidakhadiran kecil, karena presensi siswa selalu

dipantau terus menerus.

Dari 37 siswa yang siap untuk mengikuti pelajaran ada 33 anak

(89,1 %), sedangkan yang tidak siap 4 anak (10,81 %). Empat anak
46

yang tidak siap tersebut pada awal pelajaran hanya mondar-mandir dan

keluar masuk ruangan.

Siswa yang alat belajarnya lengkap 28 anak (75,6 %), yang

dimaksud alat belajar lengkap minimal alat tulis yaitu bolpoint, pencil,

penggaris, busur derajad dan jangka, di samping buku pelajaran. Untuk

buku pelajaran matematika tidak semua siswa memiliki, sehinga masih

ada 9 anak tidak lengkap alat belajarnya.

Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, siswa yang

benar-benar memperhatikan ada 32 anak (86,4 %), sehingga masih ada

5 anak saling bicara sendiri. Hal ini disebabkan dari 5 anak tersebut ada

2 anak yang selalu membuat keributan di kelas.

Pada saat siswa mengerjakan tugas kelompok tampak yang

sungguh-sungguh hanya 29 anak (78,3 %), yang menyebabkan tidak

semua anak bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas lebih sering

diberikan tugas mandiri. Sehingga pada siklus pertama tampak anak

yang pandai bekerja sendiri dan yang kurang pandai kelihatan

bermalas-malasan dalam bekerja.

Siswa yang terlibat bekerja sama ada 32 anak (86,4 %), pada

menit-menit awal kelompok mengedakan tugas tidak terdadi adanya

kerja sama membahas materi (lembar kerja). Setelah adanya teguran

dari peneliti, barulah mulai terjadi keterlibatan siswa dalam kerjasama

kelompok. Namun demikian, masih ada 5 anak yang agak sulit untuk

bekerja secara kelompok.


47

Pada siklus pertama ada 5 siswa yang mengajukan pertanyaan

ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Padahal guru telah memberi

kesempatan kepada siswa yang belum jelas tentang materi yang

disampaikan untuk ditanyakan. Hal ini disebabkan masih ada perasaan

malu dan takut pada siswa.

Keaktifan siswa dalam menjelaskan kepada teman pada saat

berlangsungnya diskusi kelompok ada 5 anak (13,5 %), sedangkan 32

anak yang lain kelihatan kerja sendiri. Dari ke 5 anak tersebut termasuk

anak yang pandai di kelas dan ada pada kelompok Aritmatika,

Geometri, dan Venn.

Pada saat diskusi kelas dengan presentasi ada 5 siswa yang

mengutarakan pendapat, gagasan maupun sanggahan. Hasil ini

disebabkan karena siswa tidak terbiasa melakukan diskusi.

Setelah akhir diskusi kelas dengan presentasi hasil kerja siswa

melakukan merangkum. Dalam kegiatan merangkum atau mencatat

materi pekerjaan ada 4 anak tidak aktif, berarti ada 33 anak (89,1 %)

yang melaksanakan kegiatan ini. Dari 4 anak yang tidak aktif

merangkum tersebut 2 anak tidak membawa buku catatan dan 2 anak

izin keluar ruangan.

Kegiatan mempresentasikan hasil kerja kelompok dilakukan

oleh 7 anak yaitu dari kelompok Geometri 1 anak, sehinga masih ada 5

kelompok belum siap mempresentasikan hasilnya. Hal ini disebabkan

karena siswa belum terbiasa mempresentasikan hasil diskusi (kerja) di


48

depan kelas. Di samping itu siswa masih ragu dan tidak percaya diri

untuk tampil di depan teman-temannya dan saling tunjuk sesama teman.

Ketika kelompok atau siswa mempresentasikan hasil kerjanya siswa

yang aktif memperhatikan ada 24 anak, sedangkan 12 lainnya kadang

memperhatikan kadang tidak. Sejumlah anak yang tidak memperhatikan

tersebut tampak main sendiri, bicara sendiri, dan pindah-pindah tempat

duduk.

Pada saat mengerjakan tugas (tes) yang tepat waktu hanya 12

anak, sedangkan 25 anak sekitar 5 menit lebih lambat. Hal ini

disebabkan tidak terampil dan tidak sungguh-sungguh dalam

menyelesaikan tugas. Alat peraga yang disediakan untuk membantu

menyelesaikan tugas tidak semua dimanfaatkan dengan baik oleh siswa.

Siswa yang memanfaatkan alat peraga 30 anak (81%) sehingga masih

ada 7 anak (18,91%) yang tidak memanfaatkannya.

Dari hasil observasi pada siklus pertama tentang aktivitas

siswa secara keseluruhan menunjukkan hasil 81,08 % ini berarti

tennasuk dalam kriteria aktif.

Hasil tes siklus pertama menunjukkan 22 anak (59,45 %)

memperoleh nilai > 65, sedangkan 15 anak (40,45 %) memperoleh nilai

< 65. Berdasarkan hasil tersebut maka ketuntasan belajar siswa dalam

satu kelas masih kurang dari 85 %, sehingga perlu dilaksanakan

tindakan siklus ke dua.


49

2. Hasil Penelitian Siklus II

Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 14 April 2005 jam

pertama dan kedua. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa yang

hadir mengikuti pembelajaran ada 37 anak (100%). Dari 37 siswa yang

siap mengikuti pelajaran ada 67 anak (100%).

Siswa yang membawa alat belajar lengkap meningkat dari

siklus pertama. Pada siklus kedua yang membawa alat belajar lengkap

ada 35 anak (94,5 %) maka ada 2 anak yang tidak lengkap yaitu tidak

membawa buku pelajaran matematika. Peningkatan aktivitas ini terjadi

setelah peneliti (guru) memberikan perubahan agar siswa berusaha

mengikuti alat belajarnya.

Pada siklus yang ke dua hanya 32 anak yang mengerjakan

pekerjaan rumah (PR) 86,4%, sedangkan 5 anak yang lain tidak

mengejakannya dengan alasan lupa dan tidak bisa.

Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran yang

memperhatikan ada 33 anak (89,1%), berarti meningkat dibanding pada

siklus pertama. Hal ini disebabkan karena guru pada saat menjelaskan

materi pelajaran sambil mengawasi (memperhatikan siswa) yang sering

tidak berkonsentrasi. Siswa sungguh-sungguh mengerjakan tugas ada

31 anak (83,7%), sedangkan yang lainnya bermain-main sendiri.

Namun demikian sudah ada peningkatan dalam aktivitas ini sebesar

5,4%.
50

Pada saat siswa melakukan kerja diskusi yang terlibat dan

bekerja sama secara aktif meningkat menjadi 35 anak (94,59%) dan

masih ada 2 anak yang selalu bermain-main. Peningkatan ini setelah

guru (peneliti) terus-menerus berkeliling pada kelompok sambil

mengarahkan agar materi yang dipelajari dibahas bersama-sama dan

setiap anggota kelompok harus aktif.

Pada siklus yang ke dua siswa yang bertanya pada guru

menjelaskan materi pelajaran yaitu ada 8 anak, meskipun

pertanyaannya sederhana. Keberanian bertanya setelah guru memberi

pengarahan yaitu bahwa anak-anak jangan merasa malu dan takut agar

apa yang tidak dimengerti akan menjadi paham.

Pada siklus ke dua siswa mulai meningkat aktifitasnya dalam

menjelaskan kepada temannya pada saat diskusi kelompok yaitu ada 8

anak (21,6%) tetapi masih ada 1 kelompok dalam membahas materi

(Lembar Kerja Siswa) bekerja sendiri-sendiri. Pada kelompok ini

tampak juga kurang sungguh-sungguh dalam bekerja yaitu kelompok

Aljabar. Padahal guru (peneliti) sudah membimbing dalam berdiskusi.

Hal ini disebabkan pada kelompok ini (Aljabar) anggotanya adalah

siswa-siswa yang pendiam dan kemampuan berfikirnya lemah.

Pada. saat diskusi kelas dengan presentasi hasil kerja, yang

berani mengutarakan pendapat, gagasan ataupun sanggahan hanya. 8

anak dari 37 anak dalam satu kelas. Namun demikian ada peningkatan

aktifitas berpendapat sekitar 8,1 %. Anak yang berani berpendapat


51

adalah anak yang di dalam kelas memang menonjol dalam akademis

dibanding siswa. yang lainnya. Sehingga anak memang dirasa masih

sulit untuk mengeluarkan pendapat ataupun sanggahan

Tidak semua siswa aktif mencatat atau merangkum mata

pelajaran, tetapi masih ada 3 siswa. yang tidak mencatat sama sekali.

Yang melakukan aktivitas mencatat 34 siswa (91,8%) dengan tekun

membuat catatan (merangkumnya). Ketiga siswa yang tidak aktif

merangkum terlihat adalah yang pada siklus pertama tidak melakukan.

aktivifitas dengan alasan yang sama, yaitu tidak membawa catatan.

Siswa. yang aktif melakukan presentasi hasil kerja kelompok

pada siklus kedua ada 10 anak dari 8 kelompok yang ada.

Masing-masing kelompok hanya satu siswa yang siap menampilkan

hasil kerjanya, kecuali kelompok Geometri dua siswa dan kelompok

Venn dua siswa. Meskipun setiap kelompok siap mempresentasikan

hasil kerja diskusi yang maju ke depan adalah juga yang

mempresentasikan hasil kerja pada siklus pertama. Sehingga siswa yang

lain belum mengambil kesempatan ambil bagian, padahal peneliti sudah

mengarahkan saat diskusi kelompok, diskusi dimulai agar yang

mempresentasikan hasil kerja bergantian untuk masing-masing

kelompok.

Siswa yang aktif memperhatikan teman lain pada saat

mempresentasikan hasil kerja diskusi kelompok sebanyak 33 siswa.

Masih ada 4 siswa tidak memperhatikan, tetapi diam sambil tiduran.


52

Keempat anak tersebut tempat duduknya di belakang, sehingga

kadang-kadang lepas perhatian dari peneliti (guru). Di samping itu,

tulisan yang dituangkan dalam kertas karton hampir semuanya tidak

kelihatan dari belakang karena terlalu kecil dan juga pengaruh cahaya

yang agak silau. Meskipun belum semua siswa terpusat perhatiannya,

aktivitas siswa meningkat dari siklus pertama.

Pada siklus ke dua yang tepat waktu dalam mengerjakan tugas

(tes) hanya 27 anak sehingga masih ada 10 siswa selalu kurang

waktunya. Dalam menyelesaiakan tugas (tes) kebanyakan siswa masih

mengalami kesalahan dalam penyelesaikan. Dalam mengerjakan soal

kebanyakan ditulis hanya hasilnya saja.

Dari alat peraga yang ada tidak semua dimanfaatkan oleh

siswa. Siswa yang memanfaatkan alat peraga untuk membantu

menyelesaikan tugas (LKS) ada 31 anak (83,7%) dan masih ada 6 siswa

yang bermain-main dan diam.

Secara keseluruhan aktifitas siswa dalam pembelajaran pada

siklus ke dua mencapai 94,59%, yang berarti ada peningkatan dalam

kriterian aktif.

Hasil tes siklus ke dua menunjukkan 29 siswa (78,37%)

memperoleh nilai > 65, sedangkan 8 siswa memperoleh nilai < 65. Pada

siklus kedua ketuntasan 13,51%. Berdasarkan hasil tes siklus kedua

ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas masih belum mencapai 85%,

sehingga perlu dilaksanakan pada siklus ke tiga.


53

3. Hasil Penelitian Siklus III

Siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 19 April 2005 jam

ketiga dan keempat. Siklus ketiga hasil observasi menunjukkan bahwa

siswa yang hadir dan siap mengikuti pelaj aran 37 anak (100 %).

Siswa yang mengerjakan PR ada 34 anak (91,8 %) sehingga

ada 3 anak tidak mengerjakan PR di sekolah. Alasan tidak mengerjakan

PR karena pada saat diberi tugas PR mereka tidak mencatatnya.

Hampir seluruh siswa memperhatikan guru (peneliti). Pada

saat guru menjelaskan materi pelajaran yaitu 35 siswa. Hampir seluruh

siswa memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi pelajaran yaitu

35 anak (94,59%) dan masih ada 2 siswa yang tidak memperhatikannya.

Kedua anak yang tidak mengerjakan tersebut setelah diamati guru

ternyata sedang menyelesaikan PR yang belum mengerjakan. Keaktifan

siswa memperhatikan guru meningkat 8,1%. Peningkatan keaktifan

terjadi disebabkan oleh pendahuluan guru sebelum menjelaskan materi

yang menyarankan agar siswa memperhatikan sungguh-sungguh agar

tidak mengalami kesulitas dalam menyelesaikan kerja kelompok.

Pada saat tugas kelompok diberikan, anak tampak

sungguh-sungguh dalam belajar mencapai 91,8%, yaitu 34 siswa dan

masih ada 3 siswa yang tampak diam dan acuh. Untuk mengatasinya

guru memberikan motivasi. Kesungguhan siswa dalam belajar secara

berkelompok meningkat.
54

Keterlibatan siswa dan kerjasama dalam kerja kelompok sudah

baik. Siswa aktif terlibat dan bekerjasama ada 36 siswa (97,2%). Hal ini

disebabkan guru memantau dan membimbing secara berkeliling,

khususnya pada kelompok yang tampak tidak terjadi dinamika

kelompok. Dalam kerja kelompok ada satu siswa yang sejak siklus

pertama tidak aktif. Siswa tersebut hasil belajamya selalu rendah dan

kemampuan berfikir rendah.

Keaktifan bertanya pada siklus ketiga bertambah yaitu ada 6

siswa (16,2%). Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan keberanian

siswa untuk bertanya.

Pada saat presentasi sudah ada kemajuan aktifitas siswa yaitu

ada 11 anak aktif menjelaskan di depan kelas, meskipun dalam satu

kelompok hanya ada satu siswa yang tampil. Hal ini terjadi dikarenakan

adanya pemberian penghargaan kepada tiap kelompok yang telah

mempresentasikan hasil kerjanya dengan cara memberikan aplous

(tepuk tangan). Pemberian penghargaan menambah motivasi setiap

kelompok untuk mempresentasikan hasilnya. Peningkatan aktifitas juga

terjadi pada siswa dalam mengutarakan pendapat dan gagasan sebesar

2,7%. Pada siklus pertama yang mengeluarkan pendapat 5 siswa, pada

siklus ke dua ada 8 siswa dan pada siklus ketiga ada 9 siswa.

Pada siklus ke tiga kegiatan merangkum dan mencatat

mencapai 100% yaitu 37 siswa melakukan aktifitas ini. Karena

pada:siklus sebelumnya tetap ada yang tidak melaksanakan aktifitas


55

mencatat atau merangkum, maka pada siklus ke tiga guru berkeliling

mengamati setiap siswa agar mencatat atau merangkum.

Siswa yang sunguh-sungguh memperhatikan teman lain

mempresentasikan hasil kerjanya ada 34 siswa, dan pada siklus ke tiga

ini yang tampak bermalas-malasan ada 3 siswa. Guru melakukan

perhatian terhadap 3 siswa tersebut dan memindahkan tempat duduknya

ke depan terpisah dari kelompoknya.

Keaktifan siswa dalam mengerjakan tes (tugas) yang tepat

waktu ada 24 siswa, sedangkan yang 13 siswa kurang waktu sekitar 5

menit.

Ada 35 siswa yang aktif menggunakan alat peraga (94,5%),

sedangkan yang tidak aktif menggunakan alat peraga masih ada 2 anak.

Keaktifan menggunakan alat peraga pada siklus ke tiga meningakat

10,8% dari siklus kedua.

Secara keseluruhan aktifitas belajar pada siklus ketiga

mengalami peningkatan dari siklus kedua. Pada siklus ketiga aktifitas

belajar siswa mencapai 100%, sehingga peningakatannya 5,41 dari

siklus ke dua.

Hasil tes siklus ketiga menunjukkan bahwa siswa yang tuntas

belajar dalam satu kelas 32 anak (86,48%), yang tidak tuntas 5 anak

(11,51%). Berdasarkan hasil observasi aktifitas belajar dan tes siklus

ketiga menunjukan bahwa ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas


56

mencapai tolak ukur keberhasilan yaitu lebih 85%, sehingga penelitian

tindakan dirasa cukup.

B. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian didasarkan atas hasil observasi

(pengamatan) dan tes siklus pertama, kedua dan ketiga sebagai berikut :

Pada siklus pertama aktifitas siswa termasuk kriteria aktif (81,08

%) tetapi pada aspek tertentu ada beberapa yang masih nampak kurang aktif.

Keaktifan siswa yang mencapai lebih dari 50 % (kriteria aktif)

yaitu kehadiran siswa, kesiapan mengikuti pembelajaran, kelengkapan alat

peraga, kesungguhan, kerjasama, kegiatan merangkum dan keaktifan

memperhatikan presentasi teman. Sedangkan aktifitas siswa yang termasuk

dalam kategori kurang aktif yaitu keaktifan mengutarakan pendapat dan

gagasan dan keaktifan mempresentasikan hasil diskusi.

Hal yang menyebabkan keaktifan kurang adalah siswa belum

pernah melaksanakan diskusi dengan bantuan alat peraga dengan

mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Siswa masih malu

bertanya bila belum jelas. Siswa tidak terbiasa menjelaskan setiap materi

kepada teman lain. Siswa ragu untuk mengutarakan gagasan dan pendapat

dan takut salah. Kelompok tidak siap untuk mempresentasikan hasilnya di

depan kelas dan saling tunjuk sesama teman. Di samping itu, keberanian

tampil di depan kelas kurang, dikarenakan antara kelompok saling mengejek

dan kurangnya rasa percaya diri. Hal yang menyebabkan siswa tidak tepat
57

waktu dalam mengerjakan tugas karena siswa belum terampil

menyelesaikan tugas (soal). Hal lain yang menyebabkan keaktifan kurang

adanya penulisan hasil kerja siswa dalam kertas tidak rapi, terlalu kecil

sehingga tidak jelas. Di samping itu masih ada siswa yang ramai

menyebabkan konsentrasi dalam diskusi belum baik. Hasil tes pada siklus

pertama belum baik masih di bawah batas ketuntasan belajar kelas 85 %.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus pertama yang masih rendah maka

perlu dilakukan tindakan siklus kedua.

Pada siklus yang kedua keaktifan meningkat 13,51% dari siklus

pertama yaitu 81,08% menjadi 94,59%. Aktifitas siswa meningkat yaitu

pada kesiapan dalam alat belajarnya meningkat 18,9%.

Keberanian bertanya mulai muncul tampak ada 8 anak bertanya

meskipun dengan pertanyaan singkat. Hal ini setelah siswa diberi motivasi

bahwa siswa tidak perlu takut dan malu karena dalam taraf belajar.

Peningkatan terjadi pada anak dalam aktifitas mengutarakan pendapat dan

gagasan meskipun hanya ada, 8 anak. Delapan anak dari 37 siswa belajar

yang berani berpendapat termasuk anak yang pandai di kelas, sedangkan

yang lain merasa malu terhadap teman. Hal-hal yang menyebabkan

peningkatan aktifitas pada siklus yang kedua antara lain pembimbingan

terhadap kelompok pada saat diskusi berlangsung, dan pemberian

penghargaan terhadap kelompok maupun individual setelah

mempresentasikan hasil kerja dan mengeluarkan pendapat diberikan dengan

cara memberikan Aplous (tepuk tangan). Perubahan tempat duduk


58

kelompok dan pergantian anggota beberapa kelompok mempengaruhi

peningkatan aktifitas siswa.

Namun demikian masih ada beberapa keaktifan siswa yang kurang

yaitu keaktifan bertanya, keaktifan menjelaskan kepada. teman,

mengutarakan pendapat, mempresentasikan hasil, dan ketepatan waktu

mengerjakan tugas, sehingga diperlukan perbaikan-perbaikan untuk

tindakan selanjutnya, meskipun pada siklus ke dua keaktifan siswa

meningkat dibandingkan siklus pertama.

Hasil tes siklus kedua meningkat 18,92 % dibanding dengan siklus

pertama. Hasil tes siklus kedua mencapai ketuntasan belajar siswa dalam

satu kelas. Peningkatan hasil tes siklus kedua disebabkan setelah guru

memberi penjelasan cara menyelesaikan soal tes. Siswa dalam

menyelesaikan soal kebanyakan ditulis hasilnya saja. Pada siklus ke dua ini

ketuntasan belajar siswa dari 37 siswa belum mencapai 85 % sehingga

masih dilanjutkan pada siklus ketiga.

Pada saat siklus ketiga terjadi peningkatan aktifitas dan hasil

belajar. Hasil tes siklus ketiga meningkat 8,11 % dari siklus kedua. Pada

siklus ketiga ketuntasan hasil belajar mencapai 86,48 %.

Keaktifan belajar siswa meningkat 5,41% dari siklus kedua dan

meningkat 18,92% dari siklus pertama. Pada siklus ketiga aktifitas belajar

siswa mencapai 100%.


59

Hal yang menyebabkan peningkatan aktifitas dan hasil belajar

siswa adalah setelah guru (peneliti) mengadakan perbaikan-perbaikan antara

lain :

- Memberi motivasi keberanian siswa dalam bertanya dan berpendapat

dengan cara setiap kelompok diwajibkan mengutarakan pertanyaan atau

pendapat pada saat kelompok lain mempresentasikan hasil kerjanya.

- Berkeliling membimbing siswa dengan mengecek hasil kerjanya sambil

bertanya untuk memperjelas jawaban (hasil kerja) yang ditulis sehingga

akan diketahui letak kesalahannya serta memperkuat jawaban yang

dibuat.

- Memberi pengarahan agar siswa selalu bekerja sama dan menghargai

pendapat teman, sehingga tidak terjadi saling mengejek.

- Mengatur tempat duduk kelompok agar tidak terjadi kejenuhan.

- Merubah anggota kelompok agar terjadi keseimbangan antar kelompok

- Memberi penghargaan kepada kelompok dan hasilnya terbaik dan benar

untuk dipakai sebagai catatan (rangkuman) siswa setelah diadakan

penyempurnaan bersama guru (peneliti).

Berdasarkan pengamatan dan ketuntasan hasil belajar siswa

menunjukkan bahwa tolak ukur keberhasilan yang tercantum pada indikator

keberhasilan telah tercapai, sehingga peneliti tidak perlu mengulangi pada

siklus berikutnya dan telah dirasakan cukup.


60

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan belajar siswa dalam

tindakan kelas pada siswa kelas VII SMP N 3 Secang Kabupaten Magelang

2004-2005 melalui pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan alat

peraga dengan materi jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan

trapesium pada siklus pertama ketuntasan belajar 59,54 %, keaktifan 81,08

%. Pada siklus kedua ketuntasan belajar 78,37 % keaktifan belajar 94,59 %

dan pada siklus ketiga ketuntasan belajar 86,48 %, keaktifan belajar 100 %,

berarti dari siklus pertama, kedua dan ketiga ada peningkatan. Dengan

demikian hasil belajar dan aktifitas siswa melalui pembelajaran kooperatif

dengan memanfaatkan alat peraga dapat ditingkatkan.


61

B. Saran

Guru matematika di SMP N 3 Secang Kabupaten Magelang, dalam

mengajar kelas VII pada pokok bahasan jajar genjang, belah ketupat,

layang-iayang dan trapesium, sebaiknya menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan memanfaatkan alat peraga.

Lampiran 1

LEMBAR PENGAMATAN
Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Sekolah : SMP Negeri 3 Secang
Kelas : VII A/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Dasar

Keaktifan Belajar
No Nama Ya/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 %
Tidak
1 Abdulloh Al Azam V X V V X V X X V V 60 Ya
2 Abdurohman V X V X X V X X V V 50
3 Ahmad C Anam V V V V V V X X X V 70 Ya
4 Ahmad Wahyudi V V V V V V X X X V 70 Ya
5 Anita Kurniati V X V V V V X X V V 70 Ya
6 Anton Widianto V X V X X X X X V V 40
7 Bayu Widhi R V X V X X X X X V V 40
8 Dewi Faridah V V X V V V X X V X 60 Ya
9 Dian Dwi A V V X V V V X X V V 70 Ya
10 Dwi Listiyanto V V V V X V X X V X 60 Ya
11 Eki Purwanti V V V V V V X X V V 80 Ya
12 Eko Bayu P V V X V V V V V V V 90 Ya
13 Ely Sugiarti V V V V V V X X V V 80 Ya
14 Fatkhurrohman H V V V V V V X V V V 90 Ya
15 Febrian Ratna TS V V V V V X X V V 80 Ya
16 Fia Ratnasari S V V V V V V V V V V 100 Ya
17 Freddy Anggara V V X V V V X X X X 50 Tdk
18 Hesti Mawarni V V V V V V X X V V 80 Ya
19 Ismi Pujisari V V V V V V X X V V 80 Ya
20 Isnaeni Miftahun N V V V V V V X X V V 80 Ya
21 Jumiasih V V X V V V X X V V 70 Ya
22 Lokita Septiani F V V V V V V X X V V 80 Ya
62

23 Luwi Utami V V V V V V X X V V 80 Ya
24 Nurcholis V V V V V V X X X X 60 Ya
25 Nurhayati V V V V V V X V V V 90 Ya
26 Nurul Anisa V V V V V V X X V V 80 Ya
27 Putri Wulansari V X V V V V X X V V 70 Ya
28 Sardina C V V X V V V X X V X 60 Ya
29 Siti Rofiatun V V V V V V X X V V 80 Ya
30 Sokeh V X V X X X X X V V 40 Tdk
31 Tiara Anggi W V V X V V V X X V V 70 Ya
32 Umanah V V V V V V X X V V 80 Ya
33 Wahyu Irianto V X V X X X X X V V 40 Tdk
34 Wahyudin V V V V V V V V V V 90 Ya
35 Weni Retnowati V V V V V V X X V V 80 Ya
36 Yogi Sulistyo W V V V V V V V X V V 90 Ya
37 Yuli Kurniawan V X V V X X X X V V 50 Tdk
Banyak Anak 37 28 30 32 29 32 5 5 33 31 30
Persentase 100 75,6 81 86,4 78,3 86,4 13,5 13,5 89,1 83,7 81,08

Keaktifan :

1. Siswa yang siap mengikuti kegiatan pembelajaran

2. Siswa yang lengkap alat belajarnya

3. Siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah

4. Siswa yang memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi pekerjaan

5. Siswa yang sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas

6. Siswa yang terlibat dan bekerja sama dalam kerja kelompok

7. Siswa yang aktif bertanya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran

8. Siswa yang aktif menjelaskan dan mengutarakan pendapat kepada teman

pada saat diskusi kelompok

9. Siiswa yang mencatat / merangkum materi pelajaran

10. Siswa yang aktif menggunakan alat peraga


63

Lampiran 2

DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK

1. Kelompok Aljabar 5. Kelompok Venn


1. Abduurohman 1. Fatchurohman H
2. Abdullah Al Azam 2. Febrian Ratno Tri S
3. Dewi Faridah 3. Lokita Septiyani F
4. Dian Dwi Asrowiyah 4. Jumiasih
5. Weni Ratnawati 5. Anita Kurniati

2. Kelompok Aritmatika 6. Kelompok Statistika


1. Achmad Wahyudi 1. Yogi Sulistyo Budi
2. Eki Purnawati 2. Wahyu Irianto
3. Achmad Chayrul Anam 3. Sokeh
4. Eli Sugiarti 4. Putri Wulansari
5. Nurul Anisa

3. Kelompok 7. Kelompok Kartesius


1. Eko Bayu Pambudi 1. Fredy Anggara
2. Fia Ratnasari S 2. Nurcholis
3. Hesti Mawarni 3. Luwi Utami
4. Anton Widyawanto 4. Nurhayati

4. Kelompok 8. Kelompok Pascal


1. Bayu Widi Raharjo 1. Wahyudin
64

2. Dwi Listiyanto 2. Siti Rofiatun


3. Ismi Puji Sari 3. Yuli Kurniawan
4. Isnaini Miftahun Nikmah 4. Sardina Chanalia I
5. Umarah
65

Lampiran 3
GRAFIK HASIL PENGAMATAN

Grafik hasil pengamatan aktifitas siswa selama pembelajaran

100
100 81,08 94,59
90

80
70
60
50
40

30

20

10

0
1 2 3
Siklus
Grafik Hasil ketuntasan belajar siswa selama
pembelajaran
90 86,48

80 78,37

70

60 59,45

50
Prosentase

40

30

20

10

1 2 3
Siklus
66

Lampiran 4

RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII A

Aspek : Segi Empat

Kompetensi Dasar : Menemukan sifat dan menghitung

Besaran-besaran dalam segi empat

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ; 1

A. Hasil Belajar

Siswa daapat mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat

menentukan besaran yang ada di dalamnya.

B. Indikator

Siswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian Jajar Genjang menurut sifat-sifatnya

2. Menjelaskan sifat-sifat jajar genjang ditinjau dari segi diagonal, sisi dan

sudutnya.
67

C. Sumber

1. Buku Paket (Drs. Dedi Junaedi, dkk, 1994, Matematika 2, Mizan, hal. 32 –

37).

2. Buku Siswa (M. Cholik A dan Sugiono, 2004, Matematika SMP 2,

Erlangga, hal. 72 – 78).

3. Lembar Kerja Siswa Matematika Kelas VII Semester 2 Tahun 2004.

D. Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Model peraga bangun dan jajar genjang

2. Kertan karton untuk mempresentasikan hasil kerja siswa

3. Spidol warna

4. Isolasi / lakban

E. Materi Pokok

1. Pengertian Jajar Genjang

• Jajar genjang adalah bangun datar yang dibentuk dari segi gabungan

atau segitiga dan bayangannya setelah diputar putaran dengan pusat

titik tengah salah satu sisinya.

• Jajar genjang adalah segi empat dengan sisi yang berhadapan sejajar

sama panjang serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

2. Sifat-sifat Jajar Genjang

a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

b. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar


68

c. Jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah 1800

d. Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.

F. Kegiatan Belajar Mengajar

 Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

 Metode : Ceramah, diskusi, pemberian tugas

 Pelaksanaan Pembelajaran :

1. Pendahuluan

a. 1) Guru meminta siswa mempersiapkan alat belajarnya

2) Guru memotivasi siswa dengan mengatakan “Bila anak-anak

ingin menjadi seorang arsitek bangunan maka anak-anak harus

dapat menghitung keliling dan luas suatu bangunan yang

berbentuk persegi, persegi panjang ataupun bentuk jajar

genjang.

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan mengatakan

bahwa setelah selesai pelajaran anak-anak dapat mengetahui

jajar genjang dan sifat-sifatnya.

b. Apersepsi

1) Guru mengingatkan kembali tentang cara menentukan sifat-

sifat persegi panjang dengan menanyakan pada siswa

“Siapakah yang masih ingat cara menghitung keliling persegi

panjang ?
69

2) Guru menunjukkan kepada siswa alat peraga berupa bangun

jajar genjang, kemudian menanyakan pada siswa bangun

apakah ini ?

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang bentuk jajar genjang dengan

menunjukkan contoh model jajar genjang pada papan tulis. Guru

memperagakan terbentuknya jajar genjang dari sebuah segitiga

yang diputar setenga putaran dengan pusat titik tengah salah satu

sisinya.

b. Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri

dari 4 – 5 siswa.

c. Guru memebri tugas yang sama pada tiap kelompok berupa

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disertai peraga Bangun Datar

jajar genjang sebagai alat Bantu.

d. Siswa secara berkelompok membahas tugas pada LKS untuk

menentukan sifat-sifat jajar genjang.

e. Guru keliling membimbing siswa belajar sambil memotivasi dan

memantau kerjasama siswa.

f. Guru meminta wakil kelompok untuk mempresentasikan hasilnya

yang dipilih secara acak.

g. Guru memimpin diskusi dalam membahas hasil kerja siswa dan

dalam membuat simpulan.

h. Guru memberikan penghargaan pada kelompok terbaik.


70

3. Penutup

a. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran.

b. Guru memberikan evaluasi secara acak.

c. Guru membantu siswa mempelajari kembali di rumah materi yang

telah dipelajari bersama.

G. Evaluasi

Soal :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jajar genjang

2. Sebutkan sifat-sifat jajar genjang !

3. Pada jajar genjang ABCD, AB = 5 cm, BD = 7 cm. Tentukan panjang

keliling jajar genjang tersebut !

4. Gambarlah jajar genjang PQRS dengan PQ = 26 mm, PS = 13 mm,

sedangkan jarak PS dan RQ adalah 24 mm. Hitung luas jajar genjang

PQRS !

5. Hitung luas masing-masing jajar genjang berikut dengan satuan panjang

centimeter !

a. b.

5 4 15
12
6
6
71

Kunci Jawaban :

1. Jajar genjang adalah segi empat dengan sisi yang berhadapan sejajar sama

panjang serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

2. Sifat-sifat jajar genjang :

a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

b. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

c. Jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah 1800

d. Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.

3. Jajar genjang ABCD

B 7 C

A D

AB || CD dan AD||BC  AB = CD

CD = 5 cm.

BC||AD dan AB||CD  BC = AD

AD = 7 cm.

K = AB + CD + BC + AD

K=5+5+7+7

K = 24 cm.

Jadi keliling Jajar genjang ABCD = 24 cm.

4. Tarik garis dari S ke QR, tegak lurus pada QR bertanda T, maka ST jarak

PS dan PQ = 24 cm, PS = QR = 13 cm.


72

ST = garis tinggi, QR = alas = 13 cm.

S R

13
T

P 26 Q

Jadi jarak PQRS : L=axt

= 4 cm

= 313 cm2

5. a. Alas = 6 cm

Tinggi = 4 cm

Luas =axt

=6x4

= 24 cm

6. b. Alas = 6 cm

Tinggi = 12 cm

Luas =axt

= 6 x 12

= 72 cm

Mengetahui Magelang,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

D. Bambang Singgih W, S.Pd Taslan


NIP. 130797908 NIM. 4102903114
73

RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII A

Aspek : Segi Empat

Kompetensi Dasar : Menemukan sifat dan menghitung

Besaran-besaran dalam segi empat

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan : 2

A. Hasil Belajar

Siswa daapat mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat

menentukan besaran yang ada di dalamnya.

B. Indikator

Siswa diharapkan dapat :

1. Menghitung keliling Jajar Genjang yang diketahui sisinya.

2. Menemukan rumus Luas daerah Jajar Genjang

3. Menghitung Luas Daerah Jajar Genjang yang diketahui panjang sisi-

sisinya.
74

C. Sumber

1. Buku Paket (Drs. Dedi Junaedi, dkk, 1994, Matematika 2, Mizan, hal. 32 –

37).

2. Buku Siswa (M. Cholik A dan Sugiono, 2004, Matematika SMP 2,

Erlangga, hal. 72 – 78).

3. Lembar Kerja Siswa Matematika Kelas VII Semester 2 Tahun 2004.

D. Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Model peraga bangun dan jajar genjang

2. Kertan karton untuk mempresentasikan hasil kerja siswa

3. Spidol warna

4. Isolasi / lakban

E. Materi Pokok

1. Keliling Jajar Genjang

Keliling Jajar Genjang = jumlah keempat sisi Jajar Genjang

2. Sifat-sifat Jajar Genjang

Luas Jajar Genjang = alas x tinggi

=axt

= at

3. Menghitung Luas Daerah Jajar Genjang

Menghitung Luas Daerah jajar Genjang yang diketahui panjang sisi-

sisinya.
75

F. Kegiatan Belajar Mengajar

 Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

 Metode : Ceramah, diskusi, pemberian tugas

 Pelaksanaan Pembelajaran :

1. Pendahuluan

a. 1) Guru meminta siswa mempersiapkan alat belajarnya

2) Guru memotivasi siswa dengan mengatakan “Bila anak-anak

ingin menjadi seorang yang pandai matematika, maka harus

bersungguh-sungguh berlatih tiap hari”.

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, bahwa setelah selesai

belajar anak-anak dapat menghitung keliling dan luas jajar

genjang.

b. Apersepsi

i. Guru mengingatkan kembali tentang cara menentukan keliling

dan luas persegi panjang.

ii. Guru menunjukkan peraga berupa jajar genjang, kemudian

menanyakan pada siswa bagaimana cara menghitung keliling

dan uas jajar genjang ?

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang keliling jajar genjang yang merupakan

jumlah panjang sisi-sisinya.

b. Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri

dari 4 – 5 siswa.
76

c. Guru memberi tugas yang sama pada tiap kelompok berupa

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disertai peraga Bangun Datar

jajar genjang sebagai alat Bantu.

d. Siswa secara berkelompok membahas tugas pada LKS untuk

menentukan sifat-sifat jajar genjang.

e. Guru berkeliling membimbing siswa belajar sambil memotivasi

dan memantau kerjasama siswa.

f. Guru meminta wakil kelompok untuk mempresentasikan hasilnya

yang dipilih secara acak.

g. Guru memimpin diskusi dalam membahas hasil kerja siswa dan

dalam membuat simpulan.

h. Guru memberikan penghargaan pada kelompok terbaik.

3. Penutup

a. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran.

b. Guru memberikan evaluasi secara individual.

c. Guru meminta siswa mempelajari kembali di rumah materi yang

telah dipelajari bersama.

G. Evaluasi

Soal :

1. Pada Jajar Genjang ABCD, AB = 5 cm, BC = 9 cm, garis tinggi = 4 cm.

Tentukan kelilingnya !
77

2. Gambarlah Jajar Genjang PQRS dengan PQ = 26 mm, PS = 4 mm,

sedangkan jarak PS dan QR adalah 24 mm. Hitung Luas Daerah Jajar

Genjang !

Kunci Jawaban :

1. Jajar Genjang ABCD, AB = 5 cm, BC = 9 cm, t = 4 cm.

B C
t
13 5
4

A D

AB || CD dan AD||BC  AB = CD

CD = 5 cm.

BC||AD dan AB||CD  BC = AD

AD = 9 cm.

K = AB + CD + BC + AD

K=5+5+9+9

K = 28 cm.

Jadi keliling Jajar genjang ABCD = 28 cm.

2. Tarik garis dari S ke QR, tegak lurus pada QR bertanda A, maka ST

adalah sama dengan jarak PS dan QR. ST = garis tinggi.

S R

13
A

P 26 Q
78

Jadi jarak PQRS : L=axt

= 13 x 24

= 312 cm2

Mengetahui Magelang,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

D. Bambang Singgih W, S.Pd Taslan


NIP. 130797908 NIM. 4102903114
79

Lampiran 5

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas / Semester : VII / 2

Aspek : Segi empat

Pertemuan : 1

Materi

Sifat-sifat dan Luas Jajar Genjang

Perhatikan Jajar Genjang ABCD !


A D

B C

Jajar Genjang ABCD diputar setengah lingkaran dengan pusat O, maka :

Sisi AB menempati CD

Maka AB = CD dan AB // CD

Sisi BC menempati ….

Maka BC = ….. dan BC // ….

Jadi kesimpulannya sisi pada Jajar Genjang : …. (sifat 1)

Sudut < ABC berhadapan <ADC

< ACD berhadapan < BAD

sehingga : < ABC  < ADC, jadi < ABC = < ….


80

<BAD  < BCD, jadi <BAD = < ….

Jadi kesimpulanya sudut-sudut pada Jajar Genjang : …. (sifat 2)

Sudut berdekatan

<B berdekatan <A, <B + <A = 1800

<A berdekatan <D, <A + <D = 1800

<… berdekatan <…, <… + <… = …

<… berdekatan <…, <… + <… = …

Kesimpulannya sudut-sudut yang berdekatan pada Jajar Genjang : ….

(sifat 3)

Perhatikan diagonalnya !

OA  OC, maka OA = OC

OB  OD, maka OB = …

Kesimpulannya diagonal pada Jajar Genjang : …. (sifat 4)

Perhatikan Jajar Genjang ABCD !


A D

B E C

AB // CD, AB = CD

AD // BC, AD = BC

Jika ∆ABE dipindah ke kanan sehingga AB berimpit dengan CD maka akan

membentuk bangun …….. AEBD.


81

BC = BE

AE = DE

Maka luas Daerah Jajar Genjang ABCD = luas daerah ……… AEBD

Karena luas daerah ……. AEBD = …. x….

Maka luas daerah Jajar Genjang ABCD = …. x ….

Kesimpulannya : Luas Daerah Jajar Genjang = ………


82

Lampiran 6

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa

Siklus 1

1. Sifat-sifat jajaran genjang

a. Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar

b. Sudut yang berhadapan sama besar

c. Sudut yang bersekatan pada jajar genjang 1800

d. Kedua diagonal pada jajar genjang saling membagi dua sama

panjang

2. Luas daerah jajar genjang = alas x tinggi

Siklus II

1. Sifat-sifat belah ketupat

1. Semua sisinya sama panjang

2. Kedua diagonal belah ketupat adalah sumbu simetri

3. Sudut yang berhadapan sama besar, terbagi dua sama besar

oleh kedua diagonalnya

4. Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan

saling tegak lurus

2. Keliling belah ketupat = jumlah sisi-sisinya

3. Luas daerah belah ketupat = ½ x diagonal x diagonal


83

Siklus III

1. Sifat layang-layang

a. Pada layang-layang masing-masing sisinya sama panjang

b. Terdapat sepasang sudut berhadapan sama besar

c. Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri

d. Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang

diagonal lain dan tegak lurus dengan diagonal itu

2. Luas layang – layang = ½ x diagonal x diagonal

3. Sifat trapesium :

Jumlah sudut sudut yang berdekatan diantara dua sisi sejajar 1800

4. Luas daerah trapesium = ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi


84

Lampiran 7

EVALUASI SIKLUS I

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar !

1. Jelaskan pengertian jajar genjang !

2. Jajar genjang ABCD diputar setengah putaran pada O, maka < ABC

menempati < CDA dan < BAD menempati < DCB. Pernyataan diatas

menunjukkan sifat jajar genjang. Jelaskan sifat jajar genjang tersebut !

3. Pada jajar genjang ABCD, DE ⊥ AB. Panjang AE = 3 cm, DA = 5 cm, dan

DF = 8,4 cm (lihat gambar).


F Hitunglah :
A D
a. Panjang AB

b. Keliling ABCD
B E C

4. Jajar Genjang KLMN diagonal-diagonalnya berpotongan di T dengan < KTL :

1100 dan < LKT : 300. Tulislah besar sudut yang lain 9minimal 3 buah sudut) !

5. Perhatikan gambar di bawah ini !


G F E AB = 3 cm
EF = 8 cm
GA = 4 cm
AB = CD
A B C D

Hitunglah
a. Luas Jajar Genjang ACEF
b. Luas daerah arsiran !
85

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN
EVALUASI SIKLUS
No. Jawab Skor
1 Jajaran Genjang : 3
Bangun segiempat yang dibentuk dari suatu segitiga
dan bayangannya setelah diputar setengah putaran
dengan pusat titik tengah salah satu sisinya
2 Sifat jajar genjang : 3
Sudut-sudut yang berhadapan pada jajar genjang
sama besar
3 a. Panjang AE = 3 cm 2
EB = DF = 8,4 cm
AB = AE + EB 3
AB = 3 + 8,4
= 11,4
Jadi panjang AB = 11,4 cm
b. Panjang AD = 5 cm 2
BC = AD = 5 cm
AB = 11,4 cm
DC = AB = 11,4 cm
Keliling ABCD = AB + BC + CD + AD 3
= 11,4 + 5 + 11,4 + 5
= 32,8

Jadi keliling jajarang genjang ABCD = 32,8 cm 10


4 • ∠ NMT = 300 4
• ∠ MTN = 1000
• ∠ KTN = 700
86

• ∠ LTM = 700
• ∠ MNT = 400
• ∠ KLT = 400
5 a. Panjang EF = 8 cm 2
AC = EF = 8 cm
GA = 4 cm
BF = GA = 4 cm
Luas ACEF = alas x tinggi 3
= AC x BF
=8x4
= 32
Jadi luas jajaran genjang ACEF = 32 cm2
b. Panjang AG = 4 cm 2
EF = 8 cm
FG = AB = 3 cm
GE = EF + FG
=8+3
= 11 cm
Luas persegi panjang ADEG = Panjang x lebar 3
= GE x AG
= 11 x 4
= 44 cm2
Luas daerah arsiran
= L Panjang ADEG – L jajaran genjang ACEF
= 44 – 32
= 12 cm2
Jadi luas daerah arsiran = 12 cm2 10
Nilai = jumlah skor x 3,33
87

Lampiran 9

HASIL ANALISIS DAYA SERAP EVALUASI SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika Semester : Genap


Pokok Bahasan : Bangun Datar Banyak Soal : 5 Soal
Kelas : VII A Jumlah Peserta : 37 Siswa

Jml Ketuntasan
Skor yang diperoleh %
No Nama Skor Nilai Belajar
Ketercapaian
1 2 3 4 5 Max Ya Tidak
1 Abdulloh Al Azam 2 2 4 3 4 15 50 50 √
2 Abdurohman 3 3 6 3 5 20 66 66 √
3 Ahmad C Anam 3 3 6 3 6 20 66 66 √
4 Ahmad Wahyudi 3 3 6 3 6 20 66 66 √
5 Anita Kurniati 2 1 4 3 3 14 46 46 √
6 Anton Widianto 1 1 5 2 4 13 44 44 √
7 Bayu Widhi R 1 1 4 2 3 11 36 36 √
8 Dewi Faridah 1 1 5 2 3 12 40 40 √
9 Dian Dwi A 2 1 6 1 2 12 40 40 √
10 Dwi Listiyanto 3 3 6 2 6 20 66 66 √
11 Eki Purwanti 2 2 4 3 5 16 53 53 √
12 Eko Bayu P 3 3 6 3 8 23 78 78 √
13 Ely Sugiarti 3 3 8 4 4 22 73 73 √
14 Fatkhurrohman H 3 3 6 4 7 23 78 78 √
15 Febrian Ratna TS 3 3 4 4 7 21 70 70 √
16 Fia Ratnasari S 3 3 8 4 4 22 73 73 √
17 Freddy Anggara 3 3 7 3 4 22 73 73 √
18 Hesti Mawarni 3 3 6 4 5 21 70 70 √
19 Ismi Pujisari 2 1 4 4 5 18 59 59 √
20 Isnaeni Miftahun N 3 3 6 3 6 21 70 70 √
21 Jumiasih 2 1 6 2 5 16 53 53 √
22 Lokita Septiani F 3 3 4 2 8 22 73 73 √
23 Luwi Utami 2 1 3 1 2 9 50 50 √
24 Nurcholis 3 3 7 3 6 22 73 73 √
25 Nurhayati 3 3 4 3 7 20 66 66 √
26 Nurul Anisa 3 3 6 2 6 20 66 66 √
27 Putri Wulansari 2 1 2 3 3 11 36 36 √
28 Sardina C 1 2 4 3 6 16 53 53 √
29 Siti Rofiatun 3 3 6 3 6 21 70 70 √
30 Sokeh 2 1 3 1 2 9 30 30 √
31 Tiara Anggi W 1 2 2 2 3 10 30 30 √
32 Umanah 3 3 4 4 7 21 70 70 √
33 Wahyu Irianto 2 1 3 5 5 16 53 53 √
34 Wahyudin 3 3 8 4 7 25 83 83 √
35 Weni Retnowati 3 3 6 2 6 20 66 66 √
36 Yogi Sulistyo W 3 3 7 4 6 23 76 76 √
37 Yuli Kurniawan 3 3 4 4 7 21 70 70 √
88

Hasil Analisis

1. Perorangan ( > 65 ):

Jumlah siswa seluruhnya 37

Jumlah yang tuntas 22

Jumlah siswa yang tidak tuntas 15

Prosentase 59,45 %

2. Klasikal ( > 85% ) : Ya / Tidak


89

Lampiran 10

LEMBAR PENGAMATAN
Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Sekolah : SMP Negeri 3 Secang
Kelas : VII A / 2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Dasar

Keaktifan Belajar
No Nama Ya/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 %
Tidak
1 Abdulloh Al Azam V V V V V V X X X X 60 Ya
2 Abdurohman V V V X X V X X V V 60 Ya
3 Ahmad C Anam V V V V V V X X V V 80 Ya
4 Ahmad Wahyudi V V V V V V X X V X 70 Ya
5 Anita Kurniati V V V V V V X X V V 80 Ya
6 Anton Widianto V V V X X X X X V V 50 Tdk
7 Bayu Widhi R V V X V X V X X V V 60 Ya
8 Dewi Faridah V V V V V V X X V V 80 Ya
9 Dian Dwi A V V V V V V X X V V 80 Ya
10 Dwi Listiyanto V V V V V V X X V V 80 Ya
11 Eki Purwanti V V V V V V X X V V 80 Ya
12 Eko Bayu P V V V V V V V V V V 100 Ya
13 Ely Sugiarti V V V V V V X X V V 80 Ya
14 Fatkhurrohman H V V V V V V V V V V 100 Ya
15 Febrian Ratna TS V V V V V V X X X V 70 Ya
16 Fia Ratnasari S V V V V V V V V V V 100 Ya
17 Freddy Anggara V V X V V V X X X V 60 Ya
18 Hesti Mawarni V V V V V V X X V V 80 Ya
19 Ismi Pujisari V V V V V V X X V V 80 Ya
20 Isnaeni Miftahun N V V V V V V X V V V 70 Ya
21 Jumiasih V V V V V V X X V V 80 Ya
22 Lokita Septiani F V V V V V V V V V V 100 Ya
23 Luwi Utami V V V V V V X X V V 80 Ya
24 Nurcholis V V V X V V V X V X 70 Ya
25 Nurhayati V X V V V V X V V V 80 Ya
26 Nurul Anisa V V V V V V X X V V 80 Ya
27 Putri Wulansari V V V V V V X X V V 80 Ya
28 Sardina C V V V X X V X X V V 60 Ya
29 Siti Rofiatun V V V V V V X X V V 80 Ya
30 Sokeh V V V X X V X X V V 60 Ya
90

Keaktifan Belajar
No Nama Ya/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 %
Tidak
31 Tiara Anggi W V V X V V V X X V X 60 Ya
32 Umanah V V V V V V X X V V 80 Ya
33 Wahyu Irianto V V V X V X X X V V 60 Ya
34 Wahyudin V V V V V V V V V V 100 Ya
35 Weni Retnowati V V V V V V X X V X 70 Ya
36 Yogi Sulistyo W V X V V V V V V V V 90 Ya
37 Yuli Kurniawan V V X V X V X X V X 50 Tdk
Banyak Anak 37 39 32 32 31 35 8 8 34 31 35
Persentase 100 94,5 86,4 86,4 83,7 94,5 21,6 21,6 91,8 83,7 94,59

Keaktifan :

1. Siswa yang siap mengikuti kegiatan pembelajaran

2. Siswa yang lengkap alat belajarnya

3. Siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah

4. Siswa yang memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi pekerjaan

5. Siswa yang sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas

6. Siswa yang terlibat dan bekerja sama dalam kerja kelompok

7. Siswa yang aktif bertanya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran

8. Siswa yang aktif menjelaskan dan mengutarakan pendapat kepada teman

pada saat diskusi kelompok

9. Siswa yang mencatat / merangkum materi pelajaran

10. Siswa yang aktif menggunakan alat peraga


91

Lampiran 11

RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII A

Aspek : Segi Empat

Kompetensi Dasar : Menemukan sifat dan menghitung

Besaran-besaran dalam segi empat

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan : 3

A. Hasil Belajar

Siswa daapat mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat

menentukan besaran yang ada di dalamnya.

B. Indikator

Siswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian Belah Ketupat menurut sifat-sifatnya

2. Menjelaskan sifat-sifat Belah Ketupat ditinjau dari segi diagonal, sisi dan

sudutnya.
92

C. Sumber

1. Buku Paket (Drs. Dedi Junaedi, dkk, 1994, Matematika 2, Mizan, hal. ).

2. Buku Siswa (M. Cholik A dan Sugiono, 2004, Matematika SMP 2,

Erlangga, hal. 79 – 82).

3. Lembar Kerja Siswa Matematika Kelas VII Semester 2 Tahun 2004.

D. Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Model peraga bangun datar belah ketupat

2. Kertan karton untuk mempresentasikan hasil kerja siswa

3. Spidol warna

4. Isolasi / lakban

E. Materi Pokok

1. Pengertian Belah Ketupat

• Belah Ketupat adalah bangun segi empat yang dibentuk dari segitiga

sama kaki dan bayangannya oleh pencerminan dengan alas sebagai

cerminnya.

2. Sifat-sifat Belah Ketupat

a. Semua sisi pada sebuah belah ketupat sama panjang.

b. Kedua diagonal pada sebuah belah ketupat adalah sumbu simetrinya.

c. Pada belah ketupat sudut yang berhadapan sama besar.

d. Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling tegak

lurus.
93

F. Kegiatan Belajar Mengajar

 Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

 Metode : Ceramah, diskusi, pemberian tugas

 Pelaksanaan Pembelajaran :

1. Pendahuluan

a. 1) Meminta siswa mempersiapkan alat belajarnya

2) Guru memberi motivasi siswa (dengan menceritakan), “Bila

anak-anak ingin memasang tegel, keramik pada lantai

ataudinding rumah, anak-anak harus bisa memilih bentuk yang

indah misalnya bentuk belah ketupat serta harus bisa

menghitung luasnya agar keramik atau tegel yang dibutuhkan

bisa tepat”.

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan mengatakan,

“Setelah belajar nanti anak-anak bisa memahami pengertian

belah ketupat, sifat-sifatnya serta dapat menghitung keliling

dan luasnya”.

b. Apersepsi

• Guru mengingatkan kembali dengan bertanya tentang

bagaimana terbentuknya bangun Belah Ketupat, apa saja sifat-

sifat belah ketupat serta bagaimana cara menghitung keliling

dan luas Belah Ketupat.


94

2. Kegiatan Inti

a. Guru menunjukkan alat peraga Belah Ketupat kepada siswa

kemudian menanyakan kepada siswa bangun apakah ini,

bagaimana sifat-sifatnya dan bagaimana cara membentuknya.

b. Guru memasang alat peraga berupa sebuah segitiga sama kaki dan

sebuah belah ketupat.

c. Guru menjelaskan tentang terbentuknya belah ketupat dengan

memepragakan sebuah bentuk segitiga yang dipasang di papan

tulis dicerminkan dengan alas sebagai cerminnya sehingga

terbentuk dua buah segitiga yang berimpit pada alasnya. Kemudian

guru menanyakan kepada siswa, “Apakah bangun yang terbentuk

tersebut sama dengan bangun belah ketupat ?”

d. Guru menyuruh siswa duduk berkelompok sesuai dengan

kelompok yang sudah terbentuk.

e. Guru memberi tugas yang sama pada masing-masing kelompok

berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disertai peraga Bangun

Belah Ketupat sebagai alat Bantu.

f. Siswa secara berkelompok membahas tugas pada LKS untuk

menentukan sifat-sifat Belah Ketupat.

g. Guru berkeliling membimbing siswa belajar sambil memotivasi

dan memantau kerjasama siswa.

h. Guru meminta wakil kelompok untuk mempresentasikan hasil

kerja kelompok di depan kelas yang dipilih secara acak.


95

i. Guru meminta siswa yang lain untuk memperhatikan.

j. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, guru

meminta siswa untuk menanggapinya dengan terlebih dahulu

menyebutkan nama kelompok. Kemudian kelompok yang

ditanyakan diminta untuk menanggapinya dengan tidak harus

siswa yang mempresentasikan yang menjawabnya.

k. Guru memimpin diskusi kelas dalam membahas dan membuat

kesimpulan hasil kerja siswa.

l. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang bekerja

dengan baik sambil menyuruh siswa memberikan tepuk tangan

(aplaus).

m. Guru memberikan evaluasi secara individual.

3. Penutup

a. Guru memberi tugas pekerjaan rumah sebagai latihan.

b. Guru meminta siswa mempelajari di rumah tentang keliling dan

luas belah ketupat.

G. Evaluasi

Soal :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Belah Ketupat !

2. Sebutkan sifat-sifat Belah Ketupat !

3. Belah Ketupat ABCD. Jelaskan yang menunjukkan sifat semua sisinya

sama panjang !
96

A O C

Kunci Jawaban :

1. Segi empat yang dibentuk dari segitiga sama kaki dan bayangannya oleh

pencerminan dengan alas sebagai cerminnya.

2. Sifat-sifat Belah Ketupat :

a. Semua sisinya sama panjang.

b. Kedua diagonalnya adalah sumbu simetrinya.

c. Sudut yang berhadapan sama besar dan terbagi dua sama besar oleh

kedua diagonalnya.

d. Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling tegak

lurus.

3. Belah Ketupat ABCD AB = 5 cm, BC = 7 cm.

AD = AB, CD = CB

AD = DC maka AB = BC.

Sehingga AB = BC = CD = DA

Mengetahui Magelang,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

D. Bambang Singgih W, S.Pd Taslan


NIP. 130797908 NIM. 4102903114
97

RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII A

Aspek : Segi Empat

Kompetensi Dasar : Menemukan sifat dan menghitung

Besaran-besaran segi empat

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan : 4

A. Hasil Belajar

Siswa daapat mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat

menentukan besaran yang ada di dalamnya.

B. Indikator

Siswa diharapkan dapat :

1. Menghitung keliling Belah Ketupat yang diketahui sisi-sisinya.

2. Menemukan rumus Luas Daerah Belah Ketupat.

3. Menghitung Luas Daerah Belah Ketupat yang diketahui panjang diagonal-

diagonalnya.
98

C. Sumber

1. Buku Paket (Drs. Dedi Junaedi, dkk, 1994, Matematika 2, Mizan, hal. 38 –

41).

2. Buku Siswa (M. Cholik A dan Sugiono, 2004, Matematika SMP 2,

Erlangga, hal. 79 – 82).

3. Lembar Kerja Siswa Matematika Kelas VII Semester 2 Tahun 2005.

D. Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Model peraga bangun datar Belah Ketupat

2. Kertan karton untuk mempresentasikan hasil kerja siswa

3. Spidol warna

4. Isolasi / lakban

E. Materi Pokok

1. Keliling Belah Ketupat

Keliling Belah Ketupat = jumlah keempat sisi Belah Ketupat.

Karena keempat sisinya sama panjang, maka K = 4 x sisi.

2. Menemukan rumus Luas Daerah Belah Ketupat

Luas Daerah Belah Ketupat = ½ x diagonal1 x diagonal2

= ½ x d1 x d2

= d1 x d2
2
3. Menghitung Luas Daerah belah Ketupat
99

Menghitung Luas Daerah Belah Ketupat yang diketahui panjang diagonal-

diagonalnya.

F. Kegiatan Belajar Mengajar

 Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

 Metode : Ceramah, diskusi, pemberian tugas

 Pelaksanaan Pembelajaran :

1. Pendahuluan

a. 1) Meminta siswa menyiapkan alat belajarnya

2) Guru memberi motivasi siswa (dengan menceritakan), “Bila

anak-anak ingin memasang keramik pada lantai di rumah yang

berbentuk belah ketupat, maka kalian harus bisa menghitung

luas keramik sesuai dengan luas lantai rumah”.

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan mengatakan,

“Setelah belajar nanti anak-anak dapat menghitung luas daerah

dan keliling bangun Belah Ketupat”.

b. Apersepsi

• Guru mengingatkan kembali tentang cara menghitung luas

daerah segitiga dengan cara membuat gambar segitiga pada

papan tulis yang diketahui panjang alas dan tingginya.

Kemudian menanyakan kepada siswa, “Anak-anak bangun

apakah ini ?” yakinkan pada siswa bahwa siswa telah

mengetahui bangun tersebut adalah bangun segitiga, dan


100

yakinkan pula anak telah mengetahui mana tinggi dan alasnya.

Kemudian suruhlah anak menghitung luas daerah segitiga

tersebut.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menunjukkan alat peraga Belah Ketupat kepada siswa

kemudian mengatakan, “Anak-anak ini adalah bentuk bangun

Belah Ketupat. Setelah saya ukur panjang diagonalnya 30 cm dan

18 cm. Siapakah diantara kalian yang dapat menghitung luasnya ?”

Yakinkan pada siswa bahwa sebagian besar siswa belum bisa

menghitungnya atau semua belum bisa.

b. Guru menjelaskan tentang keliling Belah Ketupat yang merupakan

jumlah panjang sisi-sisinya.

c. Guru menyuruh siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.

d. Guru memberi tugas yang sama pada masing-masing kelompok

berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) yang disertai peraga Bangun

Belah Ketupat sebagai alat Bantu.

e. Siswa secara berkelompok membahas tugas pada LKS untuk

menentukan keliling dan luas daerah Belah Ketupat.

f. Guru berkeliling membimbing siswa belajar sambil memotivasi

dan memantau kerjasama siswa.

g. Guru meminta salah satu anggota kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas yang dipilih secara

acak. Guru meminta siswa lain untuk memperhatikan.


101

h. Setelah selesai semua mempresentasikan hasil kerjanya, guru

meminta siswa untuk menanggapinya dengan terlebih dahulu

menyebutkan nama kelompok. Kemudian kelompok yang

ditanyakan diminta untuk menanggapinya.

i. Guru memimpin diskusi kelas dalam membahas dan membuat

kesimpulan hasil kerja siswa.

j. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang bekerja

dengan baik.

k. Guru memberikan evaluasi secara individual.

3. Penutup

Guru meminta siswa mempelajari materi Layang-layang dan

Trapesium pada buku paket.

G. Evaluasi

Soal :

1. Belah Ketupat ABCD.


D

A O C

AB = 15 cm, OD = 9 cm, AC = 24 cm.

Tentukan :

a. Kelilingnya ABCD

b. Luas daerah ABCD


102

2. Gambarlah bangun Belah Ketupat PQRS dengan PR dan QS sebagai

diagonalnya dan O sebagai titik potong kedua diagonalnya.

Panjang PQ = 10 cm, OS = 6 cm, OR = 4 cm.

Hitung luas Daerah Belah Ketupat PQRS !

Kunci Jawaban :

a. AB = 15 cm

AB = BC = CD = AD

BC = 15 cm

CD = 15 cm

AD = 15 cm

K = jumlah semua sisi

= AB + BC + CD + DA

= 15 + 15 + 15 + 15

= 60 cm

jadi keliling Belah Ketupat ABCD = 60 cm.

Buat garis QS, tegak lurus pada PR dengan

Panjang QS = 2 x OS

=2x6

= 12 cm.

Panjang PR = 2 x OR

=2x8

= 16 cm.
103

Tarik garis P ke Q, Q ke R, R ke S, dan S ke P.

Maka terbentuklah Belah Ketupat PQRS.

P O R
10
Q
Panjang PR = 16 cm

QR = 12 cm

L = d1 x d2
2

= PR x QS
2

= 16 x 12
2

= 96 cm

jadi luas Belah Ketupat = 96 cm.

Mengetahui Magelang,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

D. Bambang Singgih W, S.Pd Taslan


NIP. 130797908 NIM. 4102903114
104

Lampiran 12

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas / Semester : VII / 2

Aspek : Segi empat

- Sifat-sifat Belah Ketupat

Pertemuan : 3

Materi

Sifat-sifat Belah Ketupat

Perhatikan Belah Ketupat ABCD !

A O C

Belah Ketupat ABCD terbentuk dari dua segitiga sama kami yang kongruen, yaitu

∆ABC dan ∆ADC.

1. Karena ∆ABC dan ∆ADC sama kaki, maka AB = BC dan AD = …

Karena ∆ABC dan ∆ADC kongruen, maka AB = AD dan BC = …

Dari kedua hal tersebut diperoleh :

AB = … = … = …

Jadi kesimpulannya sisi-sisi pada Belah Ketupat : ….. (sifat 1)

2. Segitiga ABC dan ∆ADC kongruen dan sama kaki.

• Karena AB = BC maka AC merupakan sumbu simetri.


105

• Karena AD = …. Maka …….. merupakan …………….

Jadi kesimpulannya adalah …. (sifat 2)

3. Belah Ketupat ABCD memiliki sumbu simetri AC dan BD.

• Karena ∆ABC dan ∆ADC kongruen,

Maka <B = <… dan <A = < …

• Pada ∆ABC,<BAC = <BCA

Pada ∆ADC, <DAC = < …

Sehingga <BAC + <DAC = <BCA + < …

Jadi kesimpulannya : ……… (sifat 3)

4. Pada Belah Ketupat ABCD, diagonal AC dan BD berpotongan di O.

• ∆ABD terbentuk dari ∆AOB dan ∆AOD yang kongruen,

maka <AOB = <AOD = 1800/2 = 900.

• ∆CBD terbentuk dari ∆COB dan ∆ …… yang kongruen,

maka <COB = <COD = ….. 0.

Karena <AOB = <AOD = 900, maka diagonal AC dan BD saling tegak lurus.

Jadi kesimpulannya : ………. (sifat 4)


106

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas / Semester : VII / 2

Aspek : Segi empat

- Keliling dan Luas Daerah Belah Ketupat

Pertemuan : 4

Materi

Keliling dan Luas Daerah Belah Ketupat

Perhatikan Belah Ketupat ABCD !

K O M

L
107

I. Belah Ketupat KLMN terbentuk dari dua segitiga sama kaki yang

kongruen, yaitu ∆KLN dan ∆MLN atau ∆KLM dan ∆KNM

• Karena ∆KLN dan ∆MLN sama kaki

Maka KL = KN dan ML = ………

• Karena ∆KLN dan ∆MLN kongruen,

Maka KN = MN dan KL = ….

Dari kedua hal diperoleh :

KL = …. = … = ….

Keliling = KL + LM + MN + NK

= jumlah semua sisi

Jadi keliling KLMN = jumlah semua sisi.

II. Perhatikan Belah Ketupat KLMN di atas !

• Sebuah Belah Ketupat dapat diubah menjadi bentuk persegi panjang

dengan memotong diagonal-diagonalnya kemudian disusun menjadi

persegi panjang.

• Bentuk Belah Ketupat KLMn dapat diubah menjadi bentuk persegi

panjang.
N

K M p
 O
K M
l
L
L
108

Pada Belah Ketupat KLMN

KM = diagonal 1

LN = diagonal 2

Pada Persegi Panjang

KM = panjang = diagonal KM

OL = lebar = …. x diagonal LN

Luas Belah Ketupat = luas persegi panjang

= OL x KM

= …. x LN x KM

= … x diagonal 1 x diagonal 2

Jadi kesimpulannya :

Luas Daerah Belah Ketupat = ….


109

Lampiran 13
EVALUASI SIKLUS II

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar !


Jelaskan pengertian bangun belah ketupat.
Sebuah belah ketupat PQRS dibalik menurut diagonal QS, maka < P
menempati < R, kemudian dibalik menurut diagonal PR, maka < Q menempati
< S. Pernyataan tersebut menunjukkan sifat belah ketupat. Jelaskan sifat belah
ketupat tersebut !
Belah ketupat EFGH diagonal-diagonalnya berpotongan di K jika
panjang EF = 4 cm dan < EFK = 60o tentukan :
a. Panjang EH
b. Besar sudut GFK
c. Besar sudut FEK
Pada belah ketupat RSTU, panjang UM = 6 cm, TM 8 cm, M adalah
berpotongan diagonal-diagonalnya.
Hitunglah :
a. Panjang RS.
b. Keliling RSTU.
Perhatikan gambar di bawah ini !

D R C Panjang : AB = 16 cm
AD = 12 cm

S Q PQ = 10 cm
PR dan SQ diagonalnya-diagonal belah
A P B ketupat PQRS.
Hitunglah :
a. Luas belah ketupat PQRS.
b. Luas daerah yang diarsir.
110

Lampiran 14

KUNCI JAWABAN
EVALUASI SIKLUS II
No. Jawab Skor
1 Belah ketupat : 2
Bangun segiempat yang dibentuk dari suatu segitiga
dan bayangannya oleh pencerminan dengan alas
sebagai cerminnya
2 Sifat belah ketupat : 3
Sudut-sudut yang berhadapan pada belah ketupat
sama besar
3 a. Panjang EF = 4 cm 3
EH = EF
= 4 cm
Jadi panjang EF = 4 cm
b. Segitiga EFK segitiga siku-siku pada K 4
∠ EFK = 1800 – (EFK + EKF)
= 1800 – (60 + 90)
= 180 – 150
= 300
Jadi ∠ EFK = 300
7
111

4 a. Panjang UM = 6 cm 1
TM = 8 cm
RM = TM = 8 cm
SM = UM = 6 cm
RMS segitiga siku-siku pada M 3

RS2 = RM 2 + SM 2

= 82 + 62

= 64 + 36

= 100
= 10
Jadi Panjang RS = 10 cm
b. Panjang ST = TU = UR = RS = 10 CM
Keliling RSTU = ST + TU + UR + RS
1
= 10 + 10 + 10 + 10
3
= 40
Jadi Keliling RSTU = 40 cm
8
5 a. Panjang AD = 12 1
PR = AD = 12 cm
AB = 16 cm
SQ = AB = 16 cm
Luas PQRS = ½ x diagonal x diagonal 3
= ½ x PR x SQ
= ½ x 12 x 16
= 96
Jadi luas ketupat PQRS = 96 cm2

b. Luas persegi panjang ABCD


112

= Panjang x Lebar 3
= AD x AB
= 12 x 16
= 192 cm2
Jadi luas daerah arsiran
= L Persegi Panjang – L jajar genjang 3
= 192 – 96
= 96 cm2
10
Nilai = jumlah skor x 3,33
113

Lampiran 15

HASIL ANALISIS DAYA SERAP EVALUASI SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika Semester : Genap


Pokok Bahasan : Bangun Datar Banyak Soal : 5 Soal
Kelas : VII A Jumlah Peserta : 37 Siswa

Jml Ketuntasan
Skor yang diperoleh %
No Nama Skor Nilai Belajar
Ketercapaian
1 2 3 4 5 Max Ya Tidak
1 Abdulloh Al Azam 1 2 4 3 6 16 53 53 √
2 Abdurohman 2 3 5 5 5 20 66 66 √
3 Ahmad C Anam 2 3 6 4 6 21 70 70 √
4 Ahmad Wahyudi 2 3 6 5 5 21 70 70 √
5 Anita Kurniati 2 3 6 5 6 22 73 73 √
6 Anton Widianto 2 2 3 2 5 14 46 46 √
7 Bayu Widhi R 1 1 2 3 2 9 30 30 √
8 Dewi Faridah 2 3 6 6 4 21 70 70 √
9 Dian Dwi A 2 3 6 4 5 20 66 66 √
10 Dwi Listiyanto 2 3 4 6 7 22 73 73 √
11 Eki Purwanti 2 1 3 3 6 14 46 46 √
12 Eko Bayu P 2 3 4 6 8 23 76 76 √
13 Ely Sugiarti 2 3 6 4 8 23 76 76 √
14 Fatkhurrohman H 2 3 5 6 5 21 70 70 √
15 Febrian Ratna TS 2 3 4 6 7 22 73 73 √
16 Fia Ratnasari S 2 3 6 6 5 22 73 73 √
17 Freddy Anggara 2 3 5 5 8 23 76 76 √
18 Hesti Mawarni 2 3 5 5 5 20 66 66 √
19 Ismi Pujisari 2 3 4 6 5 20 66 66 √
20 Isnaeni Miftahun N 2 3 5 6 5 21 70 70 √
21 Jumiasih 2 3 5 5 5 20 66 66 √
22 Lokita Septiani F 2 3 4 6 6 21 70 70 √
23 Luwi Utami 2 1 3 3 4 13 43 43 √
24 Nurcholis 2 3 6 6 6 23 76 76 √
25 Nurhayati 2 2 4 6 8 22 73 73 √
26 Nurul Anisa 2 3 4 6 8 23 76 76 √
27 Putri Wulansari 2 3 4 6 5 20 66 66 √
28 Sardina C 1 2 3 3 5 14 46 46 √
29 Siti Rofiatun 2 3 4 6 7 22 73 73 √
30 Sokeh 2 3 6 6 6 23 76 76 √
31 Tiara Anggi W 2 1 3 4 3 13 43 43 √
32 Umanah 2 2 5 6 7 22 73 73 √
33 Wahyu Irianto 2 2 3 5 5 17 57 57 √
34 Wahyudin 2 3 6 7 8 26 86 86 √
35 Weni Retnowati 2 3 5 5 7 22 73 73 √
36 Yogi Sulistyo W 2 3 6 6 6 23 76 76 √
37 Yuli Kurniawan 2 3 6 5 6 22 73 73 √
114

Hasil Analisis

1. Perorangan ( > 65 ):

Jumlah siswa seluruhnya 37

Jumlah yang tuntas 29

Jumlah siswa yang tidak tuntas 8

Prosentase 78,37 %

2. Klasikal ( > 85% ) : Ya / Tidak


Lampiran 16

RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS III

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII A

Aspek : Segi Empat

Kompetisi Dasar : Menemukan sifat dan menghitung besaran-

besaran segi empat

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan :5

A. Hasil Belajar

Siswa dapat mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat

menentukan besaran yang ada di dalamnya.

B. Indikator

Siswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian layang-layang menurut sifat-sifatnya.

2. Menjelaskan sifat-sifat layang-layang ditinjau dari segi diagonal, sisi dan

sudutnya.

3. Menemukan rumus luas daerah layang-layang

4. Menghitung luas daerah layang-layang yang diketahui panjang diagonalnya.


ii

C. Sumber

1. Buku Paket (Drs. Dedi Junaedi, dkk, 1994, Matematika 2, Mizan, hal 44 –

46)

2. Buku Siswa (M. Cholik A. dan Sugijono, 2004, Matematika SMP 2, Erlangga,

hal. 83 – 86)

3. Lembar Kerja Siswa Matematika untuk kelas VII Semester 2 Tahun 2004.

D. Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Model peraga bangun datar layang-layang

2. Kertas karton untuk mempresentasikan hasil kerja siswa.

3. Spidol warna

4. Isolasi / Lakban

E. Materi Pokok

1. Pengertian Layang-layang

Layang-layang adalah bangun segi empat yang masing-masing panjang

sisinya sama panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar.

2. Sifat-sifat Layang-layang

a. Pada setiap Layang-layang masing-masing sisinya sepasang-sepasang

sama panjang.

b. Pada setiap layang-layang terdapat sepasang sudut berhadapan yang sama

besar.

ii
iii

c. Pada setiap layang-layang salah satu diagonalnya merupakan sumbu

simetri.

d. Pada setiap layang-layang salah satu diagonalnya membagi dua sama

panjang diagonal lain dan tegak lurus dengan diagonal tersebut.

3. Menemukan rumus luas daerah layang-layang.

4. Mneghitung luas daerah layang-layang yang diketahui panjang diagonalnya-

diagonalnya.

F. Kegiatan Belajar Mengajar

1) Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif.

2) Metode : Ceramah, diskusi, pemberian tugas

3) Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pendahuluan

a. 1) Meminta siswa menyiapkan alat belajarnya.

2) Guru memberikan motivasi siswa (dengan menceritakan). “Anak-

anak bila ingin pandai dalam Matematika maka perhatikan

pelajaran dengan baik.”

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan mengatakan

“Setelah pelajaran nanti anak-anak dapat mengetahui tentang

pengertian layang-layang, dan menghitung luas layang-layang”

b. Appersepsi

1) Guru menanyakan pada siswa, “Pernahkah anak-anak bermain

layang-layang ? Bagaimana bentuknya ? Apa nama bentuk tersebut

iii
iv

2) Mengingatkan kembali dengan bertanya bagaimana cara

mengetahui luas belah ketupat.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menunjukkan alat peraga layang-layang sambil menanyakan

bangun apakah ini, bagaimana sifat-sifatnya, dan bagaimana cara

menghitung luasnya.

b. Guru menjelaskan tentang terbentuknya layang-layang dengan

memperagakan dua buah segitiga sama kaki yang panjang alasnya

sama dan berimpitan.

c. Guru menyuruh siswa berkelompok sesuai dengan kelompok yang

sudah terbentuk.

d. Guru memberi tugas yang pada masing-masing kelompok berupa

lembar kerja siswa (LKS) yang disertai peraga bangun layang-layang

sebagai alat Bantu.

e. Siswa secara berkelompok membahas tugas pada LKS untuk

menentukan sifat-sifat dan luas layang-layang.

f. Guru berkeliling membimbing siswa belajar sambil memotivasi dan

memantau cara kerja siswa.

g. Kelompok disuruh untuk mempresentasikan hasil kerjanya yang

dipilih secara acak.

h. Guru memimpin diskusi dalam membahas hasil kerja siswa dan dalam

membuat kesimpulan.

i. Guru memberikan evaluasi secara individual.

3. Penutup

iv
v

a. Guru memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan.

b. Buku Paket Erlanggan hal 86 No. 1 – 3

c. Guru meminta siswa merangkum materi yang telah dibahas.

G. Evaluasi

Tes Lisan

Soal :

1. Apakah yang dimaksud dengan layang-layang ?

2. Sebutkan sifat-sifat layang-layang minimal 2 macam !

3. Bagaimanakah rumus mencari luas daerah layang-layang ?

Kunci Jawaban :

1. Layang-layang adalah segi empat yang masing-masing pasang sisinya sama

panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar.

2. Sifat belah ketupat :

a. Pada setiap layang-layang masing-masing sisinya sepasang-pasang sama

panjang.

b. Pada setiap layang-layang terdapat sepasang sudut berhadapan yang sama

besar.

c. Pada setiap layang-layang salah satu diagonalnya merupakan sumbu

simetri.

d. Pada setiap layang-layang salah satu diagonalnya membagi dua sama

panjang diagonal lian dan tegak lurus dengan diagonal tersebut.

v
vi

3. Luas daerah layang-layang = ½ x diagonal (lainnya)

Mengetahui Magelang,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

D. Bambang Singgih W., S.Pd Taslan


NIP. 130797908 NIM. 4102903114

vi
vii

RENCANA PEMBELAJARAN SIKLUS III

Satuan Pendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII A

Aspek : Segi Empat

Kompetisi Dasar : Menemukan sifat dan menghitung besaran-

besaran segi empat

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan :6

A. Hasil Belajar

Siswa dapat mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat

menentukan besaran yang ada di dalamnya.

B. Indikator

Siswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian trapesium menurut sifat-sifatnya.

2. Menjelaskan sifat Trapesium

3. Menemukan rumus luas daerah Trapesium

4. Menghitung luas daerah trapezium yang diketahui panjang sisi-sisinya dan

garis tingginya.

vii
viii

C. Sumber

1. Buku Paket (Drs. Dedi Junaedi, dkk, 1994, Matematika 2, Mizan, hal 47 – 49)

2. Buku Siswa (M. Cholik A. dan Sugijono, 2004, Matematika SMP 2, Erlangga,

hal. 87 – 91)

3. Lembar Kerja Siswa Matematika untuk kelas VII Semester 2 Tahun 2004.

D. Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Model peraga bangun datar layang-layang

2. Kertas karton untuk mempresentasikan hasil kerja siswa.

3. Spidol warna

4. Isolasi / Lakban

E. Materi Pokok

1. Pengertian Layang-layang

Trapesium adalah segi empat dengan sepasang sisi yang berhadapan sejajar.

2. Sifat Trapesium

Pada trapezium jumlah sudut yang berdekatan diantara dua sisi sejajar adalah

180o..

3. Menemukan rumus luas daerah Trapesium.

F. Kegiatan Belajar Mengajar

1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif.

2. Metode : Ceramah, diskusi, pemberian tugas

viii
ix

3. Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pendahuluan

a. 1) Meminta siswa menyiapkan alat belajarnya.

2) Memberi motivasi siswa dengan cara menyuruh siswa sungguh-

sungguh dalam belajar.

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran, “Setelah belajar nanti anak-

anak bisa memahami pengertian Trapesium, sifat-sifatnya dna

menghitung luas daerah Trapesium.”

b. Appersepsi

Guru menempelkan Peraga Trapesium dipapan tulis kemudian

menanyakan pada siswa, “Bangun apakah ini ? Dapatkah anak-anak

menghitung luasnya ?

4. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang bentuk-bentuk Trapesium. Ada 3 macam

bentuk trapezium : 1) Trapesium sembarang, 2) Trapesium Samakaki,

3) Trapesium Siku-siku..

b. Guru menyuruh siswa berkelompok sesuai dengan kelompoknya

c. Guru memberi tugas lembar kerja siswa (LKS) yang membahas

tentang sifat trapezium dan Luas daerah trapesium.

d. Guru berkeliling membimbing dalam mengerjakan tugas.

e. Setelah tugas selesai sesuai batas waktu guru menyuruh anak

mempresentasikan hasil tiap kelompok

f. Guru memimpin diskusi dalam membahas hasil kerja siswa.

ix
x

g. Guru memberikan evaluasi secara individual.

5. Penutup

Guru meminta siswa mempelajari di rumah materi yang telah dibahas.

G. Evaluasi

Tes Lisan

Soal :

6. Apakah yang dimaksud dengan Trapesium ?

7. Bagaimana sifat trapezium !

8. Bagaimana rumus luas daerah Trapesium ?

Kunci Jawaban :

1. Trapesium adalah segi empat yang tepat sepasang sisi yang berhadapan

sejajar.

2. Sifat trapezium adalah pada setiap trapseium jumlah sudut yang berdekatan

diantara dua sisi sejajar adalah 180o

3. Luas daerah trapesium = ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi

Mengetahui Magelang,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

D. Bambang Singgih W., S.Pd Taslan


NIP. 130797908 NIM. 4102903114

Lampiran 17

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS III

Satuan Pendidikan : SMP


x
xi

Kelas / Semester : VII / 2

Aspek : Segi empat

- Sifat-sifat Layang-layang

- Luas Daerah layang-layang

Pertemuan :5

Materi

 Sifat-sifat Layang-layang

 Luas Daerah Layang-layang

I. Perhatikan Layang-layang ABCD


D

A C
O

Layang-layang ABCD dibentuk dari segitiga sama kaki ∆ABD dan ∆CBD

1. * Karena ∆ABD sama kaki, maka AB = BC dan AD

* Karena ∆CBD sama kaki, maka CB = …

Karena AB = CB dan CB = …. Maka dapat disimpulkan …. (sifat 1)

2. ∆ABD sama kaki, maka ∠ABD = ∠ABD

∆ABC sama kaki, maka ∠CBD = ∠….

Jadi ∠ABC = ∠…

Karena ∠ABC = ∠…., maka dapat disimpulkan …. (Sifat 2)

3. ∆ ABD sama kaki, AB = AD, maka AO sumbu simetri

∆CBD sama kaki, CB = …., maka BO ….

xi
xii

Karena ∠AOD dan ∠DOC berpelurus maka AC garis lurus yang merupakan

sumbu simetri.

Dengan demikian disimpulkan bahwa …. (Sifat 3)

4. Layang-layang ABCD, dibalik menurut sumbu simetri AC, maka OB

menempati OD.

Jadi OB = ….

∠AOB = ∠AOB = …., maka dapat disimpulkan bahwa …. (sifat 4)

II. Perhatikan Layang-layang ABCD !


D

A C
O

B
Layang-layang ABCD terdiri dari ∆ABD dan ∆CBD, maka luas layang-layang

ABCD :

- Luas ∆ABD + ∆BCD

- ½ BD x …. + ½ BD X ….

- ½ BD x ( …. + …. )

- ½ …. X ….

Karena BD dan …. Merupakan diagonal

Maka dapat disimpulkan luas layang-layang …..

xii
xiii

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS III

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas / Semester : VII / 2

Aspek : Segi empat

- Sifat-sifat Trapesium

- Luas Daerah Trapesium

Pertemuan :6

Materi

 Sifat-sifat Trapesium

 Luas Daerah Trapesium

I. Trapesium KLMN

K a L

KL =a
t
MN =b

N b M

• KL // NM, ∠K dengan ∠N sudut sepihak dan berdekatan sehingga ∠K + ∠N

= ….o

• ∠C dengan ∠M sudut sepihak dan berdekatan sehingga ∠C + ∠M = …. o

Dengan demikian dapat disimpulkan sifat trapezium adalah ….

II. Luas Trapesium

Luas Trapesium KLMN = luas ∆KLN + luas ∆….

xiii
xiv

= ½ x …. + ½ x …..

= (1/2 x …. + ½ x …. ) x t

= ½ x ( …. + …. ) x t

Maka dapat disimpulkan luas daerah trapezium adalah ….

xiv
xv

Lampiran 18

EVALUASI SIKLUS III

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar !

1. Jelaskan pengertian dari :

a. Layang-layang

b. Trapesium

2. Diagonal-diagonal laying-layang EFGH berpotongan di S panjang ES = 12 cm,

FS = 9 cm, GS = 40 cm (lihat gmb)


H
Hitunglah :

G E a. Panjang FG
S
b. Panjang EH
F c. Keliling EFGH

3. Pada trapezium ABCD di bawah besar ∠A = 80o dan ∠C = 125 o


D C Hitunglah :

a. Besar sudut B

b. Besar sudut D
A B
4. Perhatikan gambar di bawah ini !
N M Panjang KL = LM = 5

KL = 16 cm
//
MN = 10
K L
Hitunglah luas trapezium !

Lampiran 19

xv
xvi

KUNCI JAWABAN
EVALUASI SIKLUS III
No. Jawab Skor
1 a. Layang- layang 2
bangun segiempat yang masing-masing sepasang
sisisnya sama panjang dan sudut yang berhadapan
sama besar.

b. Trapesium 2
Bangun segiempat dengan tepat sepasang sisi yang
berhadapan sejajar
4
2 a. Panjang FS = 9
GS = 40
∆ FSG segitiga siku-siku pada S 1
Phytagoras : FG2 = FS2 + GS2 2

FG = FS 2 + GS 2

= 9 2 + 40 2

= 81 + 1600
3
= 1681
= 41
Jadi panjang FG = 41 cm2

xvi
xvii

b. Panjang ES = 12
HS = FS = 9
∆ ESG Segitiga siku-siku pada S 1
Phytagoras : EH2 = ES2 + HS2 2

EH = ES 2 + HS 2

EH = 12 2 + 9 2

= 144 + 81

= 225
= 15
Jadi panjang EH = 15 cm 3
c. Panjang EF = EG = 15 cm 1
GH = FG = 41 cm
Keliling : = Jumlah sisi-sisi 1
= EH + FG + GH + EH 2
= 15 +41+41+15
= 112
Jadi keliling EFGH = 112 cm

3 a.Besar ∠ C = 6 cm
∠ B dan ∠ C sudut berdekatan antara dua 1
sisi sejajar 3
Maka ∠ B + ∠ C = 1800
∠ B = 1800-Cc
= 1800 – 1250
= 550
Jadi Sudut B = 550

xvii
xviii

b. Besar ∠ A = 800
∠ D dan ∠ A sudut berdekatan antara dua
sisi sejajar. 1
0
Maka ∠ A + ∠ D = 180 3
∠ D = 1800 - 800
= 1000
Jadi Sudut D = 1000
8
4 KLMN Trapesium dengan KN//MN 1
Panjang KL = 16
KN = LM = 5
MN = 10
16 − 10 3
KP = QL =
2
=3
PN = QM = garis tinggi
KPN segitiga siku-siku pada P
Phytagoras KN2 = KP2 + PN2
PN2 = KN2 – PN2

PN = 52 − 32 3

= 25 − 9

= 16 = 4
Luas KLMN = ½ x (jumlah sisi sejajar) x tinggi
= ½ x (KL+MN) x PN 3
= ½ x (16 + 10) x 4
= 52
Jadi luas trapezium KLMN = 52 cm2
10
Nilai = Jumlah skor x 3,57
Lampiran 20

xviii
xix

LEMBAR PENGAMATAN
Aktivitas Belajar Siswa Siklus III
Sekolah : SMP Negeri 3 Secang
Kelas : VII A / 2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Dasar

Keaktifan Belajar
No Nama Ya/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 %
Tidak
1 Abdulloh Al Azam V V X V V V X X V V 70 Ya
2 Abdurohman V X V V X V X X V V 80 Ya
3 Ahmad C Anam V V V V V V V V V V 100 Ya
4 Ahmad Wahyudi V V V V V V X X V V 80 Ya
5 Anita Kurniati V V V V V V X X V V 80 Ya
6 Anton Widianto V V V V X X X X V V 60 Ya
7 Bayu Widhi R V X V V V V X X V V 70 Ya
8 Dewi Faridah V V V V V V X X V X 70 Ya
9 Dian Dwi A V V V V V V X X V V 80 Ya
10 Dwi Listiyanto V V X V V V X X V V 70 Ya
11 Eki Purwanti V V V V V V X V V V 90 Ya
12 Eko Bayu P V V V V V V V V V V 100 Ya
13 Ely Sugiarti V V V V V V X X V V 80 Ya
14 Fatkhurrohman H V V V V V V X V V V 90 Ya
15 Febrian Ratna TS V V V V V V X X V V 80 Ya
16 Fia Ratnasari S V V V V V V V V V V 100 Ya
17 Freddy Anggara V V V V V V X X V V 80 Ya
18 Hesti Mawarni V V V V V V V V V V 100 Ya
19 Ismi Pujisari V V V V V V X X V V 80 Ya
20 Isnaeni Miftahun N V V V V V V X V V V 90 Ya
21 Jumiasih V V V V V V X X V V 80 Ya
22 Lokita Septiani F V V V V V V X X V V 80 Ya
23 Luwi Utami V V V V V V X X V V 80 Ya
24 Nurcholis V V V V V V X X V V 80 Ya
25 Nurhayati V V V V V V X V V V 90 Ya
26 Nurul Anisa V V V V V V X X V V 80 Ya
27 Putri Wulansari V V V X V V X X V V 70 Ya
28 Sardina C V V V V V V X X V X 70 Ya
29 Siti Rofiatun V V V V V V X V V V 90 Ya
30 Sokeh V V V V X V X X V V 70 Ya

xix
xx

Keaktifan Belajar
No Nama Ya/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 %
Tidak
31 Tiara Anggi W V V V V V V X X V V 80 Ya
32 Umanah V V V V V V X X V V 80 Ya
33 Wahyu Irianto V V V V V V X X V V 80 Ya
34 Wahyudin V V V V V V X V V V 90 Ya
35 Weni Retnowati V V V V V V X X V V 80 Ya
36 Yogi Sulistyo W V V V V V V V V V V 100 Ya
37 Yuli Kurniawan V V V V V X X X V V 70 Ya
Banyak Anak 37 35 34 35 34 36 6 9 37 35 37
Persentase 100 94,5 91,8 94,5 91,8 97,2 16,2 24,3 100 94,5 100

Keaktifan :

1. Siswa yang siap mengikuti kegiatan pembelajaran

2. Siswa yang lengkap alat belajarnya

3. Siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah

4. Siswa yang memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi pekerjaan

5. Siswa yang sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas

6. Siswa yang terlibat dan bekerja sama dalam kerja kelompok

7. Siswa yang aktif bertanya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran

8. Siswa yang aktif menjelaskan dan mengutarakan pendapat kepada teman

pada saat diskusi kelompok

9. Siswa yang mencatat / merangkum materi pelajaran

10. Siswa yang aktif menggunakan alat peraga

Lampiran 21

HASIL ANALISIS DAYA SERAP EVALUASI SIKLUS III

xx
xxi

Mata Pelajaran : Matematika Semester : Genap


Pokok Bahasan : Bangun Datar Banyak Soal : 5 Soal
Kelas : VII A Jumlah Peserta : 37 Siswa

Jml Ketuntasan
Skor yang diperoleh %
No Nama Skor Nilai Belajar
Ketercapaian
1 2 3 4 Max Ya Tidak
1 Abdulloh Al Azam 3 7 5 4 19 67 67 √
2 Abdurohman 4 5 6 3 20 70 70 √
3 Ahmad C Anam 4 5 6 4 19 67 67 √
4 Ahmad Wahyudi 4 5 7 3 19 67 67 √
5 Anita Kurniati 4 3 8 5 20 70 70 √
6 Anton Widianto 3 3 2 2 10 35 35 √
7 Bayu Widhi R 2 3 4 3 12 42 42 √
8 Dewi Faridah 2 4 4 4 14 49 49 √
9 Dian Dwi A 4 6 7 4 21 74 74 √
10 Dwi Listiyanto 4 6 6 4 20 70 70 √
11 Eki Purwanti 4 8 6 5 23 81 81 √
12 Eko Bayu P 4 8 5 4 21 74 74 √
13 Ely Sugiarti 4 6 8 4 22 77 77 √
14 Fatkhurrohman H 3 7 6 5 21 74 74 √
15 Febrian Ratna TS 4 6 7 4 21 74 74 √
16 Fia Ratnasari S 4 7 6 3 20 70 70 √
17 Freddy Anggara 4 6 7 4 21 74 74 √
18 Hesti Mawarni 3 7 7 3 20 70 70 √
19 Ismi Pujisari 3 7 6 3 19 67 67 √
20 Isnaeni Miftahun N 4 8 5 3 20 70 70 √
21 Jumiasih 3 8 4 4 19 67 67 √
22 Lokita Septiani F 4 7 4 5 20 70 70 √
23 Luwi Utami 4 8 6 4 22 77 77 √
24 Nurcholis 3 7 7 3 20 70 70 √
25 Nurhayati 4 7 5 4 20 70 70 √
26 Nurul Anisa 3 8 7 5 23 81 81 √
27 Putri Wulansari 4 7 4 4 19 67 67 √
28 Sardina C 4 7 6 5 22 77 77 √
29 Siti Rofiatun 4 8 5 5 22 77 77 √
30 Sokeh 4 7 6 4 21 74 74 √
31 Tiara Anggi W 2 5 4 2 11 39 39 √
32 Umanah 2 2 3 2 9 32 32 √
33 Wahyu Irianto 4 8 7 4 23 81 81 √
34 Wahyudin 4 8 4 4 20 70 70 √
35 Weni Retnowati 4 8 7 5 24 84 84 √
36 Yogi Sulistyo W 4 7 7 4 22 77 77 √
37 Yuli Kurniawan 4 7 6 5 22 77 77 √

Hasil Analisis

1. Perorangan ( > 65 ):

xxi
xxii

Jumlah siswa seluruhnya 37

Jumlah yang tuntas 32

Jumlah siswa yang tidak tuntas 5

Prosentase 86,48 %

2. Klasikal ( > 85% ) : Ya / Tidak

xxii

You might also like