You are on page 1of 18

Bagaimana hubungan hematuria dengan semua gejala?

(patofisiologi)
Hubungan secara langsung tidak ada. Namun hematuria dan gejala-gejala yang
dialami oleh pasien adalah manifestasi klinik dari penyakit batu ginjal yang dialami
pasien.
Hematuria yang sering dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada mukosa saluran
kemih yang disebabkan oleh batu.

Prognosis?
Bonam jika dilakukan tindakan operati dengan tepat. Karena ukuran batu sudah lebih
dari 0,4cm

Patogenesis
(liat punya tika ya pung, hehee)

Histologi dan Fisiologi?


(sintesis)

ANATOMI GINJAL
Ginjal terletak di rongga peritoneal bagian atas , berwarna merah
kecoklatan. Beratnya ±120-170 gr (0,4% dari berat badan). Besarnya ± sekepalan
tangan.
Renal dextra: posisi lebih rendah (T12-L4), karena adanya lobus hepatis
dextra yang besar di atasnya. Sehingga Ginjal kanan ini lebih rendah daripada
ginjal kiri.Renal sinistra: posisi T11-L3. Selisih dextra dan sinistra tidak lebih 1,5
cm (kalau lebih bisa gejala patologis)

Anterior: vena & arteri terlihat dari depan, lebih cembung

Posterior: ureter terlihat di depan, lebih datar.


Superior: lebih lebar, tapi lebih tipis dan agak lebih landai karena di atasnya ada
glandula supra renal.

Inferior: lebih sempit, tapi lebih tebal, dan lebih lancip.

(letak ginjal)

Ginjal diselubungi:

1. Kapsula fibrosa : jaringan fibrous tipis mengkilat, melekat dengan erat


pada permukaan ginjal
2. Corpus adiposum perirenal: di dalam fasia renalis
3. Fascia renalis: kondensasi jaringan ikat yang terletak di luar fascia renalis
dan sering di dapatkan dalam jumlah besar, membentuk sebagian lemak
retroperitoneal. Adiposa dan fascia renalis ini menyokong dan memfiksasi
ren pada posisinya di dinding posterior abdomen.
Bersama dengan kelenjar adrenal, ginjal dan jaringan lemak dibungkus
oleh Fascia Gerota.
Fascia Gerota: Sebagai barrier yang menghambat melebarnya pendarahan
dan perenkim ginjal dan mencegah extravasasi urin saat trauma ginjal.
Menghambat penyebaran infeksi. Dan menghambat metastasis tumor
ginjal ke organ sekitarnya.

Struktur ginjal dibagi dua:


1. Korteks
2. Medulla
Di dalam korteks terdapat berjuta-juta nefron sedangkan di dalam medulla
banyak terdapat duktuli ginjal. Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal
yang terdiri atas, tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distalis, dan
duktus kolegentes.
Darah yang membawa sisa-sisa hasil metabolisme tubuh difiltrasi di dalam
glomeruli kemudian di tubuli ginjal, beberapa zat yang masih diperlukan tubuh
mengalami reabsorbsi dan zat- zat hasil sisa metabolism mengalami sekresi
bersama air membentuk urin. Setiap hari tidak kurang 180 liter cairan tubuh
difiltrasi di glomerulus dan menghasilkan urine 1-2 liter. Urine yang terbentuk di
dalam nefron disalurkan melalui piramida ke system pelvikalises ginjal untuk
kemudian disalurkan ke dalam ureter.
Sistem pelvikalises ginjal terdiri atas kaliks minor, kaliks mayor, dan
pielum/pelvis renalis. Mukosa system pelvikalises terdiri atas epitel transisional
dan dindingnya terdiri atas otot polos yang mampu berkontraksi untuk
mengalirkan urine sampai ke ureter.
Di medulla terdapat:
-Hilus/hilum: lekukan untuk tempat lewatnya arteri, vena, cairan limfatik, suplai
saraf, ureter.
-Piramid/ Malpighi
-Papil

Perjalanan urin: urin dibentuk dan disaring di nefron korteks  papil  apex
piramis  kaliks minor  kaliks mayor  pelvis renalis  ureter  Vesica
urinaria  uretra  urin keluar

Suplai darah
Darah yang mengalir ke kedua ginjal ±22% dari curah
jantung/1100ml/menit

-Arteri
Arteri Renalis memasuki ginjal melalui hilum dan kemudian bercabang-
cabang secara progresif membentuk arteri interlobaris, lalu menjadi arteri
arkuarta, arteri interlobularis (arteri radialis) dan arteri aferen yang menuju ke
kapiler glomerulus.
Arteri interolobares berjalan menuju cortex di antara pyramid renal,
kemudian bercabang menjadi arteria arcuarta di perbatasan korteks medulla, arteri
arcuata bercabang menjadi arteri interlobularis
(vaskularisasi ginjal)

-Vena
Vena renalis keluar dari hilum renal di depan arteria renalis dan mengalirkan
darah ke vena cava inferior

-Aliran Limfe
Nadi aortic lateralis sekitar pangkal arteri renalis

-Persarafan
Serabut plexus renalis. Serabut-serabut yang berjalan melalui plexus renalis
masuk ke medulla spinalis nervus thorachii 10, 11, 12
(Ginjal kanan)

Ureter
Tabung kecil yang mengalirkan urine dari ginjal ke vesica urinaria. Panjangf
ureter orang dewasa ±20cm – 25cm. Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi
del-sel transisional. Otot longitudinal yang dapat melakukan gerakanperistaltik urin
ke vesica urinaria.
Terdapat penyempitan pada:
1. Perbatasan antara pelvis renalis dan ureter
2. Tempat ureter menyilang dengan arteri illiaka di rongga pelvis
3. Di tempat ureter menembus vesica urinaria
Pelvis renalis berbentuk corong dan merupakan ujung atas ureter yang melebar,
terletak di hilum. Ureter keluar dari hilum dan berjalan vertical ke arah bawah ke
belakang peritoneum parietale (melekat di sana) pada musculus psoas major, yang
memisahkan ureter dari ujung processus transverses vertebrae lumbalis. Ureter
masuk ke pelvis dengan menyilang bifurcation arteri iliaka communis di depan
articulatio sacroiliaca. Ureter kemudian berjalan ke bawah pada dinding lateral pelvis
menuju daerah spinal ischiadica dan berbelok ke depan

Buli-buli (Vesica Urinaria)


Vesica urinaria(VU) adalah organ berongga yang terdiri atas 3 lapi otot
detrusor yang saling beranyaman. Di sebelah dalam adalah otot longitudinal, di
tengah merupakan otot sirkuler, dan paling luar merupakan otot longitudinal. Mukosa
VU terdiri atas sel-sel transisional yang sama seperti pada mukosa-mukosa pada
pelvis renalis, ureter, dan uretra posterior. Pada dasar VU kedua muara ureter dan
meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang disebut trigonum VU.
Secara anatomic bentuk VU terdiri atas 3 permukaan, yaitu (1) permukaan
superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum (2) dua permukaan inferiolateral
(3) permukaan posterior. Permukaan posterior merupakan lokus minoris (dareah
terlemah) dinding VU.
VU berfungsi menampung urine yang selanjutnya dikeluarkan melalui uretra

Uretra
Merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari VU melalui
proses miksi (berkemih). Secara anatomis uretra dibagi menjadi dua yaitu uretra
posterior dan anterior. Uretra dilengkapi dengan sphincter uretra interna yang terletak
pada perbatasan uretra anterior dan posterior. Sfincter uretra interna terdiri atas otot
polos yang dipersarafi oleh system simpatik sehingga pada saat VU penuh, spincter
ini terbuka. Spincter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris dipersarafi oleh system
somatik yang dapat diperintah sesuai dengan keinginan seseorang. Pada saat kencing
spincter ini terbuka dan tertutup pada saat menahan kencing.
Fisiologi Ginjal

Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan


ekstrasel dalam batas-batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini
dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan sekresi tubulus.

Fungsi utama ginjal terbagi menjadi :

1. Fungsi ekskresi

 Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mOsmol dengan mengubah


ekskresi air.
 Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan kelebihan H+ dan
membentuk kembali HCO3ˉ
 Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam rentang normal.
 Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein terutama urea,
asam urat dan kreatinin.

2. Fungsi non ekskresi

 Menghasilkan renin yang penting untuk mengatur tekanan darah.


 Menghasilkan eritropoietin yaitu suatu faktor yang penting dalam stimulasi
produk sel darah merah oleh sumsum tulang.
 Memetabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
 Degradasi insulin.
 Menghasilkan prostaglandin

Fungsi dasar nefron adalah membersihkan atau menjernihkan plasma


darah dan substansi yang tidak diperlukan tubuh sewaktu darah melalui ginjal.
Substansi yang paling penting untuk dibersihkan adalah hasil akhir metabolisme
seperti urea, kreatinin, asam urat dan lain-lain. Selain itu ion-ion natrium, kalium,
klorida dan hidrogen yang cenderung untuk berakumulasi dalam tubuh secara
berlebihan.
Mekanisme kerja utama nefron dalam membersihkan substansi yang tidak
diperlukan dalam tubuh adalah :

1. Nefron menyaring sebagian besar plasma di dalam glomerulus yang akan


menghasilkan cairan filtrasi.
2. Jika cairan filtrasi ini mengalir melalui tubulus, substansi yang tidak diperlukan
tidak akan direabsorpsi sedangkan substansi yang diperlukan direabsorpsi kembali ke
dalam plasma dan kapiler peritubulus.

Mekanisme kerja nefron yang lain dalam membersihkan plasma dan


substansi yang tidak diperlukan tubuh adalah sekresi. Substansi-substansi yang tidak
diperlukan tubuh akan disekresi dan plasma langsung melewati sel-sel epitel yang
melapisi tubulus ke dalam cairan tubulus. Jadi urine yang akhirnya terbentuk terdiri
dari bagian utama berupa substansi-substansi yang difiltrasi dan juga sebagian kecil
substansi-substansi yang disekresi.

Sistem glomerulus normal

Glomerulus terdiri atas suatu anyaman kapiler yang sangat khusus dan
diliputi oleh simpai Bowman. Glomerulus yang terdapat dekat pada perbatasan
korteks dan medula (jukstamedulari) lebih besar dari yang terletak perifer.
Percabangan kapiler berasal dari arteriola afferens, membentuk lobul-lobul, yang
dalam keadaan normal tidak nyata , dan kemudian berpadu lagi menjadi arteriola
efferens. Tempat masuk dan keluarnya kedua arteriola itu disebut kutub vaskuler. Di
seberangnya terdapat kutub tubuler, yaitu permulaan tubulus contortus proximalis.
Gelung glomerulus yang terdiri atas anyaman kapiler tersebut, ditunjang oleh jaringan
yang disebut mesangium, yang terdi ri atas matriks dan sel mesangial. Kapiler-kapiler
dalam keadaan normal tampak paten dan lebar. Di sebelah dalam daripada kapiler
terdapat sel endotel, yang mempunyai sitoplasma yang berpenestrasi. Di sebelah luar
kapiler terdapat sel epitel viseral, yang terletak di atas membran basalis dengan
tonjolan-tonjolan sitoplasma, yang disebut sebagai pedunculae atau “foot processes”.
Maka itu sel epitel viseral juga dikenal sebagai podosit. Antara sel endotel dan
podosit terdapat membrana basalis glomeruler (GBM = glomerular basement
membrane). Membrana basalis ini tidak mengelilingi seluruh lumen kapiler. Dengan
mikroskop elektron ternyata bahwa membrana basalis ini terdiri atas tiga lapisan,
yaitu dari arah dalam ke luar ialah lamina rara interna, lamina densa dan lamina
rara externa. Simpai Bowman di sebelah dalam berlapiskan sel epitel parietal yang
gepeng, yang terletak pada membrana basalis simpai Bowman. Membrana basalis ini
berlanjut dengan membrana basalis glomeruler pada kutub vaskuler, dan dengan
membrana basalis tubuler pada kutub tubuler . Dalam keadaan patologik, sel epitel
parietal kadang-kadang berproliferasi membentuk bulan sabit (crescent). Bulan sabit
bisa segmental atau sirkumferensial, dan bisa seluler, fibroseluler atau fibrosa.

Glomerulus ada 2 macam yaitu :

1. Glomerulus korteks yang mempunyai ansa henle yang pendek berada dibagian
luar korteks.
2. Glomerulus jukstamedular yang mempunayi ansa henle yang panjang sampai ke
bagian dalam medula. Glomerulus semacam ini berada di perbatasan korteks dan
medula dan merupakan 20% populasi nefron tetapi sangat penting untuk reabsoprsi
air dan slut.

(Bagian-bagian nefron)
Jalinan glomerulus merupakan kapiler-kapiler khusus yang berfungsi
sebagai penyaring. Kapiler glomerulus dibatasi oleh sel-sel endotel, mempunyai
sitoplasma yang sangat tipis, yang mengandung banyak lubang disebut fenestra
dengan diameter 500-1000 A. Membran basal glomerulus membentuk suatu lapisan
yang berkesinambungan, antara sel endotel dengan mesangial pada satu sisi dan sel
epitel disisi lain.

Membran tersebut mempunyai 3 lapisan yaitu :

1. Lamina dense yang padat (ditengah)

2. Lamnina rara interna, yang terletak diantara lamina densa dan sel endotel

3. Lamina rara eksterna, yang terletak diantara lamina densa dan sel epitel

Sel-sel epitel kapsula bowman viseral menutupi kapiler dan membentuk


tonjolan sitoplasma foot process yang berhubungan dengan lamina rara eksterna.
Diantara tonjolan-tonjolan tersebut adalah celah-celah filtrasi dan disebut silt pore
dengan lebar 200-300 A. Pori-pori tersebut ditutupi oleh suatu membran disebut slit
diaphgrma. Mesangium (sel-sel mesangial dan matrik) terletak dianatara kapiler-
kapiler gromerulus dan membentuk bagian medial dinding kapiler. Mesangium
berfungsi sebagai pendukung kapiler glomerulus dan mungkin bereran dalam
pembuangan makromolekul (seperti komplek imun) pada glomerulus, baik melalui
fagositosis intraseluler maupun dengan transpor melalui saluran-saluran intraseluler
ke regio jukstaglomerular.
(Kapiler gomerulus normal)

Tidak ada protein plasma yang lebih besar dari albumin pada filtrat
gromerulus menyatakan efektivitas dari dinding kapiler glomerulus sebagai suatu
barier filtrasi. Sel endotel,membran basal dan sel epitel dinding kapiler glomerulus
memiliki kandungan ion negatif yang kuat. Muatan anion ini adalahhasil dari 2
muatan negatif :proteoglikan (heparan-sulfat) dan glikoprotein yang mengandung
asam sialat. Protein dalam daragh relatif memiliki isoelektrik yang rendah dan
membawa muatan negatif murni. Karena itu, mereka ditolak oleh dinding kapiler
gromerulus yang muatannnya negatif, sehingga membatasi filtrasi.
(kapsula Bowman)

Filtarasi glomerulus

Dengan mengalirnya darah ke dalam kapiler glomerulus, plasma disaring


melalui dinding kapiler glomerulus. Hasil ultrafiltrasi tersebut yang bebas sel,
mengandung semua substansi plasma seperti  ektrolit, glukosa, fosfat, ureum,
kreatinin, peptida, protein-protein dengan berat molekul rendah kecuali protein yang
berat molekulnya lebih dari 68.000 (seperto albumin dan globulin). Filtrat
dukumpulkan dalam ruang bowman dan masuk ke dalam tubulus sebelum
meningalkan ginjal berupa urin.1,2

Laju filtrasi glomerulus (LFG) atau gromelural filtration rate (GFR) merupakan
penjumlahan seluruh laju filtrasi nefron yang masih berfungsi yang juga disebut
single nefron glomerular filtration rate (SN GFR).besarnya SN GFR ditentuka oleh
faktor dinding kapiler glomerulus dan gaya Starling dalam kapiler tersebut.
Histologi Ginjal

Setiap ginjal memilki sisi medial cekung, yaitu hilus-tempat masuknya


saraf, masuk dan keluarnya pembuluh darah dan pembuluh limfe, serta
keluarnya ureter dan memiliki permukaan lateral yang cembung. Pelvis
renalis, yakni ujung atas ureter yang melebar, terbagi menjadi dua atau tiga
kaliks mayor. Beberapa cabang yang lebih kecil muncul dari kaliks mayor
disebut kaliks minor.
Ginjal dapat dibagi menjadi korteks di luar dan medula di dalam. Pada
manusia, medula ginjal terdiri atas 10-18 struktur berbentuk kerucut atau
piramid. Dari dasar setiap piramid medula, terjulur berkas-berkas tubulus
yang parale, yaitu berkas medula, yang menyusup ke dalam korteks.
Setiap ginjal terdiri atas 1-4 juta nefron. Setiap nefron terdiri atas bagian
yang melebar, yakni korpuskel renalis (terdiri atas glomerulus dan kapsula
Bowman), tubulus kontortus proksimal, segmen tipis dan tebal ansa henle,
tubulus kortortus distal dan tubulus serta duktus koligentes.
Susunan makroskopis ginjal
CORTEX
• Pars radiata
– Stright tubulus
– Collectivus tubulus
• Pars convulta
– P & D.Convulted tubulus
– Glomerulus
– Arched collecting tubule
• Renal collum

MEDULLA
• Pyramida Medulla
• Papilla
• Foramina papillaris
• Outer medulla
• Inner medulla

PARENCHYM
• Tubulus uriniferus

Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut
medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal
manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran
pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut
kapsula.
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat
berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa.
Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit)
dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan
molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan
dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme
pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian
diekskresikan disebut urin.
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang
disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-
saluran (tubulus).
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang
disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus
mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus
memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring
melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula
Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah.
Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah
tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam
kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:
1. Kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
2. Lapisan kaya protein sebagai membran dasar
3. Selapis sel epitel melapisi dinding kapsula bowman (podosit)
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari
glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan
dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular.
Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul
protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan
dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari
dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per
menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa
fungsi ginjal.

Jaringan ginjal. Warna biru menunjukkan satu tubulus


Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian
yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus
konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang
bermuara pada tubulus konvulasi distal.
Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan
arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak
mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor
aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral.
Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi
dan tubulus kolektivus melalui osmosis.

Mukosa pada tractus urinarius


Pelvis, ureter, vesica urinaria dan urethra dilapisi oleh epitel transisional. Ini
dikenal dengan penamaan uroepithelium karena tampak gambaran uniform
dan proses patologinya akan sama misalnya pada proses perkembangan
papillomata. Sedangkan bagian urethra lainnya dilapisi oleh epitel columner
kecuali pada ujung urethra akan berubah menjadi epitel squamosa.

You might also like