Professional Documents
Culture Documents
(patofisiologi)
Hubungan secara langsung tidak ada. Namun hematuria dan gejala-gejala yang
dialami oleh pasien adalah manifestasi klinik dari penyakit batu ginjal yang dialami
pasien.
Hematuria yang sering dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada mukosa saluran
kemih yang disebabkan oleh batu.
Prognosis?
Bonam jika dilakukan tindakan operati dengan tepat. Karena ukuran batu sudah lebih
dari 0,4cm
Patogenesis
(liat punya tika ya pung, hehee)
ANATOMI GINJAL
Ginjal terletak di rongga peritoneal bagian atas , berwarna merah
kecoklatan. Beratnya ±120-170 gr (0,4% dari berat badan). Besarnya ± sekepalan
tangan.
Renal dextra: posisi lebih rendah (T12-L4), karena adanya lobus hepatis
dextra yang besar di atasnya. Sehingga Ginjal kanan ini lebih rendah daripada
ginjal kiri.Renal sinistra: posisi T11-L3. Selisih dextra dan sinistra tidak lebih 1,5
cm (kalau lebih bisa gejala patologis)
(letak ginjal)
Ginjal diselubungi:
Perjalanan urin: urin dibentuk dan disaring di nefron korteks papil apex
piramis kaliks minor kaliks mayor pelvis renalis ureter Vesica
urinaria uretra urin keluar
Suplai darah
Darah yang mengalir ke kedua ginjal ±22% dari curah
jantung/1100ml/menit
-Arteri
Arteri Renalis memasuki ginjal melalui hilum dan kemudian bercabang-
cabang secara progresif membentuk arteri interlobaris, lalu menjadi arteri
arkuarta, arteri interlobularis (arteri radialis) dan arteri aferen yang menuju ke
kapiler glomerulus.
Arteri interolobares berjalan menuju cortex di antara pyramid renal,
kemudian bercabang menjadi arteria arcuarta di perbatasan korteks medulla, arteri
arcuata bercabang menjadi arteri interlobularis
(vaskularisasi ginjal)
-Vena
Vena renalis keluar dari hilum renal di depan arteria renalis dan mengalirkan
darah ke vena cava inferior
-Aliran Limfe
Nadi aortic lateralis sekitar pangkal arteri renalis
-Persarafan
Serabut plexus renalis. Serabut-serabut yang berjalan melalui plexus renalis
masuk ke medulla spinalis nervus thorachii 10, 11, 12
(Ginjal kanan)
Ureter
Tabung kecil yang mengalirkan urine dari ginjal ke vesica urinaria. Panjangf
ureter orang dewasa ±20cm – 25cm. Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi
del-sel transisional. Otot longitudinal yang dapat melakukan gerakanperistaltik urin
ke vesica urinaria.
Terdapat penyempitan pada:
1. Perbatasan antara pelvis renalis dan ureter
2. Tempat ureter menyilang dengan arteri illiaka di rongga pelvis
3. Di tempat ureter menembus vesica urinaria
Pelvis renalis berbentuk corong dan merupakan ujung atas ureter yang melebar,
terletak di hilum. Ureter keluar dari hilum dan berjalan vertical ke arah bawah ke
belakang peritoneum parietale (melekat di sana) pada musculus psoas major, yang
memisahkan ureter dari ujung processus transverses vertebrae lumbalis. Ureter
masuk ke pelvis dengan menyilang bifurcation arteri iliaka communis di depan
articulatio sacroiliaca. Ureter kemudian berjalan ke bawah pada dinding lateral pelvis
menuju daerah spinal ischiadica dan berbelok ke depan
Uretra
Merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari VU melalui
proses miksi (berkemih). Secara anatomis uretra dibagi menjadi dua yaitu uretra
posterior dan anterior. Uretra dilengkapi dengan sphincter uretra interna yang terletak
pada perbatasan uretra anterior dan posterior. Sfincter uretra interna terdiri atas otot
polos yang dipersarafi oleh system simpatik sehingga pada saat VU penuh, spincter
ini terbuka. Spincter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris dipersarafi oleh system
somatik yang dapat diperintah sesuai dengan keinginan seseorang. Pada saat kencing
spincter ini terbuka dan tertutup pada saat menahan kencing.
Fisiologi Ginjal
1. Fungsi ekskresi
Glomerulus terdiri atas suatu anyaman kapiler yang sangat khusus dan
diliputi oleh simpai Bowman. Glomerulus yang terdapat dekat pada perbatasan
korteks dan medula (jukstamedulari) lebih besar dari yang terletak perifer.
Percabangan kapiler berasal dari arteriola afferens, membentuk lobul-lobul, yang
dalam keadaan normal tidak nyata , dan kemudian berpadu lagi menjadi arteriola
efferens. Tempat masuk dan keluarnya kedua arteriola itu disebut kutub vaskuler. Di
seberangnya terdapat kutub tubuler, yaitu permulaan tubulus contortus proximalis.
Gelung glomerulus yang terdiri atas anyaman kapiler tersebut, ditunjang oleh jaringan
yang disebut mesangium, yang terdi ri atas matriks dan sel mesangial. Kapiler-kapiler
dalam keadaan normal tampak paten dan lebar. Di sebelah dalam daripada kapiler
terdapat sel endotel, yang mempunyai sitoplasma yang berpenestrasi. Di sebelah luar
kapiler terdapat sel epitel viseral, yang terletak di atas membran basalis dengan
tonjolan-tonjolan sitoplasma, yang disebut sebagai pedunculae atau “foot processes”.
Maka itu sel epitel viseral juga dikenal sebagai podosit. Antara sel endotel dan
podosit terdapat membrana basalis glomeruler (GBM = glomerular basement
membrane). Membrana basalis ini tidak mengelilingi seluruh lumen kapiler. Dengan
mikroskop elektron ternyata bahwa membrana basalis ini terdiri atas tiga lapisan,
yaitu dari arah dalam ke luar ialah lamina rara interna, lamina densa dan lamina
rara externa. Simpai Bowman di sebelah dalam berlapiskan sel epitel parietal yang
gepeng, yang terletak pada membrana basalis simpai Bowman. Membrana basalis ini
berlanjut dengan membrana basalis glomeruler pada kutub vaskuler, dan dengan
membrana basalis tubuler pada kutub tubuler . Dalam keadaan patologik, sel epitel
parietal kadang-kadang berproliferasi membentuk bulan sabit (crescent). Bulan sabit
bisa segmental atau sirkumferensial, dan bisa seluler, fibroseluler atau fibrosa.
1. Glomerulus korteks yang mempunyai ansa henle yang pendek berada dibagian
luar korteks.
2. Glomerulus jukstamedular yang mempunayi ansa henle yang panjang sampai ke
bagian dalam medula. Glomerulus semacam ini berada di perbatasan korteks dan
medula dan merupakan 20% populasi nefron tetapi sangat penting untuk reabsoprsi
air dan slut.
(Bagian-bagian nefron)
Jalinan glomerulus merupakan kapiler-kapiler khusus yang berfungsi
sebagai penyaring. Kapiler glomerulus dibatasi oleh sel-sel endotel, mempunyai
sitoplasma yang sangat tipis, yang mengandung banyak lubang disebut fenestra
dengan diameter 500-1000 A. Membran basal glomerulus membentuk suatu lapisan
yang berkesinambungan, antara sel endotel dengan mesangial pada satu sisi dan sel
epitel disisi lain.
2. Lamnina rara interna, yang terletak diantara lamina densa dan sel endotel
3. Lamina rara eksterna, yang terletak diantara lamina densa dan sel epitel
Tidak ada protein plasma yang lebih besar dari albumin pada filtrat
gromerulus menyatakan efektivitas dari dinding kapiler glomerulus sebagai suatu
barier filtrasi. Sel endotel,membran basal dan sel epitel dinding kapiler glomerulus
memiliki kandungan ion negatif yang kuat. Muatan anion ini adalahhasil dari 2
muatan negatif :proteoglikan (heparan-sulfat) dan glikoprotein yang mengandung
asam sialat. Protein dalam daragh relatif memiliki isoelektrik yang rendah dan
membawa muatan negatif murni. Karena itu, mereka ditolak oleh dinding kapiler
gromerulus yang muatannnya negatif, sehingga membatasi filtrasi.
(kapsula Bowman)
Filtarasi glomerulus
Laju filtrasi glomerulus (LFG) atau gromelural filtration rate (GFR) merupakan
penjumlahan seluruh laju filtrasi nefron yang masih berfungsi yang juga disebut
single nefron glomerular filtration rate (SN GFR).besarnya SN GFR ditentuka oleh
faktor dinding kapiler glomerulus dan gaya Starling dalam kapiler tersebut.
Histologi Ginjal
MEDULLA
• Pyramida Medulla
• Papilla
• Foramina papillaris
• Outer medulla
• Inner medulla
PARENCHYM
• Tubulus uriniferus
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut
medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal
manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran
pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut
kapsula.
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat
berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa.
Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit)
dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan
molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan
dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme
pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian
diekskresikan disebut urin.
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang
disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-
saluran (tubulus).
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang
disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus
mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus
memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring
melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula
Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah.
Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah
tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam
kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:
1. Kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
2. Lapisan kaya protein sebagai membran dasar
3. Selapis sel epitel melapisi dinding kapsula bowman (podosit)
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari
glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan
dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular.
Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul
protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan
dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari
dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per
menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa
fungsi ginjal.