Professional Documents
Culture Documents
HOME
TQM (MMT)
(TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
Sallis Edward dalam Gasperz (2001:146) mengemukakan
bahwa “Total Quality Management is a philosophy and
methodology which assists institutions to manage change
and to set their own agendas for dealing with plethora of
new external pressures”
Manajemen Mutu Terpadu (MMT) adalah filosofi dan
sistem untuk pengembangan secara terus menerus
(continuous improvement) terhadap jasa atau produk
untuk memenuhi kepuasan pelanggan (customer
satisfaction) (Pulungan, 2001)
HOME
Karakteristik TQM
Selalu fokus pada pelanggan
Perhatian pada kegiatan pengembangan
secara berkelanjutan
Fokus pada proses
Pengembangan mutu pada keseluruhan
organisasi
Pengukuran yang akurat
Pemberdayaan sumber daya manusia
HOME
MMT dari Segi Proses
Siklus Deming’s:
PDCA (Plan-Do-Check-Act)
• PLAN Seluruh aktifitas pekerjaan harus dilakukan perencanaan
• DO Perencanaan dilakukan pengujian
• CHECK Data yang dihasilkan dari proses pengujian digunakan
sebagai dasar untuk melakukan modifikasi dan pengembangan
pada desain
• ACTION Hasil modifikasi tersebut itulah yang kemudian dijadikan
pijakan dalam pelaksanaan proses manajemen
HOME
Empat Prinsip TQM
(Syarat sukses TQM by Bill)
Program TQM harus didasarkan pada kesadaran
akan kualitas dan berorientasi pada kualitas
Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan
yang kuat
Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan
desentralisasi yang memberikan wewenang
disemua tingkat
Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh
HOME
Lima Pilar TQM (oleh Bill)
PRODU PROSES
K
ORGANISASI
KOMITMEN PEMIMPIN
HOME
TQM dalam Bidang Pendidikan
Tujuan akhirnya adalah meningkatkan
kualitas, daya saing bagi output (lulusan)
dengan indikator adanya kompetensi baik
intelektual maupun skill serta kompetensi
sosial siswa/lulusan yang tinggi
Adanya hambatan dalam budaya kerja, unjuk
kerja dari guru dan karyawan sangat
mempengaruhi
HOME
MBS
(Manajemen Berbasis Sekolah)
Secara konseptual manajemen berbasis
sekolah dapat didefinisikan sebagai proses
manajemen sekolah yang diarahkan pada
peningkatan mutu pendidikan, yang mana
secara otonomi direncanakan,
diorganisasikan, dilaksanakan, dan
dievaluasi sendiri oleh sekolah sesuai
dengan kebutuhan sekolah dengan
melibatkan semua stakeholder sekolah
HOME
Tiga karakteristik kunci MBS
(By Levasic)
Kekuasaan dan tanggung jawab dalam
penganmbilan keputusan peningkatan mutu
pendidikan didesentralisasaikan kepada para
stakeholder sekolah
Domain manajemen peningkatan mutu pendidikan
yang didesentralisasikan mencakup keseluruhan
aspek peningkatan mutu pendidikan, mencakup
keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana,
penerimaan siswa baru, dan kurikulum
Adanya sejumlah regulasi yang mengatur fungsi
kontrol pusat terhadap keseluruhan pelaksanaan
kewenangan dan tanggungjawab sekolah
HOME
Tujuan MBS
Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah (2000), MPMBS bertujuan untuk
memandirikan atau memberdayakan sekolah
melalui pemberian wewenang, keluwesan, dan
sumberdaya untuk meningkatkan mutu sekolah
Dengan kemandiriannya maka diharapkan sekolah
sebagai lembaga pendidikan yang lebih mengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi
dirinya dapat mengoptimalkan sumber daya yang
tersedia untuk memajukan sekolah
HOME
Faktor-Faktor yang Perlu
Diperhatikan dalam MBS
Kewajiban Sekolah
Kebijakan dan Prioritas Pemerintah
Peranan Orangtua dan Masyarakat
Peranan Profesionalisme dan Manajerial
Pengembangan Profesi
HOME
Implementasi TQM dan MBS
di Bidang Pendidikan
Tahap-tahap penerapan TQM dan MBS
Penyusunan basis data dan profil sekolah/madrasah
Melakukan evaluasi diri (self assesment)
mengidentifikasikan kebutuhan sekolah/madrasah dan
merumuskan visi, misi, dan tujuan
Bersama-sama dengan masyarakatnya merencanakan dan
menyusun program jangka panjang atau jangka pendek (Dua
aspek penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini adalah
kondisi alamiah total sumber daya yang tersedia dan prioritas
untuk melaksankan program )
Melakukan monitoring dan evaluasi untuk menyakinkan apakah
program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai
dengan tujuan, apakah tujuan telah tercapai, dan sejauh mana
pencapaiannya
HOME
Sekolah Efektif
Suatu sekolah dikatakan efektif apabila mengacu
pada kinerja unit organisasi suatu lembaga
Hal-hal yang mempengaruhi efektivitas sekolah
yakni:
1. Kompetensi Kepala Sekolah
2. Motivasi Kerja
3. Supervisi Pengajaran
4. Iklim sekolah
5. Kinerja Guru
HOME
MBS dan Keefektifan sekolah
Keberhasilan implementasi MBS dalam rangka
desentralisasi pendidikan sedikitnya dapat dilihat
dari tiga dimensi
Efektifitas : adanya kesesuaian antara orang yang
melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju
Efisiensi : tujuan dapat dicapai secara optimal dengan
penggunaan atau pemakaian sumber daya yang minimal
Produktivitas
1. dari segi keluaran administratif, yaitu seberapa besar layanan
yang dapat diberikan
2. dari keluaran perubahan perilaku, yaitu dengan melihat nilai-nilai
yang diperoleh peserta didik
3. dari keluaran ekonomis, yang berkaitan dengan pembiayaan
layanan pendidikan di sekolah
HOME
Kesimpulan
MBS mengubah sistem pengambilan keputusan
dengan memindahkan otoritas dalam pengambilan
keputusan dan manajemen ke setiap pihak yang
berkepentingan di tingkat local
Dalam rangka mengimplementasikan konsep
manajemen peningkatan mutu yang berbasis
sekolah/madrasah ini, maka melalui partisipasi aktif
dan dinamis dari orang tua, siswa, guru dan staf
lainnya termasuk institusi yang memiliki kepedulian
terhadap pendidikan sekolah/madrasah harus
melakukan tahapan-tahapan.
Sekolah dikatakan efektif apabila mengacu pada
kinerja unit organisasi suatu lembaga.
HOME
Saran
Kepada pemerintah pusat agar tidak ragu-ragu lagi
untuk menerapkan desentralisasi di bidang
pendidikan.
Pada pemerintah Propensi, Kabupaten, Kota agar
melaksanakan desentralisasi di bidang pendidikan
sebagai amanat bukan beban, menyiapkan sarana
dan prasana sesuai dengan kebutuhan daerah
masing-masing.
Masyarakat juga harus ikut aktif ambil bagian
dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan di Indonesia.
HOME