You are on page 1of 2

Kelompok 1

Adi Indrayanto
Alfitman
Rus Silvi IP
Carolina Novi M

Resume artikel utama


Keputusan lokasi fasilitas perusahaan perlu melalui serangkaian identifikasi, analisis,
evaluasi dan seleksi dari beberapa alternatif. Bagi perusahaan lokasi akan sangat
mempengaruhi biaya operasi, kecepatan jalur distribusi, serta kemampuan memenuhi
kebutuhan pasar. Pendekatan yang banyak digunakan dalam penentuan lokasi adalah
Multi attribute utility theory (MAUT) dan analytical hierarchy process(AHP). AHAP
berkembang pada tahun 1970an. AHP merupakan metode terstruktur yang
memperhatikan opini dari pengambil keputusan.AHP dilakukan dengan memecah
masalah menjadi masalah yang mengurut berdasarkan suatu hierarki,yang paling
menonjol dari AHP adalah adanya pengukuran terhadap justifikasi pembuat keputusan
secara numerik. Dalam penelitian ini konsep AHP digunakan dalam menentukan lokasi.
Dalam penentuan lokasi dengan AHP manajer memerlukan identifikasi seluruh informasi
yang mungkin berkaitan dengan lokasi. Informasi tersebut diantaranya adalah waktu,
biaya dan sumber daya yang dibutuhkan. Pada dasarnya tugas yang paling sulit dari
manajer adalah mengevaluasi dan membandingkan faktor-faktor lokasi yang bersifat
kualitatif seperti prilaku lingkungan lokasi. Lingkungan merupakan faktor yang penting
dalam menentukan lokasi, disamping itu terdapat faktor lain yang mempengaruhi
penentuan lokasi, yaitu pemerintahan, perkembangan ekonomi dan industri. Pada
dasarnya setiap industri memiliki keunikan masing-masing dalam menentukan lokasi.

Artikel pendukung
QFD (Quality Fuction Deployment) merupakan pendekatan yang digunakan dalam
menentukan lokasi. Metode ini mempertimbangkan adanya faktor pelanggan, pemasok
dan pekerja. Penggunaan metode ini untuk menentukan lokasi jarang ditemukan dalam
berbagai literatur. Namun dalam penelitian ini hal ini dapat di buktikan dan berhasil
digunakan dalam menentukan lokasi perusahaan.

Diskusi

Berdasarkan kedua artikel yang ada dapat diketahui bahwa AHP dan QFD merupakan
dua metode yang pada umumnya digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berbeda.
Tinjauan AHP melingkupi faktor-faktor yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Sementara
itu tinjuan dalam QFD meliputi konsumen, pemasok dan pekerja. Pada dasarnya
keduanya memiliki kesamaan yang dapat ditelusur dari AHP maupun QFD. Sebagai
gambaran dalam QFD kita dapat menganalisa faktor konsumen dari dua pengukuran
yaitu kuantitatif dan kualitatif, misalnya jika kita akan membuat produk yang khusus
untuk mahasiswa maka lokasi dekat dengan kampus dapat dipilih dan jumlah konsumen
dapat dihitung secara kuantitatif. Secara kualitatif konsumen juga dapat kita
pertimbangkan sebagai faktor penentu lokasi, misalnya adalah jika lokasi jauh dari
konsumen akan menimbulkan keengganan atau ketiak percayaan konsumen terhadap
produk tersebut karena tidak mengetahui proses produksinya. Disamping hal tersebut hal
lain yang menarik dari dua metode ini adalah bahwa kedua metode ini mungkin dapat
dipadukan untuk menentukan lokasi perusahaan.

Sintesa
Sintesa yang dapat diketahui adalah sebagai berikut
Terdapat berbagai metode untuk menentukan lokasi
Setiap industri memiliki keunikan sendiri dalam menentukan lokasi
AHP dan QFD dapat dijadikan metode penentuan lokasi secara bersama-sama untuk
menentukan lokasi
Lokasi yang baik adalah yang memperhatikan faktor lingkungan, konsumen, pemasok
dan pegawainya baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

You might also like