Professional Documents
Culture Documents
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Contoh kasus :
Seorang ibu yang masih muda, berumur antara 35-40 tahun, memiliki seorang anak laki-laki
yang berumur 10 tahun. Si anak mengikuti les matematika dan bahasa inggris, disamping
kegiatan ekstrakurikulernya, basket. Ibu mengharapkan anaknya menjadi anak yang pintar di
matematika, karena ibu percaya bahwa dengan menguasai matematika, bisa menguasai bidang
yang lain dengan lebih mudah. Tapi si anak sebenarnya tidak seberapa suka dengan banyak les
yang diikutinya, dia masih ingin bermain-main dengan teman-temannya, bukan bermain dengan
tugas-tugas dari sekolah dan tempat les. Suatu ketika, si anak yang seharusnya mengerjakan PR-
nya justru malas-malasan. Ibu yang mengetahuinya, langsung membentak, dan kalau si anak
masih bandel, langsung dicubit. Ketika berada di luar rumah (misal di tempat les), ketika si anak
mengerjakan tugas tidak secepat biasanya, ibu hanya memberikan ekspresi yang kecewa
sekaligus memarahi dengan suara pelan, mungkin takut didengar orang lain. Bagaimana
psikologi menjelaskan perbedaan perilaku yang ditunjukkan si ibu terhadap si anak di tempat
yang berbeda?
Analisa :
Berdasarkan pendekatan psikoanalisis, manusia terdiri dari 3 bagian, Id, Ego, dan Superego.
Pada contoh kasus di atas, perbedaan perilaku tersebut dapat dianalisa melalui pendekatan
psikoanalisis. Keinginan ibu untuk menjadikan anaknya pintar, merupakan hasil dari Id. Naluri
ibu untuk menunjukkan kasih sayang pada anaknya, dengan mengikutkan anak les bahasa inggris
dan matematika. Superego ibu lalu menginstruksikan Ego untuk merekamnya dalam alam bawah
sadar, bahwa anaknya harus menjadi pintar. Ketika di tempat les, si anak mengerjakan tugas
tidak secepat biasanya, maka Id si ibu memunculkan keinginan untuk memarahi atau bahkan
menyubitnya. Tapi, Ego si ibu memberikan peringatan, bahwa itu di tempat umum. Jika ibu tetap
menuruti keinginan Id, ibu akan dipandang sebagai ibu yang jahat, karena banyak orang di
sekitarnya. Superego si ibu juga memberi peringatan, bagaimanapun juga itu adalah anaknya,
kasihan kalau dimarahi terus-menerus. Maka, kemarahan ibu pun diredam karena di sekitarnya
ada banyak orang, dan ibu pun hanya memberikan ekspresi kecewa lalu memarahi si anak
dengan suara lebih pelan daripada biasanya.