Professional Documents
Culture Documents
Definisi mortalitas
(Budi Utomo,1985) Mati adalah peristiwa hilangnya semua tanda2 kehidupan secara
permanen, yang biasanya terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup
Badan statistik
2. Faktor2 yang mempengaruhi mortalitas
a. Status perkawianan
Mortalitas kelompok penduduk yang sudah menikah ternyata lebih rendah dibandingkan
dengan yang belum menikah, dan perbedaan untuk pria lebih besar dari pada wanita. Hal
ini sebagian disebabkan oleh faktor bahwa perkawinan biasanya mensaratkan orang2
yang sehat, maupun karena perbedaan kebiasaan dan kondisi hidup.
b. Tempat tinggal
Mortalitas didaerah pedesaan pada umumnya lebih rendah dibandingkan didaerah kota,
tetapi sekarang perbedaan tsb sudah berkurang. Beberapa penyakit menyerang daerah
beriklim panas, dan ada juga yang melanda tempat2 yang dingin, akibatnya perbedaan
iklim dapat juga menjadi faktor penyebab kematian. Atas dasar alasan ini juga ditempat
tinggal yang sama terjadi fluktuasi mortalitas menurun.
c. Cara hidup
Pada umumnya apabila kondisi sosial semakin memuaskan (diukur dari segi kualitas
perumahan, kebersihan, pelayanan kesehatan dll), angka kematian akan menurun.
Kebiasaan hidup, misal merokok, makan dan minum, dapat jg mempengaruhi mortalitas.
d. Faktor genetic
Beberapa penyakit ternyata dapat menular dari generasi yang satu ke generasi yang lain
dan dengan demikian terdapat juga beberapa alasan tertentu mengapa para keluarga harus
berusaha memperpanjang masa kehidupan. Walaupun demikian jumlah penyakit seperti
itu tidak begitu banyak, dan pengaruhnya terhadap mortalitas dirasakan tidak menentu.
Dengan demikian dewasa ini perbedaan keturunan secara komparatif dianggap tdk
berarti.
(Tehnik Demografi)
kematian bayi
adalah sebagai jumlah kematian bayi yang berumur dibawah 1 tahun yang tercatat
didalam 1 tahun tertentu per 1000 kelahiran - hidup yang terdaftar selama tahun itu juga.
kematian bayi dapat diukur dengan cara membagi jumlah kematian dibawah umur 1
tahun yang terjadi selama tahun yang bersangkutan dngan perkiraan jumlah penduduk
pertengahan tahun yang berumur dibawah 1 tahun. Jumlah kematian penduduk dibawah
umur 1 tahun yang terjadi selama dalam 1 tahun harus dikaitkan dengan jumlah kelahiran
hidup yang terjadi selama tahun tersebut alasannya ialah karena jumlah perhitungannya
sudah tersedia dan merupakan suatu perkiraan yang memadai mengenai penduduk yang
menghadapi resiko kematian.
kematian ibu
selain itu dapat juga dihitung angka kematian khusus menurut umur dan sebab kematian
misalnya:
Alasan mengapa distribusi umur harus juga diperhitungkan tidak lain disebabkan
oleh fakta bahwa apabila umur diabaikan, dan kelahiran kasar dipergunakan, akan
tampak bahwa mortalitas penduduk didaerah itu lebih tinggi dari mortalitas penduduk di
daerah lain.
(tehnik demografi)
K= konstanta = 1000
IMR = Do/B *k
K= konstanta = 1000
Banyaknya kemtian ibu pada waktu hamil atau selama 40 hari sejak terminasi kehamilan
tanpa memandang lama atau tempat kelahiran yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, bukan oleh sebab-sebab lain pada suatu periode per 1000 kelahiran
hidup periode atau tahun yang sama.
a)
5. Upaya pemecahan
- Pemeriksaan kebidanan yang intensif
- Meningkatkan mutu dan failitas kesehatan
- Memperbaiki keadaan social ekonomi
- Berupaya supaya tenaga nedis dan paramedic lebih terlatih
- Terdidik dan bertanggung jawab
- Menyediakan bank darah
- Pemberian antibiotic yang tepat dan adekuat
- Pengenalan kasus-kasus risiko tinggi
Menurut Prawirohardjo hal-hal di bawah ini sangat perlu menjadi perhatian untuk
dekembangkan seluas-luasnya dalam membina pelayanan kebidanan yang baik dan bermutu:
a) Semua ibu hamil harus mendapat kesempatan dan menggunakan kesempatan untuk
menerima pengawasan serta pertolongan dalam kehamilan, persallinan dan nifas
b) Pelayanan yang diberikan harus bermutu
c) Walaupun tidak semua persalinan berlangsung di rumah sakit naming bila ada
komplikasi harus mendapat perawatan segera di rumah sakit
d) Diberikan prioritas bersalin di rumah sakit kepada:
Wanita dengan komplikasi obstetric, seperti panggul sempit, preeklamsi, dan
eklamsi, kelainan letak, kehamilan ganda, dsb
Wanita dengan riwayat obstetric yang jelek, seperti perdarahan postpartum,
kematian janin sebelum lahir, dan sebagainya pada kehamilan sebelumnya
Wanita hamil dengan penyakit umum, seperti penyakit jantung, diabetes, dsb
Wanita dengan kehamilan ke-5 atau lebih
Wanita dengan umur 35 tahun ke atas
Wanita dengan keadaan di rumah yang tidak memungkinkan persalinan dengan
aman
e) Adanya statistic yang baik mengenai penduduk, mengenai kelahiran serta kematian
maternal menurut umur dan paritas, mengenai kematian perinatal dan mengenai
sebab-sebab kematian maternal dan perinatal. Semuanya ini diperlukan terus untuk
membinadan menyempurnakan pelayanan kebidanan pada masa yang akan dating
f) Selain hal-hal tersebut di atas, keadaan kesehatan baik fisik maupun mental wanita
hamil diperbaiki dan ditingkatkan
g) Ditambah pula dengan kemajuan terus menerus dalam ilmu dan prektek kebidanan,
pembatasan jumlah aak sampai 2 atau 3 dan peningkatan taraf kehidupan rakyat pada
umumnya
Sinopsis Obstetri jilid 2, EGC
6. Sumber data mortalitas
SENSUS PENDUDUK
Proses keseluruhan dari pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penilaian data
penduduk yg menyangkut penyajian, ciri ciri demografi, sosial ekonomi , dan lingkungan
hidup.
REGISTRASI PENDUDUK
proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh warga ketika terjadi
perubahan -perubahan jumlah penduduk
SURVEI PENDUDUK
Survei Penduduk adalah proses pencacatan informasi tentang penduduk berdasarkan
kekhususan bidang kajian secara lebih luas dan mendalam
7. Jenis mortalitas
8. Srandarisasi data
a. Langsung
Untuk membandingkan mortalitas 2 kelompok penduduk dengan cara menghitung angka
kematian setiap jenis kelamin menurut umur untuk masing2 kelompok penduduk
tersebut,dan kemudian membandingkan angka2 yang cocok.
Apabila ukuran yg digunakan ialah jumlah pada setiap umur dan setiap kelompok umur
yg tercakup didalam satu penduduk standar, angka rata2 yg dihasilkan dinamakan angka
kematian yg distandarisasikan (standardized death rate). angka tersebut dpt didefinisikan
sbg seluruh angka kematian yg akan berlaku didalam suatu jumlah penduduk standar
apabila mempunyai angka kematian penduduk pada setiap umur yg sedang diselidiki.
Jadi, Angka kematian yg distandarisasi ialah jumlah seluruh kematian yg diharapkan dan
kemudian dibagi dg jumlah penduduk standar dan dikalikan 1000.
b. Tidak langsung
Ialah menerapkan seperangkat standar angka khusus menurut umur terhadap penduduk
yg sedang diselidiki, dan kemudian membandingkan jumlah kematian yg sebenarnya dg
jumlah yg diharapkan dg dilandasi oleh asumsi bahwa angka kematian standar memang
berlaku.
(Teknik Demografi)
9. Penyebab mortalitas
1. Faktor endogen : kematian bayi yang disebabkan oleh faktor2 anak yang dibawa sejak
lahir, diwarisi oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat ibunya selama
kehamilan.
2. Faktor eksogen : Kematian bayi yang disebabkan oleh faktor2 yang bertalian dengan
pengaruh lingkungan luar. (kondisi hygiene, sanitasi dan sosial ekonomi contohnya :
pencemaran lingkungan, kekurangan gizi, luka)
Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.
www.datastatistik.com
10. Perkembangan tingkat mortalitas di Indaonesia
Susu juga merupakan faktor yang penting bagi penurunan penyakit dan kematian anak.
Produkasi susu meningkat dengan pesat pada awal tahun 1960-an. Akan tetapi sesudah
tahun 1966 produksi susu menurun dengan cepatnya bersamaan dengan berakhirnya
program sumbangan susu dari UNICEF. Akibatnya penyakit kanak – kanak merupakan
penyebab kematian yang penting pada tahun 1960-an.
Selain itu merosotnya tingkat kesehatan masyarakat baik di desa dan kota. Rumah Sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya mengalami kekurangan obat, peralatan, maupun
kekurangan dokter. Sebagai akibatnya,penyakit epidemi dan endemi yang dianggap telah
musnah, muncul kembali.
Studi mortalitas adalah bagian dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang
mengumpulkan data penyakit sebab kematian yang terjadi di masyarakat
Sebab kematian yang dipergunakan untuk keperluan statistik harus merupakan suatu konsep
statistik karena surat keterangan kematian yg dikeluarkan berdasarkan informasi itu sangat
diperlukan untuk menentukan sebab kematian yg pertama, kedua maupun sebab2 lain,
meskipun yg digunakan untuk kepentingan statistik hanya satu sebab saja. Hampir semua
negara telah menggunakan suatu peraturan standar internasional untuk menentukan satu
sebab kematian meskipun kenyataan menunjukan bahwa kematian dpt diakibatkan oleh
kombinasi beberapa sebab. Tujuan peraturan standar ialah untuk mencapai keseragaman serta
mempermudah penyusunan perbandingan internasional.
(Teknik Demografi)